• Tidak ada hasil yang ditemukan

Publication | INDOHUN INDOHUN News No.9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Publication | INDOHUN INDOHUN News No.9"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

T h e N i n t h E d i t i o n , M a y 2 0 1 6

INDOHUN

N

E

W

S

ZOONOSES

UPDATE

GLOBAL HEALTH

PREVENTING THE DISEASE

PUBLIC LECTURE

OF TOMORROW

TRAINING OF TRAINERS

THE ONE HEALTH

ON EID & ZOONOSES CONTROL

COLLABORATION & APPLICATION

GLOBAL HEALTH

INDONESIA

SECURITY AGENDA

AS THE NEW CHAIR OF

(2)
(3)

Continuing a plan of cooperation

between the Center for Health

Training Ciloto with INDOHUN, held a meeting on Saturday, February 9, 2016 between INDOHUN and BBPK

Ciloto. The meeting agreed that

INDOHUN will support the

government in preparing and

enhancing the capacity of the human

resources for health in terms of

infectious disease control in

Indonesia, and there will be another meeting for MOU signing. In doing so,

INDOHUN and BBPK Ciloto will

cooperate with the Ministry of Health, Ministry of Agriculture, Universities and Professional Association, one of which is the Association of Experts Epidemiology Indonesia.

Melanjutkan rencana kerjasama

antara Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Ciloto dengan INDOHUN, telah

dilakukan pertemuan pada hari Sabtu,

9 Februari 2016 lalu. Pertemuan

tersebut mencapai kesepakatan bahwa

INDOHUN akan mendukung

pemerintah dalam mempersiapkan dan

meningkatkan kapasitas SDM

kesehatan dalam hal pengendalian

penyakit infeksi di Indonesia serta

akan diadakan pertemuan kembali

untuk penandatanganan kerjasama

antara INDOHUN dan BBPK Ciloto.

Pada pelaksanannya, INDOHUN dan BBPK Ciloto akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian

Pertanian, Universitas dan Ikatan

Profesi, salah satunya adalah

Perhimpunan Ahli Epidemiologi

Indonesia (PAEI). Kerjasama ini

meliputi Pengembangan Kurikulum

One Health, Training of Trainers, serta

Pelatihan One Health yang disertai

dengan sertifikat ber-SKP.

I

E This cooperation includes the One

Health Curriculum Development,

Training of Trainers, Training One

Health is accompanied with a certificate of air-SKP.

IN-COLLABORATION WITH

Ciloto Great Hall of Health Training Centre

(4)

GLOBAL HEALTH PUBLIC LECTURE:

Preventing The Disease of Tomorrow

Sebagai negara dengan lebih dari

240 juta penduduk yang

mengandalkan sektor agrikultur dan peternakan, Indonesia sangat berisiko

untuk terkena penyakit

zoonosis. Indonesia yang merupakan

salah satu hotspot dari penyakit

zoonosis di dunia membutuhkan suatu

sistem kesehatan yang mampu

melindungi masyarakat juga

lingkungan. Pada hari Kamis, 24 Maret 2016, INDOHUN bekerja sama dengan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia mengadakan

kuliah umum dengan tema “Global

Health Public Lecture: Preventing the

Disease of Tomorrow” di Auditorium

Gedung D Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Kuliah umum ini

bertujuan untuk memberikan

perspektif global kepada peserta

mengenai pemahaman isu kesehatan

terkini, pengendalian penyakit

berbasis One Health, dan jaringan

internasional yang terkait dengan

penyakit zoonosis.

I

E As a country with more than

240 million people dependent on

agriculture and livestock sector,

Indonesia is at risk for zoonotic diseases. Indonesia, which is one

of the zoonotic hotspots in the

world, needs a system capable of

protecting the public health

environment. On Thursday, March

24th, 2016, INDOHUN in

collaboration with the Faculty of

Public Health University of

Indonesia held a public lecture with the theme "Global Health Public Lecture: Preventing the Disease of

Tomorrow" at the Auditorium of

Health Sciences Building,

University of Indonesia. The

lecture aims to provide a global perspective to the participants on the current understanding of health issues, disease control with One Health approach, and international networks associated with zoonotic diseases.

(5)

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari

400 peserta yang mayoritas

merupakan mahasiswa berlatar

kesehatan. Kuliah umum ini

disampaikan oleh tiga pembicara, yaitu (1) Dr Felicia B. Nutter, DVM, Ph.D,

DACZM (Director of International

Veterinary Medicine, Cumming School,

Tufts University) yang membawakan

materi One Health Approaches to

Emerging Zoonotic Infectious Diseases, (2) Dr Timothy Meinke (USAID Senior

Infectious Diseases Advisor) yang

membawakan materi Using One Health to Reduce the Risk and Impact of Emerging Pandemic Threats, dan (3) Prof. drh. Wiku Adisasmito, MSc. Ph.D

(Professor Kebijakan Kesehatan,

Universitas Indonesia dan Koordinator

INDOHUN), yang membawakan

materi Global Health Resilience to

Tackle The Disease of Tomorrow.

I

E This event was attended by

over 400 participants who are

mostly college students from health background. This public lecture was delivered by three speakers, (1) Dr

Felicia B. Nutter, DVM, Ph.D,

DACZM (Director of International

Veterinary Medicine, Cumming

School, Tufts University) presenting One Health Approaches to Emerging Zoonotic Infectious Diseases, (2) Dr

Timothy Meinke (USAID Senior

Infectious Diseases Advisor)

presenting Using One Health to

Reduce the Risk and Impact of Emerging Pandemic Threats, and (3) Prof. Wiku Adisasmito, DVM,

MSc. Ph.D (Professor of Health

Policy, University of Indonesia and

coordinator of INDOHUN),

presenting Global Health Resilience to Tackle The Disease of Tomorrow.

(6)

Indonesia has 34 provinces scattered from Sabang to Merauke and cultural diversity that made Indonesia vulnerable to infectious diseases and zoonoses. Hence, effort to increase the readiness and health system ability to forestall the development of infectious diseases and zoonoses in Indonesia are highly required. One of the effort is to prepare and strengthen University in creating human resources capacity in controling and preventing the diseases. Regarding this matter, INDOHUN has conducted a training for 68 health

professionals from all INDOHUN

members and networks across all

regions in Indonesia on April, 5-7th, 2016. The Training of Trainers: The One Health Collaboration & Application

on EID & Zoonoses Control was

conducted in Great Hall of the Health Training Ciloto, West Java.

I E

TRAINING OF TRAINERS:

The One Health Collaboration & Application

on EID & Zoonoses Control

Indonesia memiliki 34 provinsi

yang tersebar dari Sabang hingga

Merauke serta keragaman budaya

membuat Indonesia rentan terhadap penyakit menular dan zoonosis. Untuk

itu, diperlukan usaha dalam

peningkatan kesiapan dan kemampuan

sistem kesehatan Indonesia dalam

menangkal perkembangan penyakit

menular dan zoonosis. Salah satu

bentuk usahanya adalah dengan

mempersiapkan dan memperkuat

universitas dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkapasitas dalam

pengendalian dan penanggulangan

penyakit tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut,

INDOHUN telah mengadakan pelatihan

bagi 68 profesional kesehatan dari

seluruh anggota dan jaringan INDOHUN di seluruh daerah di Indonesia pada

tanggal 5-7 April 2016. Kegiatan

Training of Trainers: The One Health Collaboration & Application on EID &

Zoonoses Control ini dilaksanakan di

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto, Jawa Barat.

(7)

Para peserta dipersiapkan

untuk nantinya melakukan

program Pelatihan untuk Future OHW di daerah masing-masing.

Program ini bertujuan untuk

menjangkau lebih dari seribu

siswa. Pelatihan ini mencakup

beberapa topik, diantaranya:

Kolaborasi dan Aplikasi One

Health, Manajemen Perencanaan

dan Pelaksanaan Pelatihan One

Health, Dinamika Kelompok,

Komunikasi Sosial, dan Surveilans Terintegrasi.

I

The participants was trained to conduct a training program for

Future OHW in each of their

regions. This program aims to reach over a thousand students. The training covers several topics, i.e. Collaboration and One Health

Application, Planning and

Implementation Management of

One Health Training, Group

Dynamics, Social Communication, and Integrated Surveillance.

E

(8)

The Global Health Security

Agenda (GHSA) was launched in

February 2014 and is a growing

partnership of nearly 50 nations,

international organizations, and non-governmental stakeholders to help

build countries’ capacity to help

create a world safe and secure from infectious disease threats and elevate global health security as a national and global priority. GHSA pursues a

multilateral and multi-sectoral

approach to strengthen both the

global capacity and nations’ capacity to prevent, detect, and respond to human and animal infectious diseases threats whether naturally occurring or accidentally or deliberately spread.

The contributing international

organizations of GHSA are WHO, FAO, and OIE.

On January 23rd, 2016 at WHO

Headquarters, Geneva, GHSA

Steering Group held a meeting which marks the handover of the GHSA

Chairmanship from Finland to

Indonesia. As the next Chair,

Indonesia is committed to work

closely with Finland as well as South Korea in moving forward with the GHSA activities in 2016. The Minister of Health of Indonesia has reminded to the GHSA countries that the 2016 marks as the year of advancing and progressing GHSA.

Global Health Security Agenda

(GHSA) diluncurkan pada bulan

Februari 2014 dan merupakan

hubungan kemitraan yang berkembang menjadi hampir 50 negara, organisasi

internasional, dan para pemangku

kepentingan non-pemerintah untuk

membantu membangun kapasitas

negara dalam menciptakan dunia yang aman dari ancaman penyakit menular

dan meningkatkan keamanan

kesehatan global sebagai prioritas

nasional dan global. GHSA

mengupayakan pendekatan

multilateral dan multi-sektoral dalam

memperkuat kapasitas global dan

kapasitas negara-negara dalam

mencegah, mendeteksi, dan merespon

ancaman penyakit menular pada

manusia maupun hewan yang

menyebar secara alamiah, secara tidak disengaja maupun sengaja. Organisasi internasional yang berkontribusi dalam GHSA ialah WHO, FAO, dan OIE.

Pada tanggal 23 Januari 2016 di Kantor Pusat WHO di Jenewa, Steering Group GHSA mengadakan rapat, yang

juga merupakan serah terima

kepemimpinan GHSA dari Finlandia

kepada Indonesia. Sebagai ketua,

Indonesia berkomitmen untuk bekerja

sama dengan Finlandia dan Korea

Selatan dalam aktivitas GHSA di tahun 2016 ini. Menteri Kesehatan Indonesia mengingatkan kepada negara-negara GHSA bahwa tahun 2016 harus terjadi kemajuan dan perkembangan GHSA.

I E

GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA

Indonesia as The New Chair

(9)

Global health security is a shared responsibility that cannot be achieved

by a single actor or sector of

government. Its success depends

upon collaboration among the health,

security, environment. and

agriculture sectors. On March 28th, 2016, Indonesia held a meeting at national level to ensure a smooth coordination between all sectors in Indonesia lead by the Ministry of

Health. Sectors involved are

Coordinating Ministry for Political,

Legal, and Security Affairs,

Coordinating Ministry for Human

Development and Culture, Ministry of

Health, Ministry of Defense,

Indonesian National Army &

Indonesian National Police, Ministry of

Foreign Affairs, Ministry of

Agriculture, Ministry of Home Affairs, Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Ministry of Justice

& Human Rights, Research

Institutions (LIPI, Eijkman, ITD, etc), and Intelligence Agencies (BIN, BAIS, BIP, etc).

GHSA merupakan tanggung jawab bersama yang tidak dapat dicapai oleh

satu pihak saja. Keberhasilannya

bergantung pada kerjasama antara

sektor kesehatan, keamanan,

lingkungan, dan pertanian. Pada

tanggal 28 Maret 2016, Indonesia

menggelar rapat koordinasi tingkat

nasional yang dipimpin oleh Kemkes

untuk memastikan terbinanya

koordinasi yang baik lintas sektoral. Pihak-pihak yang terlibat, diantaranya

Kemko Polhukam, Kemko PMK,

Kemkes, Kemhan, TNI Polri, Kemlu, Kemtan, Kemdagri, Kem Ristek dan

Dikti, Kemkumham, Lembaga

Penelitian (LIPI, Eijkman, ITD, dll), Lembaga Intelijen (BIN, BAIS, BIP, dll).

Source: ghsaindonesia.files.wordpress; www.cdc.gov; ghsagenda.org

(10)
(11)
(12)

I N D O H U N w i l l c o n d u c t International Grant Writing Workshop & Conference (IGWWC) on May 17-19, 2016 in Surabaya, East Java on the theme of "The Importance of Fundable Research Proposal Writing and Publishing Scientific Paper". This activity is intended for lecturers, students, and health practitioners from various provinces in Indonesia andit’sfree of charge. IGWWC will be preceded by a health symposium, which will be delivered by qualified

speakers, namely Professor Ali

Ghufron Mukti, MD, M.Sc., Ph.D.,

Directior General of Science and

Technology Resources (Ministry of

Research, Technology, and Higher

Education); M. Sofwan Effendi,

Director of Education Facilities

Rehabilitation Fund (Indonesia

Endowment Fund for Education); and

Professor Richard Speare, MBBS,

BVSc, FAFPHM, FACTM, MACVs, Ph.D.,

Adjunct Professor from Tufts

University.

INDOHUN akan menyelenggarakan kegiatan International Grant Writing

Workshop & Conference (IGWWC)

pada tanggal 17-19 Mei 2016 di

Surabaya, Jawa Timur. Tema besar

yang diusung dalam kegiatan ini

adalah “The Importance of Writing

Fundable Research Proposal and

Publishing Scientific Paper”. Kegiatan ini ditujukan bagi dosen, mahasiswa, dan praktisi kesehatan yang berasal

dari berbagai provinsi di Indonesia

dengan tidak dipungut biaya. IGWWC akan diawali dengan simposium, yang

akan disampaikan oleh pembicara

yang mumpuni dalam bidangnya, yaitu Profesor Ali Ghufron Mukti, MD, M.Sc., Ph.D., Ditjen Sumber Daya Iptek dan

Dikti (Kemenrisktek dan Dikti

Indonesia), M. Sofwan Effendi,

Direktur Dana Rehabilitasi Fasilitas

Pendidikan (LPDP), dan Profesor

Richard Speare, MBBS, BVSc, FAFPHM,

FACTM, MACVs, Ph.D., dari Tufts

University, US.

I E

THE INTERNATIONAL GRANT WRITING

WORKSHOP & CONFERENCE

(13)

In general, participants will be devided into two classes; publishing

class and grant writing class.

Publishing class will discuss how to write and publish scientific papers

eligible to be published in

international journals. Candidates who wish to participate the publishing

class activities shall submit the

abstract with a predetermined theme. Call for Abstract was conducted in March-April 2016 and more than 100 abstracts has been collected from all

across Indonesia. At the end of

publishing class there will be an

abstract and poster presentations.

While grant writing class will be

attended by lecturers from 34 faculty

members which invited. They will

discuss the principles and ways of writing grant proposals eligible to be funded by national and international donors.

Secara umum, kegiatan IGWWC

ini akan dibagi menjadi dua kelas,

yaitu publishing class dan grant writing class. Publishing class akan membahas

cara menulis dan mempublikasikan

karya ilmiah yang layak untuk

diterbitkan dalam jurnal internasional. Calon peserta yang ingin mengikuti

kegiatan publishing class wajib

mengirimkan abstrak dengan tema

yang telah ditentukan. Pengumpulan abstrak telah dilakukan pada bulan Maret-April 2016 dan terkumpul lebih dari 100 abstrak yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan publishing class akan diakhiri dengan

presentasi abstrak dan poster.

Sementara grant writing class akan diikuti oleh sekitar 34 pengajar dari fakultas anggota INDOHUN dan akan membahas prinsip dan cara penulisan proposal hibah yang layak didanai oleh

lembaga donor nasional maupun

internasional.

I E

(14)

ZOONOSIS

Ebola is caused by a virus

thought to be carried in fruit bats that spills over into other mammals such as primates and antelope. Humans are infected when they hunt or butcher animals for food or consume uncooked fresh or dried bushmeat.

Human-to-human transmission involves close

contact with bodily fluids. This often happens in health-care settings and when people care for sick relatives or perform traditional burial practices that involve direct contact with bodies. The 2014 outbreak in West Africa caused more than 28,000 infections and 11,000 deaths.

Ebola disebabkan oleh virus yang diduga dibawa oleh kelelawar buah yang berpindah ke mamalia seperti

primata dan antelop. Manusia

terinfeksi ketika mereka berburu atau

menjagal daging hewan untuk

makanan atau mengkonsumsi daging

mentah, baik yang segar maupun

yang sudah dikeringkan. Transmisi

manusia ke manusia terjadi pada

kontak yang melibatkan cairan tubuh. Hal ini sering terjadi di fasilitas

pelayanan kesehatan dan ketika

seseorang merawat kerabat yang sakit

atau melakukan penguburan

tradisional yang melibatkan kontak

langsung dengan tubuh. Wabah yang terjadi pada tahun 2014 di Afrika Barat menyebabkan lebih dari 28.000 infeksi Ebola dan 11.000 kematian.

Looking, hopefully,

EBOLA

I E

towards

an Ebola-free future

Source: WHO

(15)

UPDATE

The 9th meeting of the

Emergency Committee convened by the WHO Director-General under the

International Health Regulations

(2005) (IHR) regarding the Ebola virus disease outbreak in West Africa took place on 29 March 2016. In the

Committee’s view, the Ebola situation in West Africa no longer

constitutes a Public Health

Emergency of International Concern.

WHO, partners and affected

countries are stepping up planning for how to use an Ebola vaccine in

response to an outbreak. The

committee considered various

parameters, including efficacy in

non-human primates, the ability to

provoke an immune response in

humans in the early days after

vaccination, and availability. Dr Jane Seward (Senior Adviser, Sierra Leone Trials to introduce a vaccine against Ebola, CDC) said, “There are other vaccines in clinical trials that may complete testing and be licensed for use in the future. That is to be hoped for.”

Pada 29 Maret 2016 lalu,

pertemuan ke-9 Emergency

Committee diselenggarakan oleh

Direktur Jenderal WHO

berdasarkan International Health

Regulations(2005) (IHR) mengenai

wabah penyakit virus Ebola di

Afrika Barat. Berdasarkan penilaian

Komite, situasi Ebola di Afrika

Barat tidak lagi merupakan “Public

Health Emergency of International

Concern”. WHO, para mitra dan

negara-negara yang terkena

dampak sedang meningkatkan

perencanaan tentang bagaimana

menggunakan vaksin Ebola dalam

menanggapi wabah ini. Komite

mempertimbangkan berbagai

parameter, termasuk keberhasilan

pada primata non-human,

kemampuan untuk memancing

respon imun pada manusia pada hari-hari awal setelah vaksinasi, dan ketersediaan. Dr Jane Seward

(Penasihat Senior, Sierra Leone

Trials to introduce a vaccine

against Ebola, CDC) mengatakan,

"There are other vaccines in clinical trials that may complete testing and be licensed for use in the future. That is to be hoped for."

There are other

vaccines in clinical trials

that may complete

testing and be licensed

for use in the future. That

is to be hoped for.

Source: www.WHO.int; www.theconversation.com

I

E

(16)

Cases of avian influenza were discovered in Cilandak, South Jakarta on March 16, 2016, when several ducks in the area suddenly died.

Further inspection by the Health

Ministry and Jakarta Health Agency

revealed that none of the local

residents in Cilandak was infected with avian influenza. Meanwhile, in Banyuwangi mid-March, over 7,000

poultry, mostly ducks, have

reportedly died from avian flu, while over 700 were reported to have died

in Sembung village, Sukorame

district, Lamongan regency.

Health Minister Nila Farid

Moeloek called on the people to

continue to monitor the spreading of avian influenza. Nila said that the public can carry out avian influenza prevention measures by maintaining environmental hygiene and avoiding contacts with avian influenza infected birds and poultry. She also urged the public to maintain personal hygiene

by maintaining a clean healthy

lifestyle and encouraged people who own birds or poultry to periodically clean their birdcage to prevent avian influenza from spreading.

Kasus flu burung ditemukan di

Cilandak, Jakarta Selatan pada 16

Maret 2016, ketika beberapa bebek di daerah tersebut mengalami kematian tiba-tiba. Pemeriksaan lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan dan Dinas

Kesehatan Kota Jakarta

mengungkapkan bahwa tidak ada

warga setempat di Cilandak yang

terinfeksi virus tersebut.

I E

AVIAN

INFLUENZA

Sementara itu pada pertengahan Maret, di Banyuwangi, lebih dari 7.000

unggas, kebanyakan bebek,

dilaporkan mati akibat flu burung, dan lebih dari 700 unggas dilaporkan mati

di Desa Sembung, Kecamatan

Sukorame, Kabupaten Lamongan.

Menkes, Nila Farid Moeloek,

meminta masyarakat untuk terus

memantau penyebaran flu burung.

Nila mengatakan bahwa masyarakat

dapat melaksanakan

tindakan-tindakan pencegahan flu burung

dengan menjaga kebersihan

lingkungan dan menghindari kontak

dengan unggas dan burung yang

terinfeksi flu burung. Ia juga

mendesak masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dengan menjaga pola hidup bersih sehat dan mendorong

orang-orang yang memiliki burung

atau unggas untuk secara berkala

membersihkan kandangnya untuk

mencegah penyebaran virus flu

burung.

I

Source: www.thejakartapost.com; en.tempo.co

(17)

UPCOMING EVENTS...

The 4thInternational One Health

Congress & 6thBiennial Congress of

the International Association for Ecology and Health

3-7 Desember 2016 Melbourne, Australia

Registration for the 4th International One Health Congress & 6th Biennial

Congress of the International

Association for Ecology and Health is now open. This event will be held in Melbourne, Australia at Melbourne’s Convention & Exhibition Centre. This

event will be hosted by the

International Association for Ecology and Health. The Program Committee invites the submission of abstracts on original work for consideration as oral

presentation or hard copy poster

presentation. Registration is open to

researchers, policy makers and

practitioners involved in the health,

agriculture, environment and

international development sectors

interested in developing more

integrated approaches and effective responses to complex global health challenges. For further information visitwww.oheh2016.org.

The 4th International Conference on Responsible Use of Antibiotics

in Animals

26-28 September 2016 The Hague, The Netherlands

The international conference series on

Responsible Use of Antibiotics in

Animals is an initiative independent from commercial companies, official

organisations or authorities. The

conference is designed for the animal

health industry and the medical

community; all users of antibiotics in

animals, such as veterinarians,

animal feed producers, livestock and

aquaculture producers, and

nutritionists; food processors and manufacturers, and retailers; policy

makers and regulatory agencies;

researchers in universities and

research institutes; and others with an interest in resistance and in the sustainability of antibiotics, such as educators, agricultural extension staff, consultants, and consumer organisations. F o r f u r t h e r i n f o r m a t i o n v i s i t

www.bastiaanse-communication.com.

(18)

World

Veterinary

Day

2016

Continuing

Focus

Education

with

a

One Health

30 April 2016

22 April 2016

Earth

Day

Trees

for the

Earth

(19)
(20)

INDOHUN

National Coordinating Office

Kampus Baru Universitas Indonesia

Faculty of Public Health,

G Building 3

rd

Floor, Room 316

Referensi

Dokumen terkait

Tema Hari Rabies Sedunia tahun 2016 ini adalah : Edukasi, Vaksinasi, Eliminasi, yang menekankan kepada dua tindakan penting yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah

INDOHUN akan mengadakan pelatihan untuk pelatih dengan target 15 peserta, sebagai langkah pendukung dalam implementasi Seri GHTL 2016 yang menggunakan pendekatan berbasis

Proposal yang telah diseminarkan akan didokumentasikan dalam bentuk laporan. Untuk mengetahui apakah proposal yang diajukan oleh mahasiswa layak untuk diteruskan

Jika proposal hibah yang layak sudah diterima, satu atau lebih pemberian hibah akan dilakukan dalam waktu 14 hari kerja sejak rapat PAC dengan syarat penerima hibah menyerahkan

Jika proposal hibah yang layak sudah diterima, satu atau lebih pemberian hibah akan dilakukan dalam waktu 14 hari kerja sejak rapat PAC dengan syarat penerima hibah

Kemudian diikuti pula oleh kenyataan Tenaga pengajar menggalakkan penyertaan pelajar dalam perbincangan semasa sesi pembelajaran, Tenaga pengajar akan membantu pelajar di

Dalam pernyataan tersebut dicantumkan besarnya dana hibah yang diajukan untuk didanai oleh DIKTI (sesuai dengan Proposal Lengkap dan saran dari Tim Reviewer setelah Evaluasi

Pengajuan proposal Penelitian Hibah Grup Riset, Penelitian Pengembangan Hasil Riset dan Inovasi, Penelitian Penguatan Kapasitas Lembaga, Penelitian Tata Kelola Kebij akan, Penelitian