• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Stroke Hemoragik (SH) Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Penderita Stroke Hemoragik (SH) Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular merupakan beban global dan ancaman utama bagi kesehatan masyarakat yang telah mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi di seluruh dunia pada abad 21, khususnya terhadap negara-negara berkembang. Pada tahun 2012, 38 juta kematian dari 56 juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular dengan Proportional Mortality Rate 68%, lebih dari 40% kematian tersebut (16 juta) terjadi di usia kurang dari 70 tahun dan tiga perempat dari semua kematian (28 juta) terjadi di negara miskin dan berkembang (WHO, 2014).

Secara global penyakit tidak menular penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, hipertensi, dan stroke (Kemenkes RI, 2014). Menurut Doenges stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak (Andra dan Ns. Yessie, 2013).

(2)

merupakan masalah kesehatan utama yang menyebabkan kematian. Berdasarkan data South East Asian Medical Information Centre (SEAMIC) yang dikutip dari review Venketasubramanian tahun 1998 diketahui bahwa angka kematian kasar

(crude death rate) stroke terbesar terjadi di Indonesia yang kemudian diikuti secara berurutan oleh Singapura (54,2/100.000), Brunei (25/100.000), Filipina (20,5/100.000), Malaysia (15,9/100.000), dan Thailand (10,9/100.000). Di Indonesia stroke iskemik merupakan jenis yang paling banyak diderita yaitu sebesar 52,9%, diikuti secara berurutan oleh perdarahan intraserebral, emboli, dan perdarahan subarakhnoid dengan proporsi angka kejadian masing-masing sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4% (Dinata, 2013).

Berdasarkan Clinical Review yang dilakukan oleh Magistris, Stephanie, dan Jason di Amerika Serikat Case Fatality Rate stroke iskemik berkisar 8-12% dan stroke hemoragik berkisar 33-45%. Hal ini menunjukkan bahwa stroke hemoragik lebih tinggi menyebabkan kematian dibandingkan stroke iskemik. Pada tahun 2000 di Canada Proportional Mortality Rate stroke mencapai 7% dengan Case Fatality Rate stroke hemoragik sebesar 50%.

(3)

biaya stroke per tahun sekitar 30 milyar US$, 17 milyar US$ merupakan biaya langsung dari stroke itu sendiri dan 13 milyar US$ biaya tidak langsung sebagai konsekuensi berbagai hal seperti berkurang atau hilangnya produktivitas kerja (Price dan Lorraine, 2005). Pada tahun 2008 Depkes mendata kasus stroke di wilayah perkotaan di 33 provinsi, hasilnya stroke merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian yang menduduki peringkat teratas di wilayah perkotaan sekitar 28,5% penderita stroke meninggal dunia, selebihnya lumpuh sebagian atau bahkan lumpuh total dan sisanya 15% dapat sembuh total (Wardhani dan Santi, 2014).

Penelitian Lyrawati (2008), berdasarkan laporan tahunan RS dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2006 Case Fatality Rate akibat stroke mencapai 16,31%, dengan proporsi rawat inap sebesar 4,41%. Penelitian Batubara pada pasien stroke akut di RSUP HAM Medan Januari-Desember 2011 menunjukkan bahwa jenis stroke yang paling banyak menyebabkan kematian adalah stroke hemoragik dengan 87,5%.

(4)

RSUD Raden Mattaher Jambi dengan jumlah penderita sebanyak 444 orang (50,23% merupakan stroke iskemik dan 49,77% merupakan stroke hemoragik).

Berdasarkan data yang diperoleh dari survei pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi didapatkan jumlah penderita stroke hemoragik (SH) rawat inap tahun 2015 sebanyak 127 orang. Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita stroke hemoragik (SH) rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015.

1.2 Perumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita stroke hemoragik (SH) rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik penderita stroke hemoragik (SH) yang dirawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan sosiodemografi yaitu : umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, status perkawinan, tempat tinggal.

b. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan penyakit terdahulu.

(5)

d. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan keadaan medis (tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, dan kadar lemak darah).

e. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan letak kelumpuhan.

f. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan hasil CT-Scan.

g. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan letak perdarahan.

h. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan penatalaksanaan medis.

i. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke hemoragik.

j. Mengetahui distribusi proporsi stroke hemoragik berdasarkan sumber biaya.

k. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan asal rujukan.

l. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

m. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan keadaan medis (tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, dan kadar lemak darah). n. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan keadaan sewaktu

(6)

o. Mengetahui distribusi proporsi hasil CT-Scan berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

p. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

q. Mengetahui distribusi proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tentang karakteristik penderita stroke hemoragik (SH) yang dirawat inap dalam upaya penyediaan fasilitas, pengobatan, dan perawatan penderita stroke hemoragik.

b. Menambah wawasan penulis serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan di FKM USU.

Referensi

Dokumen terkait

jumlah produksi dihasilkan yang tidak sesuai dengan pendapatan yang diterima.. Akibat minat petani terhadap komoditas kedelai menurun drastis, petani

perilaku konsumen terutama persepsi apa yang akan timbul terhadap restoran. secara keseluruhan dengan melakukan penelitian pasar, sehingga dapat

Oleh sebab itu di samping model pembelajaran yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana (Surapranata, 2005: 1)...

Akan tetapi yang ada dalam Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak mencantumkan mengenai perlindungan yang harus diberikan kepada saksi, hal ini merupakan

Hasil uji t pada variabel suku bunga, nilai thitung > ttabel (-3,165 > -2,365), maka secara statistik dapat dinyatakan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap kesempatan

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Mei 2017 di Desa Sambi didapatkan bahwa 55% ibu yang belum memberikan ASI secara Eksklusif,

Pengacuan (referensi) merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain (atau suatu referen) yang

Terbukti dalam pengujian IV yang menunjukkan bahwa minyak goreng “B” memiliki IV yang lebih tinggi dibandingkan minyak goreng “A”, sehingga kandungan asam lemak tak