NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Dari sisi teknikal, IHSG dalam pekan ini kembali cenderung melemah menguji level support 4050, hal tersebut tercermin dari penurunan volume selama pekan lalu yang disertai pembentukan pola dan sinyal perlemahan jangka pendek beberapa indikator. Perkiraan pergerakan IHSG pekan ini masih dalam kisaran 4050-4260.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4196.282 +13.936 7070 6778.08
LQ-45 697.015 +3.363 2831 3654.53
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup menguat 13,94 poin (+0,33%) dari 4.182,35 menuju 4.196,28. Pergerakan ini berlawanan dengan sentimen negatif dalam negeri, yakni nilai tukar Rupiah yang menyentuh level terlemah sejak Desember 2008 pada 12.170/USD yang disebabkan rencana pemerintah melarang ekspor hasil tambang terhitung Januari 2014. Pasar cemas hal itu akan memperburuk defisit neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, pasar domestik dan dunia masih menanti hasil rapat The Fed yang berakhir pada 18 Desember waktu setempat. Potensi tapering off, jika diberlakukan akan menjadi sentimen negatif bagi emerging market. Sementara itu, index Nikkei 225 ditutup naik 309,17 poin (2,02%) dari 15.278,63 menjadi 15.587,80 dipengaruhi defisit neraca perdagangan Jepang dikarenakan tingginya impor yang meningkat 21,1% YoY. Data impor Jepang sebesar 1,35 triliun Yen diatas perkiraan analis sebesar 1,2 triliun Yen. Sedangkan, ekspor Jepang meningkat 18,4% YoY pada bulan November 2013 disebabkan pulihnya ekspor ke Cina setelah sempat turun akibat tekanan politik di antara kedua negara tersebut. Bank of Japan juga diperkirakan akan melanjutkan program stimulusnya menyusul rencana kenaikan pajak pada bulan April 2014. BoJ juga menargetkan kenaikan sebesar 50 triliun Yen untuk surat utang outstanding Jepang setiap tahunnya. Index Hang Seng ditutup naik 74,59 poin (+0,32%) dari 23.062,95 menjadi 23.143,82. Index Shanghai Composite bergerak melemah 2,79 poin (-0,13%) dari 2.151,08 menuju 2.148,29. Pergerakan index Shanghai Composite dipengaruhi data harga rumah Cina yang naik di 69 kota dari total 70 kota di Cina, mencerminkan kurang efektifnya upaya pemerintah Cina meredam laju permintaan rumah yang menyebabkan harga rumah terus meningkat. Selain itu, pasar juga menantikan hasil rapat representatif Eropa di Brussels minggu ini dengan agenda membicarakan strategi menghadapi krisis serta memperbaiki sistem mata uang Euro. Presiden Euro Central Bank, Mario Draghi, mengkritik rencana pemerintah di kawasan Eropa terlalu kompleks untuk diterapkan guna mengatasi penurunan kinerja bank. Angela Merkel yang kembali terpilih sebagai kanselir Jerman juga berpendapat sama dan mengharapkan rapat tersebut bisa menghasilkan kesepakatan untuk mengatasi ancaman kegagalan bank di kawasan Eropa. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak naik menanti hasil rapat petinggi Eropa tersebut.
Pelaku pasar akan menyoroti pidato dari Ben Bernanke yang menjadikan sandaran dalam mengambil keputusan untuk trading. Ben Bernanke saat konfrensi pers mengatakan bank sentral akan mengambil langkah yang sama pada rapat yang akan datang asal didukung oleh data ekonomi AS. Sembilan anggota voting FOMC mendukung keputusan untuk memulai tapering. Mulai bulan Januari 2014, Federal Reserve akan memangkas program pembelian asset sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar dari sebelumnya sebesar US$85 miliar per bulan. Fed membagi pemangkasan tersebut antara Treasury dan asset berbasis hipotek. Fed akan melakukan pembelian Treasury per bulan sebesar US$40 miliar dari sebelumnya US$45 miliar per bulan, dan pembelian asset berbasis hipotek sebesar US$35 miliar dari sebelumnya US$40 miliar per bulan. Fed mengatakan langkah tersebut diambil setelah Fed percaya melihat outlook ekonomi yang lebih baik. Fed juga mengatakan kinerja ekonomi sesuai yang diharapkan. Pemangkasan tersebut merupakan langkah awal untuk menarik stimulus moneter dari Fed yang telah membantu pemulihan ekonomi AS dari resesi. Keputusan yang diambil the Fed memicu Bursa saham AS melonjak pada perdagangan Rabu kemarin indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup pada rekor tertinggi. Indeks Dow Jones naik 292,91 poin, (1,84%) menjadi 16167,97 dan indeks S&P 500 menguat 29,65 poin, (1,66%) menjadi 1810,65 serta indeks Nasdaq naik 46,38 poin (1,15%) menjadi 4070,06. Keniakan atas indeks bursa AS diperkirakan memberikan dukungan positif terhadap pergerakan indeks bursa Asia dan bisa berimbas positif bagi IHSG untuk melaju ke teritori positif pada perdagangan saham hari ini. Keputusan The Fed sebagai sinyalemen bahwa perekonomian AS telah pulih dan hal ini akan berdampak bagi ekonomi global. Oleh karena itu proyeksi tingkat pertumbuhan global oleh sejumlah lembaga riset mulai optimis, termasuk IMF yang memprediksikan bahwa AS akan menjadi peggerak utama dan Eropa akan keluar dari resesi. Proyeksi ini membuat tingkat rata-rata pertumbuhan global menjadi di antara 3.4-3.6% tahun depan, dari 2.9% pada tahun ini, Sementara itu, Bank Dunia mengingatkan bahwa Indonesia sangat butuh meningkatkan fokus makro pada kebijakan moneter yang lebih ketat, penyesuaian nilai tukar, dan penekanan impor, dengan reformasi lebih mendalam untuk meningkatkan kinerja ekspor dan mendukung aliran masuk investasi, Sedangkan, IMF menyampaikan pesan untuk Indonesia bahwa reformasi yang fokus pada hambatan-hambatan struktural dalam pertumbuhan ekonomi, penghapusan subsidi BBM, kebijakan perburuhan yang lebih fleksibel, rasionalisasi rezim investasi dan perdagangan, dan memperdalam pasar finansial merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan.
DAILY REPORT
19 Desember 2013
• AALI produksi CPO November 2013 naik 4,1% jadi 1,39 juta ton • MEDC garap bisnis pembangkit listrik
• TOBA siapkan belanja modal 2014 US$8 juta • ESSA siapkan capex USD 165 juta
• ESSA targetkan pendapatan 2014 meningkat 10%-12% • ABMM tandatangani pinjaman sebesar USD 450 juta • WIKA menang tender paket sodetan Kali Ciliwung • Akhir tahun, KAEF selesaikan akuisisi InHealth
• SIDO targetkan penjualan tahun 2013 capai Rp 2,8 triliun • SIDO akan naikkan harga produk berbahan baku impor • TPIA akan naikan kapasitas cracker menjadi 860 ton per tahun • TPIA merencanakan ekspansi pembangunan pabrik butadin • STTP alokasikan capex tahun 2014 sebesar Rp 400 miliar • ISAT akan meninggalkan teknologi CDMA dan fokus di GSM • TLKM targetkan kontribusi Telin meningkat hingga 10% • TLKM targetkan pendapatan pasar korporasi Rp 10 triliun • HITS akan tukar aset dan saham Rp 1,4 triliun
• HITS anggarkan capex tahun 2014 capai USD 650 juta • JRPT investasi Rp 550 miliar
• BBCA targetkan kredit korporasi tahun 2014 tumbuh 14%-15% • BNII menargetkan DPK dan kredit tumbuh 20%
• PANR optimis capat target pendapatan 2013 Rp1,8 triliun • GIC kembali lepas kepemilikan di BBTN
• Rencana IPO Blue Bird terganjal sengketa hukum
Support Level 4174/4152/4132
Resistance Level 4216/4236/4258
Major Trend Down
19 December 2013
19 December 2013
Produksi Astra Agro Lestasi (AALI) CPO bulan November 2013 meningkat 4,1% menjadi 1,39 juta ton. Total produksi CPO perseroan periode Januari-November 2013 mencapai 1,39 juta ton atau naik 4,1% YoY. Produksi kernel AALI naik 1,3% YoY mencapai 296,886 ton dari sebelumnya 293.155 ton.
Di luar bisnis minyak dan gas, Medco Energi International (MEDC) kian intens menggarap bisnis pembangkit listrik. Perseroan tengah membangun lima pembangkit listrik dengan total investasi US$184 juta. Dari total investasi tersebut, proyek pembangkit listrik di Sicanang, Batam, menghabiskan investasi paling besar, yakni US$64 juta atau 34,78%. Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di bawah Medco Power Indonesia itu ditargetkan beroperasi pada kuartal IV/2014. Sebanyak 49% saham Medco Power Indonesia dimiliki MEDC, sisanya dimiliki Saratoga Power. Surya Eka Perkasa (ESSA) menganggarkan belanja modal sebesar USD 165 juta pada 2014, meningkat 292% dibandingkan capex tahun ini USD 42 juta. Dana capex akan digunakan untuk kepentingan ekspansi elpiji serta investasi terhadap anak usahanya, Panca Amara Utama (PAU). Perseroan berharap PAU mampu memproduksi Ammonia berkapasitas 700.000 MT per tahun pada 2015.
Surya Esa Perkasa (ESSA) menargetkan pendapatan pada 2014 meningkat 10%-12% dibandingkan dengan target pendapatan 2013 sebesar US$40 juta. Perseroan juga menargetkan volume produksi liquid petroleum gas (LPG) naik 40% menjadi 60.000 metrik ton (MT) dari target volume produksi tahun ini sebesar 40.000 MT. Pendapatan dari bisnis LPG pada tahun depan ditargetkan menyumbang 80% dari total pendapatan dan sisanya dari jasa pengolahan.
ABM Investama (ABMM) menandatangani pinjaman dengan 3 bank internasional dan 1 bank BUMN sebesar USD 450 juta. ABMM berupaya untuk meningkatkan efisiensi biaya pendanaan dalam mempersiapkan pertumbuhan anak-anak perusahaannya. Toba Bara Sejahtera (TOBA) menyiapkan belanja modal US$8 juta pada 2014 yang bisa ditingkatkan hingga US$15,5 juta apabila terjadi percepatan atas pembebasan lahan. Investasi perseroan tersebut akan diprioritaskan pada pengembangan salah satu dari tiga anak usah perseroan dalam bidang pertambangan batu bara. Yang utama adalah PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dengan alokasi eksplorasi dan pembebasan lahan sebesar 55% dari total belanja modal perseroan pada 2014.
Wijaya Karya (WIKA) mendapat tender paket sodetan Kali Ciliwung dengan nilai kontrak Rp492.6 miliar. Dikatakan bahwa WIKA berhasil menjadi pemenang tender proyek tersebut setelah mengalahkan 4 perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Hutama Karya, Waskita Karya (WSKT), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Brantas Abipraya.
Chandra Asri Petrochemical Complex (TPIA) akan melakukan penambahan kapasitas cracker dari 600 ton menjadi 860 ton per tahun pada tahun 2014 atau meningkat sekitar 43%. Hal ini dilakukan sebagai upaya efisiensi skala ekonomis dan pemenuhan permintaan produk chemical dalam negeri yang saat ini masih net impor produk pro plastik, terutama Polythylene yang impor sebesar 27%, Polypropylene 45 %, dan etilin 55%. Tingkat pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia sekitar 60%-65% per tahun, kapasitas cracker yang ada di Indonesia sekarang masih belum mencukupi. Karenanya diperkirakan angka impor bahan baku petrokimia nantinya semakin tinggi.
Chandra Asri Petrochemical Complex (TPIA) tengah merencanakan ekspansi perseroan dengan melakukan pembangunan pabrik butadin, penambahan kapasitas crackers, dan membentuk perusahaan ban patungan bersama PT Indonesia Michellin dengan nama PT Synthetic Rubber Indonesia. Kontruksi pembangunan pabrik di kawasan pabrik PT Candra Asri Cilegon diharapkan dimulai pada tahun 2015 dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2016. Nilai investasi pabrik diperkirakan sebesar USD 435 juta. Porsi perusahaan ban patungan adalah sebesar 55% dimiliki Michellin dan perseroan, 45% Petrokimia Butadiene Indonesia (anak usaha Chandra Asri). Candra Asri akan memproduksi Mixed C4, dimana produk ini digunakan pabrik butadin, dan hasil dari butadin ini akan dipakai oleh PT Synthetic Rubber.
Siantar Top (STTP) mengalokasikan belanja modal (capex) tahun 2014 sebesar Rp 400 miliar. Pendanaan belanja modal dari penerbitan obligasi pada tahun 2014 yang diharapkan bisa mencapai Rp 600 miliar. Obligasi itu akan dialokasikan untuk belanja modal dan menunjang biaya operasional. Belanja modal itu antara lain untuk penambahan mesin pembuat biskuit berkapasitas 2.400 ton per bulan senilai Rp 200 miliar, pembangunan gedung untuk pabrik kopi kemasan senilai Rp 300 miliar. Fisik bangunan pabrik biskuit telah mencapai hampir 80%-90% sehingga bisa beroperasi pada triwulan III dan IV. HIngga akhir 2013 perkembangan pabrik kopi sudah mencapai 20% dan ditargetkan beroperasi pada triwulan III dan IV 2014. Menurut manajemen, operasional dua fasilitas baru itu bisa mendongkrak penjualan hingga 40% pada 2014.
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) menargetkan penjualan tahun 2013 mencapai Rp 2,8 triliun. Penjualan tersebut akan dikontribusikan dari hasil penjualan produk Kuku Bima dan Tolak Angin sebanyak 70%. Pencapaian target tersebut juga didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi perusahaan, kapasitas pabrik bahan baku akan bertambah empat kali lipat dan dua kali lipat untuk pabrik tolak angin. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2014 mencapai Rp 450 miliar.
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan menaikkan harga produk yang menggunakan bahan baku impor menyusl pelemah rupiah terhadap US dolar. Sementara harga produk lain berbahan baku lokal kenaikannya bertahap setiap tahunnya, lebih karena inflasi.
Kimia Farma (KAEF) akan menyelesaikan akuisisi Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun ini. Akuisisi ini bertujuan untuk mendukung perseroan dalam meningkatkan pelayanan bagi peserta Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS). Saat ini, ekuitas InHealth telah mencapai Rp 1,5 triliun, jika ditambahkan dengan nilai tambah perusahaan, nilai akuisisi perseroan bisa di atas Rp 1,5 triliun. Tahun depan, KAEF menganggarkan belanja modal Rp 660 miliar untuk meningkatkan kapasitas pabrik dan menambah apotek serta klinik.
Humpuss Intermoda (HITS) menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2014 mencapai USD 650 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk 4 sektor yaitu pengangkutan LNG (liquid natural gas), Petro Chemical, Offshore Support dan cement carrier (angkutan semen). Perseroan melihat peluang di tengah rencana sejumlah produsen semen untuk meningkatkan kapasitas produksinya di tahun 2014. Total belanja modal itu untuk membeli kapal dan kebutuhan operasional pra produksi (operasional sebelum produksi) seperti membayar bunga bank, training tenaga ahli dan lain-lain.
19 December 2013
19 December 2013
Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) akan melunasi utang anak usahanya, Humpuss Sea Transport, sebesar Rp 1,4 triliun. Pelunasan utang akan menempuh mekanisme tukar aset dan tukar tukar saham. Perseroan akan menyerahkan aset senilai Rp 1,33 triliun atau setara 95% dari utang kepada pemilik hak tagih yaitu Athens Fund SA. Sisanya sebesar Rp 70 miliar atau 5% dari utang akan dibayar melalui skema konversi saham perseroan. HITS akan melepas 108 juta saham kepada Athens Fund.
Panorama Sentrawisata (PANR) optimis mencapai target pendapatan bersih sebesar Rp1,8 triliun atau tumbuh 20% pada akhir tahun ini. Target pendapatan bersih tersebut dapat tercapai pada akhir tahun karena sepanjang 9 bulan pertama 2013, perseroan telah memperoleh 72% dari target pendapatan atau sebesar Rp1,3 triliun, meningkat 14,6% YoY.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menargetkan kontribusi anak usaha, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) terhadap kinerja perseroan bisa meningkat hingga 10% pada 2014. Penambahan kontribusi Telin akan berasal dari realisasi program go international atau ekspansi perseroan ke-10 negara, termasuk empat negara yang baru akan terealisasi tahun ini.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menargetkan meraih pendapatan dari pasar layanan korporasi sebesar Rp 10 triliun pada 2014, naik 8,11% dibandingkan tahun 2013 yang diperkirakan sekitar Rp 9,25 triliun.
Indosat (ISAT) bersiap-siap meninggalkan teknologi CDMA dan fokus di GSM. Langkah ini diharapkan bisa menguntungkan perseroan, sebab letak frekuensi yang digunakan StarOne di 850 Mhz bersebelahan dengan frekuensi Indosat di 900 Mhz sehingga pemanfaatannya bisa dimaksimalkan.
Jaya Real Property (JRPT) melanjutkan ekspansi usaha di kawasan Bintaro dengan membangun pusat perbelanjaan Bintaro Jaya Xchange senilai Rp 550 miliar. Mal itu dikembangkan untuk melengkapi kawasan hunian Bintaro Jaya.
Bank Central Asia (BBCA) menargetkan penyaluran kredit korporasi tahun 2014 tumbuh sebesar 14%-15% atau turun dibandingkan pertumbuhan tahun 2013 maupun realisasi tahun 2012. Penurunan target pertumbuhan dilakukan karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. BCA lebih fokus menyalurkan kredit korporasi di sektor-sektor properti dan tekstil. Terbuka kemungkinan BCA menyalurkan kredit korporasi lebih sedikit dari target yang ditetapkan jika kondisi ekonomi Indonesia 2014 tidak menjanjikan.
Government of Singapore Investment Corporation (GIC) kembali melepas kepemilikan saham di Bank Tabungan Negara (BBTN). GIC melepas 3,47 juta lembar saham BBTN pada kisaran harga Rp910,97-Rp930 per lembar saham. Adapun alasan pelepasan saham GIC dari BBTN adalah divestasi.
Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit tumbuh 20% pada 2014. Dengan demikian, loan to deposit ratio (LDR) perseroan diperkirakan akan di bawah 90%. Tahun 2014, pertumbuhan kredit sebesar 20% akan didorong antara lain dari sektor manufaktur, telekomunikasi dan jasa, khususnya yang terkait dengan pariwisata.
PT. Capitol Nusantara Indonesia, perusahaan pelayaran (pengangkutan laut), melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebanyak-banyaknya 208,36 juta saham baru atau setara dengan 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Capitol Nusantara setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp 190-Rp 230 per saham. Dana hasil IPO nanti akan digunakan untuk membeli sebuah kapal AHTS guna menunjang kegiatan operasional Perseroan.
Rencana Blue Bird Group meraih dana mencapai US$450 juta untuk membiayai ekspansi usaha melalui initial public offering (IPO) harus tertunda akibat sengketa hukum yang turut melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui surat gugatan bernomor 311/Pdt.G./2013/PN JKT Sel yang diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 17 Mei 2013, Blue Bird Taxi mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada 18 pihak.
Bank Indonesia (BI) meminta perbankan meningkatkan permodalan dan menyiapkan dana pencadangan kredit bermasalah (NPL) untuk mengantisipasi lonjakan NPL yang dipengaruhi situasi ekonomi global dan domestik tahun 2014. Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) perbankan masih kuat di kisaran 17%-18%. Sejauh ini bank-bank besar dan menengah sudah memiliki
coverage ratio
NPL di atas 100%. Saatini
roadmap
permodalan bank di seluruh dunia sudah mengarahpada Basel III, sehingga tren bank di luar negeri ada pada upaya penambahan modal karena Basel III meminta permodalan yang lebih tinggi. BI juga akan menyesuaikan dengan Basel III.
19 December 2013
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 97.60 -0.20 TLKM (US) 35 10,665 -58
Natural Gas (US$)/mmBtu 4.28 0.03 ANTM (GR) 0.06 982 17
Gold (US$)/Ounce 1218.80 0.30 BLTA (SP) 0.03 190 N/A
Nickel (US$)/MT 14060.00 30.00
Tin (US$)/MT 22775.00 0.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 84.25 0.30
Coal (RB) (US$)/MT* 85.13 2.33
CPO (ROTH) (US$)/MT 890.00 -7.50
CPO (MYR)/MT 2531.50 0.50
Rubber (MYR/Kg) 761.25 1.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 771.40 0.46
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16167.97 1.84 23.38 15.20 14.17 2.88 2.66 4,575.5
USA NASDAQ COMPOSITE 4070.06 1.15 34.79 20.86 17.83 3.18 2.89 6,535.7
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6492.08 0.09 10.08 13.46 12.22 1.79 1.65 1,318.9
CHINA SHANGHAI SE A SH 2248.66 -0.13 -5.36 9.42 8.34 1.29 1.15 2,502.8
CHINA SHENZHEN SE A SH 1092.46 -0.06 18.77 21.55 16.79 2.45 2.21 1,387.9
HONG KONG HANG SENG INDEX 23143.82 0.32 2.15 11.02 10.19 1.37 1.26 1,780.5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4196.28 0.33 -2.79 14.51 12.49 2.63 2.31 317.8
JAPAN NIKKEI 225 15587.80 2.02 49.95 20.00 17.68 1.67 1.56 2,813.2
MALAYSIA KLCI 1847.50 -0.18 9.39 17.24 15.70 2.20 2.14 318.6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3061.78 -0.19 -3.32 14.46 13.19 1.30 1.23 394.2
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12,167.50 42.50 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0003
EUR/IDR 16,646.11 -77.91 EUR / USD 1.37 -0.0004
JPY/IDR 116.71 -1.31 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,638.92 33.01 SGD / USD 0.79 -0.0006
AUD/IDR 10,763.19 -74.86 AUD / USD 0.88 -0.0015
GBP/IDR 19,934.62 94.04 GBP / USD 1.64 -0.0008
CNY/IDR 2,004.22 0.00 CNY / USD 0.16 0.0000
MYR/IDR 3,736.66 3.30 MYR / USD 0.31 -0.0008
KRW/IDR 11.57 0.04 100 KRW / USD 0.10 0.0000
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.42
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
19 December 2013
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Nov'13 Oct'13 Description Rate (%)
Inflation YTD % 7.79 7.66 SBI (9M) 7.22
Inflation YOY % 8.37 8.32 SBIS (9M) 7.22
Inflation MOM % 0.12 0.09
Foreign Reserve (US$) 96.9602 96.996
GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,219,855
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
19 Dec* FOMC Rate Decision Tetap 0.25%
19 Dec* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 332 ribu dari 368 ribu
19 Dec* US Continuing Claims Turun menjadi 2770 ribu dari 2791 ribu
19 Dec* US Existing Home Sales Turun menjadi 5.02 juta dari 5.12 juta
19 Dec* US Existing Home Sales MoM Naik menjadi -2.0% dari -3.2%
19 Dec* US Leading Index Naik menjadi 0.7% dari 0.2%
20 Dec* US GDP Annualized QoQ Tetap 3.6%
20 Dec* US GDP Price Index Tetap 2.0%
20 Dec* US Personal Consumption Tetap 1.4%
20 Dec* US Personal Income Naik menjadi 0.5% dari -0.1%
20 Dec* US Personal Spending Naik menjadi 0.4% dari 0.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBRI IJ 7100 2.16 4.00 BMRI IJ 7700 -1.91 -3.78 TLKM IJ 2075 1.22 2.75 BDMN IJ 3775 -4.43 -1.81 SMGR IJ 13500 2.66 2.27 BBCA IJ 9450 -0.53 -1.33 INTP IJ 19800 2.86 2.21 SCMA IJ 2500 -2.91 -1.20 ASII IJ 6250 0.81 2.21 UNTR IJ 18150 -1.36 -1.02 PGAS IJ 4600 1.66 1.99 IBST IJ 5700 -10.94 -0.87 ITMG IJ 29100 4.30 1.48 UNVR IJ 25900 -0.38 -0.83 GGRM IJ 41150 1.35 1.16 LPPF IJ 10750 -2.27 -0.80 AALI IJ 23200 2.43 0.95 TSPC IJ 3050 -3.17 -0.49 INVS IJ 1350 5.47 0.76 BUMI IJ 340 -5.56 -0.45
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued Shares
(Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank INA Perdana Banking & Finance 180-250 790.00 13 Dec-16 Dec 2013 20 Dec 2013 PT Buana Capital PT Bank Panin Syariah Banking & Finance 100-120 5,000.00 02 Jan-08 Jan 2014 14 Jan 2014
PT Evergreen Capital PT OSK Securities PT Capitol Nusantara
Logistic
Shipping 190-230 208.36 03 Jan-09 Jan 2014 14 Jan 2014
Trimegah Securities OCBC Sekuritas PT Dwi Aneka Jaya
Kemasindo
Manufacture &
Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas
PT Puridelta Lestari
Real Estate
Property 205-255 10,840.00 TBA TBA
Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
19 December 2013
19 December 2013
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TOTO 100.00 Cash Dividend 20-Dec-13 23-Dec-13 27-Dec-13 15-Jan-14
MNCN 25.00 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14
ADRO $0.0013 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14
BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
MYRX Rights Issue 7:10 550.00 02 Dec-13 03 Dec-13 09 Dec – 20 Dec’13
BBKP Rights Issue 125000:41657 660.00 19 Dec-13 20 Dec-13 30 Dec – 07 Jan’14
ICON Rights Issue 2:1 300.00 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec – 05 Feb’13
TRIL Rights Issue 3:38 100.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 07 Feb’14
NIPS Rights Issue 63:65 350-450 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14
BNLI Rights Issue 221:25 1242.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14
KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 02 Jan-14 03 Jan-14 09 Jan – 21 Jan’14
PBRX Rights Issue 10:11 300.00 03 Jan-14 06 Jan-14 10 Jan – 16 Jan’14
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
HITS RUPSLB 18-Dec-13
NIPS RUPSLB 19-Dec-13
BNLI RUPSLB 19-Dec-13
PNLF RUPSLB 19-Dec-13
TRIL RUPSLB 19-Dec-13
TKIM RUPSLB 19-Dec-13
INDX RUPSLB 19-Dec-13
INDR RUPSLB 20-Dec-13
PBRX RUPSLB 20-Dec-13
INVS RUPSLB 20-Dec-13
BUMI RUPSLB 20-Dec-13
BBNP RUPSLB 20-Dec-13
WICO RUPSLB 20-Dec-13
ASRI RUPSLB 23-Dec-13
MTFN RUPSLB 23-Dec-13
19 December 2013
19 December 2013
AALI
TRADING BUY
S1 22650 R1 23500 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 21800 R2 24350
Closing
Price 23200
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi Positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada mendekati area oversold • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp23000-Rp24300
• Entry Rp23200, take Profit Rp24300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 42.76 Positif
MACD -82.2 Positif
True Strength Index (TSI) -33.86 Positif
Bollinger Band (Mid) 23165 Positif
MA5 23160 Positif 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000 26,000
May Jun Jul August September October November December AALI - Daily 12/18/2013 Open 22650, Hi 23250, Lo 22400, Close 23200 (2.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 23,728.68, Fractal Up = 25,750.00, Fractal Down = 21,300.00, MA(Close,5) = 23,160.00, MA1(Close,8) =
23,200 23,165 23,160 21,300 21,032.1 23,728.7 23,850 25,297.9 25,750 1,160,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI - Stochastic %D(5,3,3) = 14.47, Stochastic %K = 17.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
17.0787 14.4652 14.4652 17.0787 20 80 -200 0 200 400 600 0 AALI - MACD (6,9) = -82.19, Signal() = -31.13
-82.1929 -31.1272 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AALI - TSI(3,5,3) = -33.86 -24.9107 -33.8613 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
LSIP
TRADING BUY
S1 1790 R1 1860 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1720 R2 1930
Closing
Price 1830
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp1810-Rp1930
• Entry Rp1830, take Profit Rp1930
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 45.10 Positif
MACD -13.0 Positif
True Strength Index (TSI) -43.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 1862 Negatif
MA5 1846 Negatif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
May Jun Jul August September October November December LSIP - Daily 12/18/2013 Open 1810, Hi 1860, Lo 1790, Close 1830 (1.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,899.94, Fractal Up = 2,050.00, Fractal Down = 1,740.00, MA(Clos e,5) = 1,846.00, MA1(Close,8) = 1,900.00
1,862 1,846 1,830 1,740 1,692.11 1,899.94 1,900 2,031.89 2,050 28,947,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 14.70, Stochastic %K = 21.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 14.6975 14.6975 21.8428 21.8428 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = -13.01, Signal() = -8.52
-13.0052 -8.52382 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = -43.07 -35.9184 -43.0667 0.00000
19 December 2013
19 December 2013
ADRO
TRADING BUY
S1 1120 R1 1180 Trend Grafik Major UP Minor Down
S2 1060 R2 1240
Closing
Price 1150
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp1130-Rp1230
• Entry Rp1150, take Profit Rp1230
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 43.06 Positif
MACD -5.1 Positif
True Strength Index (TSI) -27.82 Positif
Bollinger Band (Mid) 1162 Negatif
MA5 1146 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
May Jun Jul August September October November December ADRO - Daily 12/18/2013 Open 1130, Hi 1170, Lo 1110, Close 1150 (1.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,100.00, Fractal Up = 1,250.00, Fractal Down = 1,100.00, MA(Close,5) = 1,146.00, MA1(Close,8) = 1,172.50
1,150 1,146 1,100 1,100 1,092.43 1,161.5 1,172.5 1,230.57 1,250 97,310,496 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 16.41, Stochastic %K = 24.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 16.4085 16.4085 24.0404 24.0404 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ADRO - MACD (6,9) = -5.14, Signal() = -3.95
-5.14025 -3.95431 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -27.82 -23.4486 -27.8242 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
PGAS
TRADING BUY
S1 4525 R1 4650 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 4400 R2 4775
Closing
Price 4600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp4550-Rp4750
• Entry Rp4600, take Profit Rp4750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 30.12 Positif
MACD -40.6 Positif
True Strength Index (TSI) -51.24 Positif
Bollinger Band (Mid) 4750 Negatif
MA5 4595 Positif 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
May Jun Jul August September October November December PGAS - Daily 12/18/2013 Open 4575, Hi 4650, Lo 4525, Close 4600 (1.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,678.19, Fractal Up = 4,950.00, Fractal Down = 4,450.00, MA(Close,5) = 4,595.00, MA1(Close,8) = 4,690.63
4,678.19 4,600 4,595 4,468.49 4,450 4,690.63 4,750 4,950 5,031.51 15,825,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 12.13, Stochastic %K = 19.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
19.1667 12.1296 12.1296 19.1667 20 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -40.63, Signal() = -38.34
-40.6328 -38.3375 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -51.24 -51.2433 -53.8641 0.00000
19 December 2013
19 December 2013
SMGR
TRADING BUY
S1 13150 R1 13900 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 12400 R2 14650
Closing
Price 13500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp13400-Rp14650 • Entry Rp13500, take Profit Rp14650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 65.66 Positif
MACD 55.3 Positif
True Strength Index (TSI) 30.88 Positif
Bollinger Band (Mid) 12958 Positif
MA5 13120 Positif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000
May Jun Jul August September October November December SMGR - Daily 12/18/2013 Open 13150, Hi 13900, Lo 13150, Close 13500 (2.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 12,800.00, Fractal Up = 13,300.00, Fractal Down = 12,800.00, MA(Close,5) = 13,120.00, MA1(Close,8)
13,100 12,957.5 12,800 12,800 12,549.7 13,120 13,300 13,365.3 13,500 10,182,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 46.54, Stochastic %K = 51.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
46.5368 46.5368 20 51.2121 51.2121 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = 55.32, Signal() = 35.45 35.4543 55.3211 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = 30.88 21.0508 0.00000 30.8795
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
GGRM
TRADING BUY
S1 40350 R1 41600 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 39100 R2 42850
Closing
Price 41150
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp41000-Rp42850
• Entry Rp41150, take Profit Rp42850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 67.63 Positif
MACD 283.0 Positif
True Strength Index (TSI) 16.00 Positif
Bollinger Band (Mid) 38580 Positif
MA5 39950 Positif 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000
May Jun Jul August September October November December GGRM - Daily 12/18/2013 Open 40000, Hi 41250, Lo 40000, Close 41150 (1.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 38,500.00, Fractal Up = 41,600.00, Fractal Down = 38,500.00, MA(Close,5) = 39,950.00, MA1(Close,8)
39,950 38,580 38,500 38,500 35,237.5 40,037.5 41,150 41,600 41,922.5 1,259,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(5,3,3) = 37.76, Stochastic %K = 54.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
37.7577 37.7577 20 54.1157 54.1157 80 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 0 GGRM - MACD (6,9) = 283.00, Signal() = 250.71 250.712 282.997 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 16.00 12.8487 0.00000 16.0049
19 December 2013
19 December 2013
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
18/12/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 23200 23200 24300 21800 22650 23500 24350 Positif Positif Positif 25750 20050
LSIP Trading Buy 1830 1830 1930 1720 1790 1860 1930 Positif Positif Negatif 2050 1630
SGRO Trading Buy 1960 1960 1990 1930 1950 1970 1990 Positif Positif Negatif 2100 1760
Mining
BUMI Trading Sell 340 340 330 300 330 360 390 Positif Negatif Positif 445 270
PTBA Trading Buy 11250 11250 11700 10800 11100 11400 11700 Positif Positif Negatif 12750 11100
ADRO Trading Buy 1150 1150 1230 1060 1120 1180 1240 Positif Positif Positif 1250 1030
MEDC Trading Sell 2125 2125 2000 1950 2075 2200 2325 Negatif Negatif Negatif 2650 2100
INCO Trading Sell 2525 2525 2425 2425 2500 2575 2650 Negatif Positif Negatif 2800 2300
ANTM Trading Buy 1170 1170 1220 1110 1150 1190 1230 Positif Positif Positif 1550 1130
TINS Trading Buy 1600 1600 1660 1540 1580 1620 1660 Negatif Negatif Negatif 1680 1510
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 13500 13500 14650 12400 13150 13900 14650 Positif Positif Positif 14050 12500
INTP Trading Buy 19800 19800 20700 18650 19350 20050 20750 Positif Positif Positif 20350 18250
SMCB Trading Buy 2225 2225 2325 2100 2175 2250 2325 Positif Positif Negatif 2800 2100
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6250 6250 6500 6050 6200 6350 6500 Positif Positif Positif 6850 6050
GJTL Trading Sell 1730 1730 1700 1650 1710 1770 1830 Negatif Negatif Negatif 2250 1700
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6600 6600 6800 6350 6500 6650 6800 Positif Positif Positif 6850 6200
GGRM Trading Buy 41150 41150 42850 39100 40350 41600 42850 Positif Positif Positif 41600 34600
UNVR Trading Sell 25900 25900 25000 24300 25350 26400 27450 Negatif Negatif Negatif 30800 25100
KLBF Trading Buy 1210 1210 1270 1150 1190 1230 1270 Positif Positif Positif 1370 1160
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1320 1320 1390 1250 1300 1350 1400 Positif Positif Negatif 1570 1280
ASRI Trading Buy 455 455 470 440 450 460 470 Positif Positif Negatif 590 440
WIKA Trading Buy 1650 1650 1690 1600 1630 1660 1690 Positif Positif Positif 1900 1590
ADHI Trading Buy 1600 1600 1650 1530 1570 1610 1650 Positif Positif Positif 1920 1540
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4600 4600 4750 4400 4525 4650 4775 Positif Positif Positif 5100 4450
JSMR Trading Buy 4725 4725 4950 4525 4675 4825 4975 Positif Positif Negatif 5450 4750
ISAT Trading Buy 4000 4000 4150 3850 3950 4050 4150 Negatif Positif Positif 4200 3475
TLKM Trading Buy 2075 2075 2150 2000 2050 2100 2150 Positif Positif Positif 2300 1980
CMNP Trading Sell 3100 3100 3225 3000 3075 3150 3225 Negatif Negatif Negatif 3250 2950
Finance
BMRI Trading Buy 7700 7700 8000 7400 7600 7800 8000 Positif Positif Positif 8450 7300
BBRI Trading Buy 7100 7100 7350 6800 7000 7200 7400 Positif Positif Positif 8050 6750
BBNI Trading Buy 3900 3900 4050 3750 3850 3950 4050 Positif Positif Positif 4775 3700
BBCA Trading Buy 9450 9450 9800 9200 9400 9600 9800 Positif Positif Negatif 10650 9250
BDMN Trading Sell 3775 3775 3700 3550 3725 3900 4075 Negatif Negatif Positif 4150 3550
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18150 18150 18750 17550 17950 18350 18750 Positif Positif Negatif 20900 17200