• Tidak ada hasil yang ditemukan

TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3 PESAWAT BOEING 737-SERIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3 PESAWAT BOEING 737-SERIES"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 5

TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3

PESAWAT BOEING 737-SERIES

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi dan cara kerja dari fuel filter engine cfm 56-3 pesawat Boeing 737-series, serta menerangkan troubleshooting pada fuel filter engine cfm56-3 boeing 737-series termasuk cara penanganan dan pengetesan pada fuel filter bypass worning system. Fuel filter merupakan system yang lokasinya antara lower section fuel pump dan corrugated kontruksi yang mana desain ini bertujuan untuk menahan partikel-partikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu analisis yang digunakan berupa analisis kualitatif karena hanya menggunakan gambaran-gambaran dalam penulisannya tidak menggunakan angka ataupun perhitungan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi terhadap komponen fuel filter pada engine cfm56-3 pesawat boeing 737-series, wawancara dan studi pustaka dengan mengumpulkan sumber-sumber data dari buku atau referensi lain seperti maintenance manual, training manual, serta FAA handbook.

Fuel Filter berfungsi sebagai alat untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel. Perawatan fuel filter dilaksanakan pada waktu 100 jam, terbang, Troubleshooting yang sering terjadi pada fuel filter yaitu blocked atau terjadi penyumbatan, indikasinya mengakibatkan lampu filter bypass amber light menyala, cara mengatasi troubleshooting melakukan pengecekan pada fuel filter tersebut dan melakukan penggantian.

Kata kunci: Fuel,Fuel Filter, Fuel Filter pada engine CFM56-3 boeing 737-series, Catridge, Fuel Filter Catridge.

Pendahuluan

Pesawat terbang merupakan salah satu jenis moda transportasi yang dapat mengangkut dengan lebih banyak penumpang dengan kecepatannya dan dalam waktu yang singkat sesuai kebutuhan dan keinginan penumpang. Ketepatan waktu dan kecepatan serta kenyamanan dalam suatu penerbangan tentu harus ditunjang dengan kecanggihan pesawat terbang serta kelayakan operasional pesawat terbang yang digunakan dan ditunjang pula oleh ketersediaan bahan bakar serta kelayakan komponen pesawat. Jaminan keselamatan penerbangan merupakan hal terpenting dalam dunia kedirgantaraan. Hal ini merupakan tonggak utama yang menopang kemajuan dunia kedirgantaraan baik penerbangan domestik maupun internasional. Banyak kejadian kecelakaan akhir-akhir ini yang disebabkan banyak faktor yang membuat dunia penerbangan domestik mengalami penurunan, antara lain, human error, badweather, bird strike, FOD (Foreign Object Damage), dan lain-lain. Naik turunnya image suatu industry penerbangan dapat disebabkan karena besarnya tingkat kecelakaan yang dialami. Keselamatan adalah hal mutlak yang diinginkan oleh setiap penumpang

Gatot Subiyono1), Riky Ardiansyah 2) 1)

Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 2)Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

(2)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 6

sehingga berbagai maskapai penerbangan harus mempertimbangkan faktor keselamatan dengan harapan kecelakaan sekecil apapun jangan sampai terjadi (zero accident).

Pesawat terbang sendiri pada dasarnya terdiri dari berbagai macam sistem dalam pengoprasian. Pesawat terbang menggunakan motor/mesin penggerak sehingga diperlukan bahan bakar dalam pengoprasiannya. Oleh karena itu, pesawat terbang dilengkapi dengan sistem yang mengatur pendistribusian dan pemakaian bahan bakar yang dikenal dengan sebutan engine, fuel system Engine fuel 2 system terdiri dari berbagai macam komponen,salah satunya adalah fuel filter. Fuel Filter adalah salah satu komponen yang terdapat pada engine. Fuel Filter merupakan alat yang digunakan untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan Main Engine Control (MEC) dari partikel yang terdapat dalam fuel system. Dilihat dari fungsinya ,fuel filter memiliki peran penting pada sebuah pesawat. Jika terjadi kerusakan atau troubleshooting maka pesawat harus segera ditangani. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui fungsi dan cara kerja Fuel Filter pada engine CFM56 – 3 pesawat boeing 737-series dan mengetahui troubleshooting Fuel Filter pada engine CFM56 – 3 pesawat boeing 737-series.

Tinjauan Pustaka

Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan fuel filter. Menurut Freitas [1] menjelaskan bahwa fuel filter merupakan alat yang digunakan untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel. Replaceable filter element yaitu berupa paper atau metal yang berkemampuan untuk penyaringan kira-kira 20 mikron. Replaceable filter element tersebut terdapat di dalam integral fuel filter housing, terletak diantara main fuel/oil heat exchanger dan fuel pump HP stage. Jika terjadi penyumbatan maka bypass valve akan mengembalikan fuel menuju HP stage.

Menurut Arief [2] menjelaskan Fuel yang tersimpan pada tanki selanjutnya akan dipompa oleh booster pump dan disaring pada fuel filter agar tidak ada kotoran yang masuk ke system dan melewati filter, fuel akan mengalir ke heater oil to fuel (fuel heat exchanger) yang mana berfungsi untuk memanaskan fuel. Fuel dipompa kembali oleh fuel pump ke fuel control unit (FCU). Fuel diatur di FCU, fuel akan diarahkan ke high pressure shut off valve yang kemudian fuel dikeluarkan melalui fuel nozzle dalam bentuk kabut agar mempermudah proses pembakaran.

Menurut Bilal [3] menjelaskan bahan bakar biasanya disaring pada tiga titik dalam system melalui finger atau bootrap strainers dibawah tangki bahan bakar, melalui masters strainers yang biasanya terletak pada bagian terendah sistem dan melalui strainer ketiga yang terletak didekat unit 9 kendali bahan bakar. Menurut Saptono [4] menjelaskan Fuel Filter lokasinya antara lower section fuel pump dan kontruksi yang mana desain ini bertujuan untuk menahan partikel-partikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut.

Pengertian Fuel System CFM56-3

Fuel system adalah sistem yang terdapat di dalam pesawat terbang yang berperan dalam mengatur pendistribusian bahan bakar. Fungsi utama fuel system adalah untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan bakar dalam jumlah yang tepat dengan tekanan yang sesuai ke engine seperti pada gambar 1.

(3)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 7

Gambar 1. Diagram Fuel System

(sumber : System Schematic Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 73)

Cara Kerja Fuel System

Fuel System terdiri dari fuel bosster pump yang mengalirkan fuel dengan low pressure pump dari tank langsung melalui engine atau melalui crossfeed valve, setiap pump bersifat centrifugal yang digerakan dengan switch di operhead panel, dari bosster pump fuel masuk ke oil fuel heater dimana panasnya oil akan menyampur dengan fuel, sehingga temperaturnya naik dan tidak akan terjadi ice. Apabila fuel temperaturnya sudah naik fuel masuk ke fuel filter untuk menyaring fuel dari partikel-partikel yang ikut bersama fuel tersebut, dalam keadaan normal fuel akan mengalir langsung 9 ke hight pressure pump untuk menaikan pressure menjadi 800/900 psi (tujuannya proses pembakaran menjadi sempurna). Apabila terjadi kondisi fuel filter block sehingga terjadi perbedaan pressure yang di deteksi oleh fuel filter, maka defferential switch akan bekerja pada 10-11,5 psi yang akan menyalakan amber light filter bypass, fuel yang tidak bisa melewati fuel filter akibat terjadi block maka fuel langsung menuju hight pressure fuel pump dan masuk ke wash filter yang akan dialirkan ke dua arah yang pertama langsung ke Main Engine Control (MEC) yang kedua fuel masuk ke servo fuel heater dan seterusnya masuk ke MEC servo control. Fuel yang masuk ke fuel meter valve yang tugasnya mengatur jumlah fuel yang sesuai dengan perintah Power Management Control (PMC) dan input-input yang lain, apabila terjadi kelebihan fuel maka akan dimasukan ke bypass valve dan dikembalikan ke low pressure bosster pump. Fuel yang dari meter valve akan masuk ke pressurizing valve dan drain valve, pressurizing bekerja untuk fuel tetap pressurizing yang masuk ke transmitter dan selanjutnya masuk ke manifold yang akan dibagi ke 20 fuel nozzle.

(4)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 8

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Line Maintenance PT. Sriwijaya Air Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Cengkareng. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada dengan sistematis dan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau prosedur pada saat penelitian dilakukan, tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu [5].

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini merupakan cara-cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data-data yang dipergunakan menjadi sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan [6]. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi Lapangan

Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut, dimana pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik dan harus berkaitan dengan tujuan penelitian [6].

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara [6]. Materi yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan cara mewawancarai sumber-sumber terkait yang telah memahami benar tentang masalah yang akan dibahas seperti dari para engineer yang telah berpengalaman.

3. Studi Pustaka

Menurut Arikunto [5], studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi melalui buku-buku, majalah dan literatur lainnya. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari atau mengumpulkan sumber-sumber data dari buku atau referensi lain seperti web maupun maintenance manual serta training manual. Alat Penelitian

Pada penelitian tugas akhir ini serta dalam pelaksanaan penelitian telah menggunakan alat yang lazim digunakan untuk mengolah data dari penelitian tersebut. Berikut ini adalah beberapa alat yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian :

1. Screw Driver, digunakan untuk membuka atau memasang screw pada panel-panel pada peswat terbang. Screw driver biasanya disebut obeng. Jenis screw driver yang digunakan ada 2 macam yaitu: a) Slot Screw Driver obeng yang mata obengnya berbentuk plat pipih yang berfungsi untuk membuka screw dengan bentuk kepala raised dan juga untuk membuka camlock fastener pada panel-panel; dan b) Cross Point Screw Driver obeng yang mata obengnya berbentuk cross atau plus yang berfungsi untuk membuka screw dengan bentuk kepala cross. Jenis ini sering disebut obeng philip.

2. Diagonal cutter, digunakan untuk memotong atau melepas locking wire yang terpasang pada baut atau nut dan mur untuk proses removal komponen-komponen Brake.

(5)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 9

3. Safety Wire Pliers, digunakan untuk pemasangan locking wire pada baut atau nut yang terpasang pada komponen-komponen pesawat. Alat ini disebut juga dengan sebutan twister.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Fuel Filter

2. Fuel Filter Catridge

3. Aviation Maintenance Technician Handbook-Powerplant, Volume 1 U.S.Dpartement of Transportation Federal Aviation Administration.

4. Aircraft Maintenance Manual BOEING 737-SERIES. 5. Aircraft Training Manual BOEING 737-SERIES.

Hasil dan Pembahasan

Fuel Distribution System-Description and Operation

Pada pesawat boeing 737 series yang menggunakan engine CFM56-3 fuel distribution dan sistemnya di supplai melalui filter dan pressureis fuel untuk di masukan ke dalam fuel nozzle dan combation chamber untuk proses pembakaran yang akan menghasilkan heat energy yang mana akan dirubah oleh nozzle vane yang akan merubah heat energy menjadi kinetic energy, system ini terdiri dari fuel pump, fuel filter, servo fuel heater, fuel plumbing, fuel manifold dan fuel nozzle, seperti yang terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Fuel Distribution System-Componen Location

(sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 73) 1. Fuel Pump

(6)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 10 Fuel pump lokasinya pada Accessory Gearbook (AGB) atau menghadap ke belakang antara horizontal drive saft housing dan lubrication unit posisi jam 8.

2. Servo Fuel Heater

Servo fuel heater dipasang sebelah belakang dari fuel / oil heat exchanger lokasinya antara transfer gearboox dan main engine control,servo fuel heater akan menaikan fuel untuk mencegah terjadinya ice yang masuk ke kontrol servo di dalam Main Engine Control (MEC).

3. Fuel Plumbing / Pipa

Terdiri dari plumbing yang diperlukan untuk mentransper fuel dari Main Engine Control (MEC) menuju core dari engine tersebut, fuel plumbing / pipa ini mengarah sepanjang bagian bawah dari

core engine menuju fuel manifold.

4. Fuel Manifold

Fuel manifold mempunyai 15 integral dan 5 drain cup yang bisa dilepas dan dihubungkan, setiap

fuel nozzle 5 drain cup yang bisa dilepas dan dipergunakan untuk pasilitas boroscup combustion chamber,fuel manifold dihubungkan dengan wy-shaped supply tube pada posisi jam 5 dan jam 6

setiap conection dari wy-shaped supply tube mempunyai individual drain tube, yang mana diamankan dengan fuel manifold menggunakan bold dalam setiap bagian dari manifold mempunnyai 20 fuelnozzle dan 10 fuel nozzle yang terhubung.

5. Fuel Nozzle

Fuel nozzle dipasang didalam combustion chamber case pada 20 location setiap nozzle

dihubungkan dengan fuel manifold dengan drain manifold untuk mengantarkan fuel, fuel nozzle mulai dihitung searah jarum jam dari posisi jam 12.

Fuel Filter

Fuel filter merupakan system yang lokasinya antara lower pressure fuel pump dan hight pressure pump corrugated kontruksi seperti pada gambar 3 dan gambar 4 yang mana desain ini bertujuan

untuk menahan partikel-partikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut. fuel filter bekerja secara otomatis, ketika fuel flow masuk ke filter, filter akan langsung bekerja secara otomatis menyaring partikel-partikel kecil yang ikut masuk bersama fuel. Fuel filter ini terbuat dari matrial spesial treated paper vertical carruqated, adapun fungsi dari fuel filter yaitu untuk mencegah masuknya partikel-partikel ke dalam main engine control (MEC). Penggantian fuel

(7)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 11

Gambar 3. Fuel Filter Location

(sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 73)

Gambar 4. Fuel Filter Catridge

(sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 73

Fuel Filter Cartridge – Inspection Check

Cara melaksanakan inpection pada fuel filter cartridge yang mengalami kontaminasi dari metal particles. Pada inpection ini kita melaksanakan main fuel pump housing Insert, nots washer, dan bold dari fuel filter coper asembly. Prosedur inspection check adalah sebagai berikut:

a. Engine yang berhubungan dengan filter yang akan diganti maka fare handlenya harus ditarik dan akan

menutup fuel shatoff valve.

b. Membuka panel vancowl sebelah kiri.

(8)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 12

d. Melepas fuel filter cartridge dari fuel filter.

e. Melakukan pemeriksaan pada fuel filter cartridge.

f. Secara pelan-pelan membuka lipatan kertas filter untuk mengetahui terkontaminasi atau tidak filter

tersebut.

g. Apa bila terkontaminasi, fuel filter cartridge tersebut harus segera di ganti dengan yang baru.

h. Memasang fuel filter cartridge yang baru komplit dengan o-ring yang baru juga.

i. Tutup kembali panel vancowl sebelah kiri.

Fuel filter cartridge removal Cara melaksanakan removal yaitu

1. Container 1 galon yang kapasitasnya 4 liter untuk fuel yang tersisa. 2. Consumable material yang diminta antara lain:

a. B00682 shalvan-stubedart (cp 2011). b. Electrical power.

c. Fancowl panel.

3. Supply electrical power dipastikan bahwa engine start lever pada posisi cutoff.

4. Fuel shutoff valve dalam posisi close/tertutup pasang bendera dengan tulisan DO NOT

OPERATE pada engine start lever.

5. Remove electrical power,buka left fan cowl panel.

a. Memasang countainer dibawah engine untuk mengumpulkan sisa-sisa fuel yang ikut keluar. b. Memotong dan ambil locking wire dari drain plug, lepas drain plug dan biarkan sisa fuel

keluar.

6. Engine post CFMI SB73-A129(Configuration 4),lepas bolt dan washer nut, plat washer dari

filter cover, selanjutnya lakukan inpection bolt dan washer main housing insert nut , plat washer

dan D-bolt threads, lepas fuel filter cover dan o-ring.

7. Pemeriksaan / pengecekkan filter cover dan filter element, apabila didalam pemeriksaan filter

cover dan filter element diperlukan untuk melepas main fuel pump pastikan bahwa filter element

tetap terpasang pada fuel pump jika tidak maka hanya mengganti filter element dan o-ringnya saja.

8. Pembersihan fuel filter housing cover dengan soulfan, apabila inpeksi dari filter cover dan filter

element maka harus melepas main fuel pump dan yakinkan bahwa filter element tetap terpasang

dengan fuel pump dimana akan membantu penyelidikan penyebab dari fuel pump failure (ada indikasi main fuel pump failure). Apabila inpeksi tidak memerlukan atau melepas main fuel

(9)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 13

Gambar 5. Fuel Filter Catridge removal

(sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 73)

Fuel Filter Catridge Instalation 1. Consumable material:

a. Boo682 Grease-graphite (CP 2101) (AMM 70-10-01/201). b. Petrolatum-pure mineral (CP 2102).

c. Vasline ( CP 5070).

d. De-aromatized petroleum (CP 5074) (AMM 70-10-01/201). e. Saftywire (CP 8001 or CP 8002) (AMM 70-10-01/201). 2. Reference

a. AMM 71-00-00/501 b. AMM 71-11-02/201

3. Ada beberapa berbedaan tipe pada pemasangan fuel filter cover sebelum memulai pekerjaan lakukan visual ceck fuel filter cover untuk membedakan cara pemasangannya

(10)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 14

a. Membasahi 4 oring yang baru dengan fuel, setelah itu lubrication o-ring yang baru dengan

petrolatum lubricat.

b. Memasang o-ring yang baru kedalam groope pada fuel filter cover.

c. Memasang fuel filter catridge yang baru kedalam filter housing, yakinkan filter catridge dalam posisi yang benar masuk bagian bawah dari filter housing, yakinkan spring washer

retaining ring yang terpasang pada filter cover.

d. Memasang filter cover pada filter catridge dengan hati-hati agar filter cover melekat pada

filter Housing.

e. Memasang bolt memastikan filter cover terpasang dengan flange pada fuel filter housing. f. Mengoleskan graphite grace (CP 2101) pada threads dari bolt, nut, self aligning nuts dan

flat whaser, yakinkan bahwa pemasangan filter (caver filter bolt ,nut dan whaser)harus

sesuai dengan configurasi 4.yang harus diperhatikan pada saat melakukan pemasangan self

aligning nuts dan washer

g. Menggunakan tangan pasang 6 bolt, 6 flat washer, 6 self laining washer dan 6 selft laining

nut.

h. Mengencangkan bolt dengan menggunakan tangan setelah dikencangkan gunakan kunci dengan torque 70-80 inch/lbs Kendorkan 6 bolt dan torque lagi antara 70-80 inch/lbs. i. Mengoleskan drain plug dengan menggunakan fuel kemudian pasang o-ring yang baru pada

drain plug dan pasang drain plug pada fuel filter cover.

j. Mengencangkan drain plug pertama kali dengan menggunakan tangan kemudian

menggunakan kunci dan di torque antara 45-50 inch/lbs lalu di lockingwire drain plug pada posisinya.

k. Meyakinkan tidak adanya kebocoran fuel, kita melaksanakan wett motoring apabila tidak ada kebocoran vancowl kita tutup kembali.

Fuel Filter By pass Warning System Description Dan Operation

Fuel filter by pass worning system dilengkapi sebuah indicator apabila terjadi kelebihan presure differensial pada fuel filter.

1. Fuel filter differencial presure switch terpasang pada fan case sebelah atas drain line suport

block pada posisi jam 7 dan flexibe lines dihubungkan antara switch dan fuel filter inlet presure port pada outlet presure port pada fuel filter housing.

2. Memasang 2 filter bypass warning light 1 untuk setiap engine yang lokasinya pada fuel module,1 untuk pilot forward overhead panel (P5-2) filter bypass warning amber light akan menyala ketika fuel filter di bypass( filter block).

3. Terjadi block didalam fuel filter yang akan disebabkan oleh differencial presure lebih dari 10.15-12.5 psi presure switch akan close, ketika differensial turun dari 8.1-10.0 psi maka switch akan membuka kembali dengan sendirinya,apabila presure mencapai 1-15 psi maka valve tidak akan membuka.

Fuel Filter Bypass Warning System Adjustment/Test

Fuel filter terpasang antara heat excanger untuk fuel / oil dan H1 stage fuel pump, fuel filter akan menghentikan adanya kandungan es dan partikel lainnya yang tidak diinginkan masuk kedalam dan menjaga agar H1 stage fuel pump dan Main Engine Control (MEC),apabila filter mengalami blocked maka bypass valve akan merelease fuel menuju H1 stage fuel pump.

Lampu amber light akan mengikuti:

(11)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 15

2. Sebelah kiri dan sebelah kanan master caution light. 3. Fuel light akan menyala ketika:

a. Kebanyakan fuel filter pada kondisi blocked.

b. Pressure turun setelah filter naik diatas seting switch.

Sistem test dari defferensial switch adalah untuk meyakinkan clear pressure switch opration setelah warning light untuk filter bypass menyala, test juga bisa dilaksanakan setelah penggantian defferensial switch dan tidak perlu ditest lagi pada saat filter dalam keadaan beroprasi / diisi oleh fuel.

Fuel Filter Defferential Pressure Switch Removal/Intallation

Prosedur ini memberikan langkah-langkah untuk melepas dan memasang fuel filter defferensial

switch, letak dari fuel defferensial melekat pada braket jam 07:45 pada fan case dibawah sebelah

belakang dari fuel filter.

1. Melepas fuel filter defferensial switch:

a. Peralatan: Container (wadah) berkapasitas 20 liter untuk fuel. b. Referensi: AMM 24-22-00/201,AMM 71-11-02/201

c. Supply electrical power, lepas peringatan DO NOT OPRATE dari batrey switch.

d. Meyakinkan fuel valve closed (engine fuel shutoof valve) lampu pada control panel menyala

dim.

e. Memasang peringatan DO NOT OPERATE pada engine start lever pada yang bersangkutan. f. Mematikan electrical power, battery switch, dan pasang peringatan DO NOT OPERATE. g. Membuka left fan cowl panel.

h. Langkah selanjutnya melepas switch dengan cara yaitu: 1) Membuka elektronic connector dan pasang protective caps pada conector plug, 2) Memasang container dibawah fuel filter, 3) Membuka drain plug dari fuel filter dan biarkan fuel keluar ke container, 4) Melepas

o-ring dari drain plug, 5) Melepas defferential switch dengan cara: a) Membuka pressure lain

untuk fuel outlet dari lubang pressure switch yang atas biarkan sisa fuel keluar, b) Membuka

pressure lain untuk fuel inlet dari bagian bawah lubang pressure switch dan biarkan sisa-sisa fuel keluar dan masuk ke container, c) Pemasangan protective caps pada switch piting dan

buka pressure lain, d) Melepas 2 bolt whaser dan nut yang melekat pada sebelah depan

switch, e) Melepas bolt dan whaser dari bagian belakang switch (dilengkapi posisi nutplate).

2. Memasang fuel filter defferential switch

Container yang berkapasitas 20 liter tetap dipasang dan referensi AMM 71-00-00/501, AMM 71-11-02/201, AMM 73-34-00/501. Prosedur untuk pemasangan fuel filter defferential switch yaitu:

a. Memasang switch pada breacket conector belakang.

b. Memasang switch dengan bolt dengan washer pada sebelah belakang dan 2 bolt dan washer pada bagian depan.

c. Melepas protective caps dari electrical conector plug.

d. Memasang pressure untuk fuel outlet dari bagian atas lubang dari fuel filter menuju bagian atas dari switch.

e. Memasang pressure untuk fuel outlet dari bagian bawah fuel filter disambung bagian lubang bawah pada switch.

f. Memasang pressure dari fuel inlet dari bagian bawah port fuel filter disambung bagian bawah port dari switch.

g. Pemasangan drain plug untuk fuel filter, yaitu dengan melakukan pengolesan petrolatum pada o-ring yang baru, pemasangan o-ring pada drain plug, pengolesan grace pada drug dari drain plug, kencangkan drain plug dengan torsi 45-50 inc/lbs. Setelah itu, melepas peringatan DO NOT OPERATE pada batery dan engine start lever yang bersangkutan.

(12)

Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember 2014 | 16

Kemudian, menutup left fan cowl, test fuel filter bypass warning system (AMM

73-34-00/501) dan melaksanakan test idle power leak ceck (AMM 71-00-00/501 TEST NO.3) Troubleshoot Fuel Filter

Pesawat SRIWIJAYA AIR dengan nomor penerbangan SJ021 jurusan CGK-SUB, berangkat pukul 06:00 wib pagi dari Bandara Soekarno-Hatta pada waktu takeoff sebelum mencapai V1, mendadak

filter bypass amber light engine 2 menyala captain aborted takeoff dan kembali lagi ke apron.

Tindakan yang dilakukan dalam troubleshoot fuel filter adalah:

1. Membuka left hand fan cowl engine 2, engine 2 fire shutoff valve ditarik untuk menutup fuel agar tidak keluar trus dari tank.

2. Membuka drain plug fuel filter dibawahnya disimpan fuel container untuk menjaga sisa-sisa

fuel dari filter housing.

3. Sisa-sisa fuel habis, membuka fuel filter housing cover dan ceck kondisi fuel filter ternyata terdapat banyak kotoran.

4. Mengganti fuel filter, mengganti semua o-ring dengan yang baru dan sebelumnya olesi dengan

patrolatum grace.

5. Memasang fuel filter, o-ring, cover fuel filter housing, dan drain plug o-ring dipasang yang baru kemudian ditorsi antara 45-50 inch/lbs.

6. Mengembalikan posisi fire shutoff valve ke normal dan lakukan wet motoring untuk menyakinkan tidak ada kebocoran.

7. Monitor setelah takeoff pesawat meneruskan penerbangannya. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang Fuel Filter pada engine CFM56-3 pesawat boeing 737-series, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Fuel Filter berfungsi sebagai alat untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel.

Replaceable filter element. Fuel filter bekerja secara otomatis, ketika fuel flow masuk ke filter, filter akan langsung bekerja menyaring partikel-partikel kecil yang ikut masuk bersama fuel.

2. Troubleshooting yang sering terjadi pada fuel filter yaitu blocked atau terjadi penyumbatan, indikasinya fuel tidak berjalan normal dan mengakibatkan lampu filter bypass amber light menyala, cara mengatasi troubleshooting melakukan pengecekan pada fuel filter dan mengganti dengan yang baru.

Daftar Pustaka

[1] H. Freitas, Belajar Aircraft. Jakarta, 2002.

[2] R. Arief, Powerplant. Bekasi: Universitas Gunadarma, 2013.

[3] R. Bilal, Fuel System pada Pesawat Boeing 737-300/400/500. Yogyakarta: STTKD.

[4] Saptono, Engine Fuel System CFM56-3. Purwokerto, 2005.

[5] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Vi. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

[6] M. Nazir, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta, 2009.

[7] Jordiarman, System pada Pesawat Engine CFM56-3. Bandung: ITB, 2008.

[8] Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 28, 1993.

[9] Maintenance Training Manual Boeing 737-300/400/500 ATA 28, 1989.

Gambar

Gambar 2. Fuel Distribution System-Componen Location
Gambar 4. Fuel Filter Catridge

Referensi

Dokumen terkait