===============================================================
Kunci Jawab Pilihan Ganda OSN Ekonomi Nasional 2015
Nomor
: ...
Nama
: ...
Asal Sekolah
: ...
Provinsi
: Indonesia
No A
B
C
D
E
No A
B
C
D
E
1
X
26
X
2
X
27
X
3
X
28
X
4
X
29
X
5
X
30
X
6
X
31
X
7
X
32
X
8
X
33
X
9
X
34
X
10
X
35
X
11
X
36
X
12
X
37
X
13
X
38
X
14
X
39
X
15
X
40
X
16
X
41
X
17
X
42
X
18
X
43
X
19
X
44
X
20
X
45
X
21
X
46
X
22
X
47
X
23
X
48
X
24
X
49
X
25
X
50
X
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
SOAL URAIAN OSN 2015
1. Saat suatu eksternalitas (dampak ikutan) menyebabkan pasar mengalokasikan sumber-sumber daya dengan tidak efisien, ada dua hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu command and control policy dan market based policy. Beri contoh kasus dan
kebijakannya untuk masing-masing hal tersebut! Manakah yang lebih banyak dilakukan oleh Pemerintah di Negara-negara maju?
Jawab:
a. Command and control policy: Pemerintah dapat mengatasi masalah eksternalitas dengan cara melarang atau mengharuskan perilaku tertentu. Misal untuk mengatasi pencemaran lingkungan, Pemerintah menerapkan regulasi batas tertinggi polusi oleh suatu pabrik (Bisa menggunakan contoh-contoh lain asalkan terkait dengan regulasi) b. Market based policy: Pemerintah dapat menggunakan kebijakan yang berorientasi
pada pasar untuk menyamakan insentif swasta dengan efisiensi sosial misal
pemerintah dapat menerapkan pajak pada kegiatan yang menghasilkan eksternalitas negatif dan mensubsidi kegiatan yang memiliki eksternalitas positif misal untuk pabrik yang menyumbang polusi, pemerintah dapat menetapkan pajak tertentu c. Di Negara-negara maju pemerintah lebih banyak menggunakan market based policy
atau menetapkan pajak karena penetapan pajak dapat mengurangi polusi dengan biaya yang lebih rendah. Peraturan hanya membuat pabrik mengurangi polusi sampai jumlah tertentu sedangkan pajak bisa membuat pabrik berusaha mengurangi polusi semaksimal mungkin untuk menghindari membayar pajak yg tinggi
2. Sebut dan jelaskan empat macam teori upah. Manakah dari teori teori ini yang masih relevan untuk diterapkan dalam perekonomian modern dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi?Jelaskan jawaban anda
Jawab:
a. Teori upah normal
Sering disebut sebagai teori upah alami atau natural wages. Besarnya tingkat upah bagi para pekerja didasarkan pada besarnya biaya hidup yang dikeluarkan untuk kelangsungan hidup pekerja beserta keluarganya dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan . Besarnya tingkat upah selalu mengalami perubahan baik naik maupun turun yang sangat dipengaruhi oleh jumlah penawaran tenaga kerja. Jika upah rendah maka kesejahteraan pegawai dan keluarganya kurang terjamin, hal ini menyebabkan pertambahan penduduk rendah, maka penawaran terhadap tenaga kerja berkurang sehingga mengakibatkan upah cenderung naik demikian pula sebaliknya.
b. Teori Upah Besi
Teori ini menggambarkan tingkat upah yang ditetapkan pengusaha agar tingkat upah menjadi serendah mungkin. Dengan demikian pengusaha akan memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Pada tingkat upah yang rendah ini pekerja hanya dapat menerima kenyataan dan tidak dapat mempengaruhi tingkat upah. Dengan upah yang rendah berarti pekerja hanya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara minimal.
Pekerja terpaksa menerima tingkat upah yang rendah karena kedudukan pekerja sangat lemah
c. Teori Upah Etika
Teori ini membahas tentang tingginya upah yang diterima pekerja agar dapat menjamin kehidupan pekerja yang bersangkutan beserta keluarganya secara layak atau baik. Jadi tingkat upah ini merupakan upah yang seharusnya diterima pekerja. Teori ini tidak semata-mata memperhatikan pekerja saja tetapi juga memperhatikan keluarganya
d. Teori Upah Produktivitas Batas Kerja
Teori upah ini dapat digolongkan sebagai teori upah modern. Tinggi rendahnya tingkat upah tergantung dari kemampuan atau produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Untuk membatasi agar produktivitas tenaga kerja tidak berlebihan maka ditetapkan adanya batas produktivitas tenaga kerja yang sering disebut marginal productivity Yang paling relevan dalam perekonomian modern adalah Teori Upah Produktivitas
Batas Kerja. Teori ini bisa meningkatkan pertumbuhan karena bisa memicu
produktivitas pekerja. Semakin produktif seorang pekerja, semakin tinggi jumlah barang dan jasa yang dihasilkannya dan semakin tinggi pulalah pertumbuhan ekonomi
3. Is it true that globalization will increase poverty in the world? Explain your answer and give an example
Answer:
It’s not true. Although globalization is often accused of increasing poverty but this has
no prove. Globalization is borderless world. Globalization in economic means that there will be no more barrier sof trade and exchange of goods, services, capital and labor all over the world. This will promote economic efficiency. This will give benefit to
consumer since they will have more options and will increase productivity of producers all over the world in order to be able to compete with other producers. For some
countries, globalization will open more market and opportunities. World Bank stated that there are increasing percapita income in some countries as an effect of globalization. There are also increasing standard of living. Poverty is decreasing. On the other side, of course globalization cannot give the same advantage for all countries. Countries with low productivity may just become markets and this will increase the tendency of their
consumers to become more consumptive and their producers lose the competition in global markets
4. Saat ini selain kebijakan moneter juga dikenal ada kebijakan makroprudensial dan
kebijakan mikroprudensial. Jelaskan perbedaannya dan siapakah yang bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan ini?
Jawab:
a. Kebijakan makroprudensial adalah pemantauan dan kebijakan dalam menjaga stabilitas system keuangan secara keseluruhan guna menghindari terjadinya resiko sistemik (jaring pengaman keuangan, penjaminan simpanan, pemantauan hubungan keuangan atas institusi keuangan). Yang bertanggung jawab adalah Bank Indonesia (BI)
b. Kebijakan mikroprudensial adalah pemantauan dan kebijakan dalam menjaga
stabilitas individual institusi keuangan untuk mempertahankan kesehatan dan
ketahanan individual lembaga keuangan (disiplin pasar, pengawasan kesehatan individu institusi, regulasi prudensial, komunikasi official). Yang bertanggung jawab adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Usulan Soal Essay
Perusahan dagang Lancar Jaya memiliki data harga pokok penjualan untuk 3 tahun terakhir: (dalam ribuan rupiah)
2012 2013 2014
Persediaan awal 1 Jan Rp40.000 Rp18.000 Rp25.000
Pembelian 50.000 55.000 70.000
Barang tersedia untuk dijual 90.000 73.000 95.000 Persediaan akhir 31 Des 18.000 25.000 40.000
Harga Pokok Penjualan Rp72.000 Rp48.000 Rp55.000
Laba bersih yang diperoleh oleh Lancar Jaya untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 adalah Rp70.000.000, Rp60.000.000, dan Rp55.000.000. Mengingat laba bersih yang terus menurun tersebut, Bapak Dunia meminta auditor untuk menginvestigasi penyebab penurunan tersebut. Dari pemeriksaan auditor ditemukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pembelian tahun 2012 sebesar Rp25.000.000 tidak tercatat oleh bagian akuntansi.. 2. Nilai persediaan akhir pada tahun 2012 seharusnya memiliki nilai Rp24.000.000.
3. Nilai persediaan akhir tahun 2013 termasuk nilai persediaan yang dibeli sebesar Rp5.000.000 dengan perjanjian jual beli FOB destination dan masih dalam perjalanan pada akhir tahun tersebut.
4. Nilai persediaan akhir tahun 2014 tidak memasukkan persediaan yang dijual ke perusahaan Lancar Indah pada akhir tahun 2014 senilai Rp4.000.000. Barang tersebut telah dikirim
pada tanggal 29 Desember 2014, dengan FOB Shipping point, hanya saja sampai akhir tahun masih dalam perjalanan.
Diminta:
Anda diminta membantu untuk menghitung Laba Bersih untuk setiap tahun..
JAWABAN
2011 2012 2014 Persediaan awal 1/1 Rp 40,000 Rp29,000 Rp20,000
Pembelian (1) 75,000 55,000 70,000
Barang tersedia dijual 115,000 84,000 90,000
Persediaan akhir 12/31 (2) 24,000 (3) 20,000 40,000 Harga pokok penjualan Rp 91,000 Rp64,000 Rp50,000 2009 2010 2011
Laba bersih Rp70,000 Rp60,000 Rp55,000
+/+: HPP yang awal 72,000 48,000 55,000
-/-: HPP yang benar (91,000) (64,000) (50,000)
Laba bersih yang benar Rp51,000 Rp44,000 Rp60,000 (1) Pembelian yg blm masuk Rp25,000
(2) Koreksi nilai persediaan akhir Rp6,000 (3) dikurangi persediaan akhir Rp5,000