• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOMBA PENULISAN KREATIF 2014 KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOMBA PENULISAN KREATIF 2014 KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL EKONOMI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LOMBA PENULISAN KREATIF 2014

“KEPENDUDUKAN DI INDONESIA”

“PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP

KESEJAHTERAAN SOSIAL EKONOMI”

JUDUL:

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA

PANJANG (LONG RUN) DENGAN MENEKAN ANGKA

PENGANGGURAN (UNEMPLOYED)

KATEGORI:

REMAJA (USIA 15-19 TAHUN)

DISUSUN OLEH :

SAMSUL RIZAL UMAMI

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2014

(2)

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA PANJANG (LONG RUN) DENGAN MENEKAN ANGKA PENGANGGURAN (UNEMPLOYED)

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut hasil Sensus 2010, penduduk Indonesia mencapai angka 237.641.326 jiwa. Pemerintah memprediksi jumlah penduduk Indonesia di 2035 akan naik, dari tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, menjadi 305,6 juta jiwa atau meningkat 28,6%. Menurut BPS Penduduk terbesar masih berada di provinsi Jawa Barat dengan 57,1 juta jiwa (18,69%), Jawa Timur sebesar 41,1 (13,46%) juta jiwa, dan Jawa Tengah 37,2 juta jiwa (12,18%). Kemudian yang terendah adalah Papua Barat dengan 1,3 juta jiwa (0,43%).

Gambar. 1

Melihat jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini akan menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Jumlah penduduk tinggi akan menghambat pembangunan ekonomi, karena pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan taraf hidup penduduk di dalam suatu Negara yang biasa diukur dengan kenaikan penghasilan riil perkapita. Jika penghasilan riil perkapita dari masing-masing penduduk maksimum, ini akan memberikan kontribusi positif bagi Negara.

Jumlah penduduk tinggi sebenarnya bukan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika saja penduduk Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki penghasilan tinggi. Misalnya, banyaknya penduduk Indonesia akan menyebabkan banyak tenaga kerja yang dapat mengelola sumber daya alam Indonesia. Otomatis pendapatan riil perkapita penduduk juga akan meningkat, perekonomian Indonesia pun semakin lebih baik

(3)

kedepannya. Peningkatan perekonomian ini tidak terlepas dari masyarakat yang membantu Negara untuk mewujudkannya, sehingga dibutuhkan para generasi penerus bangsa. Untuk itu tidak menjadi masalah jika Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Hal terpenting lainnya yaitu banyaknya penduduk Indonesia akan mampu melestarikan budayanya sendiri, seperti banyaknya penduduk mempelajari seni lukis, seni tari dan lain sebagainya sehingga dengan begitu budaya Indonesia bisa bersaing di kancah internasional.

China dan Amerika Serikat misalnya, kedua Negara ini merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi di dunia. Tetapi keduanya mampu menjadi Negara maju dengan kesejahteraan rakyat terpenuhi, meliputi tingkat kesehatan dan tingkat pendidikan yang tinggi, serta tingkat penganggurannya rendah. Jika saja Indonesia seperti kedua Negara ini, Indonesia pasti menjadi Negara maju dengan jumlah penduduk tinggi yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM ) berkualitas. Point penting dari jumlah penduduk tinggi di Indonesia yaitu meningkatkan daya saing internasional jika penduduknya memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi.

Namun, pada kenyataannya jumlah penduduk tinggi dapat menghambat pembangunan ekonomi, hal ini akan merusak perekonomian Indonesia. Dimana pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses multidimensi yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional. Seperti mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan serta mengurangi jumlah pengangguran.

Jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa, dan pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7%, ini menyebabkan Negara akan kesulitan menyediakan lapangan pekerjaan. Ujung-ujungnya banyak penduduk yang menganggur karena tersisih dalam persaingan mencari pekerjaan. Menurut Sumitro Djajahadikusumo (1994), masalah pengangguran secara terbuka maupun terselubung, menjadi pokok permasalahan dalam pembangunan ekonomi Negara-negara berkembang. Berhasil atau tidaknya usaha untuk menanggulangi masalah besar ini, akan mempengaruhi kestabilan sosial politik dalam kehidupan masyarakat, dan kontinuitas dalam pembangunan ekonomi jangka panjang. Untuk itu tingkat pengangguran mempengaruhi Pembangunan ekonomi.

(4)

Pengangguran sebagai penghambat pembangunan ekonomi jangka panjang

Pengangguran merupakan masalah serius yang belum bisa terselesaikan di Indonesia. Tingkat pengangguran dari tahun ke tahun jumlahnya bervariasi. Ini terlihat pada grafik statistik pengangguran di Indonesia .

Gambar. 2

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran hingga saat ini sebesar 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang. Sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92 persen dan dibandingkan TPT Agustus 2012 meningkat 6,14 persen.

Tingkat pengangguran sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang lamban. Setiap tahun angkatan kerja meningkat, menyebabkan pengangguran semakin tinggi karena persaingan dalam mencari kerja. Pertumbuhan jumlah penduduk pun setiap tahunnya mengalami kenaikan. Ketika jumlah pertumbuhan penduduk tinggi, lapangan pekerjaan semakin sempit, sehingga menyebabkan tingkat pengangguran tinggi. Dengan begitu tingkat ekonomi Negara mengalami kemunduran, kemiskinan dimana-mana, tingkat pendidikan semakin terpuruk, dan tingkat kesehatan pun mengalami kemerosotan.

Penduduk yang memang tidak memiliki pekerjaan tetap, akan kelaparan karena persediaan pangan menipis disebabkan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Dampak pengangguran akan mengancam perekonomian Negara maupun perekonomian masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran dalam perekonomian akan mengakibatkan sumber daya akan terbuang percuma karena tidak ada yang mengelolanya. Serta kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat semakin parah sebagai akibat menurunnya pendapatan masyarakat.

(5)

Masalah jumlah penduduk yang tinggi sejalan dengan meningkatnya pengangguran merupakan masalah pelik. Masalah ini lambat laun mengakibatkan penurunan tingkat tenaga kerja. Walaupun masih banyak tenaga kerja yang bertahan, cepat atau lambat akan tersisih karena tantangan global yang memang membutuhkan tenaga kerja professional serta kualitas SDM yang tinggi. Di Indonesia jumlah penduduk sangat tinggi, dan rata-rata memiliki kualitas SDM menengah kebawah atau rendah. Hal inilah yang mengakibatkan pengangguran masih belum bisa teratasi. Untuk itu pemerintah harus secepatnya mengatasi masalah ini agar kesejahteraan penduduk bisa terpenuhi.

Di Indonesia pemerintah sudah berupaya keras untuk mengatasi masalah pengangguran, karena masalah ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Beberapa langkah atau kebijakan yang pernah diterapkan untuk mengatasi masalah ini yaitu sebagai berikut:

Mengatasi masalah pengangguran dengan program KB

Program KB muncul sebagai respon terhadap ledakan penduduk yang tinggi. Merujuk pada teori Thomas maltus yang mengatakan bahwa perkembangan pangan bersifat aritmatis, sedangkan perkembangan populasi bersifat geometris (Anderson, 1991, Yuval-Davis, 2003). Artinya jumlah penduduk lebih cepat berkembang di bandingkan dengan perkembangan pangan. Sehingga keadaan pangan menipis menyebabkan banyak pengangguran.

Pemerintah sudah berupaya keras mengatasi masalah tersebut dengan program KB yang diluncurkan untuk menekan angka pengangguran, program ini memiliki slogan “dua anak lebih baik”. Tetapi sampai saat ini program KB belum terlaksana secara maksimal, walaupun masyarakat pada umumnya sudah menyetujui program KB tersebut.

Program KB sebenarnya tidak hanya menjadi urusan individu atau pasangan, tetapi juga menjadi tanggung jawab Negara beserta agen-agennya untuk mengimplementasikannya ke seluruh lapisan masyarakat. Program ini lambat laun akan bersifat unconscious bahkan akan dianggap wajar jika perempuan-perempuan Indonesia menjadi peserta KB.

Terkait dengan hal itu, tidak berjalannya program ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya yaitu ketiadaan koheresi antara Jampersal (Jaminan persalinan) dengan BKKBN, serta kurangnya penekanan konseling KB sebagai bagian dari program Jampersal. Sehingga masyarakat awam yang tidak mengetahui program ini, tidak akan peduli dengan program pemerintah ini.

(6)

Program KB ini padahal sangat penting untuk diterapkan dalam masyarakat. Karena selain untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk, juga baik untuk kesehatan reproduksi. Jika saja program ini berhasil angka pengangguran juga bisa ditekan dengan menekan angka pertumbuhan jumlah penduduk.

Mengirim tenaga kerja ke luar negeri

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri sebagai ekspor jasa tenaga kerja merupakan langkah untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Pengiriman ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Mekanisme dari pengiriman tenaga kerja dijalankan melalui bimbingan dan pembinaan yang ketat oleh perusahaan yang akan mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Pembinaan ini dimaksudkan agar tidak ada tenaga kerja illegal yang dapat merugikan personal maupun Negara.

Pengiriman tenaga kerja Indonesia sudah meluas ke Negara-negara maju maupun Negara-negara yang sedang berkembang. Sebagian besar tenaga kerja tersebut dikirim ke negara-negara Timur Tengah, dan sebagian lagi ke Malaysia, Brunei, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, dan beberapa negara di Eropa. Sehingga Hal ini dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia jika pengiriman setiap tahunnya meningkat.

Program ini semakin terarah secara operasional akibat diadakanya perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja ini dilaksanakan melalui informasi ketenagakerjaan. Pada informasi ini mencakup tentang lowongan pekerjaan baik lokal maupun mancanegara serta persyaratannya. Selain itu, informasi tentang upah, kebutuhan pelatihan serta penempatan tenaga kerja di luar negeri juga di perhatikan sehingga perencanaan tenaga kerja ini semakin terarah dan jelas.

Pemerintah tidak hanya mengadakan perencanaan tenaga kerja, tetapi untuk mendukung itu semua diterapkan sistem pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan tenaga analis dan teknisi informasi ketenagakerjaan. Hal ini bertujuan agar tenaga analis maupun teknisi mampu mengidentifikasi, mengolah dan mengatasi masaah ketenagakerjaan. Tetapi pada pelaksanaanya dalam pengiriman tenaga kerja banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh tenaga kerja itu sendiri maupun pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu membenahi program tersebut.

(7)

Langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran sudah maksimal, tetapi dalam pelaksanaannya masih belum terlaksana dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengajukan beberapa cara untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut.

Mengadakan program tenaga kerja lokal berbasis mancanegara

Tenaga kerja lokal berbasis mancanegara merupakan tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke mancanegara dengan kualitas tenaga kerja yang tinggi. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk mencetak tenaga kerja seperti ini yaitu, melakukan pelatihan yang intensif pada segala bidang, baik bidang pertanian, perkebunan, peternakan, maupun bidang industri. Sebelum tenaga kerja ini dikirim ke luar negeri, perlu diberikan bimbingan maupun pelatihan tentang cara bekerja yang baik maupun profesional.

Pengadaan tempat bimbingan dan pelatihan juga harus sesuai dengan kebutuhan para tenaga kerja, tidak seperti biasanya ditampung dalam posko, tetapi untuk membentuk tenaga kerja professional, alangkah baiknya jika para tenaga kerja di berikan pelatihan secara langsung pada bidang yang akan mereka geluti di luar negeri. Misalnya para tenaga kerja yang akan bekerja di bidang industri, mereka harus diajarkan langsung mengoprasikan alat-alat industri. Sehingga ketika sudah berada di luar negeri , para tenaga kerja tahu apa yang akan mereka lakukan.

Tenaga kerja yang berasal dari desa juga biasanya kurang pengalaman dalam memegang alat-alat industri yang sedikit canggih, sehingga perlu diterapkan cara yang tertera di atas. Cara ini akan cukup berhasil untuk membantu masyarakat yang memiliki sedikit pengalaman bekerja di luar negeri. Dengan begitu banyak masyarakat yang akan tertarik dengan metode yang diterapkan selama pelatihan kerja. Hal ini dapat menyebabkan pengangguran berkurang karena banyaknya peminat yang mau bekerja di luar negeri.

