• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS SAP Mata Kuliah Kapita Selekta P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SILABUS SAP Mata Kuliah Kapita Selekta P"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Program Strata Satu (S-1 ) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) – Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan – Kode : PAI-32 – Bobot : 2 sks – Semester Genap 2017-2018

Dosen : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag – NIP : 19611110 199001 1001 – email : damhorila@yahoo.co.id

KOMPETENSI

DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN SUMBER BELAJAR Mahasiswa semakin sebagai guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam plus sebagai manajer madrasah atau sekolah yang selalu siap mengambil keputusan secara cepat lagi tepat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Mahasiswa dapat : 1 . Memahami suatu

Mahasiswa dapat : 1. Mengekspresikan

perilaku yang signifikan di bidang kode etik

mahasiswa. 2. Mengekspresikan

perilaku belajar yang signifikan di bidang kehadiran, 2. Berbagai problem

pendidikan

1. Kontinuitas mentaati kode etik mahasiswa demi efektivitas perkuliahan.

2. Mendengarkan ceramah dosen.

3. Dialog secara akademis antara dosen mahasiswa, dan antar mahasiswa. 4. Menelaah rujukan

ilmiah, membuat resume isi dan resume pendapat pakar. 5. Mengobservasi

penyelenggaraan pendidikan pada jalur informal, formal, nonformal untuk mendalami suatu problem pendidikan. 6. Menulis hasil observasi

(2)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

IAIN Tulungagung – Program Strata Satu (S-1) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) – Semester Genap 2017-2018M

Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan – Kode Mata Kuliah : PAI-32 – Bobot 2 sks Dosen : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag – NIP. 196111101990011001

KE TEMA PERKULIAHAN TUJUAN SUBYEK

01 a. Recek tulisan tangan. b. Recek bacaan al-Qur’an. c. Niat hadir di STAIN-TA. d. Silabus dan SAP

Semakin memperkokoh kerja sama sekaligus persaingan antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa demi efisiensi dan efektivitas perkuliahan

Dosen Mahasiswa

02 Mata kuliah KSP

(pengantar) Semakin memahami pengertian KSP, landasan, tujuan, sasaran, manfaat.

Dosen Mahasiswa

03 Demokrasi Pendidikan Semakin memahami hubungan hak dan kewajiban negara RI dengan warga negara di bidang pendidikan.

Dosen Mahasiswa

04 Problematika Kuantitas dan

Kualitas Pendidikan Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.1 Pembanding-K.2 Dosen

05 Problematika Relevansi

Pendidikan Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.2 Pembanding-K.3 Dosen

06 Problematika Standarisasi Pendidikan pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.3 Pembanding-K.4 Dosen

07 Problematika

Kepemimpinan Kepala Madrasah dan

Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

(3)

08 Problematika Pengabdian Guru PAI pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.5 Pembanding-K.6 Dosen

09 Problematika Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Pembelajaran PAI pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.6 Pembanding-K.7 Dosen

10 Problematika Kedisiplinan Siswa pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.7 Pembanding-K.8 Dosen

11 Problematika Pengembangan SaranaPrasarana pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.8 Pembanding-K.9 Dosen

12 Problematika Pengembangan Kerja Sama pada Madrasah dan Sekolah

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Penyaji-K.9 Pembanding-K.10 Dosen

13 Problematika Pembinaan kesadaran Siswa Madrasah dan Sekolah Mengenai Zat-Zat Berbahaya pada Makanan dan Minuman

Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

(4)

14 Kekerasan di Lingkungan

Madrasah dan Sekolah Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Dosen Mahasiswa

15 Problematika Akreditasi

pada Madrasah dan Sekolah Semakin memahami seputar tema tsb dari sudut das Sollen, das Sein, fenomena, jenis problem, kerugian, skala problem, kategori problem, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab.

Dosen Mahasiswa

16 Muhāsabah Perjalanan

Perkuliahan Satu Semester Semakin memahami kelebihan dan kekurangan perjalanan perkuliahan Dosen Mahasiswa

Catatan :

A. Deskripsi : Kapita Selekta Pendidikan merupakan bagian dari komponen nama Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB) yang relatif signifikan bagi pengembangan wawasan dan skills para mahasiswa dalam konteks pendidik profesional di bidang Pendidikan Agama Islam dengan pemberian penekanan (stressing) pada urgensi apresiasi secara komprehensif mengenai problematika pendidikan di Indonesia; agar ketika mereka menjadi sarjana memiliki kompetensi sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam plus sebagai manajer madrasah atau sekolah yang selalu siap mengambil keputusan secara cepat lagi tepat untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Tujuan : mahasiswa semakin menguasai problematika pendidikan di Indonesia secara komprehensif dari aspek das Sollen, das Sein, fenomena, nama problem, kategori-karakteristik problem, skala problem, kerugian, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, dan penanggung-jawab.

C. Kode etik dosen dan kode etik mahasiswa menjadi perekat kerja-sama antar dosen, antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa, sekaligus menjadi peroket persaingan antar mereka.

D. Perkuliahan juga mengacu pada libur nasional dan cuti bersama (dalam file pdf).

(5)

No Hari Jam WIB Mata Kuliah Tempat 01 Senin 07.00 – 08.40 FPI – TBIN-2a 02 Senin 14.40 – 16.20 KSP – PAI-4i 03 Selasa 07.00 – 08.40 KSP – PAI-4a 04 Selasa 08.40 – 10.20 KSP – PAI-4d 05 Rabu 07.00 – 08.40 FPI – TBIN-2b 06 Kamis 08.40 – 10.20 KSP – PAI-4f 07 Kamis 10.20 – 12.00 KSP – PAI-4e 08 Jum’at 14.40 – 16.20 FPI – TBIN-2c

F. Aktivitas mahasiswa perminggu dihitung berdasarkan 1 sks = 50 menit kegiatan terjadwal bersama dosen, 60 menit tugas terstruktur, 60 menit tugas mandiri.

G. Perkuliahan direalisasikan dengan ceramah, dialog, diskusi, pemberian tugas, dan ujian. Untuk diskusi terdiri dari dosen sebagai moderator, kelompok mahasiswa sebagai penyaji, kelompok mahasiswa sebagai pembanding, dan kelompok mahasiswa sebagai peserta.

H. Setiap realisasi dialog, diskusi, tanya jawab, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester; mahasiswa harus menyebutkan/menuliskan nomor urut sebagai termaktub dalam daftar hadir mahasiswa.

I. Contoh Daftar Rujukan : 01. Al-Qur’ān al-Karīm. 02. Al-Sunnah nabi saw.

03. Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Angkasa, Bandung. 04. Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Prenada Media, Jakarta.

05. Ace Suryadi dan H.A.R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

06. Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta. 07. Ahmad Arifi, Politik Pendidikan Islam, Teras, Yogyakarta.

08. Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, Teras, Yogyakarta.

09. A. Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 10. Darmaningtyas, Pendidikan Rusak-Rusakan, LkiS, Yogyakarta.

11. Djohar, Pendidikan Strategik : Alternatifuntuk Pendidikan Masa Depan, Lesfi, Yogyakarta.

12. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

13. E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 14. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT. Bumi Aksara,

Jakarta.

15. H.A.R. Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 16. Kartini Kartono, Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional Beberapa

Kritik dan Sugesti, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

(6)

18. M. Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam, CV. Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.

19. Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Logos, Ciputat. 20. Mochtar Buchori, Transformasi Pendidikan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 21. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 22. Mudjia Rahardjo (ed.), Quo Vadis Pendidikan Islam, UIN-Malang Press.

23. Mujamil Qomar, Strategi Pendidikan Islam, Erlangga, Jakarta. 24. Musthofa Rembangi, Pendidikan Transformatif, Teras, Yogjakarta.

