BAB II
KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Umum
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan lembaga yang menyediakan berbagai
informasi untuk keperluan masyarakat umum. Dimana perpustakaan memberikan
peran melalui layananya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan informasinya serta pada akhirnya tercipta masyarakat
yang terinformasi dengan baik, berkualitas dan demokrasi.
Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 46) bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Kedua pengertian tersebut memiliki kesamaan yaitu bahwa perpustakaan umum merupakan layanan umum yang memberikan dan melayani kebutuhan masyarakat secara gratis serta didukung dan terselenggara dengan menggunakan dana umum.
Sedangkan Sudarsono (2006, 159) menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap - akses bagi para penggunanya”. Menurut Reitz yang dikutip Hasugian (2009, 77) menyatakan bahwa “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and service free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds”. Maksudnya adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan menyediakan berbagai sumber daya yang dapat digunakan atau diakses secara gratis untuk semua masyarakat dalam suatu komunitas tertentu, kabupaten, atau wilayah geografis, dimana keseluruhan atau sebagian layanan didukung oleh dana umum. Selain itu Hermawan dan Zen (2006, 30) juga menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku pendidikan dan sebagainya”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan
umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum untuk
memberikan layanan kepada penggunanya tanpa memperhatikan status sosial,
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan diberikan secara gratis untuk semua
masyarakat.
2.1.2 Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum 2.1.2.1Tujuan Perpustakaan Umum
Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992, 6) terdapat tiga jenis tujuan perpustakaan umum yakni :
1. Tujuan umum
Membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dan menunjang pembangunan nasional.
2. Tujuan fungsional
Tujuan fungsional dan tujuan khusus perpustakaan umum adalah:
a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan
b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta memanfaatkan informasi
c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri
e. Memupuk minat dan bakat masyarakat
f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif
g. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat
h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
3. Tujuan operasional
Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.
Sedangkan menurut Hermawan dan Zen (2006, 31) tujuan perpustakaan umum yang harus dicapai adalah:
2. Menyediakan informasi yang murah, mudah cepat dan tepat yangberguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melaluipenyediaan bahan pustaka dan informasi
4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa.
Dari kedua uraian tersebut dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan
umum adalah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk
menggunakan bahan pustaka serta informasi yang murah, mudah cepat dan tepat
dalam meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan. Selain itu perpustakaan umum juga memiliki tujuan
menyediakan informasi, mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta
memanfaatkan informasi, mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil
guna, memupuk minat dan bakat masyarakat, dan berpartisipasi aktif dalam
menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang
dibutuhkan masyarakat.
2.1.2.2Fungsi Perpustakaan Umum
Untuk mencapai tujuannya, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan kualitas yang baik juga. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui
pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain – lain 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi
5. Pendayagunaan koleksi
7. Pemasyarakatan perpustakaan
8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan
9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya
10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan
11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.
Sedangkan menurut hasil dari penelitian yang dilakukan oleh University of Minnessota dan Gallup Organization di Amerika Serikat pada tahun 1994 yang dikutip Siregar (2004, 77) menunjukan bahwa peran utama perpustakaan umum adalah :
(1) Sebagai pusat dukungan pendidikan bagi siswa semua umur (88%); (2) Sebagai pusat belajar bagi orang dewasa (85%);
(3) Sebagai pusat belajar dan penemuan bagi anak-anak pra-sekolah (83%);
(4) Sebagai pusat penelitian bagi ilmuan dan peneliti (68%); (5) Sebagai pusat untuk informasi masyarakat (66%);
(6) Sebagai suatu pusat informasi untuk masyarakat bisnis (55%);
(7) Sebagai suatu tempat yang menyenangkan untuk membaca, berfikir atau berkerja (52%);
(8) Sebagai pusat membaca yang bersifat rekreasi (51%).
Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan berfungsi
sebagai sarana pendidikan, pusat belajar untuk semua kalangan, serta sebagai
pusat penelitian, pusat informasi bagi masyarakat, dapat juga sebagaitempat yang
menyenangkan untuk membaca yang bersifat rekreasi dan sebagai pusat penyedia
bahan-bahan hasil budaya yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum dalama
meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain kedua uraian di atas, Siregar (2004, 76) juga menjelaskan bahwa fungsi utama perpustakaan umum adalah:
1. Untuk membantu orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi.
2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.
3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan umum
yaitu untuk membantu seluruh masyarakat dari segala kalangan umur terutama
orang muda dan anak-anak agar mereka mengetahui apa itu informasi, selain itu
dengan adanya perpustakaan umum juga dapat membangun kebiasaan membaca
masyarakat dan membangun kembali kegiatan belajar orang dewasa serta untuk
memelihara dan mempromosikan kebudayaan.
2.1.2.3Tugas perpustakaan Umum
Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan umum mempunyai tugas
yang harus dilaksanakan. Sutarno (2006, 13) mengemukakan bahwa tugas
perpustakaan umum adalah :
Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah:
1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat
2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin
3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal
4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional”.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum
adalah untuk melayani kebutuhan bahan pustaka bagi seluruh lapisan masyarakat,
sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan
pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Sehingga melalui pelayanan
memingkatkan kemampuan belajar dan membaca serta dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat yang layak dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan
nasional.
2.2. Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan merupakan hal yang sangat penting pada setiap
perpustakaan dalam melayani masyarakat umum.
Menurut menurut Sudarsono (2006: 162) bahwa “Layanan perpustakan umum harus dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan”. Sedangkan Darmono (2001: 134) menyatakan bahwa “Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”.
Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan
umum merupakan kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam menggunakan
koleksi perpustakaan, dimana layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
Selain itu, Sutarno (2006, 90-91) menyatakan bahwa bentuk riil layanan perpustakaan itu antara lain :
1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/ yang dikehendakimasyarakat pemakai.
2. Berorientasi kepada pemakai.
3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. 4. Berjalan mudah dan sederhana
5. Murah dan ekonomis
6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati 7. Bervariatif
8. Mengundang rasa ingin kembali 9. Ramah tama
10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifatmenggurui.
11. Mengembangkan hal-hal yang baru/ inovatif.
12. Mampu berkopentensi dengan layanan di bidang lain
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan yang
diberikan seharusnya sesuai dengan kebutuhan pengguna, mudah dan sederhana,
murah dan ekonomis, dilakukan dengan cepat den tepat, menarik dan
menyenangkan, ramah tama dan sebagainya, sehingga pengguna merasa nyaman
dalam memanfaatkan perpustakaan serta memperoleh informasi yang
dibutuhkannya.
2.2.1. Sistem Layanan Perpustakaan
Secara umum perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal
dengan istilah sistem layanan terbuka dan sistem tertutup. Sehingga memudahkan
pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka
perpustakaan menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan
tersebut. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada uraian berikut:
2.2.1.1Sistem Layanan Terbuka
Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk
mencari, memilih, mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rahayuningsih (2007, 93) bahwa “Sistem layanan terbuka
adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi
untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi
perpustakaan”. Sedangkan hal yang hampir sama yang dinyatakanDarmono
(2001, 139) yang menyatakan bahwa “Sistem terbuka adalah sistem yang
memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan
mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi
Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka
adalah sistem yang memungkinkan pengguna dapat langsung masuk ke
ruangkoleksi atau menuju rak koleksi. Kemudian pengguna menemukan, memilih
dan mengambil sendiri bahan pustaka sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
informasi pengguna.
Ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain:
1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi.
2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.
3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.
4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibagian lain. (Darmono 2001, 140)
Selain terdapat keunggulan, sistem layanan terbuka juga memiliki
kelemahan, antara lain :
1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau balau karena ketikan mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.
2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.
3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa.
4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berabagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. (Darmono 2001, 140)
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka
memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan sistem ini antara lain yaitu
koleksi, jika koleksi yang dibutuhkan tidak tersedia maka pengguna dapat
langsung mencari koleksi alternatif lain secara langsung. Selain itu juga tidak
diperlukannya tenaga pustakawan untuk sistem ini. Sedangkan kelemahan dari
sistem ini yaitu berupa letak koleksi perpustakaan yang kemungkinan besar tidak
sesuai dengan urutan, selain itu kemungkinan bukuhilang relatif lebih tinggi,
ruangan yang diperlukan juga lebih luas agar pengguna lebih nyaman dalam
mencari koleksi. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang
sesuai dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan dalam
melayani pengguna.
2.2.1.2Sistem Layanan Tertutup
Pada sistem layanan tertutup yang diterapkan oleh perpustakaan, pengguna
tidak boleh langsung mencari buku di rak, melainkan hanya petugas perpustakaan
yang mencari bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna. Koleksi yang ingin
dipinjam dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia.
Menurut Rahayuningsih (2007, 94) mengemukakan bahwa “Sistem
layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan
pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan”.
Selain itu, sistem layanan tertutup juga memiliki keuntungan dan kerugian. Menurut Rahayuningsih (2007, 94) keuntungan dan kerugian dalam sistem tertutup adalah:
Keuntungan:
1. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.
2. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.
3. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. Kerugian:
1. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. 2. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani
bila antrian panjang).
3. Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.
4. Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.
Dari uraian di atas, dapat diketahui keuntungan dalam menerapkan sistem
layanan tertutup antara lain yaitu ruang untuk menyimpan koleksi lebih sedikit
karena hanya petugas yang dapat menuju ke rak, sehingga susunan rak dapat
dipersempit. Keuntungan lain yaitu susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak
mudah rusak karena petugas yang mengambil, serta faktor kehilangan dan
kerusakan koleksi dapat berkurang. Adapun kerugian dalam menerapkan sistem
layanan tertutup yaitu berupa petugas mengeluarkan energi karena melayani
pengguan, peminjaman memakan waktu yang lama, serta pengguna sering merasa
tidak puas karena koleksi yang akan dipinjam tidak sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang sesuai
dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan.
2.2.2. Jenis Layanan Perpustakaan 2.2.2.1Layanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh
layanan sirkulasi menurut Rahayunigsih (2007, 95) adalah “Pelayanan sirkulasi
adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan
perpanjangan koleksi”. Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan Umum (2000, 38) menyatakan bahwa “Layanan sirkulasi adalah
kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman
dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.
Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa layanan sirkulasi merupakan
kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam hal pemesanan, peminjaman dan
pengembalian serta perpanjangan koleksi. Selain itu juga merupakan kegiatan
melayani pengguna dalam hal penyelesaian administrasi koleksi yang mengalami
keterlambatan pengembalian ataupun koleksi yang rusak.
Selain kegiatan untuk melayanani pengguna, pelayanan sirkulasi bertujuan untuk :
1. Agar pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.
2. Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam dan waktu pengembalian.
3. Untuk menjamin pengembalian peminjaman dalam waktu yang ditentukan.
4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan.
5. Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran. (Lasa 2005, 213).
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilasanakan unit pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 257-259) tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam layanan sirkulasi yaitu sebagai berikut:
1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan
2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan
3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman
5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya
6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak
7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman 8. Membuat statika peminjaman
9. Peminjaman antar perpustakaan
10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milikpengunjung perpustakaan
11. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tugas yang dilakukan pada
layanan sirkulasi yaitu bertanggung jawab dan melakukan pengawasan terhadap
kegiatan peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan jangka waktu
peminjaman koleksi, selain itu juga berkaitan dengan menarik denda dan
memberikan surat peringatan terhadap pengguna yang terlambat untuk
mengembalikan buku.
2.3. Pemanfaatan Perpustakaan
2.3.1. Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan
Perpustakaan diharapkan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh
penggunanya. Pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan pengguna membuat
keberadaan sebuah perpustakaan tidak sia-sia. Menurut Sutarno (2006, 215)
bahwa “Pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya
bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik
oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”.
Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711 ) disebutkan bahwa
“Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan”.
Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara
perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di
dalamnya dengan baik dan maksimal.
Agar pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai secara maksimal perlu
dilakukan suatu kegiatan pembinaan pengguna agar membantu pengguna dalam
memanfaatkan perpustakaan. Menurut Mufid (2008, 2) yang dikutip Meliala
(2010, 33) menyatakan bahwa:
Salah satu cara optimalisasi pemanfaatan layanan di perpustakaan adalah
melalui pendidikan pemakai, pendidikan pemakai adalah mendidik pemakai
perpustakaan apakah itu mahasiswa, staf dan anggota masyarakat umum, tentang
bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan layanan-layanannya.
Sehubungan dengan hal di atas Sutarno (2006, 112) mengemukakan bahwa pembinaan masyarakat pemakaian dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, memberi penjelasan tentang cara – cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.
2. Memberitahukan pendidikan pemakai yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk beluk perpustakaan, cara menjadi anggota. Persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi, masyarakat didalam perpustakaan. Semua ini dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan secara cepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.
3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan yakni dengan cara:
• Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan • Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustakaan • Membuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronika • Mengadakan pameranan perpustakaan
• Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah
• Mengundang para tokoh , pakar, figure public ke perpustakaan • Mengadakan berbagai perlombaan dengan hadiah piagam, piala
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa agar pemanfaatan perpustakaan
dapat tercapai secara optimal, maka cara yang dapat dilakukan adalah melalui
kegiatan pembinaan masyarakat pemakai yaitu mendidik, mengarahkan serta
memberi pengetahuan dan keterampilan kepada pengguna mengenai bagaimana
cara memanfaatkan perpustakaan, kemudian perpustakaan melakukan kegiatan
sosialisasi, publikasi dan promosi.
Selanjutnya Darmono (2001, 23) menyatakan bahwa, “Pemanfataan
perpustakaan berkenaan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan
perpustakaan”.
Sedangkan materi bimbingan pemanfataan perpustakaan yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2. Peraturan perpustakaan
3. Alat penelusuran informasi
4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan 5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi
6. Pengenalan terhadap ruang baca (Darmono 2001, 23)
Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan juga berkaitan erat
dengan proses bimbingan pemanfaatan, dimana bimbingan tersebut memberikan
materi tentang sarana dalam kegiatan layanan perpustakaan seperti koleksi, alat
penelusuran, ruang baca. Dapat dikatakan bahwa melalui bimbingan pemanfaatan
mengenai sarana perpustakaan, maka pengguna akan mengetahui sarana apa yang
tersedia di perpustakaan, sehingga akan mempengaruhi pengguna dalam
memanfaatkan perpustakaan tersebut.
2.3.2. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan
Dalam memanfaatkan perpustakaan, pengguna perpustakaan pasti
perpustakaan dituntut untuk dapat memberitahu pengguna serta memberikan
sarana kepada pengguna agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara efektif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005,1216) dinyatakan bahwa “Tujuan
bermakna arahan, haluan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang
dituntut)”. Sedangkan menurut Salim (2002, 928) “Pengertian pemanfaatan
sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan”.
Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pemanfaatan
perpustakaan merupakan proses pemanfaatan yang dilakukan pengguna untuk
memenuhi tuntutan akan kebutuhan informasinya.
Selanjutnya Sutarno (2003, 112) menyatakan bahwa:
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan
masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan. Apabila kedatangan anggota
masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan
orang lain, maka hanya bersifat sementara/spontan. Sedangkan yang diharapkan
adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran, kebiasaan, dan keperluan yang
berkaitan perpustakaan.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa jika tujuan kedatangan
anggota masyarakat/ pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan dilatar
belakangi oleh pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka
pemanfaatan tersebut hanya bersifat sementara/ spontan.
Sebaliknya, perpustakaan mengharapkan kunjungan rutin yang dilatar
belakangi oleh kegemaran, kebiasaan, dan keperluan dalam memanfaatkan
Akan tetapi pengguna yang datang ke perpustakaan belum tentu
memanfatakan perpustakaan, karena setiap pengguna tentu saja memiliki maksud
dan tujuan untuk berkunjung ke perpustakaan seperti hanya membaca buku atau
meminjam buku saja. Menurut Soedibyo (1987, 71), tujuan kunjungan ke
perpustakaan adalah untuk:
1. Keperluan tugas sekolahnya
2. Tugas studi di fakultasnya
3. Tugas research dan
4. Recreational readings
Selain itu, menurut Sutarno (2006, 123) tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Tahu arti dan manfaatnya
2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3. Tertarik dengan perpustakaan
4. Merasa senang dengan perpustakaan 5. Dilayani dengan baik
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pengguna memiliki tujuan
masing-masing dalam berkunjung ke perpustakaan. Tujuan kunjungan tersebut
antara lain untuk keperluan tugas sekolah atau tugas kuliah, tugas penelitian, dan
hanya untuk membaca, dimana tujuan tersebut dipengaruhi beberapa faktor yaitu
pengguna mengetahui arti dan manfaat dari kunjungannya, pengguna
membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, senang
dengan perpustakaan, serta dilayani dengan baik pada saat berkunjung ke
perpustakaan.
Informasi non tercetak yang ada di intenet. Adapun internet berperan
untuk memperkenalkan teknologi informasi kepada pengguna, membantu tugas
dengan adanya sarana ini, pengguna dapat lebih beminat dalam memanfaatkan
perpustakaan.
2.4. Koleksi Perpustakaan
Salah satu sarana perpustakaan dalam mendukung kegiatan layanan
perpustakaan adalah koleksi. Koleksi digunakan sebagai sarana dalam memenuhi
kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Menurut Buku Pedoman Umum
Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 19) dinyatakan bahwa “Koleksi
perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan
surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan
(disk) dan lain-lain”.
Sedangkan Siregar (1998, 2) yang dikutip Zuraidah (2010, 14) menyatakan bahwa ”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.
Pembagian jenis koleksi tersebut juga dikemukakan oleh Sutarno (2006, 83) yang menyatakan bahwa kelompok koleksi terdiri dari:
1. Kelompok bahan pustaka umum
2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)
3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)
5. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain. 6. Kelompok bahan pusaka terekam elektronik seperti film, kaset, video,
dan lain-lain.
7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja , dewasa dan lain-lain
8. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan merupakan
semua bahan pustaka tercetak seperti buku teks, terbitan berseri, buku referensi,
dikumpulkan, diolah dan disimpan serta diberikan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna.
Sebagai salah satu sarana dalam memenuhi kebutuhan pengguna, tentu
saja koleksi memiliki beberapa fungsi. Menurut Sutarno (2006, 84)
“Koleksiperpustakaan umum berfungsi untuk melayani kebutuhan masyarakat
umum yang mencakup semua ilmu pengetahuan”.
Sedangkan menurut Siregar (1999,2) yang dikutip Parinduri (2010, 6) menyatakan “Tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Sesuai dengan tujuan penyediaan koleksi, dapat diketahui fungsi koleksi perpustakaan yaitu :
1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok lembaga yang membutuhkan.
2. Fungsi penelitiaan, yaitu menunjang penelitiaan yang dilakukan oleh masyarakat/pengguna.
3. Fungsi refrensi, yaitu menjadi bahan refrensi bagi masyarakat / pengguna perpustakaan.
4. Fungsi umum, perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan serta hasil budaya manusia lainnya”.
Dari pendapat tersebut di atas dapat diketahui bahwa fungsi koleksi
perpustakaan yaitu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat serta koleksi perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai pendidikan,
penelitian, referensi dan fungsi umum.
2.5. Layanan Pengguna
Pada dasarnya perpustakaan tidak ada artinya apabila tidak ada
pengunjung yang memanfaatkan atau menggunakan bahan pustaka/koleksinya
yaituuser/pemustaka. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan yaitu
fasilitas layananperpustakaan. Jumlah personal yang datang ke perpustakaan
merupakan tolok ukurkeberhasilan suatu perpustakaan.
Lupiyoadi (2001, 135) menyatakan bahwa “pelanggan/pengguna adalah
seorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang
samauntuk memuaskan keinginannya mendapatkan suatu pelayanan jasa”.
Sedangkan kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan
dengan kebutuhan informasi yang di butuhkan pengguna perpustakaan dikenal
dengan istilah relevansi. Hal ini berarti koleksi yang tersedia di perpustakaan
memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
Menurut Pao (1989, 54) bahwa “suatu transaksi temu balik dianggap
sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang
memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik
informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran
keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”.
Sementara itu Sulistyo-Basuki (1991, 8) menguraikan bahwa “pengguna
dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif”. Dalam istilah
yanglebih luas pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan
dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka
mencari informasi yang dibutuhkan.
Selanjutnya Sulistyo-Basuki (2004, 399-400) juga mengkategorikan pemakai informasi ilmiah menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Ilmuwan (peneliti), yang bergerak dalam penelitian dasar dan eksperimental dalam ilmu-ilmu dasar.
3. Manajer dalam ruang lingkup sains, teknologi dan ekonomi nasional. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna
perpustakaan adalah seseorang yang datang ke perpustakaan karenamembutuhkan
informasi dengan cara menggunakan jasa perpustakaan. Adanyapengguna
perpustakaan datang ke perpustakaan karena didorong oleh kebutuhaninformasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ataupun memecahkanmasalah