• Tidak ada hasil yang ditemukan

155 Diagnosa BPJS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "155 Diagnosa BPJS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

No Diagnosis Kode Kemampuan Alat, Bahan, Obat Keterangan 1 spontan komplitAbortus 003.9 4A USG, Inspeculo, PP test, DL, tablet Fe Tidak dirujuk

2 insipiensAbortus 3B USG, Inspeculo, PP test, DL, UL, tablet Fe, Cairan infuse

Dirujuk jika kondisi sudah stabil

3

Abortus spontan

inkomplit O06.4 3B

USG, Inspeculo, Vacum kuret/ cunam abortus, PP test, darah lengkap, tablet Fe, cairan infuse RL/ NaCl, infuse set, ergometrin i.m.

Dirujuk jika ada komplikasi /penyulit dan kondisi sdh stabil

4 Alergi makanan II A92ICPC 4A Uji kulit, Antihistamin dan kortikosteroid Rujuk apabila uji kulit,ujiprovokasi dan eliminasi terjadi anafilaktik 5 Anemia : Def. besi Hemolitik Macros Aplastik Megaloblastik D64.9 4A 3A 3A 2 2

Lab sederhana, SF,ferrous fumarat, ferrous glukonat, B12, asam folat

Rujuk bila anemia berat indikasi transfuse(Hb <6gr%), dirujuk bila bukan kemampuan 4A

6 Anemia padakehamilan D50 4A

DL,Sufas Ferosus, Ferro Fumarat, Fe Glukonat, besi polisakarida, asam folat, vitamin B12

Dirujuk bila tidak merespon dengan Fe selama 3 bulan, anemia dengan perdarahan kronis

7 Angina I.209 3B

EKG, Foto Thorax, ISDN, Beta Bloker (propanolol, bisoprolol) CCB (diltiazem, verapamil) anti platelet (ASA, CPG), O2,

Rujuk untuk penatalaksanaan lanjut

8 AppendicitisAkut K35.9 3B DL, BOF, USG, Terapi Cairan, Antibiotik spektum luas

Bila terdiagnosis app akut segara di rujuk ke layanan sekunder.

9 osteoartritisArtritis, M19.9 3A Radiografi

Analgesik topikal, NSAID

Dirujuk bila ada komplikasi dan bila ada komorbiditas

10 reumatoidArtritis M53.3 3A

Lab. Laju endap darah, foto rontgen

Na diklofenak, meloxicam, celecoxib, steroid

Dirujuk bila tidak membaik, terjadi komplikasi, adanya deformitas

11 Ascariasis B77.9 4A Feces Lengkap Pirantel Pamoat,

Mebendazol, Albendazol Tidak di rujuk

12 Asma J45 4A

Spirometri, Fo Thorax, O2, Nebuliser, DL, Eosinofil, Steroid Inhalasi, Teopilin, Salbutamol, Prednison

Rujuk bila sering terjadi Eksersebation, dgn Komplikasi Akut, Sedang dan Berat

(2)

Terapi ; kacamata silinder  Visus tdk sampai 6/6  Tidak ada sarana 14 Bell’s palsy G51.0 4A Palu reflex, kapas, obat\steroid, obat antivirus

Dirujuk bila dicurigai ada kelainan supranuclear

Tidak menunjukan perbaikan. 15 Benda asing dihidung T170 4A Spekulum hidung, lampu kepala, hook tumpul, wire

loop, AB sistemik

Rujuk bila benda asing tidak berhasil keluar atau posisi benda asing sulit dilihat. 16 Benda asing dikonjungtiva T151,T158,

T159

4A Lup, lidi kapas, jarum suntik, obat ; pantokain 2%, kloramfenikol TTM

Rujuk jika terjadi penurunan visus

17 Blefaritis H010 4A

Lup, senter, obat ; eritromisin tetes mata, basitrasin tetes mata, gentamisin tetes mata

Rujuk jika tdk membaik dgn pengobatan optimal

18 BronchitisAcute J20.9 4A

Pemeriksaan fisik dengan Barrel chest, 02, antipiretik, antibiotic, antitusif, ekspektoran, bronkodilator, Nebulizer, antiinflamasi

Bila keadaan memburuk

19 Buta senja H 53.1 4a Lup dan opthalmoskop, Vitamin A Bila terganggupengelihatannya fungsi 20 Cardiac arrest K80 3B EKG, darah lengkap, kimia darah.

Resusitasi jantung paru Rujuk

21 Cutaneus larvamigrant ICPCD96 4A Tiabendazole, albendazole, etil chloride Rujuk bila 8 minggu tidakmembaik

22 Delirium F50.9 3A

Mini mental state examination (MMSE), pemeriksaan laboratorium lengkap, foto thorax, analisa gas darah, EKG, CT scan Haloperidol inj.

Dirujuk bila gejala agitasi telah terkendali

23 DHF A91 4A Lab DL, terapi cairan, terapisimtomatik (analgetik-anti piretik)

Dirujuk jika ada manifestasi perdarahan massif ( hemate-mesis melena), bila dgn pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15cc/ kg /jam kondisi tidak membaik, tjd komplikasi/klinis yg tidak lazim (kejang, penurunan kesadaran)

24 Demam Tifoid A01.0 4A

DL, Widal,Kloramphenicol, Cotrimoxazole, Ceftriaxone, Ampicillin, Amoxicillin, Ciprofloxacine, Cefixime, Thiamphenicol

Rujuk bila 5 hari setelah terapi tidak ada perbaikan, Demam Tifoid dengan tanda-tanda kegawat daruratan, Demam Tifoid dengan komplikasi dan fasilitas tidak menunjang

25 Demensia F03 3A

Uji Status Mental (Mini Mental State Examination) Haloperidol 0,5-1 mg/hari

Dirujuk untuk konfirmasi diagnosis dan penatalaksanaan lanjutan. Atau jika menunjuk-kan gejala agresifitas yg membahayakan dirinya dan orang lain.

(3)

26 Dermatitis

atopik L 20 4A

Kortikosteroid topikal, antihistamin, antibiotik pd infeksi sekunder, skin prick test, KOH, pemeriksaan gram

Dermatitis atopik luas dan berat, dependen steroid, tidak membaik dalam 4 minggu, terjadi eritroderma 27 D K A (Dermatitis Kontak Alergi) L 23.9 3A Hidrofilikurea 10%, desonid 0,05%, flucinolon acetonid 0,025%, betametason 0,1%, antihistamin, antibiotik topikal

Jika diperlukan patch test, dan tidak membaik dlm 4 minggu dengan pengobatan 28 D K I (Dermatitis Kontak Alergi) L 24 4A

Hidrofilik urea 10%, krim kortikosteroid, antihistamin, antibiotik

Jika perlu patch test, dan tidak membaik dalam 4 minggu d engan pengobatan

29 Dermatitis

numularis L 20.8 4A

Pemeriksaan lab KOH, gram, larutan PK, desonid 0,05%, fluocinolon acetonid 0,025%, Betametason valerat 0,1%, Antihistamin, Antibiotik

Tidak membaik dg obat topikal, ada penyulit fokus infeksi pd organ lain

30 Dermatitis

seboroik L 21 4A

Asam salisilat 3%, hidrokortison, selenium sulfida, zink pirition, ketokonazol, dasonit krim, antihistamin

Tidak membaik dg pelayanan standar

31

Dermatofitosis (tinea kapitis)

B35 4a

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

32 Tinea Barbae B35 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

33 Tinea Fasialis B35.9 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

34 Tinea korporis B35.4 4A Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg

(4)

multifarmaka

35 Tinea Manum B35.2 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

36 Tinea Unguium B35 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

37 Tinea Cruris B35.6 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

38 Tinea Pedis B35.3 4A

Mikroskopik KOH, Lup, griseofulvin, ketokonazol, mikonazol, terbinafin

Rujuk bila tidak sembuh dalam 10 sd 14 hari, imunodefisiensi, ada penyakit penyerta yg multifarmaka

39 Melitus Type IDiabetes E10 4A Pemeriksaan Gula darah, Urinalisis, HbA1C Insulin

DM dengan komplikasi DM dengan kehamilan DM dengan kontrol gula buruk DM dengan infeksi berat

40 Melitus Type IIDiabetes E11 4A

Pemeriksaan Gula darah, Urinalisis, HBA1C OHO : gol. Sulfonilurea, Repaglinid, Nateglinid, Metformin, Tiazolidindion

DM dengan komplikasi DM dengan kehamilan DM dengan kontrol gula buruk DM dengan infeksi berat 41 Disentri Basilerdan Amuba II D70ICPC 4A

Lab. Feses Lengkap, infuse cairan, antibiotic:

azithromycin, asam nalidiksik, metronidazole,

Rujuk bila perlu perawatan intensif dan konsultasi internist

42 Dislipdemia E78.5 4A

Pemeriksaan cholesterol, LDL,HDL, Trigliserida Obat anti dislipidemi: Gol. Statin: simvastatin, lovastatin , Gol. Fibrat: Gemfibrozil, fenofibrat, Gol,As.Nikotinat: asam nicotinic, Gol. Resin pengikat asam empedu : Kolestiramin, colestipol, colesevelam.

Perlu dilakukan rujukan jika terdapat penyakit komorbid yang harus ditangani oleh spesialis

43 Eklampsia O15.9 3B Lab. Protein urin, Dower kateter, oropharyngeal airway, MgSO4, Ca.

(5)

Glukonas

44 Epilepsi G40.9N88 3A

EEG, Obat anti epilepsy, phenitoin, CBZ, Valproic Acid, Phenobarbital

Dirujuk bila terdiagnosa Epilepsi

45 Epistaksis R040 4A

Lampu kepala, tampon roll, speculum hidung, alat penghisap, pinset bayonet, lidi kapas, tensimeter, stetoskop, lidocain, pantocain, nitrasargenti 20-30%, asam trikloroasetat 10%, Foto radiologi foto sinus

Rujuk jika curiga tumor di rongga hidung atau nasofaring. Epistaksis berulang dan tidak ada perbaikan

46 Exanthematousdrug eruption L27.0 4A Prednisone, cetirizine, loratadine, bedak salycil, antipruritus menthol.

Rujuk bila lesi luas, khawatir menjadi Sindroma Steven Johnson, bila diperlukan utk bukti jenis obat yg diduga penyebab, tidak ada perbaikan setelah pengobatan standard selama 7 hari dan menghindari obat

47 Fixed drugeruption L27.0 4A Kortikosteroid, loratadine, nacl, PK, hydrocortisone, mometason furoat krim

Rujuk bila lesi luas, khawatir menjadi Sindroma Steven Johnson, bila diperlukan utk bukti jenis obat yg diduga penyebab, tidak ada perbaikan setelah pengobatan standard selama 7 hari dan menghindari obat

48 Faringitis J02.9 4A

Lampu kepala, spatula lidah, lidi kapas, DL, KOH, pewarnaan gram, Antibiotik, Antiviral, Antitusif, Expektoran, Obat kumur antiseptic, steroid, dexametason, nystatin

Rujuk bila Faringitis luetika dan adanya komplikasi (epiglotitis, abses peritonsil, abses retrofaring, septicemia, meningitis, glomerulonefritis, demam rematik)

49 Filariasis B74 4A

Lup, lab utk microfilaria, obat : DEC oral,

invermectin oral, antibiotic, antifungi Rujuk :  Tdk membaik dgn pengobatan alternative  Tindakan operatif 50 Urtikaria - Akut - Kronis L 50 4A 3A

Tes darah eosinofil, FL, UL, scratch test, tes fisik dingin panas, antihistamin, prednison oral, antipruritus topical

Rujuk bila ada fokus infeksi, berlangsung kronik atau rekuren, first line drug gagal, kondisi memburuk

51 Fr TertutupFr Terbuka T14 3A Foto Ro, Ct Scan, MRI, Artografi, Tomografi, DL, Cairan

Dirujuk setelah pemasangan infuse dan difiksasi

52 Furunkel pada hidung

J34.0 4A Lampu kepala, speculum hidung, Antibiotik : Amoxicillin, Cephalexin,

Dirujuk bila tidak ada perbaikan setelah 7 hari pengobatan standart, atau gejala

(6)

Eritromisin memberat/komplikasi

53 Gagal jantungakut I50.9 3B

Rontgen thorax, EKG, darah lengkap

O2 2 – 4 l/m

Pemasangan IV line dengan pemberian furosemide injeksi 20 – 40 mg secara bolus

Cari pemicu gagal jantung

Harus segera dirujuk

54 Gagal jantungkronik I50.9 3A Oksigen, digitalis, ACE inhibitor, diuretik

Pasien dengan gagal jantung harus dirujuk untuk mendapat penanganan dokter spesialis jantung dan pemeriksaan lanjutan 55 Gangguan campuran anxietas &depresi F412 3A Antidepresan: Fluoksetin, amitriptilin, imipramin Anti anxietas: Diazepam, lorazepam, alprazolam, clobazam, benzodiazepine.

Dapat langsung dirujuk jika menunjukkan gejala progresif, dan tidak ada perbaikan dalam 2 bln terapi.

56 GangguanPsikotik F238 3A

Antipsikotik: Haloperidol, Risperidon, Klorpromazine, triheksipenidil, diazepam

Kasus baru dirujuk utk konfirmasi diagnostic, dan pasien dengan gejala gaduh gelisah. Pasien dengan riwayat terapi 2 bulan tidak ada perbaikan 57 Gastritis K29.7 4A Lab. GRAM Ranitidine famotidin cimetidin, omeprazole, lanzoprazole, antasida,

Rujuk bila 5 hari pengobatan tidak membaik, komplikasi, terjadi alarm symptom (perdarahan, mual muntah berlebihan, penurunan BB 10% dalam 6 bulan)

58 Gastroenteritis A09 4A

Lab. darah, feses, widal, cairan, infuse set,

antimikrob : cotrimoxazol, ciprofloxacin, metronidazol, anti diare : loperamid, difenoksilat atropine, tinktur opium, attapulgit, smectite, hidrasec

Rujuk bila tanda dehidrasi berat, penurunan kesadaran, nyeri perut signifikan, tidak dapat minum oralit, tidak ada infuse set dan cairan di faskes

59 Glaucoma akut H408,H409 4A

Snellen chart, tonometri, obat : Asetasolamid, Kcl, timolol, kombinasi Antibiotik -steroid tetes mata

Rujuk :

 Akut : setelah pertolongan pertama

 Kronik: begitu terdiagnosis

60 Gonore A549 4A

Pewarnaan gram, kultur, pemeriksaan speculum, Senter, lup, sarung tangan Thiampenicol, ofloxacin, injeksi kanamisin, injeksi spektinomisin

Apabila tes lab tidak dapat dilakukan, tidak menunjukkan perbaikan dalam waktu 2 minggu

(7)

61 Hemoroid grade1-2 II d59ICPC 4A Sarung tangan, NSAID Rujuk bila masuk grade 3,4 62 Hepatitis A II d72ICPC 4A Ibuprofen, metocloperamid, domperidome, cimetidine,

ranitidine, omeprazole

Rujuk bila ikterik menetap, penurunan kesadaran ke arah ensefalohepatik 63 Hepatitis B II D72ICPC 3A Lab. SGOT, SGPT, Bilirubin, ibuprofen, metocloperamid, domperidome, cimetidine, ranitidine, omeprazole

Rujuk bila sudah terdiagnosis

64 Herpes Simplex B009 4A acyclovir, valacyclovir

Dirujuk jika penyakit tidak sembuh 7 – 10 hari setelah terapi.

Pasien Bayi, anak, geriatric (imunocompremise)

Terdapat penyakit penyerta

yang menyebabkan

multifarmako

65 Zoster B029 4A Mikroskopik, bedak salisil, acyclovir, valacyclovir

Dirujuk jika penyakit tidak sembuh 7 – 10 hari setelah terapi.

Pasien Bayi, anak, geriatric (imunocompremise)

Terdapat penyakit penyerta

yang menyebabkan

multifarmako

66 Hiperemesisgravidarum O021.0 3B

Darah lengkap, urin lengkap IV line

H2 bloker oral/ iv, B6, antiemetik IV, vit. B complex

Rujuk setelah penanganan awal

67 HiperglikemiaHiperosmolar R73.9 3B Lab : gula darah, cairan Nacl, cairan isotonic, D5%,

insulin, kalium. Dirujuk bila ada komplikasi 68 Hipermetropia H52.0 4A Snellen chart, lensa coba set Dirujuk jika ada kemungkinanada penyulit, komplikasi,

penyakit penyerta.

69 Hipertensi I.10 4A

HCT, furosemide, captopril, atenolol, Nifedipine, amlodipine, diltiazem, lorastan, radiologi, EKG, lipid profile,

Rujuk HT dengan Komplikasi HT resisten

HT Urgency & HT Emergensi

70 Hiperuricemia(Gout) E79.0M10

(Gout) 4A

Lab kimia darah (Kadar asam urat) , pemeriksaan radiologi , analgesic, colcichine, kortikosteroid sistemik, alupurinol

Pasien mengalami komplikasi atau pasien mengalami penyakit komorbid, perlu dirujuk ke spesialis penyakit dalam. 71 Hipoglikemi E16.2 4A atau 3Aberat

Alat pemeriksa KGD, Terapi hipoglikemi ringan = gula murni, sedang dan berat D40 dan D10

Dirujuk bila tidak ada perbaikan dan komplikasi

72 HIV AIDS tanpa

Z21 4A ARV, obat koinfeksi, obat infeksi opportunis, DL, UL,

Rujuk bila fasilitas untuk pemeriksaan HIV tidak ada,

(8)

komplikasi CDC4, VL, fungsi hati dan ginjal, radiologi HIV dengan komplikasi. 73 Hordeolum H.00.0 4a Antibiotik salep mata, set bedah minor mata , obat

eritromisin

Bila tidak merespon dgn obat-obatan, hordeolum berulang

74 Infark miokard I219 3B

Lab: enzimkreatinin Fosfokinase (CPK.CK), Troponin T, CKMB. Tabung O2, masker, selang O2, EKG, infuse set dan cairan, Obat2 : nitrat, aspirin, clopidrogrel, morfin

Segera rujuk setelah pemberian MONACO (Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin, Clopridrogel)

75 serebral/strokeInfark I64 3B

Alat pemeriksaan neurologis, infuse set, oksigen, obat anti platelet, obat anti-hipertensi

Stlh penanganan awal di rujuk

76 umbilicusInfeksi II A78ICPC 4A

Chlorhexidine/betadine, kasa, antiseptic, antibiotic salep

Rujuk bila dehidrasi/intake tidak cukup, tanda sepsis 77 Infeksi SaluranKemih N39.0 4A

Darah lengkap, urine lengkap, ureum, kreatinin, tes gula darah, kultur urine Antibiotik gol flurokuinolon

Jika ditemukan komplikasi dari ISK.

78 Influenza J118 4A

Antipiretik, dekongestan, antihistamin, antitusif ekspektoran

Rujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun-turun) 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas 79 Insomnia G47.0 4A Lorazepam, diazepam, KIE

Dalam 2 minggu pengobatan tidak menunjukan perbaikan Terjadi gejala memburuk meskipun sebelum 2 minggu pengobatan

80 Intoleransimakanan II D29ICPC 4A Laboratorium rutin, vitamin,suplemen enzim pencernaan

Rujuk bila keluhan tidak menghilang walaupun tanpa terpapar

81 Kandidiasismulut B37.9 4a Lar KOH, mikroskop, gentian violet, nystatin Rujuk bila akibat penyakit lain

82 Katarak H258,H259 2 Senter, snellen chart, tonometri, oftalmoskop

Rujuk :

 Indikasi social

 Katarak matur butuh operasi  komplikasi 83 Kehamilan normal O80.9 4A Meteran, timbangan, stetoskop, doppler

Lab sederhana, PP test, bed, buku KIA

Rujuk bila disertai penyakit penyerta

84 Kejang Demam R56.0 4a

GDS, Elektrolit, Hitung jenis, UL, DL, EEG, O2, Diazepam supp, lorazepam, midazolam.

Rujuk bila kejang berulang (>1x sehari) atau tidak membaik dengan anti konvulsan

85 Keracunan

(9)

atropine, lomotil dalam tablet

86 Ketuban pecahdini O42.9 3B USG, Inspeculo, kertas lakmus,Darah lengkap,

Eritromisin Rujuk bila sudah inpartu

87 Kolesistitis K81.9 3B

DL,USG.

Inj. Ampicilin, inj.

Ceftriaxon, inj. Cefotaxim, inj. metronidazole

Bila terdiagnosis kolesistitis

88 Konjungtivitis H100, H101, H102, H103, H104, H105, H108, H109 4A

Lup, Lab. Giemsa, Gram, Metilen Blue,

Obat : tetes mata

(acyclovir, kloramfenikol, flumetolon) Rujuk :  bayi ; konjungtivitis GO dg komplikasi  konj. viral+alergi ; tdk responsif dlm 2 mgg  konj.bakteri ; tdk responsif dlm 1 mgg

89 Laringitis J040 4A Lampu kepala, kaca laring, AB (penisillin), antipiretik, dekongestan nasal, analgetik

Rujuk bila Usia dibawah 3 tahun

Terdapat sumbatan jalan nafas Tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau exhausted Curiga tumor laring Sarana kurang memadai 90 Lepra A30 4A Lab, BTA, MDT, terapi suportif

Rujuk bila ESO serius, reaksi kusta dengan melepuh, reaksi tipe 1 dengan bercak ulserasi dan neuritis, reaksi komplikasi yang berat

91 Leptospirosis A27.9 4A Lab, darah, UL, Obat : Doksisiklin, Ampicilin, Amoxycilin, Eritromisin, PP

Segera dirujuk setelah diagnosis dan terapi awal

92 Liken simplek

kronik L 28.0 3A

Antihistamin, kortikosteroid topical

Mencari penyebab lain biasanya kelainan psikiatri

93 Limfadenitis B70 4A

Alat ukur KGB, mikroskop, Reagen BTA dan

Gram,Obat : flucoxacillin, cephalexin, eritromisin, OAT

Rujuk bila gagal mengecil dalam 4-6 minggu, jika perlu biopsi

94 Lipoma D17.9 4A

Tusuk jarum, biopsy, eksisi lipoma, antibiotic dan anti nyeri

Rujuk bila massa > 6 cm, ada gejala nyeri spontan atau tekan, predileksi di lokasi yg beresiko bersentuhan dengan pembuluh darah atau saraf

95 Luka bakarderajat 1-2 T.301 4A Cairan RL, antibiotic Broadspectrum, AGD Elektrolit, EKG

Rujuk Luka bakar sedang dan berat

96 Malabsorbsimakanan II D29ICPC 3A Lab, vitamin, suplemen enzim pencernaan, antibiotic

Rujuk bila akan mencari penyebab malabsorbsi

(10)

97 Malaria B54 4A

Lab hapus darah, RDT, obat: DHA + DHP,

primakuin, kina, doksisiklin, tetracycline, clindamycin

Dirujuk bila komplikasi dan malaria berat

98 Energi ProteinMalnutrisi E46 4A

Vit. A, makanan untuk pemulihan gizi, KIE, home visit.

Alat pemeriksaan gula darah sederhana, alat pengukur BBTB anak dan dewasa, skala antropometri.

Bila terjadi komplikasi, seperti sepsis, dehidrasi berat, anemia berat, penurunan kesadaran. Bila terdapat penyakit komorbid, seperti : pneumonia berat.

99 Mastitis O912 4A

Lampu, kasa steril, sarung tangan steril, bisturi, Obat : analgetik, antipiretik, anti inflamasi , Antibiotik oral

Komplikasi : abses mammae, sepsis

100 Dry eye H04.1 4A

Air artifisial/buatan, karbosimetil selulosa tetes mata.lup/kertas saring whatman no 41

Rujuk spM, bila timbul komplikasi

101 Migren G.43.9 4A

Pemeriksaan neurologi, obat anti migren : ergotamine, dihidroergotamin, triptan (propanolol, nadolol, metoprolol, timolol, atenolol), analgetik (aspirin, metoclopramide,

asetaminopen, ibuprofen)

Rujuk jika migren terus berlanjut dan tidak hilang dengan pengobatan analgetik non spesifik

Rujuk ke layanan sekunder (dokter spesialis saraf)

102 Miliaria L74.3 4A Bedak salisil, antihistamin Tidak di rujuk 103 Miopia ringan H521 4A Snellen chart, pinhole, senter, trial lens+frame

Rujuk jika :

 tdk ada trial lens+frame  butuh kacamata

104 Moluscum

kontagiosum B 08.1 4A

Ekstraktor komedo bedah minor set, lup

Tidak ditemukan badan moluskum, ada penyakit komorbid dengan hematologi, pasien HIV AIDS

105 Morbili B05.9 4A Lup, Lab sederhana, vit A, terapi simtomatik Dirujuk bila dengan komplikasi

106 Diaper napkin

rash L 22 4A

Pemeriksaan KOH, Gram, salep zink oxide,

hidrokortison, nistatin sistemik, ketokonazol salep

Tidak membaik dalam 2 minggu pengobatan

107 Obesitas E66.9 Atur pola makan Dirujuk jika resiko tinggi yangabsolute 108 Otitis eksterna H605,

H608, H609

4A Lampu kepala, otoskop, aplikator kapas, garpu tala, Obat : lar.asam asetat 2% dlm alcohol 70%, salep polymixin B atau bacitrasin, AB campuran

neomisin-dirujuk jika terjadi komplikasi /penyakit yang mendasari :

 herpes zoster otikus  OE nekrotikan

(11)

hidrokortison- anestesi topical, tetes telingaasetat non-akuous 2%, m-kresilasetat , AB sistemik, analgetik parasetamol, ibuprofen

109 Otitis mediaakut

H660, H678,

H669 4A

Lampu kepala, otoskop, aplikator kapas, speculum telinga, Obat : tetes hidung (efedrin HCl 0,5% dan 1%, oxymetazolin0,025% ), tetes telinga ofloksasin, Obat oral antihistamin, antipiretik, Antibiotik : amoksilin, eritromisin, cotrimoxazol. Rujuk jika :  Indikasi miringotomi  Membrane timfani tdk menutup setelah 3 bulan

110 Parotitis K11.2 4A Antibiotic spectrum luas Rujuk bila tidak membaikdengan terapi adekuat

111 Pedikulosis B85 4A

Malathion 0,5%/1%, permetrin 1% krim, gamexan 1%

Tidak dirujuk

112 Penyakit cacingtambang B76.0/b 76.1 4A Lab : Feses lengkap, DL Obat : pirantel pamoat, mebendazol, albendazol

Infeksi kronis bila disertai komplikasi 113 Perdarahan saluran cerna bagian atas -Rupture Esophagus -Varies Esophagus -Ulkus gaster -Lesi korosif esofagus ICPC II d14, d15 1 2 3A 3B

EKG, Oksigen sungkup dan kanula, infuse set dan cairan, NGT, Kateter, transsfusi set

Antagonis H2, PPI, sukralfat, antacida, vit K injeksi, somatostatin, propanolol, laktulase, neomycin

Rujuk ke dokter spesialis terkait konsultasi penyebab perdarahan

114 Perdarahan Saluran cerna bagian bawah : Divertikulitis Hemoroid grd 1 & 2 Kolitis Polip/ adenoma K9.22 3A4A 3A 2 DL, Hemostasis lengkap, Tes Darah sawar,

pemeriksaan deffisiensi fe, Colonoskopi, scintigrafi, angiografi, barium enema, Tab ferrosulfat 325mg, kombinasi estrogen progesterone

Rujuk ke dokter Spesialis terkait penyebab perdarahan

115 Perdarahan post partum

O72.1 3B Inspeculo, USG, handscoon, heacting set, darah lengkap, golongan darah

Oksitosin, cairan infus, ampicilin IV, metronidazole IV, ergothamine

Rujuk bila perdarahan tidak berhenti, disertai infeksi, atau Hb < 8

(12)

subkonjungtiva terapi sesuai penyebab Terjadi penurunan visus 117 Peritonitis

K650, K658,

K659 3B

Tdk ada yang khusus, pipa

NGT, Obat : AB parenteral Rujuk :Begitu terdiagnosis

118 WhoopingCough A.37.8 4A

Kultur swab, Eritromicin, Codein, Salbutamol, Tab O2 & sungkup, Cairan

elektrolit, specimen nasofaring

Tidak di rujuk

119 Persalinan lama O63.9 3B Lampu sorot, O2, partus set, alat resusitasi, partograf, Doppler

Rujuk apabila tidak dapat ditangani di pelayanan primer atau apabila level kompetensi SKDI dengan kriteria merujuk (< 3B)

120 Ptiriasis rosea L 42 4A KOH, bedak asam salisilat Tidak dirujuk

121 Pioderma L 08.0 4A

Gram sekret, DL, lar PK, asam fusidat 2%, obat oral amoxycilin, eritromisin

Rujuk bila tidak sembuh 7 hari, komplikasi, terdapat penyakit sistemik

122 Ptiriasis

versicolor B36 4A

Lampu wood, mikroskopik KOH, selenium sulfida sampho, mikonazol, itrakonazol topikal

Tidak dirujuk

123 Pneumoniaaspirasi J18.9 4A

Thorax Foto, Lab : pemeriksaan Leukosit, Sputum gram, Obat ; penicillin, cefotaxim atau ceftriaxon, azitromisin, ciprofloxacin, kultur sputum, kultur darah

Dirujuk Jika criteria CURB ≥ 2 Dan kriteria rujuk acuan MTBS

124 Bronkopneumonia, pneumonia J180 4A

Lab utk sputum dan darah rutin, radiologi, obat : Antibiotik oral dan parenteral yg sensitif

 Dewasa : criteria URB, nilai lebih dari 2

 Anak : sesuai MTBS 125 Polimialgiareumatik M53.3 3A Lab: laju endap darah

Steroid, NSAID

Dirujuk setelah dugaan diagnosis ditegakan.

126 Preeklamsia O14.9 3B

Meteran, doppler, lab sederhana.

Metildopa, nifedipine, MgSO4, Ca glukonas

Rujuk bila ada satu atau lebih tanda dan gejala PEB

127 Presbiopia H524 4A Trial lens, trial frame, kartu jaeger, koreksi lensa + Rujuk :Tdk ada sarana dan prasarana 128 Rabies A829 3B Cairan desinfektan, serum antirabies, vaksin antirabies  Menunjukkan gejala rabies

 Rujuk ke spesialis saraf 129 Reaksi

anafilaktik

ICPC II A92

4A Infuse set, oksigen, adrenalin, aminofilin, difenhidramin,

(13)

dexametason, nacl 0,9%, resuctation kit

130 Reaksi gigitanserangga W57 4A

Tabung+masker O2, intubasi+alat resusitasi, obat2 emergensi, lup, oksimetri, Obat : topical (steroid), oral (prednisone, antihistamin)

Rujuk :

Kondisi memburuk

131 GERD K21.9 4A Omeprazole, lanzoprazole, domperidome, cimetidine, ranitidine, famotidine

Rujuk bila pengobatan tidak menunjukkan hasil, pengobatan berhasil namun kambuh, ada

alarm symptom.

132 Rhinitis Akut J.00 4A

Lampu kepala, speculum hidung, antipiretik, analgetik, Antibiotik, dekongestan

Rujuk bila Rhinitis difteri

133 Rhinitisalergika J304, J301, J302, J303 4A

Lab. Eosinofil darah tepid an secret hidung. Lampu kepala, speculum hidung, Obat :

topical(oxymetazolin/xylom etazolin, steroid), sistemik (antihistamin,

pseudoefedrin)

Rujuk :

 Prick test (utk jenis alergi)  Tindakan operatif)

134 vasomotorRhinitis J300 4A

Lampu kepala, speculum hidung, tampon hidung, obat : topical (steroid, ipratropium bromide), oral (pseudoefedrin, fenilefrin)

Rujuk :

 Keperluan pemeriksaan kadar eosinofil, skin prick test, kadar IgE spesifik

 Tindakan operatif 135 perineum 1 – 2Rupture O70.0 4A Heacting set, lab sederhana

-136 Serumen prop H612 4A

Lampu kepala, speculum telinga, otoskop, serumen hook, aplikator kapas, cairan irigasi telinga, spuit 20-50 cc, obat :

karbogliserin 10% tetes telinga

Rujuk :

-137 Sifilis stadium1-2 A51 3A

Pemeriksaan mikroskopis dari serum dan lesi kulit, tes serologi Sifilis (TSS), VDRL, TPHA, FTA-Abs obat : ampisilin,

amoksisilin, seftriakson

Rujuk :

Semua stadium dan klasifikasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin

138 Scabies B86 4A Mikroskopis kerokan kulit, Salep 24, permetrin Rujuk jika keluan masih pasca 1bulan terapi 139 Skistosomiasis B65.9 4A Lab. : Faces lengkap , Obat : Pirantel, Albendazol,

Mebendazol

Bila terdiagnosa skistomiasis kronik disertai komplikasi 140 Status

epileptikus G418,G419 3B O2, kain kasa, infuse set, spatel lidah, alat pengukur gula darah, obat :

benzodiazepine per rectal 10

Rujuk :

Begitu terdiagnosis dan stlh penanganan awal

(14)

mg 141 Strongyloidasis B78.9 4A

Lab. : Feses lengkap, Obat : albendazol, mebendazol

Jarang menimbulkan kondisi klinis berat

142 Syok R57.9 3B

EKG, pulse oxymetri, oksigen, infuse, senter, dopamine, norepinefrin, atropine, nitropruside, cairan

Rujuk setelah penanganan awal

143 Taeniasis B 68.9 4A Lab.: Feses lengkap, DL, albendazol,mebendazol Bila di temukan tanda2sistiserkosis 144 Takikardia R.00 3B EKG, Ambu bag Rujukpertolongan pertama dengansegera setelah

pemasangan infuse dan O2 145 headacheTension G442 4A Obat analgetik

Rujuk :

 Nyeri tdk membaik ke spesialis saraf

 Timbul depresi dan ingin bunuh diri ke spesialis jiwa

146 Tetanus A.35 4A

Ruang isolasi, sarana pemerikssan neurologis, O2, infuse set, obat anti

konvulsan, ATS, penisilin prokain,

tetrasiklin,eritromisin, metronidazole

Rujuk bila tidak terjadi perbaikan setelah penanganan pertama

Terjadi komplikasi seperti distres pernafasaan

Rujukan ke fasilitas pelayanan sekunder yang memiliki dokter spesialis neurologi

147 Tirotoksikosis E05.9 3B Tsh, T3, T4, EKG, Propanolol, PTU, infuse set,

cairan Nacl Dirujuk jika curiga krisis tiroid

148 Tonsilitis J03.9 4A

Lampu kepala, spatula lidah, lidi kapas, DL, KOH, pewarnaan gram,

termometer, Antibiotik (eritromisin + penisilin), Antiviral, Obat kumur antiseptic, steroid, dexametason, vit c, vit b complek

Rujuk bila adanya komplikasi (abses peritonsil, septicemia, meningitis, glomerulonefritis, demam rematik)

Indikasi tonsilektomi Tonsilitis difteri

149 Tuberculosis A15 4A BTA, DL, mantoux, OAT, radiologi Dirujuk bila TB komplikasi,TB-MDR, TB komorbid

150 Urtikaria L50 4A Tabung dan masker O2, obat2 gawat darurat

Dirujuk :

 Ke spesialis jk ditemukan focus infeksi

 Kronik dan rekuren  First line therapy gagal  Kondisi memburuk 151 Vaginitis N76.0 4A Pemeriksaan swab Metronidazole, clindamisin, flukonazol Tidak dirujuk

152 Varicela B01.9 4A Lup , Lab. SederhanaObat : Acyclovir dan obat simtomatik

Dirujuk bila ada gangguan imunitas dan komplikasi berat

(15)

153 Vertigo H82, A881, H811, H813, H814 4A Palu reflex, sphygmomanometer, thermometer, penala, obat : antihistamin, antagonis kalsium

Rujuk :

 Vertigo vestibuler tipe sentral  Tdk ada perbaikan stlh di

terapi Vertigo (BPPV) R42 4A Betahistin, Difenhidramin, Dimenhidrinat, Cinarizine

Dirujuk bila tidak terdapat perbaikan setelah terapi atau bila terdiagnosa vertigo Sentral 154 Veruka Vulgaris B07 4A Asam Salisilat 20%, Larutan Ag No 3 25 % Belum dapat menegakkandiagnose, memerlukan anastesi

sedative

155 Vulvitis N76.0 4A Lup

Salep kortison, antibiotik

Pasien dirujuk ke SpKK jika pemberian salep kortison tidak merespon

Referensi

Dokumen terkait