KELOMPOK 6 : IDENTIFIKASI, ASSESSMEN, DAN
KELOMPOK 6 : IDENTIFIKASI, ASSESSMEN, DAN
INSTRUMEN DALAM ANAK KEBERBAKATAN DAN
INSTRUMEN DALAM ANAK KEBERBAKATAN DAN
BERBAKAT
BERBAKAT
Dosen
:
Dosen
:
Dr. Indina Tarjiah, M.Pd
Dr. Indina Tarjiah, M.Pd
Penyusun
:
Penyusun
:
Nabila Fildza Deanty
Nabila Fildza Deanty
1102618033
1102618033
Salmatus
Salmatus Saadah
Saadah Putri
Putri
1102618038
1102618038
Pratomo Zainul Muttaqin 1102618059
Pratomo Zainul Muttaqin 1102618059
Ila
Ila Nikmatul
Nikmatul Khoiriyah
Khoiriyah 1102618061
1102618061
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KAMPUS A UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KAMPUS A
Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14 Rawamangun,Pulo Gadung Kota Jakarta Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14 Rawamangun,Pulo Gadung Kota Jakarta
Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat ilahi robbi atas segala Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat ilahi robbi atas segala perkenan-Nya,
perkenan-Nya, akhirnya akhirnya dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas tugas kelompok. kelompok. Tugas Tugas iniini berisikan
berisikan mengenai mengenai identifikasi, identifikasi, assessmen assessmen dan dan instrument instrument dalam dalam anakanak berbakat dan keberbakatan
berbakat dan keberbakatan
Kami juga berterimakasih kepada rekan rekan atas kerjasamanya Kami juga berterimakasih kepada rekan rekan atas kerjasamanya dalam penyusunan makalah, power point dan pencari materi.Tak lupa dalam penyusunan makalah, power point dan pencari materi.Tak lupa kamikami ucapkan kepada pihak pihak yang membantu dalam jalannya studi ini. ucapkan kepada pihak pihak yang membantu dalam jalannya studi ini.
Jakarta, maret 2019 Jakarta, maret 2019
Penyusun Penyusun
Daftar Isi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... .. 22 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ... 33 PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... ... 55 I.I. IDENTIFIKASIDENTIFIKASI ANAK I ANAK BERBAKAT DAN BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN
(GIF
(GIF TED AND TA
TED AND TALENTED)
LENTED)
... ... .. 55 A.A. DEFINISI IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN ... ... 55 B.
B. TUJUAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DANTUJUAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN ... ... 55 C.
C. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI DALAM ANAKLANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN
BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN... ... 66 D.
D. TEKNIK DAN CONTOH TEKNIK DAN CONTOH YANG DIGUNAKAN IDENTIFIKASIYANG DIGUNAKAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN
DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN ... 6 ... 6 II.
II.
A
ASS
SSEE SSM
SSM EE NT
NT
ANAK BERBAKAT DAN ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN ... 10 ... 10 A.A. DEFINISI ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN ... ... 1010 B.
B. TUJUANTUJUAN
AS
ASSE
SE SSM
SSMEE NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN... ... 1111 C.
C. FUNGSIFUNGSI
A
ASS
SSEE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN... ... 1212 D.
D. PENDEKATANPENDEKATAN
A
ASSE
SSE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN ... ... 1313 E.
E. PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIP
A
ASS
SSEE SM
SMEE NT
NT
DALAM ANAK BERBAKATDALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANDAN KEBERBAKATAN ... ... ... 1313 F.
F. HAL-HALHAL-HAL
AS
ASSE
SE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN... ... 1313 G.
G. JENIS-JENIS ASSESSMENJENIS-JENIS ASSESSMENT DALAM ANAK T DALAM ANAK BERBAKAT DANBERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN ... ... 1414 H.
H. TEKNIKTEKNIK
A
ASSE
SSE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN ... ... 1616 I.
I. CONTOH MEMBUATCONTOH MEMBUAT
A
ASS
SSEE SSM
SSM EE NT
NT
DALAM ANAK DALAM ANAK BERBAKAT DANBERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN... ... 1717 III.
III. INSTRUMENINSTRUMEN ... ... ... 1818 A.
A. DEFINISI INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
B.
B. TUJUAN INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANTUJUAN INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN ... ... 2020 C.
C. MACAM-MMACAM-MACAM DAN ACAM DAN TAHAPAN (KEUNTUNGAN DANTAHAPAN (KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN) INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KERUGIAN) INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN... ... 2020 D.
D. CONTOH INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANCONTOH INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN... ... 2626 DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
I.
I. IDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANIDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
((ggiiffte
ted and t
d and tale
alente
nted)
d)
A.
A. DEFINISI IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
Secara bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia V, Secara bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia V, menyatakan bahwa pengertian identifikasi dalam
menyatakan bahwa pengertian identifikasi dalam anak berbakat dananak berbakat dan keberbakatan adalah suatu tanda kenal diri atau bukti diri dalam keberbakatan adalah suatu tanda kenal diri atau bukti diri dalam penentu atau penetapan dalam anak berbakat atau keberbakatan. penentu atau penetapan dalam anak berbakat atau keberbakatan.
Menurut JP Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono Menurut JP Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro 2008:8 menyatakan bahwa identifikasi yang dikutip oleh Uttoro 2008:8 menyatakan bahwa identifikasi dalam anak berbakat dan keberbakatan adalah proses pengenalan, dalam anak berbakat dan keberbakatan adalah proses pengenalan, menepatkan obyek atau individu dalam suatu kharakteristik tertentu. menepatkan obyek atau individu dalam suatu kharakteristik tertentu. Pada umumnya identifikasi dalam anak berbakat dan Pada umumnya identifikasi dalam anak berbakat dan keberbakatan adalah pemberian tanda atau identitas pada satu keberbakatan adalah pemberian tanda atau identitas pada satu golongan atau sesuatu. Dalam proses identifikasi terjadi kegiatan golongan atau sesuatu. Dalam proses identifikasi terjadi kegiatan membedakan komponen-komponen untuk tidak menimbulkan membedakan komponen-komponen untuk tidak menimbulkan ambigu atau kebingungan dikarenakan dengan mengidentifikasi ambigu atau kebingungan dikarenakan dengan mengidentifikasi suatu komponen dapat mengenal dan mengetahui seorang suatu komponen dapat mengenal dan mengetahui seorang anak/pihak masuk dalam bagian golongan mana entah itu anak/pihak masuk dalam bagian golongan mana entah itu low,normal,cerdas dan jenius. Dalam keberbakatan dan berbakat low,normal,cerdas dan jenius. Dalam keberbakatan dan berbakat untuk mengidentifikasi, mengenal dan mengetahui biasanya untuk mengidentifikasi, mengenal dan mengetahui biasanya tidaklah mudah, cukup sulit sebagaimana berdasarkan teori Barbara tidaklah mudah, cukup sulit sebagaimana berdasarkan teori Barbara klein (2007:11) menjelaskan ada dua faktor yang sangat klein (2007:11) menjelaskan ada dua faktor yang sangat mempengaruhi proses identifikasi:
mempengaruhi proses identifikasi: pertamapertama, bahwa sampai saat ini, bahwa sampai saat ini belum
belum ada ada kesepakatan kesepakatan para para ahli ahli mengenai mengenai definisi definisi menjelaskanmenjelaskan kualitas intelek dan kepribadian yang dapat dikategorikan dalam kualitas intelek dan kepribadian yang dapat dikategorikan dalam anak berbakat.
anak berbakat. Kedua,Kedua, mitos kekuatan dan membingungkan dalam mitos kekuatan dan membingungkan dalam masyarakat mengenai anak berbakat.
masyarakat mengenai anak berbakat.
B.
B. TUJUAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DANTUJUAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
Dalam langkah awal mengidentifikasi terdapat tujuan utama Dalam langkah awal mengidentifikasi terdapat tujuan utama identifikasi yaitu mengenal atau menemukan anak memenuhi identifikasi yaitu mengenal atau menemukan anak memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan didasari pada asumsi bahwa anak kebutuhan yang sesuai dengan didasari pada asumsi bahwa anak berkebutuhan khusus dalam kontek anak berbakat dan keterbakatan berkebutuhan khusus dalam kontek anak berbakat dan keterbakatan memiliki penampilan,cara pandang memecahkan masalah dan memiliki penampilan,cara pandang memecahkan masalah dan perilaku
dengan cara identifikasi ini dapat mengakibatkan anak dengan cara identifikasi ini dapat mengakibatkan anak menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan layanan atau deteksi dini. menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan layanan atau deteksi dini.
C.
C. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI DALAM ANAKLANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
Dalam mengidentifikasi anak berbakat dan keberbakatan Dalam mengidentifikasi anak berbakat dan keberbakatan seorang guru harus melakukan langkah awal dalam mengajar di seorang guru harus melakukan langkah awal dalam mengajar di sekolah dengan mengetahui apa yang dibutuhkan anak berbakat dan sekolah dengan mengetahui apa yang dibutuhkan anak berbakat dan keberbakatan dalam kelas atau ruangan pembelajaran, kemudian keberbakatan dalam kelas atau ruangan pembelajaran, kemudian menetapkan kemampuan tingkatan yang dimiliki anak melalui menetapkan kemampuan tingkatan yang dimiliki anak melalui teknik, dan selanjutnya guru mampu memberikan layanan teknik, dan selanjutnya guru mampu memberikan layanan pendidikan
pendidikan sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan anak. anak. dalam dalam kebutuhan kebutuhan anakanak tidak dapat di samaratakan, karena sifat anak berbeda beda atau tidak dapat di samaratakan, karena sifat anak berbeda beda atau dengan kata lain
dengan kata lain heterogen.heterogen. Guru harus dapat menyesuaikanGuru harus dapat menyesuaikan kebutuhan anak, jadi tidak hanya anak saja yang menyesuaikan kebutuhan anak, jadi tidak hanya anak saja yang menyesuaikan kurikulum dan pengajar. Namun pengajar juga harus memberikan kurikulum dan pengajar. Namun pengajar juga harus memberikan layanan yang sesuai dengan kemampuan anak.
layanan yang sesuai dengan kemampuan anak.
Sedangkan berdasarkan teori utami munadar (1992) Sedangkan berdasarkan teori utami munadar (1992) mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasi anak berbakat perlu mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasi anak berbakat perlu mempertimbangkan langkah langkah sebagai berikut :
mempertimbangkan langkah langkah sebagai berikut : 1.
1. Memahami konsep anak berbakat berdasarkan teori beberapaMemahami konsep anak berbakat berdasarkan teori beberapa ahli
ahli 2.
2. Temukan ciri-ciri yang terdapat dalam golongan anak berbakatTemukan ciri-ciri yang terdapat dalam golongan anak berbakat dan indikator keterbakatan
dan indikator keterbakatan 3.
3. Menentukan alat ukur atau tes yang digunakan mengukur skalaMenentukan alat ukur atau tes yang digunakan mengukur skala anak
anak 4.
4. Penentuan sumber sumber informasiPenentuan sumber sumber informasi 5.
5. Prosedur pelaksanaan penelusuranProsedur pelaksanaan penelusuran 6.
6. Pengambilan keputusan berdasarkan berdasarkan data yangPengambilan keputusan berdasarkan berdasarkan data yang didapat
didapat 7.
7. Melakukan pertemuan dengan orang tua menanyakanMelakukan pertemuan dengan orang tua menanyakan perkembangan anak dalam kehidupan
perkembangan anak dalam kehidupan sehari-harisehari-hari
D.
D. TEKNIK TEKNIK DAN DAN CONTOH CONTOH YANG YANG DIGUNAKANDIGUNAKAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN IDENTIFIKASI DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa teknik dalam Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa teknik dalam identifikasi yaitu :
identifikasi yaitu : 1.
1. Teknik observasiTeknik observasi
Teknik observasi adalah teknik yang paling banyak Teknik observasi adalah teknik yang paling banyak digunakan dalam melakukan identifikasi pada umumnya. digunakan dalam melakukan identifikasi pada umumnya. Observasi dapat dilakukan dengan sengaja maupun tidak Observasi dapat dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dengan kata lain obsevasi ini dilakukan sebuah sengaja. Dengan kata lain obsevasi ini dilakukan sebuah pengamatan
pengamatan pengajar pengajar terhadap terhadap peserta peserta didik didik dengan dengan metodemetode melihat gejala dilanjut pengamatan cermat dan gugaan atau melihat gejala dilanjut pengamatan cermat dan gugaan atau
hipotesis. Untuk memungkinkan proses dapat berlangsung hipotesis. Untuk memungkinkan proses dapat berlangsung diperlukan lembaran observasi Biasanya pengamatan saja tidak diperlukan lembaran observasi Biasanya pengamatan saja tidak cukup kuat menduga anak maka diperlukan beberapa teknik lai cukup kuat menduga anak maka diperlukan beberapa teknik lai n.n. Contoh, identifikasi dengan teknik observasi ini misalnya Contoh, identifikasi dengan teknik observasi ini misalnya dengan kasus jika terdapat anak yang digolongkan dalam dengan kasus jika terdapat anak yang digolongkan dalam pradugaan
pradugaan pengamatan pengamatan anak anak yang yang cerdas, cerdas, namun namun memilikimemiliki kesulitan dalam berbahasa atau berkomunikasi misalnya dalam kesulitan dalam berbahasa atau berkomunikasi misalnya dalam ajang debat antar sekolah. Pada umumnya anak yang berjuara ajang debat antar sekolah. Pada umumnya anak yang berjuara tidak selalu digolongkan berbakat bisa jadi ketekunan dan tidak selalu digolongkan berbakat bisa jadi ketekunan dan kepercayaan diri menyampaikan argument yang berbobot yang kepercayaan diri menyampaikan argument yang berbobot yang menjadikan anak terasah cerdas tidak dalam bawaan namun menjadikan anak terasah cerdas tidak dalam bawaan namun melalui latihan yang terbiasa. Maka dipe
melalui latihan yang terbiasa. Maka diperlukan layanan layananrlukan layanan layanan konseling terhadap anak dan melatih mental anak dengan cara konseling terhadap anak dan melatih mental anak dengan cara menyesuaikan. Namun dengan menduga anak tergolong cerdas menyesuaikan. Namun dengan menduga anak tergolong cerdas tidaklah mudah jika hanya melihat emosi, bahasa dan kognitive tidaklah mudah jika hanya melihat emosi, bahasa dan kognitive maka diperlukan teknik lain. Tidak hanya dugaan saja, maka kita maka diperlukan teknik lain. Tidak hanya dugaan saja, maka kita perlu membuat lembaran tabel mengidentifikasi yang akurat. perlu membuat lembaran tabel mengidentifikasi yang akurat.
Tabel Tabel
Contoh Lembar Identifikasi anak dengan metode Contoh Lembar Identifikasi anak dengan metode
Observasi Anak Berbakat Dan
Observasi Anak Berbakat Dan KeberbakaKeberbakatantan Nama siswa Nama siswa :………:……… Kelas Kelas :………:……… Usia Usia :………:……… Jenjang Jenjang :………:……… NO
NO INDIKATOR INDIKATOR KEMUNCULAN KEMUNCULAN DUGAANDUGAAN 1. Kemampuan
1. Kemampuan memiliki rasa memiliki rasa ingin tahu yang ingin tahu yang besar
besar dandan ketidak puasan ketidak puasan diri memperoleh diri memperoleh ilmu secara ilmu secara abstrak dan abstrak dan logika dalam logika dalam sehari-hari sehari-hari 2. Kemampuan 2. Kemampuan mengaplikasi mengaplikasi konsep konsep
3. Kemampuan 3. Kemampuan
belajar
belajar melaluimelalui model analisa model analisa dan pengamatan dan pengamatan bahasa
bahasa dandan sosial anak sosial anak 4. Kemampuan 4. Kemampuan menstimulus menstimulus rangsangan dan rangsangan dan mampu mampu berproduktif berproduktif dalam bahan dalam bahan ajar ajar 5. Kemampuan 5. Kemampuan dalam dalam berkreativitas berkreativitas dan tanggung dan tanggung jawab jawab 2.
2. Teknik wawancaraTeknik wawancara
Setelah observasi, ada kemungkinan belum dapat membuat Setelah observasi, ada kemungkinan belum dapat membuat dugaan anak dalam tahap dimana. Untuk melengkapinya, anda dugaan anak dalam tahap dimana. Untuk melengkapinya, anda dapat melakukan dengan pengajuan pertanyaan sesuai dengan dapat melakukan dengan pengajuan pertanyaan sesuai dengan syarat ketentuan 5W+1H (
syarat ketentuan 5W+1H (what,where,when,why,who dan howwhat,where,when,why,who dan how )) dengan orang tua siswa, teman-teman dekat atau dengan guru dengan orang tua siswa, teman-teman dekat atau dengan guru lain yang pernah membimbing. Wawancara tentu difokuskan lain yang pernah membimbing. Wawancara tentu difokuskan pada
pada data data yang yang telah telah anda anda buat buat dengan dengan difokuskan difokuskan pada pada datadata yang telah peroleh dengan tujuan menguji kevalidtan data yang telah peroleh dengan tujuan menguji kevalidtan data tersebut.
tersebut. Contoh : Contoh :
Lembaran Daftar Pertanyaa
Lembaran Daftar Pertanyaan Dari n Dari Siswa (Nama Siswa)Siswa (Nama Siswa) Nama siswa Nama siswa :………:……… Kelas Kelas :………:……… Usia Usia :………:……… Jenjang Jenjang :………:……… a.
a. Siapa nama ibu/bapak/adek ?Siapa nama ibu/bapak/adek ? b.
b. Sudah berapa lama mengenal pihak (nama siswa) tSudah berapa lama mengenal pihak (nama siswa) tesebutesebut ??
c.
c. Apa hubungan anda dengan saudari/a tersebut ?Apa hubungan anda dengan saudari/a tersebut ? d.
d. Bagaimana perilaku sehari hari dalam belajar, sosial danBagaimana perilaku sehari hari dalam belajar, sosial dan berinteraksi ?
e.
e. Mengapa saudara/i melakukan hal hal tesebut dalamMengapa saudara/i melakukan hal hal tesebut dalam sehari hari untuk melatih softskill ?
sehari hari untuk melatih softskill ? dll.
dll. 3.
3. Teknik test sederhanaTeknik test sederhana
Tes sederhana ini dibuat sendiri oleh guru baik test secara Tes sederhana ini dibuat sendiri oleh guru baik test secara perbuatan
perbuatan maupun maupun tertulis tertulis yang yang dapat dapat digunakan digunakan untukuntuk mengidentifikasi munculnya kelainan pada anak di dalam mengidentifikasi munculnya kelainan pada anak di dalam ruangan pembelajaran. Misalnya dalam anak berbakat dilakukan ruangan pembelajaran. Misalnya dalam anak berbakat dilakukan pengujian score
pengujian score tes IQ, diberi soal taraf dtes IQ, diberi soal taraf diatas umumnya denganiatas umumnya dengan melihat seberapa mampu anak menguasai konsep dasar dan melihat seberapa mampu anak menguasai konsep dasar dan seberapa mampu anak bertanggung jawab terhadap analisa seberapa mampu anak bertanggung jawab terhadap analisa tersebut. Contoh identifikasi : anak memiliki score IQ diatas tersebut. Contoh identifikasi : anak memiliki score IQ diatas rata-rata yaitu 129 diusia 10 tahun maka anak menurut teori rata-rata yaitu 129 diusia 10 tahun maka anak menurut teori keberbakatan dianggap anak cerdas diusia normal umumnya 13 keberbakatan dianggap anak cerdas diusia normal umumnya 13 tahun atau 12,9 tahun. Dilakukan pengujian test dalam bahasa, tahun atau 12,9 tahun. Dilakukan pengujian test dalam bahasa, dalam matematika, dalam ilmu pengetahuan alam, dalam dalam matematika, dalam ilmu pengetahuan alam, dalam kreativitas kerajinan maupun olahraga, serta pengamatan kreativitas kerajinan maupun olahraga, serta pengamatan emosional anak dalam menyelesaikan tugas.
emosional anak dalam menyelesaikan tugas.
CONTOH, LEMBAR HASIL
CONTOH, LEMBAR HASIL TEST PERKEMBANGANTEST PERKEMBANGAN ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
Nama siswa Nama siswa :………:……… Kelas Kelas :………:……… Usia Usia :………:……… Jenjang Jenjang :………:……… N N O O INDIKATOR KEMU INDIKATOR KEMU NCULA NCULA N N DUGAAN HASIL DUGAAN HASIL PERKEMB PERKEMB ANGAN ANGAN DENGAN DENGAN TEST TEST TERTULIS TERTULIS DAN DAN PERILAKU PERILAKU 1. Kemampuan 1. Kemampuan anak memiliki anak memiliki rasa ingin tahu rasa ingin tahu yang besar dan yang besar dan ketidak puasan ketidak puasan diri diri memperoleh memperoleh secara abstrak secara abstrak maupun logika maupun logika dalam dalam sehari-hari hari
2. Kemampuan 2. Kemampuan mengaplikasi mengaplikasi konsep konsep 3. Kemampuan 3. Kemampuan belajar
belajar melaluimelalui model analisa model analisa dan dan pengamatan pengamatan bahasa
bahasa dandan sosial anak sosial anak 4 Kemampuan 4 Kemampuan menstimulus menstimulus rangsangan rangsangan dan mampu dan mampu berproduktif berproduktif dalam bahan dalam bahan ajar ajar II.
II.
A
ASSE
SSE SS
SSME
ME NT
NT
ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN A.A. DEFINISI ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN Kata
Kata assessment assessment berasal dari bahasa inggris berasal dari bahasa inggris assessment assessment yang yang secara harfiah bearti penafsiran atau penilaian. Sejalan dengan secara harfiah bearti penafsiran atau penilaian. Sejalan dengan konsep
konsep tersebut maka tersebut maka assessment assessment dapat diartikan dapat diartikan sebagai sebuahsebagai sebuah penilaian
penilaian atau atau penafsiran penafsiran kemampuan kemampuan yang yang dimiliki dimiliki oleh oleh anakanak sehingga hasil
sehingga hasil assessment assessment dapat digunakan untuk menafsirkan dapat digunakan untuk menafsirkan bantuan yang diperlukan oleh anak
bantuan yang diperlukan oleh anak tersebut.tersebut.
Menurut Mc Lauhglin And Lewis (1985:5) menguti definisi Menurut Mc Lauhglin And Lewis (1985:5) menguti definisi Wallace and Mc Lauhglin sebagai berikut. “
Wallace and Mc Lauhglin sebagai berikut. “ Educational assessment Educational assessment of the handicapped is a systematic process of asking educational of the handicapped is a systematic process of asking educational relevant questions about a student’s learning behav
relevant questions about a student’s learning behavior for theior for the purposes of placement and
purposes of placement and instruction.”instruction.” Dimana pengertiannya jikaDimana pengertiannya jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki definisi bahwa diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki definisi bahwa assessment pendidikan dari anak berkebutuhan khusus adalah proses assessment pendidikan dari anak berkebutuhan khusus adalah proses yang sistematis dalam mengajukan pertanyaan pendidikan yang yang sistematis dalam mengajukan pertanyaan pendidikan yang relevan tentang perilaku belajar seorang siswa dengan tujuan relevan tentang perilaku belajar seorang siswa dengan tujuan penempatan
digunakan untuk menempatkan anak pada pendidikan yang sesuai digunakan untuk menempatkan anak pada pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan misalnya dalam anak berbakat. dengan kemampuan dan kebutuhan misalnya dalam anak berbakat. Menurut Lerner (1988:54) dalam Tjutju Soendari (2009:2) Menurut Lerner (1988:54) dalam Tjutju Soendari (2009:2) mendefinisikan bahwa assessment merupakan suatu proses mendefinisikan bahwa assessment merupakan suatu proses pengumpulan
pengumpulan informasi informasi tentang tentang seorang seorang siswa siswa yang yang digunakandigunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa tersebut.
dengan pembelajaran siswa tersebut.
Menurut Dedy Kustawan (2011:2) assessment adalah proses Menurut Dedy Kustawan (2011:2) assessment adalah proses pengumpulan
pengumpulan informasi tentang informasi tentang perkembangan perkembangan peserta didik peserta didik dengandengan mempergunakan alat dan teknik yang sesuai dengan program mempergunakan alat dan teknik yang sesuai dengan program pendidikan anak.
pendidikan anak.
asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi yang asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan berkaitan
berkaitan dengan dengan pembelajaran pembelajaran anak, anak, Rosenberg Rosenberg (Soendari (Soendari dandan Nani, 2010:4)
Nani, 2010:4)
Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan data seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi oleh seseorang saat it
kesulitan yang dihadapi oleh seseorang saat itu, sebagai bahan untuku, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan, McLoughlin & James menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan, McLoughlin & James (Soendari dan Nani, 2010:4)
(Soendari dan Nani, 2010:4)
Tjutju Soendari dan Euis Nani (2010) Asesmen merupakan Tjutju Soendari dan Euis Nani (2010) Asesmen merupakan proses
proses pengumpulan pengumpulan data/informasi data/informasi secara secara sistematis sistematis dandan komprehensif tentang potensi individu yang digunakan sebagai komprehensif tentang potensi individu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun program dan memberikan dasar pertimbangan dalam menyusun program dan memberikan layanan intervensi/pembelajaran setepat mungkin bagi layanan intervensi/pembelajaran setepat mungkin bagi perkembangan individu yang
perkembangan individu yang bersangkutan secara optimalbersangkutan secara optimal
B.
B. TUJUANTUJUAN
A
ASS
SSEE SSM
SSM EE NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa asesmen dilakukan untuk memperoleh informasi yang akan asesmen dilakukan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran
pembelajaran bagi bagi anak anak berkebutuhan berkebutuhan khusus khusus dalam dalam kontek kontek anakanak berbakat
berbakat dan dan keberbakatan. keberbakatan. Moh. Moh. Amin Amin (1995) (1995) mengemukakanmengemukakan bahwa tujuan asesmen umumnya diantaranya:
1.
1. Menyaring kemampuan anak berkebutuhan khusus;Menyaring kemampuan anak berkebutuhan khusus; 2.
2. Untuk keperluan pengkalsifikasian, penempatan danUntuk keperluan pengkalsifikasian, penempatan dan penemuan
penemuan program program pendidikan pendidikan anak anak berkebutuhanberkebutuhan khusus;
khusus; 3.
3. Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan anakUntuk menentukan arah atau tujuan pendidikan anak pendidikan
pendidikan serta serta kebutuhan kebutuhan anak anak berkebutuhanberkebutuhan khusus.
khusus. 4.
4. Untuk mengembangkan program pendidikan yangUntuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan yang dikenal dengan IEP diindividualisasikan yang dikenal dengan IEP (Individual Education Program).
(Individual Education Program). 5.
5. lingkungan belajar dan evaluasi belajar.lingkungan belajar dan evaluasi belajar.
Suhardi dan Sunaryo (2006) mengemukakan bahwa secara Suhardi dan Sunaryo (2006) mengemukakan bahwa secara umum asesmen bermaksud untuk :
umum asesmen bermaksud untuk :
1.
1. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat, danMemperoleh data yang relevan, objektif, akurat, dan kompherhensif tentang anak berkebutuhan khusus. kompherhensif tentang anak berkebutuhan khusus. 2.
2. Mengetahui profil anak secara utuh,Mengetahui profil anak secara utuh,
Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam ranka Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam ranka menentukan kebutuhan -kebutuhan khusunya menentukan kebutuhan -kebutuhan khusunya memonitor kemanjuanya.
memonitor kemanjuanya. C.
C. FUNGSIFUNGSI
A
ASS
SSEE SSM
SSM EE NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, assessment atau
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, assessment atau
penilaian
penilaian ini ini memiliki memiliki peranan peranan yang yang sangat sangat penting. penting. Hal Hal iniini
dikarenakan assessment memiliki 2 fungsi yaitu fungsi formatif dan
dikarenakan assessment memiliki 2 fungsi yaitu fungsi formatif dan
fungsi sumatif.
fungsi sumatif.
Fungsi formatif
Fungsi formatif dimana assessment digunakan untuk dimana assessment digunakan untuk
memberikan
memberikan feedback feedback atau umpan balik kepada para guru untukatau umpan balik kepada para guru untuk
dijadikan dasar dalam memperbaiki dan membenahi proses
dijadikan dasar dalam memperbaiki dan membenahi proses
pembelajaran serta mengadakan remedial untuk para peserta didik.
Sementara
Sementara Fungsi Sumatif Fungsi Sumatif assessment adalah untuk assessment adalah untuk
menentukan nilai hasil belajar siswa dalam satu mata pelajaran
menentukan nilai hasil belajar siswa dalam satu mata pelajaran
tertentu sehingga kemudian dapat dijadikan bahan dalam pemberian
tertentu sehingga kemudian dapat dijadikan bahan dalam pemberian
laporan, penentuan kenaikan kelas dan juga penentuan lulus atau
laporan, penentuan kenaikan kelas dan juga penentuan lulus atau
tidaknya siswa
tidaknya siswa
D.
D. PENDEKATANPENDEKATAN
A
ASS
SSEE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANDAN KEBERBAKATAN
Umumnya dalam keberbakatan dan berbakat menggunakan Umumnya dalam keberbakatan dan berbakat menggunakan dua pendekatan assesmen, pendekatan pada performance (non tulis) dua pendekatan assesmen, pendekatan pada performance (non tulis) dan pendekatan fortofolio (tulisan) yang dapat membantu dan dan pendekatan fortofolio (tulisan) yang dapat membantu dan dimasukan dalam menuntun/pedoman identifikasi.
dimasukan dalam menuntun/pedoman identifikasi.
E.
E. PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIP
A
ASS
SSEE SM
SMEE NT
NT
DALAM DALAM ANAKANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANBERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
Dalam assessment anak berbakat dan keberbakatan terdapat Dalam assessment anak berbakat dan keberbakatan terdapat prinsip
prinsip mengacu mengacu pada pada pandangan pandangan yang yang digunakan digunakan setiap setiap sekolahsekolah keberbakatan untuk membantu assessment
keberbakatan untuk membantu assessment pertama,pertama, screening atau screening atau penjaringan
penjaringan dengan dengan prestasi prestasi yang yang sederhana sederhana anak anak berupa berupa alatalat instrument tradisional kemudian mengambil test lanjutan untuk instrument tradisional kemudian mengambil test lanjutan untuk tujuan memperoleh gambaran yang lebih jelas tajam tentang tujuan memperoleh gambaran yang lebih jelas tajam tentang kemampuan siswa menurut benhow & Stanley 1996 jika kemampuan siswa menurut benhow & Stanley 1996 jika dibandingkan menurutt utami munanadar 1999 tahap penjaringan dibandingkan menurutt utami munanadar 1999 tahap penjaringan diikut sertakan pada populasi anak dari jenjang pendidikan atau diikut sertakan pada populasi anak dari jenjang pendidikan atau kelas tertentu yang akan menyelenggarakan program anak berbakat kelas tertentu yang akan menyelenggarakan program anak berbakat yang selanjutnya disaring dengan melakukan seleksi kembali yang selanjutnya disaring dengan melakukan seleksi kembali menggunakan alat alat instrument.
menggunakan alat alat instrument. Kedua,Kedua, assessment sesuaiassessment sesuai dengan alat program maksudnya ketika kita menekankan pada dengan alat program maksudnya ketika kita menekankan pada kemampuan numeric anak maka yang digunakan ditampilkan kemampuan numeric anak maka yang digunakan ditampilkan khusus pada angkah entah itu dalam angka saja atau identifikasi soal khusus pada angkah entah itu dalam angka saja atau identifikasi soal cerita matematika pada anak.ketiga, pertimbangan pada factor lain cerita matematika pada anak.ketiga, pertimbangan pada factor lain misalnya kepribadian anak,ketekunan,dan motivasi. Keempat, misalnya kepribadian anak,ketekunan,dan motivasi. Keempat, informasi yang didapatkan harus dikumpulkan secara akurat melal informasi yang didapatkan harus dikumpulkan secara akurat melal uiui potensi anak.
potensi anak. F.
F. HAL-HALHAL-HAL
A
ASSE
SSE SSM
SSMEE NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN Hal
Hal – – hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan asesmen : menurut Mary A Falre
asesmen : menurut Mary A Falrey (1986) dalam Rochyadi E dany (1986) dalam Rochyadi E dan Alaimin Z (2003:33) mengemukakan tiga hal penting yang harus Alaimin Z (2003:33) mengemukakan tiga hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan asesmen, antara lain:
dipertimbangkan dalam melakukan asesmen, antara lain: a. Kapan asesmen dilakukan?
Asesmen sebaiknya dilakukan secara terus menerus tidak Asesmen sebaiknya dilakukan secara terus menerus tidak hanya pada saat peserta didik menjadi siswa baru atau saat peserta hanya pada saat peserta didik menjadi siswa baru atau saat peserta didik naik atau tinggal kelas untuk melihat perkembangan anak didik naik atau tinggal kelas untuk melihat perkembangan anak berbakat
berbakat dan dan keberbakatan keberbakatan sejauh sejauh mana mana menerima menerima dandan memperoleh proses penghamat ataupun kemajuan anak. Asesmen memperoleh proses penghamat ataupun kemajuan anak. Asesmen sebaiknya dilakukan oleh setiap guru yang akan mengadakan sebaiknya dilakukan oleh setiap guru yang akan mengadakan pembelajaran
pembelajaran pada pada mata mata pelajaran pelajaran atau atau rumpunrumpun – – rumpun rumpun pengembangan
pengembangan bahkan bahkan pada pada setiap setiap standar standar kompetensi kompetensi atauatau kompetensi dasar yang akan diajarkan. Dengan demikian materi kompetensi dasar yang akan diajarkan. Dengan demikian materi pelajaran
pelajaran yang yang akan akan diberikan diberikan benarbenar – – benar sesuai dengan benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik utamanya untuk anak berbakat karena kebutuhan peserta didik utamanya untuk anak berbakat karena anak keberbakatan dan berbakat terbilang cukup sulit untuk anak keberbakatan dan berbakat terbilang cukup sulit untuk dianalisa, namun mudah jika mengetahui apa yang akan dianalisa dianalisa, namun mudah jika mengetahui apa yang akan dianalisa sesuai dengan tokoh yang menjadi acuan dasar.
sesuai dengan tokoh yang menjadi acuan dasar. b. Dimana asesmen dilakukan?
b. Dimana asesmen dilakukan?
Asesmen sebaiknya dilakukan pada tempat
Asesmen sebaiknya dilakukan pada tempat – – tempat yang tempat yang familier dengan anak dan dilakukankan dengan settingan familier dengan anak dan dilakukankan dengan settingan alamiah, seperti di rumah, di kelas atau di lingkungan sekolah alamiah, seperti di rumah, di kelas atau di lingkungan sekolah lainnya. Dengan demikian kita akan mendapatkan potret atau lainnya. Dengan demikian kita akan mendapatkan potret atau gambaran nyata dari peserta didik yang akan di asesmen dalam gambaran nyata dari peserta didik yang akan di asesmen dalam anak berbakat dan keberbakatan.
anak berbakat dan keberbakatan. c. Bagaimana asesmen dilakukan? c. Bagaimana asesmen dilakukan?
Asesmen dilakukan dengan metode dan teknik
Asesmen dilakukan dengan metode dan teknik – – teknik teknik tertentu. Dalam menentukan metode dan teknik
tertentu. Dalam menentukan metode dan teknik – – teknik dalam teknik dalam pelaksanaan asesmen ini te
pelaksanaan asesmen ini tentunya sudah melalui pertimbanganntunya sudah melalui pertimbangan – – pertimbangan
pertimbangan yang yang matang matang disesuaikan disesuaikan dengan dengan tujuantujuan pelaksanaan asesmen.
pelaksanaan asesmen.
G.
G. JENIS-JENIS ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKATJENIS-JENIS ASSESSMENT DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
DAN KEBERBAKATAN 1. AUTENTIC ASESMEN 1. AUTENTIC ASESMEN
Saat ini para ahli menggunakan berbagai macam cara Saat ini para ahli menggunakan berbagai macam cara pengukuran
pengukuran yang yang menekankan menekankan pada pada authentic authentic asesmen asesmen atauatau asesmen yang secara jelas dan tegas
asesmen yang secara jelas dan tegas yang menyerupai kurikulumyang menyerupai kurikulum actual dan pengalaman
actual dan pengalaman – – pengalaman belajar siswa di sekolah pengalaman belajar siswa di sekolah yang mencakup kegiatan menulis/penulisan essay, perdebatan, yang mencakup kegiatan menulis/penulisan essay, perdebatan, dan menciptakan portopolio. Bahkan berdasarkan skor tes dan menciptakan portopolio. Bahkan berdasarkan skor tes kecerdasan dan tesprestasi untuk mengidentifikasi, beragam kecerdasan dan tesprestasi untuk mengidentifikasi, beragam kriteria dapat digunakan. Penggunaan prosuder identifikasi kriteria dapat digunakan. Penggunaan prosuder identifikasi seperti ini dapat membantu yang berkaitan dengan catatan seperti ini dapat membantu yang berkaitan dengan catatan – – catatan penting untuk mengenali secara dini bakat dari siswa. catatan penting untuk mengenali secara dini bakat dari siswa.
Lebih lanjut Piirto (1999:123) menjelaskan bahwa Lebih lanjut Piirto (1999:123) menjelaskan bahwa authentic asesmen melihat secara langsung pada apa yang siswa authentic asesmen melihat secara langsung pada apa yang siswa munculkan dalam bidang
munculkan dalam bidang – – bidang khusus. Authentic asesmen bidang khusus. Authentic asesmen dapat juga disebut penilaian kinerja (performance assessment), dapat juga disebut penilaian kinerja (performance assessment), penilaian
penilaian alternative alternative (alternative (alternative assessment), assessment), atau atau penilaianpenilaian langsung (direct assessment). Penilaian authentic mencakup langsung (direct assessment). Penilaian authentic mencakup berbagaimacam
berbagaimacam teknik teknik sepertihasil sepertihasil karya karya tulis, tulis, kumpulankumpulan portofolio,
portofolio, daftar daftar cek, cek, pengamatan pengamatan guru, dan guru, dan proyek kelproyek kelompok.ompok. Banyak penilaian authentic harus dapat disimpulkan menjadi Banyak penilaian authentic harus dapat disimpulkan menjadi bilangan
bilangan atau atau angka angka atau atau diletakan diletakan dalam dalam skala skala untukuntuk kemungkinan dapat dikombinasikan dengan hasil individu.
kemungkinan dapat dikombinasikan dengan hasil individu. 2. Dynamic Assessment (Asesmen Dinamis)
2. Dynamic Assessment (Asesmen Dinamis)
Istilah ini dimunculkan oleh Tomlinson dkk (2002). Istilah ini dimunculkan oleh Tomlinson dkk (2002). Asesmen dinamis adalah suatu proses identifikasi yang dilakukan Asesmen dinamis adalah suatu proses identifikasi yang dilakukan secara terus menerus pada kemampuan kebutuhan belajar siswa. secara terus menerus pada kemampuan kebutuhan belajar siswa. Asesmen dinamis adalah salah satu pendekatan yang digunakan Asesmen dinamis adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk menilai kemampuan kognitif yang selalu tidak muncul untuk menilai kemampuan kognitif yang selalu tidak muncul ketika bentuk tes standar digunakan. Biasanya bentuk atau jenis ketika bentuk tes standar digunakan. Biasanya bentuk atau jenis asesmen ini berisi pengujian siswa/percobaan siswa, asesmen ini berisi pengujian siswa/percobaan siswa, keterampilan mengajar diantara mereka, dan kemudian di tes lagi. keterampilan mengajar diantara mereka, dan kemudian di tes lagi. Pengukuran keberbakatan didasarkan pada bagaimana Pengukuran keberbakatan didasarkan pada bagaimana peningkatan
ini dipromosikan karena dapat mangantisipasi pengukuran ini dipromosikan karena dapat mangantisipasi pengukuran terutama yang berkaitan dengan penilaian keberbakatan yang terutama yang berkaitan dengan penilaian keberbakatan yang tidak diperoleh melalui alat tes standar.
tidak diperoleh melalui alat tes standar. 3. Kemampuan spasial
3. Kemampuan spasial
Kemampuan spasial adalah kemampuan mental untuk Kemampuan spasial adalah kemampuan mental untuk mengevaluasi dan memanipulasi suatu objek atau benda. Sebagai mengevaluasi dan memanipulasi suatu objek atau benda. Sebagai mana dengan asesmen dinamis, suatu hasil penelitian mana dengan asesmen dinamis, suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suatu pendekatan asesmen menunjukkan bahwa penggunaan suatu pendekatan asesmen yang berisi kekuatan aspek spasial dapat berpengaruh besar yang berisi kekuatan aspek spasial dapat berpengaruh besar dalam mengurangi perbedaan skor yang berkaitan
dalam mengurangi perbedaan skor yang berkaitan dengan tingkatdengan tingkat status sosial ekonomi atau kelompok etnis
status sosial ekonomi atau kelompok etnis
H.
H. TEKNIKTEKNIK
AS
ASSE
SE SS
SSME
ME NT
NT
DALAM ANAK BERBAKAT DAN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANKEBERBAKATAN
Cara yang dilakukan mengumpulkan data sebagai bagian dari Cara yang dilakukan mengumpulkan data sebagai bagian dari assessment yaitu :
assessment yaitu : 1.
1. Menggunakan tes dalam pelaksanaan berupa formal danMenggunakan tes dalam pelaksanaan berupa formal dan informal misalnya dari hasil hasil yang sudah ada tes prestasi informal misalnya dari hasil hasil yang sudah ada tes prestasi anak selama disekolah yang merupakan informal sedangkan anak selama disekolah yang merupakan informal sedangkan pada formal melakukan test yang dilakukan
pada formal melakukan test yang dilakukan secara berlangsungsecara berlangsung 2.
2. Menggunakan non test berupa observasi, kuesioner, wawancara,Menggunakan non test berupa observasi, kuesioner, wawancara, rating scale, riwayat hidup dan kasus
rating scale, riwayat hidup dan kasus 3.
3. Cara melakukan asesmen dapat secara formal dan informal.Cara melakukan asesmen dapat secara formal dan informal. Formal artinya terstruktur dan terstandart/baku dengan arah Formal artinya terstruktur dan terstandart/baku dengan arah yang ketat baik dalam pelaksanaan, dan interprestasi hasil. Dan yang ketat baik dalam pelaksanaan, dan interprestasi hasil. Dan informal artinya kurang terstruktur dan tidak bersifat baku informal artinya kurang terstruktur dan tidak bersifat baku dalamhal pelaksaan
dalamhal pelaksaan 4.
4. Prosedur assessmen secara formal dapat dilakukan secaraProsedur assessmen secara formal dapat dilakukan secara individual dan kelompok dengan menggunakan alat-alat yang individual dan kelompok dengan menggunakan alat-alat yang sangat terstruktur, prosedur bersifat baku, ada pengujian sangat terstruktur, prosedur bersifat baku, ada pengujian validitas dan reliabilitas dari i
validitas dan reliabilitas dari instrument yang akan digunakan.nstrument yang akan digunakan. 5.
5. Prosedur assesmen informal dalam bentuk informal tes, yaituProsedur assesmen informal dalam bentuk informal tes, yaitu seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, bentuk seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, bentuk dan prosedur tidak baku, tidak perlu dilakukan pengujian dan prosedur tidak baku, tidak perlu dilakukan pengujian validitas dan realibitas biasanaya dibuat dan dilaksanakan validitas dan realibitas biasanaya dibuat dan dilaksanakan pengujian
pengujian oleh oleh guru guru dapat dapat berbentuk berbentuk test, test, essay, essay, analisisanalisis sampel,wawancara,angket dan check list.
sampel,wawancara,angket dan check list.
Sehingga jika dikelompokkan dalam jenis tes terdapat tiga Sehingga jika dikelompokkan dalam jenis tes terdapat tiga bagian
benar ata
benar atau sau salah,pilihan lah,pilihan ganda, test ganda, test mampu atau mampu atau tidak mampu tidak mampu atauatau mampu memerlukan bantuan, isian atau penjodohan kemudian mampu memerlukan bantuan, isian atau penjodohan kemudian subyektif
subyektif dengan latihan, membaca pemahaman,),lisan (dengan latihan, membaca pemahaman,),lisan (didalamnyadidalamnya terdapat
terdapat obyektif obyektif dengan kuis dengan kuis, subyektif, subyektif dengan pemahaman,dengan pemahaman, Tanya jawab),dan perbuatan (didalamnya ada kinerja dan produk Tanya jawab),dan perbuatan (didalamnya ada kinerja dan produk sesuai dengan indikato
sesuai dengan indikator psikomotor IQ r psikomotor IQ atau EQ anak atau EQ anak dalam seharidalam sehari hari)
hari)
I.
I. CONTOH MEMBUATCONTOH MEMBUAT
A
ASSE
SSE SSM
SSM EE NT
NT
DALAM ANAK DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATANBERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
CONTOH ASSESSMEN TERTULIS SECARA CONTOH ASSESSMEN TERTULIS SECARA OBYEKTIF MAMPU,MAMPU MEMERLUKAN BANTUAN OBYEKTIF MAMPU,MAMPU MEMERLUKAN BANTUAN ATAU TIDAK MAMPU DALAM PERKEMBANGAN ANAK ATAU TIDAK MAMPU DALAM PERKEMBANGAN ANAK
BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
Nama siswa Nama siswa :………:……… Kelas Kelas :………:……… Usia Usia :………:……… Jenjang Jenjang :………:……… N N O O
INDIKATOR mampu Mampu INDIKATOR mampu Mampu
membentu membentu hkan hkan bantuan bantuan Tidak Tidak mampu mampu 1. Kemampuan 1. Kemampuan anak memiliki anak memiliki rasa ingin tahu rasa ingin tahu yang besar dan yang besar dan ketidak puasan ketidak puasan diri diri memperoleh memperoleh secara abstrak secara abstrak maupun logika maupun logika dalam dalam sehari-hari hari 2. Kemampuan 2. Kemampuan mengaplikasi mengaplikasi konsep konsep
3. Kemampuan 3. Kemampuan
belajar
belajar melaluimelalui model analisa model analisa dan dan pengamatan pengamatan bahasa
bahasa dandan sosial anak sosial anak 4 Kemampuan 4 Kemampuan menstimulus menstimulus rangsangan rangsangan dan mampu dan mampu berproduktif berproduktif dalam bahan dalam bahan ajar ajar III.
III. INSTRUMENINSTRUMEN A.
A. DEFINISI INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANDEFINISI INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variable.
suatu variable.
Ada dua acuan yang bisa digunakan untuk mengukur Ada dua acuan yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual umum yaitu acuan unidimensional, yang kemampuan intelektual umum yaitu acuan unidimensional, yang lebih dikenal sebagai batasan yang diberikan oleh LewisTerman lebih dikenal sebagai batasan yang diberikan oleh LewisTerman (1992) dan acuan multimensional, yang disampaikan oleh Renzulli, (1992) dan acuan multimensional, yang disampaikan oleh Renzulli, Reis, dan Smith (1978) dengan Konsepsi Tiga Cincin (
Reis, dan Smith (1978) dengan Konsepsi Tiga Cincin (The ThreeThe Three Ring Conception
Ring Conception).).
Untuk pendekatan unidimensional, kriteria yang digunakan Untuk pendekatan unidimensional, kriteria yang digunakan hanya semata-mata skor IQ saja. Secara operasional batasan hanya semata-mata skor IQ saja. Secara operasional batasan kemampuan intelektual umum yang digunakan adalah “mereka kemampuan intelektual umum yang digunakan adalah “mereka yangyang mempunyai skor IQ 140 skala Wechsler (WAIS)”. Wais
mempunyai skor IQ 140 skala Wechsler (WAIS)”. Wais merupakanmerupakan salah satu alat test psikologi intelegensi dan kecerdasan yang cukup salah satu alat test psikologi intelegensi dan kecerdasan yang cukup populer dikalangan psikologi.
Sedangkan untuk pendekatan multidimensional, kriteria Sedangkan untuk pendekatan multidimensional, kriteria yang digunakan lebih dari satu. Dalam hal ini, batasan yang yang digunakan lebih dari satu. Dalam hal ini, batasan yang digunakan adalah “mereka yang memiliki dimensi kemampuan digunakan adalah “mereka yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf cerdas ditetapkan skor IQ 125 ke atas skala umum pada taraf cerdas ditetapkan skor IQ 125 ke atas skala Wechsler, dimensi kreativitas cukup (ditetapkan Wechsler, dimensi kreativitas cukup (ditetapkan skor
skor creativityquotient/ creativityquotient/ CQ dalam nilai baku cukup) dan pengikatanCQ dalam nilai baku cukup) dan pengikatan diri terhadap tugas baik (ditetapkan skor
diri terhadap tugas baik (ditetapkan skor taskcommitment taskcommitment /TC dalam/TC dalam kategori nilai baku baik).
kategori nilai baku baik).
Sejak program percepatan belajar dirintis oleh tiga sekolah Sejak program percepatan belajar dirintis oleh tiga sekolah swasta pada tahun ajaran 1998/1999, hingga saat ini konsepsi swasta pada tahun ajaran 1998/1999, hingga saat ini konsepsi keberbakatan yang digunakan berasal dari Renzulli, Reis, dan Smith keberbakatan yang digunakan berasal dari Renzulli, Reis, dan Smith (1978) yang menyebutkan bahwa keberbakatan menunjuk pada (1978) yang menyebutkan bahwa keberbakatan menunjuk pada adanya keterkaitan antara tiga kelompok ciri (kluster) yaitu adanya keterkaitan antara tiga kelompok ciri (kluster) yaitu kemampuan umum, kreativitas, dan tanggung jawab terhadap kemampuan umum, kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas
tugas (taskcommitment)(taskcommitment) di atas rata-rata. di atas rata-rata.
Untuk mendapatkan siswa yang tergolong berbakat seperti Untuk mendapatkan siswa yang tergolong berbakat seperti yang disebutkan dalam definisi di atas, berikut disampaikan 14 yang disebutkan dalam definisi di atas, berikut disampaikan 14 ciri-ciri keberbakatan yang telah memiliki korelasi yang signifikan ciri keberbakatan yang telah memiliki korelasi yang signifikan dengan tiga aspek tersebut
dengan tiga aspek tersebut (Balitbang Depdikbud, 1986):(Balitbang Depdikbud, 1986):
1.
1. Lancar berbahasaLancar berbahasa 2.
2. Mampu mengutarakan pemikirannya);Mampu mengutarakan pemikirannya); 3.
3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan;Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan; 4.
4. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berfikir logis danMemiliki kemampuan yang tinggi dalam berfikir logis dan kritis;
kritis; 5.
5. Mampu belajar/bekerja secara mandiri;Mampu belajar/bekerja secara mandiri; 6.
6. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa);Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); 7.
7. Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atauMempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya;
perbuatannya; 8.
9.
9. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa pemecahanMemiliki kemampuan memikirkan beberapa pemecahan masalah
masalah 10.
10. Mempunyai minat luas;Mempunyai minat luas; 11.
11. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi;Mempunyai daya imajinasi yang tinggi; 12.
12. Belajar dengan mudah dan cepat;Belajar dengan mudah dan cepat; 13.
13. Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat;Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat; 14.
14. Mampu berkonsentrasi; danMampu berkonsentrasi; dan 15.
15. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.
B.
B. TUJUAN INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANTUJUAN INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
Instrument merupakan alat yang sebagaimana bertujuan Instrument merupakan alat yang sebagaimana bertujuan untuk melakukan suatu penilaian, penelitian dan tes untuk menguji untuk melakukan suatu penilaian, penelitian dan tes untuk menguji kevalidtan data yang diperoleh.
kevalidtan data yang diperoleh.
C.
C. MACAM-MACAM DAN TAHAPAN (KEUNTUNGAN DANMACAM-MACAM DAN TAHAPAN (KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN) INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT KERUGIAN) INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
DAN KEBERBAKATAN
Pengukuran anak berbakat dan keberbakatan, dalam Pengukuran anak berbakat dan keberbakatan, dalam pengukuran
pengukuran dasar dasar anak anak keberbakatan keberbakatan digunakannya digunakannya pengukuranpengukuran melalui tes IQ. Kebanyakan IQ digunakan secara individual untuk melalui tes IQ. Kebanyakan IQ digunakan secara individual untuk mengukur inteligensi. Tes standar yang sering digunakan dalam IQ mengukur inteligensi. Tes standar yang sering digunakan dalam IQ adalah tes inteligensi Stanford-binet dan inteligensi Wechsler. Skor adalah tes inteligensi Stanford-binet dan inteligensi Wechsler. Skor IQ antara rentang 132 dan 145 di pertimbangkan sebagai rentang IQ antara rentang 132 dan 145 di pertimbangkan sebagai rentang skor bagi gifted posisi skor berada pada persenti 98 secara statistic. skor bagi gifted posisi skor berada pada persenti 98 secara statistic. Skor 145 ke atas dipertimbangkan sebagai anak yang sangat Skor 145 ke atas dipertimbangkan sebagai anak yang sangat berbakat
berbakat (high (high gifted) gifted) secara secara statistic statistic skor skor 145 145 berada berada pada pada posisiposisi presentil ke 99.
presentil ke 99.
Skala pengukuran Stanford-binet dan Wechsler umumnya Skala pengukuran Stanford-binet dan Wechsler umumnya digunakan mengukur instrument anak berbakat tetapi dalam digunakan mengukur instrument anak berbakat tetapi dalam prakteknya
prakteknya banyak banyak praktisi praktisi yang yang bekerja bekerja melayani melayani anak anak anakanak berbakat
berbakat dan dan keberbakatan keberbakatan bahwa bahwa seharusnya seharusnya ada alat ada alat atau atau cara yangcara yang digunakan dalam cerdas jamak untuk mengfasilitasi sehingga dapat digunakan dalam cerdas jamak untuk mengfasilitasi sehingga dapat memudahkan mencari pengertian yang dapat diterapkan pada semua memudahkan mencari pengertian yang dapat diterapkan pada semua bidang intelektual, music, ilmu pengetahuan atau artistic.
bidang intelektual, music, ilmu pengetahuan atau artistic.
Umumnya jenis jenis instrument yang sering digunakan Umumnya jenis jenis instrument yang sering digunakan dalam mengidentifikasi menurut friend (2005:586) terdapat 2 yaitu dalam mengidentifikasi menurut friend (2005:586) terdapat 2 yaitu tinjuan tradisional (berupa tes inteligensi, prestasi, bakat tinjuan tradisional (berupa tes inteligensi, prestasi, bakat khusus,peningkatan /keberhasilan, rekomendasi guru )dan tinjauan khusus,peningkatan /keberhasilan, rekomendasi guru )dan tinjauan
saat ini (berupa, test kemampuan non verval,kreativitas,portofolio saat ini (berupa, test kemampuan non verval,kreativitas,portofolio siswa atau penampian melalui audisi, penilaian didasari pada siswa atau penampian melalui audisi, penilaian didasari pada prestasi
prestasi atau atau perbuatan, perbuatan, rekomendasi rekomendasi orang orang tua,teman tua,teman atauatau masyarakat.)
masyarakat.)
S
Siswa CI-BI (Anak dengan potensi Kecerdasan dan Bakatiswa CI-BI (Anak dengan potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa ) dilaksanakan melalui tahapan-tahapan instrument Istimewa ) dilaksanakan melalui tahapan-tahapan instrument sebagai berikut:
sebagai berikut:
1.
1. PenjaringanPenjaringan
Tujuan penjaringan untuk menentukan dalam waktu yang relatif Tujuan penjaringan untuk menentukan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya seringan mungkin, siswa dari seluruh populasi singkat dan biaya seringan mungkin, siswa dari seluruh populasi di sekolah yang memenuhi syarat diduga termasuk
di sekolah yang memenuhi syarat diduga termasuk kelompok CI-kelompok CI-BI untuk diikutsertakan dalam seleksi. Pada tahap ini dapat BI untuk diikutsertakan dalam seleksi. Pada tahap ini dapat dilakukan berbagai cara:
dilakukan berbagai cara:
1)
1) Dilaksanakan tes kelompok (tes intelegensi)Dilaksanakan tes kelompok (tes intelegensi) 2)
2) Hasil prestasi siswa (melihat nilai raport)Hasil prestasi siswa (melihat nilai raport)
3)
3) Meminta informasi dari; guru, orang tua, dan teman sebaMeminta informasi dari; guru, orang tua, dan teman seba yaya
Alternatif 1:
Alternatif 1: Menjaring siswa CI-BI dapat dilakukan dengan tes Menjaring siswa CI-BI dapat dilakukan dengan tes kelompom (tes intelegensi), suatu tes untuk mengukur intelegensi kelompom (tes intelegensi), suatu tes untuk mengukur intelegensi siswa yang diberikan secara berkelompok atau massal.
siswa yang diberikan secara berkelompok atau massal.
Bentuk tes yang digunakan sesuai dengan tingkatan sekolah. Bentuk tes yang digunakan sesuai dengan tingkatan sekolah.
TK digunakan tes ColouredProgressiveMatric (Raven) atauTK digunakan tes ColouredProgressiveMatric (Raven) atau
TIKI D TIKI D
SD digunakan tes ColouredProgressiveMatric (Raven)SD digunakan tes ColouredProgressiveMatric (Raven)
SMP digunakan FigureReasioningTestSMP digunakan FigureReasioningTest
SMA digunakan Standard ProgressiveMatric (Raven)SMA digunakan Standard ProgressiveMatric (Raven)
Keuntungan alternatif 1: Keuntungan alternatif 1:
1.
1. Dapat mengukur intelegensi seluruh siswa dalam waktuDapat mengukur intelegensi seluruh siswa dalam waktu singkat
singkat 2.
2. Biaya relatif murahBiaya relatif murah
Kerugian alternatif 1: Kerugian alternatif 1:
1.
1. Hasilnya kurang akurat (masih agak kasar)Hasilnya kurang akurat (masih agak kasar) 2.
2. Tidak dapat dikerjakan oleh sembarang orang (harusTidak dapat dikerjakan oleh sembarang orang (harus dikerjakan oleh tenaga ahli
dikerjakan oleh tenaga ahli pengukuran/psikologpengukuran/psikolog
Alternatif 2:
Alternatif 2: Penjaringan siswa dengan cara berpedoman pada Penjaringan siswa dengan cara berpedoman pada prestasi belajar siswa, dilakukan dengan cara meli
prestasi belajar siswa, dilakukan dengan cara melihat nilai raporthat nilai raport siswa atau dari tes prestasi belajar baku.
siswa atau dari tes prestasi belajar baku.
Keuntungan alternatif 2: Keuntungan alternatif 2:
1.
1. biaya murah, biaya murah, 2.
2. dapat dilakukan oleh gurudapat dilakukan oleh guru
Kerugian alternatif 2: Kerugian alternatif 2:
1.
1. mutu sekolah berbeda, sulit untuk membandingkan nilai darimutu sekolah berbeda, sulit untuk membandingkan nilai dari satu sekolah dengan sekolah lain karena bobotnya yang satu sekolah dengan sekolah lain karena bobotnya yang berbeda.
berbeda. 2.
2. siswa pada segmen 4 tidak terjaring, sementara siswa padasiswa pada segmen 4 tidak terjaring, sementara siswa pada segmen 2 ikut terjaring
segmen 2 ikut terjaring
Alternatif 3:
Alternatif 3: Penjaringan siswa dengan cara meminta informasi Penjaringan siswa dengan cara meminta informasi kepada guru, orang tua, dan teman sebaya. Sumber informasi dari kepada guru, orang tua, dan teman sebaya. Sumber informasi dari guru
guru
Keuntungan: Keuntungan:
1.
1. Cepat dan biaya murah,Cepat dan biaya murah, 2.
2. Informasi penting dari guru tentang siswa CI-BI dapatInformasi penting dari guru tentang siswa CI-BI dapat diperoleh
diperoleh 3.
3. Tidak membutuhkan waktu lama.Tidak membutuhkan waktu lama.
Kerugian : Kerugian :
1.
1. Kurang onjektif, sebab anak yang disayangi guru cenderungKurang onjektif, sebab anak yang disayangi guru cenderung mendapat nilai baik dibanding siswa pandai tapi nakal,
mendapat nilai baik dibanding siswa pandai tapi nakal, 2.
2. Sulit untuk membuat skala penilaian yang mewakili siswa CI-Sulit untuk membuat skala penilaian yang mewakili siswa CI-BI,
BI, 3.
3. Tidak jelas segmen yang akan dijaring,Tidak jelas segmen yang akan dijaring, 4.
4. Sebagian guru kurang memahami ciri-ciri siswa CI-BISebagian guru kurang memahami ciri-ciri siswa CI-BI
Sumber informasi dari orang tua: Orang tua dapat memberikan Sumber informasi dari orang tua: Orang tua dapat memberikan informasi perilaku anak di
informasi perilaku anak di lingkungan keluarganya.lingkungan keluarganya.
Keuntungan: Keuntungan:
1.
1. Biaya murah,Biaya murah, 2.
2. Informasi dari orang tua sangat pentingInformasi dari orang tua sangat penting 3.
3. Tidak membutuhkan waktu lama.Tidak membutuhkan waktu lama. 4.
4. Mudah dilaksanakan.Mudah dilaksanakan.
Kerugian: Kerugian:
1.
1. Kurang onjektif, sebab subjektivitas orang tua sengatKurang onjektif, sebab subjektivitas orang tua sengat mempengaruhi penilaian siswa CI-BI.
mempengaruhi penilaian siswa CI-BI. 2.
2. Terbatasnya ingatan orangtua terhadap perkembangan anaknya,Terbatasnya ingatan orangtua terhadap perkembangan anaknya, 3.
3. Siswa CI-BI biasanya lahir dari orangtua berbakat, sehinggaSiswa CI-BI biasanya lahir dari orangtua berbakat, sehingga keistimewaan anak CI-BI di rumah dianggap biasa/wajar.
keistimewaan anak CI-BI di rumah dianggap biasa/wajar. 4.
4. Tidak jelas segmen mana yang akan terjaring.Tidak jelas segmen mana yang akan terjaring.
Sumber informasi dari teman sebaya: Sumber informasi dari teman sebaya:
Keuntungan: Keuntungan:
1.
1. Banyak siswa lebih dekat dengan temannya, sehingga informasiBanyak siswa lebih dekat dengan temannya, sehingga informasi yang diberikan dapat membantu dalam menentukan penilaian yang diberikan dapat membantu dalam menentukan penilaian siswa CI-BI,
siswa CI-BI, 2.
2. Biaya murah,Biaya murah, 3.
3. Mudah dilaksanakan.Mudah dilaksanakan.
Kerugian: Kerugian:
1.
1. Objektivitas informasi tidak dapat dipertanggung jawabkan,Objektivitas informasi tidak dapat dipertanggung jawabkan, 2.
2. Sulit membuat skala penilaian,Sulit membuat skala penilaian, 3.
3. Belum tentu siswa CI-BI memiliki teman dekat yang dapatBelum tentu siswa CI-BI memiliki teman dekat yang dapat memberikan informasi bermanfaat bagi penilaian,
memberikan informasi bermanfaat bagi penilaian, 4.
4. Tidak jelas segmen mana yang akan terjaring,Tidak jelas segmen mana yang akan terjaring, 5.
5. Diragukan kemampuan siswa dalam menilai temannya (penilaianDiragukan kemampuan siswa dalam menilai temannya (penilaian teman sejawat).
teman sejawat).
Melihat kemungkinan-kemungkinan alternatif penjaringan di Melihat kemungkinan-kemungkinan alternatif penjaringan di atas, alternatif pertama merupakan pilihan paling ideal, karena atas, alternatif pertama merupakan pilihan paling ideal, karena proses p
proses penjaringan langenjaringan langsung sung diarahkan pdiarahkan pada segmen ada segmen 1 d1 dan 4 an 4 yangyang memang merupakan target dari pelayanan yang akan diberikan. memang merupakan target dari pelayanan yang akan diberikan. Namun men
Namun menyadari bahwa yadari bahwa belum belum di di seluruh seluruh daerah daerah di di IndonesiaIndonesia ini tersedia tenaga psikolog, maka alternatif kedua yang lebih ini tersedia tenaga psikolog, maka alternatif kedua yang lebih mungkin dipilih. Hal ini didasarkan pada pertimbangan prktis dan mungkin dipilih. Hal ini didasarkan pada pertimbangan prktis dan ekonomis.
ekonomis.
Dengan alternatif kedua, akan terjaring siswa yang berprestasi Dengan alternatif kedua, akan terjaring siswa yang berprestasi akademik tinggi, yang diperkirakan memiliki kecerdasan, akademik tinggi, yang diperkirakan memiliki kecerdasan, kreativitas, dan
kreativitas, dan taskcommitment taskcommitment yang tinggi, tapi jangan salah yang tinggi, tapi jangan salah dengan alternatif kedua ini akan terjaring siswa yang biasa-biasa dengan alternatif kedua ini akan terjaring siswa yang biasa-biasa saja tetapi memiliki prestasi akademik tinggi. Hal ini berarti saja tetapi memiliki prestasi akademik tinggi. Hal ini berarti proses penjaringan langsung diarahkan
2.
2. PenyaringanPenyaringan
Setelah dilakukan penjaringan, selanjutnya dilakukan Setelah dilakukan penjaringan, selanjutnya dilakukan penyaringan
penyaringan (seleksi) (seleksi) untuk untuk menentukan menentukan siswa siswa CI-BI.CI-BI. Dibandingkan dengan prosedur yang dilakukan pada tahap Dibandingkan dengan prosedur yang dilakukan pada tahap penjaringan
penjaringan maka maka tahap tahap penyaringan penyaringan lebih lebih membutuhkanmembutuhkan keterlibatan tenaga ahli, mengingat yang hendak diassesmen keterlibatan tenaga ahli, mengingat yang hendak diassesmen adalah potensi anak.
adalah potensi anak.
Adapun pengukuran yang dilakukan pada tahap penyaringan ini Adapun pengukuran yang dilakukan pada tahap penyaringan ini meliputi:
meliputi:
1.
1. Pengukuran kecerdasanPengukuran kecerdasan
Pada kelompok TK menggunakanPada kelompok TK menggunakan WechslerIntelegenceWechslerIntelegence
Scale forChildren
Scale forChildren(WISC)(WISC)
Pada kelompok SD dan SMP digunakan Tes IntelegensiPada kelompok SD dan SMP digunakan Tes Intelegensi
Anak (TIA) atau Tes Intelegensi Kolektif Indonesia Anak (TIA) atau Tes Intelegensi Kolektif Indonesia tingkat Dasar (TIKI D).
tingkat Dasar (TIKI D).
Pada kelompok SMP dan SMA digunakan TesPada kelompok SMP dan SMA digunakan Tes
Intelegensi Kolektif Indonesia tingkat Menengah (TIKI Intelegensi Kolektif Indonesia tingkat Menengah (TIKI M).
M).
2.
2. Pengukuran kreativitasPengukuran kreativitas
1)
1) Pada Pada kelompok kelompok TK TK dan dan SD SD digunakan digunakan Tes Tes KreativitasKreativitas Figural (TKF)
Figural (TKF)
2)
2) Pada Pada kelompok kelompok SMP SMP dan dan SMA SMA digunakan digunakan TesTes Kreativitas Verbal (TKV).
Kreativitas Verbal (TKV).
3.
Untuk semua tingkat sekolah digunakan skala penilaian Untuk semua tingkat sekolah digunakan skala penilaian pengikatan
pengikatan diri diri terhadap terhadap tugas tugas dalam dalam komposisi komposisi yangyang berbeda untuk tiap tingkat pendidikan.
berbeda untuk tiap tingkat pendidikan.
Kedua tahapan identifikasi di atas, merupakan proses yang Kedua tahapan identifikasi di atas, merupakan proses yang berkesinambungan, pada tahap penjaringan akan didapatkan berkesinambungan, pada tahap penjaringan akan didapatkan siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi, yang siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi, yang diperkirakan akan memiliki kemungkinan lebih besar juga diperkirakan akan memiliki kemungkinan lebih besar juga memiliki kecerdasan, kreativitas, dan
memiliki kecerdasan, kreativitas, dan taskcommitment taskcommitment yang yang tinggi pula. Kemudian melalui tahapan penyaringan akan tinggi pula. Kemudian melalui tahapan penyaringan akan dapat ditentukan dengan lebih tepat siswa yang memiliki dapat ditentukan dengan lebih tepat siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CI-BI) yang akan kecerdasan dan bakat istimewa (CI-BI) yang akan mendapatkan pelayanan pendidikan khusus seperti yang mendapatkan pelayanan pendidikan khusus seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 diamanatkan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)
D.
D. CONTOH INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DANCONTOH INSTRUMEN DALAM ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN
KEBERBAKATAN
MODEL : INSTRUMEN OBSERVASI MODEL : INSTRUMEN OBSERVASI
UNTUK MENDAPATKAN PROFIL PESERTA DIDIK UNTUK MENDAPATKAN PROFIL PESERTA DIDIK
GIFTED AND TALENTED GIFTED AND TALENTED 1.
1. IDENTITAS IDENTITAS SISWA SISWA :: Tanggal
Tanggal periksa periksa :: Nama Nama :: Usia : Usia : Agama : Agama : Kelas : Kelas : Anak
Anak dari dari berapa berapa saudara saudara :: Riwayat
Riwayat pendidikan pendidikan :: Riwayat
Riwayat kesehatan kesehatan ::
2.
2. IDENTITAS IDENTITAS ORANG ORANG TUA TUA :: -- AYAHAYAH Nama Nama :: Usia : Usia : Agama : Agama : Alamat : Alamat : Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan : -- IBUIBU Nama Nama :: Usia : Usia : Agama : Agama : Alamat : Alamat : Pendidikan : Pendidikan : Pekerjaan : Pekerjaan : 3. 3. OBSERVASI OBSERVASI :: a.
a. Apakah peserta didik dapat mandiri dan bertanggung jawabApakah peserta didik dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dilaksanakan ?
terhadap tugas yang dilaksanakan ? b.
b. Bagaimana perhatian anak dalam jangka panjang dan pendek ?Bagaimana perhatian anak dalam jangka panjang dan pendek ? c.
c. Bagaimana pemahaman anak terhadap lingkungan,sosial danBagaimana pemahaman anak terhadap lingkungan,sosial dan akademis ?
akademis ? d.
d. Bagaimana daya tangkap anak terhadap lingkungan,sosial danBagaimana daya tangkap anak terhadap lingkungan,sosial dan akademis ?
akademis ? e.
e. Bagaimana pelaksaan terhadap tugas yang diberikan kepada anakBagaimana pelaksaan terhadap tugas yang diberikan kepada anak ??
f.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Indina tarjiah & asep supena. 2015.
Indina tarjiah & asep supena. 2015. Pembelajaran bagi an Pembelajaran bagi anakak berbakat akademik (gifted).
berbakat akademik (gifted). Jakarta : LPP PRESSJakarta : LPP PRESS Nani triani. 2009.
Nani triani. 2009. Panduan asesmen Panduan asesmen. Jakarta : Luxima. Jakarta : Luxima Conny semiawan. 1995.
Conny semiawan. 1995. Prespektif Prespektif pendidikan pendidikan anakanak berbakat.
berbakat. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga Guru.