• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Presiden RI pd Silaturahim dg Dunia Usaha bertema "Presiden Men..., di JCC, tgl. 9 Juli 2015 Rabu, 22 Juli 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Paparan Presiden RI pd Silaturahim dg Dunia Usaha bertema "Presiden Men..., di JCC, tgl. 9 Juli 2015 Rabu, 22 Juli 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Paparan Presiden RI pd Silaturahim dg Dunia Usaha bertema "Presiden Men..., di

JCC, tgl. 9 Juli 2015

Rabu, 22 Juli 2015 PAPARAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM

DENGAN DUNIA USAHA BERTEMA

"PRESIDEN MENJAWAB TANTANGAN EKONOMI"

DI JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

TANGGAL 9 JULI 2015

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

(2)

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Selamat

siang, salam sejahtera bagi kita semua.

Yang

saya hormati seluruh Menteri Kabinet Kerja,

Yang

saya hormati Gubernur BI, Ketua OJK, Ketua ISEI, Dirut Bank Mandiri, serta

Bapak-Ibu semuanya dari KADIN dan HIPMI, REI, serta dunia usaha, APINDO yang pada siang hari ini hadir, serta Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.

Hadirin sekalian,

Kita

memahami bahwa perekonomian itu tidaklah seperti garis lurus, melainkan naik dan turun, mengalami percepatan dan perlambatan. Dan, itulah yang biasa disebut sebagai siklus ekonomi, tadi sudah disampaikan oleh Bapak Darmin Nasution.

Saya

hari ini ingin bicara terang-benderang karena faktor siklus ekonomi, karena faktor struktural, maka sangat mungkin tantangan ekonomi ke depan semakin

(3)

saya, pahit ya saya bilang pahit. Kalau manis, ya saya bilang manis.

Dan,

kita saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang fundamental. Namun, saya yakin pemerintah semakin siap menghadapi tantangan tersebut. Mengapa ekonomi saat ini mengalami pelambatan? Harus kita pahami bahwa ekonomi kita baru mengakhiri satu siklus, dan sedang kita arahkan menuju ke satu siklus ekonomi yang baru, kita arahkan. Inilah yang saya sebut ekonomi kita sedang mengalami transisi yang fundamental. Ekonomi kita sedang beralih dari konsumsi ke produksi, dari konsumsi ke investasi, dan growth engine, mesin pertumbuhan dari siklus yang lalu, komoditas mentah sudah tidak bisa diandalkan lagi. Kita harus masuk ke hilirisasi, ke industrialisasi.

Dunia

telah berubah, dan menggali komoditas mentah, baik nikel, tembaga, bauksit sudah tidak bisa lagi menghasilkan kemakmuran sebagaimana sebelumnya karena harga komoditas sedang anjlok turun. Kita tahu semua itu. Namun growth

engine yang baru masih belum bisa bangkit sepenuhnya.

Ekonomi

kita beberapa tahun kemarin sebenarnya sudah menuju kepada trend yang semakin tidak sustainable. Misalnya, kredit perbankan yang bertumbuh

hampir 20% per tahun, sementara ekonomi kita hanya tumbuh 5-6% pertahun. Kredit konsumsi, seperti kredit untuk beli sepeda motor, kredit untuk beli

mobil, menurut saya sudah berlebihan. Spekulasi properti, membangun pusat perbelanjaan, membangun mall dan

rumah mewah, kita harus mulai hati-hati. Sekali lagi, kita mulai harus hati-hati.

Hadirin

yang saya hormati,

(4)

Satu

hal yang saya amat yakin saat ini adalah bahwa kita sekarang benar-benar tidak bisa menunda lagi untuk melakukan reformasi perekonomian secara fundamental. Perombakan ekonomi yang harus dijalankan pemerintah saat ini harus mendalam dan harus menyeluruh. Meskipun sakit, meskipun pahit, kita tidak boleh lagi

menunda. Tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan. Sekali lagi, tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan.

Ada

beberapa negara di dunia yang saat ini mengalami kontraksi ekonomi, karena selama bertahun-tahun mereka mengabaikan kenyataan bahwa dunia telah berubah, dan mereka sudah tidak lagi kompetitif. Selama bertahun-tahun negara-negara ini

menolak untuk menelan obat yang pahit. Mereka gagal mendongkrak, gagal meng-upgrade mesin ekonomi mereka. Bahkan ada beberapa negara di mana pemerintahnya

menjanjikan sesuatu yang ajaib. Pemerintah di sana menjanjikan kenaikan kesejahteraan tanpa perlu kerja keras, menjanjikan kesejahteraan tanpa perlu kerja keras. Tidak ada hal seperti ini di dunia, tidak ada. Dan, negara-negara itu sekarang sedang berada di ambang krisis perekonomian, karena bertahun-tahun hidup mewah tanpa kerja keras. Inilah yang harus kita hindari, jangan sampai Indonesia terjebak dalam kondisi seperti itu.

Bapak-Ibu

dan Hadirin sekalian,

Distorsi

ekonomi seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan banyak ketimpangan-ketimpangan dan ketidakseimbangan dalam masyarakat dan dalam perekonomian. Spekulasi aset yang menggembungkan nilai aset membuat kesenjangan sosial semakin besar. Investasi kita di sistem pendidikan dan bidang kesehatan

amat diperlukan supaya sumber daya manusia kita menjadi lebih baik. Bila solusi yang kita cari adalah menggenjot lagi distorsi ekonomi, maka akan memperburuk ketimpangan-ketimpangan ekonomi yang sudah ada.

(5)

Perekonomian

kita membutuhkan reformasi yang struktural. Memang kita tidak bisa ambil jalan pintas, tidak ada jalan pintas, dan tidak ada peluru ajaib. Tidak bisa saya ngomong sim salabim kemudian masalah

bisa teratasi. Juga tidak bisa, nggak

ada seperti itu. Dan, masyarakat harus sadar bahwa nggak ada sim salabim kemudian semuanya bisa teratasi, nggak

ada.

Satu

lagi, ketimpangan ekonomi yang terjadi adalah tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Darmin, mengenai industri kita yang ketinggalan, ketinggalan sekali. Bahkan, beberapa tahun terakhir ekonomi kita sudah menuju arah deindustrialisasi, dan itu satu tren yang harus segera kita balikkan, harus segera kita balikkan.

Tiga

minggu yang lalu saya berkunjung ke Batam, ke galangan kapal di Batam. Bapak-Ibu bisa bayangkan Indonesia adalah zona ekonomi maritim terbesar di dunia, dua pertiga wilayah Indonesia adalah air. Namun, pada saat ini 80% dari semua kapal yang kita beli setiap tahun adalah dari impor. Padahal galangan kapal di sini siap. Saya tahu karena saya cek di Batam, sampai 17.500 unit saja mereka siap, bisa membuat apalagi yang kecil-kecil. Padahal sekali lagi, industri galangan kapal kita sudah siap, di samping kebutuhan domestik yang besar, galangan kapal itu padat karya, juga kita kaya dengan tenaga kerja muda yang tidak sulit untuk dididik keterampilannya dalam konstruksi kapal. Sehingga dalam rapat terbatas saya sudah perintahkan, pemerintah tidak boleh lagi memesan kapal dari luar negeri, tidak boleh lagi impor. Buat sendiri di negara kita karena kita sudah siap, sehingga juga akan memperbaiki neraca perdagangan kita. Sekali lagi, kita harus mengutamakan industri dalam negeri terlebih dahulu. Dan, secara makro ekonomi pun, kebiasaan impor-impor seperti itu sudah tidak sesimpel. Kita harus hemat devisa dengan memenuhi lebih banyak keperluan kita dari dalam negeri.

Bapak-Ibu

hadirin yang saya hormati,

(6)

Kita

harus membangun growth engine yang baru, membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang baru. Apa yang diperlukan pada saat ini? Kita memerlukan revolusi budaya manajemen. Sekali lagi, kita memerlukan revolusi budaya manajemen. Menghadapi kelemahan kurs dan kenaikan harga barang impor, produsen jangan asal langsung naikkan harga, dan biasa terjadi kurs naik, harga naik.

Mestinya,

kita harus berpikir bagaimana kita bisa menekan ongkos, kita bisa

mengefisienkan biaya, menekan biaya. Bagaimana kita bisa mengubah sistem produksi, bisa mengubah sistem distribusi, kalau perlu bagaimana mengubah desain supaya kita lebih efisien. Kalau diperlukan memang harus dilakukan itu, bukan mencari gampangnya kurs naik harga ikut naik. Inilah yang saya kira

bertahun-tahun kita melakukan itu sehingga tidak mau berpikir bagaimana merubah sistem produksi, mengubah sistem distribusi, mengubah desain. Dan, tingginya harga barang dan jasa itulah yang membuat negara kita tidak kompetitif.

Tapi

tentunya untuk membangun growth engine yang baru, mesin pertumbuhan yang baru butuh waktu, butuh proses. Untuk membangun infrastruktur butuh waktu, untuk membangun pabrik ekspor butuh waktu, karena tanpa infrastruktur baik listrik, transportasi, pabrik juga tidak bisa jalan. Untuk melatih Sumber Daya Manusia, SDM juga butuh waktu.

Terus,

apa strategi pemerintah untuk transisi perekonomian seperti itu? Jangka pendek, stabilisasi. Untuk menjembatani transisi perekonomian perlu belanja pemerintah, perlu government spending melalui proyek, tadi juga sudah disampaikan

oleh Pak Darmin. Sambil menunggu bangkitnya sumber perekonomian baru, ada masa transisi yang bisa ditopang dulu oleh pemerintah untuk sementara lewat belanja pemerintah.

(7)

punya ruang fiskal, dan kemarin saya kira juga dibaca oleh Standard and Poor's yang sudah menaikkan prospek rating outlook

kita, rating outlook pemerintah Indonesia. Dan, ruang fiskal ini harus dimanfaatkan, dan pasti, pasti kita akan manfaatkan.

Solusi

lain yang sedang kita kejar adalah bekerja keras untuk menggalang dana, menggalang dana investasi, terutama dari Jepang, dari Korea, dari Tiongkok, dari Singapura, dari Jerman, dari Amerika. Tapi orang bertanya, banyak yang bertanya apakah hutang negara akan naik tajam akibat pendanaan ini? Perlu saya tekankan, bahwa pendanaan ini untuk investasi yang meningkatkan produktivitas. Sekali lagi, untuk investasi yang meningkatkan produktivitas, bukan utang untuk konsumtif. Sekali lagi, bukan utang untuk konsumtif, dan bukan utang untuk subsidi BBM. Ini yang harus dibedakan. Dan, juga sudah kita hitung

keuntungan maupun manfaat buat ekonomi dari pendanaan ini yang akan jauh di atas bunga pinjaman dan ongkos pendanaan. Dengan kebijakan yang kita rancang,

saya yakin pada sisa tahun 2015 ini stimulus ekonomi akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 sampai 0,3%. Kemudian, di tahun 2016 stimulus ekonomi yang ada akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih besar lagi yaitu 0,5% sampai 1%.

Untuk

jangka menengah dan jangka panjang. Pemerintah saat ini fokus ke proyek infrastruktur karena infrastrukur itu padat modal dan payback-nya jangka panjang. Buruknya infrastruktur kita saat ini menjadi salah satu hambatan utama. Sekali lagi, buruknya infrastruktur kita saat ini menjadi salah satu hambatan utama untuk membuat growth engine baru agar ekonomi kita bisa bangkit. Perbaikan infrastruktur penting untuk menekan biaya produksi, menekan biaya transportasi, menekan ongkos distribusi, menekan biaya distribusi.

Distribusi

logistik melalui laut adalah paling murah, maka pembangunan dikonsentrasikan pada tol laut. Pembangunan sudah dimulai di Kuala Tanjung, sudah kita mulai. Di Makassar sudah dimulai, dan progressnya ada, saya kira di gambar bisa dilihat. Sebentar lagi di Sorong, dan seterusnya, kemudian akan pula dibangun 24 pelabuhan di seluruh Tanah Air. Dan, mulai April lalu telah dikerjakan tol

Trans-Sumatera, yang nantinya akan membentang dari Lampung menuju ke Palembang, ke Padang, ke Pekanbaru, ke Medan, ke  Aceh sepanjang 2600 km.

(8)

Pembangunan

infrastruktur ini untuk mendukung kemandirian pangan yang telah dimulai 2015 ini, dan saat ini yang sedang dalam tahap pengerjaan adalah pembangunan 13

bendungan besar untuk pengairan sawah, di Raknamo saya kira juga sudah mulai kelihatan, dan juga irigasi-irigasi yang menuju ke sawah-sawah, karena urusan pangan ini

sangat penting sekali.

Saya

sadar betul bahwa para pelaku ekonomi harus memberikan, harus diberikan ruang untuk bernafas dan ruang untuk bergerak. Bagaimanapun kalangan swasta adalah pelaku ekonomi yang utama, sekali lagi, kalangan swasta adalah pelaku ekonomi yang utama, jauh melampaui kegiatan pemerintah dan BUMN. Pemerintah itu kira-kira hanya 20%, nggak banyak,

80% dipegang oleh swasta. Oleh sebab itu, perizinan akan terus kita

sederhanakan dan percepat, kejelasan hukum dan payung hukum akan terus kita buat, pembebasan lahan yang selalu jadi masalah juga akan terus kita carikan solusinya. Saya tahu masalah-masalah seperti ini menambah biaya bisnis, memperburuk cost of business  di Indonesia. Saya sadar pemerintah

harus mempermudah dan menyederhanakan lingkungan bisnis. Ini semua sudah menjadi komitmen pemerintah, dan ini semua akan terus kita genjot tanpa kecuali.

Bapak-Ibu,

Hadirin yang berbahagia,

Alangkah

pentingnya bahwa kita semua harus realistis. Kami sadar bahwa tantangan yang kita hadapi ke depan tidak ringan, dan inilah tanggung jawab kami, tanggung jawab saya, tanggung jawab pemerintah. Marilah kita saling bahu-membahu, karena semua ini tidak ada yang instan, semuanya butuh proses.

(9)

Situasi

yang kita hadapi saat ini sebenarnya masih jauh lebih ringan dibandingkan dengan tantangan yang pernah kita hadapi sebelumnya di tahun 1998, krisis

moneter yang dahsyat melanda ekonomi kita. Pengamat di mancanegara mempertanyakan apakah kita bisa bertahan? Apakah Indonesia bisa bertahan? Namun 17 tahun

kemudian kita lihat perekonomian kita bisa bertumbuh lebih dari 4 kali lipat. Indonesia menjadi anggota G-20 yang mapan, dan kita telah menjadi negara demokrasi yang dibanggakan, yang patut bisa kita banggakan. Maka saya amat realistis, saya juga sekaligus meyakini bahwa tantangan yang kita hadapi sekarang insya Allah sangat bisa kita

atasi bersama.

Marilah

kita bahu-membahu sebagai bangsa yang besar, saya ajak semua kalangan untuk kompak, kalangan dunia usaha saling bahu-membahu. Saya ajak untuk semuanya bekerja sama, berkontribusi untuk membangkitkan perekonomian kita saat ini.

Terima Kasih,

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

(10)

Deputi Bidang

Dukungan Kerja Kabinet,

Referensi

Dokumen terkait

Ancaman kepada keselamatan Sabah – pembinaan negara-bangsa di sebalik masyarakat yang berbilang etnik, pelarian dan orang tidak bernegara, dan migran ekonomi, ditambah pula

1) Sebagian anak kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Banyak anak yang beranggapan bahwa kegiatan bermain mengecap dengan media bahan alam itu kotor dan

MANFAAT : Obat kuat, ayan, asma dan batuk, batuk rejan, demam, perut kembung, rematik, sariaan, sakit kepala,. memperbanyak

Dalam hal ini yang peneliti maksud adalah dampak dari erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2010 terhadap upacara becekan yang diselenggarakan oleh masyarakat

Standarisasin kapal juga merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran yang dilakukan oleh pihak pelabuhan dalam menjamin

Imbalan kontinjen ditunjukkan dalam bentuk perilaku pemimpin yang memberitahukan kepada anggota mengenai kegiatan yang harus dilakukan jika ingin memperoleh imbalan tertentu, selalu

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,158 yang berarti bahwa kontribusi variabel kepemimpinan transformasional, pengawasan dan komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai

4al terpe nting dari cara pandang perusahaan sehingga melaksanakan 'S adalah upaya untuk memenuhi kewajiban ( compliance ). Kewajiban bisa bersumber dari