SENI TEATER SENI TEATER
A;
A; PENGANTARPENGANTAR
Dapat dipastikan bahwa hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian Dapat dipastikan bahwa hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian teater daerah yang khas yang tumbuh dan berkembang di daerah etnis tertentu dari teater daerah yang khas yang tumbuh dan berkembang di daerah etnis tertentu dari Aceh hingga Papua. Istilah teater berasal dari bahasa Yunani
Aceh hingga Papua. Istilah teater berasal dari bahasa Yunani ‘theatron’ ‘theatron’ yang yang berartiberarti gedung atau tempat pertunjukan. Dalam perkembangannya teater dimaknani sebagai gedung atau tempat pertunjukan. Dalam perkembangannya teater dimaknani sebagai segala hal yang dip
segala hal yang dipertunjukkan di depan ertunjukkan di depan orang banyak. orang banyak. Pengertian teater juga seringPengertian teater juga sering diide
diidentikkntikkan denan dengan kgan kata ata “drama” “drama” berasal berasal dari bdari bahasa ahasa YYuunani nani ““draomai”draomai”, yang, yang berarti
berarti berbuat, berbuat, bertindak, bertindak, beraksi, beraksi, bergaya, bergaya, berlaku, berlaku, dan dan sebagainya. sebagainya. Istilah Istilah dramadrama ac
acapapkakali li didisasamamakakan n dedengngan an isistitilalah h teteatater er dadan n sasandndiwiwarara. a. AAda da pupula la yyanangg mengistilahkan teater dengan bermain peran
mengistilahkan teater dengan bermain peran role playing role playing !. "eater merupakan seni!. "eater merupakan seni yang komplek
yang kompleks, s, karena dalam karena dalam penypenyajiannyajiannya a menammenampilkan sejumlah pilkan sejumlah cabang seni,cabang seni, seperti# seni suara, seni musik, seni dekorati$, dan sebagainya.
seperti# seni suara, seni musik, seni dekorati$, dan sebagainya.
%kstrakurikuler teater&drama merupakan ekstrakurikuler yang sangat menarik %kstrakurikuler teater&drama merupakan ekstrakurikuler yang sangat menarik bagi
bagi peserta peserta didik, didik, jika jika guru guru Pembina Pembina mampu mampu mengemasnya mengemasnya dengan dengan baik. baik. 'elalui'elalui kegiatan ekstrakurikuler teater, peserta didik dapat menjadikannya sebagai wisata kegiatan ekstrakurikuler teater, peserta didik dapat menjadikannya sebagai wisata batin
batin yang yang menyenangkan, menyenangkan, sehingga sehingga dapat dapat menjadi menjadi rekreasi rekreasi jiwa jiwa bagi bagi mereka mereka yangyang me
mengngalaalami mi kekepepenanatan tan beberprpikikir ir papada da saasaat t memengngikikututi i pepembmbelaelajarjaran an di di kekelaslas.. Penyampaian materi pelatihan teater dapt diberikan dalam ( tahapan pelatihan yaitu, Penyampaian materi pelatihan teater dapt diberikan dalam ( tahapan pelatihan yaitu, dasar pemeranan, pemeranan karakter, dan proses pementasan.
dasar pemeranan, pemeranan karakter, dan proses pementasan.
B;
B; KREATIVITAKREATIVITAS DAN S DAN TEATER ANAK-ANAK TEATER ANAK-ANAK )tami 'unandar
)tami 'unandar *+++# *! *+++# *! mengatakan bahwa mengatakan bahwa kreati-itas anakanak adalahkreati-itas anakanak adalah ungkapan ekspresi! dari keunikan indi-idu dalam interaksi dengan lingkungannya. ungkapan ekspresi! dari keunikan indi-idu dalam interaksi dengan lingkungannya. )n
)ngkagkapan pan krekreati$ ati$ anaanakankanak ak adaadalah lah cermcerminainan n oriorisinsinalitalitas as dardari i indindi-ii-idu du tertersebsebut,ut, kar
karena ena krekreatiati-it-itas as dan dan aktaktualiualisasi sasi dirdiri i salisaling ng berberkaitkaitan, an, sehsehingingga ga terctercermerminlinlahah kepribadian indi-idu anak tersebut lewat ekspresinya. %li/abeth 0. 1urlock 233*# kepribadian indi-idu anak tersebut lewat ekspresinya. %li/abeth 0. 1urlock 233*# *4!
*4! menjelmenjelaskan bahwa anakaskan bahwa anakanak jika tidak dihalanak jika tidak dihalangi oleh rintanangi oleh rintanganriganrintangntanganan lingkungan, oleh kritik, atau cemooh orangorang dewasa atau orangorang lain, akan lingkungan, oleh kritik, atau cemooh orangorang dewasa atau orangorang lain, akan men
mengargarahkahkan an tentenaga aga ke ke daldalam am kegkegiataiatanknkegiegiatan atan krekreati$ati$. . 5le5leh h karkarena ena itu itu ahlahlii psikologi menamakan masa
psikologi menamakan masa akhir kanakkanak sebelum akhir kanakkanak sebelum remaja! dengan usia remaja! dengan usia kreati$,kreati$, suatu masa dalam rentang kehidupan yang akan ditentukan apakah anakanak akan suatu masa dalam rentang kehidupan yang akan ditentukan apakah anakanak akan
menjadi kon$ormis atau pencipta karya yang baru dan original. 'eskipun dasardasar ini dalam kegiatankegiatan orisinal pada umumnya belum berkembang sempurna sebelum anakanak mencapai tahuntahun akhir masa kanakkanaknya.
6onny 7emiawan menyatakan bahwa anakanak seperti para seniman, yakni juga mempunyai saatsaat inspirasi kreati$ tertentu. Pendidik bisa memberi rangsangan sebelum anak mulai membuat sesuatu, dengan mengingatkannya pada beberapa pengalamannya, seperti pengalaman ketika bermain pasarpasaran
berjualan! dan menjadi pengantin dengan temantemannya dll. yang memicu untuk menghidupkan kreati-itas. Proses kreati$ dengan berolah seni 8termasuk seni teater dalam psikologi anakanak merupakan usaha aktualisasi diri yang di kemudian hari berkembang sebagai upaya adaptasi dan mengatasi masalah. Dorongan psikis seperti yang diuraikan oleh 1urlock di atas, perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan serius demi perkembangan anakanak di masa depannya.
Dalam kaitannya dengan kreati-itas berteater 1arymawan *++(# *9! menyebutkan bahwa inspirasi sebagai proses awal berkesenian dapat timbul karena beberapa hal sebagai berikut# * pikiran kita menemukan suatu gagasan yang merangsang daya cipta: 2 perhatian kita tertuju pada suatu peristiwa, baik yang disaksikan sendiri, maupun yang didengar atau dibaca: ( karena kita terikat pada kehidupan seseorang. "eori ini menegaskan pengertian bahwa inspirasi sebagai proses awal kreati-itas dapat diawali dengan sikap membuka diri terhadap segala $enomena yang terjadi, baik dari dalam maupun luar diri manusia. 1al ini pun terjadi pada proses pelatihan seni teater pada anakanak, terutama di masa perkembangannya ;red <obowo, *+!.
Dalam kaitannya dengan anakanak yang terlibat dalam proses pelatihan teater =oren %. "aylor *+# (! menguraikan bahwa sampai menginjak umurumur remaja, penekanan kegiatan haruslah pada pentingnya proses, ataupun kegiatan kreati$ itu sendiri. >egiatan kreati$ itu sendiri lebih berarti dan lebih menyenangkan bagi anak dibandingkan dengan pertunjukannya itu sendiri. Di tingkattingkat permulaan kegiatankegiatan drama terutama digunakan untuk memperkembangkan daya cipta kreati-itas! dan mendorong ekspresi pribadi. Di tingkat berikutnya dramatika tersebut digunakan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan tuntutantuntutan sosial dan menikmati suatu pengalaman pendidikan yang sudah diperkaya.
"eater pada hakekatnya adalah dunia permainan, yakni permainan yang telah dikonstruksikan berdasarkan kaidah dramaturgi. Anakanak pun sering membentuk permainan yang tidak jauh dengan $enomena dalam teater. Psikolog ?eni Akbar
1awadi 2332# (2((! mengatakan bahwa anakanak biasa mengalami masa permainan drama seperti main rumahrumahan, terbang, menjadi 6inderella dll. Pendekatan bermain bisa dipergunakan sebagai pendekatan dalam proses pelatihan teater anakanak.
7elanjutnya, agar anakanak mudah diberdayakan dalam proses pembelajaran seni teater, maka akan dipergunakan langkah penting berikut# * naskah cerita diangkat dari realitas kehidupan anakanak seharihari: 2 bentuk pementasan sederhana: ( dialogdialog yang dipergunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak berupa kalimatkalimat yang panjang: 4 jenis perwatakan tokoh bersi$at hitamputih baik - buruk! agar amanat yang disampaikan mudah dipahami anakanak.
C; DASAR PEMERANAN
Dasar pemeranan melatihkan kemampuan dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk bermain peran yang meliputi olah tubuh, olah suara, olah rasa dan ditambah pengetahuan teater sebagai pengantar pemahaman. 7ebelum melaksanakan latihan secara keseluruhan lebih baik jika dijelaskan terlebih dahulu dengan bahasa sederhana mengenai apa itu teater.
1; Pengetahuan Teater
?agam teater dapat dibedakan menurut jenis, bentuk penyampaian, dan bentuk pertunjukannya. 'enurut jenisnya teater dibedakan menjadi teater tradisional dan nontradisional atau modern. I 'ade 0andem dan 7al 'ugiyanto *++@! membagi teater daerah di Indonesia menjadi dua, yakni teater tradisional dan teater modern. Dikatakan lebih lanjut oleh 0andem dan 'urgiyanto bahwa teater tradisional adalah teater yang telah biasa hidup, berkembang, dan diwariskan secara turuntemurun dari generasi ke generasi secara lisan. 1al ini misalnya tampak pada wayang kulit dan wayang wong. "eater daerah yang modern adalah teater yang memiliki ciriciri kedaerahan, namun kehadirannya relati$ baru seperti drama gong di 0ali, drama radio. >husus untuk teater tradisi masih dibedakan lagi menjadi dua, yakni teater yang hidup di istana dan teater yang hidup di luar istana teater rakyat!. 0eberapa
kesenian seperti wayang wong, wayang kulit, langedriyan termasuk teater istana. 7ementara itu, ketoprak, ludruk, 7ri 'ulat, Dagelan 'ataram termasuk teater rakyat.
7etiap teater rakyat awa memiliki kekhasan masingmasing. ames ?. 0randon 233(! mengatakan bahwa teater rakyat sering dihubungkan dengan kehidupan desa. "eater rakyat berkaitan dengan kepercayaankepercayaan animistik prasejarah dan ritual. Dikatakan lebih jauh oleh 0randon bahwa pertunjukan teater rakyat berlangsung di selasela kehidupan masyarakat pada kejadiankejadian yang khas. Pemain teater rakyat biasanya terdiri dari orangorang desa setempat yang beperan atau menari sebagai hhobi untuk mendapatkan suatu prestise. 'ereka bukan pemain teater pro$essional.
a; "eater tradisional biasa juga disebut teater daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di antaranya adalah: ketoprak, ludruk, mamanda, dulmuluk, arja, lenong dan masih banyak lagi. 0iasanya cerita dalam teater tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara impro-isasi tanpa naskah!
b; "eater nontradisional atau modern secara umum adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasar pada naskah dan sumber ilmunya dari dunia
0arat.
'enurut penyampaian ceritanya, teater dapat dibedakan menjadi teater
Impro-isasi tanpa naskah! dan teater berdasar naskah. 'enurut bentuk pertunjukannya yaitu, teater tutur, teater gerak, teater boneka, drama, dan drama
musikal.
a; Teater Tutur:
>egiatan yang dapat dikategorikan sebagai "eater "utur berhubungan dengan akti-itas bercerita secara tunggal monolog!, seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up comedy. 6ontoh "eater "utur yang bersumber dari nilai nilai lokal adalah bakaba, macapat , kentrung , dan P.'. "oh, yang seringkali berhubungan dengan cerita rakyat folklor !.
b; Teater Gerak
>egiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya pantomim&tablo.6ontoh "eater Berak yang bersumber dari nilainilai lokal adalah randai, wayang orang , dan tari kecak . "ema cerita dalam "eater Berak adalah bagian dari cerita rakyat folklor !.
c; Teater Boneka
>egiatan teater yang menggunakan benda&boneka yang merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam cerita, misalnya wayang kulit , wayang golek , wayang potehi, cemen, dan wayang suket .
d; Teater Drama
>egiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya drama Kwek-Kwek karya D. Djayakusuma! dan Romeo dan Juliet .
e; Drama Musikal
>egiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik, dengan dialog yang dinyanyikan. 0entuk drama musikal adalah operet dan kabaret, misalnya operet Laskar Pelangi, awang !erah dan awang Putih, "nde-"nde Lumut , #i Pitung , dan #abai nan "luih. "eater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam Drama 'usikal adalah lenong , ketoprak , ludruk , teater kubruk , dan langendrian.
6erita dalam teater mengandung unsur kon$lik atau pertentangan antara dua pihak dan sebagai bentuk pembelajaran karakter, pertentangan selalu diakhiri dengan kemenangan pihak yang baik. Pesan atau moral cerita didapatkan melalui dialog para tokoh dan juga laku cerita yang terjadi. "okoh cerita dalam teater sering pula disebut sebagai karakter dan secara mendasar atau kon-ensional karakter dalam teater dibedakan menjadi, protagonis karakter yang bersi$at baik dan membawa pesan kebaikan!, antagonis karakter yang bersi$at jahat!, dan tritagonis karakter yang dimunculkan dalam cerita untuk membantu kelancaran jalannya cerita!.
)ntuk memahami karakter ini pemain bisa mempelajarinya dari dialog dan peran karakter tersebut dalam cerita. 7elanjutnya, karakter dapat dilihat dari dimensi $isiknya seperti tinggi tubuh, usia, jenis kelamin dan cirri $isik yang lain. Dari dimensi kejiwaan dapat diketahui watak atau si$at karakter tersebut apakah sombong, baik hati, dermawan atau licik. Dari sisi status sosial dapat diketahui apakah karakter
tersebut termasuk orang terpandang, pejabat, pegawai atau masyarakat biasa.
! Penulisan Naskah
Penciptaan naskah untuk teater anakanak mengambil tema yang akrab dengan kehidupan seharihari mereka seperti tentang dunia sekolah, cerita binatang, dongeng, dakwah keagamaan, petualangan khas anak dsb. Caskah cerita dibuat tidak terlalu panjang, sehingga ketika dipentaskan hanya memakan waktu sekitar *23
menit. 1al ini disesuaikan dengan kemampuan anak dalam berolah akting, mengha$al naskah dsb. Dialogdialog pun dibuat dengan logika berbahasa yang sederhana dan kalimat yang pendekpendek agar mudah diha$al dan dihayati.
"! Pelatihan Seni Peran
=atihan seni peran mencakup konsentrasi, latihan membaca, penguasaan sarana ekspresi, perwatakan, dan teknik bermain.
a! Konsentrasi
>onsentrasi adalah suatu kesanggupan memusatkan semua kekuatan rohani dan pikiran ke sebuah $okus sasran yang jelas. Pengertian konsentrasi bukanlah mengosongkan pikiran, tetapi memusatkan pikiran ?endra, *+!. >emampuan berkonsentrasi pada anakanak tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus diasah terusmenerus. Dasar dari latihan konsentrasi adalah penguasaan diri. Pelatihan konsentrasi yang mencakup konsentrasi pendengaran, penglihatan dan penciuman harus dilakukan secara rileks agar anakanak tidak mengalami ketegangan.
#! $atihan Mem#a%a
=atihan membaca bertujuan agar anakanak terampil membaca, menangkap makna bacaan dan mampu mengkomunikasikan makna tersebut kepada orang lain. Dalam hal ini, ke$asihan membaca menjadi syarat utama yang harus diakuasai anak anak. Anakanak diminta untuk memahami isi bacaan cerita anakanak, naskah drama anak, dongeng yang menarik dsb. 7etelah membaca anakanak diminta untuk menceritakan kembali alur cerita dan karakterkarakter tokoh. =atihan membaca pada hakekatnya sebagai latihan dasar bagi anakanak untuk menyampaikan pikirannya secara jelas. >epentingan praktis lainnya adalah untuk belajar
mengucapkan dialog dalam permainan drama kelak. %! Penguasaan Sarana Eks&resi
'edia sarana ekspresi seorang pemain drama adalah tubuh, suara -okal! dan sukma ?endra, *+!. Pengolahan tubuh anakanak ditekankan pada aspek koordinasi dalam melakukan akting. >oordinasi itu terkait dengan menciptakan gerak sesuai dengan kebutuhan pemanggungan. Anakanak ditunjukkan tentang sikap tubuh yang baik di atas pentas.
Penguasaan sarana ekspresi merupakan ketrampilan bermain dalam menggunakan peralatanperalatan ekspresinya tubuh, -okal dan sukma! ?endra, *+!. 7alah satu teknik bermain yang bisa ditempuh adalah dengan memberi isi pada pengucapanpengucapan dialog dengan penekanan makna yang terkandung di dalamnya. 7eindah apa pun dialog dalam drama tidak akan hidup apabila diucapkan dengan datar. Pada latihan anakanak ditunjukkan bahwa cara pengucapan berbeda akan melahirkan makna berbeda.
Dalam bermain diperlukan pula teknik pengembangan agar pertunjukan tidak monoton. Anakanak dilatih mengenali suasana yang ada pada setiap adegan seperti suasana penih, gembira kekacauan dsb. >etika anakanak telah mengenali suasana dari setiap adegan maka mereka dilatih menciptakan suasana dengan berbagai cara seperti dialog, gerakan, peman$aatan ilustrasi musik, e$ek suara, pencahayaan dsb.
7arana ekspresi mencakup olah tubuh, olah suara, dan olah rasa. '(! )lah Tu#uh
=atihan olah tubuh adalah kegiatan melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. 5lah tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan.
a!. =atihan pemanasan warm-up!, yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dengan cara meregangkan otot atau melemaskan otototot. "eknis yang dipakai bisa dengan melakukan gerakan yang ada dalam gerakan senam kelenturan.
b!. =atihan inti, yaitu latihan gerakan yang akan dilatihkan atau latihan gerakan sesuai kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
c!. =atihan pendinginan adalah latihan dengan gerakan yang dapat menimbulkan e$ek relaksasi, sehingga membantu menghantarkan pemain kedalam proses konsentrasi
;ungsi utama dari latihan olah tubuh ini adalah menjadikan organ tubuh lentur sehingga leluasa dan luwes jika digerakkan ketika sedang bermain peran.
(! )lah Suara
Pengolahan suara atau -okal pada anakanak ditekankan pada penciptaan nada dalam dialog. Penciptaan nada dapat memberi e$ek tertentu pada dialog sesuai dengan kandungan makna di dalamnya 1arymawan, *+!. Anakanak diajak
memainkan berbagai macam warna suara. =atihan ini akan memberikan ketrampilan berdialog pada anakanak.
)ntuk menjadi pemain teater yang baik, maka dia harus mempunyai dasar suara atau -okal yang baik pula. “0aik” disini dapat diartikan sebagai berikut.
a!. Dapat terdengar seluruh penonton sampai posisi paling belakang b!. elas secara artikulasi yaitu pengucapan yang tepat
c!. 0aik secara intonasi yaitu baik dalam lagu dialog
d!. "ersampaikan misi atau pesan yang disampaikan melalui dialog e!. "idak monoton
Dalam latihan olah suara perlu diperhatikan dan dipertimbangkan olah perna$asan sebagai dasar pelatihan. "eknik perna$asan yang digunakan dalam teater
adalah perna$asan dia$ragma. 7elanjutnya, setelah mampu melakukan perna$asan dia$ragma latihan olah suara ditekankan untuk melatih artikulasi, intonasi, dan diksi sehingga kalimat yang diucapkan jelas dan enak didengar.
"(. )lah Rasa
Dalam latihan olah rasa atau sukma penekannya pada $aktor emosi. Anak anak dibimbing untuk mampu menumbuhkan emosi sesuai dengan tuntutan peran. Apabila anakanak telah mampu menumbuhkan emosi, maka anakanak dirangsang untuk mengembangkan emosi sesuai dengan takaran peran. Pada pihak lain, anak anak juga dilatih untuk mengendalikan emosi, agar kelak bisa mengontrol perkembangan emosi yang berlebih. >etika anakanak terlatih mengelola emosi maka kehidupannya akan terkontrol dengan baik. 5leh karena itu, pengelolaan emosi anak mendapat latihan yang besar.
Pemeran atau pemain teater membutuhkan kepekaan rasa, agar dapat menghayati karakter tokoh. 7emua emosi tokoh yang dimainkan harus mampu diwujudkan. 5leh karena itu, latihanlatihan yang mendukung kepekaan rasa perlu dilakukan. "erlebih dalam konteks aksi, reaksi, dan responsi. 7eorang pemeran tidak hanya mengekspresikan karakter tokoh yang perankan saja, tetapi juga harus memberikan respon terhadap ekspresi tokoh lainnya. =atihan atau kegiatan olah rasa ini dapat dilakukan dengan cara latihan konsentrasi dan imajinasi.
Cilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam tahap pelatihan dasar pemeranan adalah:
b!. >erjasama dengan peserta yang lain sewaktu melaksanakan nomornomor latihan olah tubuh, suara, dan rasa!
c!. Percaya diri dalam berekspresi atau melakukan kegiatan dalam latihan
d!. >erja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai tujuan yang diharapkan e!. >omunikati$ dalam arti mampu menjalin komunikasi baik dengan rekan
ataupun pelatih
Dalam kehidupan seharihari setiap anak pasti memiliki watak yang berbeda, sehingga pemahaman terhadap perwatakan akan mengantarkan mereka pada bentuk pergaulan yang lebih baik. ohn 1arrop dan 7abih ?. %pstein *++3! mengatakan bahwa latihan perwatakan mencakup aspek $isiologis, psikologis dan sosiologis Dalam latihan $isiologis anakanak diminta mengidenti$ikasi aspek $isiologis teman temannya seperti jenis kelamin, usia, postur, warna kulit, dan semua aspek $isik lainnya. 7elanjutnya, anakanak diminta mengidenti$ikasi aspek $isiologis pada cerita anakanak atau dongeng yang pernah dibaca selama pelatihan.
Aspek psikologis terkait dengan sikap, moti-asi, emosi, keinginan, dorongan dan intelektual ohn 1arrop dan 7abih ?. %pstein, *++3!. =atihan aspek ini dimulai dengan sebuah permainan yang disebut “perangakap raksasa”. 'elalui permainan ini dihadapkan pada berbagai jebakan. Pada setiap jebakan anakanak harus dapat menjawab pertanyaanpertanyaan sang raksasa seputar kondisi psikologis anakanak. Dengan latihan ini anakanak lebih mengenal dirinya. 7elanjutnya anakanak dikenalkan pada perwatakanperwatakan tokoh cerita, dongeng maupun drama.
Aspek sosilogis terkait dengan ciriciri status ekonomi, pro$esi, agama, kekerabatan dsb ohn 1arrop dan 7abih ?. %pstein, *++3!. Pada latihan ini anak anak diminta mencatat pro$esi orang tuanya, jenis pakaian yang biasa dipakai seseorang sesuai dengan pro$esinya. Dari identi$ikasi pakaian dikembangkan pada peralatan yang dipakai dalam sebuah pro$esi, sehingga anakanak berlatih memahami perwatakan secara lebih utuh.
=atihan perwatakan adalah latihan untuk menjadi karakter tokoh yang akan diperankan. =atihan ini dimulai dari ta$sir terhadap tokoh yang akan diperankan, obser-asi karakter, eksplorasi karakter, kolaborasi antarkarakter, dan latihan dengan tata artistik.
7ebelum memainkan sebuah tokoh dalam cerita, seorang pemain harus mengenali tokoh tersebut melalui in$ormasi yang didapatkan dari dalam cerita. "okoh tersebut harus diketahui wataknya atau si$atnya apakah sombong, jahat, atau baik budi. "okoh tersebut harus pula diketahui perannya dalam cerita apakah ia antagonis, protagonis, tritagonis atau hanya sekedar tokoh $iguran. "okoh tersebut harus pula diketahui ciriciri $isiknya dan status sosialnya. 7emua in$ormasi ini sangat diperlukan sehingga calon pemeran dan mena$sirkan dan mempraktikkannya.
b%& 'bser(asi Karakter
7etelah mendapatkan in$ormasi mengenai peran yang akan dimainkan seorang pemeran memerlukan obser-asi atau pengamatan secara nyata dalam kehidupan untuk menemukan model acuan dari orangorang yang diamati tersebut. 'odel acuan yang sesuai dengan karakter tokoh yang akan dimainkan berikutnya diamati secara detil sehingga gaya dan tingkah lakunya dapat diadaptasikan ke dalam praktik pemeranan. Alangkah lebih baik jika ciriciri karakter orang yang diamati ini dicatat
sehingga nantinya akan mudah untuk diaplikasikan.
c%& )ksplorasi Karakter
%ksplorasi karakter adalah kegiatan mengembangkan gaya atau perilaku karakter yang akan dimainkan berdasar catatan hasil pengamatan obser-asi!. Baya dan perilaku ini disesuaikan dengan tuntutan cerita. 5leh karena itu dalam mengembangkan gaya dan perilaku karakter ini harus tidak boleh lepas dari tuntutan cerita.
d%& Kolaborasi "ntarkarakter
>erjasama antarkarakter atau kolaborasi ini sangat diperlukan ketika latihan sudah mengarah pada adeganadegan dalam cerita di mana karakter yang satu akan bertemu dengan karakter yang lain. >erjasama antarkarakter ini dimaksudkan agar
tidak terjadi kekakuan atau ekspresi karakter yang berjalan sendirisendiri sehingga tidak terjadi komuikasi yang alami dan mengakibatkan makna atau maksud adegan menjadi kabur. "idak jarang, pemain teater itu hanya bermain menurut ta$sirnya sendiri tanpa menghiraukan yang lainnya. 5leh karena itu sangat diperlukan latihan aksireaki dan response antarkarakter dalam setiap adegan sehingga kerjasama terbentuk dengan baik dan komunikasi peran menjadi alami.
=atihan dengan artistik dilakukan ketika semua pemain sudah memahami cerita yang akan dimainkan dan karakter yang akan diperankan. 0entuk latihan ini berupa adeganadegan yang mana pemain menyesuaikan dirinya dengan aspek tata artistik seperti tata rias dan busana, dekorasi panggung, tata cahaya, dan ilustrasi musik atau salah satu di antaranya.
Cilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam tahap pemeranan karakter ini adalah#
*!. Disiplin dalam hal ketepatan waktu latihan
2!. >erjasama dengan peserta yang lain sewaktu melaksanakan latihan obser-asi, eksplorasi, dan kolaborasi antarkarakter serta ketika latihan dengan tata artistik (!. Percaya diri dalam memainkan karakter yang akan diperankan
4!. >reati$ dalam mengembangkan laku karakter
!. >omunikati$ dalam arti mampu menampilkan karakter peran sesuai amanat 6erita.
D; PR)SES PEMENTASAN
7ekalipun telah memiliki kemampuan bermain teater berkat pelatihan yang diberikan oleh seorang instruktur pendamping!, tetapi dalam sebuah pementasan teater mereka tidak bisa bekerja sendiri. 'ereka harus didampingi seorang sutradara. 7utradara adalah orang yang membantu melatih pemain, mengarahkan permainan, membimbing dan sumber inspirasi dalam pertunjukan. 7utradara harus menguasai permainan dan artistik. >ecakapan seorang sutradara akan menentukan sebuah pertunjukan.
"ahap proses pementasan mencakup persiapan pementasan. Dalam hal ini seorang instruktur pendamping! dan para pemain harus memahami serta mengha$al barisbaris kalimat dialognya sehingga cerita bisa berjalan secara menyeluruh. Dalam proses pementasan ini mulai dibentuk pula kepanitiaan pentas. 7elanjutnya tahap proses pementasan seperti di bawah ini.
1; >epanitiaan Pentas
>epanitiaan dibentuk untuk mengatur penyelenggaraan pementasan. Pementasan di sini tidak haru dilakukan di panggung tetapi bisa juga di selenggarakan di dalam kelas dengan penonton temanteman sekolah sendiri. "ugas panitia adalah mengatur jalannya pementasan mulai dari penonton datang sampai pertunjukan selesai di mana ada yang bertindak sebagai penerima tamu, pengatur penonton, pembawa acara, pembantu rias dan busana, dekorasi, dan lain sebagainya.
2; Bladi 0ersih
Bladi bersih adalah latihan keseluruhan dan lengkap sebagai model dari pentas yang sesungguhnya di mana kerja panitia juga sudah dimulai. Ca mun sebelum gladi bersih, latihan secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita sudah sering pula dilakukan sehingga pemain benarbenar siap.
3; Pentas
Pementasan dapat diselenggarakan di mana saja dengan ketersediaan sarana dan prasaran yang ada, tidak harus di gedung pertunjukan. Inti dari penyelenggaraan pentas adalah unjuk kerja para pemain dan kepanitaan serta kerjasama di antara
mereka. 4; %-aluasi
%-aluasi dilakukan untuk memberikan penilaian atas pentas yang telah dilakukan. %-aluasi lebih bersikap re$leksi sehingga semua yang terlibat menyadari kekurangan dan mau memperbaikinya untuk kegiatan yang akan dat ang.
Cilai karakter yang dapat diintegrasikan dalam proses pementasan#
a; Disiplin dalam hal ketepatan waktu latihan dan menjalankan prosedur latihan b; >erjasama dengan peserta yang lain baik dari tim panitia maupun tim pemain c; Percaya diri dalam memainkan peran dan melaksanakan tugas kepanitiaan d; >reati$ dalam mengembangkan permainan dan melaksanakn tugas kepanitiaan
pentas
e; >erja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai hasil yang dinginkan
f; >omunikati$ dalam arti mampu menjalin komunikasi dengan seluruh rekan kerja produksi pementasan untuk mencapai hasil yang maksimal
5; Penjadwalan
adwal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni teater dibuat dan disesuaikan dengan jumlah minggu e$ekti$ per semester. 6ontoh sebagai berikut.
No Kegiatan Minggu * 2 ( 4 @ 9 + *3 ** *2 *( *4 * *@ *9 * *. Dasar Pemeranan# ; Pengetahuan "eater ; >osentrasi ; Pembacaan Caskah ; 5lah "ubuh ; 5lah 7uara ; 5lah ?asa
2. Pemeranan >arakter# ; "a$sir karakter ; 5bser-asi karakter ; %ksplorasi karakter ; >olaborasi antarkarakter
; =atihan dengan tata artistik (. Proses Pementasan# ; >epanitiaan pentas ; =atihanlatihan adegan ; Bladi bersih 4. Pementasan
. %-aluasi dan laporan
6; Penilaian a; enis Penilaian
Penilaian yang dilakukan adalah penilain proses dan penilaian unjuk kerja. 1; Penilaian proses dilakukan sesuai tahap pelatihan yang dilakukan dan untuk mengukur sikap peserta didik selama mengikuti pelatihan.
2; Penilaian unjuk kerja digunakan untuk mengukur kemampuan atau keterampilan peserta didik dalam berteater sesuai tugas dan peran yang diberikan.
b; ;ormat Penilaian Proses
Di bawah ini adalah contoh $ormat penilaian proses selama pelatihan yang dibagi dalam ( tahap pelatihan yaitu, pemeranan dasar, pemeranan karakter, dan proses pementasan
1; Penilaian proses pada tahap latihan dasar pemeranan
N) NAMA PESERTA
!
$atihan Dasar Pemeranan
SK)R NI$AI > e r j a > e r a s > e r j a s a m a P e r c a y a D i r i D i s i p l i n > o m u n i k a t i $ * 2
( 4 dst
?ubrik penilaian#
a; Disiplin dalam hal ketepatan waktu latihan, keakti$an dalam latihan bobot penilaian *E!
b; >erjasama dengan peserta yang lain sewaktu melaksanakan nomornomor latihan olah tubuh, suara, dan rasa! bobot penilaian 2E!
c; Percaya diri dalam berekspresi atau melakukan kegiatan dalam latihan hingga muncul kemandirianbobot penilaian *E!
>erja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ada totalitas dalam latihan untuk menambah penguasaan potensi seninyabobot penilaian (3E!
d; >omunikati$ dalam arti mampu menjalin komunikasi baik dengan rekan ataupun pelatih, mampu beradaptasi dengan baik. bobot penilaian *E!
2; Penilaian proses pada tahap latihan pemeranan karakter
N) NAMA PESERTA
!
$atihan Pemeranan Karakter
SK)R NI$AI D i s i p l i n > e r j a s a m a P e r c a y a D i r i > r e a t i $ > o m u n i k a t i $ * 2 ( 4 dst ?ubrik penilaian#
a; Disiplin dalam hal ketepatan waktu latihan 0obot Cilai *E!
b; >erjasama dengan peserta yang lain sewaktu melaksanakan latihan obser-asi, eksplorasi, dan kolaborasi antarkarakter serta ketika latihan dengan tata
c; Percaya diri dalam memainkan karakter yang akan diperankan0obot Cilai *E! d; >reati$ dalam mengembangkan laku karakter0obot Cilai (3E!
e; >omunikati$ dalam arti mampu menampilkan karakter peran sesuai amanat cerita0obot Cilai *E!
3; Penilaian proses pada tahap proses pementasan
N) NAMA PESERTA ! Proses Pementasan SK)R NI$AI D i s i p l i n > e r j a s a m a P e r c a y a D i r i > r e a t i $ > e r j a > e r a s > o m u n i k a t i $ * 2 ( 4 Dstnya ?ubrik penilaian#
a; Disiplin dalam hal ketepatan waktu latihan dan menjalankan prosedur latihan 0obot Cilai *E!
b; >erjasama dengan peserta yang lain baik dari tim panitia maupun tim pemain 0obot Cilai *E!
c; Percaya diri dalam memainkan peran dan melaksanakan tugas kepanitiaan0obot Cilai (3E!
d; >reati$ dalam mengembangkan permainan dan melaksanakn tugas kepanitiaan pentas0obot Cilai *E!
e; >erja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai hasil yang dinginkan 0obot Cilai 2E!
f; >omunikati$ dalam arti mampu menjalin komunikasi dengan seluruh rekan kerja produksi pementasan untuk mencapai hasil yang maksimal0obot Cilai *E!
>eterangan penilaian berlaku untuk semua tahap pelatihan! #
7kor ( katagori Baik *B(+ skor 2 katagori ,uku& *,(+ skor * katagori Kurang *K(
Cilai Akhir#
?entang Cilai#
+3 8 *33 F sangat memuaskan @ 8 + F memuaskan
G@ F kurang memuaskan
6atatan: diharapkan skor yang diberikan minimal 2 atau 6 cukup!
c; ;ormat Penilaian )njuk kerja
Di bawah ini adalah contoh $ormat penilaian unjuk kerja untuk menilai pementasan dan kerja panitia pentas.
1; Penilaian unjuk kerja pementasan
N) NAMA PESERTA
!
n.uk Ker.a Pementasan SK)R NI$AI
P e n g h a y a t a n > a r a k t e r > e t e r s a m p a i a n p e s a n c e r i t a > e r j a s a m a a n t a r p e m a i n > e p e k a a n t e r h a d a o t a t a a r t i s t i k * 2 ( 4 dst ?ubrik penilaian# H *33
∑ skor yang diperoleh skor maksimal
a; Penghayatan karakter adalah kemampuan pemain dalam memerankan karakter sesuai tuntutan peran dalam cerita 0obot Cilai (E!
b; >etersampaian pesan cerita merupakan kemampuan pemain untuk
mengungkapkan ekspresi baik melalui bahasa gerak maupun bahasa -erbal sehingga makna ekspresi atau pesan yang disampaikan dipahami oleh penonton 0obot Cilai 2E!
c; >erjasama antarpemain adalah kemampuan pemain dalam melakukan aksi, reaksi dan response sehingga adegan yang ditampilkan nampak hidup 0obot Cilai 2E! d; >epekaan terhadap tata artistik adalah kemampuan pemain untuk menyesuiakan
dirinya ketika bermain terhadap rias busana yang dikenakan, dekorasi panggung yang ada, ilustrasi musik serta tata cahaya yang digunakan dalam pementasan 0obot Cilai *E!
2; Penilaian unjuk kerja kepanitiaan
N) NAMA PESERTA
!
n.uk Ker.a Ke&anitiaan SK)R NI$AI 0 e k e r j a s e s u a i t u g a s n y a > o m u n i k a s i P r o s e d u r " a r g e t c a p a i a n * 2 ( 4 Dstnya ?ubrik penilaian#
a; 0ekerja sesuai tugasnya merupakan kemampuan untuk bekerja berdasar bidang kerja dan deskripsi tugas yang diberikan 0obot Cilai (3E!.
b; >omunikasi adalah kemampuan untuk menjalin hubungan dan pesan dengan r ekan kerja dalam rangka memenuhi kewajiban kerja bersama 0obot Cilai 23E!
c; Prosedur adalah kemampuan bekerja sesuai tahapan dan perencanaan kerjanya 0obot Cilai (3E!
d; "arget capaian adalah kemampuan untuk mencapai target kerja yang telah ditetapkan 0obot Cilai 23E!
>eterangan penilaian berlaku untuk penilaian unjuk kerja pementasan dan kepanitiaan! #
7kor ( katagori Baik *B(+ skor 2 katagori ,uku& *,(+ skor * katagori Kurang *K(
Cilai Akhir#
?entang Cilai#
+3 8 *33 F sangat memuaskan @ 8 + F memuaskan
G@ F kurang memuaskan
6atatan: diharapkan skor yang diberikan minimal 2 atau 6 cukup! H *33
∑ skor yang diperoleh skor maksimal