BMKG
Edisi Agustus 2020
Hujan Lebat
Di Musim Kemarau,
Bagaimana Bisa?
Prakiraan cuaca menjadi
lebih menantang selama
badai Coronavirus
Ikhtisar & Prospek
Kondisi Cuaca Kualanamu
0813 9797 4910 / (061) 7954 811
stametkualanamu@gmail.com http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id Stasiun Meteorologi Kualanamu
Jl. Tengku Heran No. 119,
Desa V Kebun Kelapa, Kec. Beringin Kabupaten Deli Serdang - 20552
KATA PENGANTAR
TIM REDAKSI
PELINDUNG BAMBANG SETIAJID, M.T. (Kepala Stasiun)
PENASEHAT MEGA SIRAIT, S.P.(Kasie. Data dan Informasi) DARUL ANWAR, S.T. (Kasie. Observasi) EKA YUDIANA, M.AP. (Ka. Subbag Tata Usaha)
PEMIMPIN REDAKSIM. FACHRY, S.Tr.
ANGGOTA REDAKSIANDI SYAFRIZAL, S.Sos
NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T. ELLYA V. I. MANURUNG, S.Tr OCTO M. PASARIBU, S.Tr
YOLANDA M. TONDANG, S.Kom JAMHARI, S.T.
ASTRI P. ARSA, S.Tr
CRISTINE W. SIMANUNGKALIT, S.Tr DEASSY E. D. DOLOK SARIBU, S.Si RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr
FITRIANA LUBIS, M.Si
EDITORM. NOVAL RAMBE, S.Kom IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr
P
uji syukur kami panjatkankehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu dapat menyelesaikan Buletin cuaca ini. Buletin ini dibuat mengingat pentingnya informasi cuaca dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, terkhusus yang berkaitan langsung dengan bidang penerbangan. Informasi cuaca pada saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan bidang penerbangan. Keadaan cuaca sudah menjadi faktor penting dalam menjamin keselamatan penerbangan. Buletin cuaca ini diharapkan dalam membantu semua pihak yang terkait bidang penerbangan untuk lebih dekat dan mengetahui lagi tentang informasi cuaca khusiusnya di Bandara Kualanamu Deli Serdang.
Akhir kata, kami tim buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu berharap agar buletin ini bermanfaaat bagi kita semua khususnya pengguna jasa penerbangan dalam mendukung keselamatan penerbangan.
Deli Serdang, Agustus 2020 Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu
BAMBANG SETIAJID, M.T. NIP. 19630203 198503 1 001
DAFTAR ISI
HUJAN LEBAT DI MUSIM
KEMARAU, BAGAIMANA
BISA?
IKHTISAR DAN PROSPEK
KONDISI CUACA BANDARA
KUALANAMU
DAFTAR KEJADIAN
BENCANA DI SUMATERA
UTARA - JULI 2020
KEGIATAN KANTOR
JULI 2020
WAKTU TERBIT DAN
TERBENAM MATAHARI
JULI 2020
SENJATA OPERSIONAL :
“PANCI PENGUAPAN”
ARTIKEL :
“PRAKIRAAN CUACA
MENJADI LEBIH MENANTANG
SELAMA BADAI
Hujan Lebat
Di Musim Kemarau,
Bagaimana Bisa?
Oleh : Noval
Akhir Bulan Juli kemarin, kita disuguhkan oleh hujan lebat yang hampir terjadi berturut-turut, bahkan hujan yang terjadi tak jarang menimbulkan banjir di sebagian kota Medan dan sekitarnya. Padahal di bulan Juli untuk wilayah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan sekitarnya masih dalam periode musim kemarau. Mengapa hal ini bisa terjadi, apakah ini termasuk hal yang normal, ataukah berkaitan dengan perubahan iklim, mari kita simak penjelasannya.
Dalam KBBI, musim adalah sesuatu keadaan yang mencolok dalam satu periode. Musim hujan diartikan yakni dalam periode tertentu keadaannya sering atau banyak hujan, dan Musim kemarau artinya dalam periode tertentu jarang terjadi hujan. Tentunya ini adalah penilaian secara kualitatif.
Sedangkan menurut BMKG, definisi musim berdasarkan kuantitaf curah hujan persepuluh hari atau dasarian. Dasarian dengan curah hujan kurang dari 50 mm dan diikuti oleh 2 dasarian berikutnya dikategorikan sebagai musim kemarau. Atau dengan kata lain, dalam 3 dasarian berturut-turut, curah hujan pada tiap-tiap dasariannya tidak mencapai 50 mm. Oleh karenanya saat periode musim kemarau bukan berarti tidak terjadi hujan, namun hujan yang terjadi tidak melebihi 50 mm. Namun pada kondisi tertentu yang sifatnya periodik, ada saat-saat hujan turun sangat intens pada saat musim kemarau, hal ini bisa terjadi akibat faktor-faktor yang bersifat dinamis ataupun faktor-faktor lokal kondisi setempat.
Berikut ini beberapa faktor dinamis yang“mengganggu” periode musim kemarau di Wilayah Sumatera Utara pada akhir Bulan Juli lalu.
Anomali suhu muka laut pada akhir Juli 2020 di sekitar Sumatera Utara berkisar 0.5 oC – 1 oC, ini berarti suhu di sekitar Sumut tergolong hangat. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab pembentukan awan hujan di Sumatera Utara.
MJO juga turut mempengaruhi periode musim kemarau (gambar 2).
MJO adalah gelombang atmosfer yang tumbuh dan berkembang di Samudera Hindia akibat interaksi atmosfer dan lautan. MJO yang memasuki wilayah
Sumatera Utara menambah
pembentukan awan hujan, sehingga datangnya MJO yang bertepatan pada periode musim kemarau, sedikit mengganggu kondisi normal yang ada.
Gambar 1. Anomali Suhu Muka Laut Dasarian III Juli 2020
Gambar 2. Diagram MJO
Selain itu kondisi angin lapisan atas juga turut mempengaruhi. Dari gambar 3 dapat kita lihat, pada kondisi normal pola angin baratan cukup kuat bertiup dari pesisir barat Sumatera Utara hingga ke laiu cina selatan, namun di akhir Juli kemarin, angin dari tenggara
yang berasal dari Benua Australia bertiup hingga ke wilayah Sumatera Utara yang menyebabkan pengumpulan massa udara (konvergensi) yang terbentuk di sekitar wilayah Sumatera Utara. Hal ini memicu pembentukan awan hujan yang cukup signifikan.
Oleh : DEASSY
ANALISIS CUACA JULI 2020
1. KONDISI ANGIN PERMUKAAN
a b
Arah dan kecepatan angin merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi pengoprasian Bandar Udara di suatu tempat, dikarenakan arah dan kecepatan angin dapat menentukan arah landas pacu di Bandar udara, sehingga dapat mengorientasikan pesawat saat mendarat dan lepas landas. Stasiun Meteorologi Kualanamu adalah salah satu stasiun yang melayani informasi cuaca penerbangan di bandar udara Kualanamu. Sehingga untuk dapat mengetahui arah dan kecepatan angin di wilayah
Gambar 1. Windrose (a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b) bulan Juli 2020
Kualanamu dan sekitarnya digunakan data pengamatan arah dan kecepatan angin di Stasiun Meteorologi Kulanamu yang diolah dengan aplikasi WRPLOT, sehingga didapatkan kondisi arah angin pada Juli 2020 di Bandara Kualanamu paling banyak bergerak dari arah Tenggara dan Tenggara dengan prosentase sekitar 23,8%. Kecepatan angin maksimum >12 m/s dengan prosentase sekitar 0,1%. Kecepatan angin dominan adalah 1-3 m/s dengan prosentase sekitar 60,6%.
2. KONDISI VISIBILITY
Gambar 2 menunjukkan grafik jarak pandang mendatar (visibility) pada bulan Juli 2020. Grafik tersebut menunjukkan dimana selama bulan Juli 2020 visibility rata-rata berkisar antara 6 – 9 Km. Untuk kejadian jarak pandang mendatar paling
tinggi yang terjadi adalah 10 km, jarak pandang terendah adalah 150 meter terjadi pada tanggal 28 pada jam 10.00 UTC (17.00 WIB). Kejadian jarak pandang terendah tersebut diakibatkan karena kondisi hujan sedang disertai petir.
Gambar 2. Grafik Jarak Pandang Mendatar bulan Juli 2020
Dilihat dari satelit cuaca untuk keadaan tutupan awan selama bulan Juli 2020 di Bandara Kualanamu, rata-rata jumlah awan berkisar antara SCATTERED hingga
4. KEADAAN CUACA
Gambar 4. Distribusi Curah Hujan di Bandara Kualanamu bulan Juli 2020
BROKEN dengan tinggi dasar awan 1600 hingga 1800 feet dan rata – rata lama penyinaran matahari sebanyak 5.0 jam.
Gambar 2. Tabel Kondisi Tutupan Awan Bandara Kualanamu Juli 2020
KONDISI TUTUPAN AWAN BANDARA KNO - JULI 2020
JUMLAH AWAN TINGGI DASAR AWAN LAMA PENYINARAN MATAHARI RATA
-RATA FEW - SCATTERED 1600-1800 FEET 5.9 JAM
Berdasarkan Gambar 4, terlihat pada bulan Juli terjadi 18 hari hujan. Pada dasarian I terjadi 3 hari hujan, dasarian II terjadi 5 hari hujan, dan dasarian III terjadi
10 hari hujan. Curah hujan harian paling tinggi terjadi pada tanggal 6 Juli yaitu sebesar 75,8 mm.
5. SUHU UDARA
Gambar 5. Distribusi Suhu Udara Permukaan bulan Juli 2020
Pada bulan Juli 2020 suhu udara yang terjadi di wilayah Kualanamu berkisar antara 22,8– 33,3°C. Suhu udara tertinggi terjadi pada tanggal 15 Juli yaitu sebesar 33,3oC dan paling rendah terjadi pada
tanggal 28 Juli yaitu sebesar 22,8oC.
Rata-rata suhu udara harian yang terjadi selama bulan Juni berkisar 25,0-28,4oC.
Jika dibandingkan dengan bulan Juni, kondisi suhu di wilayah Kualanamu tidak mengalami perubahan yang signifikan dan memiliki kondisi yang hampir sama.
6. TEKANAN UDARA
Pada bulan Juli 2020 kondisi tekanan udara rata-rata per jam di Stasiun Kualanamu menunjukkan bahwa tekanan udara maksimum terjadi pada tanggal 10 Juli dengan nilai sebesar 1011,5 mb yang terjadi pada malam hari dan tekanan
udara terendah terjadi pada tanggal 5 Juli dengan nilai sebesar 1004,4 mb terjadi pada saat siang hari. Secara umum kondisi tekanan udara harian memiliki pola fluktuasi yang sangat bervariasi.
PROSPEK CUACA AGUSTUS 2020
Setelah mengetahui kondisi atmosfer dari beberapa parameter pada bulan Juni lalu, tentunya kita juga ingin mengetahui bagaimana prakiraan cuaca bulan Agustus 2020 di Bandara
Kualanamu. Sehingga perlu diperhatikan beberapa parameter yang dapat menentukan prakiraan cuaca bulan Agustus 2020, seperti berikut ini.
MJO (Madden-Julian Oscillation)
Gambar 7. Penjalaran prakiraan MJO bulan
Agustus 2020 (Sumber :
https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/preci p/CWlink/MJO/foregfs.shtml)
MJO merupakan singkatan dari Madden-Julian Oscillation atau Osilasi Madden Julian. MJO adalah gangguan tropis yang merambat ke arah timur sepanjang daerah tropis dengan siklus MJO 30-60 hari yang menyebabkan peningkatan atau penurunan curah hujan pada wilayah tropis utamanya di Samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan diagram MJO diatas, diprakirakan pada bulan Agustus 2020 mendatang, posisi MJO berada di kuadran 4 - 8 dan diprakirakan akan memberikan dampak terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat di awal Agustus 2020.
IOD (Indian Ocean Dipole)
Gambar 8. Prakiraan IOD bulan Agustus 2020
(Sumber : bom.gov.au)
Nah, untuk wilayah Indonesia sendiri IOD aktif jika indeksnya bernilai negatif, yang menandakan pergerakan massa udara menuju wilayah Indonesia sehingga mengakibatkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Dari gambar diatas terlihat bahwa prakiraan IOD berada pada nilai -0,6 hingga +0,4. Berdasarkan nilai tersebut, diprakirakan untuk bulan Agustus 2020, IOD pada kondisi normal dan kurang memberikan pengaruh dalam peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
IOD merupakan singkatan dari Indian Ocean Dipole adalah fenomena pergerakan massa udara di wilayah Samudera Hindia yang disebabkan oleh perbedaan anomali suhu permukaan laut antara Samudera Hindia bagian barat (sekitar wilayah Afrika) dan timur (sekitar wilayah Indonesia). IOD dinyatakan dalam nilai indeks netral, positif dan negatif.
Gambar 9. Normal angin 3000 ft (kiri) dan prakiraan angin 3000 ft (kanan)
bulan Agustus 2020
terjadi di perairan sebelah timur Filipina. Konvergensi angin di perkirakan terjadi di wilayah Laut Cina Selatan hingga utara Kalimantan. Monsun Australia diprediksi aktif sampai dengan akhir Agustus 2020 dan lebih kuat dibandingkan klimtologisnya, hal tersebut berdampak pada pengurangan potensi pembentukan awan di wilayah Sumatera Utara.
Berdasarkan gambar normal angin bulan Agustus 2020 di wilayah Sumatera Utara pesisir timur angin dominan bergerak dari arah selatan dan barat daya. Gangguan tropis diperkirakan terjadi di perairan sebelah tenggara Filipina, utara Maluku dan perairan sebelah utara Papua. Untuk kondisi angin pada bulan Agustus 2020 diprakirakan gangguan-gangguan tropis
Kesimpulan
maka disimpulkan bahwa untuk bulan Agustus 2020 diprakirakan terjadi penurunan curah hujan di wilayah Sumatera Utara.
Berdasarkan analisis beberapa parameter cuaca pada bulan Juli 2020 dan prakiraan beberapa parameter cuaca untuk bulan Agustus 2020,
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
01/07/2 020 Angin puting beliung Kab. Toba, Sumatera Utara
Angin puting beliung kembali melanda pemukiman warga di Kabupaten Toba, Rabu (1/7) sore. Akibatnya, sejumlah rumah rusak dan satu orang dilaporkan meninggal dunia pada saat ingin menyelamatkan diri dari rumah yang diterjang angin. Pada Rabu sore cuaca ekstrim berupa hujan yang disusul angin kencang terjadi Rabu 1 Juli 2020 Pukul 16.30 WIB di wilayah tersebut. Adapun daerah yang terdampak angin kencang itu di antaranya Sipitu-pitu, Desa Narumonda V, Kecamatan Siantar Narumonda Toba, di mana 6 unit rumah rusak berat dan puluhan rumah rusak ringan. Bahkan, satu satu orang penduduk meninggal dunia, akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah. Korban adalah Helmi Boru Panjaitan (55).
https://sumut.indozon e.id/
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
06/07/2 020 Angin puting beliung Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara
Hujan lebat disertai angin puting beliung merusak bangunan rumah di beberapa desa di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (6/7/2020). Rajuli (61) warga Dusun 3, Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin mengatakan angin puting beliung disertai hujan deras telah merusak dan menerbangkan atap seng rumahnya. https://jabarnews.com / 11/07/2 020 Banjir Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
Senin (13/7), BPBD Kota Pematang Siantar melaporkan banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Tanjur Pingir, Kecamatan Sinatar Martoba. Bencana yang terjadi pada Sabtu (11/7) pukul 21.30 WIB itu mengakibatkan 1 orang meninggal dunia karena hanyut terbawa arus saat mengendarai sepeda motor. BPBD setempat masih melakukan pendataan warga terdampak. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Pematang Siantar telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, evakuasi korban, dan pembersihan sisa material lumpur. Kondisi saat ini banjir telah surut.
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
12/07/2 020
Tanah Longsor Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
Sedikitnya 4 rumah di Desa Damak Maliho, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara rusak parah akibat diterjang tanah longsor pada Minggu 12 Juni 2020. Selain merusak sejumlah rumah, dalam peristiwa bencana alam tersebut satu orang warga bernama Suryani (56) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Deli Serdang lantaran tertimpa runtuhan rumah. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang, Darwin Surbakti mengatakan, peristiwa tanah longsor yang menerjang 4 rumah warga di Dusun III, IV, dan V terjadi saat di kawasan itu diguyur hujan deras dan angin kencang sekitar pukul 18.00 WIB, Minggu (12/7/2020) .
https://medanbisnisdai ly.com/
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
23/07/2 020 Banjir Kab. Madina, Sumatera Utara
Banjir melanda Desa Taluk dan Desa Sasaran kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) propinsi Sumatera Utara, mengakibatkan puluhan rumah terendam air, 3 jembatan putus, Kamis dinihari (23/7/2020). Hingga saat baru 2 jembatan yang selesai diperbaiki, ujar Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution, saat meninjau ke lokasi banjir, kepada wartawan, Jum'at (24/7/2020). Bupati mengatakan, pemerintah dengan beberapa perusahaan sekitar terus berupaya, dalam perbaikan 1 jembatan lagi yang jebol, menyebabkan arus lalu lintas di jalan nasional, Natal - Muara Batang Gadis - Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan lumpuh.
https://medanbisnisdai ly.com/
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
11/07/2 020 Angin puting beliung Kab. Simalungun , Sumatera Utara
Hujan deras disertai angin puting beliung rusak tiga rumah warga di Huta II Nagori Karang Rejo Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, Sabtu, (11/07/2020) sekira pukul 18.00 WIB. Ketiga pemilik rumah yakni, Meslan ( 61 ), Sugianto ( 28 ) dan Suparman ( 22 ), pantauan awak media dilokasi, kondisinya rumah sangat memprihatinkan, atap seng rumah beterbangan dan porak poranda.
https://indahsuaranew s.co/ 24/07/2 020 Banjir Kab. Labura, Sumatera Utara
Banjir melanda sejumlah daerah di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Jumat (24/7/2020) pagi. Akibatnya, ratusan rumah terendam air hingga menyebabkan perlambatan arus Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Bandar Durian, Kecamatan Aeknatas. Anggota DPRD Labura H Ari Susilo Palopo Siregar yang rumahnya tidak jauh dari Jembatan Bandar Durian mengatakan, puncak banjir terjadi pada pukul 05.00 WIB.
Oleh : ELLYA
KEGIATAN KANTOR
JULI 2020
Kamis - Senin (02-06/07/2020) telah dilaksanakan audit internal ISO 9001:2015 tahun 2020 di Stamet Kualanamu. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan renewal ISO 9001:2015 di Stamet Kualanamu sebagai tindak lanjut surat Kepala Pusat Meteorologi
AUDIT INTERNAL ISO 9001:2015 TAHUN 2020
Penerbangan BMKG No.ME.00.00/013/ KMP/V/2020 tanggal 8 Mei 2020 hal Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi dan Sertifikasi ISO 9001:2015. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol pandemi Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
Kamis (09/07/2020) telah dilaksanakan diseminasi Buletin Cuaca "Metenet-Magz" edisi Juli 2020 oleh Tim Buletin Cuaca Stamet Kualanamu. Buletin cuaca ini adalah bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, user, dan stakeholder terkait kondisi cuaca
DISEMINASI BULETIN CUACA "METEONET-MAGZ" EDISI JULI 2020
khususnya di Bandara Kualanamu. Dalam kesempatan ini, buletin cuaca didesiminasikan kepada user maskapai penerbangan, komunitas bandara Kualanamu, UPT BMKG se-Medan dan sekitarnya, dan stakeholder.
Jumat (18/07/2020) Stasiun Meteorologi Kualanamu mengadakan senam bersama seluruh pimpinan, pegawai, dan PPNPN. Kegiatan dilaksanakan di halaman kantor Stamet Kualanamu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
SENAM BERSAMA
Kegiatan ini menindaklanjuti Himbauan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No. S.6.17.1/MENPORA.
VI/2020 tentang Himbauan untuk Menggiatkan Kembali Senam Bersama di Setiap Jumat Pagi.
Rabu (22/07/2020) Stasiun Meteorologi Kualanamu telah mengadakan kegiatan Seminar Online Peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nasional (HMKGN) ke-73 Tahun 2020. Tema seminar online ini yaitu : "Antisipasi Dampak Kabut Asap Karhutla Pada Musim Kemarau Tahun 2020 Bagi Dunia Penerbangan".
Kegiatan Seminar Online dibuka oleh Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Bapak Agus Wahyu Raharjo, SP. Narasumber yang mengisi kegiatan Seminar Online ini adalah Bapak Edison Kurniawan, M.Si (Kepala BBMKG Wilayah I), Bapak Bambang Setiajid, MT
SEMINAR ONLINE PERINGATAN HMKGN KE-73 TAHUN 2020
(Kepala Stamet Kualanamu), Bapak Tri Agus Pramono, S.Kom (Kepala Staklim Deli Serdang), dan Bapak Wijoyoso Handian (Manajer Operasi Airnav cabang Medan).
Seminar Online diikuti oleh 473 peserta dari berbagai Instansi/Organisasi yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia melalui aplikasi ZOOM Meeting dan Live YouTube BMKG Kualanamu. Dengan mengikuti kegiatan ini kawan-kawan akan mendapat sertifikat juga loh… Semoga kegiatan Seminar Online ini bermanfaat bagi seluruh peserta, khususnya terkait fenomena kabut asap di dunia penerbangan.
Oleh : CRISTINE
Hai everybody.. jumpa lagi di sesi Senjata Operasional BMKG. Kali ini kita akan membahas senjata operasional yang konvensional, yaitu panci penguapan.
Panci penguapan adalah sebuah alat yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat mencatat jumlah penguapan yang tejadi selama 24 jam. Karena panci penguapan merupakan peralatan konvensional, maka kita harus membaca pengukurannya secara manual setiap akan diamati. Satuan penguapan adalah milimeter (mm). Kenapa milimeter? Karena yang diukur adalah beda tinggi airnya.
P E N G E R T I A N
Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan. Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan penguapan air dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. Karena itu, para meteorologist mengamati dan menganalisa data penguapan, untuk
membantu menganalisa dan
memprakirakan kondisi cuaca di suatu lokasi.
Gambar 1. Panci Penguapan dalam Taman Alat
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air.
M E N G A P A P E N G U A P A N
P E R L U D I U K U R ?
Gambar 2. Skema Penguapan dan Siklus Air
(sumber : pendidikan.co.id)
Di Stasiun Meteorologi Kualanamu, tipe panci penguapan yang digunakan adalah Evaporimeter panci terbuka jenis United State Class A Pan. Peralatan tersebut terdiri dari :
P E R A L A T A N D A L A M
P A N C I P E N G U A P A N
• Panci : desain silinder dengan ukuran
diameter 120,7cm, tinggi 25,4cm dan ketebalan 0,8 mm, terbuat dari besi, tembaga atau logam lain yang anti karat dengan dan biasanya tidak di cat. Bagian dasar panci diberi pondasi yang terbuat dari kayu sekitar 3-5 cm, diletakkan di atas tanah. Bagian atasnya dicat putih untuk mengurangi penyerapan radiasi matahari.
Gambar 3. Panci Penguapan dalam Taman Alat
• Hook Gauge : untuk mengukur
perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Terdiri dari batang berskala dan sebuah sekrup yang berada pada batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan dalam panci.
Gambar 4. Hook Gauge
• Termometer apung : digunakan untuk mengukur suhu minimum dan maksimum air yang terjadi dalam 24 jam.
Gambar 5. Termometer Apung
(Sumber : http://arsipmeteorologi.blogspot.com/)
• Still Well : adalah bejana dari logam
(kuningan) berbentuk silinder dan mempunyai tiga kaki untuk meletakkan hook gauge. Di dasar still well terdapat lubang kecil, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam panci.
Gambar 6. Termometer Apung
(Sumber : http://arsipmeteorologi.blogspot.com/)
• Cup counter anemometer :
digunakan untuk mengukur kecepatan angin permukaan (50cm di atas permukaan tanah) selama 24 jam .
Gambar 7. Cup Counter
Kadar penguapan tidak dapat diukur secara langsung. Oleh karena itu maka prinsip kerja evaporimeter menggunakan perubahan tinggi air dalam panci. Air dalam panci mengibaratkan jumlah penguapan udara yang terjadi dalam area 1 m2. Prinsip kerjanya sebagai berikut :
P R I N S I P K E R J A
1. Pasang hook gauge di atas bejana still well.
2. Putar sekrup pengatur pada hook gauge sampai ujung jarum tepat pada permukaan air. Sekrup ini berfungsi sebagai micrometer yang dibagi menjadi 50 bagian. Satu putaran penuh dari micrometer mencatat perubahan ujung jarum setinggi 1 mm.
3. Angkat hook gauge dan baca serta catat angka yang ditunjukkan skala atau micrometer.
4. Ketinggian permukaan air di dalam panci diukur pada awal periode waktu pengamatan dan akhir periode waktu tersebut. Selisihnya (setelah dikoreksi dengan banyaknya curah hujan yang jatuh selama periode waktu pengamatan) adalah besarnya penguapan.
5. Esok harinya lakukan pengamatan seperti di atas dan keduanya itu dapat menentukan jumlah penguapan yang terjadi dalam 24 jam.
6. Jika air dalam panci hampir habis, maka isi kembali hingga air mencapai tanda atau skala yang telah ditentukan. Begitu pun sebaliknya dengan mengurasnya jika air meluap.
7. Cup counter dibaca dan dilihat selisih nilai hari sebelumnya.
8. Hasil pengamatan dicatat di buku observasi, lalu dilaporkan dalam sandi synop dan dan laporan data penguapan.
Sederhana sih sepertinya panci penguapan ini. Tapi sebenarnya menyimpan makna yang cukup mendalam tentang proses meteorologi di atmosfer. Dengan alat yang sederhana kita pun bisa mengetahui nilai penguapan dalam 24 jam. Keren ya! Kita kupas lagi peralatan keren BMKG lainnya di edisi selanjutnya yess.. see ya!
Oleh : Raptama
P
andemi COVID-19 telah mengganggu beberapa sektor dan meteorologi tidak terkecuali. Kualitas dan kuantitas data pengamatan yang dimasukkan ke dalam model peramalan cuaca dapat dipengaruhi oleh pandemi, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).Mengetahui kondisi atmosfer sangat penting untuk prakiraan cuaca yang baik. Selain mengumumkan hujan atau sinar matahari, prakiraan cuaca memungkinkan kita untuk lebih siap menghadapi risiko dan bahaya cuaca lainnya seperti banjir musim semi dan angin topan.
Pandemi telah membatasi sejumlah pengamatan ini dengan berbagai cara. Tetapi para ilmuwan di seluruh dunia menemukan cara untuk mengisi beberapa celah itu.
Sistem Pengamatan Global WMO menyediakan pengamatan atmosfer, seperti kecepatan angin, dan permukaan laut, yaitu suhu permukaan laut. Sistem ini berasal dari kolaborasi erat antara lembaga nasional dan internasional yang menyediakan pengukuran dari berbagai instrumen pengamatan.
Gambar 1. Sistem Pengamatan Global
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) terdiri dari sejumlah besar sistem pengamatan in situ dan satelit
Sistem Pengamatan Global WMO mengandalkan pengamatan yang dilakukan di darat, di udara, di laut, dan dari luar angkasa. Lebih dari 10.000 stasiun berbasis permukaan, 1.000 stasiun balon cuaca, 3.000 pesawat komersial, 7.000 kapal, 100 pelampung ditambatkan, 1.000 pelampung melayang, 30 satelit meteorologi dan 200 satelit penelitian mengumpulkan informasi tentang Bumi.
Frekuensi dan distribusi spasial dari pengukuran ini sangat bervariasi tergantung pada jenis pengamatan. Misalnya, stasiun cuaca permukaan dapat mengumpulkan pengukuran curah hujan setiap lima menit, sedangkan satelit CloudSat, yang didedikasikan untuk pengamatan cloud global, melakukan pengukuran yang mencakup area geografis yang sama setiap 16 hari.
Mereka membutuhkan informasi tentang keadaan awal atmosfer dan permukaan bumi (darat dan laut) untuk memberikan ramalan cuaca.
Model atmosfer adalah seperangkat persamaan yang menggambarkan perubahan kondisi atmosfer.
B A G A I M A N A
P E R K I R A A N D I B U A T
Gambar 2. Contoh data observasi suhu udara
yang diambil di Oslo dan di bandara di Svalbard, Norwegia
Sayangnya, data pengamatan saja tidak cukup untuk memberikan gambaran lengkap tentang keadaan atmosfer karena mereka didistribusikan secara tidak teratur ke ruang dan waktu, dan terkadang mengandung kesalahan.
Di sinilah teknik yang dikenal sebagai "asimilasi data" berperan. Ini melibatkan menggabungkan data pengamatan dengan data yang diperoleh dari model atmosfer untuk mendapatkan estimasi terbaik dari keadaan atmosfer.
Dengan kata lain, kita mulai dari prakiraan cuaca yang dibuat dengan model dan memperbaikinya dengan data pengamatan.
Hasil dari asimilasi data adalah gambar lengkap yang lengkap dari atmosfer dan permukaan bumi pada waktu tertentu. Setelah keadaan awal atmosfer dan permukaan Bumi diketahui, model atmosfer dapat diterapkan untuk memprediksi evolusinya.
Gambar 3. Contoh analisis Regional
Deterministic Prediction System (RDPS) di Canadian Meteorological Center (CMC). Kecepatan angin (dalam knot) diwakili oleh warna dan arah angin diwakili oleh panah biru. Isolin hitam mewakili tekanan permukaan laut.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan pengamatan yang dilakukan oleh pesawat komersial, karena penurunan lalu lintas udara. Di Eropa, misalnya, ada penurunan 90 persen dalam jumlah penerbangan harian.
Ada juga penurunan dalam pengamatan manual di stasiun cuaca permukaan di beberapa negara berkembang, yang belum beralih ke pengukuran otomatis sepenuhnya. Dalam jangka panjang, komponen lain dari sistem pengamatan dapat terpengaruh secara negatif jika pekerjaan pemeliharaan, perbaikan dan pengisian tidak dapat dilakukan.
D A M P A K P A N D E M I
Gambar 4. Organisasi Meteorologi Dunia
(WMO) mengandalkan pengamatan dari sejumlah besar stasiun yang terletak di seluruh dunia
Setiap jenis pengamatan memiliki dampak yang berbeda pada kualitas perkiraan. Studi yang dilakukan oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa (ECMWF) menunjukkan bahwa dengan tidak adanya data meteorologi pesawat terbang, kualitas angin jangka pendek dan prakiraan suhu di ketinggian jelajah berkurang 15 persen, yang dapat memengaruhi prediksi dari aliran jet dan, akibatnya, perkiraan badai musim dingin dan gelombang panas. Kualitas perkiraan dekat permukaan juga menurun, tetapi tidak sebanyak.
Ironisnya, pentingnya data pengamatan pesawat disorot pada pertengahan Februari 2020 di sebuah lokakarya ECMWF tentang keadaan pengamatan pesawat. Untungnya, dampak pengamatan satelit pada kualitas perkiraan lebih besar daripada data meteorologi pesawat. Sumber: https://theconversation.com/weather- forecasts-could-become-more- challenging-during-the-coronavirus-storm-137585