Otomatis tenaga kerja yang memiliki skill dan kualitas tinggi, mereka akan dihargai di luar negeri karena kemampuan yang dimilikinya di atas rata-rata. Selain ilmu yang didapatkan selama pelatihan kerja, para tenaga kerja ketika sudah bekerja di luar negeri, pasti mendapatkan pengalaman kerja serta tambahan ilmu.

Tenaga analis dan teknisi juga harus berperan aktif dalam mendata para tenaga kerja yang ada di luar negeri. Hal ini bertujuan ketika para tenaga kerja yang ada di luar negeri pulang ke kampung halaman mereka, para tenaga kerja ini di sosialisasikan untuk membangun daerah mereka masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Saya rasa dengan ilmu dan pengalaman yang mereka miliki sejak di luar negeri itu cukup untuk membangun wilayah mereka masing-masing. Seperti membuat lapangan pekerjaan

(8)

sendiri, sehingga masyarakat yang menganggur bisa diajak bekerja sambil membagi-bagikan pengalaman kerja yang didapatkannya. Dengan begitu banyak masyarakat yang tertarik akan hal itu. Lambat laun jika terus seperti itu, pengangguran di Indonesia akan menurun secara cepat. Itulah maksud dari tenaga kerja local berbasis mancanegara. Bekerja di mancanegara, kembali membangun bangsa untuk mengurangi pengangguran.

Mengadakan tempat kursus gratis di daerah-daerah terpencil

Mengadakan tempat kursus gratis merupakan salah satu langkah awal untuk mengasah kreatif dari para masyarakat. Selain mengirim tenaga kerja ke mancanegara, mengadakan tempat kursus gratis ini juga sangat penting untuk membantu masyarakat yang belum bisa bekerja di luar negeri. Ini akan memberikan dampak positif bagi Negara sebagai upaya mengurangi pengangguran.

Tempat kursus yang diadakan ini khusus diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu membayar biaya kursus tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi kita dengar kata “Saya tidak bisa membayar uang kursus”. Cara ini akan sangat membantu masyarakat kurang mampu yang sedang menganggur untuk mengasah kreatifitas mereka. Biarpun mereka yang memiliki ekonomi rendah identik dengan tingkat pendidikan rendah tetapi tidak mengurangi kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa.

Biasanya tempat kursus dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang dengan biaya pendaftaran terbilang lumayan tinggi dari perspektif orang yang kurang mampu untuk membayar biaya kursus. Nah dengan begitu pemerintah juga turut berperan dalam mengasah kreatif masyarakat dengan jalan membangun tempat kursus gratis di daerah-derah terpencil.

Tempat-tempat terpencil biasanya masih jarang kita temui tempat-tempat kursus. Sehingga kreatif dari masyarakat tersebut belum sepenuhnya di manfaatkan. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai fasilitator dan sosialisator. Selain menyediakan fasilitas kursus peran pemerintah yang lain juga mensosialisasikan tentang program ini agar masyarakat bisa memanfaatkannya secara maksimal. Dengan jalan seperti ini cukup bagus untuk menekan angka pengangguran di Indonesia.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Alghofari, Farid. 2010. Analisis Tingkat Pengangguran Di Indonesia Tahun 1980-2007

[Skripsi]. Semarang: Undip Press.

BPS. 2014. Di akses dari http://www.bps.go.id/download_file/IP_Maret_2014.pdf.

Helmi, Avin Fadilla.1996. Di akses dari http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/

disiplinkerja_avin.pdf.

Irawan, MBA & Suparmoko, M. MA. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta : BFEE Universitas Gajahmada.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nordhaus, D. William & Samuelson. 1996. Makro Ekonomi. Jakarta:Airlangga.

Priyono, Edy. 2002. Dalam http://akademika.or.id/arsip/Pengangguran-Edy.pdf.

Sofia, Emmy . 2005. Di akses dari

(10)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Biodata Penulis

NAMA LENGKAP : SAMSUL RIZAL UMAMI

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : POHGADING, 11 JUNI 1995

TEMPAT TINGGAL SEKARANG : GOMONG LAMA, MATARAM

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

NIM : E1M013047

FAKULTAS : FKIP

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS MATARAM

E-MAIL : samsul_rizal_umami@yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait