• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Desa Marindal I Sebagai Daerah Hinterland Kota Medan(Studi Pendekatan Dan Analisis Tipologi Desa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perkembangan Desa Marindal I Sebagai Daerah Hinterland Kota Medan(Studi Pendekatan Dan Analisis Tipologi Desa)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan merupakan suatu proses perubahan dari suatu keadaan

keadaan lain dalam waktu yang berbeda. Perubahan keadaan tersebut biasanya

didasarkan pada waktu yang berbeda dan untuk analisis ruang yang sama.

Perkembangan setiap wilayah tidaklah sama, tergantung pada potensi kemampuan

dan kendala. Potensi kemampuan dan kendala tersebut mencakup faktor fisik

maupun faktor sosial yang ada pada wilayah tersebut yang akhirnya akan

mempengaruhi fungsi dan bentuk fisiknya.

Potensi kemampuan dan kendala yang tidak terlepas dari peran pemerintah

sebagai katalisator dan controlling di suatu wilayah. Pemerintah yang sistemnya

hirarki selalu mengarahkan perkembangan pada cita-cita dan tujuan nasional

melalui kebijakan pemerintah pusat sampai pada satuan pemerintah terkecil baik

untuk wilayah yang sudah maju yaitu kota maupun yang belum maju yakni desa.

Pembangunan ini merupakan rangkaian upaya perbaikan dan peningkatan

taraf kehidupan Bangsa dan Negara yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dalam rangka pemerataan pembangunan keseluruh wilayah di Indonesia, maka

tidak terlepas dari desa dan kota sebagai wilayah atau ruang dalam melaksanakan

pembangunan tersebut. Oleh karena itu telah banyak output dari pembangunan

tersebut bagi masyarakat ke tahap yang lebih baik serta desa-desa tertinggal

(2)

swakarya ataupun desa swasembada. Perubahan itu dapat diketahui dari

ciri-cirinya yakni pendapatan, produksi, pendidikan, administrasi pemerintahan desa,

sarana dan prasarana, penerapan teknologi baru, komunikasi dengan daerah lain

serta adat istiadat ( Wardyatmoko, 2003).

Desa dan kota harus dipandang sebagai dua wilayah yang saling

berhubungan terutama untuk daerah desa yang berdekatan dengan wilayah kota

atau sebaliknya yang saling mensuplay kebutuhan. Bagi wilayah kota, posisi desa

sangat pentingnya fungsinya sebagai daerah hinterland, yakni daerah yang

berfungsi untuk memenuhi atau memasok kebutuhan bahan makanan pokok

seperti padi, buah-buahan, ketela, jagung, maupun palawija. Desa seperti ini dapat

dinyatakan sebagai desa hinterland dari daerah kota.

Kota Medan merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Salah

satunya adalah Desa Marindal I yang merupakan salah satu desa yang ada di

Kabupaten Deli serdang yang berbatasan langsung dengan sebagian wilayah

sebelah timur kota medan. Interaksi keruangan antara desa Marindal I dengan kota

Medan merupakan perwujudan perbedaan karakteristik wilayah, dimana

masyarakat kota, sebagai sumber tenaga kerja serta sebagai penyedia berbagai

kebutuhan masyarakat kota. Dari segi kegiatan kerja desa ini dapat dikatakan

sebagai desa industri. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa industri.

Dimana industri-industri tersebut jika ditinjau dari segi jumlah tenaga kerjanya

dapat dikategorikan dalam tiga skala, yaitu industri kecil, sedang maupun besar

yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat kota.

Secara administratif Desa marindal I terletak di Kecamatan Patumbak

(3)

sedangkan dengan kota Lubuk Pakam (ibu kota Kabupaten Deli Serdang) adalah

30 km. berdasarkan jarak tersebut jarak desa Marindal 1 relatif lebih dekat

terhadap kota Medan dari pada kota Lubuk pakam yang merupakan ibu kota

Kabupaten deli serdang.

Desa Marindal 1 dengan luas 810 Ha dan sebagai salah satu daerah

hinterland kota Medan merupakan salah satu desa yang berkembang di kawasan

Marindal 1 dari fisik, kehidupan sosial masyarakatnya. Hal ini dapat diperkirakan

sebagai dampak positif dari faktor letaknya yang strategis sebagai salah satu

daerah hinterland kota Medan yang terwujud dari interaksi antara desa dengan

kota Medan.

Masyarakat desa Marindal 1 kini dirasakan tidaklah lagi sebagaimana

layaknya kehidupan masyarakat desa. Jika dilihat dari kehidupan budayanya corak

kehidupan budaya masyarakat desa Marindal 1 juga tidak seperti layaknya budaya

kehidupan masyarakat di pedesaan. Baik dari cara berpakaian, hubungan

kekerabatan, kerjasama, dan lain sebagainya. Bentuk pekerjaan atau mata

pencaharian masyarakatnya juga sudah lebih heterogen yang tidak terpaku lagi

pada sektor primer saja. Dimana hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat

pendidikan anak, kesehatan, keadaan rumah, serta pola kehidupannya.

Kecamatan Patumbak memiliki desa salah satunya desa marindal I yang

pada mulanya tergolong desa swadaya. Keadaan desa ini telah telah mengalami

perubahan, akan tetapi belum jelas tingkat perkembangannya. Kondisi ini dapat

diketahui dari potensi desa dan ciri-ciri perkembangan desa yang mencakup

(4)

prasarana, penerapan teknologi baru, komunikasi dengan daerah lain serta adat

istiadat di Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

Desa Marindal I berada di pinggiran kota besar yaitu kota Medan. Dari

segi ekonomi, perekonomian yang dianut oleh masyarakat desa Marindal I adalah

perekonomian campuran (heterogen). Dengan sendirinya status sosial masyarakat

desa Marindal I juga heterogen karena pengaruh dari bidang-bidang pekerjaan

yang digeluti oleh masyarakat itu sendiri seperti PNS, ABRI, Karyawan swasta,

Jasa, Pertukangan, petani, Wiraswasta/pedagang, Pembantu Rumah Tangga yang

mengharuskan masyarakat desa Marindal I melakukan mobilitas ulang-alik karena

bekerja di luar desanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini menitik beratkan

pada tipologi desa Marindal I yang berindikator pada kepadatan penduduk,

orbitasi, mata pencaharian penduduk, kelembagaan, swadaya dan gotong royong

serta sarana dan prasarana yang terdapat pada desa tersebut serta keadaan

sosiologis masyarakat yang ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan

(agraris dan non agraris), dan keadaan rumah, pola perilaku seperti cara

berpakaian, sistem kekerabatan serta sistem kegotong royongan.

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tipologi Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten

(5)

2. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Desa Marindal I Kecamatan

Patumbak Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimana pola perkembangan Desa Marindal I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Tipologi Desa Marindal I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui kehidupan sosial masyarakat Desa Marindal I

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui pola perkembangan Desa Marindal I Kecamatan

Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dalam penentuan status

Desa Marindal I, apakah desa Marindal I masih berstatus desa atau sudah

dapat dikatakan kota kecil.

2. Sebagai masukan pemikiran teoritis bagi ilmu pengetahuan khususnya

dalam kajian pembangunan pedesaan.

3. Menambah wawasan penulis dalam penyusunan karya ilmiah dalam

(6)

4. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program Pasca Sarjana

Referensi

Dokumen terkait

kontemporer dikenal dengan murabahah lil amri bil syira‟ , yaitu transaksi jual beli dimana seorang nasabah datang kepada pihak BMT untuk membelikan sebuah komoditas

Berdasarkan data diatas dinyatakan bahwa penggunaan pupuk tunggal Fosfat alam dapat diaplikasikan dengan pupuk Urea, MOP, dan dolomit, karena pada percobaan tersebut

Varietas yang memberikan respon yang kurang baik terhadap laju penambahan tinggi tanaman awal yaitu varietas Ciliwung pada perlakuan tanpa perendaman dan varietas

02 Belanja Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat .... 01 Belanja Bantuan Sosial

Berdasarkan Analisis dari Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang Pertambangan di Kota Samarinda dapat dikatakan masih kurang maksimal, hal ini

Berdasarkan data-data tersebut di atas, mekanisme pembentukan lipatan en-echelon di daerah penelitian kemungkinan besar diinisiasi oleh reaktifasi sesar geser sinistral

Dari hasil penelitian didapat bahwa grup facebook forum komunikasi pecinta alam sulut memiliki peran yang sangat penting karena didalam grup terjadi pertukaran informasi mengenai

Pada diagnose hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskular tindakan yang tidak dapat dilakukan adalah konsultasi dengan ahli fisioterapi hal ini