25. Muslih Usa, Pendidikan Islam di Indonesia antara Cita dan Fakta, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.

26. Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, PT. Bumi Aksara, Jakarta. 27. Ngainun Naim, Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Teras, Yogyakarta. 28. Nur Ahid, Problematika Madrasah Aliyah di Indonesia, STAIN Kediri Press. 29. Sam M. Chan dan Tuti T. Sam, Analisis SWOT Kebijakan Pendidikan Era Otonomi

Daerah, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

30. Sayling Wen, Future ofEducation (Masa Depan Pendidikan), Lucky Publisher, Batam. 31. St.Vembriarto, Kapita Selekta Pendidikan, Andi Offset, Yogyakarta.

32. dan lain-lain yang dipandang relevan tema perkuliahan.

J. Tugas terstruktur 1. Wajib : diskusi

Tugas individual : membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan (sebelum dibahas di kelas), dan menyusun suatu pertanyaan analitis untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas, dan/atau menyusun suatu pemikiran yang relevan untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas.

Tugas kelompok penyaji: berkoordinasi internal masing-masing kelompok, membaca rujukan ilmiah terkait dengan tema perkuliahan yang menjadi bagian kelompok, membuat ringkasan isi dan ringkasan pendapat (das Sollen, das Sein, fenomena, nama problem, kategori-karakteristik problem, skala problem, kerugian, penyebab, alternatif solusi, implementasi dari setiap solusi, implikasi dari setiap solusi, penanggung-jawab) sebagai paparan ilmiah dengan tulisan tangan di atas kertas folio bergaris memakai model catatan kaki, mempresentasikan ringkasan dalam forum diskusi kelas sesuai urutan waktu yang ditentukan sekaligus merespon pertanyaan, pemikiran, kritik dan saran dari peserta. Kalimat yang dibikin oleh kelompok ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru.

Tugas kelompok pembanding : berkoordinasi internal masing-masing kelompok, menelaah hasil kerja kelompok penyaji untuk diperoleh sisi perbedaan pemikiran berdasarkan rujukan ilmiah dengan sajian tulisan tangan di atas kertas folio bergaris memakai model catatan kaki, mempresentasikan dalam forum diskusi kelas sesuai urutan waktu yang ditentukan sekaligus merespon pertanyaan, pemikiran, kritik dan saran dari peserta. Kalimat yang dibikin oleh kelompok ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru.

(7)

pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki), dijilid-dibendel, dan diserahkan pada dosen paling lambat sehari sebelum hari H diskusi.

2. Sunnah : presentasi/publikasi karya ilmiah dan donor darah suka rela

a. Secara individual, mahasiswa yang telah mempresentasikan hasil karya ilmiahnya dalam forum ilmiah atau telah mempublikasikan hasil karya ilmiahnya melalui media ilmiah, disilakan menunjukkan bukti dan data pendukung kepada dosen untuk mendapatkan penilaian.

b. Secara individual, mahasiswa yang telah rutin mendonorkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI), disilakan menunjukkan “Kartu Donor” kepada dosen.

3. Mubah : pembuatan resume

Secara individual, mahasiswa membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan, kemudian membuat resume pendapat dalam file Word, dapat dengan model seperti di bawah ini.

Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, 2nd ed, Pustaka Setia, Bandung,

2009.

page ringkasan

499 Diri/self : kompisi pikiran dan perasaan yang menjadi kesadaran seseorang mengenai eksistensi individualitasnya, pengamatannya tentang apa yang merupakan miliknya, pengertiannya mengenai siapakah dia itu, dan perasaannya tentang sifat-sifatnya, kualitasnya, dan segala miliknya. 500 Selftidak ada atau belum ada pada saat manusia dilahirkan, atau pada waktu

masih kanak-kanak. Selfitu selanjutnya lahir dan terbentuk sebagai hasil dari hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.

dst …

K. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berurutan. Soal nomor 1-2-3 untuk UTS, dan soal nomor 4-5-6 untuk UAS. Jawaban bersifat analitis berdasarkan data rujukan ilmiah melalui “kutipan langsung” model catatan kaki, sehingga “teks kutipan” tidak bercampur-baur dengan “teks anda” sebagai latihan mencegah diri sendiri dari tindakan plagiasi. Antar paragraf diberi jarak satu baris tanpa tulisan, dan paragraf terakhir sebagai kesimpulan yang hanya terdiri dari satu kalimat. Kalimat yang dibikin oleh mahasiswa ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru.

Foto copy data rujukan ilmiah terlampir (misal: halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis, judul, penerbit, kota penerbit, tahun diterbitkan); diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan

(8)

Hasil UTS dan UAS ditulis dengan tangan masing-masing mahasiswa pada kertas folio bergaris, kemudian dijilid-dibendel bersama lampiran. Hasil UTS dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 06, dan hasil UAS dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 12.

Pada sampul depan hasil UTS dan UAS harus disertai identitas diri mahasiswa secara lengkap : nama, NIM, kelas, dan nomor urut sebagai termaktub dalam daftar hadir.

Bacalah dengan cermat berita mengenai kasus suap dan/atau korupsi di bawah ini :

Dekan Diduga Korupsi, Mahasiswa Ancam Pindah Kampus

http://regional.liputan6.com/read/3236785/dekan-diduga-korupsi-mahasiswa-ancam-pindah-kampus?utm_source=lpfeed&utm_medium=lpfeed&utm_campaign=rss – diakses 24-01-2018

Liputan6.com, Kendari - Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Sulawesi Tenggara memanas. Kondisi ini dipicu adanya dugaan korupsi yang dilakukan salah seorang dekan di universitas tersebut. Dekan itu dituding menggelapkan anggaran praktik mahasiswa saat menggelar kegiatan di Bandung, Jawa Barat awal Januari lalu.

Ulah sang dekan ini memicu ribuan mahasiswa dari lima universitas di Sulawesi Tenggara mendatangi kampus UMK, Selasa, 23 Januari 2018. Mereka menuntut rektor mencopot dekan itu.

Tuduhan korupsi terhadap dekan tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini karena dekan dianggap tidak transparan mengenai pengelolaan biaya perkuliahan. Ketika mempertanyakan alokasi anggaran biaya perjalanan Studi Kerja Lapangan (SKL) di Bandung, yang sebesar Rp 16 juta, sang dekan berang.

Tidak hanya mahasiswa yang kecewa atas tindakan sang dekan, ada delapan dosen yang memilih mundur. Alasannya sama, karena dekan tidak transparan selama memimpin fakultas, serta perlakuan tidak santun yang ditunjukkan kepada dosen-dosennya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari, Muhammad Nur membenarkan jika ada delapan dosen mengundurkan diri. Dia mengaku sudah mengambil sikap terhadap sejumlah laporan mahasiswa dan dosen terkait sikap dekan.

"Saat ini, semua laporan ini sudah kami serahkan ke Dewan Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, mereka yang akan putuskan apakah dekan akan dipindahkan atau tidak," ujar Muhammad Nur.

(9)

Di depan mahasiswa, Rektor UMK Muhammad Nur, menyatakan siap menerima kembali delapan dosen yang sudah mengundurkan diri. Pihaknya mengakui, Universitas

Muhammadiyah masih membutuhkan tenaga pendidik.

"Kami siap menerima kembali mereka, kami membuka diri. Mudah-mudahan ini hanya keputusan sesaat mereka sehingga mereka bisa segera kembali beraktivitas," ujar Muhammad Nur.

Namun, mahasiswa menilai rektor bersikap tidak tegas. Menurut Tata, salah seorang mahasiswa, rektor seharusnya memanggil kembali dosen mereka yang sudah keluar.

"Tidak gampang mencari dosen dengan kemampuan bagus, kalau kampus sungguh-sungguh memperhatikan dosen dan tidak memihak dekan, harusnya dipertahankan," ujar Tata.

Tidak hanya dosen yang hengkang dari UMK, tetapi mahasiswa pun memilih pindah. Tercatat, ada belasan mahasiswa kampus UMK yang memilih meninggalkan kampus dan pindah ke kampus lain.

Keputusan pindah ini, diakui mahasiswa, karena jengkel atas sikap dekan dan kampus yang tidak tegas terhadap dekan itu. Padahal, mahasiswa sudah membawa bukti-bukti terkait dugaan penggelapan anggaran praktik mahasiswa dan aksi kekerasan, tetapi kampus lambat memutuskan sikap.

"Daripada kita terus digantung dengan keputusan yang tidak jelas, lebih baik kami pindah saja," tegas Sofyan, salah satu mahasiswa.

)0(

122 Kepala Desa Jadi Tersangka Korupsi

https://antikorupsi.org/id/news/122-kepala-desa-jadi-tersangka-korupsi - diakses 25-01-2018

Friday, 9 December, 2016 - 14:59

Antikorupsi.org, Jakarta, 9 Desember 2016 – Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat sebanyak 122 Kepala Desa atau Ketua Asosiasi Kepala Desa menjadi tersangka kasus korupsi. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa kepala desa menjadi aktor yang paling sering ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

Peneliti ICW, Tama Satrya Langkun mengatakan, jumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di tingkat desa mengkhawatirkan. “Dalam pantauan kami ada 133 kasus,” ujarnya dalam diskusi ‘Mengawal Dana Desa’ di Kalibata, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.

(10)

Aktor terbanyak kedua yang ditetapkan menjadi tersangka korupsi yaitu aparat desa, yang meliputi sekretaris desa, bendahara, dan kelengkapan desa. Jumlah keseluruhan aktor aparat desa yang tercatat menjadi tersangka korupsi sebanyak 26 orang.

Modus yang paling sering digunakan yaitu penggelapan dan penyalahgunaan anggaran. “Penggelapan ada 64 orang, anggaran yang disalahgunakan sebanyak 21 orang,” imbuh Tama.

Adapun potensi kerugian negara dalam kasus korupsi di tingkat desa mencapai jumlah 205 Milyar.

Menanggapi hal tersebut, Tama mengatakan, perhatian lebih terhadap desa saat ini diperlukan. “Desa itu battlefield program dari pemerintah atau swasta, juga tempat perebutan sumberdaya.”

Keberadaan UU Desa menurutnya akan memberikan implikasi luas terhadap desa di Indonesia yang mencapai jumlah 74 ribu.

Untuk itu Tama menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat sipil dalam hal tersebut. “Masyarakat sipil bisa melakukan pengawasan terhadap dana desa.”

Diskusi ‘Mengawal Dana Desa’ merupakan rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) 2016. Hadir pembicara lain dalam diskusi tersebut yaitu Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR RI, dan Wawan Wardiana, Plh. Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

)0(

KPK: Suap Bupati Jombang untuk Tetapkan Jabatan Kadinkes

Definitif

https://news.detik.com/berita/3849444/kpk-suap-bupati-jombang-untuk-tetapkan-jabatan-kadinkes-definitif - diakses 05-02-2018

Minggu 04 Februari 2018, 16:58 WIB

Jakarta - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko diduga menerima Rp 200 juta dari Inna Sulestyowati, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkab Jombang. Pemberian suap itu diduga agar Nyono mengangkat Inna sebagai Kadinkes Pemkab Jombang definitif.

"Diduga pemberian uang dari IS (Inna Sulestyowati) kepada NSW (Nyono Suharli

Wihandoko) agar Bupati menetapkannya dalam jabatan Kepala Dinas Kesehatan definitif," ucap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2018).

(11)

"Atas dana tersebut, IS telah menyerahkan kepada NSW sebesar Rp 200 juta pada Desember 2017," ucap Syarif.

Selain itu, ada pemberian lainnya dari Inna kepada Nyono sebesar Rp 75 juta. Uang itu berasal dari pungutan liar (pungli) yang dilakukan Inna dari penerbitan izin operasional sebuah rumah sakit swasta di Jombang.

"Dari pungli tersebut diduga telah diserahkan kepada NSW pada 1 Februari 2018 sebesar Rp 75 juta. Diduga sekitar Rp 50 juta telah digunakan NSW untuk membayar iklan terkait rencananya maju dalam pilkada Bupati Jombang 2018," kata Syarif.

Nyono telah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap, sedangkan Inna dijerat sebagai pemberi suap. KPK menyayangkan kepala daerah petahana masih melakukan praktik-praktik suap seperti ini.

)0(

Mental Politik Transaksional

http://news.metrotvnews.com/editorial-media-indonesia/nbw32G6b-mental-politik-transaksional - diakses 05-02-2018

Rabu, 24 Jan 2018 08:29 WIB

POLITIK negeri ini masih tidak beranjak dari urusan kekuasaan semata. Perebutan jabatan serta kursi kepemimpinan tetap mengemuka, sedangkan politik gagasan dan kerakyatan makin terpinggirkan. Praktik politik semacam itu tidak terkecuali terjadi di tubuh partai politik.

Padahal, kehidupan partai merupakan entitas politik untuk mengartikulasikan kepentingan rakyat. Kehadiran partai politik menjadi elemen yang sangat menentukan terhadap penyelenggaraan negara untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang prorakyat.

Jika sebelumnya konflik berkepanjangan di Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan, kini giliran Partai Hati Nurani Rakyat dilanda konflik internal.

Aksi saling pecat berlangsung antara kubu Oesman Sapta Odang dan Syarifuddin Sudding. Sudding menggalang 27 DPD dan 401 DPC untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa yang direstui Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. Mereka memecat Oesman Sapta dan menggantinya dengan Daryatmo.

Namun, Oesman Sapta melawan, mengumpulkan 17 DPD Hanura dan menyatakan menolak hasil munaslub. Kemelut menyebar ke daerah. Saling pecat dan klaim terjadi antarpengurus daerah. Bahkan, aksi saling lapor pun menjadi bagian drama konflik. Oesman Sapta dilaporkan ke polisi dengan dugaan menggelapkan uang partai lebih dari Rp 200 miliar.

(12)

Dana sebesar itu merupakan mahar politik dengan nilai terbesar yang pernah ada. Fakta itu menegaskan pelaku politik transaksional masih leluasa beraksi di negeri ini, bebas

membajak demokrasi untuk kepentingan elite dan kroni mereka semata. Inilah ancaman nyata bagi demokrasi, saat uang menjadi penentu utama dalam proses kepemimpinan.

Dengan pola rekrutmen yang berfondasi pada akar transaksional tersebut, hampir pasti para calon kepala daerah ketika terpilih nanti tidak akan mementingkan masyarakat yang sudah memilih mereka. Sebaliknya, mereka akan mengupayakan berbagai cara untuk

mengembalikan uang yang sudah dikeluarkannya lewat, apalagi kalau bukan korupsi.

Ini semestinya diperlakukan sebagai perilaku politik menyimpang yang seharusnya dengan tegas diberantas. Badan Pengawas Pemilu mestinya proaktif untuk mengusut pidana pemilu ini. Apalagi UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menegaskan mahar politik dilarang.

Undang-undang tersebut juga membubuhkan sanksi tegas bagi pelaku praktik uang mahar. Dalam Pasal 47 UU disebutkan tiga bentuk sanksi. Pertama, jika terbukti dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, parpol yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode berikutnya di daerah yang sama. Kedua, terkait dengan pembayaran mahar atau imbalan tersebut, KPU dapat membatalkan penetapan calon kepala daerah.

Ketiga, parpol atau gabungan parpol yang terbukti menerima imbalan atau mahar akan didenda 10 kali lipat dari nilai imbalan yang diterima.

Jika perilaku lancung praktik mahar politik tidak dituntaskan dan tidak masuk proses hukum, demokrasi transaksional yang mendominasi. Sebaliknya, politik gagasan lama-kelamaan punah. Selain itu, kontestasi politik sekadar menjadi ajang untuk melahirkan para koruptor.

)0(

Sinopsis atas berita mengenai kasus suap dan/atau korupsi :

Melalui berbagai media massa cetak dan elektronik hampir setiap hari dikabarkan kasus-kasus suap dan/atau korupsi. Kasus suap dilakukan oleh pihak penyuap kepada pihak yang disuap dengan besaran mulai dari jutaan rupiah sampai milyaran rupiah, agar keinginan pihak penyuap dipenuhi, semisal ketika pihak penyuap menginginkan jabatan tertentu. Kasus korupsi dilakukan oleh pejabat tertentu untuk keuntungan diri sendiri individu, keuntungan individu dan keluarga, keuntungan individu dan keluarga serta kelompok orang tententu (kroni). Para penyuap dan para koruptor di Indonesia yang telah ditangkap oleh aparat penegak hukum, ternyata mayoritas dari mereka adalah muslīm-muslīmah lulusan jalur pendidikan formal; baik dari penyandang gelar sarjana, magister, maupun doktor.

Soal UTS-UAS :

(13)

1. Bagaimana kecenderungan pola kepemimpinan ybs dalam memperjuangkan visi dan missi di organisasi pendidikan tsb.

2. Bagaimana kecenderungan manajemen ybs dalam mengeksekusi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di organisasi pendidikan tsb.

3. Bagaimana kecenderungan manajemen ybs dalam membina profesionalisme para pendidik dan tenaga kependidikan di organisasi pendidikan tsb.

4. Bagaimana kecenderungan manajemen ybs dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mengembangkan kompetensi para pelajar di organisasi pendidikan tsb.

5. Bagaimana kecenderungan manajemen ybs dalam mengembangkan sekaligus memanfaatkan sarana dan prasarana di organisasi pendidikan tsb.

6. Bagaimana kecenderungan kepercayaan masyarakat (public trust) dalam skala lokal, regional, nasional, dan internasional terhadap organisasi pendidikan yang dipimpin oleh ybs.

L. Materi kuliah yang dalam bentuk file dapat dicopy oleh seluruh mahasiswa melalui seorang perwakilan dari setiap kelas pada perkuliahan perdana.

M. Bila diperlukan, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen di kampus.

Referensi

Dokumen terkait

Kelembagaan pengelolaan zakat terintegrasi, efisien, dan efektif dan akuntabel adalah melalui perbankan syariah yang memiliki dua fungsi pokok yaitu sebagai lembaga

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card

Timah (Persero) Tbk, dan sumber data sakunder, yaitu data yang diperoleh dari informasi-informasi yang bersangkutan dengan penelitian ini adalah untuk

Bentuk yang paling sering dari buta warna terjadi oleh karena masalah pada sistem sel kerucut yang sensitif terhadap gelombang cahaya sedang dan panjang sehingga nantinya sulit

kondisi yang diharapkan (das sollen) dengan kondisi yang sesungguhnya (das sein). Latar belakang yang bersifat fenomenologis tersebut dikritisi dengan menggunakan teori dan konsep

1) Anggaran subsidi Raskin 2013 disediakan dalam DIPA APBN Tahun 2013. 2) Kebijakan Pemerintah dalam penggangaran program Raskin hanya untuk pengadaan dan penyaluran sampai di

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

Ditinjau dari hasil pengukuran parameter lingkungan yang diperoleh pada masing - masing stasiun pengambilan sampel, parameter lingkungan menunjukkan bahwa pertumbuhan