• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4. Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 4. Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONDISI UMUM

4.1 Deskripsi Umum Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kawasan

Secara geografis, Taman Wisata Mekarsari terletak di garis lintang 6°30‟ LS dan garis bujur 106°52‟ BT. Secara administratif, letaknya berada di Kabupaten Bogor, Kecamatan Cileungsi, tepatnya di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Km 3 Cileungsi, Bogor. Taman Wisata Mekarsari memiliki luas sekitar 264 ha meliputi empat desa, yaitu Desa Mekarsari, Desa Dayeuh, Desa Kidul, dan Desa Mampir. Jalan untuk menuju lokasi mudah dijangkau, yaitu dari Jakarta 30 km ke arah tenggara, dari Bekasi 20 km ke arah selatan, dari Bogor 40 km kea rah timur laut, dan dari Cibubur 10 km ke arah tenggara. (Gambar 4)

Gambar 4. Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari

4.1.2 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Taman Wisata Mekarsari

Indonesia menghasilkan aneka buah tropika dengan berbagai bentuk, warna, dan cita rasa khas tropis. Sayangnya, potensi sumber daya alam tersebut belum dimanfaatkan serta dikembangkan secara optimal sehingga kelestarian dan usaha dalam peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan petani belum diperoleh maksimal.

Melihat keadaan tersebut, pada awal tahun 1990 dibangunlah Taman Buah Mekarsari atas prakarsa Ibu Tien Soeharto (Alm.) selaku ketua Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (YPBP). Tujuan beliau membangun Taman Buah Mekarsari adalah untuk meningkatkan kualitas dan popularitas buah-buahan Indonesia agar dapat

(2)

bersaing di pasar nasional dan internasional serta mengangkat harkat dan martabat para petani Indonesia. Taman Buah Mekarsari berperan sebagai kebun koleksi dan percontohan tanaman hortikultura dan buah-buahan tropis Indonesia, sebagai pusat penelitian dan pendidikan bagi masyarakat luas, sebagai sarana lapangan kerja dan sebagai alternatif obyek tujuan wisata pertanian yang menarik bagi seluruh kalangan masyarakat.

Bertepatan dengan hari pangan sedunia pada tanggal 14 Oktober 1995, Taman Buah Mekarsari resmi dibuka oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia Bapak Soeharto (Alm.) yang dibangun di atas lahan bekas perkebunan karet yang sudah tidak produktif seluas 264 ha. Pengelolaannya sendiri dilakukan oleh PT Mekar Unggul Sari (MUS) sejak tanggal 14 April 1994 untuk menjaga tujuan awal berdiri serta pengembangannya sebagai objek agrowisata pilihan, pusat pendidikan dan penelitian, serta pusat pelestarian plasma nutfah tanaman hortikultura. Namun, pada tahun 2004 manajemen PT MUS melakukan repositioning dengan mengganti nama Taman Buah Mekarsari menjadi Taman Wisata Mekarsari. Penggantian nama ini menjadi simbol dari komitmen PT MUS untuk mengembangkan Taman Wisata Mekarsari menjadi objek wisata agro pilihan masyarakat selain untuk menyaksikan kekayaan jenis buah-buahan Indonesia maupun buah-buahan dari negara lain. Hal tersebut sesuai dengan motto yang diusung Taman Wisata Mekarsari yaitu “Berwisata di Tengah Taman Buah, Belajar, dan Bermain.”

4.1.3 Iklim

Taman Wisata Mekarsari memiliki suhu rata-rata 27°C. Kelembabannya berkisar antara 80% dan 90%. Curah hujannya tinggi, yaitu 3.000-4.000 mm/tahun (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).

4.1.4 Tanah dan Topografi

Taman Wisata Mekarsari terletak pada sudut elevasi 70-80 m dpl. Kondisi topografi kawasan ini relatif cukup datar dengan kemiringan 8%. Jenis tanah di Taman Wisata Mekarsari adalah latosol yang berwarna coklat kemerahan (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).

(3)

4.1.5 Hidrologi

Taman Wisata Mekarsari memiliki tiga danau yang tersebar di Family Zone dan Water Zone. Untuk kebutuhan air di Taman Wisata Mekarsari, pengelola memanfaatkan tiga danau tersebut, yaitu Danau Cipicung (20 hektar), Danau Wiratama, dan Danau Baru (7.6 hektar). Selain tiga danau tersebut, Taman Wisata Mekarsari memiliki 8 buah deep well (sumur bor dalam) yang tersebar untuk menyimpan air dengan kedalaman rata-rata 150 meter setiap sumurnya.

4.1.6 Vegetasi dan Satwa

Saat ini Taman Wisata Mekarsari mengoleksi lebih dari 100.000 tanaman yang terbagi dalam 78 famili, 400 spesies, 1438 varietas, dan 37.000 pohon. Taman Wisata Mekarsari pun memiliki satwa yang dibudidayakan dan sangat beragam jenisnya. Satwa tersebut adalah jenis mamalia dan aves seperti rusa totol, kuda poni, kerbau, sapi, kambing, buaya, monyet ekor panjang, dan burung.

4.2 Konsep Pengembangan Taman Wisata Mekarsari 4.2.1 Konsep Desain

Pembangunan Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat agrowisata memiliki konsep desain yang sangat unik dengan mengambil falsafah daun lamtoro gung. Dalam Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (1995), lamtoro gung menjadi simbol tanaman serba guna yaitu pelestari lingkungan hidup, pemenuh kebutuhan jasmaniah maupun rohaniah, serta memiliki keunikan dan manfaat lainnya, yaitu sebagai pakan ternak; sebagai tanaman pelindung; sebagai tanaman penghijauan kota/desa; tahan terhadap hama dan penyakit tumbuhan; tahan terhadap genangan singkat, kekeringan, angin, api, dan salinitas; sebagai tanaman pupuk hijau; dapat ditanam di lereng-lereng guna mencegah erosi dan longsor. Melihat keunikan serta manfaat yang begitu banyak dari tanaman lamtoro gung, PT. Exotica mengambil pola daun tanaman tersebut untuk membagi ruang serta sirkulasi di Taman Wisata Mekarsari.

(4)

4.2.2 Konsep Tata Ruang

Tata ruang dibagi berdasarkan konsep daun lamtoro gung. Terdapat lima daun yang menunjukkan pembagian blok yaitu Blok A, B, C, D, dan E. Masing-masing blok tersebut memiliki jumlah anak daun dan jenis tanaman yang berbeda-beda. Namun secara garis besar pembagian ruangnya terbagi menjadi dua jenis kebun yaitu kebun koleksi yang ditanami dengan tanaman langka (Blok B, C, D, E) dan kebun komersial yang ditanami dengan tanaman bernilai jual di pasaran (Blok A). Peta Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 1.

Zonasi di Taman Wisata Mekarsari mengikuti desain pola daun lamtoro gung (Lampiran 2). Setiap blok memiliki zona rekreasi dengan keunikan tersendiri. Blok A terdapat Green Land Zone, memiliki tujuh wahana yaitu Kebun buah komersial berupa tanaman pilihan yang bernilai komersial; Melon Park, berupa rumah plastik dengan teknik budidaya hidroponik; Nursery yang merupakan pusat pembibitan semua tanaman di Taman Wisata Mekarsari; Konservasi Rusa Tutul, tempat pengunjung dapat berinteraksi dengan memberi makan rusa; Kebun Koleksi berupa wahana kebun koleksi tanaman buah tropis Indonesia yang berada di sepanjang jalur wisata; Taman Ziarah yang terdapat sebuah makam dengan panjang ±17 meter; dan Taman air berupa koleksi tanaman air di dekat kebun Salak.

Blok B terdapat Family Zone, memiliki sembilan wahana, yaitu Garden Center yang terletak di bagian depan dan merupakan pusat penjualan bibit tanaman; Country Side berupa wahana rekreasi bernuansa perdesaan; Kids Fun Valley berupa sarana permainan anak; Family Garden berupa areal perkebunan sayuran dataran rendah dengan nuansa perdesaan; Menara Pandang untuk menikmati pemandangan alam Taman Wisata Mekarsari; The Pongo Show berupa pertunjukan empat dimensi; Danau Wiratama dengan pemandangannya yang indah; Wisata Kanal berupa petualangan menyusuri sebuah kanal dan dapat melihat koleksi tanaman buah-buahan tropis Indonesia; Taman Paradiso berupa taman bunga yang dilengkapi dengan gazebo bernuansa tradisional. Di Blok B juga terdapat Festival Point yang merupakan tempat diselenggarakannya pameran, bazaar, kesenian daerah, festival, dan panggung musik.

(5)

Antara Blok A dan B terdapat Central Park Zone yang memiliki tiga area, yaitu Plaza air Mancur yang merupakan daya tarik Central Park Zone dengan latar belakang Bangunan Air Terjun; Bangunan Air terjun, terletak di titik tengah Taman Wisata Mekarsari, merupakan kantor pemasaran dan informasi Taman Wisata Mekarsari; dan Camping Ground, merupakan area untuk berkemah ataupun untuk acara gathering yang terletak di depan kantor pemasaran dan informasi. Pada area Blok D terdapat Mediteran Exotic Zone yang memiliki dua

wahana yaitu rumah Pohon Leo merupakan tempat menginap bagi pengunjung yang bernuansa alami dikelilingi kebun buah dan Taman Mediteran berupa taman bernuansa Timur Tengah

Pada Blok E terdapat Water Zone dengan lima wahana, yaitu Taman Lotus merupakan taman air dengan koleksi bunga Lotus; Taman Gathering merupakan areal outdoor yang luas di dekat danau dan di antara kebun buah-buahan; Sabut Kelapa Outbond merupakan arena outbond di tengah-tengah taman kelapa; Danau Cipicung dengan wisata air yang menarik; Pulau Mekarsari terletak di tengah-tengah Danau Cipicung dengan pemandangan yang indah; Water park merupakan tempat bermain dan rekreasi air outdoor. Zonasi kawasan pada Taman Wisata Mekarsari menghadirkan beberapa lanskap dengan ciri khas masing-masing. Lanskap tersebut adalah sebagai berikut.

1. Taman

Lanskap taman tersebar di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari. Setiap taman memiliki kekhasan tersendiri dengan desain yang menawan. Taman yang ada di kawasan Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai berikut :

1. area taman parkir, yaitu Taman Paradiso;

2. area main enterance, yaitu Taman Bambu, Plaza Air Mancur;

3. area Blok A, yaitu Taman Labirin, Taman Belimbing, Taman Ziarah, Taman Rusa, Taman air, dan Taman Hidroponik;

4. area Blok C dan D, yaitu Taman Mediteran, Taman Lotus, Taman Wiratama, Taman Semenanjung, dan Taman Hibiscus;

(6)

Selain area-area yang disebutkan di atas, Taman Wisata Mekarsari memiliki taman-taman kecil di dekat bangunan, wahana, ataupun jogging track. Contoh lanskap taman dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Taman Mediteran

2. Kebun

Kebun di Taman Wisata Mekarsari merupakan areal yang berisi tanaman perkebunan baik yang bersifat komersial dan koleksi. Areal kebun komersial terdapat di Blok A, sedangkan areal kebun koleksi terdapat di Blok B, C, D, dan E. Areal kebun komersial berisi tanaman yang memiliki nilai jual dan salah satunya merupakan ikon di Taman Wisata Mekarsari. Tanaman tersebut adalah buah Melon dengan bentuknya yang unik seperti bintang, hati, dan kotak. Areal kebun koleksi merupakan lahan dengan tanaman perkebunan yang sifatnya menjadi koleksi di Taman Wisata Mekarsari. Tanaman tersebut merupakan tanaman tropis langka yang sebagian besar berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pola tanam tanaman di area kabun komersial dan koleksi ada yang zig-zag, persegi empat, dan persegi panjang, disesuaikan dengan bentuk dan kondisi lahan. Jarak tanam masing-masing tanaman pun berbeda disesuaikan dengan tinggi tanaman dan lebar tajuk.

Areal kebun di Taman Wisata Mekarsari dilengkapi dengan saung atau tempat berjualan buah hasil dari kebun yang terletak di beberapa tanaman kebun komersial. Hal tersebut bertujuan agar pengunjung dapat membeli dan menikmati langsung buah yang baru dipanen. Selain itu, pada beberapa kebun

(7)

tanaman komersial, pengunjung juga dapat memetik buah secara langsung (wahana Melon). Untuk areal kebun koleksi, pengunjung tidak dapat menikmati secara langsung buah yang dipanen di area tersebut, tetapi dapat membelinya di bursa buah yang letaknya di dekat Garden Center. (Gambar 6)

Gambar 6. Lanskap Kebun

3. Sawah

Sawah merupakan hamparan padi yang ditanam di areal seluas ±1 ha di sebelah kiri dan kanan jalan areal Blok B. Sawah dikelilingi pohon kelapa, terdapat irigasi yang alirannya menuju danau, terdapat kolam untuk memandikan kerbau dan menangkap ikan, sebuah saung dan jembatan yang terbuat dari bambu. Pembagian areal tanam untuk padi disesuaikan dengan bentuk lahan yang ada sehingga memberi kesan alami. Semua elemen baik soft material dan hard material tersebut menciptakan kesatuan, membuat suasana seolah-olah berada di perdesaan. (Gambar 7)

(8)

Gambar 7. Lanskap Sawah

4. Danau

Danau Cipicung merupakan danau alami seluas 20 ha dengan kedalaman terdalam 30 m. Air danau ini dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. Begitu pula dengan air danau Wiratama dan danau Baru digunakan untuk penyiraman tanaman sekitar baik tanaman lanskap maupun perkebunan.

Taman Kelapa Danau yang terletak sepanjang pinggir danau merupakan rest area yang sangat nyaman dan indah. Di sekitar danau terdapat gazebo dan bangku-bangku taman. Di taman ini pengunjung dapat duduk bersantai dan menikmati pemandangan alam danau yang indah sekaligus sebagai tempat gathering outdoor yang nyaman. Taman ini mampu menampung hingga 10.000 orang. (Gambar 8).

(9)

5. Jalan

Lanskap jalan merupakan media untuk mendistribusikan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan fasilitas pendukung seperti shelter, rambu lalu lintas, dan lampu. Lanskap jalan ada yang terbentuk secara alami, ada juga yang buatan manusia. Lanskap jalan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta fungsi keamanan dan diusahakan menciptakan lingkungan jalan yang indah dan serasi. Tanaman jalan merupakan tanaman yang dipakai dalam lanskap jalan yang pemeliharaannya mudah. Tanaman yang dipakai untuk lanskap jalan biasanya tanaman yang perakarannya tidak merusak konstruksi jalan, ataupun percabangan yang tidak mudah patah. Gambar 9 menunjukan lanskap jalan di Taman Wisata Mekarsari.

Gambar 9. Lanskap Jalan

Taman Wisata Mekarsari didukung oleh sarana jalan yang cukup memadai baik jalan utama maupun jalan inspeksi luar. Jalan utama ditanami tanaman groundcover, semak, dan pohon. Tanaman tersebut antara lain adalah kacang-kcangan (Arachis pintoi), sutra bombay (Portulaca sp.), pisang hias (Heliconia sp.), soka (Ixora sp.), bogenvil (Bougenvilea sp.), jakaranda (Jacaranda sp.), beringin (Ficus benjamina), dan palem botol (Mascarena lagenicaulis). Jalur inspeksi ditanami oleh pohon jati (Tectona grandis) dan bambu krisik (Bambusa multiplex).

(10)

4.3 Konsep Sirkulasi

Sirkulasi yang terdapat pada pola lima daun ini dibagi menjadi sirkulasi primer, sirkulasi sekunder, dan sirkulasi tersier. Sirkulasi primer merupakan jalan utama dalam pola daun lamtoro pada tulang daunnya, sedangkan sirkulasi sekunder adalah jalan yang terdapat dalam anak daun pada tulang rusuknya (jalan batang daun). Sirkulasi tersier adalah jalan yang membagi ruang dalam anak daun menjadi beberapa segmen (jalan anak daun). Selain sirkulasi tersebut, terdapat pula jalan inspeksi luar dan jalan-jalan setapak yang terdapat di dalam daun-daun pada tiap blok dan taman.

Pengunjung tidak diperkenankan membawa kendaraan masuk ke dalam kawasan dikarenakan alasan menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan dalam area Taman Wisata Mekarsari. Kendaraan pengunjung diperbolehkan masuk tetapi hanya sampai batas parkiran yang disediakan. Untuk berkeliling kawasan, Taman Wisata Mekarsari sudah menyediakan pilihan kendaraan berupa kereta, sepeda, tuktuk, perahu, ataupun jalan kaki.

4.4 Konsep Vegetasi

Vegetasi Taman Wisata Mekarsari dominan tanaman buah tropika asli negara Indonesia. Di setiap blok ditanam tanaman yang berbeda dengan jumlah yang berbeda pula. Jenis tanaman buah di Taman Wisata Mekarsari terdiri dari jenis tanaman buah komersial dan tanaman koleksi. Untuk tanaman buah komersial antara lain, adalah nanas (Ananas comocus), salak (Salacca edulis), belimbing (Averrhoa carambola), lengkeng (Euphoria longana), dan jambu biji (Psidium guajava). Tanaman langka antara lain, adalah srikaya jumbo (Anona squamosa L.), buah tin (Ficus carica L.), sirsak irian (Anona sp.), mundar (Garcinia forbesii), dan matoa (Pometia pinnata). Data penanaman tanaman dapat dilihat pada Lampiran 3 untuk setiap blok menurut desainnya.

Jenis vegetasi tanaman hias yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari juga beraneka ragam. Vegetasi Taman Wisata Mekarsari yaitu rumput, semak, perdu, pohon, tanaman merambat, dan tanaman epifit. Vegetasi yang digunakan adalah tanaman yang memiliki warna cerah dan menarik, eksotis, serta jenis palem-paleman. Tanaman yang memiliki warna cerah dan menarik seperti sutra bombay

(11)

(Portulaca sp.), kacang-kacangan (Arachis pintoi), soka (Ixora sp.), kamboja (Plumeria acuminata), kaliandra (Caliandra sp.). Tanaman eksotis, seperti sansievera (sansievera sp), aglonema (Aglaonema sp.), alang-alang merah (Imperata cylindrica L.), dan pandan kuning (Pandanus pygmaenus). Untuk lebih lengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran 4 data tanaman lanskap per-areal pengawasan.

4.5 Sarana dan Prasarana

Taman Wisata Mekarsari sebagai objek wisata yang baik, tentu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan mampu menampung kepentingan para pengunjung. Beberapa sarana yang disediakan di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sarana yang Terdapat di Taman Wisata Mekarsari

Sarana Penggunaan Luas (m2)

Gedung Graha Krida Sari (GKS)

Gedung penerimaan pengunjung yang memiliki 3 lantai

2592

Garden Center Pusat penjualan bibit tanaman buah, bunga, dan sayuran unggul yang dihasilkan Taman Wisata Mekarsari

160.5

Toko Buah Tempat penjualan oleh-oleh dan cendera mata khas Taman Wisata Mekarsari

254

Prasasti Mekarsari Prasasti peresmian Taman Buah Mekarsari oleh Presiden ke-2 RI, Bapak H.M. Soeharto (Alm.).

19

Gerbang Candi Bentar (The Main Gate)

Gerbang masuk utama Taman Wisata Mekarsari yang didesain bentuk pintu masuk candi Bali

330

Gerbang Lamtoro Gerbang kedua setelah gerbang Candi Bentar, didesain menyerupai daun lamtoro gung melengkung ke atas.

49

Laboratorium Biosari Sarana pendidikan yang dapat dimanfaatkan masyarakat baik umum maupun institusi pendidikan untuk meningkatkan wawasan tentang pembudidayaan tanaman dengan teknologi canggih.

(12)

Green House Sistem budidaya tanaman melon dengan sistem hidroponik dan tabulampot dan sebagai tempat untuk belajar sistem hidroponik tanaman melon.

2880

Nursery Tempat memperbanyak dan membudidayakan tanaman, pusat tanaman di Taman Wisata Mekarsari, tempat pelatihan menanam tanaman sayur maupun buah, dilengkapi rumah serangga dan kupu-kupu.

50000

Bangunan Air Terjun Kantor pengelolaan PT. Mekar Unggul Sari 963.2 Rumah Pohon Leo Fasilitas penginapan yang disediakan Taman

Wisata Mekarsari

155.6

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

Prasarana* adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb), contohnya jalan, komunikasi, pengairan, dan sistem perhubungan. Taman Wisata Mekarsari memiliki prasarana antara lain dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Prasarana yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari

Prasarana Keterangan

Jalan Terdapat jalan utama, jalan batang daun, jalan anak daun, serta jalan inspeksi luar maupun jalan-jalan setapak yang terdapat di dalam daun-daun pada blok A, B, C, D, dan E. sertajalan pada tiap taman

Mushola Terdapat 5 unit mushola yaitu mushola Ar-roza, mushola di area nursery, area kebun belimbing, area kebun salak, dan area danau Toilet Terdapat 19 unit toilet permanen dan 18 unit portable yang

kesemuanya tersebar di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari Instalasi Listrik Instalasi listrik dibuat didalam tanah

Air bersih Berasal dari danau yang ada di kawasan Taman Wisata Mekarsari dan juga berasal dari deep well yang tersebar di kawasan tersebut dan dibuat sebanyak 8 unit dengan kedalaman tiap sumur 150 meter

Penangkal Petir Beberapa penangkal petir yang terdapat di atas tiga gedung (Graha Krida Sari, Laboratorium Biosari, Menara Pandang)

(13)

SPBU Taman Wisata Mekarsari memiliki SPBU dgn luas 2600 m2 Pengolahan Limbah Taman Wisata Mekarsari menyediakan tempat sampah yang

tersebar di seluruh kawasannya untuk menampung sampah baik organik dan inorganik

4.3 Profil Perusahaan 4.3.1 Struktur Organisasi

Taman Wisata Mekarsari yang dikelola oleh PT. Mekar Unggul Sari dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh seorang General Manager (GM). General Manager bertugas memimpin kegiatan operasional harian perusahaan, bertanggung jawab dan mengontrol jalannya roda perusahaan, memberikan pertimbangan atas kinerja perusahaan, serta mengevaluasi hasil perencanaan perusahaan. General Manager dibantu oleh pengawas (Advisor and Specialist) serta seorang sekretaris (Sekretariat and Comm PR).

General manager membawahi lima divisi yang masing-masing memiliki bagian dan seksi-seksi. Kelima divisi tersebut yaitu divisi Marketing dan Sales, divisi Komersial, divisi Produksi, divisi Operasional, divisi Akutansi dan Keuangan. Tabel berikut menjelaskan tugas masing-masing divisi dan struktur organisasi PT Mekar Unggul Sari dapat dilihat pada Gambar 10.

Tabel 4. Divisi dan Tugasnya

No Divisi Tugas

1 Marketing dan

Sales

Bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan yang berhubungan dengan bidang wisata kepada konsumen/ pengunjung.

2 Komersial Berperan dalam pengembangan usaha PT. MUS yang meliputi

pengembangan bidang usaha wisata, pengembangan usaha agro, dan pengembangan usaha khusus.

3 Produksi Bertanggung jawab terhadap kegiatan penelitian, produksi,

pemeliharaan, dan koleksi kebun bibit tanaman.

4 Operasional Bertanggung jawab terhadap kinerja seluruh karyawan dan staf, serta

dalam bidang perekrutan karyawan baru, keamanan dan HI, kebijakan dan administrasi personalia yang ada di TWM. Bagian operasional juga berperan dalam pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan, serta mengurusi semua sarana dan

(14)

prasarana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.

5 Akutansi dan

Keuangan

Berperan dalam menjalankan manajemen keuangan PT. MUS.

(15)

Gambar 10. Struktur Organisasi PT MUS

(16)

4.3.2 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pergerakan roda perusahaan. Saat ini, tenaga kerja di Taman Wisata Mekarsari berjumlah sekitar 600 orang. Tenaga kerja di Taman Wisata Mekarsari terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak, bulanan kontrak, clerk, harian kontrak, buruh harian lepas (BHL), dan freelance. Secara garis besar perbedaan antar tingkatan tenaga kerja terletak pada gaji dan tunjangan yang diterima.

PT Mekar Unggul Sari menyusun sebuah jadwal kerja dengan karyawan tetap mendapatkan jatah libur 2 hari di akhir pekan ataupun dapat menggantinya di hari kerja apabila karyawan tersebut lembur di akhir pekan. Untuk karyawan kontrak hanya mendapatkan jatah libur sehari di akhir pekan ataupun hari kerja. Berikut adalah jam kerja yang disusun oleh PT Mekar Unggul Sari.

1. Pimpinan dan Staf (Karyawan tetap) Hari kerja : Senin - Jumat

Waktu : pkl. 08.00 - 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB 2. Karyawan Kontrak (Bulanan dan Harian)

Hari kerja : Senin – Sabtu

Waktu : pkl. 08.00 – 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB (Senin-Kamis) dan pkl. 11.00 – 14.00 WIB (Jumat, Sabtu) Pada bulan ramadhan, jam kerja yang disusun oleh PT Mekar Unggul Sari adalah sebagai berikut.

1. Pimpinan dan Staf (Karyawan tetap) Hari kerja : Senin - Jumat

Waktu : pkl. 08.00 - 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB 2. Karyawan Kontrak (Bulanan dan Harian)

Hari kerja : Senin – Sabtu

Waktu : pkl. 08.00 – 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB

4.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan

Untuk melaksanakan tugas di lapangan, masing-masing karyawan/tenaga kerja dibagi peralatan dan menyimpannya pada lokasi tertentu dekat area yang menjadi tanggung jawabnya agar mudah dijangkau. Peralatan tersebut, antara lain

(17)

adalah kored, sapu lidi, gunting pangkas, gunting galah, gergaji, arit, dan cangkul. Terdapat pula stok alat yang disimpan di gudang penyimpanan yang berada di areal nursery. Inventarisasi alat kerja bagian sarana dan pemeliharaan seksi kebersihan dan tata lingkungan pada bulan Maret (2011) dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan

Menurut Arifin dan Arifin (2005), biaya pemeliharaan taman perlu dianggarkan secara teliti dan terinci. Penyusunan anggaran biaya tersebut tergantung pada beberapa hal berikut :

1. luas areal taman;

2. desain taman dan penggunaan elemen-elemen taman (intensif atau tidak intensif);

3. dtandar biaya tenaga kerja harian, honorer, dan tetap; 4. kelengkapan dan efektivitas peralatan pemeliharaan taman; 5. bahan habis pakai;

6. biaya tenaga supervisor dan tenaga ahli.

Tabel 5. Rancangan Anggaran Pemeliharaan Taman Wisata Mekarsari Tahun 2011

No. RAB Jumlah Keterangan

1 Kegiatan Operasional Rp 69.524.850,00 Periode 1 tahun 2 Peralatan Rp 57.678.000,00 Periode 1 tahun

Jumlah Rp 127.202.850,00 Periode 1 tahun

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

Pada Tabel 5 dapat dilihat rencana anggaran pemeliharaan Taman Wisata Mekarsari pada tahun 2011 untuk biaya operasional selama 1 tahun sejumlah Rp 69.524.850,00 yang meliputi kebutuhan pestisida, pupuk, bahan kimia, media, material, dan bahan tanaman. Untuk rencana anggaran biaya peralatan selama 1 tahun sejumlah Rp 57.678.000,00 . Kedua rencana anggaran biaya pemeliharaan tersebut belum termasuk rencana anggaran biaya karyawan dan anggaran biaya rupa-rupa.

(18)

4.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan

Struktur Organisasi PT. Mekar Unggul Sari membagi divisi operasional ke dalam tiga bagian, yaitu SDM dan HI, bagian umum, serta bagian sarana dan pemeliharaan. Pemeliharaan dan pengelolaan lanskap termasuk dalam bagian sarana dan pemeliharaan khususnya seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan. Jumlah karyawan seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan yang bertugas di lapang sebanyak 66 orang yang terdiri dari 8 koordinator lapang dan 58 petugas. (Tabel 6)

Tabel 6. Pengelompokan Karyawan

Pengelompokan Jumlah Pengelompokan Jumlah Koordinator Lapang 8 orang Tim Khusus 6 orang Driver Dump truck 2 orang Petugas Lapang 50 orang

Jumlah 10 orang 56 orang

Jumlah Keseluruhan 66 orang

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan bertanggung jawab dalam kegiatan pemeliharaan dua elemen lanskap, yaitu soft material dan hard material di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari. Pemeliharaan soft material dimulai dari penyapuan, pemupukan, penyiangan gulma, penyentikan, penyulaman, penyiraman, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pemeliharaan hard material berupa pengecatan ulang, pembersihan kolam, patung, dan bangku taman. Selain pemeliharaan yang menjadi tugas utama, seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan juga memiliki job tambahan, antara lain sebagai berikut.

1. Dekorasi tanaman

Dekorasi tanaman meliputi dekor indoor dan outdoor sebagai penunjang pelayanan wisata. Dekorasi tersebut misalnya pada gathering, event, atau acara lain yang memerlukan panggung.

2. Seksi Kebersihan dan Tanaman Lanskap dalam membantu pelayanan wisata, memiliki tim khusus yang menangani pembuatan alat/ bahan dan elemen taman yang sifatnya artistik, seperti saung, gazebo, batu, gua. Tim

(19)

khusus juga menangani pembuatan taman maupun perbaikan taman di Taman Wisata Mekarsari.

Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan selalu diberi memo internal dari bagian wisata terlebih dahulu untuk mengetahui lokasi dan waktu job tambahan yang akan dikerjakan. Memo internal untuk seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Zona pemeliharaan yang sudah disusun, dipegang oleh seorang koordinator lapang yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan pemeliharaan dengan berkeliling dan memantau kawasan/area yang telah ditetapkan. Tiap koordinator lapang membawahi petugas yang jumlahnya berbeda-beda sesuai dengan luas kawasan pemeliharaan. Pembagian zona pemeliharaan di Taman Wisata Mekarsari ditetapkan berdasarkan area yang ada dalam blok. Bagian sarana dan pemeliharaan yang menangani bidang lanskap ini hanya melakukan pemeliharaan terhadap taman-taman yang terdapat dalam zona rekreasi dalam blok serta lanskap jalannya.

Pembagian pengawasan area secara menyeluruh di Taman Wisata Mekarsari terbagi menjadi 7 kawasan, yaitu area taman parkir, Graha Krida Sari, Main Entrance, Blok A, Blok C dan Blok D, Taman Danau, serta Nursery tanaman hias, dan Tim Dekorasi. Secara umum pembagian tersebut termasuk dalam welcome area, service area, public area, dan private area. Welcome area merupakan area pertama yang dilihat pengunjung yaitu gerbang tiket, gerbang candi, dan pos satpam. Service area merupakan area marketing and sales, untuk pelayanan pengunjung yaitu kantor atau information center, lapangan parkir, toilet, kios, serta pusat belanja dan jajanan. Public area adalah tempat yang merupakan pusat aktivitas bagi pengunjung seperti area danau, lembah bermain, taman publik, fasilitas olahraga berupa jogging track, outbond, dan wisata air, serta panggung pertunjukkan. Private area merupakan area yang sifatnya pribadi dan digunakan untuk tempat istirahat bagi para pengunjung, yaitu rumah pohon Leo (penginapan).

(20)

4.3.6 Kegiatan Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu rencana yang sudah berjalan. Kegiatan pemeliharaan dalam lanskap pun perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemeliharaan sudah dilakukan dan apakah sudah sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan. Standar operasional prosedur perawatan tanaman dan kebersihan lingkungan di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 7.

Evaluasi kegiatan pemeliharaan pada Taman Wisata Mekarsari dilakukan dengan mengadakan pertemuan setiap dua minggu sekali yang diikuti oleh tiap-tiap koordinator lapang setiap-tiap area dengan kepala divisi. Pertemuan ini bertujuan membahas kegiatan yang sudah berjalan, target yang dicapai, serta mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya. Selanjutnya, pertemuan diadakan lagi tiap 3 bulan sekali yang diikuti seluruh karyawan seksi KTL.

Gambar

Gambar 4. Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari
Gambar 5. Taman Mediteran
Gambar 6. Lanskap Kebun
Gambar 7. Lanskap Sawah
+5

Referensi

Dokumen terkait