• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan variabel komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah pada pemberian tindakan invasif di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1) Variabel independen yaitu komunikasi terapeutik perawat.

2) Variabel dependen yaitu tingkat kecemasan anak usia prasekolah pada pemberian tindakan invasif di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga.

(2)

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Beberapa pengertian yang harus lebih dipahami untuk memperjelas masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

(3)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Alat Ukur Skor Komunikasi

terapeutik

Komunikasi yang

direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya ditujukan untuk kesembuhan pasien.

Cara komunikasi perawat kepada pasien anak usia prasekolah, yang meliputi: a. Fase pra-interaksi b. Fase orientasi c. Fase kerja d. Fase terminasi Observasi dengan pernyataan ya/tidak yang didasarkan pada skala Guttman

Ordinal a. Komunikasi terapeutik baik 76%-100% b. Komunikasi terapeutik cukup baik 56%-75% c. Komunikasi terapeutik kurang baik 40%-55% d. Komunikasi terapeutik tidak baik <40% Sumber: Arikunto (2010)

Kecemasan Kecemasan adalah respon emosi yang timbul dari penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik, dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman/merasa terancam.

Manifestasi kecemasan anak, yaitu;

a. Cemas akibat perpisahan b. Kehilangan kendali c. Cidera tubuh dan nyeri

Observasi dengan pernyataan ya/tidak yang didasarkan pada skala Guttman

Ordinal a. Cemas sangat berat 76%-100% b. Cemas berat 56%-75% c. Cemas sedang 40%-55% d. Cemas ringan <40% Sumber: Arikunto (2010)

(4)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mendapatkan tindakan invasif di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga pada bulan April 2014.

3.4.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah 30 pasien anak usia prasekolah dan 15 orang perawat di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga pada bulan April 2014 yang ditentukan dengan cara Quota Sampling. Menurut Sugiono (2007) Quota Sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi minimal yang masuk dalam kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi pada masing-masing responden, yaitu sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi pasien anak

(5)

2. Anak sadar penuh

3. Anak didampingi orang tua yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi pasien anak

1. Usia anak <3 tahun atau >6 tahun

2. Anak tidak sadar

3. Anak didampingi orang tua yang tidak bersedia menjadi responden

c. Kriteria inklusi perawat

1. Berdinas di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga

2. Bersedia menjadi responden

d. Kriteria eksklusi perawat

1. Tidak berdinas di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga

(6)

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian 3.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga.

3.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2014.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dan kecemasan anak usia prasekolah, peneliti melakukan observasi dengan pernyataan pada Lampiran 1. yang didasarkan skala Guttman.

Sifat dari skala Guttman (Hidayat, 2007) yaitu tegas dan konsisten dengan jawaban ya/tidak, benar/salah, setuju/tidak setuju, maupun positif/negatif pada pernyataan/perntanyaan. Instrumen observasi ini menggunakan check-list, masing-masing berisi daftar kegiatan yang terdiri dari pernyataan positif yaitu

(7)

Peneliti akan mengamati dan memberikan tanda check (√) pada kolom jawaban “Ya” atau “Tidak”. Pernyataan

favourable, jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban

“Tidak” diberi skor 0. Sedangkan pernyataan

unfavourable, jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban

“Tidak” diberi skor 1. Berikut sebaran item blueprint dari kedua angket yang digunakan peneliti:

Tabel 3.2

Sebaran Item Blueprint Angket Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)

Aspek Indikator Item Jumlah

Favourable Unfaourable

Cemas akibat perpisahan

a. Anak mengalami fase protes

b. Anak mengalami fase putus asa

c. Anak mengalami fase pelepasan

1, 9, 10 4, 12, 14, 21, 22 8

Kehilangan kendali a. Kurangnya kendali akibat persepsi ancaman bagi anak b. Mekanisme koping

anak berubah

5, 11, 13, 15, 16, 17, 18

6 8

Cidera tubuh dan nyeri

a. Rasa takut yang sangat mendalam

b. Rasa kebencian anak pada perawat

(8)

Tabel 3.3

Sebaran Item Blueprint Angket Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Aspek Indikator Item Jumlah

Favourable Unfaourable

Fase pra-interaksi a. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan b. Menganalisis kelemahan dan kekuatan c. Mengumpulkan data tentang klien d. Merencanakan pertemuan yang pertama dengan klien

1, 8 21 3

Fase orientasi a. Membina rasa saling percaya

b. Merumuskan kontrak dengan klien

c. Menggali pikiran serta perasaan klien dan keluarganya

d. Merumuskan tujuan dengan klien

2, 5, 9, 10, 13 6, 22, 23 8

Fase kerja a. Menjadi active listening b. Memecahkan masalah

klien

3, 11, 14, 16 7, 12, 15 6

Fase terminasi a. Mengevaluasi pencapaian tujuan b. Mengevaluasi

perasaan klien c. Menyepakai tindak

lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan

d. Membuat kontrak pertemuan berikutnya

(9)

3.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t dan lalu baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya.

Rumus Pearson Product Moment n(Σxy) - (Σx).(Σy) rhitung =

n.Σx2 – (Σx)2 . n.Σy2 – (Σy) 2

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi ΣXi = jumlah skor item ΣYi = jumlah skor total (item) N = jumlah responden

Rumus Uji t

r √ (n – 2)

thitung =

(10)

Keterangan:

t = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden

Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk=n-2).

Jika nilai thitung > ttabel berarti valid, demikian sebaliknya, jika nilai thitung < ttabel berarti tidak valid. Apabila instrumen valid, maka indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut:

0,800 – 1,000 = sangat tinggi 0,600 – 0,799 = tinggi

0,400 – 0,599 = cukup tinggi 0,200 – 0,399 = rendah

0,000 – 0,199 = sangat rendah atau tidak valid Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data, untuk mengetahui apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus, seperti;

Kuder Richardson 20, Anova Hoyt, Spearman Brown,

dan Alpha. Namun, pada penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach, yang rumusnya adalah sebagai berikut:

(11)

Rumus Alpha Cronbach

n ΣSi2

r = 1 - n – 1 Si2

Keterangan:

r = koefisien reliabilitas alpha cronbach k = jumlah butir soal

ΣS2 = varians butir soal

ΣS2 total = varians skor total

3.8 Instrumen Penelitian

3.8.1 Hasil Uji Validitas Angket Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)

Pada penelitian ini digunakan SPSS 16 for

windows. Uji validitas dilakukan pada 15 anak

prasekolah usia 3-6 tahun di Ruang Dahlia Rumah Sakit Dr. Asmir Salatiga, dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil uji validitas dengan koefisien korelasi total item menunjukkan sebanyak 20 item pernyataan valid dan 2 tidak valid dalam angket respon kecemasan anak usia prasekolah (3-6

(12)

tahun) dari total 22 item pernyataan, dapat lihat pada Lampiran 3.

3.8.2 Hasil Uji Validitas Angket Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat

Pada penelitian ini digunakan SPSS 16

for windows. Uji validitas dilakukan pada 10

orang perawat di Ruang Dahlia Rumah Sakit Dr. Asmir Salatiga. Hasil uji validitas dengan koefisien korelasi total item menunjukkan sebanyak 20 item pernyataan valid dan 3 tidak valid dalam angket pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dari total 23 item pernyataan, dapat lihat pada Lampiran 4.

3.8.3 Hasil Uji Reliabilitas Angket Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)

Uji reliabilitas pada angket respon kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha

Cronbach. Hasil uji reliabilitas adalah 0,944

(13)

(0,944 > 0,641) yang artinya alat ukur yang digunakan berada dalam kategori baik sekali. Hasil uji reliabilitas menunjukkan sebanyak 20 item pernyataan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur, dapat lihat pada Lampiran 5.

3.8.4 Hasil Uji Reliabilitas Angket Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat

Uji reliabilitas pada angket pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas adalah 0,944 dengan r Alpha positif dan r Alpha > r tabel (0,944 > 0,641) yang artinya alat ukur yang digunakan berada dalam kategori baik sekali. Hasil uji reliabilitas menunjukkan sebanyak 20 item pernyataan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur, dapat lihat pada Lampiran 6.

3.9 Metode Analisa Data

Setelah data dikumpulkan kemudian data diolah dengan cara:

(14)

1) Editing

Melihat kembali hasil kuesioner dari sikap komunikasi terapeutik perawat dengan pasien anak usia prasekolah. Semua data sesuai dengan format yang ada.

2) Coding

Setelah data diperoleh data sederhanakan dengan pemberian kode sebagai berikut, pernyataan favourable, jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan pernyataan unfavourable, jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1.

3) Data Entry

Setelah melalui proses coding kemudian data dimasukkan ke perangkat computer dengan program aplikasi SPSS 16 for windows untuk dianalisa.

4)

Cleaning

Setelah data dimasukkan kemudian dilakukan kegiatan pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode,

(15)

ketidaklengkapan, dan sebagainya. Data yang dimasukkan tidak ada kesalahan dan lengkap.

Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, nilai ditentukan menggungakan rumus Supartini (2004), sebagai berikut:

ΣSkor Responden

Nilai = x 100%

ΣSkor Total

Pengklasifikasian nilai untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi teraputik perawat dan kecemasan anak usia prasekolah menggunakan pendapat Arikunto (2010). Untuk pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, jika nilai 76%-100% termasuk kategori baik, 56%-75% kategori cukup baik, 40%-55% kategori kurang baik, sedangkan kurang dari 40% kategori tidak baik. Untuk mengetahui kategori kecemasan anak usia prasekolah, jika nilai 76%-100% termasuk kategori cemas sangat berat, 56%-75% kategori cemas berat, 40%-55% kategori cemas sedang, sedangkan kurang dari 40% kategori cemas ringan.

(16)

Dalam penelitian ini, uji korelasi Spearman Rank digunakan sebagai uji stastistik. Hal ini dapat membantu peneliti untuk mengukur eratnya hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang keduanya memiliki skala ordinal. Berikut adalah rumus uji korelasi Spearman Rank:

6Σd2

rs = 1 -

N (n2 - 1)

Keterangan:

rs = Nilai korelasi Spearman Rank

d2 = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman (5<n<30)

Setelah mendapatkan nilai korelasi, kemudian diintepretasikan sesuai dengan pedoman dari Sugiyono (2007), yaitu: 0,800 – 1,000 = sangat kuat 0,600 – 0,799 = kuat 0,400 – 0,599 = sedang 0,200 – 0,399 = rendah 0,000 – 0,199 = sangat rendah

(17)

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapat surat ijin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Ilmu Kesehatan Universita Kristen Satya Wacana Salatiga dan diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan berdasarkan etika penelitian menurut Nursalam (2009) yang meliputi:

a. Persetujuan (Informed Concent)

Tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Lembar persetujuan tersebut diberikan kepada responden yang bersedia untuk diteliti dan harus menandatangani lembar persetujuan. Namun, jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati haknya b. Tanpa Nama (Anonimity)

Dalam surat pengantar, peneliti menjelaskan bahwa nama subjek yang diteliti tidak harus dicantumkan keikutsertaannya. Peneliti memberi kode pada tiap-tiap lembar pengumpulan data.

(18)

c. Kerahasiaan (Confidentialy)

Informasi yang diberikan oleh subjek dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Gambar

Tabel 3.1  Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

tentang pengertian tauhid, nama-nama ilmu tauhid, ruang lingkup tauhid, macam-macam tauhid, makna kalimat tauhid dan hikmah bertauhid 2 TM (45 x 4)  Buku Pedoman Guru Mapel

Wirausaha adalah salah satu jalan dari banyak jalan dalam mengatasi masalah ekonomi dan dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga ilmu kewirausahaan dibutuhkan oleh para

Lalu larutan yang mengandung antigen spesifik yang telah ditautkan dengan enzim signal dan larutan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan dimasukkan ke dalam lubang-lubang

Selain pendekatan saintifik, kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menggunakan pendekatan kateketis sebagai ciri pembelajarannya. Pendekatan

Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode bercerita dengan menggunakan media

Setelah orang tua dikuburkan dan hubungan jasmaniyah tidak mungkin lagi dilakukan, maka yang bisa dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya yang telah tiada adalah

&#34;ltulah Nak, Nenek diminta Aghunte-ghunteli untuk menyampaikan ini padamu,&#34; Nenek Kamomono berkata sambil menyerahkan telur kepada Putri Bungsu.. Kanda

Interval penyiraman air 6 hari sekali dengan koefisien tanaman 0.52 dan fraksi air 14.32% nyata menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi, jumlah daun yang lebih banyak,