• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Karya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Air merupakan cairan jernih yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak

berbau yang terdapat dan diperlukan di dalam kehidupan manusia, hewan dan

tumbuhan yang secara kimiawi mengandung senyawa hidrogen dan oksigen,

(KBBI, 2005 : 8).

Air adalah sumber kehidupan di dunia dan merupakan salah satu eleman

penting yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia setelah udara.

Dalam tubuh manusia terdapat sekitar tiga per empat bagian yang terdiri atas air

dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4里5 hari tanpa air. Tidak

hanya pada manusia, hewan pun demikian. Jika kita lihat acara TV, Nasional

Geografi, bagaimana serombongan hewan mamalia sedang bermigrasi menempuh

perjalanan ratusan kilo meter jauhnya. Ada gajah, kerbau, kambing, sapi, berjalan

dengan semangat yang menggebu-gebu untuk mencari air. Naluri hewan akan

membimbingnya untuk mencari keberadaan sumber air itu. Apabila di suatu

daerah terdapat banyak air, maka rumput pun dapat tumbuh subur sebagai

santapannya.

Begitu jelas bahwa air merupakan sumber kehidupan, bahkan para ahli

filsafat kebatinan kuno Cina mengupasnya dalam kitab Tao Tek Keng tentang

sifat air sebagai pelajaran bagi umat manusia untuk meniru sifat air. Dalam

(2)

2

meditasi Cina yang dikenal dengan sebutan Tai-Chi atau sering dikenal dengan

Yoga, menjadikan air sebagai simbol dari para praktisi Tai-Chi. Bagi para praktisi

Tai-Chi yang telah sungguh-sungguh mendalami, menghayati dan mengamalkan

ilmunya itu, hidupnya akan penuh dengan keseimbangan, keselarasan, dan

keharmonisan. Dalam air terkandung sifat-sifat kebebasan, spontan, kerendahan

hati, dan kekuatan dalam daya lentingan untuk menerima perubahan tanpa

kecemasan dan ketegangan.

Manusia tidak pernah terlepas dari air. Begitu besar pengaruh air pada

kehidupan manusia. Sama pentingnya dengan peranan bahasa bagi kehidupan

manusia. Tidak beda dengan air, bahasa juga merupakan kunci pokok bagi

kehidupan manusia di atas bumi ini, karena dengan bahasa manusia dapat

berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi

kehidupan bermasyarakat. Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan

perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya

(Depdiknas, 2005: 3). Struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai

tanda yang menyimpulkan suatu tujuan, (Mansyur dan Suratno, 2009 : 126)

Menurut KBBI (Alwi, 2002 : 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi

arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk

bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan

yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.

Peranan bahasa juga mempengaruhi hubungan antar masyarakat ataupun

bangsa, sebab dengan bahasa, suatu negara dapat melakukan hubungan kerjasama

(3)

3

dengan negara-negara lain. Melalui kemajuan, hubungan tersebut mendorong

orang untuk tidak hanya mempelajari bahasa ibu, tetapi juga mendorong orang

untuk mempelajari bahasa asing.

Ada banyak hal yang dapat dipelajari dalam bahasa asing khususnya bahasa

Mandarin. Salah satunya adalah peribahasa atau dalam bahasa Mandarinnya

disebut dengan shúyǔ (Hanzi : 熟语). Peribahasa sangat melekat pada kehidupan

masyarakat Cina. Peribahasa menjadi nasihat, prinsip hidup, atau motivasi dalam

berbagai bidang kehidupan masyarakat Cina. Baik dalam dunia bisnis, sosial

bermasyarakat, politik, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kesuksesan

masyarakat Cina salah satunya dipengaruhi oleh peribahasa.

Peribahasa shúyǔ(Hanzi : 熟语) dalam bahasa Mandarin terbagi atas empat,

yaitu 谚 语 (yànyǔ) yang dapat disetarakan dengan pepatah dalam bahasa

Indonesia. 歇 语 (xiēhòuyǔ) sama seperti perumpamaan (kiasan, ibarat) yang

biasa menggunakan benda ataupun sesuatu yang lain sebagai perbandingan.

Sementara 语 (chéngyǔ) sama dengan idiom ataupun ungkapan dan 惯 用 语

(guànyòng yǔ) disetarakan bahasa gaul atau slang (ragam bahasa yang tidak resmi dan tidak baku).

Peribahasa ialah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya,

ringkas, padat dan biasanya mengandung maksud tertentu. Peribahasa yang berisi

nasihat, prinsip hidup, motivasi, kearifan, dan kebijaksanaan ini biasanya

mengambil bentuk perumpamaan atau perbandingan (leman, 2007). Untuk

membentuk perumpamaan atau perbandingan tersebut, dalam peribahasa banyak

(4)

4

mengandung kata benda, hewan, tumbuhan, manusia, gunung, dan lain-lain dalam

pembentukan diksinya.

Hubungan makna peribahasa dengan kata pembentuknya sering tidak jelas.

Bahkan peribahasa sulit dialihbahasakan secara harfiah kedalam bahasa lain,

terlebih lagi idiom. Hampir tidak mungkin dapat untuk diterjemahkan secara

harfiah ke dalam bahasa lain. Contohnya saja banting tulang dalam idiom bahasa Indonesia pada kalimat „Ayah banting tulang untuk mencari nafkah‟. Tidak akan

dapat menerjemahkannya dengan mencari kata „banting‟ dan „tulang‟ dalam

kamus kemudian disejajarkan dengan kata-kata yang lainnya. Maka akan

ditemukan kejanggalan dalam kalimat tersebut. Atau dalam idiom bahasa

Mandarin 水车薪 (bēishuǐchēxīn) jika diartikan secara harfiah ke dalam bahasa

Indonesia maka akan menjadi „secangkir air kendaraan kayu bakar‟. Sangat

janggal dan tidak logis pengertian yang terkandung dalam kalaimat itu. Maka

untuk mengetahui maksud dari peribahasa tersebut haruslah menganalisisnya

terlebih dahulu dari aspek semantik leksikal dan idiomatik.

Apabila dilihat dari analisis makna pada pernyataan di atas memiliki arti

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb)

(KBBI, 2005:37). Analisis makna merupakan satu usaha untuk mengelompokkan,

membedakan, dan menghubungkan masing-masing hakikat makna (Parera, 2004 :

51). Maka untuk mengetahui makna peribahasa sesungguhnya haruslah

(5)

5

menganalisisnya terlebih dahulu dengan makna denotasi dan konotasi agar makna

tiap kata pada peribahasa tersebut sesuai dengan makna secara keseluruhan.

Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna

lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual, juga merupakan makna

pada kalimat yang denotatif yang tidak mengalami perubahan makna, sedangkan

makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya, yang umumnya bersifat

sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.

Setelah peribahasa tersebut dianalisis secara denotatif dan konotatif maka

peribahasa tersebut akan dianalisis nilai budayanya. Nilai adalah sesuatu yang

bernilai, pikiran dan akal budi yang bernilai yang semua itu mengarah pada

kebaikan, Suwondo, dkk (1994). Budaya adalah sesuatu cara hidup yang

berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok masyarakat, dan

diwariskan dari generasi ke generasi. Maka nilai budaya adalah nilai-nilai yang

tertanam dalam suatu masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, dan

sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang

terjadi.

Nilai budaya dapat dipelajari dari berbagai bidang. Salah satunya adalah dari

peribahasa. Maka penelitian ini akan membahaskan nilai-nilai budaya yang

terdapat dalam peribahasa Cina yang mengandung kata shuǐ (air). Sudah tidak

asing lagi di telinga bahwa pepatah Cina sangat terkenal akan pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakatnya. Untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya maka

harus terlebih dahulu mengetahui nilai budaya apa yang terdapat dalam

(6)

6

peribahasa tersebut. Kemudian dari nilai budaya tersebut akan diketahui kualitas

dari peribahasanya.

Peribahasa yang akan diteliti diambil dari buku The Best of Chinese Sayings

karya Leman. Buku ini berisi kata-kata yang memotivasi, kata-kata mutiara,

filosofi yang sangat bernilai, dan falsafah hidup yang dikemas dalam bentuk

peribahasa. Buku ini mengupas secara tajam dan gamblang pedoman luhur

bangsa Cina yang memiliki kebudayaan tinggi sejak ribuan tahun sebelum

Masehi.

Dari buku inilah penulis mengambil peribahasa yang mengandung kata shuǐ

(air) untuk dijadikan bahan skripsi.

Contohnya : dapat kita lihat dari peribahasa Cina di bawah ini :

水中捞 (Shuǐzhōng lāo yuè).

Air (di) meraup bulan

Peribahasa ini mempunyai makna :

„Melakukan pekerjaan yang tak mungkin terwujud.‟

Pada contoh di atas, dapat dilihat pemakaian kata yang sama yaitu shuǐ (air).

Melihat hal ini penulis merasa tertarik mempelajari peribahasa yang memiliki

unsur shuǐ (air). Apakah semua peribahasa yang menggunakan kata shuǐ memiliki arti air juga bila dilihat dari maknanya dan apa nilai budaya yang terkandung di

dalamnya hingga peribahasa tersebut dapat dijadikan sebagai motivasi hidup, dari

itu semua maka penulis terdorong untuk meneliti tentang “Analisis Makna Kata

Shu (Air) dalam Peribahasa Cina.

(7)

7

1.2Batasan Masalah

Penulis mengarahkan penelitian ini agar lebih intensif dan efisien sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, sangat diperlukan pembatasan masalah.

Pembatasan masalah dapat memberi bimbingan dan arahan kepada peneliti untuk

menentukan data yang perlu dikumpulkan dan data yang tidak relevan.

Konsentrasi penelitian ialah analisis makna kata shuǐ (air) pada peribahasa Cina yang terdapat dalam buku The Best of Chinese Sayings karya Leman. Mengingat peribahasa Cina yang mengandung kata shuǐ sangat banyak, maka penulis akan

membatasinya menjadi 20 peribahasa Cina yang mengandung kata shuǐ, karena

menurut penulis hanya 20 peribahasa Cina ini memiliki makna konotasi yang

lebih luas, sehingga peribahasa ini sangat penting untuk dianalisis.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut.

1. Bagaimana makna kata shuǐ (air) dalam peribahasa Cina.

2. Apa nilai budaya yang terkandung dalam peribahasa Cina yang menggunakan

kata shuǐ(air).

1.4Tujuan Penelitian

Pada hakekatnya sebuah penelitian mempunyai tujuan tertentu yang

memberi arah pelaksanaan pada penelitian tersebut. Hal ini dianggap penting agar

tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis bagaimana makna kata shuǐ (air) dalam peribahasa Cina.

(8)

8

2. Untuk menganalisis nilai budaya yang terkandung dalam peribahasa Cina

yang menggunakan kata shuǐ.

1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis sendiri adalah untuk mengasah kemampuan berbahasa dan

sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai

makna peribahasa Cina yang menggunakan kata shuǐ (air), serta nilai

budaya yang terkandung di dalamnya.

2. Memberikan pengetahuan tambahan dan cakrawala baru kepada masyarakat

luas, para pembaca, peneliti dan sesama mahasiswa tentang analisis makna

kata shuǐ(air)pada peribahasa Cina.

3. Menjadi salah satu rujukan terhadap penelitian sejenis untuk penelitian

kebahasaan lainnya.

4. Dapat menjadi rujukan dalam mempelajari bahasa Mandarin khususnya

dalam bidang peribahasa.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian analisis makna

kata shuǐ (air) pada peribahasa Cina, adalah:

1. Mengetahui bahwa peribahasa sangat melekat pada kehidupan masyarakat

terutama di Cina, selayaknya air yang sangat penting bagi kehidupan.

(9)

9

2. Agar semua orang dapat menjadikan peribahasa sebagai nasihat, motivasi

dan perinsip hidup dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran untuk bahan pengetahuan

dalam pembahasan peribahasa Cina lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

PENYEDIA BARANG PENGADAAN LANGSUNG JASA PUBLIKASI DI MEDIA ONLINE BAGIAN HUM AS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA.2015. Pejabat pengadaan Barang/ Jasa kegiatan APBD

Panduan belajar piano secara mandiri dengan menggunakan komputer dapat memberikan kesempatan kepada siapapun untuk memulai belajar musik melalui piano tanpa harus merasa malu

Sedangkan dari hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja dapat memberikan pengaruh yang nyata dalam peningkatan motivasi kerja dalam

Jurnal dijilid terpisah dengan laporan tugas akhir dengan warna cover sama dengan tugas akhir dengan jilid softcover (jilid biasa dengan lakban tanpa mika).

Kencana Prenada Media Group, Jakarta.. Lawalata, Caroline

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada SMPN 3 Simpang Teritip, maka dapat direncanakan sebuah rancangan topologi yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :.

Kemudian hasil senada juga dinyatakan oleh Sensi Tribuana Dewi (2006) yang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk

Cara pertama dengan menggunakan Access Point dan Linux Firmware dapat diperoleh dari http://www.dd-wrt.com/ atau site Linux Firmware yang lain, dan tidak akan dibahas lebih