• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 06 Februari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 06 Februari 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

WS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG akan menguji fractal up di level 5325, potensi untuk breakout di atas level tersebut cukup terbuka, seperti terkonfirmasi pada lagging indikator baik MA5 dan MA20 menunjukan sinyal positif. Namun, sebaliknya jika IHSG breakout di bawah lagging indicator tersebut, maka indeks akan menguji fractal down di level 5208. Sementara itu, konfirmasi

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5279.895 -35.389 5,020.78 6,878.32

LQ-45 910.939 -9.410 1,420.50 5,526.56

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Kamis (5/2) IHSG ditutup melemah sebesar 35,39 poin (0,67%) dari level 5.315,28 ke level 5.279,90 dipengaruhi oleh sentimen dari Eropa dan rilis data PDB Indonesia. Dari domestik, sentimen datang dari rilis data PDB Indonesia oleh BPS yang menunjukkan PDB Indonesia di tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 5,01% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2013 sebesar 5,8% YoY. Tingkat laju pertumbuhan pada 2014 merupakan yang terendah sejak 5 tahun terakhir. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 dipengaruhi oleh pemilihan umum presiden yang dilakukan sebanyak dua putaran selama enam bulan, sehingga menyebabkan penurunan investasi langsung. Pasalnya, investor menunggu ketidakpastian politik untuk mereda. Adapun, naiknya tingkat suku bunga untuk menahan laju pelemahan Rupiah yang dipengaruhi oleh penguatan ekonomi AS juga menahan laju investasi dalam negeri. Selain itu, penurunan harga komoditas ekspor dan perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor Indonesia, seperti China, turut membebani pertumbuhan ekonomi.Dari pasar global, sentimen negatif datang setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk tidak memberikan pinjaman ke bank-bank umum Yunani. Hal ini dikarenakan ECB memutuskan untuk tidak lagi menerima obligasi pemerintah dan bank Yunani sebagai jaminan pinjaman. Dengan demikian, bank sentral Yunani kini harus menyediakan dana pinjaman untuk bank-bank umum Yunani agar likuiditas di negara tersebut terjaga. Hal ini membuat mayoritas bursa Asia tertekan. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 jatuh sebesar 174,12 poin (0,98%) dari level 17.678,74 ke level 17.504,62 dikarenakan laporan pendapatan perusahaan yang dibawah ekspektasi disertai dengan sentimen dari Eropa menyangkut masalah renegosiasi hutang Yunani. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melanjutkan pelemahan sebesar 37,60 poin (1,19%) dari level 3.174,13 ke level 3.136,53 setelah pemotongan rasio cadangan minimum bank gagal menenangkan kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi Tiongkok yang semakin dalam. Di sisi lain, indeks Hang Seng menguat sebesar 85,73 poin (0,35%) dari level 24.679,76 ke level 24.765,49, dibayangi oleh tekanan jual yang datang dari kekhawatiran perlambatan ekonomi Tingkok. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif melemah di awal perdagangan dibayangi sentimen renegosiasi hutang pemerintah Yunani.

BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 sebesar 5.02%. GDP Indonesia di kuartal keempat naik sebesar 5.01% dari setahun yang lalu, naik dari 4.92% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 berjalan pada laju yang paling lemah dalam lima tahun terakhir di tengah kejatuhan harga komoditas dan meredanya jumlah investasi. Terlepas dari pencapaian pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang masih melambat, kini pasar menaruh harapan pada pemerintah Joko Widodo pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa lebih baik. Pemerintah menargetkan ekspansi ekonomi sebesar 5.7% di tahun 2015, melalui programnnya yang akan mempercepat proyek transportasi, menaikan penerimaan pajak dan memangkas jalur birokrasi untuk menarik investasi. Sejalan dengan itu, Gundy Cahyadi, ekonom di DBS Group Holdings Ltd di Singapura, perkirakan bahwa pertumbuhan GDP Indonesia akan kembali berakselarasi ke level 5.5% di tahun 2015, di balik pengeluaran fiskal yang lebih tinggi pada tahun ini. Optmisme terhadap prospek ekonomi yang diperkirakan bisa membaikan pada tahun ini, menjadi sinyalemen positif bagi prospek pasar saham di Indonesia. Kendati demikian kendala bagi pasar tetap membayanginya, salah satunya adalah Polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Kestabilan politik, keamanan, dan pertahanan dalam negeri menjadi taruhannya. Momentum dengan ketidakstabilan politik apabilia terus dibiarkan larut, bukan tidak mungkin akan berbahaya bagi keutuhan NKRI. Polemik KPK dan Polri kian rumit setelah keterlibatan dari salah satu Partai Politik. Keterangan Plt Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang menuding adanya pertemuan antara Abraham dan elite PDI-P sebelum Pilpres 2014 untuk melakukan lobi politik. Polemik KPK dan Polri bisa menjadi ganjalan bagi IHSG, karena pelaku pasar akan menantikan keputusan yang akan diambil oleh presiden Joko Widodo atas polemik KPK dan Polri. Keputusan ini sekaligus akan mempertaruhkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap publik. Selain dari internal, faktor lain dari sisi ekternal yang diperkirakan berpengaruh bagi bursa Indonesia, berkenaan Yunani yang telah memulai negosiasi dengan IMF mengenai rencana untuk menukar hutang pemerintahnya dengan obligasi terkait pertumbuhan serta pergerakan harga minyak mentah dunia yang naik memicu penguatan indeks Wall Street. Faktor tersebut akan menjadi katalis bagi IHSG di perdagangan saham hari ini.

DAILY REPORT

06 Februari 2015

• Samin Tan gagal kuasai induk BRAU • BWPT targetkan produksi CPO naik 25%

• Induk usaha JPFA suntik dana ke anak usaha di Singapura • Target pendapatan TCID tercapai

• SILO akan buka 12 rumah sakit

• ACES anggarkan capex Rp300 miliar dan buka gerai di Lampung • PTPP terbitkan obligasi Rp300 miliar

• Obligsi TBIG oversubscribed 4,85x • Laba bersih JSMR pada 2014 naik 36,56% • CMNP restrukturisasi utang CMS • BMRI targetkan aset Rp1.000 triliun • BBRI salurkan KUR Rp 117 triliun

• BJTM tingkatkan penyaluran kredit sindikasi • BVIC targetkan laba 2015 meningkat 60% • CTRP investasi Rp 2,7 triliun

• CTRA akan bangun 10 proyek properti di tahun 2015 • CTRA akan bangun 3 hotel di Bali, Yogyakarta dan Bintaro • MDLN berencana tambah landbank di tahun 2015 • BEST sediakan 150 ha lahan industri yang siap dijual • Laba BBRM tahun 2014 turun 99,27% YoY

• DPR isyaratkan hanya 10 BUMN yang peroleh PMN • PDB Q4 2014 5,01% QoQ dan PDB tahun 2014 5,02% YoY • Menkeu optimis ekonomi tahun 2015 tumbuh 5,7%

Support Level 5251/5222/5191

Resistance Level 5311/5343/5372

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

6 February 2015

6 February 2015

RUPS Asia Resource Minerals Plc menolak usulan salah satu pemegang saham Asia Resource, yang ingin menempatkan 4 wakilnya di induk usaha Berau Coal Energy (BRAU). Asia Resource mengumumkan seluruh usulan yang diajukan Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd ditolak dalam RUPS.

Eagle High Plantations (BWPT) menargetkan produksi CPO tahun ini sebanyak 414 ribu ton, meningkat 25% dibandingkan tahun lalu 329 ribu ton. Adapun volume produksi tandan buah segar (TBS) ditargetkan sebanyak 1,8 juta ton atau meningkat 43% dari 1,25 juta ton. Tahun 2015, perseroan akan membangun 4 pabrik kelapa sawit sekaligus. Pada semester II-2015, BWPT akan membangun pabrik di Papua dan Kalimantan Barat. Nilai investasi yang disiapkan perseroan untuk masing-masing lokasi sekitar USD 15 juta, dengan kapasitas 45-60 ton per jam.

Mandom Indonesia (TCID) berhasil mencapai target pendapatan tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 13,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 10,2%. Penjualan ekspor sepanjang tahun lalu juga tercatat tumbuh 21,8% menjadi sebesar Rp 702 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 174 miliar atau tumbuh 8,7% dari tahun sebelumnya.

Japfa Ltd induk usaha Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mengucurkan dana senilai USD 24.25 juta untuk anak usahanya di Singapura yaitu AIH2 Pte Ltd. yang bergerak pada bisnis pengolahan susu dan jaringan peternakan di Mongolia. Perusahaan ini baru berdiri pada Juli 2014 lalu dan Japfa Ltd menguasai 64.45% saham dan sisanya dimiliki Black Rever Food Fund 2 LP.

Siloam International Hospitals (SILO) akan membuka 12 rumah sakit pada tahun ini, sebagai bagian pengembangan 30 rumah sakit baru hingga 2017. Tujuh diantaranya adalah rumah sakit besar dan berlokasi di Yogyakarta, Bogor, Jember, Lubuk Linggau, Bau Bau, Labuan Bajo, dan Semarang. Sementara lima lainnya adalah klinik atau rumah sakit kelas D yang berlokasi di Grand Mall Bekasi, apartemen 9 Residence Mampang, Pluit Village, Lippo Kuningan Tower, dan Depok Town Square. Untuk rumah sakit besar rata-rata dibutuhkan Rp200-Rp250 miliar sedangkan yang kecil untuk satu rumah sakit dibutuhkan sekitar Rp20 miliar karena untuk tempatnya perseroan menyewa. Pembangunan ketujuh rumah sakit besar sudah dimulai sejak 2014 dan akan beroperasi tahun ini, sementara lima rumah sakit lainnya akan dibangun pada kuartal I/2015 dan diharapkan selesai sepenuhnya pada akhir tahun.

Ace Hardware Indonesia (ACES) membuka gerai perdana tahun ini di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Pembukaan gerai perdana tahun ini akan dilakukan pada 7 Februari 2015, yang memiliki luas 2.010 meter persegi. Dengan demikian, perseroan memiliki total 111 gerai.

Ace Hardware Indonesia (ACES) mengganggarkan belanja modal (capex) mencapai Rp300 miliar, meningkat hingga 200% dibandingkan dengan alokasi tahun lalu Rp100 miliar. Dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membuka 10-15 gerai Ace Hardware dan 3-4 gerai Toys Kingdom pada tahun ini. Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) mencatatkan penurunan laba bersih tahun 2014 hingga 99,27% YoY menjadi USD 39.817 dari sebelumnya USD 5,49 juta. Pendapatan turun

menjadi USD 33,94 juta dari sebelumnya USD 37,28 juta. Beban langsung perseroan naik dari USD 23,74 juta menjadi USD 27,11 juta.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II/2015 sebesar Rp300 miliar dari total Rp1 triliun. Obligasi tersebut memiliki bunga 10,2% dan tenor lima tahun. Perseroan akan menggunakan dana hasil emisi obligasi untuk modal kerja diantaranya proyek pembangunan gedung, pelabuhan, jalan dan jembatan serta infrastruktur lainnya.

Laba bersih Jasa Marga (JSMR) hingga Desember 2014 naik 36,56% menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun. Pendapatan usaha turun menjadi Rp 9,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 10,27 triliun. Pendapatan dari tol naik menjadi Rp 6,6 triliun dari Rp 5,8 triliun. Pendapatan dari sektor konstruksi turun menjadi Rp 1,94 triliun dari Rp 3,96 triliun tahun sebelumnya.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang-utangnya. Untuk itu TBIG melalui anak usahanya TBG Global Pte Ltd. akan menerbitkan obligasi global senilai USD 350 juta dengan tingkat bunga 5,25% dan masa jatuh tempo tahun 2022. Surat utang tersebut dijamin TBIG tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali Obligasi TBIG akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX). TBIG berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk membayar sejumlah utang, yaitu pertama, TBIG akan membayar kembali utang berdasarkan perjanjian pinjaman revolving tanggal 21 November 2014 senilai USD 300 juta. Kedua, TBIG akan meggunakan sisa dana obligasi baru untuk membayar jumlah terutang berdasarkan fasilitas pinjaman revolving senilai USD 300 juta yang jatuh tempo November 2015. Jumlah pembiayaan kembali berdasarkan fasilitas tersebut akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.

Obligasi global Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mengalami kelebihan permintaan hingga US$1,7 miliar atau mengalami kelebihan permintaan 4,85 kali dari target emisi US$350 juta. Obligasi yang diterbitkan anak usaha TBIG, yakni TBG Global Pte. Ltd., tersebut menawarkan kupon 5,25% dan jatuh tempo pada 2022.

Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) memperpanjang tenor utang anak usahanya, Citra Margatama Surabaya (CMS) kepada Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mega (MEGA). Restrukturisasi pinjaman dengan MEGA telah disetujui pada 29 Desember 2014, sementara dengan BBCA disetujui pada 30 Januari 2015.

Bank Mandiri (BMRI) tetap menargetkan posisi aset Rp1.000 triliun di akhir tahun nanti kendati rencana penyertaan modal negara (PNM) batal karena tidak disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perseroan akan menahan laba 2014 guna mencapai modal Rp100 triliun dan mendorong pertumbuhan kredit sebesar 17% hingga akhir tahun. Posisi CAR perseroan di level 16% masih cukup untuk ekspansi kredit.

Bank Victoria International (BVIC) menargetkan perolehan laba tahun ini tumbuh signifikan mencapai 60% dibandingkan dengan tahun 2014. Untuk meningkatkan kinerja bisnis, perseroan tengah bersiap meningkatkan status menjadi bank devisa. Sementara laba perseroan di tahun 2014 diperkirakan turun sekitar 30% dibandingkan tahun 2013 karena pengaruh kondisi perekonomian

(3)

     

           

 

 

6 February 2015

6 February 2015

Indonesia yang kurang begitu baik dan meningkatnya biaya dana (cost of fund).

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 117 triliun, tumbuh 34,4% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 87 triliun. Setelah pemerintah melakukan moratorium program KUR, maka BBRI memodifikasi program tersebut menjadi program Kupedes Rakyat. NPL KUR terkendali di posisi 1,7% hingga 31 Desember 2014. Kupedes Rakyat adalah produk pinjaman skala kecil dengan plafon pinjaman maksimal Rp 25 juta berbasis komersial penuh, yang akan disalurkan melalui Teras dan Unit BRI yang berada di pasar-pasar maupun daerah terpencil.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) meningkatkan penyaluran kredit sindikasi pada 2015, dengan mengoptimalkan pembiayaan di sektor infrastruktur. Kondisi tersebut, sesuai dengan penyaluran kredit tahun ini yang ditargetkan tumbuh 20%. Ciputra Development (CTRA) tahun 2015 akan membangun 10 proyek properti, diantaranya di Balikpapan, Samarinda, Jayapura dan Jakarta. Sebagian adalah proyek tahun 2014 yang tertunda dan diluncurkan pada 2015. Mayoritas adalah proyek landed house (rumah tapak). Investasi awal di setiap proyek tersebut diestimasi sekitar Rp 100 miliar – Rp 200 miliar. Pada tahun 2015 Ciputra Development berencana melakukan pembelian (akuisisi) lahan seluas 200 hektar. Perseroan menyiapkan investasi senilai Rp 450 miliar yang sebagian besar berasal dari kas internal. Dana akuisisi lahan akan masuk dalam anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) total senilai Rp 1,5 triliun, atau sama dengan yang dialokasikan perseroan di tahun 2014. Rencana akuisisi itu ditujukan untuk menjaga komposisi cadangan lahan atau landbank yang dimiliki tetap dalam jumlah yang sama, meski melakukan penjualan proyek properti setiap tahunnya. Perusahaan ingin menjaga jumlah landbank berada di level 1.300 hektar. Ciputra Development (CTRA) tahun 2015 akan membangun tiga hotel, yaitu hotel bintang lima di Bali, serta dua hotel bujet (ekonomis) di Yogyakarta dan Bintaro (Tangerang). Proyek hotel bintang lima di Tabanan, Bali, diperkirakan akan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 1 triliun. Sedang investasi kedua hotel bujet di Yogyakarta dan Bintaro diperkirakan masing-masing sekitar Rp 40 miliar. Saat ini ketiga hotel sedang dalam tahap pembangunan. Pengelolaan hotel mewah di Bali nantinya akan diserahkan kepada jaringan hotel Rosewood. Sedangkan hotel bujet akan menggunakan brand Citra Dream. Sumber pendanaan nantinya akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank dengan porsi berimbang.

Ciputra Property (CTRP) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,7 triliun tahun ini. Mayoritas dana akan digunakan untuk pembangunan Ciputra World 2. Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun pada 2015 atau meningkat 120% dibandingkan realisasi tahun lalu yang diperkirakan sebesar Rp 1,5 triliun. CTRP berencana mengembangkan 3 menara kondominium, 6 menara perkantoran dan 1 hotel di kawasan Ciputra International.

Modernland Realty (MDLN) tahun 2015 berencana menambah cadangan lahan (landbank) untuk ekspansi termasuk di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten. Dana akuisisi lahan tersebut masuk dalam alokasi capex tahun 2015 sekitar Rp 1,3 triliun, meningkat 33% dibanding capex tahun 2014 sekitar Rp 975 miliar. Capex itu untuk akuisisi lahan di Cikande dan wilayah timur Jakarta. Luas lahan yang akan diakuisisi di Cikande diproyeksikan

bisa mencapai 100 ha pada tahun 2015, dengan estimasi kebutuhan dana sekitar Rp 130 miliar. MDLN menargetkan penjualan lahan industri di Cikande mencapai 145 ha pada tahun 2015, meningkat dari target penjualan seluas 100 ha pada tahun 2014.

Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) akan meningkatkan penjualan lahan industri seiring peraturan pemprov DKI tentang kewajiban relokasi pabrik dari pusat kota pada tahun 2017-2019 yang akan datang. Dengan adanya peraturan tersebut berpotensi mendorong harga jual lahan industri perseroan. Untuk itu perseroan akan menyediakan 150 ha lahan industri yang siap dijual..

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, memastikan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat tetap dibangun telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo, namun harus dibangun oleh swasta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyetujui untuk menggeser lokasi pelabuhan, terkait pipa minyak dan gas Pertamina milik PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan fungsi lahan pertanian yang subur. Dengan dilanjutkannya pembangunan Cilamaya, upaya penurunan biaya logistik bisa terealisasi karena hadirnya pesaing selain pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di antaranya dapat menekan biaya logistik karena mendekatkan pusat produksi di Kawasan Industri Cikarang dan Karawang dengan pelabuhan karena jarak ke Tanjung Priok 70 kilometer, sementara ke Pelabuhan Cilamaya 30 kilometer. Selain itu menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta dengan memindahkan sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah ibu kota dan menekan penggunaan BBM bersubsidi serta meningkatkan utilitas kontainer dengan memperpendek jarak tempuh dari industri manufaktur ke pelabuhan.

Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad, mengisyaratkan hanya sekitar 10 BUMN yang mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada RAPBN-P 2015. Dari 35 BUMN yang diusulkan mendapat dana PMN, kemungkinan hanya sebagian atau sekitar 10 BUMN yang dapat suntikan. Selebihnya kemungkinan ditunda, karena sebagian besar tidak memiliki urgensi untuk diberikan modal tambahan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar pada bulan Februari 2015 akan mengalami penurunan. Pengumuman tersebut diperkirakan akan dilakukan pada 15 Februari 2015.

Perubahan tahun dasar perhitungan produk domestik bruto mengubah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mulai kuartal IV 2014 merevisi metode perhitungan produk domestik bruto Indonesia. Tahun dasar perhitungan PDB digeser menjadi 2010 setelah sebelumnya BPS menggunakan tahun dasar 2000. Berikut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan harga konstan 2010.

Tahun % (2010) % (2000) 2014 5,02 - 2013 5,58 5,78 2012 6,03 6,26 2011 6,17 6,49 2010 6,38 6,22

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia pada kuartal IV 2014 naik 5,01% yang menjadikan pertumbuhan

(4)

     

           

 

 

6 February 2015

6 February 2015

ekonomi 2014 sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi tersebut adalah pertumbuhan terendah sejak ekonomi Indonesia tumbuh 4,63% pada 2009. Data PDB tersebut menggunakan tahun dasar 2010 sebagai acuan. Indonesia juga mencatatkan pencapaian kuartal IV terburuk dalam 10 tahun terakhir. Pertumbuhan 5,01% adalah pertumbuhan terendah setelah pertumbuhan 4,63% pada kuartal IV 2003.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif tumbuh 5,02% pada tahun 2014. Perhitungan ini berdasarkan tahun dasar 2010 dan tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi terendah dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2013, ekonomi Indonesia tumbuh 5,58%, tahun 2012 sebesar 6,03%, tahun 2011 sebesar 6,17% dan tahun 2010 sebesar 6,38%. Sepanjang tahun 2014 harga minyak mentah turun 9,05% dibanding tahun 2013, harga minyak mentah ICP juga turun 8,82%, dan nilai tukar rupiah terhadap US dolar turun 3,43%. Namun cadangan devisa naik 12,5%, investasi naik 16,2%, serta realisasi penerimaan pajak naik lebih tinggi dibanding tahun 2013. Produksi mobil nasional naik 7,47%, tapi penjualan turun. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi. Sektor yang mengalami peningkatan tertinggi sepanjang tahun 2014 adalah sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,02%, jasa perusahaan 9,81%, dan jasa lainnya 8,92%. Distribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB) adalah industri pengolahan 21,02%, diikuti perdagangan besar, dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,38%, serta pertanian 13,38%. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,7% pada tahun 2015, meskipun terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang hanya sebesar 5,02%, atau meleset dari target di APBN-P 2014. Menkeu meyakini iklim investasi akan terus membaik di 2015, dan mendorong investasi swasta menjadi kontributor pendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi lainnya, seperti ekspor sulit untuk menjadi penopang pada tahun 2015 karena penurunan harga komoditas dan pelambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang. Pemerintah juga akan tetap mengupayakan konsumsi rumah tangga terus membaik dan dapat mendorong ekspansi daya beli masyarakat. Pembangunan infrastruktur tidak hanya menyasar pembangunan fisik skala besar, namun sarana dan prasarana sosial, sehingga dapat mendukung aktivitas ekonomi masyarakat kecil.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,7% pada tahun 2015, meskipun terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang hanya sebesar 5,02%, atau meleset dari target di APBN-P 2014. Oleh karena itu perlu mendorong tahun 2015 dengan belanja infrastruktur.

(5)

      

 

 

 

 

 

6 February 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 51,13 0,65 TLKM (US) 45 14.132 82

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,63 0,03 ANTM (GR) 0,06 884 -29

Gold (US$)/Ounce 1264,98 0,16

Nickel (US$)/MT 15175,00 50,00

Tin (US$)/MT 18960,00 -40,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --

Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 680,00 27,50

CPO (MYR)/MT 2192,00 66,50

Rubber (MYR/Kg) 605,50 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 745,93 1,47

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17884,88 1,20 0,35 16,52 14,88 2,94 2,75 4.905,3

USA NASDAQ COMPOSITE 4765,10 1,03 0,61 20,24 17,41 3,39 3,08 7.515,4

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6865,93 0,09 4,57 15,58 13,71 1,76 1,73 1.637,6

CHINA SHANGHAI SE A SH 3286,19 -1,19 -3,05 12,01 10,51 1,58 1,41 3.801,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1594,60 -0,19 7,86 22,58 17,47 2,86 2,50 2.063,6

HONG KONG HANG SENG INDEX 24765,49 0,35 4,92 11,50 10,33 1,29 1,19 1.992,3

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5279,90 -0,67 1,01 15,28 13,07 2,62 2,30 394,5

JAPAN NIKKEI 225 17504,62 -0,98 0,31 18,79 16,64 1,67 1,56 2.757,2

MALAYSIA KLCI 1803,21 0,01 2,38 15,92 14,63 1,97 1,85 291,5

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3406,58 -0,32 1,23 13,90 12,63 1,27 1,20 416,8

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.634,50 4,50 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000

EUR/IDR 14.489,75 120,16 EUR / USD 1,15 -0,0009

JPY/IDR 107,51 -0,22 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.395,36 25,00 SGD / USD 0,74 0,0000

AUD/IDR 9.853,84 5,81 AUD / USD 0,78 0,0001

GBP/IDR 19.359,21 122,74 GBP / USD 1,53 -0,0006

CNY/IDR 2.020,60 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.567,05 32,18 MYR / USD 0,28 0,0025

KRW/IDR 11,64 0,06 100 KRW / USD 0,09 0,0005

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.50

BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

6 February 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description Dec’14 Nov’14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 8.36 5.75 SBI (9M) 6,93347

Inflation YOY % 8.36 6.23 SBIS (9M) 6,93347

Inflation MOM % 2.46 1.50

Foreign Reserve (USD) 111.86 Mn 111.97 Mn

GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,619,869.70

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

06 Feb Indonesia Foreign Reserves --

06 Feb Indonesia Net Foreign Assets --

06 Feb US Unemployment Rate Tetap 5.6%

06 Feb US Underemployment Rate --

07 Feb US Consumer Credit Naik menjadi $15.00 Bn dari $14.08 Bn

10 Feb US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.8%

10 Feb US Wholesale Trade Sales MoM --

12 Feb US Monthly Budget Statement Sekitar -$2.1 Bn

12 Feb US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi -0.3% dari -0.9%

12 Feb US Initial Jobless Claims --

12 Feb US Continuing Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

GGRM IJ 56500 1.89 2.15 UNVR IJ 35250 -3.16 -9.35 IIKP IJ 2200 25.00 1.58 ASII IJ 7550 -2.27 -7.55 CPIN IJ 3860 2.12 1.40 BBCA IJ 13700 -1.44 -5.20 AALI IJ 24450 3.49 1.39 PGAS IJ 5250 -2.33 -3.23 BIRD IJ 10425 3.99 1.07 TLKM IJ 2815 -1.05 -3.22 BDMN IJ 4880 1.67 0.81 BMRI IJ 11250 -1.10 -3.08 SIMP IJ 725 5.84 0.67 BBRI IJ 11700 -0.64 -1.95 MPPA IJ 3880 2.92 0.63 INDF IJ 7300 -2.67 -1.87 LSIP IJ 1865 4.48 0.58 TBIG IJ 9150 -3.17 -1.53 BWPT IJ 363 4.91 0.57 LPPF IJ 14850 -2.78 -1.32 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara

Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(7)

      

 

 

 

 

 

 

6 February 2015

6 February 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

CMNP 3:1 Stock Bonus

 

20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --

CMNP 3:1 Stock Bonus

 

20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

WOMF Rights Issue 27:20 135.00 13-Feb-15 16-Feb-15

 

23 Feb – 02 Mar’15

 

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA

 

TBA

 

BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --

SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- 05 Feb-15 --

ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

WOMF RUPSLB 06-Feb-15

APII RUPSLB 06-Feb-15

ACST RUPSLB 09-Feb-15

MAGP RUPSLB 12-Feb-15

ROTI RUPSLB 12-Feb-15

DNET RUPSLB 17-Feb-15

BULL RUPSLB 20-Feb-15

AKKU RUPSLB 20-Feb-15

RMBA RUPSLB 24-Feb-15

ASRI RUPSLB 25-Feb-15

ITMA RUPSLB 25-Feb-15

BDMN RUPSLB 27-Feb-15

MYOH RUPST 27-Feb-15

BKSW RUPSLB 27-Feb-15

MREI RUPSLB 03-Mar-15

WSKT RUPST 10-Mar-15

(8)

      

 

 

 

 

 

6 February 2015

6 February 2015

AALI

TRADING BUY

S1 23950 R1 24700 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 23200 R2 25450

Closing

Price 24450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 23950-Rp 25450

• Entry Rp 24450, take Profit Rp 25450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 70.98 Positif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) 15.55 Positif

Bollinger Band (Mid) 17634 Positif

MA5 23635 Positif 20,000 22,000 24,000 26,000 28,000

Jul August September October November December 2015 February

AALI Broadening Wedge

24,425 24,313.8 23,665.6 23,635 23,150 20,058.3 20,058.3 24,450 24,450 24,450 25,876.5 27,670 27,670 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 31.98, Stochastic %K = 52.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

31.9777 31.9777 20 52.2876 52.2876 80 -600 -400 -200 0 200 400 0 AALI - MACD (5,3) = -148.73, Signal() = -47.70

-148.733 -47.7038 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI - TSI(3,5,3) = 15.55 0.00000 -5.32219 15.552 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 AALI - William's % R(14) = -23.53, Volume() = 3,954,700.00

-23.5294 3,954,700

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

LSIP

TRADING BUY

S1 1810 R1 1895 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1725 R2 1980

Closing

Price 1865

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 1810-Rp 1895

• Entry Rp 1865, take Profit Rp 1895

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.04 Positif

MACD -8.20 Negatif

True Strength Index (TSI) -13.08 Positif

Bollinger Band (Mid) 1177 Positif

MA5 1818 Positif 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

Jul August September October November December 2015 February

LSIP Broadening Wedge

1,865 1,865 1,825 1,818 1,805 1,685 1,685 1,865 1,887 2,018.42 2,070 2,097.14 2,097.14 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 23.01, Stochastic %K = 38.99, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

23.0123 23.0123 20 38.9864 38.9864 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LSIP - MACD (5,3) = -4.11, Signal() = 3.18

-4.1143 3.18278 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LSIP - TSI(3,5,3) = -13.08 -13.0758 -29.667 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LSIP - William's % R(14) = -45.45, Volume() = 63,351,600.00

-45.4545 63,351,600

(9)

      

 

 

 

 

 

6 February 2015

6 February 2015

SGRO

TRADING BUY

S1 1895 R1 1990 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1800 R2 2085

Closing

Price 1960

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 1895-Rp 1990 • Entry Rp 1960, take Profit Rp 1990

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 35.35 Positif

MACD -16.23 Negatif

True Strength Index (TSI) 4.05 Positif

Bollinger Band (Mid) 3462 Negatif

MA5 1885 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200

Jul August September October November December 2015 February

SGRO Wedge 1,925.5 1,893.13 1,885 1,830 1,826 1,826 1,826 1,960 1,960 1,960 1,970 2,137.76 2,163.82 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 30.95, Stochastic %K = 50.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.9512 30.9512 20 50.4167 50.4167 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 SGRO - MACD (5,3) = -10.33, Signal() = -0.93

-10.3341 -0.927526 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SGRO - TSI(3,5,3) = 4.05 0.00000 -19.8742 4.05191 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

SGRO - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 3,327,800.00 -7.14286

3,327,800

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

MPPA

TRADING BUY

S1 3805 R1 3915 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 3695 R2 4025

Closing

Price 3880

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 3805-Rp 3915 • Entry Rp 3880, take Profit Rp 3915

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 78.82 Positif

MACD 79.83 Positif

True Strength Index (TSI) 44.71 Positif

Bollinger Band (Mid) 3323 Positif

MA5 3762 Positif 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000

Jul August September October November December 2015 February

MPPA Upward Sloping Channel

3,762 3,693.13 3,323.25 3,041.67 3,041.67 2,975.44 2,890 3,880 3,880 3,880 3,985 4,257.31 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.56, Stochastic %K = 62.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

55.562 55.562 20 62.566 62.566 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -53.96, Signal() = -51.99

-53.9553 -51.9945 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = 44.71 44.7071 0.00000 47.5137 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

MPPA - William's % R(14) = -9.72, Volume() = 45,425,600.00 -9.7222245,425,600

(10)

      

 

 

 

 

 

6 February 2015

6 February 2015

CPIN

TRADING BUY

S1 3805 R1 3890 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3720 R2 3975

Closing

Price 3860

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 3805-Rp 3890 • Entry Rp 3860, take Profit Rp 3890

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 39.72 Positif

MACD -13.60 Negatif

True Strength Index (TSI) -41.67 Positif

Bollinger Band (Mid) 3877 Negatif

MA5 3831 Positif 3,500 3,600 3,700 3,800 3,900 4,000 4,100 4,200 4,300

Jul August September October November December 2015 February

CPIN Broadening Wedge

3,860 3,860 3,831 3,740 3,730 3,679.55 3,679.55 3,860 3,876.5 3,889.38 4,025 4,091.11 4,091.11 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 13.98, Stochastic %K = 22.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 13.9815 13.9815 22.1495 22.1495 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 CPIN - MACD (5,3) = 11.21, Signal() = 19.18

11.2059 19.1808 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CPIN - TSI(3,5,3) = -41.67 -41.0343 -41.6664 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 CPIN - William's % R(14) = -55.93, Volume() = 16,614,100.00

-55.9322 16,614,100

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

ASSA

TRADING BUY

S1 158 R1 180 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 138 R2 200

Closing

Price 168

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 158-Rp 180 • Entry Rp 168, take Profit Rp 180

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 34.27 Positif

MACD 1.60 Positif

True Strength Index (TSI) 32.21 Positif

Bollinger Band (Mid) 153 Positif

MA5 157 Positif 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0 300.0

Jul August September October November December 2015 February

ASSA Downward Sloping Channel

153.333 153.333 152.6 145 142.714 142.714 134 155.625 157 161 168 168 168 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASSA - Stochastic %D(6,3,3) = 54.77, Stochastic %K = 66.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

54.7727 54.7727 20 66.6084 66.6084 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ASSA - MACD (5,3) = -2.74, Signal() = -1.72

-2.73539 -1.71854 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASSA - TSI(3,5,3) = 32.21 18.2035 0.00000 32.21 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0

ASSA - William's % R(14) = -28.13, Volume() = 36,101,600.00 -28.12536,101,600

(11)

      

 

 

 

 

 

 

6 February 2015

6 February 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

05-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 24450 24450 25450 23200 23950 24700 25450 Positif Positif Positif 26150 22900

LSIP Trading Buy 1865 1865 1895 1725 1810 1895 1980 Positif Positif Positif 2070 1775

SGRO Trading Buy 1960 1960 1990 1800 1895 1990 2085 Positif Positif Positif 2130 1830

Mining

BUMI Trading Sell 101 101 99 95 99 103 107 Negatif Positif Negatif 117 53

PTBA Trading Sell 11375 11375 11150 11150 11300 11450 11600 Negatif Negatif Negatif 13500 10100

ADRO Trading Sell 995 995 980 980 990 1000 1010 Negatif Negatif Negatif 1090 925

MEDC Trading Sell 3125 3125 3090 3005 3090 3175 3260 Positif Negatif Negatif 3800 2625

INCO Trading Sell 3400 3400 3375 3330 3375 3420 3465 Negatif Positif Negatif 3815 3285

ANTM Trading Sell 1035 1035 1000 1000 1025 1050 1075 Negatif Negatif Negatif 1135 965

TINS Trading Sell 1120 1120 1105 1065 1105 1145 1185 Negatif Positif Negatif 1240 1130

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 14625 14625 14300 14300 14525 14750 14975 Positif Negatif Negatif 16475 13950

INTP Trading Buy 23225 23225 23775 22725 23075 23425 23775 Positif Negatif Positif 25500 21325

SMCB Trading Buy 1940 1940 1970 1910 1930 1950 1970 Positif Positif Positif 2230 1880

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7550 7550 7450 7200 7450 7700 7950 Negatif Negatif Negatif 8100 7000

GJTL Trading Sell 1425 1425 1410 1385 1410 1435 1460 Negatif Negatif Negatif 1520 1225

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 7300 7300 6950 6950 7200 7450 7700 Negatif Negatif Negatif 7725 6425

GGRM Trading Buy 56500 56500 57025 54375 55700 57025 58350 Positif Positif Positif 64000 51900

UNVR Trading Sell 35250 35250 34725 33575 34725 35875 37025 Negatif Negatif Negatif 36675 31500

KLBF Trading Sell 1825 1825 1810 1780 1810 1840 1870 Negatif Negatif Negatif 1880 1760

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 2030 2030 1990 1905 1990 2075 2160 Negatif Negatif Negatif 2185 1775

PTPP Trading Buy 3990 3990 4065 3785 3925 4065 4205 Positif Positif Positif 4245 3330

WIKA Trading Buy 3640 3640 3720 3480 3600 3720 3840 Positif Positif Negatif 3895 3305

ADHI Trading Buy 3530 3530 3650 3260 3455 3650 3845 Positif Positif Negatif 3870 2990

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 5250 5250 5175 5025 5175 5325 5475 Negatif Negatif Positif 6050 4995

JSMR Trading Buy 7175 7175 7375 6925 7075 7225 7375 Negatif Positif Positif 7250 6875

ISAT Trading Buy 4025 4025 4100 3950 4000 4050 4100 Positif Positif Positif 4500 3900

TLKM Trading Sell 2815 2815 2795 2750 2795 2840 2885 Negatif Negatif Negatif 2930 2780

CMNP Trading Sell 3155 3155 3035 2825 3035 3245 3455 Positif Negatif Positif 3500 2600

Finance

BMRI Trading Sell 11250 11250 11075 11075 11200 11325 11450 Negatif Negatif Positif 11450 10600

BBRI Trading Sell 11700 11700 11475 11475 11625 11775 11925 Negatif Negatif Negatif 12100 11325

BBNI Trading Sell 6450 6450 6325 6025 6325 6625 6925 Negatif Negatif Positif 6825 5725

BBCA Trading Sell 13700 13700 13400 12850 13400 13950 14500 Negatif Negatif Positif 14000 12800

BBTN Trading Sell 995 995 975 975 990 1005 1020 Negatif Negatif Negatif 1240 980

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 18000 18000 18425 17450 17775 18100 18425 Negatif Positif Positif 18275 16850

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi

Dari beberapa referensi yang diperoleh dan survei lapangan selama pelaksanaan kerja praktek tentang sistem pengaman elektris generator pada PLTGU Gresik, Jawa Timur dapat

Dampak positif yang dihasilkan dari kebijakan pemerintah dalam menetapkan Singaparna sebagai ibukota kabupaten Tasikmalaya terhadap ekonomi politik masyarakat Singaparna

Berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan kelompok, komponen teknologi usahatani padi yang dilaksanakan melalui pendekatan PTT meliputi: varietas unggul baru (Ciherang,

naan program sehingga peran personel sekolah dan stakeholder lain yang berkepentingan kurang maksimal. Evaluasi tidak dipersiapkan secara maksimal, sehingga tujuan evaluasi

Sedangkan menurut penulis setelah membahas bab- bab sebelumnya dan bab yang akan datang, definisi perjanjian penghindaran pajak berganda adalah perjanjian internasional di

Apabila jumlah kewajiban dari peserta melampaui jumlah dana (saldo) dan jaminan kliring yang tersedia pada penyelenggara, maka pelampauan itu disebut saldo negatif. Peserta

Sedangkan korelasi antara kecerdasan interpersonal dengan pola komunikasi orientasi konsep adalah bermakna dan menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan