• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI KUANTUM DARI AL-GHAZALI HINGGA EINSTEIN, DARI KEHENDAK BEBAS TUHAN HINGGA TELEPORTASI MULTI-QUBIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI KUANTUM DARI AL-GHAZALI HINGGA EINSTEIN, DARI KEHENDAK BEBAS TUHAN HINGGA TELEPORTASI MULTI-QUBIT"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Page

i

TEORI KUANTUM DARI AL-GHAZALI

HINGGA EINSTEIN, DARI KEHENDAK

BEBAS TUHAN HINGGA TELEPORTASI

MULTI-QUBIT

PROF. AGUS PURWANTO

Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor Dalam Bidang Ilmu Fisika Teori pada Departemen Fisika

Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 25 November 2020

DEWAN PROFESOR

(2)
(3)

Page

3

PROPOSAL THESIS – RC18-5401

PEMODELAN HUJAN DEBIT BERBASIS GIS

DENGAN

METODE

PEMBAGIAN

SUB-CATCHMENT AREA BERDASARKAN ORDO

SUNGAI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI

REJOSO

ARDELIA ARLIMASITA NRP. 03111850090001

“Halaman Ini Dikosongkan”

Dosen Konsultasi :

Dr. techn. Umboro Lasminto, S.T., M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2019

(4)
(5)

Page

1

TEORI KUANTUM: DARI

AL-GHAZALI HINGGA EINSTEIN,

DARI KEHENDAK BEBAS TUHAN

HINGGA TELEPORTASI

MULTI-QUBIT

ORASI ILMIAH

PENGUKUHAN PROFESOR

P

ROF

.

A

GUS

P

URWANTO

Guru Besar/Profesor dalam Bidang Ilmu

Fisika Teoritik

DEWAN PROFESOR

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

November 2020

(6)
(7)

iii

“Halaman Ini Dikosongkan”

(8)

iv

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

هتاكرب و الله ةمحر و مكيلع ملاسلا

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat

karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk

menyelenggarakan acara sidang semi terbuka Dewan Profesor

Institut Teknologi Sepuluh Nopember dalam rangka pengukuhan

delapan professor baru ITS meski secara semi daring.

Perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada,

Rektor,

Ketua dan Sekretaris Dewan Profesor ITS

serta segenap kru ITS-TV

dan semua pemirsa yang berkenan mengikuti tayangan

Pengukuhan Guru Besar ITS 25 November 2020

Tradisi ilmiah ITS, bahwa setiap Guru Besar baru dihimbau untuk

menyampaikan ilmu yang digeluti, dan kontribusi apakah yang

telah diberikan selama ini. Pada kesempatan ini saya akan

memberikan orasi ilmiah dengan judul

TEORI KUANTUM: DARI AL-GHAZALI HINGGA EINSTEIN,

DARI KEHENDAK BEBAS TUHAN HINGGA TELEPORTASI

MULTI-QUBIT

Semoga mendapat manfaat dari uraian dalam orasi ini.

(9)
(10)

vi

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

(11)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Sains dan teknologi telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Dalam ungkapan popular dan masyhur, sering dikatakan bahwa kita sekarang berada di era informasi dan implikasinya yang teringkas dalam frasa magis era industri 4.0. Apa pun nama dan keadaannya, kita tidak bisa lepas dari sains fundamental khususnya fisika. Sebut saja HP Android yang di dalamnya terdapat prosesor entah itu Qualcomm Snapdragon 855, Apple A12 Bionic, Exynos 9820, HiSilicon Kirin 980 atau MediaTek Helio P70 yang berukuran sentimeter kubik tetapi memuat jutaan transistor MOSFET. Cara kerja elektron di dalam transistor tersebut adalah wilayah teori fisika kuantum.

Dari perspektif fisika teori, jumhur ahli fisika teori sepakat bahwa fisika baru di luar model standar (the Standard Model, SM) harus ada. Hampir semua prediksi dalam SM telah dikonfirmasi oleh eksperimen sehingga SM sebagai bangunan teori menjadi sangat kokoh. Meskipun demikian, terdapat beberapa masalah seperti masalah hirarki, massa tak nol neutrino, dan massa boson Higgs yang mirterius membutuhkan fisika di luar SM seperti Teori Kemanunggalan Agung (Grand Unified Theory, GUT), supersimetri dan teori superdawai (superstring theory). Pada dua teori yang disebut terakhir, dilakukan dengan memperkenalkan dimensi tambahan selain 3+1 dimensi ruang-waktu.

Fisika teori atau fisika teoritik (theoretical physics) sesungguhnya bukan salah satu cabang fisika melainkan salah satu pendekatan di dalam fisika yaitu pendekatan abstrak analitis matematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam. Pendekatan lainnya adalah eksperimen dan di antaranya keduanya terdapat pendekatan simulasi yang sering digunakan dalam pendekatan teoritik maupun eksperimen. Karena merupakan pendekatan maka fisika teori ada di dalam semua cabang fisika seperti fisika partikel, fisika nuklir dan fisika material. Tetapi karena eksperimen untuk fisika partikel dan kosmologi umumnya membutuhkan laboratorium berukuran besar dan mahal maka khusus kedua bidang ini banyak

(12)

2

universitas yang hanya melakukan kajian teoritis sehingga seringkali fisika teori diidentikkan dengan fisika partikel dan kosmologi.

Tahun 1871 James Clerk Maxwell memberi orasi ilmiah di Universitas Harvard. Di dalam orasinya, Maxwell seperti mewakili pandangan para ahli fisika saat itu dengan menyatakan bahwa the ultimate theory (teori puncak) telah didapatkan yakni mekanika Newtonian dan medan Maxwell. Semua fenomena alam dapat dijelaskan dengan teori ini dan hasil-hasil ekesperimen yang akan diperoleh akan meneguhkannya.

Mekanika Newtonian mempunyai obyek kajian materi dengan kuantitas utamanya adalah massa dan kecepatan. Interaksi antara dua atau lebih materi adalah tumbukan. Medan Maxwellian mempunyai obyek medan yang mewujud dalam gelombang dengan kuantitas panjang gelombang dan kecepatan serta fenomena interaksinya berupa interferensi dan difraksi. Materi dan gelombang mempunyai sifat yang berbeda dan terpisah secara jelas. Artinya, tumbukan hanya berlaku bagi materi tidak berlaku bagi gelobang sedangkan interferensi-difraksi adalah fenomena gelombang yang tidak terjadi pada materi. Sifat utama teori ini adalah deterministic dalam arti jika informasi keadaan awal diketahui dengan lengkap maka keadaan system pada waktu yang lain dapat diketahui dengan pasti.

Memasuki Abad 20, para fisikawan dibingungkan oleh kurva distribusi energi radiasi benda hitam. Dua teori besar yang disebut sebagai the ultimate theory gagal menjelaskan dan memaksa Max Planck (1900) membuat hipotesa yang keluar dari ide utama dua teori tersebut, radiasi terkuantisasi. Radiasi adalah gelombang sedangkan kuantisasi adalah sifat materi. Hipotesa Planck sukses menjelaskan distribusi radiasi benda hitam. Albert Einstein (1905) menerapkan ide Planck pada efek fotolistrik yang juga tidak dapat dijelaskan oleh teori pucak dengan memberi sifat tambahan bahwa radiasi terkuantisasi ini bersifat menumbuk. Niels Bohr (1913) menggunakan tetapan Planck bagi momentum sudut elektron di dalam atom hidrogen dan sukses menjelaskan spektrum diskrit atom hidrogen. Arthur Compton (1923) memberi sifat lebih lanjut yakni radiasi mempunyai momentum dan berhasil

(13)

3

menjelaskan hamburan foton oleh elektron. Distribusi energi radiasi benda hitam, fek fotolistrik dan efek Compton adalah fenomena gelpmbang bersifat materi. Gagasan sebaliknya yakni partikel mempunyai panjang gelombang diajukan Louis de Broglie (1924) tanpa didahului eksperimen tetapi terkonfirmasi oleh eksperimen difraksi elektron Davisson-Germer (1927). Pendekatan de Broglie ini menandai era baru yakni teori mendahului eksperimen atau eksperimen dilakukan justru untuk menguji kebenaran suatu teori. Sebelumnya, teori dibuat untuk menjelaskan hasil eksperimen.

Gelombang mempunyai sifat atau berperilaku seperti materi dan sebaliknya materi berperilaku seperti gelombang ini dikenal sebagai dualisme gelombang-materi merupakan fenomena yang tidak dapat dijelaskan teori fisika klasik Newtonian dan Maxwellian. Dualisme materi-gelombang adalah janin teori baru yang disebut teori kuantum. Obyek fisis dari dualisme ini adalah paket gelombang yakni gelombang yang terlokalisasi dan secara matematis merupakan transform Fourier. Dualisme ini pada gilirannya menghasilkan satu prinsip yang dikenal sebagai prinsip ketidaktentuan Heisenberg (Heisenberg’s Uncertainty Principle) yaitu pertama

2

/

 p

x

atau kedua dalam bentuk

 t

E

/

2

.

Bentuk pertama prinsip ketidaktentuan menyatakan bahwa posisi dan momentum tidak dapat diketahui secara pasti pada waktu bersamaan atau serempak. Bentuk ini juga dapat diartikan bahwa partikel subatomik selalu bergerak atau tidak pernah diam. Bentuk kedua menyatakan partikel dapat mempunyai energi tambahan dari luar dalam waktu tertentu. Bentuk ini juga merusak hukum kekekalan energi. Persamaan gerak bagi partikel subatomik adalah persamaan Schroedinger (1926) yang secara sederhana merupakan persamaan energi total system yang dinyatakan dalam bentuk operator

E

i

/

t

,

p

 

i

dan bekerja pada fungsi gelombang. Semua sifat dan perilaku system subatomic diperoleh dari penyelesaian persamaan ini.

Sebagai ilustrasi kita lihat solusi dan arti fisis elektron di dalam atom hidrogen yaitu persamaan Schroedinger dengan potensial Coulomb antara proton dan elektron. Solusi dari persamaan Schroedinger atom hidrogen memberi kurva probabilitas

(14)

4

radial bagi keadaan 3s, 3p dan 3d seperti Gambar 1a. Kurva radial probabilitas keadaan 3d serupa dengan keadaan 2p dan 1s menggambarkan elektron yang dapat berada di mana saja. Kurva 3p serupa dengan 2s menggambarkan electron dapat berada pada jarak berapa saja dari proton kecuali pada jarak relatif enam. Elektron paling banyak atau paling sering berada pada jarak relative dua belas. Kurva 3s menyatakan electron dapat ditemukan pada jarak berapa saja kecuali pada jarak relative dua dan tujuh serta paling sering berada pada jarak tiga belas.

Gambar 1a Probabilitas Radial Gambar 1b Kabut Elektron

Kabut elektron seperti Gambar 1b merupakan probabilitas keberadaan electron dalam dua dimensi. Semakin pekat kabut semakin besar kemungkinan keberadaan elektron, sebaliknya semakin tipis atau semakin terang semakin kecil kemungkinan kenberadaan elektron. Dari gambar ini jelas bahwa setiap saat elektron dapat berada di mana saja di dalam ruang di sekitar inti hidrogen dan kita tidak tahu di mana keberadaan elektron secara persis.

Kembali pada prinsip ketidaktentuan Heisenberg kedua yang merupakan sifat khas kuantum dapat diinterpretasi sebagai fluktuasi vakum. Tahun 1948 Hendrick Casimir [1] memperlihatkan efek kuantum ini dalam skala makro yakni fluktuasi energi nol dalam medan elektromagnetik membangkitkan gaya tarik antara dua pelat konduktor sempurna yang sejajar pada jarak a seperti Gambar 2. Energi elektromagnetik vakum atau energi titik nol adalah jumlah terhadap semua vector gelombang dari energi vakum ,

k

/

2

.

(15)

5

Gambar 2. Pelat Konduktor Sejajar

Pada dua pelat konduktor yang diijinkan adalah moda gelombang berdiri, dimana komponen medan listrik dan komponen normal medan magnet sama dengan nol pada permukaan konduktor. Frekwensi

kbergantung pada vektpr gelombang k dengan kopmonen diskrit pada arah jarak dua pelat dan kontinyu pada dua arah lainnya. Evaluasi seksama dan definisi energi Casimir merupakan selisih densitas energi di dalam pelat dengan di luar pelat adalah,

E

2

c

/

720

a

3. Gaya persatuan luas pada pelat sejajar konduktor sempurna dalam vakum adalah negatip diferensial energi tersebut terhadap jarak a, yaitu

f

c

2

c

/

240

a

4. Gaya ini merupakan gaya tarik pada kedua pelat konduktor.

Gaya Casimir ini dikonfirmasi secara eksperimental pertama kali oleh Marcus J. Sparnaay [2] pada tahun 1958 dan berhasil dibuktikan kebenarannya secara akurat pada tahun 1997 oleh Steve K. Lamoreaux [3] dari Los Alomos National Laboratory dan juga Umar Mohideen dan Anushree Roy [4] dari universitas California. Pada saat yang bersamaan dengan kelahiran teori kuantum lahir pula teori relativitas khusus teori bagi obyek yang bergerak dengan laju mendekati cahaya. Perkawinan antara teori relativitas dan teori kuantum melahirkan teori kuantum relativistik dan teori medan kuantum. Satu demi satu partikel mulai positron, pion, neutrino, muon,

(16)

6

anti-proton, dan quark terkuak secara eksperimen maupun teoritis dan terbangun Model Standar (SM) . Dalam perjalanan menguak penyusun dasar materi ini dibangun banyak akselerator dan laboratorium berukuran raksasa.

Large Hadron Collider adalah akselerator terbesar saat ini, berbentuk melingkar dengan keliling 27 km ditanam di bawah permukaan tanah di Swiss. Akselerator yang dioperasikan sejak 2008 ini telah menemukan partikel Tuhan pada 2012 yang telah diprediksi lima puluh tahun sebelumnya. Laboratorium Super-Kamiokande adalah detector neutrino bawah tanah terbesar di dunia. Super-Kamiokande yang merupakan kependekan dari Super-Kamioka Neutrino Detection Experiment berada di gunung Ikeno kota Hiba di prropinsi Gifu Jepang. Super-K istilah singkatnya, berada pada kedalaman 1000 m dibawah permukaan tanah dengan tangka baja stainless silinder berdiameter 39,3m dan tinggi 41,4m yang diisi 50.000 ton air urni. Pada dinding tangki dipasang 11.146 tabung multiplier berdiameter 51cm. Laboratorium yang dibangun sejak 1982 ini mendeteksi neutrino dri matahari dan pada 24 Pebruari 1998 berhasil menangkap neutrino dari Supernova di Awan Magelan Besar.

Sebenarnya di Amerika telah dirinting akselerator yang tiga kali lebih besar dari LHC Swiss. Tetapi proyek akselerator partikel terbesar dan paling energik dengan energi 20 TeV per proton dan keliling 87,1 km Superconducting Super Collider (SSC) di Waxahachie Texas ini dihentikan pada era Presiden Bill Clinton 30 Oktober 1993, dan impian para ahli fisika teori khususnya yang bergerak dalam superstring menjadi redup. SSC diharapkan nantinya mampu melacak partikel-partikel yang diprediksi oleh teori superstring. Penghentian ini memberi efek yakni sebagian fisikawan teori mengarahkan risetnya pada ranah baru yang lebih aplikatif seperti mesin panas kuantum dan sistem informasi kuantum.

Mesin panas adalah piranti yang mengekstrak energi dari lingkungan dalam bentuk panas dan memanfaatkannya untuk usaha. Jantung setiap musim panas adalah zat seperti campuran gas-udara dalam mesin otomoobile. Operasi dari mesin panas dicapai dengan membatasi zat yang bekerja dalam serangkaian proses siklik dari mesin. Mesin panas kuantum merupakan penerapan sistem dan prinsip-prinsip

(17)

7

kuantum pada mesin panas dan merupakan gagasan lama dari Scovil dan. Schulz DuBois [5]. Sebagai ilustrasi kita uraikan ide mesin Carnot kuantum melalui sistem sederhana yakni partikel di dalam kotak dan hanya mempunyai dua keadaan [6]. Partikel bermassa m berada di dalam kotak piston berdinding keras satu dimensi berukuran L dengan dinding kanan dapat bergerak. Sistem mempunyai dua keadaan yaitu keadaan dasar

1dengan energi

E

1 dan keadaan tereksitasi pertama

2 dengan energi

E 

2

4E

1 dengan

E

1

 

L

2

2

/ mL

2

2.

Semula sistem berada dalam keadaan dasar

A

1dengan volume

L

A dengan energi

E

1

 

L

A . Sistem berekspansi secara isothermal yakni dengan menyerap kalor dari lingkungan dan system mempunyai keadaan gabungan

2 2 1

1

a

a

dengan koefisien memenuhi hubungan

1

2 2 2 1

 a

a

dan energi

E

 

L

a

E

 

L

a

E

2

 

L

2 2 1 2 1

. Proses ekspansi iso termal berarti

   

L

E

L

E

1 A

dan ekspansi tidak dapat terus menerus melainkan maksimum A

maks

B

L

L

L

2

dan keadaan kembali tunggal

B

2 dengan energi

 

L

B

E

2 .

Selanjutnya piston berekspansi secara adiabatik sehingga system tetap dalam keadaan tereksitasi

2dengan energi

E

2

 

L

. Berbeda dari ekspansi pertama yang mempunyai volume maksimum terbatas yaitu dua kali volume pertama, ekspansi adiabatic tidak terbatas. Kita anggap ekspansi hingga volume

L

C dengan

B

C

L

L

dengan factor

lebih besar dari satu. Proses dilanjutkan yakni penyusutan isothermal dan sistem mempunyai keadaan kombinasi

2 2 1

1

a

a

dengan energi (5) dan

E

2

 

L

C

E

 

L

. Seperti halnya pada ekspansi isothermal, pada penyusutan isothermal yang melepas kalor juga terbatas

(18)

8

hingga volume

L

D dengan

L

D

21

L

C dan keadaan system menjadi keadaan tunggal yaitu keadaan dasar. Proses terakhir adalah penyusutan adiabatic dari

L

D ke

L

A. Dari kalor masuk dan kerja siklus tertutup yakni siklus Carnot ini memberi efisiensi mesin yang hanya bergantung pada perbandingan volume selama proses adiabatic

1 

1

/

. Eksperimen dari mesin panas kuantum baru berhasil dilakukan tahun 2019 oleh J.P.S. Peterson dkk [7]

Penerapan lain dari teori kuantum dan saat ini sedang naik daun adalah informasi kuantum yaitu penggunaan sifat khusus fisika kuantum bagi proses dan transmisi suatu informasi. Informasi kuantum sendiri saat ini mempunyai tiga cabang yaitu komputer kuantum, teleportasi kuantum dan kriptografi kuantum. Sifat kuantum yang dimaksud adalah superposisi dan keterbelitan (entanglement). Komputer kita saat ini meski menggunakan piranti yang bekerjanya menggunakan prinsip-prinsip kuantum bukan komputer kuantum.

Albert Einstein adalah ahli fisika yang unik, dia tercatat sebagai salah seorang pendiri teori kuantum melalui penjelasannya pada efek fotolistrik dan karenanya dianugerahi hadiah Nobel. Sayangnya, Einstein merupakan fisikawan yang paling tidak suka dengan teori kuantum yang bersifat tidak tentu dan probabilistic. Ungkapannya yang terkenal terkait dengan penolakannya pada teori kuantum adalah,”Tuhan tidak bermain dadu”. Einstein bersama Podolsky dan Rosen [8] menulis artikel tentang eksperimen imajinatif (gedanken experiment) yang menyatakan bahwa teori kuantum tidak lengkap. Tahun 1964 J.S. Bell [9] menyatakan tidak mungkin teori variable tersembunyi local mereptoduksi semua pediksi mekanika kuantum.

Pada tahun 1993, Bennet dkk.[10] memperkenalkan protocol teleportasi kuantum, yaitu metode untuk mengirim informasi atau keadaan kuantum dari suatu partikel tanpa mengirim partikel tersebut..Dalam protocol ini, pengirim yang secara tradisional disebut Alice dan penerima adalah Bob berbagi keadaan terbelit, yaitu salah satu pasangan EPR. Keadaan partikel yang akan dikirim Alice dilebur dengan keadaan EPR. Selanjutnya, Alice melakukan pengukuran terhadap keadaan terlebur

(19)

9

pmenggunakan pengukuran keadaan Bell (Bell State Measurement, BSM).. Hasil pengukuran tersebut dikirim ke Bob melalui kanal klasik. Setelah mengetahui hasil tersebut, Bob mengkonversi keadaan kuantum EPR-nya menjadi keadaan kuantum replika (keadaan ter-teleportasi) dengan menerapkan transformasi uniter (U) yang sesuai berdasarkan hasil dari kanal klasik. Diagram sistem teleportasi kuantum tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.

Gambar 3. Skema prinsip teleportasi kuantum.

Ungkapan matematis protocol Banneth diuraikan secara berikut. Informasi berupa spin ½ suatu partikel tunggal atau biasa diebut keadaan qubit tunggal

1

0

x

1

x

o

a

dengan tetapan kompleks

x

o 2

 x

12

1

. Qubit atau quantum bit

0

dan

1

adalah versi kuantum dari register biner 0 dan 1 dalam informasi klasik. Informasi ini akan dikirim kepada Bob, dan prinsip pengiriman dengan menggunakan pasangan dua partikel A dan B masing-masing ber-spin ½ dan

terbelit.

AB AB 2

00

11

1

.

Partikel A digunakan oleh Alice dan partikel B milik Bob. Selanjutnya informasi ditransmisi melalui kanal

AB a

dan Alice melakukan pengukuran Partikel-1 Partikel-2 Partikel-3 Partikel-3 (setelah dikenai transformasi uniter), keadaan kuantumnya sama dengan keadaan

(20)

10

pada dua qubitnya (aA) dengan pengukur

01

10

2

1

yang secara

matematis berarti perkalian scalar

I

dan didapatkan

B

'

. Setelah komunikasi klasik Bob melakukan transformasi uniter

B z B

2

'

.

Sehingga diperoleh informasi seperti yng dikirim Alice. Eksperimen pertama teleportasi kuantum ini dilakukan oleh Bouwmeester dkk [11].

(21)

11

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

(22)

12

BAB 2. KEBAHARUAN KEILMUAN

2.1 Paradoks Keberadaan Partikel

Dari pembahasan keberadaan elektron di dalam atom hidrogen terdapat masalah untuk keadaan 3p dan 3s. Untuk keadaan 3p elektron dapat berada di mana saja kecuali pada jarak relatif enam. Ilustrasi tiga dimensi akan memperjelas masalah yang ada pada kasus elektron 3p. Misalkan elektron kita ibaratkan sebagai kelereng dan jarak relatif enam dapat dibayangkan sebagai jejari bola plastik. Elektron dapat berada di mana saja berarti kelereng dapat berada di dalam dan di luar bola. Menariknya kelereng tidak pernah menyentuh dan menembus permukaan bola plastik untuk berpindah dari dalam ke luar bola dan sebaliknya. Masalah serupa juga terjadi pada keadaan 3s dengan dua bola plastic besar dan kecil. Kelereng dapat berada di dalam bola kecil, di antara dua bola, dan di luar kedua bola tetapi tidak pernah melalui dan menembus permukaan kedua bola. Hal ini jelas tidak mungkin. Masalah ini hanya dapat terjadi jika kelereng dapat lenyap dan tercipta lagi. Tetapi masalah baru terjadi yaitu ketika elektron lenyap maka partikel tidak ada dan normalisasi fungsi gelombang tidak berlaku. Masalah ini dapat diatasi bahwa elektron hanya dapat berada dalam keadaan tunggal jika dalam keadaan dasar atau keadaan tereksitasi tanpa simpul (node). Sedangkan lainnya harus dalam kombinasi linier dengan keadaan lain [12].

2.2 Efek Casimir

Seperti telah disinggung di depan bahwa dimensi tambahan atau dimensi ekstra pada 3+1 dimensi ruang-waktu adalah inheren pada teori di luar SM. Secara spesifik, Secara spesifik, kajian dimensi ekstra pada fisika skala TeV diawali oleh kerja Arkani-Hamed, Dimopoulos dan Dvali [10]. Sejak saat itu dimensi ekstra berkembang dari gagasan perorangan menjadi paradigma baru yang digunakan banyak ahli fisika untuk menjelaskan masalah yang tidak dapat dijelaskan oleh model standar.

(23)

13

Dari kajian yang telah ada, kami melakukan kajian kontribusi atau koreksi dimensi ekstra bagi energi Casimir medan fermion tak bermassa pada kotak (3+1+1) dimensi yaitu ruang-waktu 3+1 dimensi dan raung ekstra satu dimensi [13]. Persamaan Dirac dinyatakan dalam ruang lima dimensi 5D ini dan terikat oleh syarat batas model kantong MIT (MIT bag model) pada semua permukaan. Selanjutnya dohitung dengan formula penjumlahan Abel-Plana. Hasilnya, energi Casimir fermionic bergantung pada ukuran dimensi ekstra

Gambar 4. Energi Casimir Fermion dengan dan tanpa dimensi ekstra sebagai fungsi jarak pelat.

2.3 Mesin Panas Kuantum

Partikel di dalam kotak keras satu dimensi yang digunakan sebagai model mesin panas Carnot kuantum di depan merupakan penyederhanaan dan idealisasi. Jumlah keadaan eigen kotak ideal adalah tidak berhingga sehingga akan lebih mendekati kenyataan jika diambil jumlah keadaan yang lebih umum yakni banyak keadaan n [14], Keadaan awal A tetap dipilih ideal yakni keadaan dasar dan volume

L

A kemudian piston berekspansi isothermal dengan menyerap kalor dari luar. Partikel mengalami eksitasi sehingga mempunyai keadaan yang merupakan kombinasi linier dari semua keadaan yang diijinkan yakni n.

(24)

14

Ekspansi piston diijinkan hingga

nL

A yakni ketika partikel kembali mempunyai keadaan tunggal tetapi dengan energi tereksitasi tertinggi. Jika tidak berekspansi maksimum maka jumlah keadaan partikel tetap n. Setelah piston berhenti berekspansi isothermal pada volume

L

B , piston melanjutkan ekspansi secara adiabatic hingga

L

C. Selama ekspansi keadaan sistem tidak berubah dari keadaan B, Dari volume

L

C piston menyusut secara isothermal dengan melepas kalor hingga

L

D . Proses siklus terpenuhi jika

L

D

/

L

A

L

C

/

L

B

dan efisiensi mesin panas sama dengan kasus sederhana dua keadaan.

Partikel dalam kotak satu dimensi dengan n-keadaan kami terapkan untuk mesin Otto, Brayton dan Diesel [15]. Kehadiran deformasi panjang minimal pada spectrum energi potensial Coulomb [16] bagi mesin Carnot kuantum, dan dua scenario relativistic bagi mesin panas kuantum juga kami diskusikan [17]

2.4 Teleportasi Kuantum

Keterbelitan merupakan jantung informasi kuantum termasuk teleportasi kuantum dan menjadi syarat bagi terjadinya teleportasi[18]. Dalam kasus awal teleportasi informasi qubit tunggal dapat dilakukan menggunakan kanal terbelit dua qubit seperti kanal (2). Penentuan keterbelitannya sangat sederhana. Keadaan dua qubit

AB

dikatakan terbelit jika keadaan tersebut tidak dapat diuraikan sebagai perkalian tensor dua keadaan qubit tunggal

1 dan

2 yaitu

2

1

AB

. Sebaliknya, jika dapat diuraikan maka keadaan dikatakan tidak terbelit (unentangled state) atau dapat diurai (separable state).

Sesuai dengan perkembangan jumlah informasi qubit dan jenis protocol yang semakin komplek maka jumlah qubit kanal pun bertambah dan penentuan keterbelitan tidak serta jenisnya menjadi tidak sederhana. Sebagai ilustrasi perhatikan dua contoh berikut.

(25)

15

Pertama, untuk keadaan tiga qubit ABC dapat berupa terpisah secara sempurna A-B-C, atau terbelit sempurna ABC. Selain itu juga mungkin merupakan kombinasi dua qubit terbelit dan satu qubit terpisah yaitu AB-C, A-BC dan AC-B. Kedua, keadaan empat qubit ABCD dapat terpisah sempurna A-B-C-D atau terbelit sempurna ABCD. Selain itu dapat sebagai kombinasi dari keadaan qubit terbelit dan terpisah, 3-1 dan 2-1-1. Kombinasi 3-1 mempunyai empat kemungkinan ABC-D, ABD-C, ACD-B atau A-BCD. Kombinasi 2-1-1 mempunyai enam kemungkinan AB-C-D, AC-B-D, AD-B-C, A-BC-D, A-C-BD dan A-B-CD. Kombinasi terakhir adalah kombinasi terbelit-terbelit 2-2 yaitu AB-CD, AC-BD dan AD-BC. Masalahnya bagaimana cara menentukan jenis keterbelitan keadaan multi-qubit tersebut. Dalam penentuan keterbelitan dan jenisnya, kami menggunakan matriks kerapatan tereduksi dan rank-nya [19]. Langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama, memperluas qubit

0

dan

1

menjadi partite d-keadaan

0

,

1

,

2

… dan

1

d

dan menyusun n-partite dalam kombinasi keadaan multi-partite. Kedua, menggunakan definisi matriks kerapatan (density matrix)

 

. Ketiga, menentukan matriks kerapatan tereduksi tunggal

k dengan

1

k 

n

dan rank-nya. Jika rank setiap matriks kerapatan tereduksi tunggal ini sama dengan satu maka keadaan (14) terpisah secara sempurna. Sebaliknya, jika tidak ada satu pun rank sama dengan satu maka belum dapat disimpulkan dan harus dievaluasi lebih lanjut yakni matriks tereduksi ganda. Rinciannya diberikan sebagai berikut.

Kita batasi pada kasus terbelit campuran dan sempurna sehingga semua rank matriks kerapatan tereduksi tunggal sama dengan satu. Maka, berlaku hal berikut

i. dua partite AB, jika rank A satu maka rank B pasti satu, jika rank A tidak satu maka rank B juga pasti tidak satu. Dengan demikian, unutk kasus ini hanya dihitung sekali, rang A saja atau B saja.

ii. tiga partite ABC, jika rank A dan rank B masing-masing satu maka rank C pasti satu. Tetapi jika rank A dan rank B tidak sama dengan satu maka rank C harus

(26)

16

dihitung. Jika rank C satu maka AB terbelit dan C terpisah, jika tidak satu maka terbelit sempurna ABC. Proses menghitung tiga kali.

iii. empat partite ABCD, evaluasi masing-masing rank A, B, C dan D, jika setiap rank tidak satu maka pola keterbelitan 2-2 atau sempurna. Evaluasi rank matriks kerapatan tereduksi dua AB, AC dan AD. Jika salah satu dari ketiganya ada yang nilai rank satu missal AC maka pola keterbelitan 2-2 yaitu AC-BD tetapi jika tidak ada yang rank satu maka keterbelitan sempurna. Proses menghitung maksimum tujuh kali.

iv. lima partite ABCDE, hitung lima rank tereduksi tunggal. Jika tidak ada yang bernilai satu maka hitung rank tereduksi dua AB, AC, AD, AE, BC, BD, BE, CD, CE dan atau DE. Misal rank AB satu maka menghitung cukup sampai di sini dan pola keterbelitan AB-CDE dan total mengitung enam kali. Jika tidak ada yang rank satu maka pola terbelit sempurna dan diketahui setelah lima belas kali menghitung. v. Jika enam partite ABCDEF, hitung enam rank tereduksi tunggal, jika tidak ada yang bernilai satu maka hitung maksimum 15 rank tereduksi ganda. Jika ada yang rank satu misal AC maka rank BDEF pasti satu dan evaluasi focus pada empat partite ini yaitu BD, BE dan atau BF. Jika ada yang rank satu misal BE maka pola keterbelitan adalah 2-2-2 yaitu AC-BE-DF. Jika dari sepuluh matriks kerapatan ganda tidak ada yang rank satu maka hitung 10 rank tereduksi tiga. Jika ada yang nilai ranknya satu misal ABF maka pola keterbelitan 3-3, ABF-CDE, jika tidak ada yang satu maka keterbelitan sempurna dan total mengitung 31 kali

Ringkasan jumlah maksimum evaluasi dan kemungkinan jenis keterbelitan hingga tujuh partite diberikan pada Tabel 1.

(27)

17

Table 1. Penghitungan minimum rank dari matriks kerapatan satu hingga tujuh partite dan kemungkinan tipe keterbelitan

Number of Partite Possible Combination of Calculation

Possible Calculations of Ranks of Density Matrices Total 2, AB 1 A 1 3, ABC 1-1-1 A, B, C 3 4, ABCD 1-1-1-1 A, B, C, D 7 2-2 AB, AC, AD 5, ABCDE 1-1-1-1-1 A, B, C, D, E 15

2-3 AB, AC, AD, AE, BC, BD, BE, CD, CE, DE 6,

ABCDEF

1-1-1-1-1-1 A, B, C, D, E, F 31 2-2-2, 2-4 AB, AC, AD, AE, AF, BC, BD, BE,

BF, CD, CE, CF, DE, DF, EF 3-3 ABC, ABD, ABE, ABF, ACD, ACE, ACF, ADE, ADF, AEF 7,

ABCDEFG

1-1-1-1-1-1-1 A, B, C, D, E, F, G 63 2-2-3, 2-5, 3-4 AB, AC, AD, AE, AF, AG, BC, BD,

BE, BF, BG, CD, CE, CF, CG, DE, DF, DG, EF, EG,

FG ABC, ABD, ABE, ABF, ABG, ACD, ACE, ACF, ACG, ADE, ADF, ADG, AEF, AEG, AFG, BCD, CDF, CDG, CEF, CEG, CFG,

DEF, DEG, DFG, EFG

(28)

18

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

(29)

19

BAB 3. KONTRIBUSI KEILMUAN

Secara umum pekerjaan teoritis yang kami jelaskan di depan merupakan kontribusi kami pada ilmu pengetahuan. Banyak aspek yang dapat dibahas dari suatu konsep atau sistem fisis dan beberapa aspek di antaranya telah kami kerjakan sehingga orang tidak perlu melakukan ulang dan tinggal melanjutkan atau mendapatkan gagasan baru dari kerja kami.

Fisika kuantum menjadi mata kuliah utama dan wajib ada di departemen fisika di semua universitas di dunia. Karena sifatnya yang bertentangan dengan perasaan dan pengalaman keseharian alias counter-intuitive maka berbagai cara untuk membuatnya menarik dan terasa menjadi lebih mudah harus dilakukan termasuk menulis di media massa[20].

Masalah awal yang dihadapi mahasiswa adalah arti fisis dari solusi persamaan Schroedinger yang dipahami dengan kerangka klasik. Alternatif kombinasi linier beberapa keadaan [12] sedemikian rupa sehingga tidak ada daerah yang terisolasi seperti dijelaskan pada inkonsistensi kerapatan probabilitas cukup memadai dalam menjawab pemahaman klasik atas solusi persamaan Schroedinger bagi keberadaan partikel.

(30)

20

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

(31)

21

BAB 4. KEBERMANFAATAN UNTUK BANGSA

Di dalam Islam, tujuan utama dan tertinggi Ilmu Pengetahuan atau sains adalah mengantarkan manusia untuk memahami, menjadi lebih dekat dengan dan tunduk serta takut kepada Sang Pencipta, Allah SWT (QS Fathir 35:28). Kepatuhan kepada Allah swt selanjutnya juga berarti kepatuhan kepada Rasul-Nya yang pernah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama ( سانلل مهعفنأ سانلا ريخ) (HR Ahmad). Bentuk atau ungkapan kebermanfaatan bagi masyarakat tentu bergantung pada kemampuan dan keahlian setiap orang dalam menjawab kebutuhan atau masalah masyarakat sekitarnya. Ilmuwan dengan ilmunya juga harus bermanfaat dan terlibat dalam menyelesaikan masalah masyarakat sekitar.

Fisika terlebih fisika teori bukan sekedar dekat dengan masalah filsafat melainkan sering disebut sebagai natural philosophy. Fisika teori selain mempunyai masalah tentang konfirmasi eksperimental juga masalah interpretasi fisis dan filosofis seperti akan diuraikan. Sejauh ini, tidak ada prediksi teori kuantum yang tidak atau gagal dikonfirmasi eksperimen. Meskipun demikian, secara filosofis teori kuantum masih mempunyai masalah dan belum memuaskan banyak fisikawan.

Indonesia berpenduduk mayoritas muslim bahkan negeri muslim terbesar. Jawa Timur dengan Surabaya sebagai ibukotanya merupakan propinsi dengan jumlah pesantren terbanyak ketiga setelah Jawa Barat dan Banten. Peran ITS meningkatkan kualitas hidup masyarakat tentu juga setara dengan meningkatkan kualitas hidup muslim Jawa Timur. Secara khusus ITS harus didekatkan dengan dunia pesantren khususnya pesantren di Jawa Timur [21] Ketertinggalan dalam iptek umat Islam secara umum tak terkecuali Indonesia dan Jawa Timur tidak dapat dilepaskan dari faktor sejarah sepuluh abad silam. Guru Besar Filsafat Islam Mulyadi Kertanegara [22] menyebutkan bahwa al-Ghazali berikhtiar menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama (naqli) yang sedang terancam oleh ilmu-ilmu rasional (‘aqli). Al-Ghazali mengkritik para filsuf dengan membahas dua puluh pandangan para filsuf di dalam bukunya

(32)

22

Tahaafut al-Falasifah [23] dan tiga pandangan di antaranya divonis sesat dan kafir. Ketiganya adalah keabadian alam, ketidaktahuan Tuhan pada juz’iyah (partikular-partikular) dan kebangkitan jasmani.

Serangan tersebut sangat telak dan efektif bahkan hingga saat ini. Peringatan dan tudingan kafir al-Ghazali kepada para filsuf membangkitkan antipati bahkan permusuhan umat pada filsafat dan ilmu-ilmu rasional lainnya seperti fisika, metafisika, psikologi dan sebagainya. Setelah serangan tersebut, di dunia Islam sunni, filsafat tidak lagi dilihat kecuali dengan rasa curiga. Di beberapa tempat filsafat bahkan dilarang. Singkat kata, ikhtiar al-Ghazali menghidupkan ilmu agama sangat berhasil, tetapi dibarengi dengan sirnanya disiplin ilmu filsafat dan cabang-cabangnya serta diikuti melorotnya tradisi keilmuan rasional yang menyertainya.

Karena itu, ikhtiar menghidupkan kembali ilmu-ilmu rasional juga harus menggunakan pendekatan dan argument agama. Ilmu-ilmu rasional astronomi, biologi, fisika, kimia dan terapannya bukanlah ilmu profan (sekuler) melainkan pesan dan tugas keagamaan. Ikhtiar mempertemukan sains khususnya fisika teori dan agama atau membahas sains dengan bahasa dan pendekatan agama telah saya tuangkan dalam dua buku [24]. Sejak buku pertama terbit 2008 saya telah presentasi 398 kali dari Banda Aceh hingga Merauke dan luar negeri. Dari 398 presentasi, 126 di PT, 65 di PTAIN dan 39 di pesantren. Saya terlibat dalam penyusunan kurikulum prodi fisika atau pengajaran IPA di beberapa STAIN/IAIN/UIN. Puncaknya, gagasan yang tertuang dalam dua buku direalisasi dalam bentuk pesantren sains Trensains di Sragen

www.trensains.sch.id dan di Jombang www.smatrensains.sch.id

Ikhtiar lain telah [25], sedang dan akan saya lakukan yaitu membedah dan sosialisasi gagasan al-Ghazali dalam buku Tahaafut al-Falasifah yang beberapa di antaranya mempunyai kesejajaran dengan teori kuantum. Seperti disebutkan di depan bahwa Tahaafut al-Falasifah [23] ditulis oleh Imam al-Ghazali untuk menyerang pemikiran neo-Platonik dan Aristotelian para filsuf muslim yang

(33)

23

menentang teologi ortodoks Islam. Pada masalah ketujuhbelas, al-Ghazali menuliskan

لب ,اندنعايرورض سيل , اببسم دقتعي نيب و ,اببس ةداعلا يف دقتعي ام نيب نارتقلإا

امهدحأ تابثإ لاو , اذه كاذ لاو , كاذ اذه سيل , نيئشلك

,

رخلأا تابثلإانمضتم

,

رخلأا يفنل انمضتم هيفنلاو

,

نم سيلف

امهدحأ دوجو ةرورض

,

رخلأأدوجو

,

نملاو

امهدحأ مدع ةرورض

,

مدع

قارتحلااو ,لكلأاو عبشلاو ,برشلاو ىرلا لثم .رهلأا

,ءاودلا برشو ءافشلاو ,ةبقرلازجو توملاو .سمشلا عولطورونلاو .رانلا ءاقلو

تانرتقملا نم , تادهاشملا لك ىلإ ,ارج ملهو,لهسملا لامعتساو نطبلا لاهسإو

طلا يف

.فرحلاو تاعانصلاو موجنلاو ب

Al-Ghazali yang dikenal sebagai pengikut sekaligus juru bicara kalam al-Asy’ariy menolak keberadaan hukum sebab-akibat, kausalitas. Menurutnya, yang selama ini diyakini sebagai sebab dan akibat tidaklah niscaya. Keduanya saling bebas, yang satu tidak meniscayakan yang lain. Ini tidak meniscayakan itu dan itu pun tidak meniscayakan ini. Larangan ini tidak meniscayakan larangan itu dan sebaliknya. Keberadaan sesuatu tidak meniscayakan keberadaan yang lain, pun ketakberadaan yang satu tidak meniscayakan ketakberadaan yang lain.

Tidak ada hubungan antara haus dan minum, kenyang dan makan, kebakaran dan bersentuhannya api, cahaya dan terbitnya matahari, kematian dan terpenggalnya leher, kesembuah dan minum obat, cuci perut dan minum obat pencahar dan sebagainya hingga semua yang tampak berhubungan dalam kedokteran, astronomi, rekayasa dan seni. Artinya, orang bisa hilang dahaga tanpa minum, bisa kenyang tanpa makan, bisa terbakar tanpa bersentuhan dengan api dan sebaliknya bisa tidak terbakar meski bersentuhan dengan api. Api tidak membakar. Makhluk bisa hidup meski terpenggal lehernya. Tidak ada sebab akibat.

(34)

24

Bila kita simak dengan seksama, ketiadaan kausalitas ala al-Ghazali ini menemukan relevansinya di dalam fisika kuantum. Keadaan pasti sistem kuantum tidak dapat diketahui dengan pasti kecuali kemungkinannya. Seperti contoh terdahulu, posisi electron atom hydrogen tidak dapat diketahui dan hanya diketahui kemungkinannya yang terepresentasi melalui kabut electron. Pinsip ketaktentuan Heisenberg tidak memungkinkan keadaan saat ini suatu system diketahui secara pasti dan bersamaan, demikian pula keadaan di masa mendatangnya. Tidak ada kausalitas deterministik.

Semua itu terkait sebagai akibat dari takdir Allah yang mendahului eksistensinya. Jika yang satu mengikuti yang lain itu disebabkan Allah telah menciptakan keduanya dala pola keterkaitan, bukan karena hubungan itu dalam dirinya sendiri merupakan keharusan. Api hanya akan membakar kapas jika Allah menghendaki api membakar. Allah pun dapat menciptakan rasa kenyang tanpa makan, hilang dahaga tanpa minum. Para filsuf menyangkal hal ini.

Kalam atau teologi Asy’ariyah bertumpu pada atau bertitik tolak dari penerimaan tindakan sewenang-wenang Tuhan. Menurut al-Asy’ari, dorongan hebat di balik tindakan Tuhan adalah “apa yang diinginkan-Nya” dan “karena kehendak-Nya”. Penerapan prinsip “karena kehendak-Nya” pada aktivitas Tuhan di alam melahirkan gagasan occasionalism yang didefinisikan sebagai kepercayaan akan kemahakuasaan Tuhan dalam kesendirian-Nya. Tuhan terlibat langsung dalam penyelenggaraan alam semesta, dan keterlibatan langsungnya pada peristiwa-peristiwa di alam semesta dipandang sebagai manifestasi lahiriah kesempatan-Nya (occasion). Implikasi occasionalism ini adalah segala sesuatu dan segala peristiwa di alam semesta secara substansial bersifat terputus-putus dan saling bebas. Tidak ada kaitan antara satu peristiwa dan peristiwa lain kecuali melalui kehendak Ilahi. Di dalam perspektif kesewenang-wenangan Tuhan ini bila persitiwa A terkait atau berhubungan dengan peristiwa B, hubungan ini tidak terjadi secara alamiah tetapi karena Tuhan menghendaki demikian.

(35)

25

Dengan penjelasan seperti ini diharapkan umat Islam yang mayoritas muslim sunni pengikut kalam al-Asy’ariy menjadi tertarik pada ilmu pengetahuan khususnya fisika kuantum. Gagasan yang lahir di awal abad dua puluh di Barat ini ternyata mempunyai kesamaan dengan gagasan hojjatul Islam Imam Abu Hamid al-Ghazali. Gagasam kuantum bukanlah gagasan sekuler yang menjauhkan umat dari Allah, melainkan gagasan yang sesuai dengan teologi atau kalam al-Asy’ari. Atau dengan ungkapan lain, al-Ghazali bahkan juga Abu Bakar al-Baqillani telah mendahului sembilan abad dari para fisikawan Eropa dalam gagasan dunia kuantum. Penjelasan masalah-masalah yang diurai di depan kami jelaskan juga melalui media YouTube yakni di kanal Ayat-Ayat Semesta,( https://www.youtube.com/c/AyatAyatSemesta ).

(36)
(37)

27

DAFTAR PUSTAKA

[1] H. B. G. Casimir, “On the attraction between two perfectly conducting plates,” Proc. R. Netherlands Acad. Arts Sci., vol. 51, 1948.

[2] M. J. Sparnaay, “Measurements of attractive forces between flat plates,”

Physica, vol. 24, no. 6–10, pp. 751–764, 1958, doi:

10.1016/S0031-8914(58)80090-7.

[3] S. K. Lamoreaux, “Demonstration of the casimir force in the 0.6 to 6μm range,” Phys. Rev. Lett., vol. 78, no. 1, pp. 5–8, 1997, doi: 10.1103/PhysRevLett.78.5.

[4] S. K. Lamoreaux, “Comment on ‘precision measurement of the casimir force from 0.1 to 0.9 μm,’” Phys. Rev. Lett., vol. 83, no. 16, p. 3340, 1999, doi: 10.1103/PhysRevLett.83.3340.

[5] H. E. D. Scovil and E. O. Schulz-Dubois, “Three-level masers as heat engines,” Phys. Rev. Lett., vol. 2, no. 6, pp. 262–263, 1959, doi: 10.1103/PhysRevLett.2.262.

[6] C. M. Bender, D. C. Brody, and B. K. Meister, “Quantum mechanical Carnot engine,” J. Phys. A. Math. Gen., vol. 33, no. 24, pp. 4427–4436, 2000, doi: 10.1088/0305-4470/33/24/302.

[7] J. P. S. Peterson et al., “Experimental Characterization of a Spin Quantum Heat Engine,” Phys. Rev. Lett., vol. 123, no. 24, p. 240601, 2019, doi: 10.1103/PhysRevLett.123.240601.

[8] G. Brassard and A. A. Méthot, “Can quantum-mechanical description of physical reality be considered correct?,” Found. Phys., vol. 40, no. 4, pp. 463–468, 2010, doi: 10.1007/s10701-010-9411-9.

[9] M. Bell, K. Gottfried, M. Veltman, and J. S. BELL, “on the Einstein Podolsky Rosen Paradox,” John S Bell Found. Quantum Mech., vol. 1, no. 3, pp. 7–12, 2001, doi: 10.1142/9789812386540_0002.

[10] C. H. Bennett, G. Brassard, C. Crépeau, R. Jozsa, A. Peres, and W. K. Wootters, “Teleporting an unknown quantum state via dual classical and Einstein-Podolsky-Rosen channels,” Phys. Rev. Lett., vol. 70, no. 13, pp. 1895–1899, 1993, doi: 10.1103/PhysRevLett.70.1895.

[11] D. Bouwmeester, J. W. Pan, K. Mattle, M. Eibl, H. Weinfurter, and A. Zeilinger, “Experimental quantum teleportation,” Nature, vol. 390, no. 6660, pp. 575–579, 1997, doi: 10.1038/37539.

[12] A. Purwanto, E. Latifah, and B. A. Subagyo, “Inconsistency of Probability Density in Quantum Mechanics and Its Solution,” Open J. Microphys., vol. 02, no. 02, pp. 13–18, 2012, doi: 10.4236/ojm.2012.22002.

[13] H. Sukamto and A. Purwanto, “Extra Dimensions Corrections for Fermionic Casimir Effect in Three Dimensional Box,” J. Mod. Phys., vol. 04, no. 05, pp. 597–603, 2013, doi: 10.4236/jmp.2013.45085.

[14] E. Latifah and A. Purwanto, “Multiple-State Quantum Carnot Engine,” J.

Mod. Phys., vol. 02, no. 11, pp. 1366–1372, 2011, doi: 10.4236/jmp.2011.211169.

(38)

28

[15] E. Latifah and A. Purwanto, “Quantum Heat Engines; Multiple-State 1D Box System,” J. Mod. Phys., vol. 04, no. 08, pp. 1091–1098, 2013, doi: 10.4236/jmp.2013.48146.

[16] A. Purwanto, H. Sukamto, and B. A. Subagyo, “Quantum Carnot Heat Engine Efficiency with Minimal Length,” J. Mod. Phys., vol. 06, no. 15, pp. 2297–2302, 2015, doi: 10.4236/jmp.2015.615234.

[17] A. Purwanto, H. Sukamto, B. A. Subagyo, and M. Taufiqi, “Two Scenarios on the Relativistic Quantum Heat Engine,” J. Appl. Math. Phys., vol. 04, no. 07, pp. 1344–1353, 2016, doi: 10.4236/jamp.2016.47144.

[18] A. Purwanto, H. Sukamto, and L. Yuwana, “Formal Conditions on Quantum Teleportation,” Indian J. Sci. Technol., vol. 11, no. 18, pp. 1–6, 2018, doi: 10.17485/ijst/2018/v11i18/122371.

[19] A. Purwanto, H. Sukamto, and L. Yuwana, “Quantum Entanglement and Reduced Density Matrices,” Int. J. Theor. Phys., vol. 57, no. 8, pp. 2426– 2436, 2018, doi: 10.1007/s10773-018-3764-9.

[20] A. Purwanto, “103 Tahun Drama Kuantum,” Kompas, Surabaya, Aug 13. 2003.

[21] A. Purwanto, “ITS dan Sarjana Santri,” Surya, Surabaya, Oct 28. 2002. [22] Mulyadhi Kartanegara, Mengislamkan nalar : sebuah respons terhadap

modernitas, 1st ed. Jakarta: Erlangga, 2007.

[23] Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, “Tahaafut al-Falaasifah.” Dar al-Katab al-Ilmiyah, Beirut

[24] A. Purwanto, Ayat-Ayat Semesta, Sisi-Sisi al-Qur’an yang Terlupakan. Mizan: Bandung, 2008. A. Purwanto, Nalar Ayat-Ayat Semesta, Basis

Konstruksi Ilmu Pengetahuan: Mizan, Bandung, 2012.

(39)

29

CURRICULUM VITAE

Prof. Drs. Agus Purwanto, MSi. MSc. DSc.. adalah Guru Besar di bidang Fisika Teoritik, lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 11 Agustus 1964. Pendidikan SD, SMP dan SMA dijalani di kampung halamannya Jember. Pedidikan tahap sarjana di jurusan Fisika FMIPA ITB, lulus 1989 dengan judul skripsi Perusakan Simetri Spontan pada SuperElektrodinamika Kuantum. Tahap Pascasatjana S2 Fisika (Teori) ITB lulus 1993 dengan judul tesis Perumusan Gauge Kisi U(1) dengan Medan Higgs bagi Supekonduktivitas Temperatur Tinggi. Tahap S2 kembali di Fisika (Teori) Universitas Hiroshima Jepang lulus 1999 dengan judul tesis Path Integral Formulation of Casimir Effect in Supersymmetric Quantum Electrodynamics. Pascasarjana S3 Fisika (Teori) Universitas Hiroshima Jepang lulus 2002 dengan judul disertasi Study on CP and Lepton Number Violation in the Seesaw Model.

Agus Purwanto memulai karir sebagai dosen di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1989 satu tahun sebelum SK CPNS turun 1990.

Gambar

Gambar 1a Probabilitas Radial  Gambar 1b Kabut Elektron
Gambar 2. Pelat Konduktor Sejajar
Gambar  3. Skema prinsip teleportasi kuantum.
Gambar 4. Energi Casimir Fermion dengan dan tanpa dimensi ekstra sebagai fungsi  jarak pelat
+2

Referensi

Dokumen terkait