• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Layanan Sirkulasi dan Layanan Pengguna Pada Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Nias Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Layanan Sirkulasi dan Layanan Pengguna Pada Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Nias Utara"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan lembaga yang menyediakan berbagai

informasi untuk keperluan masyarakat umum. Dimana perpustakaan memberikan

peran melalui layananya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan

untuk memenuhi kebutuhan informasinya serta pada akhirnya tercipta masyarakat

yang terinformasi dengan baik, berkualitas dan demokrasi.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 46) bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Kedua pengertian tersebut memiliki kesamaan yaitu bahwa perpustakaan umum merupakan layanan umum yang memberikan dan melayani kebutuhan masyarakat secara gratis serta didukung dan terselenggara dengan menggunakan dana umum.

Sedangkan Sudarsono (2006, 159) menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap - akses bagi para penggunanya”. Menurut Reitz yang dikutip Hasugian (2009, 77) menyatakan bahwa “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and service free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds”. Maksudnya adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan menyediakan berbagai sumber daya yang dapat digunakan atau diakses secara gratis untuk semua masyarakat dalam suatu komunitas tertentu, kabupaten, atau wilayah geografis, dimana keseluruhan atau sebagian layanan didukung oleh dana umum. Selain itu Hermawan dan Zen (2006, 30) juga menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku pendidikan dan sebagainya”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan

umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum untuk

memberikan layanan kepada penggunanya tanpa memperhatikan status sosial,

(2)

informasi yang dimiliki oleh perpustakaan diberikan secara gratis untuk semua

masyarakat.

2.1.2 Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum 2.1.2.1Tujuan Perpustakaan Umum

Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992, 6) terdapat tiga jenis tujuan perpustakaan umum yakni :

1. Tujuan umum

Membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dan menunjang pembangunan nasional.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dan tujuan khusus perpustakaan umum adalah:

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta memanfaatkan informasi

c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri

e. Memupuk minat dan bakat masyarakat

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif

g. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat

3. Tujuan operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

Sedangkan menurut Hermawan dan Zen (2006, 31) tujuan perpustakaan umum yang harus dicapai adalah:

(3)

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah cepat dan tepat yangberguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melaluipenyediaan bahan pustaka dan informasi

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa.

Dari kedua uraian tersebut dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan

umum adalah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk

menggunakan bahan pustaka serta informasi yang murah, mudah cepat dan tepat

dalam meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan. Selain itu perpustakaan umum juga memiliki tujuan

menyediakan informasi, mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta

memanfaatkan informasi, mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat

memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil

guna, memupuk minat dan bakat masyarakat, dan berpartisipasi aktif dalam

menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang

dibutuhkan masyarakat.

2.1.2.2Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuannya, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan kualitas yang baik juga. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui

pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain – lain 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi

5. Pendayagunaan koleksi

(4)

7. Pemasyarakatan perpustakaan

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan

9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Sedangkan menurut hasil dari penelitian yang dilakukan oleh University of Minnessota dan Gallup Organization di Amerika Serikat pada tahun 1994 yang dikutip Siregar (2004, 77) menunjukan bahwa peran utama perpustakaan umum adalah :

(1) Sebagai pusat dukungan pendidikan bagi siswa semua umur (88%); (2) Sebagai pusat belajar bagi orang dewasa (85%);

(3) Sebagai pusat belajar dan penemuan bagi anak-anak pra-sekolah (83%);

(4) Sebagai pusat penelitian bagi ilmuan dan peneliti (68%); (5) Sebagai pusat untuk informasi masyarakat (66%);

(6) Sebagai suatu pusat informasi untuk masyarakat bisnis (55%);

(7) Sebagai suatu tempat yang menyenangkan untuk membaca, berfikir atau berkerja (52%);

(8) Sebagai pusat membaca yang bersifat rekreasi (51%).

Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan berfungsi

sebagai sarana pendidikan, pusat belajar untuk semua kalangan, serta sebagai

pusat penelitian, pusat informasi bagi masyarakat, dapat juga sebagaitempat yang

menyenangkan untuk membaca yang bersifat rekreasi dan sebagai pusat penyedia

bahan-bahan hasil budaya yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum dalama

meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain kedua uraian di atas, Siregar (2004, 76) juga menjelaskan bahwa fungsi utama perpustakaan umum adalah:

1. Untuk membantu orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi.

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir.

(5)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan umum

yaitu untuk membantu seluruh masyarakat dari segala kalangan umur terutama

orang muda dan anak-anak agar mereka mengetahui apa itu informasi, selain itu

dengan adanya perpustakaan umum juga dapat membangun kebiasaan membaca

masyarakat dan membangun kembali kegiatan belajar orang dewasa serta untuk

memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

2.1.2.3Tugas perpustakaan Umum

Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan umum mempunyai tugas

yang harus dilaksanakan. Sutarno (2006, 13) mengemukakan bahwa tugas

perpustakaan umum adalah :

Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah:

1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional”.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum

adalah untuk melayani kebutuhan bahan pustaka bagi seluruh lapisan masyarakat,

sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan

pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Sehingga melalui pelayanan

(6)

memingkatkan kemampuan belajar dan membaca serta dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat yang layak dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan

nasional.

2.2. Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan hal yang sangat penting pada setiap

perpustakaan dalam melayani masyarakat umum.

Menurut menurut Sudarsono (2006: 162) bahwa “Layanan perpustakan umum harus dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan”. Sedangkan Darmono (2001: 134) menyatakan bahwa “Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan

umum merupakan kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam menggunakan

koleksi perpustakaan, dimana layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan

informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan maupun perkotaan.

Selain itu, Sutarno (2006, 90-91) menyatakan bahwa bentuk riil layanan perpustakaan itu antara lain :

1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/ yang dikehendakimasyarakat pemakai.

2. Berorientasi kepada pemakai.

3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. 4. Berjalan mudah dan sederhana

5. Murah dan ekonomis

6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati 7. Bervariatif

8. Mengundang rasa ingin kembali 9. Ramah tama

10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifatmenggurui.

11. Mengembangkan hal-hal yang baru/ inovatif.

12. Mampu berkopentensi dengan layanan di bidang lain

(7)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan yang

diberikan seharusnya sesuai dengan kebutuhan pengguna, mudah dan sederhana,

murah dan ekonomis, dilakukan dengan cepat den tepat, menarik dan

menyenangkan, ramah tama dan sebagainya, sehingga pengguna merasa nyaman

dalam memanfaatkan perpustakaan serta memperoleh informasi yang

dibutuhkannya.

2.2.1. Sistem Layanan Perpustakaan

Secara umum perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal

dengan istilah sistem layanan terbuka dan sistem tertutup. Sehingga memudahkan

pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka

perpustakaan menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan

tersebut. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada uraian berikut:

2.2.1.1Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk

mencari, memilih, mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Rahayuningsih (2007, 93) bahwa “Sistem layanan terbuka

adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi

untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi

perpustakaan”. Sedangkan hal yang hampir sama yang dinyatakanDarmono

(2001, 139) yang menyatakan bahwa “Sistem terbuka adalah sistem yang

memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan

mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi

(8)

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka

adalah sistem yang memungkinkan pengguna dapat langsung masuk ke

ruangkoleksi atau menuju rak koleksi. Kemudian pengguna menemukan, memilih

dan mengambil sendiri bahan pustaka sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

informasi pengguna.

Ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain:

1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi.

2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.

4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibagian lain. (Darmono 2001, 140)

Selain terdapat keunggulan, sistem layanan terbuka juga memiliki

kelemahan, antara lain :

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau balau karena ketikan mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.

2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa.

4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berabagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. (Darmono 2001, 140)

Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka

memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan sistem ini antara lain yaitu

(9)

koleksi, jika koleksi yang dibutuhkan tidak tersedia maka pengguna dapat

langsung mencari koleksi alternatif lain secara langsung. Selain itu juga tidak

diperlukannya tenaga pustakawan untuk sistem ini. Sedangkan kelemahan dari

sistem ini yaitu berupa letak koleksi perpustakaan yang kemungkinan besar tidak

sesuai dengan urutan, selain itu kemungkinan bukuhilang relatif lebih tinggi,

ruangan yang diperlukan juga lebih luas agar pengguna lebih nyaman dalam

mencari koleksi. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang

sesuai dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan dalam

melayani pengguna.

2.2.1.2Sistem Layanan Tertutup

Pada sistem layanan tertutup yang diterapkan oleh perpustakaan, pengguna

tidak boleh langsung mencari buku di rak, melainkan hanya petugas perpustakaan

yang mencari bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna. Koleksi yang ingin

dipinjam dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia.

Menurut Rahayuningsih (2007, 94) mengemukakan bahwa “Sistem

layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan

pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan”.

(10)

Selain itu, sistem layanan tertutup juga memiliki keuntungan dan kerugian. Menurut Rahayuningsih (2007, 94) keuntungan dan kerugian dalam sistem tertutup adalah:

Keuntungan:

1. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.

2. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.

3. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. Kerugian:

1. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. 2. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani

bila antrian panjang).

3. Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

4. Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

Dari uraian di atas, dapat diketahui keuntungan dalam menerapkan sistem

layanan tertutup antara lain yaitu ruang untuk menyimpan koleksi lebih sedikit

karena hanya petugas yang dapat menuju ke rak, sehingga susunan rak dapat

dipersempit. Keuntungan lain yaitu susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak

mudah rusak karena petugas yang mengambil, serta faktor kehilangan dan

kerusakan koleksi dapat berkurang. Adapun kerugian dalam menerapkan sistem

layanan tertutup yaitu berupa petugas mengeluarkan energi karena melayani

pengguan, peminjaman memakan waktu yang lama, serta pengguna sering merasa

tidak puas karena koleksi yang akan dipinjam tidak sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang sesuai

dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan.

2.2.2. Jenis Layanan Perpustakaan 2.2.2.1Layanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh

(11)

layanan sirkulasi menurut Rahayunigsih (2007, 95) adalah “Pelayanan sirkulasi

adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan koleksi”. Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Umum (2000, 38) menyatakan bahwa “Layanan sirkulasi adalah

kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman

dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.

Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa layanan sirkulasi merupakan

kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam hal pemesanan, peminjaman dan

pengembalian serta perpanjangan koleksi. Selain itu juga merupakan kegiatan

melayani pengguna dalam hal penyelesaian administrasi koleksi yang mengalami

keterlambatan pengembalian ataupun koleksi yang rusak.

Selain kegiatan untuk melayanani pengguna, pelayanan sirkulasi bertujuan untuk :

1. Agar pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.

2. Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam dan waktu pengembalian.

3. Untuk menjamin pengembalian peminjaman dalam waktu yang ditentukan.

4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan.

5. Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran. (Lasa 2005, 213).

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilasanakan unit pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 257-259) tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam layanan sirkulasi yaitu sebagai berikut:

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman

(12)

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman 8. Membuat statika peminjaman

9. Peminjaman antar perpustakaan

10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milikpengunjung perpustakaan

11. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tugas yang dilakukan pada

layanan sirkulasi yaitu bertanggung jawab dan melakukan pengawasan terhadap

kegiatan peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan jangka waktu

peminjaman koleksi, selain itu juga berkaitan dengan menarik denda dan

memberikan surat peringatan terhadap pengguna yang terlambat untuk

mengembalikan buku.

2.3. Pemanfaatan Perpustakaan

2.3.1. Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan

Perpustakaan diharapkan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh

penggunanya. Pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan pengguna membuat

keberadaan sebuah perpustakaan tidak sia-sia. Menurut Sutarno (2006, 215)

bahwa “Pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya

bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik

oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”.

Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711 ) disebutkan bahwa

“Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan”.

Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara

(13)

perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di

dalamnya dengan baik dan maksimal.

Agar pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai secara maksimal perlu

dilakukan suatu kegiatan pembinaan pengguna agar membantu pengguna dalam

memanfaatkan perpustakaan. Menurut Mufid (2008, 2) yang dikutip Meliala

(2010, 33) menyatakan bahwa:

Salah satu cara optimalisasi pemanfaatan layanan di perpustakaan adalah

melalui pendidikan pemakai, pendidikan pemakai adalah mendidik pemakai

perpustakaan apakah itu mahasiswa, staf dan anggota masyarakat umum, tentang

bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan layanan-layanannya.

Sehubungan dengan hal di atas Sutarno (2006, 112) mengemukakan bahwa pembinaan masyarakat pemakaian dapat dilakukan dengan cara:

1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, memberi penjelasan tentang cara – cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2. Memberitahukan pendidikan pemakai yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk beluk perpustakaan, cara menjadi anggota. Persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi, masyarakat didalam perpustakaan. Semua ini dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan secara cepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.

3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan yakni dengan cara:

• Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan • Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustakaan • Membuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronika • Mengadakan pameranan perpustakaan

• Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah

• Mengundang para tokoh , pakar, figure public ke perpustakaan • Mengadakan berbagai perlombaan dengan hadiah piagam, piala

(14)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa agar pemanfaatan perpustakaan

dapat tercapai secara optimal, maka cara yang dapat dilakukan adalah melalui

kegiatan pembinaan masyarakat pemakai yaitu mendidik, mengarahkan serta

memberi pengetahuan dan keterampilan kepada pengguna mengenai bagaimana

cara memanfaatkan perpustakaan, kemudian perpustakaan melakukan kegiatan

sosialisasi, publikasi dan promosi.

Selanjutnya Darmono (2001, 23) menyatakan bahwa, “Pemanfataan

perpustakaan berkenaan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan

perpustakaan”.

Sedangkan materi bimbingan pemanfataan perpustakaan yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2. Peraturan perpustakaan

3. Alat penelusuran informasi

4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan 5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi

6. Pengenalan terhadap ruang baca (Darmono 2001, 23)

Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan juga berkaitan erat

dengan proses bimbingan pemanfaatan, dimana bimbingan tersebut memberikan

materi tentang sarana dalam kegiatan layanan perpustakaan seperti koleksi, alat

penelusuran, ruang baca. Dapat dikatakan bahwa melalui bimbingan pemanfaatan

mengenai sarana perpustakaan, maka pengguna akan mengetahui sarana apa yang

tersedia di perpustakaan, sehingga akan mempengaruhi pengguna dalam

memanfaatkan perpustakaan tersebut.

2.3.2. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan

Dalam memanfaatkan perpustakaan, pengguna perpustakaan pasti

(15)

perpustakaan dituntut untuk dapat memberitahu pengguna serta memberikan

sarana kepada pengguna agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara efektif.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005,1216) dinyatakan bahwa “Tujuan

bermakna arahan, haluan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang

dituntut)”. Sedangkan menurut Salim (2002, 928) “Pengertian pemanfaatan

sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pemanfaatan

perpustakaan merupakan proses pemanfaatan yang dilakukan pengguna untuk

memenuhi tuntutan akan kebutuhan informasinya.

Selanjutnya Sutarno (2003, 112) menyatakan bahwa:

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan

masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan. Apabila kedatangan anggota

masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan

orang lain, maka hanya bersifat sementara/spontan. Sedangkan yang diharapkan

adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran, kebiasaan, dan keperluan yang

berkaitan perpustakaan.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa jika tujuan kedatangan

anggota masyarakat/ pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan dilatar

belakangi oleh pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka

pemanfaatan tersebut hanya bersifat sementara/ spontan.

Sebaliknya, perpustakaan mengharapkan kunjungan rutin yang dilatar

belakangi oleh kegemaran, kebiasaan, dan keperluan dalam memanfaatkan

(16)

Akan tetapi pengguna yang datang ke perpustakaan belum tentu

memanfatakan perpustakaan, karena setiap pengguna tentu saja memiliki maksud

dan tujuan untuk berkunjung ke perpustakaan seperti hanya membaca buku atau

meminjam buku saja. Menurut Soedibyo (1987, 71), tujuan kunjungan ke

perpustakaan adalah untuk:

1. Keperluan tugas sekolahnya

2. Tugas studi di fakultasnya

3. Tugas research dan

4. Recreational readings

Selain itu, menurut Sutarno (2006, 123) tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Tahu arti dan manfaatnya

2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3. Tertarik dengan perpustakaan

4. Merasa senang dengan perpustakaan 5. Dilayani dengan baik

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pengguna memiliki tujuan

masing-masing dalam berkunjung ke perpustakaan. Tujuan kunjungan tersebut

antara lain untuk keperluan tugas sekolah atau tugas kuliah, tugas penelitian, dan

hanya untuk membaca, dimana tujuan tersebut dipengaruhi beberapa faktor yaitu

pengguna mengetahui arti dan manfaat dari kunjungannya, pengguna

membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, senang

dengan perpustakaan, serta dilayani dengan baik pada saat berkunjung ke

perpustakaan.

Informasi non tercetak yang ada di intenet. Adapun internet berperan

untuk memperkenalkan teknologi informasi kepada pengguna, membantu tugas

(17)

dengan adanya sarana ini, pengguna dapat lebih beminat dalam memanfaatkan

perpustakaan.

2.4. Koleksi Perpustakaan

Salah satu sarana perpustakaan dalam mendukung kegiatan layanan

perpustakaan adalah koleksi. Koleksi digunakan sebagai sarana dalam memenuhi

kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Menurut Buku Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 19) dinyatakan bahwa “Koleksi

perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan

surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan

(disk) dan lain-lain”.

Sedangkan Siregar (1998, 2) yang dikutip Zuraidah (2010, 14) menyatakan bahwa ”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.

Pembagian jenis koleksi tersebut juga dikemukakan oleh Sutarno (2006, 83) yang menyatakan bahwa kelompok koleksi terdiri dari:

1. Kelompok bahan pustaka umum

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)

5. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain. 6. Kelompok bahan pusaka terekam elektronik seperti film, kaset, video,

dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja , dewasa dan lain-lain

8. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan merupakan

semua bahan pustaka tercetak seperti buku teks, terbitan berseri, buku referensi,

(18)

dikumpulkan, diolah dan disimpan serta diberikan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna.

Sebagai salah satu sarana dalam memenuhi kebutuhan pengguna, tentu

saja koleksi memiliki beberapa fungsi. Menurut Sutarno (2006, 84)

“Koleksiperpustakaan umum berfungsi untuk melayani kebutuhan masyarakat

umum yang mencakup semua ilmu pengetahuan”.

Sedangkan menurut Siregar (1999,2) yang dikutip Parinduri (2010, 6) menyatakan “Tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Sesuai dengan tujuan penyediaan koleksi, dapat diketahui fungsi koleksi perpustakaan yaitu :

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitiaan, yaitu menunjang penelitiaan yang dilakukan oleh masyarakat/pengguna.

3. Fungsi refrensi, yaitu menjadi bahan refrensi bagi masyarakat / pengguna perpustakaan.

4. Fungsi umum, perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan serta hasil budaya manusia lainnya”.

Dari pendapat tersebut di atas dapat diketahui bahwa fungsi koleksi

perpustakaan yaitu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat serta koleksi perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai pendidikan,

penelitian, referensi dan fungsi umum.

2.5. Layanan Pengguna

Pada dasarnya perpustakaan tidak ada artinya apabila tidak ada

pengunjung yang memanfaatkan atau menggunakan bahan pustaka/koleksinya

yaituuser/pemustaka. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan yaitu

(19)

fasilitas layananperpustakaan. Jumlah personal yang datang ke perpustakaan

merupakan tolok ukurkeberhasilan suatu perpustakaan.

Lupiyoadi (2001, 135) menyatakan bahwa “pelanggan/pengguna adalah

seorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang

samauntuk memuaskan keinginannya mendapatkan suatu pelayanan jasa”.

Sedangkan kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan

dengan kebutuhan informasi yang di butuhkan pengguna perpustakaan dikenal

dengan istilah relevansi. Hal ini berarti koleksi yang tersedia di perpustakaan

memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Menurut Pao (1989, 54) bahwa “suatu transaksi temu balik dianggap

sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang

memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik

informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran

keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”.

Sementara itu Sulistyo-Basuki (1991, 8) menguraikan bahwa “pengguna

dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif”. Dalam istilah

yanglebih luas pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan

dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka

mencari informasi yang dibutuhkan.

Selanjutnya Sulistyo-Basuki (2004, 399-400) juga mengkategorikan pemakai informasi ilmiah menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Ilmuwan (peneliti), yang bergerak dalam penelitian dasar dan eksperimental dalam ilmu-ilmu dasar.

(20)

3. Manajer dalam ruang lingkup sains, teknologi dan ekonomi nasional. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna

perpustakaan adalah seseorang yang datang ke perpustakaan karenamembutuhkan

informasi dengan cara menggunakan jasa perpustakaan. Adanyapengguna

perpustakaan datang ke perpustakaan karena didorong oleh kebutuhaninformasi

yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ataupun memecahkanmasalah

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah TA 2012 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi

Agro Indomas Terawan Estate, untuk mengetahui keanekaragaman serangga Ordo Coleoptera yang ditemukan di Hutan sekitar Perkebunan Kelapa Sawit PT.. Agro Indomas

Manfaat teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi ilmu pengetahuan khususnya kebidanan untuk menambah gambaran dan pengetahuan tentang

Berdasarkan hal tersebut yang menjadi bahan rumusan masalah dalam skripsi penulis yaitu bagaimana metode dakwah Majelis Taklim Mar Atun Amaliyah dalam meningkatkan

Suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia disebut dengan…a. Ethos dari bahasa yunani yang merupakan asal

Semoga kegiatan yang direkam dalam buku ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara di Aceh, dan untuk kemajuan pembangunan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Aceh

[r]

Situs IMPB merupakan salah satu sarana penghubung antara anggota IMPB melalui email yang terdapat pada menu contact Tujuan membuat situs IMPB adalah memberikan informasi kepada