II..
L
La
atta
ar B
r Be
ella
ak
ka
an
ng
g
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan
memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah
memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah
satu
satu bagia
bagian
n penti
penting
ng dala
dalam
m peni
peningkat
ngkatan
an tekn
teknolog
ologi
i infor
informas
masi.
i. Keme
Kemempua
mpuan
n
computer dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan
computer dalam mengingat dan menyimpan informasi dapat dimanfaatkan
tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki
tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki
pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi. Dengan
pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi. Dengan
meny
menyimpan
impan info
informa
rmasi
si dan
dan sehim
sehimpuna
punan
n atur
aturan
an pena
penalara
laran
n yang
yang mema
memadai
dai
me
memu
mung
ngki
kink
nkan
an ko
komp
mput
uter
er me
memb
mber
erik
ikan
an ke
kesi
simp
mpula
ulan
n at
atau
au me
meng
ngam
ambi
bill
kep
keputu
utusa
san
n ya
yang
ng kua
kualit
litas
asnya
nya sa
sama
ma da
danga
ngan
n ke
kema
mampu
mpuan
an seo
seora
rang
ng pak
pakar
ar
bida
bidang
ng kei
keilmu
lmuan
an ter
terten
tentu.
tu. Sal
Salah
ah sa
satu
tu cab
cabang
ang ilm
ilmu
u kom
komput
puter
er ya
yang
ng dap
dapat
at
mendukung hal tersebut adalah sistem
mendukung hal tersebut adalah sistem pakar.
pakar.
Sis
Siste
tem
m pa
paka
kar
r me
meru
rupa
paka
kan
n sa
sala
lah
h sa
satu
tu ca
caba
bang
ng ke
kece
cerd
rdas
asan
an bu
buat
atan
an ya
yang
ng
mem
mempel
pelaja
ajari
ri bag
bagaim
aiman
ana
a “me
“menga
ngadop
dopsi”
si” ca
cara
ra seo
seora
rang
ng pak
pakar
ar be
berpi
rpikir
kir da
dan
n
bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahnan, dan membuat suatu
bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahnan, dan membuat suatu
keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada.
keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada.
Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentansfer pengetahuan
Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentansfer pengetahuan
ya
yang
ng di
dimi
mili
liki
ki ol
oleh
eh se
seor
oran
ang
g pa
paka
kar
r ke
ke da
dala
lam
m ko
komp
mput
uter
er,
, da
dan
n ba
baga
gaim
iman
ana
a
membuat keputusan atau engambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan
membuat keputusan atau engambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan
itu.
itu.
Sam
Sampai
pai sa
saat
at ini
ini sud
sudah
ah ada
ada beb
beber
erapa
apa has
hasil
il pe
perke
rkemba
mbanga
ngan
n sis
sistem
tem pak
pakar
ar
dalam berbagai bidang sesuai
dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseora
dengan kepakaran seseorang misalnya bidang
ng misalnya bidang
pe
pend
ndid
idik
ikan
an,
, ke
kedo
dokt
kter
eran
an ma
maup
upun
un bi
bida
dang
ng ya
yang
ng me
meny
nyan
angk
gkut
ut pe
perb
rbai
aika
kan
n
pe
pera
rala
lata
tan
n el
elek
ektr
tron
onik
ik kh
khus
usus
usny
nya
a te
tele
levi
visi
si be
berw
rwar
arna
na.
. Te
Tele
levi
visi
si be
berw
rwar
arna
na
me
meru
rupa
paka
kan
n sa
sala
lah
h sa
satu
tu pe
pera
rala
lata
tan
n el
elek
ektr
tron
onik
ik ya
yang
ng se
seri
ring
ng me
meng
ngal
alam
amii
gan
ganggu
gguan
an ata
atau
u ker
kerusa
usaka
kan
n se
sehin
hingga
gga den
dengan
gan men
mengan
gandal
dalkan
kan kem
kemaj
ajuan
uan di
di
bidang teknologi dan informasi tersebut, kiranya perlu adanya pembuatan
bidang teknologi dan informasi tersebut, kiranya perlu adanya pembuatan
sebuah
sebuah “ Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna
“ Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna
”
” dan memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut
dan memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut
kerusakan pada Televisi
kerusakan pada Televisi Berwar
Berwarna
na dengan memanfaatka
dengan memanfaatkan
n komputer sebagai
komputer sebagai
media
media pembelajara
pembelajaran.
n.
Pemilihan masalah menyangkut
Pemilihan masalah menyangkut kerusak
kerusakan-kerusaka
an-kerusakan
n pada televisi
pada televisi berwarna
berwarna
dei
deijad
jadika
ikan
n se
sebag
bagai
ai sis
sistem
tem pak
pakar
ar ada
adalah
lah ke
kenya
nyataa
taan
n bah
bahwa
wa ke
kerus
rusak
akan-
an-kerusakan pada sebuah televisi berwarna sering kali menggangu pengguna
kerusakan pada sebuah televisi berwarna sering kali menggangu pengguna
televisi, sehingga perlu adanya solusi untuk menangani hal-hal kerusakan
televisi, sehingga perlu adanya solusi untuk menangani hal-hal kerusakan
pada televisi berwarna tersebut melalui teknologi komputer yang didalamnya
pada televisi berwarna tersebut melalui teknologi komputer yang didalamnya
terdapat software yang dapat membantu memecahkan masalah
terdapat software yang dapat membantu memecahkan masalah
kerusakan-k
ke
erru
us
sa
ak
ka
an
n
y
ya
an
ng
g
tte
errjja
ad
dii..
II
II.. Ru
Rumu
musa
san M
n Mas
asal
alah
ah
http://irmanf.wordpress.com/
http://irmanf.wordpress.com/
Berikut ini rumusan masalah yang penulis temukan di lapangan :
Berikut ini rumusan masalah yang penulis temukan di lapangan :
-- Par
Para pak
a pakar r
ar repar
eparasi T
asi TV se
V sebagia
bagian bes
n besar s
ar sudah b
udah berus
erusia la
ia lanjut
njut
-- Tida
Tidak ada
k adanya pa
nya pandua
nduan resm
n resmi yang m
i yang mere
ereka gun
ka gunaka
akan untuk
n untuk mere
merepara
parasi TV
si TV
-- Untu
Untuk men
k mendiag
diagnosis
nosis keru
kerusak
sakan TV
an TV di but
di butuhka
uhkan wak
n waktu ya
tu yang lam
ng lama
a
III
III.. Bat
Batasa
asan Ma
n Masal
salah
ah
Agar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka
Agar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka
penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
-- Siste
Sistem p
m paka
akar ini
r ini hany
hanya u
a untuk
ntuk diagn
diagnosis
osis TV
TV berw
berwarna
arna
-- Pe
Pemb
mbua
uata
tan
n si
sist
stem
em pa
paka
kar
r un
untu
tuk
k me
mend
ndet
ete
eks
ksi
i ke
keru
rusa
saka
kan
n pa
pada
da te
tele
levi
visi
si
berwarna hanya menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada
berwarna hanya menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada
televisi berwarna diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu
televisi berwarna diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu
daya dan lain-lain.
daya dan lain-lain.
IV.
IV. Tu
Tujua
juan
n Pe
Penel
neliti
itian
an
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah
-- Untu
Untuk m
k memuda
emudahkan
hkan penu
penulis
lis dala
dalam p
m perum
erumusan
usan mas
masalah
alah
-- Memi
Memindahk
ndahkan ke
an kepaka
pakaran s
ran seseo
eseorang
rang keda
kedalam s
lam sebua
ebuah pro
h program
gram
V
V.. M
Ma
an
nffa
aa
att
Manfaat dari pembuatan sistem pakar Diagnosis Kerusakan pada TV
Manfaat dari pembuatan sistem pakar Diagnosis Kerusakan pada TV
berwarna ini adalah :
berwarna ini adalah :
-- Memu
Memudahk
dahkan par
an para tekn
a teknisi dala
isi dalam mendi
m mendiagno
agnosis ke
sis kerusa
rusakan TV b
kan TV berwa
erwarna
rna
VI
VI.. Da
Dasa
sar Teo
r Teori
ri
-- Sistem Pakar
Sistem Pakar
Sistem pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan
adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan
na
nasi
sis
s pe
peng
nget
etah
ahua
uan
n da
dan
n at
atur
uran
an (b
(buk
ukan
an be
berd
rda
asa
sark
rkan
an al
algo
gori
ritm
tma)
a) da
dan
n
meng
mengandun
andung
g peng
pengetah
etahuan
uan dari satu
dari satu atau lebih
atau lebih paka
pakar
r manu
manusia
sia menge
mengenai
nai
suatu bidang spesifik.
suatu bidang spesifik.
Orang yang terlibat dalam sistem
Orang yang terlibat dalam sistem pakar
pakar
1
1.. P
Pa
ak
ka
ar
r ((D
Do
om
ma
ain
in E
Ex
xp
pe
errtt)).
. A
Ad
da
alla
ah
h o
orra
an
ng
g a
ah
hlli
i y
ya
an
ng
g m
me
em
mil
iliik
kii
pen
penget
getahu
ahuan
an khu
khusus
sus ,
, pen
pendap
dapat
at,
, pen
pengal
galam
aman
an dan
dan me
metod
tode,
e, ser
serta
ta
http://irmanf.wordpress.com/
Berikut ini rumusan masalah yang penulis temukan di lapangan :
Berikut ini rumusan masalah yang penulis temukan di lapangan :
-- Par
Para pak
a pakar r
ar repar
eparasi T
asi TV se
V sebagia
bagian bes
n besar s
ar sudah b
udah berus
erusia la
ia lanjut
njut
-- Tida
Tidak ada
k adanya pa
nya pandua
nduan resm
n resmi yang m
i yang mere
ereka gun
ka gunaka
akan untuk
n untuk mere
merepara
parasi TV
si TV
-- Untu
Untuk men
k mendiag
diagnosis
nosis keru
kerusak
sakan TV
an TV di but
di butuhka
uhkan wak
n waktu ya
tu yang lam
ng lama
a
III
III.. Bat
Batasa
asan Ma
n Masal
salah
ah
Agar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka
Agar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka
penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
-- Siste
Sistem p
m paka
akar ini
r ini hany
hanya u
a untuk
ntuk diagn
diagnosis
osis TV
TV berw
berwarna
arna
-- Pe
Pemb
mbua
uata
tan
n si
sist
stem
em pa
paka
kar
r un
untu
tuk
k me
mend
ndet
ete
eks
ksi
i ke
keru
rusa
saka
kan
n pa
pada
da te
tele
levi
visi
si
berwarna hanya menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada
berwarna hanya menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada
televisi berwarna diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu
televisi berwarna diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu
daya dan lain-lain.
daya dan lain-lain.
IV.
IV. Tu
Tujua
juan
n Pe
Penel
neliti
itian
an
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah
-- Untu
Untuk m
k memuda
emudahkan
hkan penu
penulis
lis dala
dalam p
m perum
erumusan
usan mas
masalah
alah
-- Memi
Memindahk
ndahkan ke
an kepaka
pakaran s
ran seseo
eseorang
rang keda
kedalam s
lam sebua
ebuah pro
h program
gram
V
V.. M
Ma
an
nffa
aa
att
Manfaat dari pembuatan sistem pakar Diagnosis Kerusakan pada TV
Manfaat dari pembuatan sistem pakar Diagnosis Kerusakan pada TV
berwarna ini adalah :
berwarna ini adalah :
-- Memu
Memudahk
dahkan par
an para tekn
a teknisi dala
isi dalam mendi
m mendiagno
agnosis ke
sis kerusa
rusakan TV b
kan TV berwa
erwarna
rna
VI
VI.. Da
Dasa
sar Teo
r Teori
ri
-- Sistem Pakar
Sistem Pakar
Sistem pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan
adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan
na
nasi
sis
s pe
peng
nget
etah
ahua
uan
n da
dan
n at
atur
uran
an (b
(buk
ukan
an be
berd
rda
asa
sark
rkan
an al
algo
gori
ritm
tma)
a) da
dan
n
meng
mengandun
andung
g peng
pengetah
etahuan
uan dari satu
dari satu atau lebih
atau lebih paka
pakar
r manu
manusia
sia menge
mengenai
nai
suatu bidang spesifik.
suatu bidang spesifik.
Orang yang terlibat dalam sistem
Orang yang terlibat dalam sistem pakar
pakar
1
1.. P
Pa
ak
ka
ar
r ((D
Do
om
ma
ain
in E
Ex
xp
pe
errtt)).
. A
Ad
da
alla
ah
h o
orra
an
ng
g a
ah
hlli
i y
ya
an
ng
g m
me
em
mil
iliik
kii
pen
penget
getahu
ahuan
an khu
khusus
sus ,
, pen
pendap
dapat
at,
, pen
pengal
galam
aman
an dan
dan me
metod
tode,
e, ser
serta
ta
http://irmanf.wordpress.com/
ke
kema
mam
mpu
pua
an
n
un
untu
tuk
k
pe
peng
nga
apl
plik
ika
asi
sia
an
n
k
kea
eahl
hlia
ian
n
te
terrs
seb
ebut
ut
gu
guna
na
menyelesaika
menyelesaikan
n masalah.
masalah.
2.
2. Pe
Pere
reka
kaya
yasa
sa Si
Sist
stem
em (K
(Kno
nowl
wlad
adge
ge En
Engi
gine
ner)
r),
, ad
adal
alah
ah or
oran
ang
g ya
yang
ng
m
me
em
mb
ba
an
nttu
u
p
pa
ak
ka
ar
r
m
me
en
ny
yu
us
su
un
n
a
arre
ea
a
p
pe
errm
ma
as
slla
ah
ha
an
n
d
de
en
ng
ga
an
n
meng
menginter
interpret
pretasik
asikan
an dan
dan meng
mengintegr
integrasik
asikan
an jawa
jawaban-j
ban-jawa
awaban
ban paka
pakarr
at
atas
as pe
pert
rtan
anya
yaan
an ya
yang
ng di
diaj
ajuk
ukan
an,
, me
meng
ngga
gamb
mbar
arka
kan
n an
anal
alog
ogi,
i, da
dan
n
menerangka
menerangkan
n kesulitan-kesu
kesulitan-kesulitan
litan konseptual.
konseptual.
3.
3. Pe
Pema
maka
kai
i (U
(Use
ser)
r),
, ad
adal
alah
ah se
sese
seor
oran
ang
g ya
yang
ng be
berk
rkon
onsu
sult
ltas
asi
i de
deng
ngan
an
sys
system
tem unt
untuk
uk me
menda
ndapat
patka
kan
n sa
sara
ran
n ya
yang
ng dis
disedi
ediaka
akan
n ole
oleh
h sy
syste
stem.
m.
Pemakai adalah orang-orang yang bukan pakar (Non-Expert) seperti
Pemakai adalah orang-orang yang bukan pakar (Non-Expert) seperti
pelajar, dan bias juga seorang pakar (Expert) yang ingin
pelajar, dan bias juga seorang pakar (Expert) yang ingin meningkatkan
meningkatkan
kemampuan kepakarannya.
kemampuan kepakarannya.
4.
4. Pe
Pemb
mban
angu
gun
n sy
syst
stem
em(S
(Sys
yste
tem
m En
Engi
gine
ner)
r),
, ad
adal
alah
ah se
sese
seor
orta
tang
ng ya
yang
ng
m
mem
emba
baua
uat
t
a
ana
nata
tarrm
muk
uka
a
pe
pen
ngg
ggun
una
a,
,
m
mer
era
anc
nca
ang
ng be
bent
ntuk
uk ba
bas
sis
is
pen
penget
getahu
ahuan
an sec
secar
ara
a de
dekla
klara
ratif
tif dan
dan men
mengim
gimple
plemen
menta
tasik
sikan
an mes
mesin
in
inferensi.
inferensi.
”Otak” Sistem
”Otak” Sistem Pakar adalah
Pakar adalah mesin inferensi,
mesin inferensi, yang dikenal
yang dikenal juga sebagai
juga sebagai
struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan).
struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan).
Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan
Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan
metodologi
metodologi untuk
untuk mempertimbang
mempertimbangkan inf
kan informasi
ormasi dalam
dalam pengetahuan
pengetahuan dan
dan
workplace,
workplace, dan m
dan merumuskan
erumuskan kesimpulan.
kesimpulan.
Mesin inferensi
Mesin inferensi adalah
adalah keahlian
keahlian yang
yang dibutuhkan
dibutuhkan disimpan
disimpan di
di dalam
dalam
knowledge
knowledge base
base (basis
(basis pengetahuan),
pengetahuan), komputer
komputer diprogram
diprogram sehingga
sehingga dapat
dapat
menghasilkan solusi.
menghasilkan solusi.
Terdapat dua
Terdapat dua cara (metode)
cara (metode) mekanisme inferensi
mekanisme inferensi dalam sistem
dalam sistem pakar
pakar
berbasis aturan, yaitu:
berbasis aturan, yaitu:
1.
1.
Ru
Runu
nut
t ma
maju
ju ((forw
forward
ard chai
chaining
ning)
)
Ru
Runu
nut m
t maj
aju a
u ada
dala
lah
h
at
atura
uran-a
n-atur
turan
an diu
diuji
ji sa
satu
tu dem
demi
i sa
satu
tu da
dalam
lam uru
urutan
tan ter
terten
tentu
tu (da
(data
ta
driven).
driven).
2.
2.
Ru
Runu
nut
t mu
mundu
ndurr (( back
backward
ward cha
chainin
ining
g)
) Ru
Runut
nut mun
mundur
dur
ada
adalah
lah pe
penal
nalar
aran
an dim
dimula
ulai
i da
dari
ri ke
kesim
simpul
pulan
an dan
dan ak
akan
an dib
dibukt
uktika
ikan
n
kebenaranny
kebenarannya(goal
a(goal driven).
driven).
Kedua cara
Kedua cara di
di atas dipengaruhi
atas dipengaruhi oleh macam
oleh macam penelusuran yang
penelusuran yang terdiri
terdiri
dari 3 macam/
dari 3 macam/ teknik penelusuran
teknik penelusuran::
•
•
Depth first search
Depth first search, teknik penelusuran dari node ke
, teknik penelusuran dari node ke
node
node bergerak
bergerak menurun ke ti
menurun ke tingkat dalam ya
ngkat dalam yang berurutan.
ng berurutan.
•
•
Breadth first search
Breadth first search, teknik penelusuran pada semua
, teknik penelusuran pada semua
node
node dalam sa
dalam satu level sebelum
tu level sebelum berpindah ke lev
berpindah ke level di bawahnya
el di bawahnya..
•
•
Best first search
Best first search, kombinasi antara depth first search
, kombinasi antara depth first search
dan
dan breadth
breadth first
first search.
search.
-- Objek Penelitian
Objek Penelitian
http://irmanf.wordpress.com/
http://irmanf.wordpress.com/
Televisi
Televisi ada
adalah
lah seb
sebuah
uah ala
alat
t pen
penan
angka
gkap
p sia
siara
ran
n ber
berga
gamba
mbar.
r. Ka
Kata
ta tel
televi
evisi
si
berasal dari kata
berasal dari kata tele
tele dan
dan vision
vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh
; yang mempunyai arti masing-masing jauh
(tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat
(tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat
dari
dari jara
jarak
k jauh
jauh.
. Pen
Penemua
emuan
n telev
televisi
isi disej
disejajar
ajarkan
kan denga
dengan
n pene
penemua
muan
n roda
roda,,
kar
karena
ena pen
penemu
emuan
an ini
ini ma
mampu
mpu me
mengu
ngubah
bah per
perada
adaban
ban dun
dunia.
ia. Di
Di Ind
Indone
onesia
sia
'televisi' secara tidak formal disebut dengan
'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV,
TV, tivi
tivi ,, teve
teve atau
atau tipi
tipi ..
VII.
VII.Hasil Penelitia
Hasil Penelitian
n
A.
A. An
Anal
alis
isis
is S
Sis
iste
tem
m
-- Tema Objek
Tema Objek
“ SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA”
“ SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA”
-- Basis Pengetahuan
Basis Pengetahuan
http://irmanf.wordpress.com/
http://irmanf.wordpress.com/
Tabel Pengetahuan
ID pertanyaan FaktaYA FaktaTIDA
K
Ya Tidak ID_kerusakan T1 Apakah TV anda mati total ? TV mati
total
TV hidup T2 T4 R1 T10 Apakah TV bisa dihidupkan? TV hidup TV mati T11 T18 R2 T11 Apakah kontrol berfungsi dengan
baik?, seperti on/off, volume, brightness, kontras, color
Kontrol baik kontrol tidak berfungsi
T12 S12 R2
T12 Apakah OSD (On screen display) tampil dengan baik?
OSD tampil OSD tidak tampil
T13 S13 R2
T13 Apakah gambar tampil dengan baik? gambar tampil gambar tidak tampil T14 T15 R2
T14 Apakah suara terdengar? suara terdengar
suara tidak terdengar
T16 T17 R2
T15 Apakah suara terdengar? suara terdengar
suara terdengar
S21 S17 R2
T16 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada warna
S18 S14 R2
T17 Apakah warna terlihat? warna ada tidak ada warna
S15 S16 R2
T18 Apakah steker sudah terpasang dengan benar? Steker terpasang dengan benar Steker tidak terpasang dengan benar T19 S20 R2
T19 Apakah tombol power sudah ditekan?
tombol on tombol off T20 S19 R2 T2 Silahkan periksa, apakah
sekringnya putus ? Sekring Putus Sekring Tidak Putus S1 T3 R1
T20 Apakah tombol (key) kontrol berfungsi dengan baik?
control berfungsi control tidak berfungsi S18 S11 R2
T21 Apakah sinyal UHF dapat diterima UHF dapat UHF tidak T22 T23 R3 http://irmanf.wordpress.com/
dengan baik? diterima dapat diterima T22 Apakah sinyal VHF dapat diterima
dengan baik? Sinyal VHF dapat diterima Sinyal VHF tidak dapat diterima T25 S23 R3
T23 Apakah sinyal VHF dapat diterima dengan baik? Sinyal VHF dapat diterima Sinyal VHF tidak dapat diterima S23 T24 R3
T24 Apakah antenna sudah terpasang dengan benar? Antena terpasang baik antena tidak terpasang dengan baik S23 S22 R3
T25 Apakah gambar ada? gambar ada gambar tidak ada
T26 T32 R3
T26 Apakah gambar terlihat bersih? gambar bersih
gambar kabur
T29 T27 R3
T27 Apakah suara ada? suara ada suara tidak ada
T28 S28 R3
T28 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak bersih
S29 S24 R3
T29 Apakah gambar cacat? Kadang baik, kadang hilang?
gambar cacat
gambar tidak cacat
S25 T30 R3
T3 Apakah tegangan output ada ? Tegangan Output Ada
Tegangan Output Tidak Ada
S2 S3 R1
T30 Apakah suara ada? Suara ada tidak ada suara
T31 S27 R5
T31 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak bersih
S26 S27 R5
T32 Apakah suara ada? suara ada tidak ada suara
S27 S29 R5
T33 Apakah suara terdengar? suara terdengar
suara tidak terdengar
T34 T35 R5
dengan baik? diterima dapat diterima T22 Apakah sinyal VHF dapat diterima
dengan baik? Sinyal VHF dapat diterima Sinyal VHF tidak dapat diterima T25 S23 R3
T23 Apakah sinyal VHF dapat diterima dengan baik? Sinyal VHF dapat diterima Sinyal VHF tidak dapat diterima S23 T24 R3
T24 Apakah antenna sudah terpasang dengan benar? Antena terpasang baik antena tidak terpasang dengan baik S23 S22 R3
T25 Apakah gambar ada? gambar ada gambar tidak ada
T26 T32 R3
T26 Apakah gambar terlihat bersih? gambar bersih
gambar kabur
T29 T27 R3
T27 Apakah suara ada? suara ada suara tidak ada
T28 S28 R3
T28 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak bersih
S29 S24 R3
T29 Apakah gambar cacat? Kadang baik, kadang hilang?
gambar cacat
gambar tidak cacat
S25 T30 R3
T3 Apakah tegangan output ada ? Tegangan Output Ada
Tegangan Output Tidak Ada
S2 S3 R1
T30 Apakah suara ada? Suara ada tidak ada suara
T31 S27 R5
T31 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak bersih
S26 S27 R5
T32 Apakah suara ada? suara ada tidak ada suara
S27 S29 R5
T33 Apakah suara terdengar? suara terdengar
suara tidak terdengar
T34 T35 R5
T34 Apakah suara bersih? suara bersih suara tidak T36 S30 R5 http://irmanf.wordpress.com/
bersih T35 Apakah TV tidak bersuara sama
sekali? tidak bersuara sama sekali bersuara tidak jelas S31 T37 R5
T36 Apakah suara kecil, tidak bisa dibesarkan/dikecilkan?
suara kecil suara tidak kecil
S32 S34 R5
T37 Apakah suara kecil? suara kecil suara tidak kecil
S32 S33 R5
T38 Apakah TV anda mati? (power supply masih baik / tidak rusak)
tv mati tv hidup S35 T39 R4 T39 Apakah ada cahaya (raster) pada
TV? cahaya nyala tidak ada cahaya T40 S36 R4
T4 Apakah tegangan power supply normal? Tegangan Power Supply Normal Tegangan Power Supply Tidak normal T8 T5 R1
T40 Apakah layar berbentuk
oval/trapezium diikuti oleh baying pelangi? layar oval/trapesi um tidak oval/trapesi um S37 T41 R4
T41 Bagaimana tampak layar? (pilih ya jika melintang vertical, dan tidak jika melintang horizontal
melintang verticla
melintang horizontal
T42 T43 R4
T42 Apakah layar hanya segaris vertikal? layar vertical layar tidak vertikal S38 T44 R4
T43 Apakah layar hanya garis melintang horizontal? layar horizontal layar tidak horizontal S44 T48 R4
T44 Apakah layar tampak penuh? layar penuh layar tidak penuh
T45 S39 R4
T45 Apakah gambar berlari-lari kea rah horizontal? (rolling horizontal)
rolling horizontal
rolling tidak horizontal
S40 T46 R4
T46 Apakah layar bergaris-garis buku (blanking)?
blanking tidak blanking
S41 T47 R4
bersih T35 Apakah TV tidak bersuara sama
sekali? tidak bersuara sama sekali bersuara tidak jelas S31 T37 R5
T36 Apakah suara kecil, tidak bisa dibesarkan/dikecilkan?
suara kecil suara tidak kecil
S32 S34 R5
T37 Apakah suara kecil? suara kecil suara tidak kecil
S32 S33 R5
T38 Apakah TV anda mati? (power supply masih baik / tidak rusak)
tv mati tv hidup S35 T39 R4 T39 Apakah ada cahaya (raster) pada
TV? cahaya nyala tidak ada cahaya T40 S36 R4
T4 Apakah tegangan power supply normal? Tegangan Power Supply Normal Tegangan Power Supply Tidak normal T8 T5 R1
T40 Apakah layar berbentuk
oval/trapezium diikuti oleh baying pelangi? layar oval/trapesi um tidak oval/trapesi um S37 T41 R4
T41 Bagaimana tampak layar? (pilih ya jika melintang vertical, dan tidak jika melintang horizontal
melintang verticla
melintang horizontal
T42 T43 R4
T42 Apakah layar hanya segaris vertikal? layar vertical layar tidak vertikal S38 T44 R4
T43 Apakah layar hanya garis melintang horizontal? layar horizontal layar tidak horizontal S44 T48 R4
T44 Apakah layar tampak penuh? layar penuh layar tidak penuh
T45 S39 R4
T45 Apakah gambar berlari-lari kea rah horizontal? (rolling horizontal)
rolling horizontal
rolling tidak horizontal
S40 T46 R4
T46 Apakah layar bergaris-garis buku (blanking)?
blanking tidak blanking
S41 T47 R4
T47 Apakah transistor penguat putus terus normal S42 S43 R4 http://irmanf.wordpress.com/
horizontal putus terus?
T48 Apakah layar menyempit pada bagian atas? layar menyempit keatas tidak menyempit S45 T49 R4
T49 Apakah layar menyempit pada bagian bawah? layar menyempit bawah tidak menyempit S46 T50 R4
T5 Apakah tegangan PS naik melebihi 130 dc? Tegangan Power Supply naik lebih dari 130 V DC Tegangan Power Supply drop/tidak normal S5 S6 R1
T50 Apakah layar menyempit pada bagian bawah dan atas?
layar menyempit bawah dan atas tidak menyempit S47 T51 R4
T51 Apakah gambar bergerak terus ke atas/ke bawah (rolling vertikal)
rolling vertical
tidak rolling vertical
S48 S49 R4
T52 Apakah gambar pada televise focus?
tv focus tv tidak focus
T53 S50 R6
T53 Apakah cahaya pada layar gelap? cahaya gelap
cahaya terang
S51 T54 R6
T54 apakah terangnya (kecerahan) cahaya pada layar gelap?
terang tidak bisa dikontrol terang bisa dikontrol S52 T55 R6
T55 Apakah heater berfungsi dengan baik? heater berfungsi heater tidak berfungsi T56 S53 R6
T56 Apakah ada gangguan pada RGB? ada gangguan pada RGB tidak ada gangguan pada RGB T57 T60 R6
T57 Apakah ada gangguan pada warna merah? ada gangguan pada warna merah tidak ada gangguan pada warna merah S54 T58 R6
horizontal putus terus?
T48 Apakah layar menyempit pada bagian atas? layar menyempit keatas tidak menyempit S45 T49 R4
T49 Apakah layar menyempit pada bagian bawah? layar menyempit bawah tidak menyempit S46 T50 R4
T5 Apakah tegangan PS naik melebihi 130 dc? Tegangan Power Supply naik lebih dari 130 V DC Tegangan Power Supply drop/tidak normal S5 S6 R1
T50 Apakah layar menyempit pada bagian bawah dan atas?
layar menyempit bawah dan atas tidak menyempit S47 T51 R4
T51 Apakah gambar bergerak terus ke atas/ke bawah (rolling vertikal)
rolling vertical
tidak rolling vertical
S48 S49 R4
T52 Apakah gambar pada televise focus?
tv focus tv tidak focus
T53 S50 R6
T53 Apakah cahaya pada layar gelap? cahaya gelap
cahaya terang
S51 T54 R6
T54 apakah terangnya (kecerahan) cahaya pada layar gelap?
terang tidak bisa dikontrol terang bisa dikontrol S52 T55 R6
T55 Apakah heater berfungsi dengan baik? heater berfungsi heater tidak berfungsi T56 S53 R6
T56 Apakah ada gangguan pada RGB? ada gangguan pada RGB tidak ada gangguan pada RGB T57 T60 R6
T57 Apakah ada gangguan pada warna merah? ada gangguan pada warna merah tidak ada gangguan pada warna merah S54 T58 R6 http://irmanf.wordpress.com/
T58 Apakah ada gangguan pada warna hijau? ada gangguan pada warna hijau tidak ada gangguan pada warna hijau S55 T59 R6
T59 Apakah ada gangguan pada warna biru? ada gangguan pada warna biru tidak ada gangguan pada warna biru S56 S57 R6 T6 Apakah gambar bergoyang/bergerigi di pinggir? Gambar bergoyang gambar normal T7 T9 R1
T60 Apakah tabung CRT sudah lama tidak diganti? (jika TV anda sudah sangat tua) CRT sudah tua CRT masih muda S58 S59 R6
T7 Apakah goyangan makin kuat jika suara dibesarkan? Goyangan kuat Goyangan tidak kuat S7 S8 R1
T8 Apakah gambar normal? gambar normal
gambar tidak normal
S4 T6 R1
T9 Apakah gambar bergoyang di sebelah tepi kiri kanan?
Gambar goyang kiri dan kanan gambar tidak goyang S9 S10 R1 Tabel Solusi ID_solus i solusi
S1 Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi
pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.
S10 Kerusakan pada bagian tapis di power supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc.
T58 Apakah ada gangguan pada warna hijau? ada gangguan pada warna hijau tidak ada gangguan pada warna hijau S55 T59 R6
T59 Apakah ada gangguan pada warna biru? ada gangguan pada warna biru tidak ada gangguan pada warna biru S56 S57 R6 T6 Apakah gambar bergoyang/bergerigi di pinggir? Gambar bergoyang gambar normal T7 T9 R1
T60 Apakah tabung CRT sudah lama tidak diganti? (jika TV anda sudah sangat tua) CRT sudah tua CRT masih muda S58 S59 R6
T7 Apakah goyangan makin kuat jika suara dibesarkan? Goyangan kuat Goyangan tidak kuat S7 S8 R1
T8 Apakah gambar normal? gambar normal
gambar tidak normal
S4 T6 R1
T9 Apakah gambar bergoyang di sebelah tepi kiri kanan?
Gambar goyang kiri dan kanan gambar tidak goyang S9 S10 R1 Tabel Solusi ID_solus i solusi
S1 Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi
pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.
S10 Kerusakan pada bagian tapis di power supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc.
http://irmanf.wordpress.com/
S11 Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan
menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan ti dak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak.
Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode. Jika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah IC Programnya.
S12 Kerusakan pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja.
Ukur tegangan 5 V dc pada catu utama IC Program (umumnya ditulis V cc atau V dd). Jika tegangan catu 5 V dc pada pin catu utama (V dd) IC program tidak ada, lepaskan solder pin IC program dengan PCB, lalu ukur tegangan 5 V dc pada PCB. Jika ternyata tegangan 5 V dc pada PCB ada dalam keadaan televisi tersebut hidup, hubungkan tegangan tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu IC program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. Jika tegangan 5 V dc-nya hil ang saat
dihubungkan/disolder pada IC program, dapat dipastikan IC program tersebut rusak.
Namun, saat pin catu IC program dilepaskan dari PCB tegangan 5 V dc dan pada PCB juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada IC program. Periksalah le bih dulu sumber tegangan 5 V dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan.
S13 Kerusakan pada OSD (On Screen Display).
Periksa kerusakan pada OSD ini dimulai pada pin V-Sync (Vertikal Sinkronisasi) dan H-Sync (Horizontal Sinkronisasi) pada IC program. Pin i ni biasanya berdekatan. Umpamanya, V-Sync pin 26 berarti H-Sync-nya pin 27. V-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah IC Penguat Vertikal, sementara H-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah FBT.
S14 Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol warna dari IC program, crystal warna, dan komponen lain sekitar bagian warna. Kerusakan pada bagian kontrol warna dapat ditelusuri dari IC program pin color control. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin color control input. Tegangan ini bergerak (dapat) diatur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu RGB dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC utama.
S15 Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain
pendukungnya, seperti pada kontrol volume, mute dari IC program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara.
Kerusakan pada bagian kontrol volume dan mute dapat ditelusuri dari IC program pin volume kontrol. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin volume control input.
S11 Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan
menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan ti dak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak.
Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode. Jika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah IC Programnya.
S12 Kerusakan pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja.
Ukur tegangan 5 V dc pada catu utama IC Program (umumnya ditulis V cc atau V dd). Jika tegangan catu 5 V dc pada pin catu utama (V dd) IC program tidak ada, lepaskan solder pin IC program dengan PCB, lalu ukur tegangan 5 V dc pada PCB. Jika ternyata tegangan 5 V dc pada PCB ada dalam keadaan televisi tersebut hidup, hubungkan tegangan tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu IC program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. Jika tegangan 5 V dc-nya hil ang saat
dihubungkan/disolder pada IC program, dapat dipastikan IC program tersebut rusak.
Namun, saat pin catu IC program dilepaskan dari PCB tegangan 5 V dc dan pada PCB juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada IC program. Periksalah le bih dulu sumber tegangan 5 V dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan.
S13 Kerusakan pada OSD (On Screen Display).
Periksa kerusakan pada OSD ini dimulai pada pin V-Sync (Vertikal Sinkronisasi) dan H-Sync (Horizontal Sinkronisasi) pada IC program. Pin i ni biasanya berdekatan. Umpamanya, V-Sync pin 26 berarti H-Sync-nya pin 27. V-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah IC Penguat Vertikal, sementara H-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah FBT.
S14 Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol warna dari IC program, crystal warna, dan komponen lain sekitar bagian warna. Kerusakan pada bagian kontrol warna dapat ditelusuri dari IC program pin color control. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin color control input. Tegangan ini bergerak (dapat) diatur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu RGB dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC utama.
S15 Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain
pendukungnya, seperti pada kontrol volume, mute dari IC program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara.
Kerusakan pada bagian kontrol volume dan mute dapat ditelusuri dari IC program pin volume kontrol. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin volume control input. http://irmanf.wordpress.com/
Tegangan ini berubah jika pengaturan volume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program.
Untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC Utama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian volume (5 V dc) ke pin volume kontrol Utama dengan sebuah resistor. Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam ke adaan maksimal (volume suara maksimal).
S16 Kerusakan seperti ini sering terjadi pada televisi yang terkena petir (ada sebagian jenis televisi yang power-supply-nya rusak). Kerusakan seperti ini dapat berasal dari rangkaian IC program pin ident, dapat juga dari IC Utama, sekitar AFT atau pada bagian sinkronisasi.
Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. Jadi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada IC program atau pada IC Utama, melainkan pada komponen pendukung pada bagian yang rusak.
S17 Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horizontal pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan seperti ini bisa terjadi pada IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input), dapat juga pada rangkaian setelahnya (outputnya). untuk
mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Cara Injeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter (pengukuran kapasitas kapasitor). Fasilitas ini biasanya ada pada multitester sanwa tipe CX-605. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. Jika yang diinjeksi pada bagian video, hasilnya dapat dilihat pada layar televisi yaitu berupa perubahan gambar. Namun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada speaker akan terdengan suara "bib". jika pada bagian input gambar dan suara injeksi secara bergantian (tidak sekaligus), kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bahwa jalur yang dilaluinya (IC utama) bekerja.
S18 Kerusakan bukan pada blok IC program/utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. S19 Pastikan tombol Power On, dan steker terpasang dengan benar.
S2 Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Power Supply. Kemungkinan, pada rangkaian horizontal, vertikal, dan suara.
Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur tegangannya. Jika tegangan normal, pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen.
S20 Pastikan steker terpasang dengan benar.
S21 Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama, ukur tegangan yang diterima dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini.
Tegangan ini berubah jika pengaturan volume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program.
Untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC Utama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian volume (5 V dc) ke pin volume kontrol Utama dengan sebuah resistor. Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam ke adaan maksimal (volume suara maksimal).
S16 Kerusakan seperti ini sering terjadi pada televisi yang terkena petir (ada sebagian jenis televisi yang power-supply-nya rusak). Kerusakan seperti ini dapat berasal dari rangkaian IC program pin ident, dapat juga dari IC Utama, sekitar AFT atau pada bagian sinkronisasi.
Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. Jadi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada IC program atau pada IC Utama, melainkan pada komponen pendukung pada bagian yang rusak.
S17 Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horizontal pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan seperti ini bisa terjadi pada IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input), dapat juga pada rangkaian setelahnya (outputnya). untuk
mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Cara Injeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter (pengukuran kapasitas kapasitor). Fasilitas ini biasanya ada pada multitester sanwa tipe CX-605. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. Jika yang diinjeksi pada bagian video, hasilnya dapat dilihat pada layar televisi yaitu berupa perubahan gambar. Namun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada speaker akan terdengan suara "bib". jika pada bagian input gambar dan suara injeksi secara bergantian (tidak sekaligus), kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bahwa jalur yang dilaluinya (IC utama) bekerja.
S18 Kerusakan bukan pada blok IC program/utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. S19 Pastikan tombol Power On, dan steker terpasang dengan benar.
S2 Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Power Supply. Kemungkinan, pada rangkaian horizontal, vertikal, dan suara.
Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur tegangannya. Jika tegangan normal, pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen.
S20 Pastikan steker terpasang dengan benar.
S21 Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama, ukur tegangan yang diterima dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini.
http://irmanf.wordpress.com/
S22 Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada TV
S23 Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalah dari IC program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Metro, dll).
S24 Jika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, dan tuner itu sendiri. Antena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. Langkah yang dapat dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. Ji ka gambar masih tidak bersih, cobalah atur AGC adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lal u bandingkan hasilnya dengan tuner awal.
S25 Jika sinyal gambar yang diterima mula-mula baik (suara dan gambar bersih), pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat AFT atau voltage tuning yang tidak stabil. Untuk jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di trimer), jika AFT tank-nya sudah diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian (search), sinyal yang diterima tidak mau disimpan.
S26 Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S27 Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek volume dan pastikan tombol mute tidak di mute. Jika masih tidak ada, cek channel yang lain. Jika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa kemungkinan kerusakan bagian lain.
S28 Jika tegangannya 0 V dc (tidak ada sama sekali), gambar dan suara tidak ada. Jika tegangannya berubah-ubah (cat: bukan pada saat search), hal itu mengakibatkan gambarnya berlari-lari (sinyal berberubah-ubah-berubah-ubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 V dc, sebagian saluran tidak didapatkan (seharusnya di dapat
15 channel, ternyata hanya 5 channel). Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian VT ini. Untuk yang lainnya, sangat jaran.
S29 Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 V dc), sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak ada. Tegangan kurang mengakibatkan gambar buram. Tegangan berubah-ubah dapat
mengakibatkan sinyal beubah-ubah. Kerusakan pada AGC dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (banyak lebahnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya setelan AGC (AGC adjustment) kurang pas
S3 Kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator).
Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Lalu, ukur tegangan output. Jika ada, berarti kerusakan terjadi pada rangkaian di depannya. Jika tidak pada bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100k Ohm sebagai catu
S22 Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada TV
S23 Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalah dari IC program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Metro, dll).
S24 Jika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, dan tuner itu sendiri. Antena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. Langkah yang dapat dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. Ji ka gambar masih tidak bersih, cobalah atur AGC adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lal u bandingkan hasilnya dengan tuner awal.
S25 Jika sinyal gambar yang diterima mula-mula baik (suara dan gambar bersih), pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat AFT atau voltage tuning yang tidak stabil. Untuk jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di trimer), jika AFT tank-nya sudah diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian (search), sinyal yang diterima tidak mau disimpan.
S26 Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S27 Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek volume dan pastikan tombol mute tidak di mute. Jika masih tidak ada, cek channel yang lain. Jika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa kemungkinan kerusakan bagian lain.
S28 Jika tegangannya 0 V dc (tidak ada sama sekali), gambar dan suara tidak ada. Jika tegangannya berubah-ubah (cat: bukan pada saat search), hal itu mengakibatkan gambarnya berlari-lari (sinyal berberubah-ubah-berubah-ubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 V dc, sebagian saluran tidak didapatkan (seharusnya di dapat
15 channel, ternyata hanya 5 channel). Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian VT ini. Untuk yang lainnya, sangat jaran.
S29 Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 V dc), sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak ada. Tegangan kurang mengakibatkan gambar buram. Tegangan berubah-ubah dapat
mengakibatkan sinyal beubah-ubah. Kerusakan pada AGC dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (banyak lebahnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya setelan AGC (AGC adjustment) kurang pas
S3 Kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator).
Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Lalu, ukur tegangan output. Jika ada, berarti kerusakan terjadi pada rangkaian di depannya. Jika tidak pada bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100k Ohm sebagai catu
osilator.
http://irmanf.wordpress.com/
S30 Jika suara tidak bersih, sedangkan volumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di IC utama. Hal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. Namun, bisa juga pengaturan sistem suara bukan pada sistem PAL/BG. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian suara pada IC utama.
S31 Jika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada IC penguat suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Cara memastikan apakah IC penguat suara rusak adalah dengan melepaskan R618, kemudian sentuh (lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal dari tape atau VCD) pada kaki C610 atau kaki IC penguat suara secara keseluruhan (khusus jika disentuh tangan). Jika terdengar suara nada pada speaker, berarti IC penguat suara dalam kondisi baik (bekerj a). Dapat juga dipastikan dengan menghubungkan R618 ke amplifier. Jika tidak ada suara, berarti yang rusak IC penguat suara. Jika ada suara, berarti yang rusak adalah
rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada IC program, biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PCB. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan pin ident pada IC program. Mencari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. Tegangan catu kurang (tidak stabil) dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini.
S32 Jika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada IC program. Kerusakan dapat terjadi pada IC prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol volume pada IC program terletak pada pin 30; dipasang sebuah resistor R770 dengan hambatan sebesar 100 Ohm. Jika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi volume kontrol.
S33 Apakah anda mengalami gangguan pendengaran? anda sudah sampai tahap ini, seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya.
S34 Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya
S35 Catu V cc H pada IC utama, H-out dari IC utama, transistor H-driver, Catu H-driver, HDT (horizontal driver transformator), transistor penguat horizontal dan FBT (fly back transformator). Horizontal dan FBT (Fly Back Transformator). Mengatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagian-bagian tersebut.
S36 Heater pada CRT, tegangan catu 6 V ac, tegangan screen (G2) ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. Ini berarti bagian horizontal bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada R 6,8 Ohm dari FBT ke pin heater CRT. Heater pada CRT dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester x 1 Ohm terukur kira-kira 1-4 Ohm pin H1 dan H2
S30 Jika suara tidak bersih, sedangkan volumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di IC utama. Hal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. Namun, bisa juga pengaturan sistem suara bukan pada sistem PAL/BG. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian suara pada IC utama.
S31 Jika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada IC penguat suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Cara memastikan apakah IC penguat suara rusak adalah dengan melepaskan R618, kemudian sentuh (lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal dari tape atau VCD) pada kaki C610 atau kaki IC penguat suara secara keseluruhan (khusus jika disentuh tangan). Jika terdengar suara nada pada speaker, berarti IC penguat suara dalam kondisi baik (bekerj a). Dapat juga dipastikan dengan menghubungkan R618 ke amplifier. Jika tidak ada suara, berarti yang rusak IC penguat suara. Jika ada suara, berarti yang rusak adalah
rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada IC program, biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PCB. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan pin ident pada IC program. Mencari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. Tegangan catu kurang (tidak stabil) dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini.
S32 Jika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada IC program. Kerusakan dapat terjadi pada IC prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol volume pada IC program terletak pada pin 30; dipasang sebuah resistor R770 dengan hambatan sebesar 100 Ohm. Jika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi volume kontrol.
S33 Apakah anda mengalami gangguan pendengaran? anda sudah sampai tahap ini, seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya.
S34 Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya
S35 Catu V cc H pada IC utama, H-out dari IC utama, transistor H-driver, Catu H-driver, HDT (horizontal driver transformator), transistor penguat horizontal dan FBT (fly back transformator). Horizontal dan FBT (Fly Back Transformator). Mengatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagian-bagian tersebut.
S36 Heater pada CRT, tegangan catu 6 V ac, tegangan screen (G2) ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. Ini berarti bagian horizontal bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada R 6,8 Ohm dari FBT ke pin heater CRT. Heater pada CRT dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester x 1 Ohm terukur kira-kira 1-4 Ohm pin H1 dan H2
http://irmanf.wordpress.com/
S37 Kemungkinan yang rusak adalah yoke bagian horizontal (sebelah dalam yang menyentuh badan CRT). Rusaknya biasanya terbakar. Jika tidak parah, kawat email yang telah terbakar dapat dipisahkan dan diisolasi, kemudian dipasang lagi. Jika sangat parah, ganti saja.
S38 Komponen yang berhubungan dengan yoke horizontal ditandai dengan kabel warna merah dan biru yang sering rusak, kapasitor dengan kapasitas (0.05-0.1) mf.
S39 Tegangan catu untuk FBT tidak cukup, kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal berubah nilai, bisa juga kapasitor yang berhubungan dengan yoke horizontal (j ika bekas, yoke diganti. Namun, bawaan (original) jarang sekali).
S4 Kerusakan bukan pada blok Power Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lainnya.
S40 Sinkronisasi horizontal pada IC utama hingga ke FBT, komponen yang sering rusak, resistor dari IC utama ke FBT, tapi dapat juga IC utamanya. Namun, kemungkinannya sangat kecil.
S41 Setelan screen nya (G2 adjustment) terlalu tinggi. Jika direndahkan beberapa saat, kemudian blanking lagi, berarti potensiometernya yang disatukan dengan FBT rusak, dapat dimodifikasi atau ganti FBT langsung. Jika tegangan G2 normal, periksa elco pada catu 180 V dc untuk RGB.
S42 Kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal, FBT, yoke. Jika keadaan ini terjadi, gantilah transistor penguat horizontal dengan transistor yang mempunyai arus besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih sempat melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak. S43 Kerusakan bukan pada bagian horizontal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S44 Bagian yang rusak dapat pada catu osilator vertikal di IC utama, osilator vertikal pada IC utama, catu IC penguat vertikal, dan IC penguat vertikal
S45 Catu IC penguat vertikal
S46 Kapasitor tapis pada penguat vertikal (biasanya elco 100 microfarad - 330 microfarad).
S47 Penguatan vertikal (tapi bukan IC vertikal) mendapatkan adjustment vertikal atau pengatur penguatan vertikal, bisa juga elco kapasitor.
S48 Sinkronisasi vertikal (yang sering rusak resistor dari IC utama pin sinkronisasi input atau output). S49 Kerusakan bukan pada bagian vertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S5 Kerusakan pada bagian Osilator Power Supply.
Lepaskan semua jalur output dari power supply ke rangkaian lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian periksa elektrolitnya.
S50 Jika gambar pada televisi tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturnya dapat dengan memutar potensioner untuk fokus pada FBT. Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus (lingkaran merah putus-putus). Gejalanya dapat dilihat pada kawat k onduktor: pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga