• Tidak ada hasil yang ditemukan

.Doa. Harapan. Tim DharmaTalk Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ".Doa. Harapan. Tim DharmaTalk Maret 2014"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

.

Doa

Harapan

Tim DharmaTalk Maret 2014

Memohon kepada Mahaguru Maha Mula Acarya Lian Sheng

&

Memohon kepada Sepuluh penjuru Buddha, Bodhisattva, Dharmapala dan segenap Makhluk Suci lainnya.

Berkenan memberkati usaha murid dalam meneruskan arus Dharma.

Semoga Pembaca dapat memahami Dharma yang terkandung didalamnya. Semoga terjalin jodoh dengan Buddhadharma.

Semoga arus Dharma mengalir dalam diri umat manusia. Semoga semua makhluk berbahagia.

Vajra Acarya Lian-Yuan

Penasehat Herlina Renny Funglie Huang Joni Ming2 Tim Editor Sujadi Bunawan Pembina

Vajra Acarya Lian-Pu Penanggung jawab

(3)

.

Living Buddha Lian Sheng yang bernama awam Sheng-Yen Lu, lahir pada tanggal 18 bulan 5 penanggalan lunar tahun 1945 di peternakan ayam di tepi Sungai Niuchou, Chiayi, Taiwan. Beliau alumni Fakultas Geodesi Akademi Sains Zhong-zheng (ang-katan ke-28), meraih gelar Sarjana Tehnik, serta mengabdi di kemiliteran selama 10 tahun. Di kemiliteran pernah memperoleh piagam emas, piagam perak, piala emas sastra dan seni kemiliteran negara, serta berbagai penghargaan lainnya.

Pada suatu hari di tahun 1969, Living Buddha Lian Sheng di-ajak ibunda sembahyang di kuil Yuhuang Gong di Taichung. Berkat Maha Dewi Yao Chi, mata dewa dan telinga dewa beliau terbuka. Beliau melihat dengan mata kepala send-iri bahwa tiga sosok Bodhisattva menampakkan dsend-iri dan berseru, “Setulus hati belajar Buddhisme. Setulus hati belajar Dharma. Setulus hati berbuat kebajikan.” Di ang-kasa juga muncul dua kata: ‘Kesetian’ dan ‘Kebajikan’ yang berpesan pada beliau agar membabarkan Dharma dan memberikan kebajikan serta menyelamatkan para makhluk.

Malam hari itu, roh Living Buddha Lian Sheng dibawa oleh Buddha-Bodhisattva ke Sukhavati-loka untuk melihat langsung sekaligus untuk mengenali sendiri wujud kelahiran sebelum-nya (Dharmakaya), yakni “Maha-Padma-kumara Putih yang berjubah putih dari delapan belas Maha-Padmakumara Ma-hapadminiloka, Sukhavatiloka.” Oleh se-bab itu, beliau menitis di alam fana demi menyeberangkan para makhluk kembali ke Mahapadminiloka.

Sejak itu, Living Buddha Lian Sheng setiap

(4)

.

malam mengikuti Guru Spiritual yang tak berwujud--Guru Sanshan Jiuhou (Sebutan kehormatan yang diberikan Living Buddha Lian Sheng untuk Dharmakaya Buddha-Bodhisattva) berlatih Sadhana Tantra selama tiga tahun. Berkat petunjuk Guru San-shan Jiuhou pula, pada tahun 1972 beliau bertolak ke gunung Jiji, Nantou, untuk ber-guru pada pewaris XIV Taoisme Qingcheng, Qingzhen Daozhang (Biksu Liao-Ming) untuk belajar ilmu Tao, Danting Fulu, Jiuxing Dili Dafa, Mahasadhana Sekte Nying-mapa versi Tantra Cina dan Tantra Tibet, lima macam pengetahuan, dan lain-lain. Karena kondisi tersebut di atas, pada tahun 1972 Living Buddha Lian Sheng telah me-miliki tata ritual Sadhana Tantra yang lengkap. Kunci utama mencapai pencerahan kebuddhaan serta Mahasadhana rahasia dari sekte-sekte utama Tibet yang tidak di-wariskan selama ribuan tahun pun beliau telah menguasai semuanya, sehingga men-capai Siddhipala Penguasa Rahasia dan Buddha Padma Prabha Svara yang setingkat dengan Dasabhumi Bodhisattva.

Sejak tahun 1970, Living Buddha Lian Sheng secara berturut-turut telah bersarana pada Biksu sekte eksoterik, antara lain Biksu Yinshun, Biksu Le-guo, Biksu Dao-an. Tahun 1972 beliau menerima Sila Bodhisattva dari Biksu Xian-dun, Biksu Hui-san, dan Biksu Jue-guang sebagai Guru sila, serta Biksu Shang-lin dan Biksu Shan-ci se-bagai Guru Ritual di Vihara Yan, Nantou. Berkat karma baik beliau kembali memo-hon abhiseka silsilah dari para Guru di alam manusia, antara lain dari Biksu Liao-ming dari Sekte Nyingmapa (Sekte Merah), Guru Sakya Dezhung dari Sekte Sakyapa (Sekte Kembang), Gyalwa Karmapa XVI dari Sekte Kargyupa (Sekte Putih) dan Guru Thubten Dhargye dari Sekte Gelugpa (Sekte Kuning).

Pada tanggal 16 Juni 1982, Living Buddha Lian Sheng sekeluarga hijrah ke Seattle, Amerika Serikat. Beliau di Paviliun Ling Xian menekuni segala sadhana Tantra. Pada Tanggal 27 Agustus 1982 (tanggal 10 bulan 7 Lunar) Buddha Sakyamuni memberikan Vyakarana pada beliau lewat penjamahan kepala dengan pembentukan tangan Bud-dha di atas kepala.

Pada tanggal 5 Juli 1985 (tanggal 18 bulan 5 penanggalan lunar, bertepatan den-gan hari ulang tahun Living Buddha Lian Sheng), beliau mencapai Siddhi ‘Cahaya Pelangi Abadi’. Saat itu ada jutaan Dakini berseru memuji Siddhi ‘Cahaya Pelangi Abadi’ tak lain adalah ‘Anuttara Samyaksambodhi’ (disebut pula “mencapai kebud-dhaan pada tubuh sekarang”).

(5)

.

Tahun 1975, Living Buddha Lian Sheng mendirikan ‘Ling Xian Zhen-Fo Zong’ di Tai-wan. Tahun 1983 di Amerika Serikat secara resmi merintis ‘Zhen-Fo Zong’, dan pada tahun 1985 mendirikan vihara cikal bakal Zhen-Fo Zong (Vihara Vajragarbha Seat-tle). Beliau mengabdikan diri sepenuhnya dalam pembabaran Sadhana Tantra Satya Buddha.

Pada tanggal 19 Maret 1986 (tanggal 10 bulan 2 Lunar) di Mandalasala Satya Bud-dha, kota Redmond, Amerika Serikat, Living Buddha Lian Sheng secara resmi di-Upasampada oleh Biksu Guo-xian. Beliau mulai menjalani misi penyeberangan dalam wujud Biksu.

Perjalanan kehidupan sadhana Living Buddha Lian Sheng berawal dari Agama Kris-ten, lalu Taoisme, Buddhisme Mahayana, terakhir berlatih Sadhana Tantra sampai mencapai Siddhi. Itulah sebabnhhya, keseluruhan sistem silsilah Zhen-Fo Zong ter-kandung dan terbaur ilmu Taoisme, ilmu Fu, ilmu ramalan, Ilmu Feng Shui serta metode-metode duniawi lainnya. Semua ini untuk kemudahan makhluk luas menga-tasi kesulitannya, mencapai tujuan menyeberangkan para insan yakni “Terlebih dulu menariknya dengan keinginan duniawi lalu menuntunnya menyelami kebijaksanaan Buddha.”

Dalam upaya merintis pendirian Zhen-Fo Zong, Living Buddha Lian Sheng telah memberikan sebuah metode pelatihan yang menekankan praktek dan bukti nyata ke-pada umat manusia. Living Buddha Lian Sheng berjanji ke-pada para siswa “Asalkan anda tidak melupakan Mula Acarya dan setiap hari bersadhana satu kali, maka ke-tika ajal menjelang, Padmakumara pasti menampakkan diri untuk menjemput anda ke alam suci Mahapadminiloka.”

Living Buddha Lian Sheng seumur hidup membabarkan Dharma dan menyeberang-kan para makhluk. Beliau sungguh mematuhi nasihat Guru sesepuh Taois Qing-zhen yang mengatakan bahwa tidak menetapkan tarif agar semuanya diberikan secara sukarela saja. Prinsip ini ditaatinya seumur hidup, dan hal ini menjadikan beliau seorang yang berkepribadian luhur.

(6)

.

Latihan Tekun dan Keberhasilan Nyata 6 Pentingnya Catur Prayoga 19 Sikap Berbakti Menggugah Langit 44

Rakta Jambhala 51

Tata Ritual Sadhana Kurukulla Bhagavati “Memanah Sepuluh Penjuru” 56 【釋經名「佛說阿彌陀經」】經 64

Info dan edisi digital DharmaTalk dapat diperoleh di alamat website www.shenlun.org/dharma-talk/

[email protected]

(7)

.

Latihan Tekun dan Keberhasilan Nyata

~Maha Arya Acarya Lian Sheng~

Mengapa kita harus berlatih Dharma Budha dengan tekun? Karena ada terlalu banyak penderitaan dalam dunia Saha ini.

Sesosok makhluk hidup terus bertumimbal lahir di 6 alam kehidupan tanpa ada harapan untuk dapat terlepas dari lingkaran ini. Juga, akibat dari karma buruk tidaklah menyenangkan. Tidaklah mudah mendapatkan tubuh manusia. Hanya manusia yang dapat mempunyai pikiran untuk melatih diri. Sangat sulit bagi makhluk neraka, setan kelaparan, binatang, asura, dan para dewa untuk mau berlatih. Juga, tidaklah mudah untuk dapat menemukan Dharma Budha yang sejati.

Sungguh sayang bagi orang yang sebenarnya sudah mendapatkan metode Dharma untuk tidak berlatih!!! Saya, Budha Hidup Lu Sheng Yen, suatu kali dibawa ke alam surga, melihat Maha Dwikolam Teratai, dan mengunjungi berbagai alam dharma.

Saya, Budha Hidup Lu Sheng Yen, sungguh sungguh melihat Sakyamuni Budha yang menamakan saya Budha Sinar Bunga Yang Leluasa.

Saya, Budha Hidup Lu Sheng Yen, lewat latihan yang tekun dan tak terputus-putus, telah mencapai keberhasilan. Saya adalah seorang sadhaka yang berlatih tekun dan yang telah mencapai pencerahan. Saya bukan orang yang suka omong kosong dan berbohong.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Saya banyak menekankan fondasi dalam Tantrayana: 1. Maha Namaskara.

2. Maha Mandala Puja. 3. Catur Sarana. 4. Vajrasattva Yoga.

Ke empat empat nya harus dilatih minimal 100 ribu kali. Lebih banyak, lebih baik. Latihlah terus sampai anda “benar benar teguh”.

(8)

.

Dalam sadhana “Guru Yoga”, visualisasikan “Guru menyentuh kepala untuk memberikan adisthana” dan japa mantra hati Guru sebanyak 100 ribu kali sehingga anda mendapatkan warisan kekuatan Guru.

Setelah berhasil dalam Guru Yoga, anda bisa berlatih Yidam Yoga sampai Yidam anda muncul. Pada saat itu, anda telah menyelesaikan metode Tantra Luar. Ada perbedaan besar antara latihan dalam Budhisme Esoterik (Tantra) dan Budhisme Exoterik (Sutrayana). Tak ada “Maha Namaskara”, “Maha Mandala Puja”, “Catur Sarana”, “Vajrasattva Yoga”, dan “Guru Yoga” dalam Budhisme Exoterik. Tantra menekankan praktek nyata, sedangkan Sutrayana menekankan teori (doktrin).

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Saya telah menulis sebuah buku berjudul “Maha Cemerlang Tantrayana” di dalam mana saya menjelaskan secara terperinci sadhana sadhana Tantrayana. Karena saya sangat menghargai buku ini yang mencakup pemahaman saya dan rahasia rahasia sadhana yang mendalam, saya menulis syair berikut ini:

Buku ini menjelaskan perincian terpenting dari perincian, Rahasia paling rahasia dari rahasia.

Muncul tubuh emas dengan sifat kekosongan dan sinar murni. Pemahaman membawa kita pada pemberkatan dari Tathagata.

Saya membahas dari “kemurnian dan kesucian” alam ke “pengundangan” para Budha, ke “penjapaan mantra yang sempurna”. Maha Cemerlang Tantrayana adalah ilham pertama saya di Rainbow Villa di Amerika. Saya membuka rahasia rahasia sadhana Tantrayana tanpa sungkan-sungkan lagi. (Ini belum pernah terjadi sebelumnya)

Saya telah mengatakan bahwa saya adalah seorang sadhaka yang berlatih tekun. Hanya orang yang berlatih tekun yang dapat membahas semua perincian dan semua rahasia mendalam secara lengkap dan menyeluruh.

(9)

.

Para pembaca (semua orang) harus menghargai munculnya Budhisme Esoterik (Tantrayana) di dunia ini untuk menyelamatkan semua insan. Para pembaca harus berusaha semaksimal mungkin untuk jangan sampai kehilangan kesempatan diselamatkan oleh Dharma Tantra Satyabudha.

Saya berani menyatakan hal berikut ini:

Budhisme Esoterik dan Budhisme Exoterik adalah satu keluarga. Tantrayana adalah intidari dari Sutrayana.

Kecemerlangan Tantrayana adalah sari dari intisari. * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Sadhaka yang mentaati ajaran dan rahasia rahasia mendalam yang saya uraikan dalam “Maha Cemerlang Tantrayana” sungguh merupakan orang orang paling beruntung dalam dunia Saha ini. Saya memberitahu para pembaca sejujurnya bahwa mereka akan:

Bergemerlapan dalam sinar maha kebijaksanaan. Mencapai tahap keberhasilan yang besar.

Mencapai Kebudhaan yang sungguh luar biasa.

Berkeyakinan teguh pada Dharma yang benar tanpa kemelekatan. Mendapatkan kebahagiaan dan hormat dari seluruh dunia. Membuang semua malapetaka.

Memperoleh dukungan dari semua Budha. Memutar Roda Dharma nan Agung.

Dalam Sutra Teratai, ada kalimat berikut ini: “Sang Buddha, setelah dengan tenangnya keluar dari Samadhi yang cemerlang, memberitahu Sariputra bahwa kebijaksanaan dari para Budha sungguh mendalam tak terukur dan bahwa pintu kebijaksanaan mereka sulit untuk dimasuki.

Para Arahat dan Pratyeka Budha pun tidak memiliki kebijaksanaan seperti itu.” Tapi saya mengetahui, Alam Kebenaran yang absolut adalah alam yang tanpa penyimpangan, tanpa perubahan, tanpa kelahiran, tanpa kematian, tanpa penciptaan, tanpa kemunduran, dan tak dapat diungkapkan.”

(10)

.

Saya ingin mengatakan hal berikut ini, “Hal-hal penting dan rahasia rahasia mendalam yang diuraikan dalam buku “Maha Cemerlang Tantrayana” adalah intisari sesungguhnya dari Tantrayana. Mereka adalah telepati antara satu pikiran dan pikiran lain, hubungan antara pikiran seseorang dan pikiran orang lainnya lagi.”

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Secara umum, Sutrayana banyak menekankan “pelatihan pikiran”. Namun, latihan Tantrayana adalah latihan tubuh dan pikiran karena tubuh dan pikiran adalahsama pentingnya.

Tri-Ratna dalam Budhisme Sutrayana adalah Budha, Dharma, Sangha. Tri-Ratna dalam Tantrayana ada di dalam yaitu Prana, Nadi, Bindu.

Sutrayana menekankan kebijaksanaan yaitu ke 5 jenis kebijaksanaan Tathagata. Tantrayana menekankan bindu, ke 5 jenis intisari yang berubah menjadi ke 5 jenis kebijaksanaan dalam tubuh manusia.

Saya memberitahu para pembaca sejujurnya bahwa “pelatihan tubuh dan pikiran” adalah benar karena tubuh yang sehat sangat penting bagi latihan. Saya sering melihat biksu-biksu Sutrayana yang tidak mengurus kesehatan mereka sehingga mengidap berbagai macam penyakit. Sebagian menderita sakit kepala dan kurang darah. Sebagian bermata merah dan menderita tekanan darah tinggi. Sebagian batuk-batuk terus. Sebagian bertubuh lemah dan memuntahkan darah. Sebagian menderita rematik. Sebagian sakit maag dan cacingan.

Sebagian menderita sakit kulit dan sakit gigi. Sebagian menderita penyakit jantung. Namun, mereka masih saja tidak perduli dengan kesehatan mereka. Pengabaian mereka akan kesehatan mengakibatkan 2 hal:

1. Mereka tidak mendapatkan ketenangan pikiran dan tidak dapat berlatih terus. 2. Kesehatan buruk mereka membuat orang-orang awam meragukan Budhisme. Dalam Tantrayana, Tantrika bukan hanya melatih penyucian tubuh, ucapan, dan pikiran, tapi juga “prana, nadi, bindu” yang merupakan pelatihan tubuh.

(11)

.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Sebagai hasil dari pelatihan prana, nadi, dan bindu di dalam tubuh, saya memperoleh ke 8 jenis keberhasilan besar berikut ini:

1. 6 Goncangan Besar

Semua cakra (dimana nadi nadi bertemu di seluruh tubuh), dapat digoncangkan oleh prana sehingga menjadi terbuka dan leluasa. Dengan prana mengalir lancar di seluruh tubuh, orang akan mendapatkan kesehatan yang sangat baik. Perasaan prana yang mengalir di sekujur tubuh adalah keadaan sejati dari kesadaran alam semesta.

2. Adanya sensasi api di Tan-Tien

Lewat pelatihan prana, api kundalini dapat dinyalakan sehingga membuat dirinya penuh dengan tenaga dan kehangatan dan menunjukkan tanda tanda tulang vajra dari Budha.

3. Air Ginjal yang cukup

Ada banyak sadhaka yang latihannya menguras air ginjal sehinggal menimbulkan kebocoran. Latihan Tantra Dalam membuat air ginjal cukup serta mengalir lancar sehingga membuat Tantrika bertenaga, dapat membabarkan Dharma dengan penuh semangat.

4. Mata memancarkan sinar keemasan.

Karena adanya sensasi api di Tan-tien dan cukupnya air ginjal, penyatuan air dan api membuat mata Tantrika memancarkan sinar keemasan dan seluruh tubuh Tantrika bersinar sebagai hasil pengubahan api menjadi sinar. Memancarnya sinar ini adalah hasil dari pelatihan Tantra Dalam. (Sinar dapat muncul dengan 2 cara: sinar eksternal (luar) dan sinar dari dalam (internal). Sinar luar diberikan oleh para Budha dan Bodhisattva sebagai pemberkatan (pemberian semangat dan dukungan). Sinar dari dalam adalah sinar yang dihasilkan oleh Tantrika sendiri lewat pelatihan Tantra Dalam.) 5. Terbukanya Telinga Gaib

(12)

.

telinga akan muncul. Sadhaka tersebut akan dapat mendengar Dharma dan pelajaran dari para Budha dan Bodhisattva. Mata dan telinga nya akan menjadi jernih bersinar. Ada sadhaka sadhaka yang semakin berlatih semakin tertutup mata dan telinganya. Itu karena mereka hanya berlatih bagian luar saja, tidak bagian dalam.

6. Mengaktifkan Otak

Sadhaka tersebut akan merasa bahwa benak nya makin hari makin jernih. Daya ingat nya menjadi makin hari makin baik. Kecerdasan nya makin hari makin baik.

7. Tubuh yang kuat

Tubuh kuat bertenaga, suara yang lantang dan dalam, lengan yang berotot. Kaki dapat mendaki gunung tinggi dan berlari cepat.

8. Kemampuan Gaib

Karena semua indra nya menjadi jelas lancar, si sadhaka akan dapat berkomunikasi dengan kesadaran alam semesta dan akhirnya menyatu dengan nya tanpa perbedaan sama sekali.

Ke 8 jenis keberhasilan ini sungguh benar-benar ada dan hanya dapat diperoleh lewat pelatihan internal (Tantra Dalam).

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Orang yang berlatih sadhana internal (Tantra Dalam) akan sehat, kuat, dan jarang sakit karena prana mengalir lancar, nadi nadi nya terbuka, dan tidak mengalami kebocoran.

Saya memberitahu para pembaca dengan sejujurnya bahwa sadhana internal (Tantra Dalam) memberikan keberhasilan yang dapat diamati/dibuktikan. Keberhasilan ini dapat dibuktikan dan diukur.

(13)

.

Pipi yang merah, bibir yang merah, kulit yang halus, mata yang cemerlang, terlihat cerdas, emosi yang lemah lembut, memancarkan kesucian, langkah kaki yang mantap terkontrol.

Karakteristik internal dari sadhaka yang berhasil dalam Tantra Dalam mencakup: kemampuan berkomunikasi dengan para roh, penyatuan antara kenikmatan dan kekosongan, penyatuan antara dharma dan tubuh nya, leluasa menggunakan ke 6 jenis kesaktian, pikiran yang cerah, dan kesadaran akan sifat asal nya, penguasaan akan hal kelahiran dan kematian dirinya sendiri, pencapaian seketika dari tahap kebudhaan dan sinar pelangi yang abadi.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Dalam Tantrayana, orang dapat “menjadi Budha dalam tubuh sekarang” lewat pelatihan dalam, sedangkan dalam Sutrayana, orang hanya dapat “menjadi Budha lewat bimbingan Budha”. Para biksu Sutrayana tidak membicarakan hal “menjadi Budha dalam tubuh sekarang” karena mereka tidak tahu tentang pelatihan dalam. Dalam Tantrayana, orang dapat mengubah dirinya menjadi seorang Budha karena di dalam tubuhnya:

Nadi terhubungkan dengan nadi. Hawa mengalir dengan lancar. Bindu terhubungkan dengan bindu. Sinar terhubungkan dengan sinar.

Bila sadhaka tidak melatih “bindu” dan belum membuang loba, dosa, moha, maka ia sudah pasti mengalami kebocoran:

Kebocoran dalam hal keringat dan kencing. Kebocoran dalam hal air mata.

Kebocoran dalam hal pori pori kulit. Kebocoran dalam hal hati dan pikiran. Kebocoran dalam hal air mani.

Bagaimana bisa seorang sadhaka yang tidak mempunyai cukup prana, yang nadi nadinya tersumbat, yang cairan dalam tubuh terkuras, yang sinarnya lemah, yang giginya rapuh, yang gusinya ciut, yang air maninya habis, yang tak

(14)

.

bersemangat, bagaimana bisa orang seperti ini dapat melanjutkan latihan?

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Tiga rahasia besar dalam Tantrayana adalah: 1. Memasuki

Kesadaran alam semesta mengalir masuk ke tubuh sadhaka. 2. Berdiam (bermukim)

Kesadaran alam semesta bersirkulasi dalam tubuh sadhaka. 3. Menyatu

Kesadaran alam semesta dan tubuh sadhaka menyatu dan menimbulkan keberhasilan.

Rahasia rahasia ini mengandung tiga makna besar. Pertama adalah turunnya arus energi dari alam semesta. Kedua, mengalir (bersirkulasi) nya energi di dalam nadi di dalam tubuh manusia. Ketiga, kombinasi dari energi ini membawa sadhaka menjadi seorang Vajra Budha (Vajradhara).

Sungguh luar biasa!

Biksu Zhao Zhou merenungkan kata “tak ada”. Acarya Huiyuan berzikir “Amitabha Budha”.

Patriak 6 Zen, Hui Neng, “tidak memikirkan baik dan buruk”.

Semua metode ini berpahala. Namun, hanya Dharma Tantrayana yang mencakup tahap permulaan (pembangkitan) sampai tahap kesempurnaan (penyelesaian) serta praktis.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Ada kebocoran kebocoran dalam tubuh manusia, bukan hanya kebocoran dari organ-organ tubuh fisik, tapi juga kebocoran dalam arti semangat (roh) dan pikiran. Namun, roh dan pikiran memang berkaitan dengan organ organ tubuh. Jadi, roh dan materi menjadi berbeda sewaktu dipisahkan dan menjadi sama sewaktu digabungkan. Roh (shen) mempengaruhi materi, sedangkan materi juga mempunyai dampak pengaruh terhadap roh.

(15)

.

Dalam Tantrayana, tubuh dan pikiran dilatih kedua-duanya. Sebaliknya, Sutrayana hanya melatih pikiran sehingga mengabaikan tubuh.

Ke 4 jenis kebocoran pikiran adalah: Birahi : Kebocoran karena mabuk sex. Loba : Kebocoran roh.

Kebocoran dari ucapan.

Pandangan salah : Kebocoran dari pori pori. * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Dalam Tantrayana, rahasia rahasia mendalam dari Anuttarayoga Tantra adalah: 1. Menurunkan: Sadhaka harus merenungkan bahwa kenikmatan besar

(Maha Sukha) tidaklah nyata.

2. Mempertahankan: Sadhaka harus merenungkan bahwa kekosongan besar (Maha Sunya) adalah tanpa batas.

3. Mengangkat: Sadhaka harus merenungkan bahwa Maha Sukha adalah Maha Sunya dan bahwa sewaktu keduanya menyatu, Maha Sukha menjadi Sunya.

4. Memencarkan: Sadhaka harus merenungkan bahwa ia berkonsentrasi pada sifat Dharma dan pada seorang Budha.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Saya, Lian Shen Rinpoche, memberitahu para pembaca dengan sejujurnya bahwa di dunia ini, hanya ada sedikit sadhaka yang telah berhasil dan bahkan lebih sedikit lagi yang berlatih dengan tekun sampai memperoleh keberhasilan nyata. Karenanya, mereka sungguh sangat berharga.

Saya berani mengatakan bahwa saya adalah seorang yang telah berlatih tekun selama lebih dari 20 tahun tanpa putus-putusnya, sama seperti saya menulis buku-buku saya selama tahun-tahun tersebut.

Saya mendirikan aliran Satyabudha atas dasar semangat Bodhisattva untuk menanamkan “keyakinan” di hati para insan. Dari keyakinan, mereka tertarik

(16)

.

untuk mengambil jalan bhavana, dan kemudian memutuskan untuk berlatih secara sepenuh hati, sebelum akhirnya memperoleh pencapaian dalam ajaran ajaran Tathagata. Saya menekankan baik praktek maupun teori. Mulai dari “membangunkan potensi tubuh dan pikiran”, ke “munculnya kesaktian”, ke “kemampuan penyembuhan penyakit yang sangat efektif”, saya akhirnya menjadi “Guru Utama diantara Langit dan Bumi.”

Saya berani mengatakan bahwa saya adalah sadhaka sejati, saya bukan sadhaka palsu.

Saya tidak mengejar kekayaan maupun ketenaran. Sekarang saya telah mendapatkan kekayaan. Sekarang saya telah mendapatkan ketenaran.

Namun, kekayaan dan ketenaran adalah semacam rintangan. Hanya sewaktu keduanya dilepaskan, barulah akan ada praktek nyata. Dengan kata lain, hanya mereka yang dapat mengatasi kekayaan dan ketenaran yang dapat dikatakan sebagai sadhaka sejati. Karenanya, saya tidak menginginkan ketenaran maupun kekayaan. Hanya kalau ketenaran dibuang dan kekayaan hanya sekedar digunakan untuk tujuan tujuan Budhisme, barulah orang dapat mencapai kekosongan yang sempurna yang merupakan “pandangan benar dan tubuh dharma” dari Satyabudha (Budha Sejati).

Saya adalah seorang Budha. Apa gunanya ketenaran bagi saya? Apa gunanya kekayaan bagi saya?

Sebagai seorang Budha yang sempurna, saya memiliki “sifat Budha” dan “posisi Budha”.

Selain itu, saya tidak punya apa-apa. Darah dan daging saya telah diubah menjadi sinar kebijaksanaan. Masa depan saya telah diatur dengan jelas. Segala sesuatu tentang saya tak ada. (Tak ada yang datang. Tak ada yang pergi.)

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Saya menjelaskan prinsip penyatuan antara pengetahuan dan aksi seperti yang dianjurkan oleh Wang Yang Ming dengan kata kata berikut ini:

(17)

.

Aksi dengan pengetahuan membawa pada pembuktian pengetahuan. Mengejar pengetahuan dalam aksi mencegah penyimpangan. Beraksi tanpa pengetahuan adalah latihan yang membabi-buta. Tahu tanpa beraksi tidak membawa manfaat.

(Ini adalah penjelasan terbaik tentang hubungan antara latihan yang tekun dan keberhasilan.)

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Saya sering mengutip sebuah sajak lainnya dari Wang Yang Ming yang berjudul “Sifat Kosong”:

Mengetahui bahwa dunia ini bagaikan mimpi, Membuat saya tidak mengejar,

Membuat hati saya kosong dan damai. Menggunakan mimpi di dalam alam mimpi,

Orang dapat melakukan banyak perbuatan kebajikan. Sajak ini mirip dengan kata kata dari Sutra Intan: Hidup ini bagaikan mimpi, ilusi, kabut, dan kilat. Mencapai keberhasilan berarti tidak mencapai apa apa Mencapai keberhasilan berarti tidak mencapai apa apa. Menumpuk pahala berarti tidak memiliki pahala.

Keberhasilan latihan saya hanyalah perubahan dari seorang awam yang berdarah dan berdaging menjadi seorang Budha dengan sinar kebijaksanaan. Budha ini bukanlah yang dibuat-buat, tetapi “sinar dari seorang Budha sejati”.

Menurut saya, judul “sifat kosong” adalah:

“Sifat kosong adalah sifat asal, yang seperti sinar yang damai abadi, yang juga adalah kedamaian dari nirvana Tathagata. Sifat kosong ada di segala sesuatu. Segala sesuatu menunjukkan sifat kosong. Sifat kosong dapat dipisahkan dari tiada. Tiada dapat dipisahkan dari sifat kosong. Pemahaman sifat kosong membawa pada pemahaman akan segala sesuatu, yang kemudian membawa pada pemahaman sebab sebab insan. Lewat ini, maka orang mencapai pencerahan dengan sendirinya.”

(18)

.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Saya memberitahu para pembaca dengan sejujurnya bahwa saya adalah Budha Sinar Bunga Yang Leluasa. Sakyamuni Budha sendiri yang menamai saya. Waktu : Di malam tanggal 6 Mei 1992

Tempat : Sebuah Cafe di Taipeh (Taiwan) Metode : Perjalanan Astral (Roh keluar badan)

Saya sudah pernah katakan bahwa saya minum minum kopi dengan Sakyamuni Budha. Sesungguhnya, tak ada yang perlu ditertawakan tentang hal ini. Sepanjang hidup saya, saya hanya berbicara dan menulis hal hal yang sungguh sungguh terjadi. Bila saya tidak berjumpa dengan Sakyamuni Budha, maka saya pun tidak akan menulis dan berbicara hal diatas. Karena bila saya berbicara dan menulis hal-hal yang tidak pernah terjadi, maka itu berarti saya berbohong besar dan melanggar sila. Sekarang, saya nyatakan sekali lagi bahwa saya berjumpa Sakyamuni Budha yang memberi saya nama “Budha Sinar Bunga Yang Leluasa”. Bila ada “Maha-Maha Biksu” yang menertawakan saya, biarlah karena mereka memang tak mengerti sama sekali.

Sakyamuni Budha sungguh luar biasa. Saya sungguh luar biasa.

Saya suatu kali minum minum kopi bersama Sakyamuni Budha. Itu “wajar”. Itu “alamiah”.

Apakah para biksu itu memahami apa yang dimaksud dengan “wajar” dan “alamiah”?

Keanehan segala sesuatu terletak pada “kewajaran dan kealamiahan nya”. Ini tak dapat dimengerti pikiran mereka. Minum kopi bersama Sakyamuni adalah wajar dan aneh pada saat yang sama.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Saya adalah Budha Sinar Bunga Yang Leluasa Saya adalah Budha Sinar Bunga Yang Leluasa.

Lewat latihan yang tekun, saya telah berhasil memperoleh pemahaman penuh tentang penciptaan dan pemusnahan segala sesuatu di seluruh alam dharma.

(19)

.

Meskipun tubuh manusia saya ini masih hidup di dunia Saha, saya telah terlepas dari semua kilesa dan dapat mengontrol kelahiran dan kematian saya. Saya telah mencapai pencerahan dan akhirnya memahami segala sesuatu.

Saya tidak akan mengabaikan satu insan pun. Saya tak lagi membeda-bedakan antara diri, orang lain, dan para insan. Welas asih dan Bodhi yang tak terukur akan langsung muncul di benak saya begitu bertemu di saat dan kondisi yang tepat. Saya adalah kekosongan yang memenuhi seluruh alam semesta. Tanpa kelahiran, tanpa kematian, tanpa datang, tanpa pergi, tanpa wujud membawa pada persamaan. Saya adalah kekosongan yang tak melekat pada apapun juga. Saya murni, bersih, dan suci, menyamaratakan segala sesuatu, dan tidak lagi membeda-bedakan. Bagi saya, tak ada rupa, tak ada aspek, tak ada aksi, tak ada diam, tak ada ukuran, dan tak ada batas. Bagi saya, tak ada tambah, tak ada kurang, tak ada polusi, tak ada penyucian, tak ada baik, tak ada jahat, tak ada kebodohan, tak ada kebijaksanaan, tak ada keuntungan, tak ada kerugian, tak ada bahaya, tak ada takut.

Ke 10 penjuru sungguh luar biasa dan tak terukur. Para insan sungguh luar biasa tak terukur.

Saya memiliki kebijaksanaan besar nan luas.

Yang menerangkan segala sesuatu tanpa diskriminasi, Seperti dalam syair dari Vibhasa-sastra sebagai berikut: Kebijaksanaan cemerlang tak terukur,

Seperti sebuah gunung emas, Mengalir ke seluruh dunia,

(20)

.

Pentingnya Catur Prayoga

~Maha Arya Acarya Lian Sheng, Vihara Vajragarbha Waken Los Angeles, 10 mei 1997~

Kita semua sudah tahu tentang sadhana Catur Prayoga. Hari ini, saya akan bicara tentang sadhana Catur Prayoga.

Kita tidak dapat mengabaikan doktrin doktrin dari aliran Sutrayana. Kita tidak boleh hanya menaruh penekanan pada Tantrayana dan mengabaikan prinsip prinsip Sutrayana. Kita juga tidak boleh hanya menaruh penekanan pada ajaran ajaran Sutrayana dan mengorbankan latihan latihan Tantra.

Jadi, saya dapat katakan bahwa aliran Satyabudha adalah keseimbangan antara latihan Sutrayana dan Tantrayana.

Jadi, kita tidak dapat mengabaikan ajaran Sutrayana. Sutrayana dan Tantrayana adalah sama dan sederajat. Hari ini, semua metode Dharma, apakah itu sadhana tingkat tinggi maupun sadhana sadhana dasar, semuanya harus dipandang dengan sama rata.

Mengapa demikian? Karena Tantrayana menekankan kontak batin. Kontak batin itu sangat penting. Hanya setelah mendapatkan kontak batin di sadhana sadhana dasar di masa masa awal bhavana, barulah anda dapat mencapai kemajuan pesat dalam sadhana-sadhana lanjutan. Ini adalah kenyataan.

Jadi, janganlah berpikir, “Hmm, karena ini adalah sadhana tingkat tinggi, saya hanya akan berlatih yang ini dan tidak perlu memperdulikan sadhana tingkat tinggi, saya hanya akan berlatih yang ini dan tidak perlu memperdulikan sadhana sadhana dasar.” Bila demikian, anda tidak akan mendapatkan kontak batin. Begitu anda memperoleh kontak batin dalam sadhana sadhana dasar, berarti anda telah membuat fondasi rohani yang mantap sehingga sangat mudah untuk mendapat kontak batin di tingkat Guru Yoga dan seterusnya di tingkat Yidam Yoga. Juga, sewaktu kemudian anda berlatih Tantra Dalam di masa mendatang, anda juga akan dapatkan sangat mudah untuk berhasil dalam latihan prana,

(21)

.

nadi, dan bindu. Ini aneh yah. Saya juga berlatih dengan cara ini.

Pengalaman pribadi saya adalah bahwa begitu berhasil dalam sadhana sadhana dasar, maka sangat mudah memperoleh kontak batin dalam sadhana sadhana lanjutan. Begitu berhasil di sadhana Guru Yoga, maka sangat mudah berhasil di sadhana Yidam Yoga.

Jadi, janganlah mulai dengan sadhana tingkat tinggi. Anda mungkin berpikir bahwa itu adalah sadhana tingkat tinggi sehingga melatihnya selama 10, 20, atau 30 tahun tanpa berhasil sama sekali. Sedangkan, orang lain mulai dengan sadhana dasar dan memperoleh keberhasilan. Mereka berhasil dalam semua sadhana lanjutan karena berlatih secara sistimatis sesuai urutan latihan. Itu sebabnya, Catur Prayoga sangat penting. Jadi, jangan memandang remeh Catur Prayoga. Anda juga tidak boleh memandang remeh Guru Yoga dan Yidam Yoga. Kalian tidak boleh mulai dengan latihan Vajra Yoga yang tingkat tinggi. Jangan demikian! Bila anda mulai dengan sadhana tingkat tinggi, anda bisa mengundurkan diri dari jalan bhavana. Majulah secara bertahap sehingga tidak putus asa dan mengundurkan diri dalam bhavana. Ini adalah hal penting yang perlu dicamkan. Kita semua tahu bahwa dalam sadhana Catur Prayoga dari aliran Satyabudha ada Maha Namaskara, Persembahan Mandala Puja, Catur Sarana kepada Guru, Budha, Dharma, dan Sangha. Tadi, Lian Jie sudah berbicara tentang berbagai metode visualisasi untuk latihan latihan ini. Cukup menggunakan satu jenis visualisasi untuk setiap sadhana. Berlatih seperti demikian maka kontak batin akan muncul. Maha Namaskara saja sudah akan membangkitkan energi di dalam diri kita. Ini adalah semacam bentuk olahraga. Ini juga merupakan cara yang baik dalam menunjukkan rasa hormat kita kepada para Budha dan Bodhisattva. Berlatih Maha Namaskara adalah sama seperti memberi hormat kepada semua Budha, semua Bodhisattva, semua Dharmapala, semua Daka dan Dakini, di 10 penjuru. Namaskara badan telungkup penuh sungguh merupakan olahraga yang sangat memakan tenaga. Anda bernamaskara begini. [Maha Acarya memperagakan dengan tangan]. Anda bangun dengan cara begini dan membungkuk dengan cara begini. Dorong kedua tangan. Ciah! Lalu bangkit. Sangat cepat. Menyentuh lantai. Shua! Langsung bangun. Ini sangat memakan tenaga. Ini bukan olahraga yang dapat dengan mudah dilakukan oleh orang

(22)

.

yang sudah tua.

Bahkan orang muda pun akan berkeringat dan mulai terengah-engah setelah mengulangnya beberapa kali. Ini adalah olahraga yang sangat memakan tenaga. Dalam namaskara gaya Cina, gerakannya mengharuskan kita berlutut dengan dua lutut.

Dulu, juga ada gaya berlutut dengan satu lutut. Ada banyak variasi. Gaya yang dipakai di aliran Tantra Satyabudha kita sebenarnya terlalu mudah. Sewaktu kita melakukan Maha Namaskara secara sendirian, lakukan dengan gaya telungkup penuh atau dengan gaya dua lutut. Kedua cara ini adalah metode yang memenuhi syarat. Jangan gunakan Namaskara Visualisasi. Anda mungkin berpikir bahwa cukup dengan bervisualisasi, anda bisa mengulang Maha Namaskara sebanyak 108 kali, 1080 kali, atau bahkan 100 ribu kali. Anda pikir anda bisa menyelesaikan jumlah pengulangan dalam waktu singkat atau bahkan dalam waktu sehari. Pi Li Pa Lah! Pi Li Pa Lah! Cukup dengan menggerakgerakkan tangan dari sini ke sana, anda lalu berkata, “Beres. Saya sudah selesaikan 100 ribu kali namaskara dalam sehari. Tapi kenapa masih belum ada kontak batin yah?” Ini tidak benar. Maha Namaskara Visualisasi digunakan untuk acara puja bakti bersama dimana tidak ada ruangan cukup bagi semua orang untuk bernamaskara secara fisik.

Mengenai mantra Catur Sarana, ini harus diulang paling sedikit 100 ribu kali. Ini adalah jumlah minimum yang harus dipenuhi. Anda pun harus bervisualisasi. Ini adalah latihan dalam bentuk lain. Anda harus menjapa mantra ini dengan pikiran yang tenang. Anda juga harus bervisualisasi pada saat yang sama. Ini untuk melatih konsentrasi satu pikiran kalian.

Maha Namaskara, Catur Sarana, dan kemudian Persembahan Mandala Puja. Mandala Puja Berapa lama Maha Acarya Lu berlatih Mandala Puja? Saya beritahukan kalian bahwa semenjak saya mulai berlatih dharma di usia 26 tahun, saya tidak pernah berhenti berlatih Mandala Puja sampai sekarang. Saya telah mengulangnya banyak kali yang tak lagi dapat Mandala Puja sampai sekarang. Saya telah mengulangnya banyak kali yang tak lagi dapat dihitung jumlahnya.

(23)

.

Saya telah lakukan Mandala Puja setiap hari selama puluhan tahun.

Setiap kali saya melakukan Mandala Puja, ada kontak batin. Hari ini, Maha Acarya Lu tidak akan duduk disini dan berkata, “Baiklah, saya lakukan Mandala Puja. Baiklah, sudah selesai. Saya lakukan, saya lakukan, saya lakukan. Menyentuh dahi. ‘Kok’. Lalu, saya memutar badan dan pulang ke rumah tanpa tahu ada kontak batin atau tidak.” Setiap kali saya melakukan Mandala Puja, saya katakan kepada kalian bahwa saya selalu mengalami kontak batin. Setiap hari .. dan termasuk hari ini. Semua orang disini membentuk mudra Persembahan dan membaca “Gunung Sumeru serta 4 benua, dibawah matahari dan bulan, dipenuhi dengan harta, sebagai persembahan kepada para Budha ...”. Anda baca dan baca. ‘Kok’. Menyentuh dahi dengan cepat. Anda bahkan tidak tahu apakah ke 7 macam harta atau ke 8 macam harta telah berhasil dijelmakan sebagai persembahan kepada para Budha dan Bodhisattva. Sudah menjelma belum? Apakah anda mengalami kontak batin? Begitu anda memvisualisasikan bahan persembahan, apakah para makhluk suci segera meloncat kebawah dari kekosongan untuk menerima persembahan kalian bagaikan menerima sebuah bola basket? Apakah anda mengalami hal hal ini? Saya beritahukan kalian bahwa setiap kali Maha Acarya melakukan Mandala Puja, ia mengalami kontak batin. Begitu saya menjelmakan dan melemparkan bahan persembahan ke kekosongan, maka para makhluk suci segera menerima nya. Saya analogikan seperti berikut ini. Saya ini seperti tukang lempar bola. Saya melempar bahan persembahan dan para makhluk suci menerimanya bagaikan tukang tangkap bola di permainan baseball. Kontak batin adalah seperti itu. Ini adalah kontak batin sejati! Anda harus yakin betul bahwa si penangkap bola telah berhasil menangkap bola. Ini berarti para Budha dan Bodhisattva telah menerima persembahan yang kalian jelmakan. Hanya Mandala Puja yang demikianlah yang masuk hitungan!

Saya berani mengatakan kepada kalian bahwa sewaktu saya melakukan Mandala Puja pada hari ini, para Budha dan Bodhisattva seperti tukang penerima bola, benar-benar turun untuk menerima apa yang saya persembahkan. Itu kontak batin yang saya alami. Ini adalah kontak batin sejati. Hari ini, sewaktu kalian melakukan Mandala Puja, anda harus tahu bila para Budha dan Bodhisattva telah turun. Begitu latihan anda menjadi matang, anda akan memperoleh kontak batin

(24)

.

dan naik tingkat. Anda akan dapat memancarkan kekuatan anda ke kekosongan dan menerima energi dari para makhluk suci. Sewaktu kedua kekuatan bertemu dan saling menyentuh, anda akan tahu apa itu kontak batin. Anda akan tahu apa itu yoga (penyatuan). Sebelum anda dapat melakukan hal ini, anda belum benar benar tahu. Itu sebabnya banyak orang yang berlatih Sutrayana sudah sedemikian lama masih datang kepada saya dan bertanya, “Apakah saya bisa masuk ke alam Sukhawati?” Mereka malah bertanya kepada saya apakah mereka bisa terlahir di alam Sukhavati. Tantrayana berbeda. Dalam Tantrayana, asalkan anda berlatih sampai kontak batin tercapai, anda akan dengan sendirinya terlahir di negri Budha. Jadi, anda terjamin untuk terseberangkan. Jaminan nya seperti apa? Kontak batin lah jaminannya.

Bila hari ini anda tidak mengalami kontak batin dan anda berani mengaku bahwa anda dapat terlahir di alam Sukhawati, terlahir di negri Budha, anda berbicara hal yang hampir mustahil. Jadi, saya merasa bahwa Tantrayana mempunyai 2 karakteristik yang sangat istimewa:

Pertama adalah kontak batin (yoga). Kedua adalah terbangkitnya kapasitas rohani kalian. Dua hal ini sangat penting. Yang lainnya boleh dilupakan. Sisanya adalah teori yang meskipun diceramahkan secara menarik dan dalam bahasa yang indah sebetulnya sia-sia saja. Pengetahuan teori adalah tak berguna bila anda tidak memiliki 2 karakteristik ini.

Alasannya sederhana saja. Biarlah saya uji kalian. Malam ini sewaktu anda pulang ke rumah dan bermimpi, coba perhatikan apakah anda dapat mengontrol diri dalam mimpi. Dalam mimpi, orang bisa pergi ke timur, pergi ke barat, pergi ke selatan, pergi ke utara. Anda tak dapat mengontrol nya dan anda tidak sadar bahwa itu adalah mimpi. Ini tidak baik! Dalam Tantrayana, ada cara-cara yang membuat kita dapat berlatih selama bermimpi. Hanya sewaktu anda dapat mengontrol diri dalam mimpi, barulah anda dapat mengontrol kematian anda. Ini karena pengalaman mati adalah mirip dengan pengalaman masuk ke dalam mimpi. Banyak penglihatan dan ilusi muncul dihadapan kita. Bila anda tidak dapat mengontrol diri di saat-saat kritis tersebut, bagaimana anda dapat terjamin untuk lahir di negri Budha? Itu sebabnya pada hari ini saya memberitahu kalian semua untuk berlatih sadhana Catur Prayoga dengan tekun. Anda harus

(25)

.

mengulang Maha Namaskara, Catur Sarana, dan Mandala Puja, masing-masing minimal 100 ribu kali.

Saya juga ingin membahas tentang [Acarya Lian Jie yang duduk disamping mengingatkan Maha Acarya tentang sadhana Vajrasattva] ... Tak perlu mengingatkan saya. Saya sudah meluruskan 3 jari, masih ada satu hal lagi. Saya akan berbicara tentang metode Bodhisattva Hati Vajra. Saya beritahukan kalian bahwa sadhana Bodhisattva Hati Vajra merupakan penekanan utama. Benar tidak? Sadhana Bodhisattva Hati Vajra adalah prayoga terakhir dari Catur Prayoga. Saya tidak menganggapnya sebagai sadhana kecil. Saya menganggapnya sebagai sadhana yang hebat. Siapakah Bodhisattva Hati Vajra? Ia adalah Vajrapani Bodhisattva Ia juga dikenal sebagai Vajrasattva Ia adalah guru silsilah dari Tantrayana.

Semua guru silsilah Tantrayana pada akhirnya adalah Vajrasattva. Kita semua tahu bahwa Avalokitesvara Bodhisattva adalah bodhisattva terbesar di alam Sukhavati. Siapakah bodhisattva terbesar di tanah suci Avatamsaka? Ia adalah Manjusri Bodhisattva. Tahukah anda bahwa bodhisattva terbesar dalam Tantrayana adalah Vajrasattva? Bodhisattva Hati Vajra adalah Vajrasattva! Ada pembagian antara dharmakaya, sambhogakaya, dan nirmanakaya. Itu sebabnya ada perbedaan istilah antara Vajrasattva, Bodhisattva Hati Vajra, dan Bodhisattva Vajrapani. Namun, semuanya sama. Semuanya adalah Vajrasattva. Yang anda latih adalah sadhana Vajrasattva, sadhana Bodhisattva Hati Vajra.

Wow! Sudah lewat jam 9 dan masih banyak yang saya harus bicarakan. Banyak prinsip penting yang dapat diambil hikmahnya dalam sadhana Bodhisattva Hati Vajra. Ada banyak prosedur, banyak hal hal halus yang harus diperhatikan. Bahkan sewaktu kalian berlatih bagian terakhir dari Catur Prayoga ini, anda masih harus melakukan Maha Namaskara dan Mandala Puja. Sudah termasuk dalam liturgi! Anda harus juga melakukan Catur Sarana, mantra pengundangan, menjapa mantra, bervisualisasi, dan memasuki Samadhi! Dalam sadhana ini, juga ada latihan “Catur Brahma Vihara”.

(26)

.

kebahagiaan pada semua insan. Karuna adalah melepaskan para insan dari penderitaan. Mudita adalah melaksanakan maitri karuna dengan kebahagiaan tanpa batas. Upeksa adalah memperlakukan semua insan secara sama rata, apakah mereka itu kerabat ataupun musuh.

Saya pernah katakan bahwa tidak membeda-bedakan antara musuh dan kerabat adalah yang paling sulit untuk dilakukan. Bila hari ini, putra putri mu menjulurkan tangan meminta uang. Tentu saja saya akan berikan kepada mereka. Tiba tiba, putra putri orang lain juga minta uang dari saya. Wah. Mengapa saya harus berikan kepada mereka? Ini adalah situasi yang membingungkan. Kemungkinan nya kecil bukan untuk memberi uang kepada putra putri orang lain bila tiba tiba diminta. Bila, hari ini pacar mu memberitahu dirimu, “Saya minta uang. Saya mau sekolah. Saya perlu bayar uang sekolah.” Ia mengalami kesulitan uang. Ia mau pinjam dari pacarnya. Si pacar akan dengan senang meminjamkan uang kepadanya. Tapi, bagaimana bila orang yang paling anda benci menjulurkan tangan meminta pinjaman uang dari anda. Anda pinjamkan tidak? [Para hadirin menjawab, “Tidak”.] Bila orang yang paling anda benci datang meminjam uang kepada anda, sungguh kecil kemungkinan nya anda mau meminjamkan uang kepadanya. Karena itu, melaksanakan Upeksa adalah yang paling sulit. Kita harus memperlakukan semua orang sama rata.

Para biksu dan para pengurus harus mencamkan hal hal berikut ini:

Datang seorang donatur kaya. Selamat datang! Uang, selamat datang! Tapi sewaktu anda melihat seorang wanita tua yang sangat miskin, cepat, cepat usia dia! Usir dia karena ia akan makan di dapur di belakang vihara! Bukan hanya ia akan makan disini, ia juga mau membungkus makanan nya dan membawa nya pulang. Ia mau mengambil makanan. Sewaktu ia datang untuk makan, anda lalu bermuka panjang. Anda berusaha untuk membuatnya segan datang lagi. Jadi, sungguh sulit untuk memperlakukan musuh dan kerabat dengan sama rata. Ini adalah yang paling sulit untuk dicapai. Karena itu, para sadhaka harus terus berlatih sampai mereka memiliki hati Upeksa, memperlakukan semua insan dengan sama rata. Itulah Catur Brahma Vihara. Sadhana Vajrasattva mengajarkan kalian untuk berlatih Catur Brahma Vihara. Sadhana Vajrasattva juga mengajarkan kalian untuk bertobat. Mengapa demikian? Mengapa sadhana

(27)

.

Vajrasattva merupakan sadhana pertobatan? Kalian tahu, makna dari mantra Sata-Aksara sangat mirip dengan Sutra Hati bahwa segala sesuatu adalah kosong belaka. Konsep ini tersirat dalam mantra Sata-Aksara. Sewaktu anda mencapai tahap dimana segala sesuatu berubah menjadi kekosongan, sewaktu segala sesuatu tidak berbentuk, saat itulah rintangan karma anda hilang.

Tadi, Acarya Lian Jie berkata bahwa anda tidak dapat membawa mobil, rumah, pacar, dan uang sewaktu anda meninggal dunia. Bagus, baiklah! Karena anda tidak dapat membawa nya bersama kalian, berikan saja kepada saya kalau begitu. Anda mungkin berkata, “Bagaimana mungkin? Hei, saya kan pimpinan dari Vihara Vajragarbha Waken. Vihara Vajragarbha Waken ini dibangun dengan uang saya dan dibangun dengan susah payah. Ini semua milik saya.” Nah, sekarang anda merasa ini adalah milik mu. Tadi bilang tak ada yang milik kita. Karena anda tidak dapat membawanya, berikan saja kepada saya. Itulah perbedaan antara teori dan praktek. Tidak salah mengatakan bahwa ada perbedaan antara teori dan praktek. Segala sesuatu adalah hakikatnya kosong. Sesungguhnya ada sadhaka sadhaka yang berlatih sampai mereka melihat segala sesuatu bersifat kosong. Mereka bisa membiarkan orang lain memimpin vihara dan cetya yang mereka telah bangun dengan uang mereka dan dengan susah payah. Mereka benar-benar bisa melakukan hal itu! Kalian harus meniru teladan ini. Apakah ini? Itu termasuk Catur Brahma Vihara.

Konsep ini tersirat dalam sadhana pertobatan. Sadhana pertobatan menyatakan bahwa segala sesuatu pada hakikatnya kosong belaka. Segala sesuatu adalah kekosongan. Sewaktu anda telah mendapatkan kekosongan, maka semua rintangan karma, seperti apa yang tadi kau katakan, semua asap, asap hitam akan keluar dari tubuh anda dan lenyap menjadi kekosongan. Karena anda telah menjelma menjadi kekosongan maka bahkan asap pun lenyap. Pada saat itu, akan sangat mudah memasuki Samadhi. Karena tidak ada lagi rintangan dalam pikiran kalian, maka anda tidak lagi takut, anda tidak lagi terganggu oleh mimpi mimpi kacau. Benak anda tidak lagi mempunyai rintangan. Bila benak anda telah bebas dari semua kemelekatan, maka tak ada lagi rintangan. Bila tak ada lagi rintangan, maka tak akan ada lagi mimpi mimpi kacau. Kalian semua disini pada hari ini mungkin mengalami mimpi mimpi kacau karena kalian

(28)

.

belum mencapai pencerahan. Jadi, anda masih hidup dalam mimpi yang kacau. Sewaktu tak ada lagi rintangan dalam benak anda, keadaan mimpi kacau akan lenyap.

Tahukah kalian tentang Rinpoche-Rinpoche Tibet? Tahukah kalian mengapa sebagian disebut Rinpoche Besar? Siapakah Rinpoche Besar (Maha Rinpoche)? Siapakah Budha Hidup Besar? Seseorang dipanggil Rinpoche Besar karena ia memiliki banyak vihara. Seorang Rinpoche kecil hanya punya satu vihara. Bila saya adalah Rinpoche Kecil, itu berarti saya hanya punya satu vihara. Bila saya adalah Rinpoche besar, maka itu berarti saya punya ratusan vihara.

Bila seseorang misalnya ingin memberi saya sebuah vihara pada hari ini, saya akan katakan saya tidak mau. Ini karena meskipun pilar pilar vihara begitu besar, saya tidak dapat memeluknya setiap hari dan memakannya seperti kue. Itu bukan kue. Vihara bukan milik kita. Anda tidak bisa membawa bangunan ini sewaktu anda meninggal dunia. Bangunan ini tetap ada di planet ini. Jadi, adalah sia-sia belaka tergila-gila pada hal hal seperti ini! Vihara hanyalah tempat dimana orang berlatih sadhana. Anda seharusnya paham tentang sifat sejati dari segala sesuatu dan memasuki kebijaksanaan kekosongan. Maka, anda akan sukses dalam pertobatan anda. Sadhana Bodhisattva Hati Vajra adalah sadhana pertobatan yang hebat yang membuat anda dapat melihat sifat kekosongan dari segala sesuatu dan memperoleh pertobatan sejati. Bila anda ingin berlatih sadhana pertobatan, pikiran anda harus bebas dari semua rintangan dan mimpi mimpi yang kacau. Kalian harus berpikir seperti Sakyamuni Budha sewaktu beliau meninggalkan keduniawian yaitu hanya berfokus pada upaya mencapai keberhasilan rohani.

Vihara hanyalah tempat dimana kita berkumpul untuk sementara waktu untuk melakukan puja bakti bersama. Memang sangat baik mempunyai tempat seperti itu. Ini tentu saja baik. Bila anda tidak mempunyai tempat yang layak untuk berlatih, anda bisa diusir-usir terus oleh orang lain. Bila anda punya sebuah tempat untuk berlatih dharma, maka itu sangat baik.

(29)

.

harus anda teladani. Jadi, sewaktu anda berlatih sampai anda dapat benar benar memahami apa yang saya katakan tadi, anda akan mencapai hakikat sejati dari pertobatan.

Sadhana Bodhisattva Hati Vajra juga mencakup pembangkitan bodhicitta. “Om bodhi citta pe ca samaya, ah hum!” Itu adalah mantra pembangkitan hati bodhi. Sewaktu menjapa mantra ini, anda harus bervisualisasi hati anda membuka dan mekar seperti sebuah teratai. Di atas teratai, ada lingkaran bulan. Di dalam lingkaran bulan, ada huruf “hum” dalam bahasa Sansekerta yang merupakan bija aksara dari Vajrasattva. Ini menandakan terbukanya hati bodhi di dalam diri anda. Kita semua tahu bahwa ada tiga tingkat dalam latihan Tantra. Dalam “Ulasan Besar Tentang Jalan Bodhisattva” karya Atisa, cendekiawan Budhis yang terkenal, beliau menyebutkan tiga macam latihan:

Tingkat dasar menunjuk pada “menghindari kejahatan dan berbuat kebajikan”. Berbuat baik Tingkat dasar menunjuk pada menghindari kejahatan dan berbuat kebajikan . Berbuat baik untuk mencegah munculnya bencana. Latihan seperti ini akan membuat anda memperoleh pahala untuk terlahir sebagai manusia atau dewa. Anda bisa naik ke surga dan bersenang-senang disana. Menurut Acarya Atisha, ini adalah latihan paling dasar.

Tingkat menengah adalah jalan menuju tingkat arahat. Sadhaka berkonsentrasi pada upaya terbebaskan dari kelahiran dan kematian dirinya sendiri. Ia mentaati Sila, berlatih meditasi, dan mendapatkan kebijaksanaan. Ia tidak perduli dengan orang lain. Saya berlatih, saya berhasil, saya menjadi arahat. Saya tidak perduli dengan orang lain. Ini adalah kendaraan Hinayana. Ini adalah tingkat menengah. Tingkat tinggi dijalankan oleh bodhisattva di jalan Mahayana. Tantrayana termasuk dalam kategori Mahayana. Tingkat tinggi ini mengajarkan kita untuk membangkitkan hati bodhi (bodhicitta), membangkitkan hati yang luas tak bertepi demi penyelamatan semua insan.

Bukan saja anda harus mencapai pencerahan diri sendiri, tapi anda juga berusaha menolong orang lain untuk memperoleh pencerahan. Contohnya, sewaktu saya membabarkan dharma di Vihara Vajragarbha Waken pada hari ini, saya sedang mempraktekkan semangat bodhisattva. Kalau tidak, saya lebih

(30)

.

baik pergi menikmati pemandangan bulan di atas gunung atau pergi berpesiar di lautan. Saya bisa tinggal di kapal laut, melihat bulan, makan di restoran berputar, minum-minum sambil menikmati suasana malam. Sungguh nyaman. Saya tidak perlu berkeringatan seperti disini. Tapi, pada hari ini, saya duduk disini berkeringatan dan memberikan ceramah pada kalian semua. Tenggorokan saya kering. Saya juga berkeringatan. Apa tujuan dari pembabaran dharma? Ini adalah pembangkitan bodhicitta, yaitu memberitahu semua orang apa yang saya tahu dan pahami.

Apakah pertobatan itu? Apakah Catur Brahma Vihara itu? Saya menjelaskan kepada kalian semua apa yang saya tahu. Bila anda membangkitkan bodhicitta, anda akan berpikir tentang para insan lain dan tidak hanya untuk diri sendiri. Sad Paramita, berbagai Sila, dan pembangkitan bodhicitta, semua ini dilatih demi menolong para insan. Anda harus berlatih seperti demikian untuk menjadi Bodhisattva. Jadi, sadhana Bodhisattva Hati Vajra mengajarkan anda cara cara ini. Lalu, anda harus bervisualisasi. Bayangkan kemunculan sebuah lingkaran bulan, bija aksara Sansekerta, lalu Vajrasattva. Bayangkan Vajrasattva memancarkan ketiga warna cahaya untuk memberkati anda. Japa mantra “Om Pe Ca Sa To Ah Hum Pei”, mantra pendek ini sudah memenuhi persyaratan. Bila anda punya waktu, sebaiknya anda menjapa mantra Sata-Aksara (Pai Che Ming Cou). Setelah penjapaan mantra, lalu anda berusaha memasuki Samadhi. Tahukah anda apa tujuan mempelajari Budhisme? “Ulasan Umum tentang Tahap Tahap Latihan Tantrayana” menyebutkan tiga jenis keberhasilan. Yang pertama adalah keberhasilan lewat penjapaan mantra. Itu sebabnya, banyak Acarya Tantra disebut sebagai Ahli Mantra. Di jaman dulu, para Acarya ini disebut sebagai ahli mantra. Yang kedua adalah persembahan kepada para Budha. Apa tujuan homa? Memberi persembahan kepada para Budha. Terakhir apa? Latihan meditasi untuk memasuki Samadhi. Ini adalah tiga keberhasilan yang disebutkan dalam “Ulasan Umum tentang Tahap Tahap Latihan Tantrayana”. Hari ini, aliran Satyabudha kita mengajarkan dan berlatih sesuai ketiga cara keberhasilan ini. Semua biksu dan sadhaka di aliran kita harus berlatih untuk mencapai ketiga keberhasilan ini.

(31)

.

Sakyamuni Budha banyak membahas hal Samadhi dalam sutra “Penerangan Sempurna”. Kalian sebaiknya membaca sutra itu dengan seksama. Tantrayana juga menekankan Samadhi. Banyak Guru silsilah menekankan dan memberi petunjuk tentang hal hal yang berkaitan dengan memasuki Samadhi. Sadhana sadhana Dzogchen dalam Tantrayana seperti Trekcho dan Togal adalah hal hal yang berkaitan dengan latihan meditasi. Juga, Tantra Mahamudra berbicara tentang latihan meditasi. Kedua konsep Mahamudra berbicara tentang latihan meditasi pula. Banyak guru Zen juga menekankan latihan meditasi. Jadi, keberhasilan dalam meditasi merupakan hal yang sangat penting. Lewat Samadhi, tubuh dharmakaya dan prajna muncul. Dari tubuh dharmakaya dan prajna kehidupan lah, muncul kebijaksanaan Budha yaitu penerangan sempurna. Lewat Samadhi, anda mendapatkan prajna dan akhirnya mencapai penerangan sempurna. Ini sangat penting.

Apa yang harus kita lakukan setelah bermeditasi? Keluar dari meditasi, kita harus melakukan pelimpahan jasa. Ini adalah tahap terakhir sadhana. Anda bisa memberikan syair pujian di tahap ini, atau anda dapat membentuk berbagai mudra untuk berbagai pemberkatan. Anda bisa berdoa untuk santika (penolakan bala), paustika (penambah kesejahteraan), wasikarana (keharmonisan), dan abhicaruka (penundukkan kejahatan). Anda bisa menggunakan vajra dan gantha untuk memberkati doa anda. Gunakan tambur tangan untuk puji-pujian. Ini agak longgar. [Maha Acarya berbicara tentang vajra dan gantha di tangannya.] Ada teknik teknik untuk menggerakkan vajra dan gantha. Anda bisa melakukan berbagai pemberkatan dalam latihan latihan anda. Ada tujuan duniawi maupun non-duniawi yang anda dapat capai lewat teknik ini. Apakah tujuan duniawi? Seperti saya telah sebutkan tadi, hal hal duniawi adalah hal hal yang anda harap untuk dapatkan dalam kehidupan ini. Ini adalah hal hal duniawi. Bila anda ingin mencapai penerangan sempurna, untuk memperoleh semacam pencerahan, maka anda berbicara tentang non-duniawi.

Dulu, Vajrasattva memang mengajarkan saya teknik teknik menggunakan vajra dan gantha. Cara-cara ini merupakan cara dari aliran Satyabudha kita. Mari meminta seseorang memperagakan cara menggerakkan alat-alat ini. Kita semua mengikuti dan berlatih bersama.

(32)

.

Biksu Lian Ning, harap maju ke depan untuk memperagakan. Anda berdiri di depan. [Biksu Lian Ning memperagakan berbagai metode penggunaan Vajra Gantha. Ulangi gerakan ini tiga kali. Ada peraturan ini, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, dan kemudian putar.

Goyangkan ini satu kali. Bagus. Dua kali. Biksu Lian Ning memperagakan. Baik. Bagus].

Saya dulu juga berlatih dengan cara begini. Saya telah mengajarkan para biksu di Vihara Vajragarbha Seattle cara menggerakkan vajra gantha. Tapi, hari ini, sewaktu saya memperhatikan bagaimana ia menggunakan alat-alat ini, saya lihat ini tidak sama dengan cara saya!. Mengapa tiba-tiba ada sentuhan

tambahan pada gantha? Ini adalah cara yang anda buat sendiri! Biar bagaimanapun, itu adalah cara-cara yang benar dalam menggerakkan vajra gantha. Bila anda ingin belajar cara-cara yang tepat, anda bisa menonton video-tape yang dihasilkan oleh Vihara Vajragarbha Seattle. Sewaktu ia memperagakan, ia terlihat kaku dan tidak fleksibel.

Gerakan-gerakan tangan nya terlalu kaku. Padahal vajra dan gantha harus digerakkan secara fleksibel. Ini contoh cara menggerakkan vajra gantha. Sangat tidak kaku. Cara saya menggerakkan juga tidak standar sekali. Sewaktu kalian berlatih menggunakan vajra gantha dalam acara puja bakti bersama, semua orang harus melakukannya secara seragam. Artinya, kalian harus menggoyangkan tangan dan menggerakkan vajra gantha dengan cara yang sama dengan orang orang lain. Saya boleh menggoyangnya semau saya karena saya biasanya hanya sendirian sewaktu memimpin upacara Dharma. Sewaktu menggunakan vajra gantha secara kelompok, kalian harus melakukannya secara teratur dan seragam. Semua orang harus seragam. Tapi, gaya nya tadi terlalu kaku. Terlalu kaku. Harus lebih fleksibel. Ketuk disini dan gerakkan seperti ini. Meskipun penggunaan alat alat ini harus fleksibel, makna dari gerakan gerakan itu sangatlah mendalam. Untuk santika (penolakan malapetaka), misalnya. [Maha Acarya memperagakan]. Ini adalah cara menggerakkan nya untuk santika.

Untuk wasikarana (keharmonisan), caranya begini. Putarkan vajra melingkari bagian dalam gantha (bel).

(33)

.

Untuk melakukan abhicaruka, anda harus membentuk mudra penundukkan. Untuk paustika (rejeki), [Maha Acarya memperagakan], gerakkan alat-alat itu ke depan belakang dan ke kiri ke kanan. Ini adalah cara-cara penggunaan vajra gantha di aliran kita. Saya telah melihat para Rinpoche aliran Tantra Tibet lain menggerakkan vajra gantha seperti ini. [Maha Acarya memperagakan]. Mereka biasanya menggerakkannya seperti ini. Sedangkan, cara kita menggerakkan untuk tujuan santika, paustika, wasikarana, dan abhicaruka adalah seperti ini. [Maha Acarya memperagakan.] Ada perbedaan gerakan. abhicaruka adalah seperti ini. [Maha Acarya memperagakan.] Ada perbedaan gerakan. Disamping itu, gerakan mereka juga mencakup berbagai jenis pemberkatan lainnya. Kalian semua tahu bahwa ada “upaya kausalya” dalam Budhisme. Upaya kausalya memenuhi kebutuhan duniawi anda dalam kehidupan ini. Ini adalah definisi upaya kausalya. Kita juga mempunyai sadhana sadhana non-duniawi yang membuat anda meninggalkan keduniawian dan mencari penerangan rohani. Itu adalah definisi dharma non-duniawi. Jadi, latihan Tantra meliputi dharma duniawi maupun non-duniawi. Dan ini sudah tercakup dalam sadhana Vajrasattva. Setelah pelimpahan jasa, anda bisa berdoa untuk kebutuhan duniawi maupun untuk pencerahan rohani. Ada banyak tingkat rohani dalam Budhisme. Aliran Nyingmapa berbicara tentang 9 kendaraan. 9 kendaraan terlalu banyak, terlalu terperinci. Saya sudah pernah membahas bahwa bila anda ingin terlahir di alam manusia atau alam dewa, anda harus melaksanakan Pancasila Budhisme dan DasaKusala (10 Perbuatan Kebajikan). Ini berarti anda naik kendaraan Manusia dan Dewa. Bila anda ingin membebaskan diri sendiri dari tumimbal lahir, maka anda naik kendaraan Arahat. Seorang arahat mempunyai tekad yang lebih besar untuk meninggalkan keduniawian.

Seperti Mahayana, Tantrayana juga menuntut orang untuk membangkitkan hati bodhi dan bersumpah untuk menyelamatkan semua insan. Ini adalah kendaraan Bodhisattva. Penekanan utama dalam kendaraan bodhisattva adalah penyelamatan diri sendiri dan insan lain serta pembangkitan bodhicitta. Hal penting disini adalah pembangkitan bodhicitta.

(34)

.

kekosongan. Ini karena kebijaksanaan kekosongan sangat dekat dengan tingkat pencerahan rohani. Sakyamuni Budha dan banyak maha guru silsilah Tantra lainnya memiliki persepsi kekosongan. Jadi, persepsi kekosongan adalah aspek penting dalam Tantrayana. Anda harus mengerti hal ini.

Setelah anda selesai melakukan visualisasi, penjapaan mantra, dan memasuki samadhi, maka anda keluar dari samadhi serta melakukan pelimpahan jasa. Pelimpahan Jasa adalah langkah terakhir dalam sadhana. Anda bisa memberikan syair pujian, melimpahkan jasa, atau memohon pemberkatan pemberkatan tambahan. Anda bisa melimpahkan jasa untuk masa depan anda. Misalnya, kita berdoa supaya kita dapat terlahir di negri Budha. Ini adalah semacam pelimpahan jasa. Itulah Sadhana Bodhisattva Hati Vajra (Vajrasattva).

Hari ini saya telah mengingatkan kalian semua tentang pentingnya mempunyai fondasi untuk memperoleh kontak batin dan pencapaian rohani. Ini adalah hal hal yang penting dalam Tantrayana.

Sadhana apakah yang merupakan jalan termudah untuk memperoleh kontak batin? Bila anda berlatih Catur Prayoga, maka akan lebih mudah bagi anda untuk memperoleh kontak batin. Bila sudah berhasil dalam Catur Prayoga, keteguhan kalian terhadap Dharma akan sangat teguh. Begitu anda mengalami kontak batin, komitment kalian pada Dharma akan teguh. Tanpa kontak batin, anda bisa mundur dari jalan bhavana dengan mudah, anda bisa mudah kecewa hanya karena omongan orang lain. Jadi, penekanan pada ceramah saya pada hari ini adalah kontak batin. Dengan kontak batin, semacam tingkat rohani dihasilkan.

Jangan memandang remeh sadhana Catur Prayoga. Saya beritahukan kalian bahwa begitu anda berhasil dalam sadhana Catur Prayoga, anda akan memperoleh kontak batin dalam semua sadhana lanjutan lainnya. Anda akan terjamin untuk terlahir di negri Budha. Anda dapat menyatu dengan semua makhluk suci. Ini karena Vajrasattva itu sendiri merupakan Bodhisattva terbesar dalam Tantrayana. Bila anda dapat beryoga (menyatu) dengan Vajrasattva, tentu saja anda bisa menyatu dengan semua makhluk suci lainnya. Jadi, ini adalah

(35)

.

sebuah hal penting yang harus dicamkan. Meskipun anda mungkin berpikir bahwa Catur Prayoga itu tidak penting, saya sebaliknya menganggap nya sebagai sadhana yang hebat. Anda harus berlatih dengan tekun. Latihan Tantra dapat menghasilkan kontak batin dengan cepat. Juga, latihan Tantra bisa membuat anda berhasil secara rohani dalam kehidupan kali ini juga. Sungguh berharga. Saya harap kalian semua akan menghargai sadhana Catur Prayoga. Anda harus berkonsentrasi sewaktu menjapa mantra. Ada mantra mantra tertentu yang harus anda japa sebanyak 100 ribu kali. Pada dasarnya, itu adalah mantra mantra dari Yidam, Guru, dan Dharmapala. Itu adalah mantra mantra penting yang harus anda japa sebanyak 100 ribu kali.

Juga, mantra Catur Sarana harus dijapa minimal 100 ribu kali. Jadi, saya harap kalian semua berlatih tekun dan memperoleh pencapaian rohani yang sejati. Jangan terlalu berambisi dan terlalu mengada-ada. Mustahil untuk main loncat. Anda bisa jatuh dan mati. Anda harus mulai mendaki dari bawah. Bahkan kalau anda jatuh sekalipun, anda tidak akan terluka! Ini sangat penting.

Sadhana sadhana kecil ternyata adalah sadhana sadhana hebat. Sadhana sadhana hebat ternyata adalah sadhana sadhana kecil. Hari ini, bila anda berlatih sadhana yang hebat, saya akan katakan bahwa itu adalah sadhana kecil. Sadhana Catur Prayoga yang anda latih pada hari ini sesungguhnya adalah sadhana hebat.

(36)

.

Mantra Hati Marici Bodhisattva

᪟࡟᭥ཟ㨟㯟ᗹૈ

嗡・摩利支玉・梭哈

印咒功德廻向:

小人遠離・貴人多助

生意興隆・萬事如意

Om Mo Li Zhi Yu Suo Ha

Cahaya Listrik

দૈࣕᗭᔱੇ ཝਿཝ࡟・㩢Ӂྸᝅ Mantra Sataksara Ⲵᆍ᱄ૈ 嗡・別炸薩多沙嘛耶・嘛奴巴拉耶・ 別炸薩多爹奴巴的叉・遮左咩巴哇・ 蘇多卡欲咩巴哇・蘇浦卡玉咩巴哇・ 晏奴囉多咩巴哇・沙爾哇・司地・ 咩不囉也叉・沙爾哇・加爾麻・ 蘇渣咩・即打木・司哩任咕嚕吽・ 哈哈・哈哈・呵・巴加問・沙爾哇・ 打他架打・別炸嘛咩門渣・別至巴哇・ 嘛哈沙媽耶・薩多啊・吽呸・ DharmaTalk Buddhist Magazine

(37)

.

Upacara Api Homa Dewi Pengait Rezeki, 2 Maret 2014

(38)

.

Upacara pertobatan Satya Buddha dalam rangka memperingati hari Upasampada Mahaguru ke 28

(39)

.

Mantra Pengembangan Bodhicitta

୮Ⲳ㨟ᨆᗹⵕ䀶

嗡・波地支達・別炸・

沙痲牙・阿吽

印咒功德廻向:

大吉大利・萬事如意

合家平安

Om Bo Di Zhi Da. Bie Zha. Sa Ma Ya. A Hum

Sujadi Bunawan

&

Vicca Susindra

Mantra Hati Yao Chi Jin Mu

⪚⊖䠇∃ᗹૈ

印咒功德廻向:

大吉大利・身體健康

合家平安

嗡・金母・悉地・吽

Om Jin Mu Xi Di Hum

Hermanto Wijaya

dan

Keluarga

(40)

.

Mantra Hati Jambhala Kuning

ཐ㚔ཟ⧁哹䋗⾔ᗹૈ

嗡・針巴拉・

查冷查那耶・梭哈

印咒功德廻向:

大吉大利・萬事如意

合家平安

Om Zhen Ba La Cha Leng Cha Na Ye Suo Ha

Toko

Jaya Raya Elektronik

Mantra Hati Amitabha Buddha

䱵ᖂ䱶֑ᗹૈ

嗡・阿彌爹哇・些

印咒功德廻向:

業障消除・往生淨土

Om A Mi Te Wa Xie

亡者

張玉梅

(41)

.

咖䅰ἃ℟悐

Jl. Jend. Sudirman No. 382 Palembang - Indonesia |telp. (0711) 320-379 (di seberang Bank Mandiri cab. Cinde)

email : [email protected]

web : http://www.shenlun.org/vihara/light-lotus-buddhism-gallery-center/ facebook : http://www.facebook.com/LightLotusGallery.Palembang Light Lotus Gallery menyediakan berbagai peralatan Buddhis

Mulai dari Dupa, Buku, Pratima/Rupang, DVD,VCD,CD,MP3, Kertas Sembahyang, Liontin, Japamala, dll

1 Maret 2011 Dharmaraja Lian Sheng dalam kunjungan-Nya ke Palembang secara khusus memberikan pemberkatan pada Light Lotus Gallery

(42)

.

Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya melalui acara Cahaya Pelangi (televisi) mempersembahkan dokumentasi Dharmadesana

Dharmaraja Lian Sheng.

CAHAYA PELANGI

Setiap hari Senin, Selasa & Rabu Pukul 19.00 di PAL TV

(43)
(44)
(45)

.

Sikap Berbakti Menggugah Langit

~Maha Arya Acarya Lian Sheng~

Semasa muda, saya pernah membaca kisah “24 Sikap Berbakti”, semua kisah didalamnya sungguh membuat saya terharu. Saya tahu “sikap berbakti” adalah induk kebudayaan masyarakat Tiongkok, dan juga merupakan perbuatan keba-jikan terdasar setiap umat manusia. Melalui kebakeba-jikan “sikap berbakti”, akan dapat memandu setiap orang kepada perilaku kebajikan yang terunggul. Terha-dap orang tua sendiri dan semua orang lanjut usia lainnya sepatutnya diberikan penghormatan, kepada anak sendiri maupun anak-anak lainnya sepatutnya di-berikan kasih sayang yang sama juga, filosofi ajaran seperti ini tidak ubahnya seperti perilaku Bodhisattva dalam ajaran agama Buddha. Kita semua ketahui bahwa : “hendaklah menyayangi orang tua” ; “dari 100 macam perbuatan baik ialah rasa bakti yang terutama.”

Saya sangat mengagumi kisah seperti “Lao Laizi bertingkah lucu menyenang-kan ibunda”, “Huang Xiang mengusir nyamuk mengipasi ayah”, “Wu Meng merelakan diri digigit nyamuk”, “Wang Xiang berbaring di atas es menangkap ikan gurami”, “Wang Pou melindungi ibu yang takut halilintar”, “Tan Zi menya-mar jadi rusa mendapatkan susu rusa”, “Ding Lan mengukir patung merindukan ibunda”

Saya juga sangat mengagumi kisah “Huang Tingqiang mencuci pispot ibunda”, Huang Tingqiang adalah seorang pujangga besar dinasti Sung, juga disebut se-bagai Taoist Shan Gu, bait sajak serta lukisannya sangat cemerlang, bakatnya tersohor diantara khalayak ramai, dan tetap terkenal hingga masa kini. Di masa pemerintahan Song Zhezong periode Yuan You, Huang Tingqiang diangkat men-jadi pejabat tinggi bergelar Tai Shi, setiap hari sibuk dalam pekerjaan. Walaupun demikian, Huang Tingqiang tetap setiap pagi dan malam dengan tepat waktu masuk ke kamar ibunya untuk menanyakan kabar. Terhadap semua urusan be-sar kecil ibunya, semuanya diurus langsung oleh dirinya sendiri, sampai pispot yang dipakai ibunya pun, Huang Tingqiang sendiri pula yang membuang serta mencucinya. Ada yang berkata : “Kenapa sudah jadi pejabat tinggi dia tidak

(46)

.

menyuruh pembantu saja mengurus ibunya?” ada lagi : “Sudah jadi pejabat tinggi, masih membuang pispot sendiri, sepertinya tak sepadan dengan pangkat kedudukannya!” Huang Tingqiang menjawab : “Saya telah lama sedari kecil mengurus ibu, ibu pun sudah terbiasa dilayani saya, dengan begini hati beliau baru senang. Saya sudah menjadi pejabat besar, namun pejabat besar pun ma-sihlah seorang anak dari ibunya, mengurusi langsung, membersihkan pispot itu adalah kewajiban menjadi seorang putra!” Membaca sampai disini, saya sangat terharu.

Saya ketahui, pada kisah “24 Sikap Berbakti” , walaupun terdapat berbagai si-kap berbakti yang berbeda-beda, akan tetapi maksudnya sama, bertujuan untuk mencetuskan suri teladan sikap berbakti, dan bisa dikatakan pula, sikap berbakti adalah sebuah niat hati yang paling alamiah, dan bersumber dari hati yang pal-ing lemah lembut.

Suatu malam, saya mendapat sebuah mimpi yang unik – didalam mimpi ada seorang anak muda berpakaian lusuh, sedang mencuri kue beras di altar perse-mbahan orang di sebuah kuil. Sepulangnya ke rumah, anak muda ini memanas-kan kue beras tersebut, lalu diberimemanas-kan kepada ibunya untuk dimamemanas-kan.

Ibunya bertanya : “Keluarga kita miskin, kamu dapat kue beras darimana?”Anak muda ini menjawab : “Saya pinjam uang, lalu beli.”“Pinjam uang? Bagaimana melunasinya?”Anak muda ini menjawab : “Saya pasti kerja keras, di kemudian hari pasti membayarnya!”Mendengar demikian ibunya menjadi tenang : “Kamu juga ayo makanlah sedikit!”Anak muda berkata : “Ibu paling suka makan kue beras, asalkan melihat ibu makan, saya sudah sangat senang!”

Diam-diam saya perhatikan, anak muda ini adalah anak yang berbakti, dia men-cuci pispot sang ibu, dia memijat sang ibu, dia menyuapi ibunya makan, ketika ibunya sakit, dia sepanjang malam tidak tidur, menjaganya terus di samping ranjang. Dia membopong ibunya kemana-mana mencari dokter. Anak muda ini sangat giat bekerja, pekerjaan sekasar apapun dia kerjakan. Kemudian --- Di dalam mimpi saya melihat dibelakang putra berbakti ini berdiri tegak sesosok dewa, saya amati baik-baik sosok dewa tersebut, tak lain ternyata adalah Zi

(47)

.

Dong Di Jun (Dewa Wen Chang). 梓潼帝君(文昌帝君)

Dewa Wen Chang Di Jun adalah dewa yang sangat terkenal dan dipuja oleh kaum pelajar, alkisah jika mempersemayamkan Dewa Zi Dong Di Jun, orang akan menjadi pintar, serta menjadi sarjana berpredikat, akan memperoleh nilai tinggi dalam ujian. Di dalam mimpi saya melihat kuil Dewa Zi Dong Di Jun berkilau megah, sangat agung mulia.

Mimpi ini sangat unik, sangat jelas berada dalam ingatan saya. Sekitar 3 hari ke-mudian, di antara kumpulan orang yang berkonsultasi ada seorang anak muda. Sampai gilirannya, ketika saya menengadahkan kepala, saya tertegun. Anak muda ini, tidak lain adalah anak berbakti di dalam mimpi tersebut.

Saya sengaja berkata begini : “Anda mencuri kue beras orang?” Putra berbakti menundukkan kepala, tak berani bersuara. “Ada atau tidak?”

“Ada.” Suaranya sangat kecil.

“Bagaimana boleh mencuri barang di kuil dewa?”

Putra berbakti menjawab : “Saya setiap kali lapor kepada dewa terlebih dulu, lalu saya mengambil zhan-bei (Red: 2 belah kayu kecil berbentuk sabit), hasil-nya selalu sheng-bei (Red: satu kayu posisi tengadah, satu kayu telungkup bersi-sian) Para dewa semuanya memberi saya ijin.”

Saya tertawa. Putra berbakti pun tertawa.

Saya mengujinya: “Kue beras bukan anda yang makan kan?” “Iya. Kok anda tahu?” Putra berbakti terperangah.

“Siapakah yang makan?” “Ibu saya”

“Tak heran para dewa sangat menyayangi anda, ternyata anda adalah anak ber-bakti, dewata memberi ijin anda mencuri kemudian melindungi anda, di masa mendatang anda pasti menjadi orang besar.”

“Tak ada pencuri yang jadi orang besar.” Kata si anak berbakti. “Bukankah anda berkata akan membayarnya di kemudian hari?” “Iya.”

Referensi

Dokumen terkait