• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 29 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 29 Maret 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Koreksi yang terjadi bagi IHSG dalam pekan lalu secara teknis memperlihatkan sinyal negatif. Namun, potensi up reversal bagi IHSG bisa terjadi apabila indeks tidak tembus MA20 yang merupakan tahanan solid. Sinyal candle pun cenderung memperlihatkan peluang positif bagi IHSG, setelah mengalami tekanan pada pekan lalu.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4773.626 -53.461 9,158.39 4,596.65

LQ-45 827.543 -11.014 5,555.62 3,454.04

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Tekanan jual mewarnai IHSG perdagangan, Selasa (22/3). indeks ditutup terkoreksi 1,11% ke level 4.773,63 dengan total net foreign sell sejumlah Rp488 miliar. Dari domestik, pemerintah melalui Kementerian ESDM masih mencari formula harga yang pas dalam menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Pemerintah menargetkan untuk menjaga kestabilan harga, sehingga tidak akan menaikkan atau menurunkan harga BBM yang berlebihan. Adapun, penurunan BBM tidak akan terlalu tinggi karena dari seluruh studi yang sudah dilakukan, penurunan harga BBM tidak serta-merta menurunkan harga-harga barang. Sementara kenaikan harga BBM sedikit saja bisa membuat harga-harga barang naik. Selain itu, dalam menentukan harga BBM saat ini, pemerintah juga masih menpertimbangkan harga BBM yang bisa naik pada Juni-Juli mendatang karena adanya kebutuhan masyarakat yang meningkat pada bulan puasa, Lebaran, dan liburan panjang. Dari global, data resmi pemerintah AS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat secara tahunan mencapai 1,4 persen pada kuartal IV 2015. Departemen Perdagangan AS merevisi pertumbuhan ekonomi AS pada periode tersebut dari sebelumnya 0,7 persen. Secara umum, perekonomian AS diestimastikan tumbuh pada kisaran 2,4 persen sepanjang 2015. Salah satu alasan dilakukannya revisi pertumbuhan ekonomi adalah lantaran belanja masyarakat lebih besar dari yang diperkirakan, didorong membaiknya pasar tenaga kerja. Meskipun demikian, para analis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV 2015 tidak akan berubah dari estimasi sebelumnya, yakni 1 persen. Meningkatnya serapan tenaga kerja telah membantu perlahan meningkatkan besaran upah dan harga hunian. Sementara itu, harga minyak yang rendah telah meningkatkan belanja oleh rumah tangga AS. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dapat membantu meningkatkan kesempatan peningkatan suku bunga dalam pertemuan Federal Reserve pada bulan April mendatang. Dari regional, bursa saham Asia melemah seiring dengan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed. Namun, Nikkei mampuh menguat sebanyak 0,77% ke level 17.134,37, didorong oleh pelemahan Yen Jepang. Adapun, bursa Hang Seng dan Shanghai Composite masing-masing melemah sebanyak 1,31% dan 0,73% pada Senin (28/3), walaupun data laba industri China menguat 4,8% YoY.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, menjadi salah satu faktor penghambat laju IHSG. Selain dari faktor internal tersebut, pasar juga mencemaskan kondisi ekonomi global yang belum menanda pemulihan. Pasar masih mengkhawatirkan lemahnya data Cina. Negara ini mencatat defisit perdagangan jasa sebesar US$16 miliar di bulan Februari, turun dari US$20.7 miliar di bulan Januari. Sementara itu, surplus perdagangan barang Cina tercatat sebesar US$25.9 miliar bulan Februari, turun jika dibandingkan dengan surplus US$55.7 miliar untuk bulan Januari. Surplus perdagangan barang dan jasa sebesar US$9.9 miliar, turun tajam dari US$35 miliar di bulan Januari. Perlmabatan ekonomi Cina ini menjadi tantangan besar bagi perekonomian AS. Salah satu pejabat the Fed mengatakan, masalah terbesar yang dihadapi ekonomi AS datang dari faktor eksternal yakni konidisi ekonomi dan finansial global. Presiden Federal Reserve San Fransisco, John Williams percaya bahwa perekonomian AS akan membaik, seiring inflasi yang stabil dan pasar tenaga kerja yang bagus. Meski, the Fed belum mampu meraih target inflasi dalam tiga setengah tahun sebelumnya. Sementara untuk pasar tenaga kerja menurut William meyakini akan terus meningkat.

 

Willams memberikan sinyal suku bunga akan naik pada bulan depan. Sentimen lain bagi pasar, berkenaan dengan harga minyak yang diperkirakan kembali akan fluktuasi, seiring munculnya ketidakpastian pasar terhadap pertemuan negara anggota OPEC dan Non OPEC pada paruh April nanti. Pertemuan tersebut dalam rangka mendiskusikan sehubungan dengan kemungkinan penurunan output minyak. Perwakilan dari negara-negara OPEC dan Non-OPEC akan bertemu pada rapat di Doha 17 April mendatang. Namun setelah munculnya penolakan keras dari Iran dan Libya yang notabene dua dari 13 anggota OPEC, pasar makin meragukan kalau kesepakatan mampu menunjang harga minyak benar bisa dicapai atau tidaknya. Sementara itu, satu anggota OPEC lainnya, Irak, telah menyampaikan dukungannya bagi pembatasan output secara verbal dan melalui tindakan konkrit. Ekspor minyak Irak pada bulan Maret tercatat stagnan, meskipun sebelumnya mencatatkan peningkatan yang cepat. Sisi lain, katalis positif yang diharapkan dapat menopang IHSG, dari laporan laba perusahaan nampak belum dapat respon besar pelaku pasar. Jika sentimen laba belum dapat tanggapan, maka terbuka bagi IHSG terkoreksi kembali.

DAILY REPORT

29 Maret 2016

• WIKA garap pabrik PTPN Rp 501 miliar • ITMG bagi dividen sebesar USD 63,05 juta

• ITMG pangkas target produksi batubara, kembali bidik powerplant • Laba SGRO turun 27% YoY pada 2015

• PALM bukukan rugi Rp 55,24 miliar di 2015 dari laba Rp 168 miliar • AISA lanjutkan divestasi GOLL dan Dunia Pangan

• AISA berencana terbitkan obligasi

• Laba INDF tahun 2015FY turun 24,7% YoY, pendapatan naik 0,7% • Laba ICBP tahun 2015FY naik 13,4% YoY, pendapatan naik 5,6% • Laba KINO naik 153% YoY pada 2015

• SMCB beri pinjaman Rp 200 miliar ke LCI • CINT bidik pertumbuhan minimal 7%

• AUTO beri pinjaman ke ANGI sebesar Rp 22,5 miliar

• POLY bukukan rugi USD 17,78 juta di 2015 dari rugi USD 79,8 juta • KBLV peroleh kredit Rp 100 miliar dari BNGA

• BHIT akan rights issue max 10% • BIRD perbarui pemesanan dalam jaringan • Operasional CPGT kian efisien

• CPGT menargetkan pendapatan naik 33%

• KPIG lakukan rights issue, RUPSLB pada 4 Mei 2016 • GAMA menargetkan Rp1,2 triliun

• LPCK segerak meluncurkan 2 proyek baru

• Laba BINA tahun 2015 naik 6,85% YoY, NII naik 23,4% • Rugi ISAT turun 34,8% YoY pada 2015

• EXCL jual dan sewa kembali menara

Support Level 4750/4726/4694

Resistance Level 4806/4838/4862

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

29 March 2016

29 March 2016

Wijaya Karya (WIKA) memperoleh proyek pembangunan pabrik minyak goreng senilai Rp 501 miliar dari PTPN III. Pabrik dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun akan dibangun di kawasan ekonomi khusus Sei Mangke, Sumatera Utara. PTPN III telah menetapkan WIKA sebagai pemenang tender proyek berjangka waktu 18 bulan. Pencapaian kontrak baru hingga pekan terakhir Maret 2016 mencapai Rp 5,32 triliun atau 10% dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp 52,8 triliun.

Indo Tambangraya (ITMG) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2015 sebesar USD 63,05 juta. Nilai tersebut hampir 100% dari laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2015 sebesar USD 63,1 juta. Sebelumnya, sebesar USD 57,98 juta atau Rp 752 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 26 Oktober 2015. Sesuai rencana, jumlah dividen per saham akan ditetapkan setelah memperhitungkan saham treasury pada 7 April 2016.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) kembali membidik proyek pembangkit listrik yang tengah dikejar pemerintah dengan total 35.000 Megawatt, setelah sebelumnya kalah dalam proyek 2.000 Megawatt senilai US$3,8 miliar. Perusahaan akan lebih aktif mengikuti tender proyek power plant pada tahun ini. Meski belum ada proyek yang resmi dibidik, perusahaan telah memasukkan power plant ke dalam pipeline. Perusahaan telah memiliki komitmen pendanaan dari 35 bank lokal dan asing.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) memangkas target produksi batu bara sebesar 5,6% menjadi 26,9 juta ton dari realisasi tahun lalu 28,5 juta ton. Pemangkasan target produksi dikarenakan harga komoditas yang diproyeksikan masih rendah tahun ini. Adapun, ITMG menargetkan mengakuisisi tambang-tambang baru dengan dana disediakan dari kas internal US$268 juta dan eksternal bila diperlukan. ITMG membidik pertambangan batu bara dengan produksi sekitar 30-50 juta ton dengan kualitas berkisar antara 4.800 hingga 5.000 kalori.

Sampoerna Agro (SGRO) membukukan penurunan laba bersih pada 2015 sebesar 27% menjadi Rp 248 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 2,99 triliun pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,24 triliun.

Provident Agro (PALM) membukukan rugi tahun 2015 sebesar Rp 55,24 miliar dibandingkan laba tahun 2014 sebesar Rp 168 miliar di tahun 2014. Pendapatan turun menjadi Rp 1,04 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,05 triliun.

Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) tengah mematangkan rencana pelepasan saham dua anak usahanya, yaitu Golden Plantation (GOLL) dan Dunia Pangan tahun ini. Sejumlah investor strategis asal China, Malaysia dan Singapura tengah berdiskusi dengan perseroan untuk membeli saham GOLL. GOLL menjadi prioritas anak usaha yang dilepas karena perseroan ingin mengurangi beban utang. Seluruh dana hasil penjualan akan digunakan untuk membiayai ekspansi.

Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menjajaki penerbitan obligasi senilai Rp 1-1,3 triliun paling lambat Juni 2016. Hasil penerbitan akan digunakan untuk pelunasan kembali utang pada divisi bisnis beras dan produk makanan lainnya.

Indofood Sukses Makmur (INDF) mencatatkan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 24,7% YoY dari Rp 3,95 triliun menjadi Rp 2,97 triliun. Penurunan laba disebabkan oleh rugi kurs yang belum terealisasi akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Total

penjualan tahun 2015 mencapai Rp 64,06 triliun, atau tumbuh 0,7% YoY dari tahun 2014 sebesar Rp 63,59 triliun. Pendapatan disumbang oleh penjualan barang bermerek atau branded sebesar 49%, Bogasari 24%, agribisnis 19% dan distribusi 8%. Laba usaha naik menjadi Rp 7,36 triliun dari sebelumnya Rp 7,32 triliun.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 3 triliun, tumbuh 13,4% YoY dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 2,64 triliun. Laba per saham ICBP tahun 2015 naik menjadi Rp 515 per saham dari sebelumnya Rp 454 per saham. Pendapatan ICBP tahun 2015 naik sebesar 5,6% menjadi Rp 31,7 triliun.

Kino Indonesia (KINO) mengalami kenaikan laba bersih sebesar 153% YoY pada 2015 menjadi Rp 263 miliar. Penjualan naik menjadi Rp 3,6 triliun pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,33 triliun.

Holcim Indonesia (SMCB) pada 23 Maret 2016 telah menandatangani suatu perjanjian hutang dengan Lafarge Cement Indonesia (LCI). Perseroan memberikan pinjaman senilai Rp 200 miliar kepada LCI dengan suku bunga yang ditetapkan oleh perseroan lebih rendah dari suku bunga di pasar. Fasilitas pinjaman tersebut harus dilunasi perseroan pada 22 Maret 2017. LCI merupakan anak perusahaan terkendali perseroan. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional LCI.

Astra Otoparts (AUTO) memberikan pinjaman ke perusahaan terafiliasi yakni PT Astra Nippon Gasket Indonesia (ANGI) pada 24 Maret 2016 dalam bentuk AOP shareholder loan senilai Rp 22.500.000.000. Pinjaman ini diberikan guna memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal ANGI dalam rangka meningkatkan kapasaitas produksi ANGI. ANGI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri memproduksi gasket yang dipasok untuk memenuhi kebutuhan produksi kendaraan bermotor.

Asia Pasific Fiber (POLY) membukukan rugi bersih tahun 2015 menjadi USD 17,78 juta dibandingkan sebelumnya rugi bersih USD 79,80 juta. Pendapatan turun menjadi USD 390,05 juta dari sebelumnya USD 497,98 juta.

Chitose Internasional (CINT) pada 2016 menargetkan pendapatan bersih perusahaan naik minimal 7% dari raihan pada tahun lalu yang sebesar Rp315,22 miliar. Rencananya, untuk menaikkan kinerja tahun ini, perusahaan akan meningkatkan kontribusi ekspor menjadi sekitar 7%. Ekspor rencananya akan difokuskan di kawasan Asia Tenggara dengan memanfaatkan momentum masyarakat ekonomi Asean (MEA). Perusahaan selama ini sudah masuk di pasar Brunei Darussalam dan Singapura. Saat ini, ada 10 negara yang menjadi tujuan ekspor bagi perusahaan. Di sisi lain, CINT juga akan memperkuat distribusi dan penetrasi produk di pasar domestik dengan Indonesia Timur sebagai fokus utama. Blue Bird (BIRD) akan meluncurkan aplikasi pemesanan taksi dalam jaringan (daring), My Blue Bird, pada akhir April 2016 untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan layanan angkutan umum premium tersebut. Aplikasi yang bisa diunduh melalui smartphone merupakan pembaruan dari fasilitas sejenis yang sudah lama dimiliki perusahaan.

Citra Maharlika Nusantara Corpora (CPGT) memperkirakan beban operasional perusahaan akan semakin efisien menyusul rencana

(3)

     

           

 

 

29 March 2016

29 March 2016

pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Beban bahan bakar memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap beban operasional perusahaan sekitar 40%. Sejak penurunan harga BBM pada Januari 2016, CPGT sudah mulai bisa berhemat. Adapun pada April 2016, pemerintah berencana menurunkan kembali harga BBM dengan kisaran penurunan harga di bawah Rp1.000 per liter. Efisiensi biaya operasional berkat penurunan harga BBM akan membantu perusahaan dalam memenuhi target perolehan laba bersih sebesar Rp10 miliar tahun ini.

Citra Maharlika Nusantara Corpora (CPGT) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp400 miliar atau naik 33% lebih tinggi dari realisasi sepanjang tahun lalu. Untuk itu, CPGT akan meluncurkan rute baru antara lain Jakarta-Cirebon dan Bandung-Cirebon. Rute tersebut dibuka seiring peningkatan permintaan sebagai dampak dari operasional jalan tol Cikopo-Palimanan. Untuk tahun ini, CPGT menyiapkan belanja modal sebesar Rp50 miliar yang akan digunakan untuk penambahan dan peremajaan armada.

MNC Investama (BHIT) akan melakukan Penambahan Modal non-HMETD dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 10% saham baru maksimal 3.890.210.660 saham dengan harga nominal Rp 100 per saham. Jumlah tersebut sudah termasuk program kepemilikan saham bagi manajemen dan karyawan (MESOP) sebanyak-banyaknya 583.531.599 atau 1,5% dari total saham. Perseroan akan melaksanakan RUPS Luar Biasa pada 4 Mei 2016 untuk meminta persetujuan pemegang saham. Dana hasil penambahan modal ini akan digunakan untuk investasi dan modal kerja perseroan dan entitas anak.

MNC Land (KPIG) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya diraih dari hasil PMTHEMTD ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan yang diharapkan meningkatkan rasa aman bagi SDM yang bekerja di perseroan. Perseroan akan melaksanakan RUPSLB pada 4 Mei 2016 untuk memperoleh persetujuan pemegang saham. Gading Development (GAMA) menargetkan omzet Rp1,2 triliun dari proyek apartemen The Spring Residences dalam lima tahun ke depan. Untuk proyek tersebut, GAMA mengeluarkan investasi sejumlah Rp900 miliar. Adapun, untuk mendorong penjualan, GAMA akan memberikan kemudahan pembayaran bagi pembeli. Lippo Cikarang (LPCK) segera meluncurkan dua proyek unggulan pada kuartal ke dua 2016 untuk menopang profitabilitas usaha sepanjang tahun ini. LPCK akan meluncurkan Newport Park, apartemen ke enam dari Orange County. Proyek kedua adalah klaster perumahan Acacia Garden dengan mengedepankan desain Duplex Architecture.

First Media (KBLV) memperoleh fasilitas kredit langsung (On Liquidation Basis) dari Bank CIMB Niaga (BNGA) sebesar Rp 100 miliar berdurasi 4 bulan dengan tingkat bunga sebesar 9,25% yang akan diterima oleh perseroan secara bertahap. Tahap pertama akan diterima sebanyak Rp 80 miliar, dan tahap berikutnya sebanyak Rp 20 miliar. Perseroan memberikan jaminan berupa piutang atas hak tagih milik perseroan senilai Rp 125 miliar. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kegiatan usaha perseroan.

Bank Ina Perdana (BINA) membukukan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 6,85% menjadi Rp 16,877 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 15,79 miliar. Pendapatan bunga naik menjadi Rp

225,04 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 182,44 miliar. Total pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp 3,89 miliar dari sebelumnya Rp 5,64 miliar.

Indosat Ooredoo (ISAT) membukukan pendapatan sebesar Rp 26,76 triliun, naik 11,1% YoY. Sementara itu, rugi bersih tahun lalu turun 34,8% YoY menjadi Rp 1,31 triliun. Tahun lalu, margin EBITDA perseroan sebesar 42,9%. Pendapatan seluler, data tetap (MIDI) dan telepon masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14% dan 4% terhadap pendapatan konsolidasi. Pendapatan seluler meningkat 12,4% YoY pada 2015. Pendapatan MIDI tahun lalu meningkat 7% YoY terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas fixed internet. Pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 2,1% YoY didukung oleh nilai tukar USD terhadap Rupiah.

XL Axiata (EXCL) menjual 2.500 menara telekomunikasi kepada pemenang (Profesional Telekomunikasi Indonesia) dan menandatangani perjanjian induk sewa menyewa menara antara perseroan dengan pemenang dimana EXCL akan menyewa kembali 2.432 menara dari menara yang dijual dalam jangka waktu 10 tahun. Harga penjualan adalah sebesar Rp 3,568 triliun.

(4)

      

 

 

 

 

 

29 March 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 39.32 -0.07 TLKM (US) 50 16,691 -180

Natural Gas (US$)/mmBtu 1.85 0.00 ANTM (GR) 0.02 329 -15

Gold (US$)/Ounce 1221.60 -0.19

Nickel (US$)/MT 8650.00 -45.00

Tin (US$)/MT 17300.00 -40.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.65 -11.75

Coal (RB) (US$)/MT* 52.30 -11.06

CPO (ROTH) (US$)/MT 692.50 2.50

CPO (MYR)/MT 2625.00 26.50

Rubber (MYR/Kg) 625.50 9.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 737.07 -3.65

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17535.39 0.11 0.63 16.10 14.38 3.00 2.88 5,274.6

USA NASDAQ COMPOSITE 4766.79 -0.14 -4.81 20.21 17.13 3.26 2.98 7,482.3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6106.48 -1.49 -2.18 16.30 13.84 1.69 1.63 1,528.4

CHINA SHANGHAI SE A SH 3095.22 -0.73 -16.44 12.72 11.27 1.38 1.26 3,821.8

CHINA SHENZHEN SE A SH 1960.64 -0.56 -18.83 25.30 20.53 3.12 2.76 3,008.1

HONG KONG HANG SENG INDEX 20345.61 -1.31 -7.16 10.84 9.74 1.02 0.97 1,656.7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4773.63 -1.11 3.93 16.53 14.33 2.47 2.25 380.1

JAPAN NIKKEI 225 17134.37 0.77 -9.98 18.06 15.48 1.47 1.39 2,729.4

MALAYSIA KLCI 1702.41 -0.08 0.58 16.30 15.13 1.73 1.64 251.9

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2830.29 -0.60 -1.82 12.94 12.24 1.09 1.04 287.9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,342.50 96.50 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0005

EUR/IDR 14,940.13 40.17 EUR / USD 1.12 0.0001

JPY/IDR 117.65 0.05 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,745.10 -8.91 SGD / USD 0.73 0.0004

AUD/IDR 10,076.39 17.39 AUD / USD 0.76 0.0007

GBP/IDR 19,012.13 106.39 GBP / USD 1.42 -0.0005

CNY/IDR 2,050.33 -3.75 CNY / USD 0.15 0.0002

MYR/IDR 3,332.71 9.75 MYR / USD 0.25 0.0007

KRW/IDR 11.47 0.03 100 KRW / USD 0.09 0.0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.06

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description February-16 January-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.09 0.51 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15

(5)

      

 

 

 

 

 

29 March 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

29 Mar US Consumer Confidence Index Naik menjadi 94.0 dari 92.2

31 Mar US Initial Jobless Claims Tetap 265 ribu

31 Mar US Continuing Claims Naik menjadi 2194 ribu dari 2179 ribu

01 Apr Indonesia CPI YoY Naik menjadi 4.45% dari 4.42%

01 Apr Indonesia CPI MoM --

01 Apr US Unemployment Rate Tetap 4.9%

01 Apr US Underemployment Rate --

01 Apr US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.1% dari 1.5%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

SCMA IJ 3190 2.90 1.24 HMSP IJ 97700 -2.08 -9.12 IIKP IJ 3200 10.34 0.95 ASII IJ 7250 -1.69 -4.78 ABMM IJ 2650 10.19 0.64 BBRI IJ 11100 -1.55 -4.04 LSIP IJ 1740 4.82 0.52 UNVR IJ 42000 -1.23 -3.78 ISAT IJ 6400 1.59 0.51 BBCA IJ 13175 -1.13 -3.46 MEDC IJ 1195 13.27 0.44 BMRI IJ 10075 -1.47 -3.27 AMRT IJ 545 1.87 0.39 GGRM IJ 59300 -2.19 -2.41 BCAP IJ 1720 4.24 0.31 TLKM IJ 3305 -0.60 -1.90 ADRO IJ 670 1.52 0.30 INTP IJ 19300 -2.03 -1.39 ITMG IJ 6725 3.07 0.21 LPPF IJ 17500 -2.78 -1.38

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking & Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

29 March 2016

29 March 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

GMTD 45.00 Cash Dividend 28 Mar-16 29 Mar-16 31 Mar-16 21 Apr-16

BMRI 261.45 Cash Dividend 29 Mar-16 30 Mar-16 01 Apr-16 22 Apr-16

SDPC 3.00 Cash Dividend 30 Mar-16 31 Mar-16 04 Apr-16 22 Apr-16

BBRI 311.66 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 22 Apr-16

SDRA 8.00 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16

BJBR 84.80 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16

LPKR 3.50 Cash Dividend 01 Apr-16 04 Apr-16 06 Apr-16 27 Apr-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16

 

SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 28 Mar’16 29 Mar’16 04 Apr – 08 Apr’16

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16

 

BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

 

BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May’16

 

16 May’16

 

24 May – 30 May’16

 

MERK Tender Offer -- 100,000.00 --

 

--

 

22 Feb – 18 Mar’16

 

TRIL Tender Offer -- 50.00 --

 

--

 

02 Mar – 22 Mar’16

 

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MERK RUPST 29-Mar-16

BNLI RUPST/LB 29-Mar-16

MFMI RUPST

 

30-Mar-16

LPLI RUPST

 

30-Mar-16

LPPS RUPST

 

30-Mar-16

KARW RUPSLB 30-Mar-16

ABDA RUPST

 

30-Mar-16

JSMR RUPST

 

30-Mar-16

FMII RUPSLB 31-Mar-16

NIKL RUPST

 

31-Mar-16

CSAP RUPST/LB

 

31-Mar-16

ANTM RUPST

 

31-Mar-16

MTFN RUPSLB

 

01-Apr-16

INCO RUPST

 

01-Apr-16

AKKU RUPSLB

 

01-Apr-16

KRAS RUPST

 

04-Apr-16

JPFA RUPST/LB

 

04-Apr-16

SOBI RUPSLB

 

04-Apr-16

IGAR RUPST

 

05-Apr-16

INAF RUPST

 

06-Apr-16

BBCA RUPST

 

07-Apr-16

(7)

      

 

 

 

 

 

29 March 2016

29 March 2016

MEDC

TRADING BUY

S1 1065 R1 1260 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 870 R2 1455

Closing

Price 1195

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1065-Rp 1260

• Entry Rp 1195, take Profit Rp 1260

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 72.46 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 51.13 Positif

Bollinger Band (Mid) 998 Positif

MA5 1081 Positif 800 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800

September October November December 2016 February March MEDC Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 1,060 1,037.5 998.25 960 960 905 789.592 1,081 1,120 1,120 1,195 1,195 1,195 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 78.54, Stochastic %K = 79.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

78.544 78.544 20 79.7398 79.7398 80 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = -33.35, Signal() = -25.34

-33.3515 -25.3368 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = 51.13, Volume() = 9,037,600.00

48.9938 0.00000 51.1273

9,037,600

MEDC - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 9,037,600.00 0.00000 9,037,600 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ELSA

TRADING BUY

S1 330 R1 370 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 310 R2 390

Closing

Price 353

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 336-Rp 370

• Entry Rp 353, take Profit Rp 370

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 80.65 Negatif

MACD 4.58 Negatif

True Strength Index (TSI) 9.34 Negatif

Bollinger Band (Mid) 326 Positif

MA5 361.8 Negatif 120.0 180.0 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0

September October November December 2016 February March

ELSA Upward Sloping Channel

353 353 325.9 311 296 296 230.199 353 358.625 361.8 384 406.5 406.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 65.19, Stochastic %K = 50.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.4024 50.4024 20 65.1946 65.1946 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ELSA - MACD (5,3) = 0.91, Signal() = -1.13

-1.12644 0.906259 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ELSA - TSI(3,5,3) = 9.34, Volume() = 160,660,704.00

9.33834

0.00000

25.9314 160,660,70

ELSA - William's % R(14) = -38.75, Volume() = 160,660,704.00 -38.75

160,660,70

(8)

      

 

 

 

 

 

29 March 2016

29 March 2016

PTPP

TRADING BUY

S1 3820 R1 3920 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3720 R2 4020

Closing

Price 3875

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3820-Rp 3920 • Entry Rp 3875, take Profit Rp 3920

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.59 Negatif

MACD 6.23 Negatif

True Strength Index (TSI) 0.54 Positif

Bollinger Band (Mid) 3814 Positif

MA5 3878 Negatif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200

September October November December 2016 February March PT PP Broadening Wedge 3,875 3,875 3,870 3,814.25 3,704.35 3,481.39 3,481.39 3,875 3,878 3,882.5 3,940 4,087.6 4,087.6 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT PP - Stochastic %D(6,3,3) = 45.80, Stochastic %K = 56.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

45.8007 45.8007 20 56.0784 56.0784 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PT PP - MACD (5,3) = 1.87, Signal() = -0.23 -0.22592 1.86583 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT PP - TSI(3,5,3) = 0.54, Volume() = 1,668,900.00 0.542741 0.00000 7.40779 1,668,900 PT PP - William's % R(14) = -36.67, Volume() = 1,668,900.00 -36.6667 1,668,900 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ASII

TRADING BUY

S1 7150 R1 7350 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6950 R2 7550

Closing

Price 7250

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 7150-Rp 7350 • Entry Rp 7250, take Profit Rp 7350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 89.23 Negatif

MACD 34.44 Negatif

True Strength Index (TSI) 14.21 Negatif

Bollinger Band (Mid) 7111 Positif

MA5 7385 Negatif 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000 7,500

September October November December 2016 February March ASII Wedge 7,111.25 7,100 7,100 7,002.78 7,002.78 6,575 6,454.36 7,250 7,250 7,250 7,362.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 64.48, Stochastic %K = 46.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

46.7836 46.7836 20 64.4834 64.4834 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = 13.23, Signal() = -9.21

-9.2095 13.2347 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 14.21, Volume() = 26,220,900.00

14.2086

0.00000

33.6551 26,220,90

ASII - William's % R(14) = -28.95, Volume() = 26,220,900.00 -28.9474 26,220,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

29 March 2016

29 March 2016

SCMA

TRADING BUY

S1 3085 R1 3245 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2925 R2 3405

Closing

Price 3190

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 3085-Rp 3245 • Entry Rp 3190, take Profit Rp 3245

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 82.08 Positif

MACD 30.07 Positif

True Strength Index (TSI) 34.24 Positif

Bollinger Band (Mid) 2970 Positif

MA5 3118 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400

September October November December 2016 February March SCMA Wedge 2,969.75 2,960 2,916.25 2,743 2,637.5 2,637.5 2,637.5 3,077.5 3,118 3,185 3,190 3,190 3,190 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 68.74, Stochastic %K = 69.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

68.7394 68.7394 20 69.8877 69.8877 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SCMA - MACD (5,3) = -25.47, Signal() = -20.77

-25.4737 -20.7669 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SCMA - TSI(3,5,3) = 34.24, Volume() = 3,751,300.00

34.2403 0.00000

38.6721 3,751,300

SCMA - William's % R(14) = -2.47, Volume() = 3,751,300.00 -2.46914 3,751,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

KRAS

TRADING BUY

S1 451 R1 476 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 426 R2 500

Closing

Price 463

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 451-Rp 476 • Entry Rp 463, take Profit Rp 476

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.61 Negatif

MACD 6.55 Negatif

True Strength Index (TSI) 19.74 Negatif

Bollinger Band (Mid) 431 Positif

MA5 485.6 Negatif 300.0 350.0 400.0 450.0 500.0

September October November December 2016 February March KRAS Upward Sloping Channel

463 463 443 443 431.45 403 348.071 463 478.125 485.6 510 534 534 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 68.86, Stochastic %K = 49.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

49.9848 49.9848 20 68.8634 68.8634 80 -12.0 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = 1.72, Signal() = -2.25

-2.24728 1.7197 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 19.74, Volume() = 6,503,500.00

19.7417

0.00000

45.4866 6,503,500

KRAS - William's % R(14) = -43.52, Volume() = 6,503,500.00 -43.5185 6,503,500 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

 

29 March 2016

29 March 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

28-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 17100 17100 16950 16575 16950 17325 17700 Negatif Negatif Negatif 19550 14000

LSIP Trading Buy 1740 1740 1770 1590 1680 1770 1860 Negatif Positif Positif 1795 1335

SGRO Trading Buy 1920 1910 1930 1895 1910 1930 1945 Negatif Negatif Negatif 1945 1715

Mining

PTBA Trading Sell 6550 6550 6425 6200 6425 6650 6875 Negatif Negatif Negatif 7225 4355

ADRO Trading Sell 670 670 655 630 655 680 705 Negatif Positif Negatif 800 570

MEDC Trading Buy 1195 1195 1260 870 1065 1260 1455 Positif Positif Positif 1155 670

INCO Trading Sell 1770 1770 1730 1645 1730 1815 1900 Negatif Positif Negatif 2045 1375

ANTM Trading Sell 459 459 446 425 446 467 488 Negatif Negatif Negatif 481 345

TINS Trading Sell 735 735 715 675 715 755 795 Negatif Negatif Negatif 810 540

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 995 995 1005 965 985 1005 1025 Positif Positif Positif 1040 930

SMGR Trading Sell 10600 10600 10475 10275 10475 10675 10875 Negatif Negatif Negatif 11175 9925

INTP Trading Sell 19300 19300 19100 18550 19100 19650 20200 Negatif Negatif Negatif 20850 18750

SMCB Trading Sell 1070 1070 1050 995 1050 1105 1160 Negatif Negatif Negatif 1145 900

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7250 7250 7350 6950 7150 7350 7550 Negatif Negatif Negatif 7525 6225

GJTL Trading Buy 705 705 725 635 680 725 770 Positif Negatif Positif 760 480

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6875 6875 6800 6650 6800 6950 7100 Negatif Negatif Negatif 7575 6475

GGRM Trading Buy 59300 59300 60325 57125 58725 60325 61925 Negatif Negatif Negatif 67375 58750

UNVR Trading Sell 42000 42000 41825 41300 41825 42350 42875 Negatif Negatif Negatif 47800 40500

KLBF Trading Sell 1280 1280 1270 1245 1270 1295 1320 Negatif Negatif Negatif 1355 1250

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1825 1825 1795 1735 1795 1855 1915 Negatif Negatif Negatif 1940 1655

PTPP Trading Buy 3875 3875 3920 3720 3820 3920 4020 Negatif Negatif Negatif 4010 3645

WIKA Trading Sell 2600 2600 2575 2510 2575 2640 2705 Negatif Negatif Negatif 2760 2425

ADHI Trading Sell 2660 2660 2645 2600 2645 2690 2735 Negatif Negatif Negatif 2840 2475

WSKT Trading Sell 1985 1985 1975 1955 1975 1995 2015 Negatif Positif Negatif 2045 1855

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2595 2595 2580 2545 2580 2615 2650 Negatif Negatif Negatif 2760 2435

JSMR Trading Sell 5600 5600 5550 5425 5550 5675 5800 Negatif Negatif Positif 6250 5200

ISAT Trading Buy 6400 6400 6475 6125 6300 6475 6650 Positif Negatif Positif 6300 4700

TLKM Trading Sell 3305 3305 3275 3215 3275 3335 3395 Negatif Negatif Negatif 3500 3140

Finance

BMRI Trading Sell 10075 10075 10000 9800 10000 10200 10400 Negatif Negatif Negatif 10325 9175

BBRI Trading Sell 11100 11100 11000 10750 11000 11250 11500 Negatif Negatif Negatif 12050 10425

BBNI Trading Sell 5100 5100 5075 4990 5075 5150 5225 Negatif Negatif Negatif 5675 4880

BBCA Trading Sell 13175 13175 13050 12775 13050 13325 13600 Negatif Negatif Negatif 13925 12875

BBTN Trading Sell 1745 1745 1730 1690 1730 1770 1810 Negatif Negatif Negatif 1865 1410

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 15000 15000 14875 14600 14875 15150 15425 Negatif Negatif Negatif 16700 14475

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Ion Ca2+ akan berikatan dengan polisakarida pada ubi jalar oranye membentuk struktur egg box yang mampu mengikat air sehingga dapat meningkatkan daya rehidrasi serta

Pendidikan khusus mengharuskan penyesuaian dalam sistem kebijakan pendidikan dan rancangan implementasinya. Penyesuaian tersebut meliputi sistem rekruitmen peserta

SITI CHOMSATUN (vide bukti T-4) dengan dikaitkan dengan Pasal 22 ayat (5) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang

Hasil penelitian ini menemukan bahwa mentoring formal dan informal yang terdapat pada KAP berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja dan kepuasan kerja

Hasil pengujian statistik untuk hipotesis Ha6 yang berbunyi akuntan publik yang bekerja di KAP dengan formalisasi kebijakan dan prosedur organisasi yang jelas akan

Dari ketiga metode pier head pada pembangunan jembatan layang Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, metode sosrobahu lebih efektivitas dari panjang antrian dan waktu tunda

Iklan yang dibuat oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances bertujuan untuk menginformasikan, mengingatkan terhadap produk Kitchen Appliances. Tidak

Sebagai penutup dari laporan akuntabilitas kinerja Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Kedeputian IPS - Badan Standardisasi Nasional TA. 2016