• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan ABSTRAK"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh Mansur HR

Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendidik tentang penilaian autentik kurikulum 2013 dan implementasinya di SMA. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik meliputi penilaian pada aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Bentuk penilaian autentik pada aspek sikap adalah: 1) observasi; 2) penilaian diri; 3) penilaian antar peserta didik; dan 4) jurnal, sedangkan bentuk

penilaian autentik pada aspek pengetahuan adalah: 1) tes tertulis; 2) observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan; dan 3) penugasan. Adapun bentuk penilaian autentik pada aspek keterampilan adalah: 1) penilaian unjuk kerja; 2) penilaian projek; 3) penilaian produk; dan 4) penilaian portofolio.Langkah-langkah mengimplementasikan penilaian autentik meliputi: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) analisis (pengolahan nilai); dan 4) pelaporan.

Kata kunci: implementasi, penilaian, autentik, kurikulum 2013 ABSTRACT

This paper aims to provide information to educators about authentic assessment curriculum of 2013 and its implementation in high school. Authentic assessment is a form of assessment that requires students to show attitude, using the knowledge and skills gained from learning to perform tasks in real situations. Authentic assessment includes assessing the aspects of attitudes, knowledge, and skills. Forms of authentic assessment in attitude aspects are: 1) observation; 2) self-assessment; 3) an assessment of learners; and

4) journals, while the form of authentic assessment on aspects of knowledge are: 1) a written test; 2) observation of discussions, question and answer and conversation;

and 3) assignment. The form of authentic assessment on the skills aspect is: 1) assessment of their performance; 2) the assessment of the project; 3) the assessment of the product; and 4) portfolio assessment. Measures implementing authentic assessment include: 1) planning; 2) implementation; 3) analysis (processing value); and 4) reporting.

(2)

2 A. Pendahuluan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mohammad Nuh) dalam Mangunwijaya VII (2013:xvi) mengemukakan bahwa tidak ada kurikulum yang abadi, kurikulum berubah karena perubahan zaman bukan karena kurikulum yang sekarang jelek atau salah. Oleh karena itu perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menjadi Kurikulum 2013 adalah merupakan upaya untuk merespon perubahan zaman tersebut. Perubahan KTSP 2006 ke Kurikulum 2013 meliputi 4 (empat) elemen, yakni

perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian (Kemendikbud, 2013). Pada KTSP 2006, SKL diturunkan dari Standar Isi sehingga penekanannya lebih banyak pada aspek pengetahuan. Pada Kurikulum 2013, SKL diturunkan dari kebutuhan, sehingga dirinci menjadi SKL Sikap, SKL Pengetahuan dan SKL Keterampilan, karena tiga aspek inilah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja.

Perubahan pada Standar Isi, yakni bahwa pada KTSP 2006 Standar Isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (SKL Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran, sedangkan pada Kurikulum 2013 Standar Isi diturunkan dari SKL melalui Kompetensi Inti (KI). KI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. KI terdiri KI sikap spiritual, KI sikap sosial, KI pengetahuan dan KI keterampilan.

Pada Standar Proses yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran, perubahan yang terjadi yakni, bahwa pada KTSP 2006 kegiatan pembelajaran cenderung berbasis konten (materi) sehingga lebih terpusat pada guru. Pada Kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas melalui pendekatan saintifik dan kontekstual sehingga kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik.

Adapun perubahan yang terjadi pada Standar Penilaian yakni, bahwa pada KTSP 2006 penilaian lebih menekankan pada aspek pengetahuan, sedangkan penilaian pada Kurikulum 2013 meliputi tiga aspek yakni penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai SKL yang ingin dicapai. Nilai dari ketiga aspek tersebut dideskripsikan pada buku rapor peserta didik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penilaian dalam Kurikulum 2013 pendekatan utamanya adalah penilaian autentik.

Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum 2013, maka Kemendikbud telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) tentang Implementasi Kurikulum 20013. Diklat yang dimaksud antara lain, diklat penyiapan Narasumber Nasional, diklat

(3)

3

Instruktur Nasional dan diklat Guru Sasaran. Disamping itu untuk lebih memantapkan implementasi Kurikulum 2013, juga telah dilakukan diklat Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Instruktur Nasional yang akan mendampingi guru sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Serangkaian diklat tersebut dimaksudkan agar para guru lebih siap dan tidak mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Namun dari hasil monitoring dan evaluasi tentang implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh LPMP Provinsi Sulawesi Selatan di beberapa sekolah pada tahun 2014, diperoleh informasi bahwa masih banyak guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kesulitan yang dimaksud meliputi kesulitan dalam hal: (1) pengembangan indikator Kompetensi Dasar yang menjadi acuan untuk menentukan materi pembelajaran dan penyusunan instrumen penilaian, (2) perumusan tujuan pembelajaran yang mengakomodasi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, (3) perancangan kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas yang merupakan karakteristik Kurikulum 2013, (4) pengembangan instrumen penilaian autentik dan mengimplementasikannya dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Oleh karena itu dipandang perlu adanya upaya untuk memberikan informasi tambahan yang lebih spesifik dan praktis kepada guru tentang Kurikulum 2013 dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya yang dimaksud adalah melalui tulisan dalam bentuk artikel di media massa termasuk melalui website yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Untuk maksud tersebut, maka melalui tulisan ini penulis menguraikan hal-hal yang masih merupakan kendala bagi para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di satuan pendidikan khususnya di SMA. Namun mengingat luasnya permasalahan yang dialami guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagaimana uraian di atas, dan terbatasnya informasi yang bisa disajikan dalam sebuah artikel, maka dalam tulisan ini penulis membatasi uraian pada aspek penilaian, yang secara spesifik penekanannya pada “Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 di SMA.”

B. Konsep Penilaian Autentik Kurikulum 2013

Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

(4)

4

sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan penilaian non-autentik, tetapi pendekatan utama dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah penilaian autentik.

Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Bentuk penilaian autentik untuk menilai kompetensi sikap peserta didik, antara lain: 1) observasi; 2) penilaian diri; 3) penilaian teman sebaya; dan 4) penilaian jurnal,

sedangkan bentuk penilaian untuk kompetensi pengetahuan antara lain: 1) tes tertulis; 2) observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan; dan 3) penugasan. Adapun

bentuk penilaian untuk kompetensi keterampilan adalah: 1) penilaian unjuk kerja; 2) penilaian projek; 3) penilaian produk; dan 4) penilaian portofolio.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 – 1,00 dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian (ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, ujian sekolah). Nilai ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat Baik (B), sedangkan nilai ketuntasan belajar untuk pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf. Ketuntasan belajar pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 (predikat B-), dan untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 (predikat B-).

C. Implementasi Penilaian Autentik

Penilaian autentik oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu menurut Muslich (2011:76) langkah-langkah dalam mengimplementasikan penilaian autentik disesuaikan dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan.

Dalam konteks kurikulum 2013, langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan penilaian autentik adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam melakukan penilaian autentik kurikulum 2013 tentu diawali dengan perencanaan. Kegiatan perencanaan meliputi:

(5)

5

a. Menganalisis Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti 3 (KI-3) yakni Pengetahuan yang akan dibelajarkan ke peserta didik.

Analisis KD dari KI-3 (pengetahuan) meliputi: 1) mengembangkan indikator pencapaian KD; 2) menentukan materi pembelajaran; 3) menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan; 4) menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; dan 5) menentukan bentuk dan instrumen penilaian yang akan digunakan. Contoh: Seorang guru ekonomi akan membelajarkan KD: 3.2 “Menganalisis Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya” (Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014), maka terlebih dahulu guru tersebut mengembangkan indikator dari KD 3.2. Indikator dari KD tersebut, misalnya: 1) menjelaskan inti masalah ekonomi; 2) mengidentifikasi

faktor-faktor penyebab kelangkaan; 3) mengidentifikasi cara mengatasi kelangkaan; 4) mengidentifikasi macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan; 5) mendeskripsikan alasan menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan.

Jika indikator dari KD 3.2 seperti tersebut di atas, maka materi pokok pembelajarannya adalah “Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya” dengan uraian materi; Inti masalah ekonomi, Faktor-faktor penyebab kelangkaan, Cara mengatasi kelangkaan, Macam-macam kebutuhan dan Alat pemuas kebutuhan, Alasan menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Selanjutnya menentukan strategi, metode serta media pembelajaran yang akan digunakan berdasarkan karakteristik materi yang akan dibelajarkan.

Mengingat materi yang akan dibelajarkan pada KD 3.2 berangkat dari masalah yang dihadapi dalam bidang ekonomi, yakni “Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya”, maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk

membelajarkan materi tersebut adalah “Problem Based Learning” (Pembelajaran Berbasis Masalah), dengan metode tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

Berdasarkan materi yang akan dibelajarkan, serta strategi dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka ditentukanlah tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta bentuk dan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut.

b. Menganalisis KD dari KI-4 yakni aspek keterampilan yang akan dicapai peserta didik dalam membelajarkan KD dari KI-3.

Setelah menentukan materi pelajaran dan rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, selanjutnya menentukan KD dari KI-4 (Keterampilan) yang akan dicapai peserta didik dalam membelajarkan KD dari KI-3 (pengetahuan). Jika KD dari

(6)

6

KI-3 yang akan dibelajarkan adalah KD: “3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya”, seperti contoh di atas, maka KD dari KI-4 yang akan dicapai adalah KD: “4.2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya” (Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014). Selanjutnya mengembangkan indikator dari KD 4.2. Indikator tersebut, misalnya: 1) Membuat laporan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya; 2) Melaporkan/mempresentasikan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya.

c. Menganalisis KD dari KI-1 (sikap spiritual) dan KD dari KI-2 (sikap sosial) yang akan dicapai peserta didik dalam membelajarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.

Setelah menentukan rancangan kegiatan pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari KI-4, selanjutnya menentukan KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang bisa diintegrasikan dalam pembelajaran tersebut, serta mengembangkan indikatornya. Berdasarkan KD 3.2 dan KD 4.2 yang akan dibelajarkan serta rancangan pembelajarannya sebagaimana uraian di atas, maka KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang akan diintegrasikan dalam pembelajaran tersebut adalah KD 1.1 dan KD 2.1.

KD 1.1 adalah “Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan”. Contoh indikator KD tersebut adalah: 1) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; 2) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri dalam memenuhi kebutuhan; 3) mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu, sedangkan KD 2.1 adalah “Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analisis dalam mengatasi permasalahan ekonomi” Muatan sikap sosial yang ada pada KD 2.1 tersebut adalah: jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analisis.

Muatan sikap soaial dari KD 2.1 tersebut tidak harus dinilai secara keseluruhan dalam satu kali pertemuan karena harus disesuaikan juga dengan karakteristik materi yang akan dibelajarakan, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, dan waktu yang tersedia. Misalnya dalam kegiatan pembelajaran tersebut, guru akan menilai sikap jujur, disiplin, dan tanggung jawab, maka sikap tersebut dibuatkan indikatornya untuk dijadikan acuan dalam melakukan penilaian sikap. Contoh indikator Jujur: 1) tidak menyalin tugas orang/kelompok lain; 2) mengungkapkan perasaan apa adanya; 3) membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya; 4) tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan (tes formatif). Contoh indikator Disiplin: 1) masuk kelas tepat waktu; 2) tertib dalam mengikuti pelajaran; 3) membawa buku teks mata pelajaran; 4) mengumpulkan tugas tepat waktu. Contoh indikator Tanggung jawab:

(7)

7

1) aktif menggali sumber; 2) mengerjakan tugas dengan baik; 3) meminta maaf jika melakukan kesalahan; 4) menerima risiko dari tindakan yang dilakukan.

d. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Tujuan pembelajaran idealnya memuat unsur-unsur ABCD, yaitu A (audience) yakni siswa, B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai (misalnya membedakan, menjelaskan, dan lain lain), C (condition), yakni kondisi atau kegiatan yang akan dilakukan siswa (misalnya membaca teks, mengamati gambar, diskusi, dan lain lain), D (degree), yakni tingkatan (misalnya dengan benar, sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, jujur, dan lain lain).

Berdasarkan KD 3.2 dan KD 4.2 beserta indikator yang akan dicapai sebagaimana uraian di atas, serta KD 1.1 dan KD 2.1 yang akan diintegrasikan dalam pembelajaran tersebut, maka tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut: 1) Dengan mengamati gambar dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan Inti masalah ekonomi dengan disiplin; 2) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya Kelangkaan dengan penuh tanggung jawab; 3) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan cara-cara mengatasi kelangkaan dengan jujur; 4) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengolongkan macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan dengan disiplin; 5) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mendeskripsikan alasan dalam menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan dengan tanggung jawab; 6) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat membuat laporan dan melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya dengan jujur

e. Merancang skenario pembelajaran untuk mencapai KD yang akan dibelajarkan yakni KD dari KI-3 (pengetahuan), KD dari KI-4 (keterampilan), KD dari KI-1 (sikap spiritual), dan KD dari KI-4 (sikap sosial).

Untuk membelajarkan KD 3.2, KD 4.2, KD 1.1, dan KD 2.1 sebagaimana yang dicontohkan di atas, maka strategi pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (pembelajaran berbasis masalah) karena strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik materi dari KD 3.2. Selanjutnya guru menentukan skenario atau langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang telah dipilih.

Adapun skenario/langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan strategi

(8)

8

Fase 1 : Oroientasi siswa kepada masalah

 Siswa diminta untuk mencermati (mengamati) gambar-gambar/foto-foto tentang sumber daya ekonomi yang langka dan menyebutkan masalah apa yang terkandung dari gambar tersebut. Berdasarkan ide pokok yang mereka temukan, guru menuliskan topik pembelajaran di papan tulis yaitu “Kelangkaan”.

 Guru bersama siswa mendiskusikan pengertian kelangkaan. Siswa diminta menuliskan pengertian kelangkaan di papan tulis.

 Siswa diminta merumuskan pertanyaan (menanya) yang dapat mereka teliti (cari jawabannya) mengenai kelangkaan. Contoh pertanyaan misalnya (1) mengapa terjadi kelangkaan?, (2) bagaimana cara mengatasi kelangkaan? Semua pertanyaan siswa ditulis di papan tulis.

Fase 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

 Sampaikan kepada siswa bahwa mereka belajar melalui penyelidikan/penelitian sederhana untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka.

 Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Masing-masing kelompok diberi LKS untuk dikerjakan (mengumpulkan informasi)

Fase 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

 Guru membimbing siswa melakukan kegiatan dipandu oleh LKS.

 Peserta didik melakukan pencermatan data (mengasosiasi) yang diperoleh mengenai faktor penyebab kelangkaan dan cara mengatasinya.

 Guru berkeliling mengamati hasil/cara kerja siswa dan memberikan bantuan bagi kelompok yang membutuhkan

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Setelah selesai siswa mengerjakan tugas, guru meminta juru bicara masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerjanya (mengkomunikasikan).

 Siswa lainnya diminta menanggapi dan guru bertindak sebagai fasilitator

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

 Guru memantapkan pemahaman siswa dengan membuat rangkuman dengan cara mengajukan pertanyaan, seraya menganalisis langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan siswa.

(9)

9

f. Menentukan bentuk dan instrumen penilaian autentik yang akan digunakan untuk menilai aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran tersebut.

Berdasarkan contoh KD yang akan dibelajarkan sebagaimana uraian di atas, maka contoh Instrumen Penilaian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1) Penilaian Sikap

a) Sikap Spiritual (Berprilaku Syukur)

(1) Bentuk Penilaian : Observasi (2) Instrumen Penilaian : Skala Penilaian (3) Contoh Instrumen Penilaian :

No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah Skor Nilai

a b c

Keterangan

a = Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa b = Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri c = Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu Skor : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Kadang-kadang 1 = Tidak pernah Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = b) Sikap Sosial

1) Bentuk Penilaian : Observasi 2) Instrumen Penilaian : Daftar Cek 3) Contoh Instrumen Penilaian :

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai/Skor

Jujur Disiplin Tanggung Jawab

a b c d Skor Nil ai e f g h Skor Nil ai i j k l Skor Nil ai Keterangan:

a. Tidak menyalin tugas orang/kelompok lain. b. Mengungkapkan perasaan apa adanya

c. Membuat laporan berdasarkan data/informasi apa adanya d. Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/tes formatif e. Masuk kelas tepat waktu

f. Tertib dalam mengikuti pelajaran g. Mengerjakan tugas yang diberikan

(10)

10 h. Mengumpulkan tugas tepat waktu i. Aktif menggali sumber

j. Mengerjakan tugas dengan baik

k. Meminta maaf jika melakukan kesalahan l. Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan Skor :

Jika siswa melakukan (Ya) skornya 1, jika siswa tidak melakukan skornya 0. Nilai setiap aspek = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 2) Penilaian Pengetahuan

a. Bentuk Penilaian : (1) Penilaian tertulis

(2) Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan b. Instrumen Penilaian :

(1) Tes

(2) Lembar observasi c. Contoh Instrumen Penilaian :

(1) Tes N o Butir Soal Kriteria Jawaban Skor peroleh an (a) Skor maksi mal (b) Bobot (c) Nilai = a/b x c 1 Jelaskan Inti masalah

Ekonomi 5 15 2 Identifikasikanlah penye bab terjadinya kelangkaan 4 20 3 Jelaskan cara-cara mengatasi kelangkaan 4 20 4 Uraikanlah

macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

5 25

5 Jelaskan alasan dalam menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan

5 20

Jumlah Bobot dan Nilai 100

Masing-masing butir soal mempunyai skor dan bobot yang berbeda, tergantung dari tingkat kesulitan soal dan kedalaman materi yang ditanyakan. Bobot maksimal dari seperangkat tes adalah 10 atau 100. Angka tersebut menunjukkan nilai tertinggi yang mungkin diperoleh peserta didik. Nilai setiap butir soal diperoleh dari skor yang diperoleh peserta didik dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot soal

(11)

11

tersebut. Nilai akhir peserta didik diperoleh dari penjumlahan nilai dari masing-masing butir soal.

(2) Lembar observasi pengetahuan Nama Peserta Didik Pernyataan Pengungkapan gagasan yang orisinal Kebenaran konsep Ketepatan penggunaan istilah Nilai

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Skor Nilai

Nilai setiap aspek = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 3) Penilaian Keterampilan

a. Jenis Penilaian : Tes Praktik

b. Bentuk Penilaian : Skala Penilaian (Rating Scale) c. Instrumen Penilaian :

Tugas kelompok:

Diskusikan dalam kelompok dan laporkan hasil diskusi Anda: (1) Inti masalah ekonomi

(2) Penyebab terjadinya kelangkaan (3) Cara mengatasi kelangkaan

(4) Macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan (5) Alasan menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan Contoh instrumen penilaian

No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah

Skor Nilai

a b c

Keterangan

a = Kelengkapan isi tugas (laporan) b = Tampilan laporan

c = Kemampuan mempresentasikan Rubrik Penilaian:

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3

a Kelengkapan isi tugas (laporan) Lengkap 50 % Lengkap lebih 50% Lengkap 100% b Tampilan Laporan Kurang rapi Rapi Sangat Rapi c Kemampuan

mempresentasikan

Kurang baik Baik Sangat Baik

(12)

12 Nilai = Skor Perolehan

Skor maksimum  4 2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penilaian autentik, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

a. Menyampaikan KD atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada peserta didik.

b. Menyampaikan model atau strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Menyampaikan aspek yang akan dinilai dalam kegiatan pembelajaran yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan, beserta bentuk dan instrumen penilaian autentik yang akan digunakan untuk menilai ketiga aspek tersebut.

d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ditentukan. e. Melakukan penilaian secara terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.

Contoh penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari pembelajaran KD 1.1, KD 2.1, KD 3.2, dan KD 4.2 mata pelajaran ekonomi sebagaimana contoh pembelajaran di atas, adalah sebagai berikut:

1) Penilaian Sikap Spiritual (KD 1.1)

Cara melakukan penilaian sikap spiritual dapat dilihat pada contoh 1 berikut ini. Contoh 1: Penilaian Observasi terhadap Sikap Spiritual (Berperilaku Syukur)

No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah Skor Nilai

a b c

11 1 1 Adnan 3 4 44 3 11 10 3

22 2 Ba Badrun 4 3 44 4 11 4

dst Keterangan

a = Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa b = Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri c = Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu Kriteria penskoran : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Kadang-kadang 1 = Tidak pernah

Nilai Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 1012𝑥 4 = 3,33 (dibulatkan menjadi 3) Nilai Badrun = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 1112𝑥 4 = 3,67 (dibulatkan menjadi 4)

(13)

13 2) Penilaian Sikap Sosial (KD 2.1)

Berdasarkan contoh rancangan pembelajaran dan penilaian yang diuraikan di atas, maka penilaian terhadap sikap sosial yang meliputi perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab dapat dilihat pada contoh 2 berikut ini.

Contoh 2: Penilaian Observasi terhadap Sikap Sosial No Nama Siswa

Aspek yang dinilai/Skor

Jujur Disiplin Tanggung Jawab

a b c d Skor Nil a i e f g h Skor Nil a i i j k l Skor Nil a i 11 1 Adnan 1 1 1 1 11 1 0 1 4 4 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 0 1 1 3 3 12 2 Badrun 1 1 1 1 0 0 1 1 3 3 1 1 1 1 11 1 0 1 4 4 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 33 3 dst Keterangan:

a. Tidak menyalin tugas orang/kelompok lain. b. Mengungkapkan perasaan apa adanya

c. Membuat laporan berdasarkan data/informasi apa adanya d. Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/tes formatif e. Masuk kelas tepat waktu

f. Tertib dalam mengikuti pelajaran g. Mengerjakan tugas yang diberikan h. Mengumpulkan tugas tepat waktu i. Aktif menggali sumber

j. Mengerjakan tugas dengan baik

k. Meminta maaf jika melakukan kesalahan l. Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan Kriteria penskoran :

Jika siswa melakukan (Ya) skornya 1, jika siswa tidak melakukan skornya 0. Nilai sikap Jujur Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 4

4𝑥 4 = 4 Nilai sikap Disiplin Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 2

4𝑥 4 = 2 Nilai sikap Tanggung Jawab Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 3

(14)

14

Contoh 3: Penilaian Diri Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Adnan

Kelas : ...

Tanggal Penilaian : ...

Kompetensi Dasar : ...

No Sikap yang diamati Melakukan

Ya Tidak

1 Saya masuk kelas tepat waktu v

2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu v

3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib v

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan v

5 Saya tertib mengikuti pelajaran v

6 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran v

7 Saya membawa buku teks mata pelajaran v

Jumlah skor 5

Nilai 3

Nilai sikap Disiplin Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 5

7𝑥 4 = 2,86 (3)

Contoh 4: Penilaian Antar Peserta didik terhadap Sikap Jujur

Nama Penilai : Tidak diisi

Nama Peserta Didik yang dinilai : Adnan

Kelas : ...

Tanggal Penilaian : ...

Kompetensi Dasar : ...

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan 4= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan

2= Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan 1= Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan

No Aspek pengamatan Skor

4 3 2 1 1 Tidak menyontak dalam mengerjakan ulangan v

2 Tidak menyalin karya orang lain dalam mengerjakan tugas

v 3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya v 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya v

Jumlah Skor 12

Nilai 3

Nilai sikap Jujur Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 = 12

(15)

15 Contoh 5: Penilaian Jurnal

No Tanggal Nama

Catatan Pengamatan

KI-1 dan KI-2 Tindak

Lanjut Kekuatan Kelemahan

1 14/12/2013 Adnan Menunjukkan sikap percaya diri dan bekerja

sama yang sangat menonjol Masih kurang teliti Sering diberi latihan yang melibatkan ketelitian 2 dst 3) Penilaian Pengetahuan (KD 3.2)

Dari contoh rancangan pembelajaran dan penilaian sebagaimana uraian di atas, maka untuk menilai aspek pengetahuan, dapat digunakan instrumen berikut:

Contoh 6: Penilaian Tertulis

No Butir Soal Kriteria

Jawaban Skor peroleh an (a) Skor maksi mal (b) Bobot (c) Nilai = a/b x c 1 Jelaskan Inti masalah

Ekonomi Diisi dengan jawaban dari butir soal 4 5 15 12 2 Identifikasikanlah penye bab terjadinya kelangkaan

4 4 20 20

3 Jelaskan cara-cara mengatasi kelangkaan

3 4 20 15

4 Uraikanlah macam-macam

kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

4 5 25 20

5 Jelaskan alasan dalam menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan

4 5 20 16

Jumlah Bobot dan Nilai 100 83

Contoh 7: Penilaian Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan Nama Peserta Didik Pernyataan Pengungkapan gagasan yang orisinal Kebenaran konsep Ketepatan penggunaan istilah Nilai

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Skor Nilai

Adnan v v v 3 4

Badrun v v v 2 2,67

Nilai Observasi Pengetahuan Adnan = 3

3𝑥 4 = 4 Nilai Observasi Pengetahuan Badrun = 2

(16)

16

Contoh 8: Penilaian Penugasan

Uraikanlah penggolongan kebutuhan manusia. Kerjakan di buku tugas

Anda dengan menggunakan format berikut ini:

Penggolongan kebutuhan manusia :

No Berdasarkan Kebutuhan Uraian Contoh

1 2 3 Intensitasnya Subjeknya Sifatnya a. ... b. ... c. ... a. ... b. ... a. ... b. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 4) Penilaian Keterampilan (KD 4.2)

Untuk menilai aspek keterampilan dari rancangan pembelajaran pada uraian di atas adalah sebagai berikut.

Contoh 9: Penilaian Unjuk Kerja/Praktek

Bentulah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, kemudian simulasikanlah materi “Inti masalah ekonomi” yakni “Kelangkaan”

Format penilaian simulasi:

No Nama Aspek penilaian/Skor

Skor Nilai Kelompok I a b c 1 Adnan 4 3 3 10 3,33 2 Badrun 3 3 2 8 2,67 3 dst a = kekompakan/kerjasama b = kemampuan komunikasi

c = kesesuaian ide cerita dengan materi pelajaran Kriteria Penskoran:

4= Sangat Baik 3= Baik

2= Cukup 1= Kurang

Nilai Unjuk Kerja Adnan = 10

12𝑥 4 = 3,33 Nilai Unjuk Kerja Badrun = 8

(17)

17 Contoh 10: Penilaian Projek

 Mata Pelajaran : Ekonomi

 Nama Proyek : Penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar  Alokasi Waktu : Satu Semester

 Nama Siswa : _________________ Kelas : XI/1

No Aspek Skor (1 – 5) 1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 5 2. Pelaksanaan a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data/Informasi c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 4 3. Laporan Proyek a. Performans b. Presentasi / Penguasaan 3 Total Skor 12 Nilai 3,2

Contoh 11: Penilaian Produk

Nama Produk : Laporan Penelitian pasar

No Nama substansi konstruksi bahasa estetika Skor Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Adnan v v v v 13 3,25

2 Badrun v v v v 12 3

Contoh 12: Penilaian Portofolio

Tanggal Dokumen

Nama Dokumen Isi

Keleng kapan

Kreativi

tas Skor Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 5/8/2013 Klipping v v v 10 3,33 7/10/2013 Laporan penelitian pasar v v v 11 3,67 dst Kriteria penskoran: 4= Sangat Baik 3= Baik 2= Cukup 1= Kurang

(18)

18 Contoh 13: Penilaian Tertulis Tugas kelompok:

Diskusikan dalam kelompok penyebab dan cara mengatasi kelangkaan dan buatlah laporan dari hasil diskusi Anda:

Rubrik Penilaian: No Aspek yang dinilai Skor 1 2 3 a Kelengkapan isi tugas (laporan)

Lengkap 50 % Lengkap lebih 50%

Lengkap 100% b Kebenaran konsep Kurang tepat Tepat Sangat tepat c Tampilan laporan Kurang baik Baik Sangat Baik

Skor maksimum 9

Contoh hasil penilaian

No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah

Skor Nilai

a b c

11 1 A Adnan 3 2 3 88 8 3,56

22 2 B Badrun 33 3 22 2 22 2 77 7 3,11

Nilai Keterampilan Adnan = Skor Perolehan

Skor maksimum  4 = 8

9  4 = 3,56

Nilai Keterampilan Badrun = Skor Perolehan

Skor maksimum  4 = 7

9  4 = 3,11

f. Memberikan umpan balik.

Setelah melakukan penilaian pada proses dan hasil belajar peserta didik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, selanjutnya pendidik memberikan umpan balik kepada peserta didik. Umpan balik dapat berupa penguatan atas aspek yang sudah baik yang dicapai peserta didik dan saran perbaikan terhadap aspek-aspek yang masih dianggap kurang.

3. Analisis (Pengolahan Nilai).

Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau program pengayaan.

Pada tahap analisis atau pengolahan penilaian autentik, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(19)

19

Setelah diperoleh data dan informasi dari aspek-aspek yang dinilai dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, selanjutnya data tersebut dianalisis untuk menentukan nilai dari masing-masing aspek yang meliputi nilai sikap pengetahuan dan keterampilan.

b. Memadukan hasil analisis dari berbagai data yang didapat.

Hasil analisis data dari satu sumber dipadukan dengan hasil analisis data dari sumber lain. Misalnya dalam penilaian sikap peserta didik, datanya diperoleh dari hasil observasi, penilaian diri peserta didik, penilaian antar peserta didik, serta jurnal yang dibuat oleh pendidik. Sedangkan nilai pengetahuan diperoleh dari tes tertulis, penugasan serta observasi terhadap tanya jawab, diskusi dan percakapan. Sementara nilai keterampilan diperoleh dari penilaian kinerja, projek, produk, tes tertulis dan portofolio.

c. Menerapkan kriteria penilaian akhir.

Setelah memadukan hasil analisis dari berbagai data hasil penilain yang didapat, selanjutnya menentukan nilai akhir dari masing-masing aspek dengan berpedoman pada kriteria yang telah ditentukan.

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Sedangkan nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Sementara nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai). Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan contoh pengolahan nilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Contoh 1: Pengolahan Nilai Sikap a. Nilai Sikap Spriritual

Nama Siswa

Aspek yang dinilai/frekuensi penilaian/nilai Ketaatan beribadah Berperilaku syukur Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Toleransi dalam beribadah 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA Adnan 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 2 1 Badrun 1 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 ds dst

Dari rekap hasil observasi sikap spiritual di atas dapat dibuat contoh deskripsi yang disiapkan untuk mengisi buku rapor sebagai berikut:

Adnan : Sangat baik dalam berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, Baik dalam ketaatan beribadah dan berperilaku syukur, masih perlu bimbingan dalam toleransi dalam beribadah

(20)

20

Badrun : Baik dalam berperilaku syukur dan berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, cukup dalam toleransi dalam beribadah dan masih perlu bimbingan dalam ketaatan beribadah.

b. Nilai Sikap Sosial Nama Siswa

Aspek yang dinilai/frekuensi penilaian/nilai

Jujur Disiplin Tanggung jawab Santun 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA Adnan 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 Badrun 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 2 1 2 1 3 3 3 ds dst

Dari rekap hasil observasi sikap spiritual di atas dapat dibuat contoh deskripsi yang disiapkan untuk mengisi buku rapor sebagai berikut:

Adnan : Sangat baik dalam bersikap santun, baik dalam bersikap jujur dan tanggung jawab, cukup dalam hal disiplin.

Badrun : Sangat baik dalam bersikap jujur dan disiplin, baik dalam bersikap santun, dan masih perlu bimbingan dalam hal tanggung jawab.

Contoh 2: Pengolahan Nilai Pengetahuan

Nama Siswa

Nilai Kompetensi Dasar

Nilai R ata -ra ta KD U langa n Tenga h Se m es te r (U TS ) U langa n A khi r Se m es te r (U A S) N il ai R apo r P re d ikat 3 .1 Me n d esk rip sik an k o n sep ilm u ek o n o m i 3 .2 Me n g an alis is m asalah ek o n o m i d an ca ra m en g atasin y a 3 .3 Me n g an alis is p er an p elak u k eg iatan ek o n o m i 3 .4 Me n d esk rip sik an k o n sep p asar d an ter b en tu k n y a h ar g a p asar 3 .5 Me n d esk rip sik an b an k , lem b ag a k eu an g an b u k an b an k , b an k s en tr al 1 .6 Me n d esk rip sik an s is tem p em b ay ar an d an alat p em b ay ar an 1 .7 Me n d esk rip sik an k o n sep m an ajem en Adnan 4 4 4 3 4 3 4 3,71 4 3 3,57 A- Badrun 4 4 4 4 3 2 4 3,57 3 3 3,19 B+ Ds dst

Nilai Rapor Adnan = Nilai Rata−rata KD + UTS + UAS 3 = 3,71 + 4 + 3 3 = 3,57

Contoh penulisan deskripsi pengetahuan pada rapor berdasarkan nilai tersebut di atas;

Adnan: Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat memahami konsep ilmu ekonomi. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi yang lain

Badrun: Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat memahami konsep ilmu ekonomi. Masih perlu bimbingan dalam membaca neraca pembayaran.

(21)

21 Contoh 3: Pengolahan Nilai Keterampilan

Nama Siswa

Nilai Kompetensi Dasar

N il ai Optim um (N il ai R apor) P re dikat 4 .1 Me n y ajik an k o n sep ilm u ek o n o m i 4 .2 Me lap o rk an h asil an alis is m as alah ek o n o m i d an ca ra m en g atasin y a 4 .3 Me n y ajik an p er an p elak u k eg iatan ek o n o m i 4 .4 Me lak u k an p en elitian ten tan g p asar d an ter b en tu k n y a h ar g a p asar d alam p er ek o n o m ian 4.5 Me n y ajik an p er an d an p ro d u k b an k , lem b ag a k eu an g an b u k an b an k , b an k s en tr al 4 .6 Me n y im u lasi k an s is tem p em b ay ar an d an alat p em b ay ar an 4 .7 Me n er ap k an k o n sep m an ajem en d alam k eg iatan s ek o lah Adnan 4 4 3 4 3 3 4 4 4 A Badrun 3 3 3 2 3 3 3 3 B B Ds dst

Contoh penulisan deskripsi keterampilan pada rapor berdasarkan nilai tersebut di atas;

Adnan: Baik, sudah terampil pada seluruh kompetensi, terutama sangat terampil dalam menggambarkan grafik keseimbangan pasar. Terus berlatih agar lebih lebih terampil pada kompetensi yang lain

Badrun: Sudah terampil pada beberapa kompetensi, perlu banyak berlatih menggambar grafik keseimbangan pasar.

4. Pelaporan.

Hasil belajar peserta didik dicantumkan dalam buku rapor peserta didik. Pelaporan hasil penilaian peserta didik dilakukan secara objektif, akuntabel, dan informatif. Oleh karena itu hasil penilaian dalam Kurikulum 2013 yang meliputi tiga aspek pembelajaran yakni penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, masing-masing dideskripsikan pada buku rapor peserta didik sehingga lebih informatif dan komunikatif.

Contoh 4: Buku Rapor Kurikulum 2013 SMA

MATA PELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

KEL.WAJIB A NILAI PRED NILAI PRED MAPEL ANTAR MAPEL

1 Pend.Agama &

Budi Pekerti 3 B 2,66 B- B

Peserta didik menunjukkan kesungguhan-nya dalam menerapkan sikap jujur dan kerjasama, namun perlu ditingkatkan lagi sikap percaya dirinya.

2 PPKn 3,33 B+ 3,00 B SB

3 Bahasa Indonesia 2,66 B- 2,66 B- B

4 Matematika 4,00 A 3,37 A- SB

(22)

22 MATA

PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN

KELOMPOK WAJIB 1. Pend.Agama &

Budi Pekerti

Pengetahuan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi,

terutama sangat baik dalam memahami makna mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi yang lain.

Keterampilan Sudah terampil dalam hafalan surat-surat yang ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih dalam hafalan Q.S. An-Nur (24): 2.

Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Sudah konsisten menunjukkan sikap beriman, bertaqwa, jujur, dan kontrol diri.

D. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Untuk mengimplementasikan penilaian autentik, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencanaan, yang meliputi: a) analisis KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang akan dibelajarkan; b) menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; c) merancang skenario pembelajaran; d) menentukan KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang akan dicapai dalam pembelajaran; e) menentukan bentuk dan instrumen penilaian yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan, yakni melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat sekaligus melakukan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Analisis atau pengolahan nilai yang diperoleh melalui instrumen yang telah digunakan.

4. Pelaporan hasil penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan disertai dengan deskripsi dari masing-masing aspek tersebut.

(23)

23 DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2013. Konsep Kurikulum 2013 (Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta: BPSDMPK dan PMP Kemendikbud.

Mangunwijaya VII, Forum. 2013. Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang

Kurikulum 2013 SMA.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang

Referensi

Dokumen terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NAMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIWSION (STAD) DI KELAS

 Kepala terletak di tengah secara horisontal (jarak kepala ke batas kiri kurang lebih sama dengan jarak kepala ke batas kanan). Contoh Pasfoto yang

Pada perancangannya DC smart wall plug membutuhkan beberapa komponen yaitu bagaimana komunikasi antara beban dengan wall plug dan konverter DC yang bisa

Jasa lain yang ditawarkan oleh perum pegadaian adalah penitipan

Following some common steps, and training yourself to carry them out instinctively will help keep your travels free of the expense and hassle of replacing missing

Biochar yang mengandung jamur Trichoderma spp dapat memacu hormon pemacu pertumbuhan tanaman, dapat memiliki kapasitas yang kuat untuk menyerap kedua senyawa anorganik dan

Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan perilaku kepatuhan diet dari individu (Kamran et al., 2015). Diit hipertensi merupakan salah satu metode

Akibat hukum menikahi wanita hamil karena zina menurut Hukum Islam anak yang dilahirkan setelah enam bulan perkawinan memiliki hubungan nasab, perwalian, waris dan hak nafkah dari