• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEHADIRAN NATRIUM DALAM BATUBARA KASUS BATUBARA LATI, BERAU, KALIMANTAN TIMUR TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KEHADIRAN NATRIUM DALAM BATUBARA KASUS BATUBARA LATI, BERAU, KALIMANTAN TIMUR TESIS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEHADIRAN NATRIUM DALAM BATUBARA

KASUS BATUBARA LATI, BERAU,

KALIMANTAN TIMUR

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

ARIE NAFTALI HAWU HEDE

NIM : 22106307

(Program Studi Rekayasa Pertambangan)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2009

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KEHADIRAN NATRIUM DALAM BATUBARA

KASUS BATUBARA LATI, BERAU,

KALIMANTAN TIMUR

TESIS

Bandung, Maret 2009

Disetujui untuk Program Magister Rekayasa Pertambangan

Oleh:

Dr. Ir. Komang Anggayana, MS. Pembimbing I

(3)

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, Tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan Amsal 1 : 7

Dipersembahkan kepada Orangtua tercinta Keluarga terkasih

(4)

ABSTRAK

STUDI KEHADIRAN NATRIUM DALAM BATUBARA KASUS BATUBARA LATI, BERAU,

KALIMANTAN TIMUR Oleh

ARIE NAFTALI HAWU HEDE NIM : 22106307

Natrium sebagai salah satu logam alkali yang terkandung dalam batubara umumnya memiliki kadar yang sangat kecil dalam batubara, yakni 0,5 – 2% di dalam abu batubara. Namun kandungan natrium pada batubara Lati – Berau cukup tinggi dibandingkan dengan kandungan natrium dalam bentuk Na2O pada

batubara Indonesia secara umum yaitu berkisar dari 0,03 – 23,33% atau rata-rata 4,68% di dalam abu batubara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan keberadaan natrium berupa penyebaran kadar, profil dalam batubara, dan bentuk kristal serta jenis dari mineral pengotor sehingga dapat digunakan sebagai salah satu faktor dalam melakukan rekonstruksi genesa batubara daerah penelitian dalam hubungannya dengan proses eksplorasi dan penambangannya.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa unsur natrium dalam batubara tersebar secara merata di dalam batubara tanpa memperlihatkan dengan jelas tendensi pengelompokan pada titik-titik tertentu dan diidentifikasikan sebagai mineral singenetik.

Secara regional penyebaran natrium dalam batubara dipengaruhi oleh kondisi geologi yang dikontrol oleh struktur geologi yang berkembang berupa struktur sinklin. Distribusi natrium secara lateral/horizontal memperlihatkan homogenitas yang relatif bervariasi sebagaimana kecenderungan variasi penyebaran horisontal komposisi maseral dan kandungan sulfur total pada arah relatif tegak lurus sumbu sinklin. Distribusi secara vertikal kandungan natrium pada Seam T, Seam R, dan Seam Q tidak menunjukkan adanya kecenderungan penyebaran berdasar pola tertentu, hal dapat dipengaruhi unsur alkali di dalam air laut terdapat dalam bentuk ion dan memiliki sifat yang mobile. Pembentukan natrium tersebut selain dipengaruhi oleh kondisi air laut juga dipengaruhi oleh proses tektonik yang terjadi pada saat pembentukan gambut.

(5)

ii

ABSTRACT

STUDY OF ATTENDANCE SODIUM IN COAL THE SITE LATI CASE, BERAU,

KALIMANTAN TIMUR By

ARIE NAFTALI HAWU HEDE NIM: 22106307

Sodium is one of the alkali metals that contained in coal, generally has a very small grade, for example, 0.5 - 2% in the coal ash. However, the intensity of the sodium of Lati coal is quite higher compare with sodium of Na2O in Indonesia’s

Coal generally, which approximately 0.03 - 23.33% or 4.68% in coal ash on average.

The purpose of this research is to determine a correlation between the grade distribution, profile in coal, crystal forms and mineral types of sodium. These results can be used as a parameter to reconstruct the coal genesis of the research areas as a part of the exploration and mining processes.

Research results indicate that the elements of sodium are spreaded in coal prevalently. However it does not show a particular tendency clearly and it can be identified as a syngenetic mineral.

Regionally the distribution of sodium in coal is impacted by geological conditions and controlled by sinklin stucture as well. The lateral distribution of sodium shows that the homogenity vary as the relative variation trend in the horizontal distribution of macerals composition and total sulfur contents are in the perpendicular axis of sinklin. The vertical distribution does not show the tendency of the grade distrribution of sodium on Seam T, R , and Q in a certain pattern. It can be affected of the alkali element in sea water as an ion and it has a mobile characteristic. Furthermore, the formation of sodium is also influenced by tectonic processes that occured during the process of peat being formed.

(6)

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yesus yang karena kasih dan anugerah telah menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya sehingga tesis dengan judul “Studi Kehadiran Natrium dalam Batubara, Kasus Batubara Lati Berau, Kalimantan Timur” dapat terselesaikan. Tesis ini dibuat guna meraih gelar Magister pada Program Rekayasa Pertambangan Bidang Khusus Eksplorasi Sumber Daya Bumi, Institut Teknologi Bandung.

Diucapkan terimakasih kepada Menteri Pendidikan Nasional yang telah memberikan dukungan pembiayaan melalui Program Beasiswa Unggulan hingga penyelesaian tesis berdasarkan DIPA Sekretariat Jenderal Depdiknas Tahun Anggaran 2006 sampai dengan 2008.

Pada kesempatan ini secara khusus penulis sangat berterima kasih pada Dr. Ir. Komang Anggayana, MS., sebagai pembimbing sekaligus pemrakasa ide penelitian dan untuk kepercayaan yang telah diberikan sehingga penelitian dapat dilakukan, serta atas segala sumbang saran dan waktu yang telah diberikan dan kepada Ir. Teti Indriati sebagai Pembimbing II atas segala saran, bimbingan, dan nasehatnya selama penelitian berlangsung dan proses penyempurnaan tesis.

Selain itu dengan terselesaikannya tesis ini, diucapkan pula terimakasih kepada: 1. Dr. Ir. Budi Sulistijo, M.App.Sc., sebagai Ketua Program Pasca Sarjana

Rekayasa Pertambangan, atas kesempatan Program Beasiswa Unggulan yang diadakan.

2. Dr. Eng. Ir. Syafrizal, MT., selaku penguji yang memberikan masukan dan perbaikan guna penyempurnaan tulisan serta bimbingan moril selama penelitian.

3. Ir. Gatot Budi Kuncahyo, Manajer Departemen Geologi PT Berau Coal, yang telah memberikan kesempatan dalam pengambilan data di lapangan. 4. Bapak dan Ibu atas doa dan kasih yang selalu diberikan, dulu, sekarang,

(8)

5. Bram, Oliv dan Yami, keluarga yang terkasih yang telah mendukung senantiasa.

6. Ir. Tatang , Manajer Teknis Laboratorium Fisika Batuan dan Ir. Nining Sudiningrum, sebagai pembimbing pengamatan petrografi.

7. Bang Javen, Harry, Jonatan, Noel, Ronald, dan Bang Robby atas kebersamaan, doa, dan dukungan yang tiada henti.

8. Rekan-rekan Lab. Pemodelan Eksplorasi Teknik Pertambangan atas diskusi, saran, dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Segenap staf pengajar dan karyawan Teknik Pertambangan.

10. Rekan-rekan mahasiswa Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Rekayasa Pertambangan ITB, atas kebersamaan, berbagi ilmu, keceriaan, dan pengalaman selama bersama-sama dalam menempuh studi.

11. Semua pihak yang tak tersebutkan, untuk bantuan, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, dihaturkan terimakasih.

Akhir kata “tak ada gading yang tak retak”, segala kesalahan dan kekeliruan yang ada dalam penulisan tesis ini mohon dimaafkan. Kiranya tesis ini dapat berguna bagi segenap yang membutuhkan.

Bandung, 30 Maret 2009

Arie Naftali Hawu Hede

(9)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... x

Bab I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Maksud dan Tujuan... 2

I.3 Daerah Penelitian ... 3

I.4 Hipotesis ... 3

I.5 Metodologi... 3

Bab II Geologi ... 6

II.1 Kesampaian Daerah ... 6

II.2 Geologi Regional ... 7

II.3 Struktur Geologi... 15

II.3 Geologi Lati ... 17

Bab III Genesa Batubara ... 25

III.1 Bahan Pembentuk Batubara... 25

III.2 Penggambutan (Peatification) ... 26

III.3 Pembatubaraan (Coalification) ... 27

III.4 Fasies Batubara ... 29

III.5 Mineral Matter Pada Batubara... 32

III.5.1 Mineral Utama pada Batubara ... 35

III.5.2 Mineral dengan Kelimpahan Kecil ... 40

III.5.3 Abu Batubara ... 42

III.6 Natrium dalam Batubara ... 43

Bab IV Prosedur dan Hasil Penelitian... 47

IV.1 Pengambilan Conto... 47

(10)

