FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN BANGKA BARAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) N A S R I N
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Helwan di Kabupaten Kubu Raya, yang menyatakan bahwa responden yang memiliki kebiasaan keluar rumah pada malam hari
Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marzuki (2008), hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat
Berdasarkan uji Anova regression pada perilaku me nginap di kebun dan perilaku mencari hiburan pada malam hari di luar rumah terhadap kejadian filariasis, hasil yang
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar penderita filariasis ditemukan pada responden yang mempunyai kebiasaan keluar malam, tidur tidak menggunakan kelambu dan
Kebiasaan keluar rumah pada malam hari merupakan faktor perilaku yang paling dominan mempengaruhi kejadian malaria di desa Banjaretno wilayah kerja Puskesmas Kajoran I
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Winandi yang menyatakan bahwa kebiasaan keluar rumah pada malam hari mempunyai risiko terkena malaria sebesar 6,65 kali
Tidak adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara kebiasaan masyarakat mengikuti Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan kejadian DBD disebabkan karena
Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marzuki (2008), hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat