• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstruksi Realitas Sosial atas Peristiwa Ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konstruksi Realitas Sosial atas Peristiwa Ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Konstruksi Realitas Sosial atas

Peristiwa Ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara

R. Masri Sareb Putra

Universitas Multimedia Nusantara masrisareb@yahoo.com ABSTRACT 7REHWUXWKIXOKXPDQEHLQJLVLQFDSDEOHWRJUDVSDQGVHHUHDOLW\DVLWLV.QRZLQJWKLV LQFDSDELOLW\KXPDQEHLQJLVRQO\FDSDEOHWRFUHDWHWKHVRFDOOHG³SHUFHLYHGUHDOLW\´WKDWLV UHDOLW\DVDOUHDG\SHUFHLYHG7KLVSHUFHLYHGUHDOLW\LVWKHUHVXOWRIVRFLDOFRQVWUXFWLRQRI UHDOLW\EXLOWZLWKLQWKHOLPLWHGKRUL]RQRIDSHUVRQ7KLVNLQGRIVRFLDOFRQVWUXFWLRQRIUHDOLW\LV RQGLVSOD\E\WKHPHGLDUHJDUGLQJWKHQHZVDERXWWKHIDOORI.XWDL.DUWDQHJDUDEULGJH .H\ZRUGVUHDOLWDVNRQVWUXNVLPDV\DUDNDWLQGLYLGXPHGLD PENDAHULUAN

Sebelum terjadi peristiwa ambruknya jembatan Kutai Kartanegara yang menghubung-kan Tenggarong dan Tenggarong Sebrang pada Sabtu (26/11-2011) yang menewaskan paling tidak empat orang, tidak banyak diketahui oleh publik bagaimana organ Pemda Kutai Kartane-gara memainkan fungsi dan peranannya mas-ing-masing. Realita sosial di derah itu, terutama menyangkut masalah fasilitas umum dan pelay-anan publik, tidak banyak muncul ke permukaan. Akan tetapi, realita sosial mengemuka, ketika se-jumlah media memberitakan perisiwa tersebut.

Apakah peristiwa yang disajikan media dapat menjelaskan, atau mewakili, realita yang

sesungguhnya? Apakah ambruknya jembatan Kutai Kartanegara yang disajikan oleh media murni peristiwa apa adanya (DQVLFK), tanpa ter-lebih dahulu melalui konstruksi baik oleh jurnalis maupun oleh awak serta pemilik media?

Yang menarik untuk diteliti ialah terjadi perbedaan persepsi antara tiga pihak menge-nai usulan dana pemeliharaan Jembatan Kutai Kartanegara. Kepala Subdinas Program Dinas 38 .XWDL .DUWDQHJDUD +HUGLDQWR $UL¿HQ PH ngatakan bahwa ambruknya jembatan terse-but disebabkan pemeliharaan yang kurang dan usul untuk pemeliharaan selalu diabaikan oleh DPRD setempat dan bupati. Sementara anggota DPR Kutai Kartanegara, Marwan SP mengaku

K

K

K

K

Konstruksi Realitas Sos

s

s

si

i

i

ia

a

a

al atas

Peristiw

w

wa

a

a

a A

A

A

A

A

mbrukny

ya Jem

mbatan Kut

ta

a

a

a

a

ai

i

i

i

i Karta

R R.

R. Masri Sareb Putra Unnnniiiverersisitasss Multtimedia Nusantara

masrisareb@b@@y@@ ahoo.com

CT

WKIXOKXPDQEHLQLQLQQJJJJLVLQFFFDSDSDEODEOHO WRJUDVSDQGVHHUHDOLW\\\\DDDVD LWLV.QRZ LW\KXPDQEHLQJLV RRRRQOQOQOQO\\\\\FDSDEOHWRFUHDWHWKHVRFFDOFFFDODODODODOOOHOO G³SHUFHLYHGUHD

DOUHDG\SHUFHLYHG7KLVSHUHUHUUUFHFHFHFHLYLYLYYHGYHGHGGGUUHDHDOLOLOOLW\W\\\LLVLLVVVWKWKWKWKHUHVXOWRIVRFLDOFRQVWUX XLOWZLWKLQWKHOLPLWHGKRUL]RQRIDSHUVRQ7KLVNLQGRIVRFLDOFRQVWUXF

\E\WKHPHGLDUHJDUGLQJWKHQHZVDERXWWKHIDOORI.XWDL.DUWDQHJDU VUHHDOLWHH WWWWDVDD NRQVWUUUUXNVLVLVLLPDDV\DUDNDDD DNNNNDWLQGGLGLGGYLGXPHGLGLGLGLDL

HULUUAUUU N

ebelum terjrjjjadadadiddi ii peristiwa amamambrukkkknynynya Kutai Kartanegara yang menghubung-garooononng ddddannnnn TTenTTTenngggggaaaraaaononnnng SeSSSS brbrrrranangang gg paaaaadadadadada a 6/11---2010111) yyyanana g mmmmeneneeewawwww skkkaaana ppalllininining pat orang, tidak banyak diketahui oleh gaimammmm naa orgaa gganaaa PPPemmdammdd KKKutututtaiaaiaa Karrrtaneee-- -mainknkannkananan fffunngsgggg i dddann n peranaaannnnya masss-- -g. Realita sosiial di derah itu, terutama kutmmmmmassssalaaahhh fasiliitasssuuuuuumumm m dadadadan pelalalaayy

y-ik,ttitididakakakak bannynnyyyay kk muncnculncnculull ke pepepepeperrrmrmrmrmukaaaaaan.n.n.n. pi, realiiita sosiiiiall lmengemukkka, ketika se-edia memberitakan perisiwa tersebut

s

sesunnngguuuhhnyaya? Apakaa akakakkah aaambr Ku

Ku K K K

Kutttattt i Kartrtartttaanegara yangg dddisaj murni peristiwa apa adanya (DQ le

le lee

lebibibibibiih hhhhdaahuuuluulullul mmelalmmm alalaluiuuu konnstnnstststrururururuksi ma

m m

m upupunupupup n oleh hhhawwwwakaka serssseetatataappememmmmilik Yang menarik untuk di Y

Y

perbbbbededaaaa n pepepeeersrrrrrepsissss anttttararaaraa tig nai usulan dans ananna peppeemeelieelililihaihahahahh raan Kartanegara. Kepala Subdinas 38

3 38

388 ....XWDLDLDLL .DUWDWDQHQHHHHJDJJJ UD +H+ UGLD ngggaaatakanananannn bbbbahwawaa ambaaa bbbrururururuknuknkkknkknya but disebabkbbb an pemelllihihiharaan y usul untuk pemeliharaan selalu

(2)

bahwa DPRD tidak pernah menerima usulan anggaran perawatan jembatan. Lalu Kadis PU Kutai Kartanegara, Didi Ramyadi mengaku pihaknya pernah mengajukan anggaran, tetapi ditolak DPRD setempat.

TINJAUAN PUSTAKA

Leeuwenberg (1968) menegaskan bah-wa persepsi manusia dan cara pandangnya dipe-ngaruhi oleh suatu organisasi dan sistem. Sebagai sebuah organ, diandaikan bahwa unsur Pemda Kutai Kartanegara baik eksekutif, legislatif, mau-pun yudikatifnya dalam dinamika dan kehidupan sehari-hari saling berinteraksi dan memainkan fungsi dan peran masing-masing.

Berger dan Luckmann (1966) dalam 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI 5HDOLW\ menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia tidak punya ke-mampuan untuk menangkap dan melihat realita dunia ini secara purna. Manusia tidak sanggup melihat realita yang sebenarnya, akan tetapi manusia hanya sanggup untuk menciptakan apa yang disebut dengan “perceived reality”, yakni realitas yang sudah dipersepsikan. Re-alita yang sudah dipersepsikan ini merupakan hasil dari konstruksi atas realita sosial yang dibangun menurut kacamata seseorang.

Mengenai usulan dana pemelihara-an Jembatpemelihara-an Kutai Kartpemelihara-anegara, Kepala Subdinas Program Dinas PU Kutai Kartanegara, +HUGLDQWR $UL¿HQ PHQJDWDNDQ EDKZD XVXODQ untuk pemmeliharaan selalu diabaikan oleh DPRD setempat dan bupati. Sementara anggota DPR Kutai Kartanegara, Marwan SP mengaku bahwa DPRD tidak pernah menerima usulan anggaran perawatan jembatan. Di pihak lain, Kadis PU Kutai Kartanegara, Didi Ramyadi mengaku pernah mengajukan anggaran, tetapi ditolak oleh DPRD setempat.

Ketiga pihak sama-sama berbicara men-genai objek yang sama, yakni usulan dana peme-liharaan Jembatan Kutai Kartanegara. Masih dalam kasus yang sama, hampir tidak terjadi

perbedaan persepsi antara pejabat Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara dengan pemerintah pusat yang diwakili Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Dari contoh kasus di atas, dapat dirumus-kan dua permasalahan sebagai berikut:

Pertama: Mengapa terjadi perbedaan persepsi antara Program Dinas PU Kutai Kar-tanegara, anggota DPR Kutai KarKar-tanegara, dan Kadis PU Kutai Kartanegara mengenai usulan dana pemeliharaan jembatan Kutai Kartanegara?

Kedua: Mengapa realita yang dipersepsi-kan baik oleh Pemda Kutai Kartanegara maupun oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto tidak jauh perbedaannya?

Artikel ini, bertujuan menjawab dua ru-musan permasalahan di atas.

PEMBAHASAN

Perbedaan persepsi antara tiga pejabat Pemda Kutai Kartanegara mengenai usulan dana pemeliharaan jembatan dan tidak terdapat perbe-daan persepsi pemerintah darah dan pemerintah pusat menyangkut penyebab ambruknya jembatan Kutai Kartanegara, sangat menarik untuk diteliti. Mengapa? Mengapa terjadi perbedaan, sekaligus persamaan persepsi seseorang dengan orang lain terhadap objek atau peristiwa yang sama? Kerangka teori

Teori konstruksi realita sosial yang diga-gas oleh Berger dan Luckmann dapat menjelas-kan mengapa terjadi perbedaan dan persamaan persepsi seseorang dengan orang lain terhadap satu objek atau peristiwa yang sama.

Seseorang tidak dapat membangun sendiri realita tanpa terkait dengan SHUFHLYHG reality yang dibangun oleh orang lain. Mengapa? Karena sesungguhnya orang lain juga memba-ngun realita atas objek yang sama. Orang lain juga mempersepsikan realita. Pada saat kita mengkonstruksikan realita, kita juga mesti memperhatikan seperti apakah realita yang dak pernah menerimamammama usulan

atan jembatan. LLLLLaalalalaau Kadis PU ara, Didi Ramymymymym adadadaadi mengaku h mengajukkkkkanaaa angggaran,g nn,ttetetapappppi

etempat. STAKA

berg r (1(1(((19696968888) mmenenenegegeggasasaskan bbbbah -usia dadadan cara paa aandanggnnya diii ipe-u orgaanisasi dan an n nnsisisistststemememmm. SSSSebbbagai ii

andaikkkkan bahwa unsur Pemdaa a baikeeeeksekutif, legigggslatifff,,,,mau

-dalamdddddinamika dannn kehidddupan g berinteerrarar ksi dan meemaaainkan

masing-maaaaaasisssng.

dan Luckmannnnnn (1966) ddalam FWLRQ RI 5HDOLW\W\\\ menjel\\\ laskan hnya manusia tidakkkkkkppppppunu ya ke-menangkap dan melihat reeeeealaalalalitititiita a aa purna. Manusia tidak sanggup yang sebenarnya, akan tetapi

sanggup untuk menciptakan ut dddddeeeengagaaan “perceeeiviviivivededededd reaaliaaaalilililttty””,

ang sudddah dipersssepsiikan... Reee e-dippperseeepsikan innni mmerupppakananann ruksssi atttas realitaaa sossial yannng utkkkkacammmata seseoooranngg.ggg

ai uuuuusus laaan nnnn danananaa ppeeeemee elihhharaa a-Kutaiii KaKK rtanegegegegegargaarararara, Keepepepepe alalalalll m Dinas PU Kutai Kartanegara, HQ PHQJDJJ WDNDQ EDKZD XVXODQ haraaaaaan selalalaaaalulululllu diaaaaabbaikbb ikikkanananan oleleleleeehhh h dan nnbubububupupatii. Sei eemmemm nnnnntara aananaa ggototototoota aaaa anegara, Marwan SP mengaku dakkk pperererernnnahhh meennerriimmma usuuuulan atannnnn jjjjememememmbatatataaaan.n.nn. DDDi pipipiphhhhak lallalal in, i Kartanegara, Didi Ramyadi h meneenngagagaajjukakaaan ana gggargggaraaranann, tetatatataappipippp RD sess tetetetemmpatm atatatatat....

hak sama-sama berbicara men-k i l d

perbedaan perseppppsisisisi antara pejabat P Daerah Kutai Kartaneegagaggaara dengan p p

p p

pusat yyyang diwakili Mentttttererereeei Pekerjaa D

D D

Djjoko Kirmanto.

Dari contoh kasus di ataaaass,ss dapat kan dua permasalahan sebagai berererrikut:

Pertama: Mengapa terjadadadddi p peeersepsi antara Program Dinas PUUUUUU K tannnegaraaa, anggota DPR Kutai Karttttane Kadis PU Kutai Kartanegara mennnngen dana pemeliharaan jembatan KutaiKKKKKar Kedua: Mengapa realita yaaaaaannngnn d kan baik oleh Pemda Kutai Kartanananegarnn oleh Menteri Pekerjaan Umum DDDjDoko tidak jauh perbedaannya?

Artikel ini, bertujuuananananana menjawa musan permasalahan di atatatataas.

PEMBAHAHHHASASASASSSAAAANAA

Perbedaan persepsi antara tig Pemda Kutai Kartanegara mengenai us pemeliharaan jembatan dan tidak terda daan ppersep epppppspi peeeeemmmeririntriririnnnnah darahah dah dddanaaaa p pusaaaaatt tttmemeenyaaangkuuut penyeyeeeebab ammmbrukkknya Kuutttattt i KaKKKK rtannnegarrra, ssansaanaa gattttt mennnarik k unt Me

Me Me Me Me

Mengapaaapa?MMMenggapag aa terrrrrjajjjj diiiiiiperppppp rrbedddaan, pe

pe pe

peersamammmaaan ppperseeepsissseseooraorrr ngggggddengggan terhaadaadapp objjjek aaatau peristiwpp wwwwwa yanggg sam

Kerangka teori

Teori konstruksi realita sosial y T T ga ga ga g

g ss osoloehhhhhBBeBBBBBeeregeer dan nnnLuckckckckmmmamm nnnnnnnddddaaaapat ka

k k k

k nnn meengngngnggapaapapa a ttett rjaddi peddd eeeerrbededededdaaaannn nn dadadad n p persepsi seseorang dengan orang lain saatuatutututuooobjbbjbekaaaaatatatau uuperirrrirstttiwiwa yaiiwiw yyy ngssssamamama.

Sesesseseorororang r gggg ttititiddak daaaaappatt tt me sendiri realita tanpa terkait dengan re

re re

realalallliityy yyyang ddiddbangngung nn olen eeeh h h ora Me

Me Me

Meeengnnn apa?a?a? Kararararaenenannnaaa sesesunge ngnnn guuhuuuhnhhhnhnyayayayaa o juga memba-ngun realita atas objek y

(3)

dikonstruksikan oleh orang lain, terutama realita yang dikonstruksi oleh VLJQL¿FDQWRWKHUV.

Dalam kehidupan riil, selalu ada orang lain sekitar yang kita percaya dan ikuti. Sadar atau tidak, orang lain tadi mempengaruhi cara kita memandang realita. Itulah VLJQL¿FDQWRWKHUV yang ketika kita bangun persepsi sendiri, sadar atau tidak, mau tidak mau, hasil konstruksi mer-eka juga mempengaruhi konstruksi kita terhadap realita.

Menurut Berger dan Luckmann, sesung-guhnya kita tidak bisa melihat realita sama dan sebangun. Realita memang nyata, akan tetapi manusia tidak bisa menangkap realita itu secara utuh. Yang dapat dilakukan manusia hanyalah: mengkonstruksi, atau membangun, gambaran mengenai suatu objek atau peristiwa.

Pertanyaannya: bagaimana kita (manu-sia) mengkonstruksi realita? Konstruksi realita oleh manusia, terutama didasarkan atas pengal-aman manusia itu sendiri, terjadi dalam proses dan dinamika interaksi manusia dengan realita. Manusia juga mengkonstruksi realita atas hasil konstruksi orang lain (VLJQL¿FDQWRWKHUV), yakni konstruksi yang dibuat orang lain yang punya arti tertentu buat kita.

Realita yang dikonstruksi, terjadi atas pengalaman manusia itu sendiri atas realita pertama yang dapat berupa benda, peristiwa, orang, atau hal lainnya. Realita pertama inilah yang dikonstruksikan oleh pelaku konstruksi. Di dalam mengkonstruksi realita, pelaku kon-struksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ten-tu saja, latar belakang pelaku konstruksi mem-pengaruhi se-perti apa hasil konstruksi realita yang dibangun seseorang.

 +LONRQVWUXNVLUHDOLWD\DQJGLEDQJXQVH-seorang, tidaklah terjadi dalam ruang yang ham-pa. Seseorang yang mengkonstruksi realita ada bersama (koeksistensi) dengan orang lain. Ini yang menyebabkan hasil konstruksi seseorang kemudian ditambah dengan hasil konstruksi orang lain. Proses terjadinya konstruksi tersebut

terjadi dalam suatu realita sosial. Inilah inti teori konstruksi realita sosial.

Berger dan Luckmann membedakan dua macam realitas, yakni REMHFWLYH UHDOLW\ dan VXEMHFWLYHUHDOLW\.

Realita yang sesungguhnya, realita an VLFK apa adanya, atau realita yang berada di luar diri manusia disebut “REMHFWLYH UHDOLW\´ Pancaindera manusia tidak sanggup untuk menangkap realita DQVLFKtersebut sebab ma-nusia tidak punya kapasitas untuk itu. Mama-nusia hanya sanggup membuat gambaran ihwal realita DQVLFKtadi. +DVLOUHDOLWD\DQJNLWDEDQJXQGDUL realita DQVLFKtadi disebut dengan “VXEMHFWLYH UHDOLW\´

Meski objek atau peristiwanya sama, seseorang dengan orang lain dapat berbeda VXEMHFWLYHUHDOLW\nya bergantung pada pengala-mannya sendiri ketika berinteraksi dengan objek (realita) dan pengaruh dari VLJQL¿FDQWRWKHUV.

Idealnya, hasil konstruksi realita yang kita bangun tidak banyak perbedaannya dengan orang lain. Semakin banyak persamaan, semakin baik. Akan tetapi, tidak jarang terjadi perbedaan yang jauh antara REMHFWLYHUHDOLW\danVXEMHFWLYH UHDOLW\ Sebaiknya, perbedaan tersebut semakin mendekat. Sebab semakin dekat kesenjangan an-tara REMHFWLYHUHDOLW\danVXEMHFWLYHUHDOLW\ akan semakin baik, meskipun kedua realita ini tidak bisa klop sama dan sebangun.

Berger dan Luckmann membeber-kan adanya dua realita, yakni REMHFWLYH UHDOLW\ dan VXEMHFWLYH UHDOLW\ Akan tetapi, masih ada realita yang ketiga, yakni V\PEROLF reality. Tidak jarang, terjadi distorsi dari REMHFWLYH reality keVXEMHFWLYHUHDOLW\ dan dariVXEMHFWLYH reality ke V\PEROLF UHDOLW\ Pada bagian aplikasi teori (5.2), kita akan melihat distorsi yang dimaksud.

Aplikasi Teori

Sudah dipaparkan di muka bahwa Teori 6RFLDO&RQVWUXFWLRQRI5HDOLW\ialah ihwal ksikan oleh orang lain,n,n,n,n ttterutama realita

nstruksi oleh VLJQJQJQJQQQL¿L¿L¿L¿L¿FDQWRWKHUV. alam kehidupaaannnn riririririil, selalu ada oraaaang ar yang kitatatataa percaaaya danaana ikuikuuuutitttt. Saadddar k, orang lalalalalainlan ttttadadiddiiii mmempppengarrruuhi cara

andang realilllta. Itulah VLJQJJQJ L¿L¿FDFDQQQQWQRWKHUV ka kita bannnngun persepsi sennnndidiri, si sadar

, mau tititidddakkkk mau,u,u,u,hashhasassililil konstttruksi mememerr-rr mempeeeengaruhi kkkonstruuuksi kitia terhadah aap Menuruuuut tttBerger dan Luckmr mann, sesung

-ita tidaaaak kkkbisa melihat realililita sama dan Realittttaa aaa memang nyata,, akan tetapi idak bisaaaamenangkapapapa rreaeallillta itu secara g dapat dililililillakaaa ukan manusia hanyalah: struksi, atau mmmembangunun, gammbaran

suatu objek atau uupeppp ristiwaa.

ertanyaannya: bagaiaiaiaiiimmamammm na kita (manu-gkonstruksi realita? Konsttttrutrruksrururuksksksk iii realita usia, terutama didasarkan atas pengal-nusia itu sendiri, terjadi dalam proses mika interaksi manusia dengan realita. ugaaaaa meeene gkonstruuuuukksikk ii i irealititititiia attasassss hasil i orrrang lain (VLJQQL¿L¿FDDQWRWWWKHUVVVV),yyyyakni i yaaang ddibuat oraaanglain yangngngg puuunuunyaaaaaa tu bbbuatkkita.

ealiiitia yayaang dikonnnstruuksi, terju jjaddidd atatatatatas man mmmannnusuuuu ia ituttutu sennnnnndiri atasss reeeealita yangddddapdapapapappat berupupaupupuppaaa aabenda,aaa,a,a, ppppppeeeree istititittiwawwaw ,,,, au hal lainnya. Realita pertama inilah onstruksikan oleh pelaku konstruksi.

menenengkkkoonststststststruksrurruruk i rrrrer allllitita,itia,aa, pelellllakaaku akaka uuukooooonnn-- -pengngnggararaaruhru i oololeehehehhbereeeebagagaggai fakta ktorkktkktorororor. TeTeTee en-tar belakang pelaku konstruksi mem-i seee-p-p- errrrrtititi apapa hap asilkkkonstruuuuksi rerealittta aa aa anguuuuun nnnseseseeessseorrrrrananananang.ggg

LONRQVWUXNVLUHDOLWD\DQJGLEDQJXQVH-idakkkkklalalahh tterjadadaadi dad lam mm m mruuuang yayayayayangnnn hamamam am-rang gg yayayanyang mmenmmmmmenenenengngkgg onnnstnnstsststrururururuksi i reali i alalallita adadadda aa a aa (koeksistensi) dengan orang lain. Ini

b bk h il k k i

terjadi dalalalalamm mm suatu realita sosia konstruksi realiiitattataasosial.

Berger dan r nnnnn Luckman

dua macam realitas, yayayyay kni REMH VXEMHFWLYHUHDOLW\.

Realita yang sesuunuu ggu VLFK apa adanya, atau reaalaaaita luuuar diri manusia disebut “RE P

P

Pancaindera manusia tidaaaak menangkap realita DQVLFKter nusia tidak punya kapasitassssssun hanya sanggup membuat gaaaaaamb DQVLFK tadi. +DVLOUHDOLWD\\\D\\ QJ realita DQVLFKtadi disebbbbut den UHDOLW\´

Meski objeeeekkkkk k atau per seseorang denggganananaa orang lain VXEMHFWLYH UUUHDHDHDHDHDHDOOOLOW\nya bergantun ma

maaannnnnnnnyayayayay sendiri ketika berintera (realita) dan pengaruh dari VLJQL Idealnya, hasil konstru kita bangun tidak banyak perbe orannnng nggggglainnn. Senn Seemmammm kin bannyn akakakakk per ba

b

b ik...Akaaan tetappi,pppii tidakkk jaraaang ya

y nggg jauhhh antatatarattata RRERERREMHFWWWLYHUUUHDOL U

UHDOLWW\ SSeebaiiiknynynya, pnyny pepepepperbbbedaaaan m

menddekad att. Seeebab sesess maakaaakkikkn dddeka taara RRREMHFFFWLYHHHUHDOLW\\\\\\danVXn XXEMH se

se se

seeemamamamamaakin bbabbbb ikk, meskipkkkk ppppunuuuunkkkkkeedee ua bisa klop sama dan sebangun.

Bergergg r dan Luckma ka

ka ka k

kaan n n nn addaanya dua rrrreaeeaeaealitaaaa, , , yayayayakni da

d da d

dannnnnn VXEnn XEXEMHFWLYE LYLYLYHY UHUUHUU DOOOOLWLWLWLLW\AkAkAAkAkaaan t realita yang ketiga, y reallliititiiyyyyy..Tidaak jaaaa jajajaj rangngg, terjrjrjjadadadi distd reallllititity yykkkkeVVVVVXEXEXEEMHMMMHFWLYYYYYHUHUHHHHDOLWDDOOLWLWW\\\\ da reality ke V\PEROLF UHDOLW\ appplilillikkkkakk si teorii (((((5.5552), kita diststorsiiiiiyyyyananang nngggdiimammakskkkksuddddd... A lik i T i

(4)

bagaimana seseorang mengkonstruksi realita. Bahwa manusia tidak punya kemampuan untuk melihat realita objektif dan hanya sanggup men-ciptakan SHUFHLYHUHDOLW\.

Teori 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI 5HDOLW\ dapat menjelaskan realita di balik abruknya Jem-batan Kutai Kartanegara dan dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan realita yang dikonstruksi oleh Kepala Subdinas Program Dinas PU Kutai Kartanegara, anggota DPRD, dan Kadis PU Kutai Kartanegara. Teori ini juga dapat menjelaskan fenomena persamaan persep-si antara pemerintah daerah Kutai Kartanegara dan pemerintah pusat mengenai penyebab am-bruknya jembatan.

Peristiwa atau realita ambruknya jem-batan Kutai Kartanegara adalah realita objektif. Artinya, realita sesungguhnya, UHDOLWDDQVLFK. Atas realita DQVLFK tersebut, manusia coba atau berusaha untuk menangkapnya. Tentu saja, dalam usaha menangkap realita DQVLFK tersebut, manusia punya keterbatasan. Inderanya yang terbatas, tidak dapat untuk menangkap objek se-cara utuh. Oleh karena itu, yang tertangkap ial-ah realita dari kacamatanya sendiri. Karena ma-nusia adalah makhluk sosial (KRPRVRFLXV), dan koeksistensi dengan manusia lain sehingga manusia tidak bisa seorang diri membuat kon-struksi realita. Seseorang juga melihat dan memperhatikan konstruksi realita orang lain yang juga pada saat bersamaan mempersepsi-kan realita yang sama dengan kita.

Terkait konstruksi realita mengenai sebab terjadi ambruknya jembatan Kutai Kartane-gara antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, tidak terdapat banyak kesenjangan. Kedua pihak sama-sama mengkonstruksi realita bahwa penye-bab ambruknya jembatan ialah karena kurangnya pemeliharaan. Menurut teori 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI5HDOLW\hasil konstruksi ini baik. Mengapa baik? Alasannya: karena tidak terdapat rongak di antara dua pihak atau lebih di dalam mengkonstruksi satu objek atau peristiwa yang sama.

Sebaliknya, terjadi perbedaan persepsi tiga pejabat Pemda Kutai Kartanegara menge-nai usulan dana pemeliharaan jembatan. Kepala Subdinas Program Dinas PU Kutai Kartanegara, +HUGLDQWR$UL¿HQ PHQJDWDNDQ EDKZD XVXO XQ-tuk pemmeliharaan selalu diabaikan oleh DPRD setempat dan bupati. Sementara anggota DPR Kutai Kartanegara, Marwan SP mengaku bahwa DPRD tidak pernah menerima usulan anggaran perawatan jembatan. Lalu, Kadis PU Kutai Kar-tanegara, Didi Ramyadi pernah mengajukan ang-garan, tetapi ditolak DPRD setempat.

Mengapa terjadi perbedaan per-sepsi di antara ketiganya? Teori 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI 5HDOLW\ menjelaskan bahwa di dalam mengkonstruksi realita, individu hanya sanggup menciptakan SHUFHLYH reality. Perbedaan persepsi terjadi karena mas-ing-masing mempersepsikan objek/realita yang sama secara berbeda sesuai dengan pengalaman masing-masing. Kemampuan yang berbeda (indera) di antara ketiganya juga membuat per-bedaan di dalam melihat realita sosial sehingga tidak mengherankan jika hasil konstruksi mer-eka atas realita berbeda.

Selain itu, latar belakang pelaku konstruksi juga mempengaruhi seperti apa hasil konstruksi realita yang dibangun seseorang. Ketiga unsur Pemda Kutai Kartanegara berbeda latar belakangnya dan mereka tentu punya ke-pentingan. Kepentingannya ialah bahwa masing-masing tidak ingin dipersalahkan. Oleh karena itu, konstruksi yang mereka bangun pun berbeda. Konstruksi oleh media

Baik kiranya jika dibahas juga bagaima-na media mengkonstruksi realita dalam ka-sus ambruknya jembatan Kutai Kartanega-UD+DOLQLSHQWLQJVHEDEVWXGLPHGLDWLGDN dapat lepas dari kajian bagaimana media mengkonstruksi realita. Dan yang paling penting, sesungguhnya media melakukan konstruksi realita.

orang mengkonstrukkkkksisisisi realita.i tidak punya kemamamamamampuan untuk a bjektif dan hanyayayayay ssssaanaaa ggup

men-UHDOLW\.

RFLDO &RQQQQQQVWUXUXFWLFWWLLRLRQQ RI 5HDOLWWW\W\ n realita dididiibbalik abruknynynyaya JeJemmmm m-anegara dannnn dapat menjelassskakkan di peeeeerbbbedaan ddd rerereealalalititia yyyaang

h Keeeepala Subbbdinas Program Kartaaanegara, anaananggggggototaottta aa DDPDDPDPRRDRD,D utai KKKKaraaatanegara. Teori inni jugaa

n fenoooomemmm na persamaan pppersep -ntah daeaeaeeerah Kutai KKKartannnegara pusat menenenengenai penynynyn ebebababbbb am-n.

a atau realitaaaaaambruknyaa jem-anegara adalahrrreaee lita objbjjektif. sesungguhnya, UHDOOOOOOLWLLWLWLWLWDDDDDD DQVLFK.

FK tersebut, manusia cobbbbba aatatatatatauauaauau menangkapnya. Tentu saja, nangkap realita DQVLFK tersebut,

keterbatasan. Inderanya yang pat uunuu tutuuuk menangggggkkakkk ppp pobjeeeeeekkkk k se-kareeenaitttu, yang teeertanngkappp ialll l-cammmatannnya sendirrii. Kaarenaaa maaa-- -khluuuk sooosial (KRPRRVRFFLXV))), daaan

ngannn n mmmanusia llalain sehiiingggga sa sssseoee raaangngngngngg diri ii mmmem mmbmbmmbm uat konn n-Seseoorararararangngngngngg jjjugga gggga mmmmemm lihat dadaaaaan konstruksi realita orang lain saat bersamaan mempersepspp i-samma dem deengggganaaanananankkitaa..

onsttrtrururuukskskskk i reeaeeeaaalaaitittaaaaa meeeeenngn ennainnaaa sebbbbababababaab a jembatan Kutai Kartane-gara h Daaaaeerahahahah dann Pemnn emerrrriiintah Puuuusat, nyak kkkk kekkekek sesseses njananaannngagagaaannn. KKKKKedededduauuu ppihiihihi ak konstruksi realita bahwa penye-embbbbatbatataan ialahannn ahahhhkaraena aaaa kukkkukukurangnynynynynyya a enurururut tetetet ori 6RFL66R6R6R66RFLFFLFLFDO &RQ&&&&RQRQRQRQVWVVVVUXFWFFWFWFWLLLLRQQQQQ onstruksi ini baik. Mengapa baik?

id k d k di

Sebaliknyayayaya, terjadi perbedaan tigag ppejabat Pemda KKKKutututututaia Kartanegar n

n n

nai usuuulan dana pemelihararararaaaanaaa jembata S

S

Subdinnnas Program Dinas PU KuKKK tai Ka +HUGLDQWR$UL¿HQ PHQJDWDNDQEDKZD tuk pemmeliharaan selalu diabaikkkkan ol setempat dan bupati. Sementara aaangg Ku

Ku K

Kutai Kaaartanegara, Marwan SP menennnnga DPPRDttiidak pernah menerima usuuuulan perawatan jembatan. Lalu, Kadis PUUUU K tanegara, Didi Ramyadi pernah mennnngnn aj garan, tetapi ditolak DPRD setemppapapapap t.

Mengapa terjadi perbrbrbrbr eda sepsi di antara ketiganya??? Teor &RQVWUXFWLRQ RI 5HDOLWLWLWWWW\\\\\ me bahwa di dalam mennnnnggkggkgkg onstruksi individu hanya sanggupupuppp menciptakan reality. Perbedaan n ppepeppersepsi terjadi kar ing-gmasingngngngmmmmmmeeme persepsikan objek/re sama secara berbeda sesuai dengan pe masing-masing. Kemampuan yang (indera) di antara ketiganya juga mem bedaaaaanaa ddii idaddddd lam m m m mmelilillilihat realittta sooooosial tidakkk kkmememenghhherannnkan jikikikikka hasiil kooonstr ekaa aa aa atasasaa reaaalitabbberbebebeeeda.

Selaaain itu, lalalalal tar r bbbelakkkang ko

ko k ko

konstrtrtruktr ksi jugaaa mmmempppeneee gaaaaarrrur hi sep hasil l ll konnstruuuksirealirr iita yang gggggdibangggun s Ke

Ketitittititigauunsuuuunsuuuruuu Pemmmdammmdaaaaa Kutai KKKarKKararaatanenenenenegar latar belakangnya dan mereka tentu p pe

p

p ntingan. Keppppentinggggannyyyya ialah bahw ma

ma ma ma

m sisissiingggg tidtttididididadaaka iinginnn diperererersasasasaalahkhkhkkanananan. Ol it

it it it

itu,kkonkkk nstststruruuuukkkkksi yyayy ngggmermm rrrerekee a aaabangbabbangnngngunununu pun Ko Ko Kooonsnnsn trtrtrt uksisisiiooolel h memmmm dididddida Ba B Ba B

B ikikiiik kiriirirananyaann jjjjjikika ikka dibabbbb haaaaas jujujujuga b na media mengkonstruksi realita d su

su su

sus ambrbbrrukkkknyyyaa a a jejj mbbbatttanaaa KutKKututu aiaa Ka U

U

UD++DOLQ+ QQLSHHHHHQWQQWQWLLQLQLQLQLQJ VHEDVV DDDED VVWXVVVWWXWXWXGLGGLGLGLGLLPH dapat lepas dari kajian bagaiman

(5)

Baik dalam pemberitaan 9LYD 1HZV maupun .RPSDV, media melakukan konstruk-si realita. Berita yang disajikan oleh media, sesungguhnya teks atau cerita tentang fenom-ena atau peristiwa atas realita pertama (dalam kasus kita ialah ambruknya jembatan Kutai Kartanegara) yang dijual ke publik itu sesung-guhnya sifatnya subjektif. Akan tetapi, media kredibel yang mengedepankan UHVSRQVLELOLW\ seperti .RPSDV, berusaha untuk selalu me-minimalisir subjektivitas di dalam mengkon-struksi realita pertama.

Media, dengan demikian, dalam sepak terjangnya, sesungguhnya mengkonstruksi realita. Kita kerap mengamati bahwa peristiwa (objek) yang sama disajikan/dilaporkan se-cara berbeda oleh media. Mengapa demikian? 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI 5HDOLW\ menjelas-kannya karena tiap-tiap media meng-konstruksi realita sesuai dengan pen-galamannya dan dipengaruhi oleh VLJQL¿FDQW RWKHUV. Dalam media, VLJQL¿FDQW RWKHUV ini dapat redaktur, pemimpin redaksi, atau bahkan RZQHU. Bah-kan, tidak dapat dihindari, kadang media justru lebih memperhatikan konstruksi realita oleh RZQHU.

Dalam contoh kasus ambruknya jem-batan Kutai Kartanegara misalnya, pemilihan narasumber oleh media sudah merupakan ha-sil konstruksi. Wartawan (media) terlebih da-hulu membangun konstruksi atas realita pertama mengenai (penyebab) ambruknya jembatan karena kurangnya pemeliharaan. 3HUFHLYH reality oleh media dari realita pertama ini, kemu-dian ditambah dengan SHUFHLYHUHDOLW\ yang diba-ngun VLJQL¿FDQWRWKHUV+DVLONRQVWUXNVLLWXGLVH-but “konstruksi realita oleh media”. Ketika hasil konstruksi realita oleh media mempengaruhi ma-syarakat pembaca, lalu mama-syarakat membangun SHUFHLYH UHDOLW\nya terpengaruh oleh hasil kon-struksi oleh media, itulah konkon-struksi realita sosial.

SIMPULAN

Teori 6RFLDO &RQVWUXFWLRQ RI 5HDO ity ini masih sangat relevan sampai hari ini. Teori ini dapat menjelaskan realita di balik ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara dan dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan realita yang dikonstruksi oleh Kepala Subdinas Program Dinas PU Kutai Kartanegara, anggota DPRD, dan Kadis PU Kutai Kartanegara. Teori ini juga dapat menjelaskan fenomena persa-maan persepsi antara pemerintah daerah Kutai Kartanegara dan pemerintah pusat mengenai penyebab ambruknya jembatan.

Apa yang disajikan oleh media, meru-pakan hasil konstruksi atas realita. Bagaimana hasil konstruksi oleh media, bergantung pada latar belakang media yang bersangkutan. Itulah sebabnya, peristiwa (objek) yang sama disaji-kan/dilaporkan secara berbeda oleh media. +DO ini disebabkan tiap-tiap media mengkonstruksi realita sesuai dengan pengalamannya dan di-pengaruhi oleh VLJQL¿FDQWRWKHUV.

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Peter L. dan Thomas Luckmann. (1966). 7KH6RFLDO&RQVWUXFWLRQRI5HDOLW\$7UHD WLVHLQWKH6RFLRORJ\RI.QRZOHGJ Garden City, NY: Anchor Books.

Lesmana, Tjipta. (2011). Materi Perkuliahan “Media Theory”. Jakarta: Program Pascasa-rjana Ilmu Komunikasi, Universitas Pelita +DUDSDQ

.RPSDV, 3 Desember 2011. “Jembatan Kar-tanegara: Usul Pemeliharaan Selalu Diabai-kan”.

Leeuwenberg, E. L. J. (1968). 6WUXFWXUDO ,QIRU PDWLRQRI9LVXDO3DWWHUQV$Q(I¿FLHQW&RG LQJ6\VWHPLQ3HUFHSWLRQ7KH+DJXH0RX-ton.

Viva News. 1 Desember 2011. “Menteri PU Beber Titik Lemah Jembatan Kutai”. aik dalam pemberititititaaaaaaaa n 9LYD 1HZV

.RPSDV, media mmmememm lakukan Berita yang dididididisasassajikan oleh meda dddia, hnya teks atatataaau cerrrita teenteentanang ggg gfenooo om-peristiwaaaaa ataass rerealallllita peertamaaaa (dalam

a ialah ambmmm ruknya jememembambatataaaann Kutai ara) yang ddddijual ke publikiiitu sesuu ung-ifatnyyyyyaa aaasubbbbjektitiif.f.f..AAAkakakan tetaaapi, mmeediiiia yang mengedeeepankaann UHVSRQVLEELOLWWW\ .RPSDDDV, berusaaaahahaha uuunnntnnukuk skkk elalllau me-sir subbjbbektivitas di dalaam me

engkon-alita peeeertama.

Media, ddddeeneee gan demiiikian, ddalam sepak ya, sesuuungnnn guhnyaaaa mmenennnngkonstruksi

ita kerap memmememem ngamati bahwa peristiwa yang sama dididididdsajikan/dillaporkkan se-eda oleh media.MeMM ngapppa demmikian? &RQVWUXFWLRQ RI 555555HDHDHDHDHDOLW\ menjelas-karena tiap-tiap medididididid aaa a mem ng g-si realita sesuai dengan pen-nya dan dipengaruhi oleh QW RWKHUV. Dalam media, VLJQL¿FDQW

ini dadadapat redda ddadad ktktur, ktktkt pemimimimiimpm in a

a

atau bahkannn RZQQQHU. BBaBBB h-dakkk dddapat dddihinndariii, kkkkadddaddangggggg jusstru lebihh memmmperhrhrhhhatikkkankkk nnnnn si reeeae littata olehRZZZQHUU.

alamm mmm cooontnntoh knnt kkkaaasaus ambrrruknnnya jem-utai KaKaKaKaartrtrtrtrttananegggara mmmimimmsalnyaa, aaaa, ,,, ppppepp miiililillilihan n nn n

er oleh media sudah merupakan ha-uksi. Wartawan ((((media) terlebih da-mbangngngunn konononnnnnststrusststruksiiii atasasasas rrerreeae litatatataaaperppppeetaaaamamamamam (pepepeenynynynnyebabaab) amababab mmmmbrukknkknnynn a jembjejejejemmmm atatatatatan kurangnya pemeliharaan. 3HUFHLYH h mememeedida aa aaddariii reaallitapertamappp aaini, kek muuuu---- -mbah hhhhdedededengngngan SHngng SHSHSSS UFUFUFUUFHLYHHHHHUUUHDHHH OLW\\\\\\ yang diba\\\ aaa a- L¿FDQWRWKHUV+DVLONRQVWUXNVLLWXGLVH-trukskskksksi ii rereealitae a a aolehe mmmmmededededdiaiiaa”. KKKKetetetiketetiii a hahahaasisissl

reaaalllitaaaaooleh hhhhhmememememem ddida memempmmemememmmm ennnnngagarugagarururuuhimmmaaa--- -pembaca, lalu masyarakat membangun

O h l h h il k

SIMPULLANANANAN

Teori 6R6R6R6R6RFLDO &RQVWUX ity ini masih sangy gggggataaaa relevan

Teori ini dapat menjnjnjnjnjelaskan ambruknya Jembatan KKKKutai K dapat menjelaskan mengggapaaa a t realita yang dikonstruksi ooloeh K P

P Pr

P ogram Dinas PU Kutai KKKKKKarta D

D

DPRD, dan Kadis PU Kutaiiii K

ini juga dapat menjelaskananan fn maan persepsi antara pemeeereein Kartanegara dan pemerinntntntntntah penyebab ambruknya jemmmmmbbabb tan

Apa yang disajikikikkan ol pakan hasil konstruksisisisisi atas rea hasil konstruksi oleeeeeehhhh hh media, b latar belakang mmmmeedededia yang bers sebabnya, pepepepepep ririrrstiwa (objek) y kaaan/n/n/n/didididilalalalalaaporkan secara berbeda ini disebabkan tiap-tiap media realita sesuai dengan pengala pengaruhi oleh VLJQL¿FDQWRWKH DA D D D FFTF ARRR PUSUUUUU TAAAAAKA B

Bergger, Pg Peeter L.ddddannTThTTTThoomaaas Lu 7

7

7KH666RFLDDDO&RQRQRQQVWUXUXUXXXXFWLRQQQRI WLLLVHLQQQWKHHH6RFLRORRORORORORJ\RIII.Q C

C Ci C C

Cty, NYNYNYNNNY: : :: : : AnchorBBBBBooo ksksksksks. Lesmana, Tjipta. (2011). Ma

“Media Theory”yyy . Jakarta: P r

r rj

ranna Ilmummm KKKKomomomommunnnikikikikasasasasi, U + + +D + + UDUDUDUDSDQQQ .RPSDV, 3 Desember 2011. t ta ta t

tanennegararrara: UUUUUUsul Pemmmmelelelihlii araa ka ka kan”nnn . Leeuwenberg, E. L. J. (1968). PDWLLLRQRQRQRQR RI9L9L9VXXDDDOD3DWWWWWHWHWHUQU V$ LQJJJJJ6\6\6666\VWVWVWVVWHPH LLQ3H333H3 UFFFFHSHSHSHHSWLWLWLLRLLRQRRR 7 ton. Vi N 1 D b 2011

Referensi

Dokumen terkait

Ely Damayanti, Rahayu Dwi Larasati, Kharis Fadlullah Hana (2020) melakukan penelitian dengan judul “Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap pengumuman Indionesia sebagai

Pemilukada secara langsung dipilih oleh rakyat mempunyai dampak positif diantaranya adalah dapat memutus oligarki yang dilakukan sekelompok elit dalam penentuan

(1) Kerja sama pengelolaan Kawasan Instalasi Strategis Nasional IPSC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf e merupakan suatu usaha bersama seluruh

(3) Peralatan unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan peralatan yang digunakan oleh Unit Jibom dalam melaksanakan tugas penjinakan bom dan tugas-tugas lainnya

Aspek afektif siswa yang dapat terlihat setelah melakukan praktik dengan berpedoman buku panduan guru penilaian kinerja menggambar bentuk adalah kepedulian, disiplin, tekun,

Pada penelitian ini, solusi awal untuk formasi penempatan access point diinisialisasi secara acak dengan cara membagi access point secara acak kedalam koordinat-koordinat

rata-rata hasil kemampuan menulis argumentasi berdasarkan kelas pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis dapat dideskripsikan bahwa skor rata-rata hasil kemampuan

Dalam penelitian ini berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain, seperti judul yang peneliti angkat yaitu, “Korelasi Kreatifitas