IV.2.1 Conto Butir... 50

IV.2.2 Conto Sayatan Poles... 50

IV.3 Analisis Proksimat ... 51

IV.3.1 Penentuan Kadar Kelembapan Air... 51

IV.3.2 Penentuan Kadar Abu ... 51

IV.3.3 Penentuan Kadar Zat Terbang... 51

IV.3.4 Penentuan Kadar Karbon Padat ... 52

IV.4 Analisis Nilai Kalori ... 52

IV.5 Analisis Petrografi ... 53

IV.5.1 Analisis Komposisi Maseral dan Mineral ... 53

IV.5.2 Analisis Reflektasi Vitrinit... 53

IV.6 Analisis Kimia Abu... 57

IV.7 Analisis Bentuk Belerang ... 59

IV.8 Analisis Scanning Electron Microscope (SEM) ... 60

Bab V Pembahasan ... ... 64

V.1 Karakteristik Umum Batubara ... 64

V.2 Mineralogi... 64

V.3 Fasies dan Lingkungan Pengendapan ... 69

V.4 Perilaku Natrium dalam batubara Seam T, R,dan Q... 75

V.4.1 Distribusi Natrium Secara Horizontal... 81

V.4.2 Distribusi Natrium Secara Vertikal... 88

V.5 Hubungan Keterdapatan Natrium dengan Mineral Lain... 90

V.6 Rekomendasi Eksplorasi dan Penambangan... 94

Bab VI Kesimpulan dan Saran... 95

VI.1 Kesimpulan ... 95

VI.2 Saran ... 95

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Diagram alir penelitian... 5

Gambar II.1 Lokasi daerah penelitian ... 6

Gambar II.2 Peta Cekungan Tarakan ... 7

Gambar II.3 Peta pembagian Sub Cekungan Tarakan... 10

Gambar II.4 Stratigrafi Cekungan Tarakan ... 12

Gambar II.5 Struktur regional Cekungan Tarakan ... 16

Gambar II.6 Peta geologi lokal overlay dengan peta Landsat TM daerah Lati, Sub Cekungan Berau... 19

Gambar II.7 Kondisi morfologi dan sebaran batubara Lati, Berau ... 24

Gambar III.1 Mineral lempung pada batubara: a) vitritic carbagillite; b) duritic carbagillite; c) kaolin-coal tonstein; d) granular K-tonstein; e) K-tonstein bentuk semu; f) K-tonstein padat non-kristalin. Perbesaran 100X ... 36

Gambar III.2 a) kristal idiomorfik zircon dengan radioactive haloes . (360X); b) butiran kuarsa klastik (90X); c) phosphorite gel (180X); d) Kristal apatite idiomorfik (25X). ... 37

Gambar III.3 Mineral karbonat pada batubara: a) konkresi siderit (90X); b) konkresi siderit tak beraturan (150X); c) karbonat terimpregnasi dengan fusinit (180X); d) rekahan kalsit (150X); e) gambut terdolomitisasi (30X); f) kristal dolomit idiomorfik (180X). ... 38

Gambar III.4 Pirit framboidal ... 39

Gambar III.5 Pirit dalam batubara: a) konkresi halus; b) pirit hasil perubahan siderit singenetik; c) dinding sel termineralisasi pada nodul kristal (90X); d) pirit singenetik yang terendapkan dalam cleat (150X) ... 40

Gambar III.6 Apatit dalam dolomit ... 41

Gambar IV.1 Peta titik lokasi pengambilan conto ... Gambar V.1 Fragmen mineral silikat pada conto R-E-1 yang sudah membulat karena terbawa oleh air diantara maseral tellokolinit dan tampak kehadiran micro cleat... 48

Gambar V.2 Pirit singenetik (G6) yang tertanam pada kelompok maseral vitrinit (kode conto Q-E-2)... 49

Gambar V.3 Grafiks indeks detrital-authigenic conto batubara ... 66

Gambar V.4 Plot nilai TPI-GI pada diagram Lamberson, 1991... 72

Gambar V.5 Plot nilai GWI-VI pada diagram Calder, 1991 ... 73

Gambar V.6 Komposisi maseral yang berasal dari kayu dan perdu pada conto batubara Seam T, R, dan Q... 74

Gambar V.7 Mineral Aegirirn (G5) yang terdapat diantara maseral tellokolinit pada conto R-E-1... 77

Gambar V.8 Mineral Aegirirn (G5) yang terdapat diantara maseral tellokolinit pada conto R-E-2... 78

Gambar V.9 Hasil analisis SEM dengan area mapping, memperlihatkan distribusi unsur Na dalam batubara secara merata dalam batubara pada kode conto E-R-1 ... 79

(12)

Gambar V.10 Hasil analisis SEM dengan area mapping,

memperlihatkan disribusi unsur Na dalam batubara secara

merata dalam batubara pada kode conto E-R-2 ... 80 Gambar V.11 a) Statistik deskriptif univarian dan; b) Histogram

kadar Na2O dalam abu batubara Seam T ... 82

Gambar V.12 a) Statistik deskriptif univarian dan; b) Histogram

kadar Na2O dalam abu batubara Seam R... 83

Gambar V.13 a) Statistik deskriptif univarian dan; b) Histogram

kadar Na2O dalam abu batubara Seam Q... 84

Gambar V.14 a) Sebaran titik kadar Na2O tinggi > 1 % dan kadar Na2O

rendah < 1 %; b) Peta penyebaran kadar Na2O dalam

abu batubara Seam T... 85 Gambar V.15 a) Sebaran titik kadar Na2O tinggi > 1 % dan kadar Na2O

rendah < 1 %; b) Peta penyebaran kadar Na2O dalam

abu batubara Seam R ... 86 Gambar V.16 a) Sebaran titik kadar Na2O tinggi > 1 % dan kadar Na2O

rendah < 1 %; b) Peta penyebaran kadar Na2O dalam

abu batubara Seam Q ... 87 Gambar V.17 Distribusi kandungan Na2O dalam batubara secara vertikal. 88

Gambar V.18 Grafik hubungan antara kandungan Na2O dan SO3

pada batubara Lati-Berau... 90 Gambar V.19 Distribusi kandungan unsur Na dan S total dalam batubara

secara vertikal ... 91 Gambar V.20 Grafik hubungan antara kandungan Na dan belerang organik

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kolom stratigrafi daerah Berau – Mobil Oil, 1985... 14

Tabel II.2 Kolom stratigrafi area Lati (PT. Berau Coal) ... 23

Tabel III.1 Peringkat batubara ... 28

Tabel III.2 Mineral-mineral pada batubara ... 34

Tabel III.3 Unsur-unsur jejak dan pengkayaannya ... 44

Tabel IV.1 Titik koordinat lokasi pengambilan conto ... 48

Tabel IV.2 Proporsi ukuran butir dan massa (ASTM 1996) ... 50

Tabel IV.3 Hasil analisis proksimat dan nilai kalori batubara ... 52

Tabel IV.4 Hubungan reflektasi vitirnit dan peringkat (rank) batubara (Australia Standart, 1986) ... 54

Tabel IV.5 Hasil pengamatan kelompok maseral dan nilai reflektasi vitrinit conto batubara ... 55

Tabel IV.6 Hasil pengamatan petrografi conto batubara ... 56

Tabel IV.7 Hasil pengujian conto abu batubara... 58

Tabel IV.8 Tabel hasil analisis bentuk belerang ... 60

Tabel IV.9 Unsur terdeteksi dalam conto batubara hasil analisis SEM area mapping ... 62

Tabel V.1 Hasil perhitungan nilai TPI-GI ... 72

Referensi

Dokumen terkait

pada variabel nyeri menunjukkan hasil statistik diperoleh nilai p value sebesar 0,031 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi terapy dzikir antara pasien yang

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam memilih barbershop di Surabaya Timur. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif. Populasi dalam penelitian ini

elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat

dapat disebut retribusi adalah Pembayaran atas Pelayanan Pemeriksaan oleh Pemerintah Daerah terhadap Alat-Alat Pemadam Kebakaran yang dimiliki dan atau dipergunakan

10 Desi Indri Astuti Assistant for Data Management and Analysis of CB MM 15.5 11 Iroh Rohayati, S.Ip Mass Communication Specialist MM 19 12 Adwina, SSi Sub Proff Mass Communication

Dengan melihat luasan lahan dan jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam keluarga petani di desa penelitian, dapat disimpulkan bahwa potensi sumber daya fisik khususnya lahan

Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja (performance) dan harapan (expectation).. Menurut Kotler dan Amstrong, mengenai kepuasan konsumen. 7 kepuasan konsumen

Transfer Umum, yaitu sekurang-kurangnya 25% untuk belanja infrastruktur daerah (UU Nomor 18 Tahun 2016 tentang APBN) Untuk mendukung pembangunan. infrastruktur agar dipastikan