• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK TANI TAMAN LESTARI DI DESA PEMEPEK LOMBOK TENGAH (The Potency of Community Forest Stands and Its Contribution to Farmers Group of Taman Lestari in Pemepek Village of Central Lombok) 0leh: Dino Arieska Martandy 1) , Muhamad Husni Idris 2) , Budhy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KELOMPOK TANI TAMAN LESTARI DI DESA PEMEPEK LOMBOK TENGAH (The Potency of Community Forest Stands and Its Contribution to Farmers Group of Taman Lestari in Pemepek Village of Central Lombok) 0leh: Dino Arieska Martandy 1) , Muhamad Husni Idris 2) , Budhy "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI TEGAKAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN

KELOMPOK TANI TAMAN LESTARI DI DESA PEMEPEK LOMBOK TENGAH

(The Potency of Community Forest Stands and Its Contribution to Farmers Group of Taman

Lestari in Pemepek Village of Central Lombok)

0leh:

Dino Arieska Martandy

1)

, Muhamad Husni Idris

2)

, Budhy Setiawan

3)

1) Mahasiswa, 2) Dosen Pembimbing dan 3) Dosen Pembimbing

Program Studi Kehutanan Universitas Mataram

Jl. Majapahit No. 62 Mataram 83125, Telp. (0370) 6671211, e-mail : kehutanan.unram@gmail.com

Abstract

Community forest is one of the alternatives to meet the demand for timber forest products. This study is aimed

to determine the potential stands, the contribution of timber forest products to the income of farmers and the

most favorable timber regulation applied by smallholder Taman Lestari farmers in Pemepek Village, Central

Lombok Regency. The data of potential timber were obtained by conducting an inventory on 50 ha community

forest area with the total amount of 60 farmers. The sample used was 30 farmers taken randomly. The plot

measurement 50 x 20 m was made on each farmer’s land sample. The parameters measured in each plot are

stem diameter, branch free height, total height and space. Contribution of community forest timber to the

farmer’s income was analyzed from the data production and production cost collected by questionering.

Timber forest product arrangement is calculated from data of potential timber, and timber harvesting cycle. The

results showed that the potential for community forest was 115.23 m³ / ha. The contribution of community

forest timber to the farmer’s income is Rp 13,921,301.00 / ha / year with 41 pieces / ha / year. The cutting

average per farmer was 62 trees / year, with total revenue Rp 23.068.370,00 / year or equivalent to 75 trees /

ha / year with the total income Rp 27.906.957,00 / ha / year.

Keywords: Seed potential, Revenue, Annual allowable cutting of the number of stems.

Rangkuman

Hutan rakyat merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi permintaan hasil hutan kayu. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui potensi tegakan, kontribusi hasil hutan kayu terhadap pendapatan petani dan

pengaturan hasil kayu yang paling menguntungkan diterapkan oleh petani Hutan Rakyat Taman Lestari di

Desa Pemepek Kabupaten Lombok Tengah. Data potensi kayu diperoleh dengan melakukan inventarisasi

pada hutan rakyat seluas 50 ha dengan total 60 petani. Sampel yang digunakan sebanyak 30 petani yang

diambil secara random. Plot ukur 50 x 20 m di buat pada masing-masing lahan petani sampel. Parameter

yang diukur pada tiap plot yaitu diameter batang, tinggi batang bebas cabang, tinggi total dan jarak tanam.

Kontribusi hasil kayu hutan rakyat terhadap pendapatan petani dianalisis dari data produksi dan biaya

produksi dikumpulkan dengan koesioner. Pengaturan hasil hutan kayu dihitung dari data potensi kayu, dan

daur tebang kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi hutan rakyat sebesar 115,23 m³/ha. Kontribusi

kayu hutan rakyat terhadap pendapatan petani adalah sebesar Rp 13.921.301,00 /ha /tahun dengan jumlah

tebang 41 batang /ha /tahun. Jatah tebang rata-rata per petani 62 batang /tahun, dengan total pendapatan Rp

23.068.370,00 /tahun atau setara dengan 75 batang /ha/ tahun dengan total pendapatan Rp 27.906.957,00

/ha /tahun.

(2)

Pendahuluan

Hutan merupakan sumber daya

memiliki peran penting dalam

kebutuhan manusia. Dari segi pro

menghasilkan tiga kelompok prod

hasil hutan bukan kayu (HHB

lingkungan, atau dari aspek ke

hutan menghasilkan tiga kelompok

lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Seiring dengan bertambahnya jum

tuntutan terhadap manfaat sum

semakin meningkat. Peningkatan i

semakin tingginya permintaan terha

kayu, hasil hutan bukan kayu (HH

produk jasa lingkungan. Mengingat

hutan alam saat ini semakin m

tingkat deforestasi dan degrada

semakin tinggi, maka tidak memu

kayu dari hutan alam dapat memen

kayu masyarakat.

Salah satu alternatif untuk memen

akan hasil hutan tersebut,

pembangunan hutan rakyat ya

pengelolaannya, hutan rakyat

meningkatkan pendapatan ekon

khususnya mayarakat yang

pengelolaan hutan rakyat tersebut

al

, 2014).

Hutan rakyat di daerah NTB ya

sebagai penyuplai hasil hutan ka

Kabupaten

Lombok

Tengah

Pringgarata Desa Pemepek Dusu

Masyarakat Dusun Taman Baru p

bargantung dari pengelolaan huta

sebagai petani dan buruh tani, sa

masyarakat Dusun Taman Baru da

hutan rakyat

tersebut dengan

Kelompok Tani Hutan “Taman Lest

1991. Luas Hutan Rakyat Taman

50 ha dengan jumlah petani sebanya

Tujuan penelitian ini yaitu mengeta

potensi tegakan hutan rakyat

kontribusi hasil hutan kayu terhad

petani hutan rakyat dan mengeta

hasil kayu yang sebaiknya dilakuka

hutan rakyat di Desa Pemepek Lom

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusu

Desa Pemepek Kabupaten Lombo

bulan Desember 2015 – Januari 20

=

×

x

aya alam yang

lam menunjang

produknya, hutan

roduk yaitu kayu,

HBK) dan jasa

k kemanfaatannya

pok manfaat yaitu

.

jumlah penduduk,

sumberdaya hutan

n ini terjadi akibat

rhadap hasil hutan

(HHBK), dan juga

gat bahwa potensi

menurun akibat

dasi hutan yang

mungkinkan suplai

enuhi permintaan

enuhi permintaan

, yaitu melalui

yang juga dari

t dirasa mampu

konomi masyarat,

terlibat dalam

but (Puspitojati

et

yang berpotensi

kayu terdapat di

ah

Kecamatan

sun Taman Baru.

u pada umumnya

utan yang bekerja

salah satu upaya

dalam mengelola

gan membentuk

estari” pada tahun

an Lestari yaitu ±

anyak 60 orang.

etahui mengetahui

kyat, mengetahui

adap pendapatan

etahui pengaturan

kukan oleh petani

ombok Tengah.

usun Taman Baru

bok Tengah pada

2016.

Alat dan bahan yang dig

ini yaitu : alat-alat inventa

Klinometer, Pita Ukur

kuesioner,

kamera,

d

pendukung pengadaan da

Populasi yang digunakan

kelompok tani hutan (K

Dusun Taman Baru

berjumlah 60 orang den

±50 ha. Jumlah sampe

petani secara random, d

plot ukur 50 x 20 m pa

petani.

Gambar 1. Peta seba

Data yang dikumpulkan d

data potensi tegakan,

tebang dan pendapata

batang. Untuk mengetahu

yang dihitung berupa vo

yang digunakan untuk me

pohon yaitu :

v = ¼ ×

x

× t × f

Dimana :

v : volume pohon ke-i (m³

π = Ketetapan (3,14)

d = Diameter pohon (m)

t : tinggi total pohon ke-i (

f : bilangan atau angka be

Volume tegakan ditentuka

berikut :

Rata-rata volume tegakan

=

×

Total volume seluruh huta

=

x

Dimana :

x

: Rata-rata volume tega

digunakan dalam penelitian

ntarisasi hutan (Hagameter,

kur, Tali, dan Meteran),

dan komputer sebagai

data.

kan dalam penelitian ini yaitu

(KTH) Taman Lestari di

u Desa Pemepek yang

dengan luas wilayah kelola

mpel diambil sebanyak 30

, dengan membuat sebuah

pada masing-masing lahan

ebaran titik pengamatan

n dalam penelitian ini adalah

n, pendapatan

real

, jatah

atan berdasarkan jumlah

ahui potensi kayu parameter

volume pohon. Pendekatan

k mengetahui volume individu

(m³)

)

-i (m)

bentuk pohon (0,7)

tukan dengan rumus sebagai

kan

=

×

utan rakyat

x

(3)

M : Populasi petani

m : Sampel petani

N : Luas Seluruh Hutan Rakyat (ha)

Ni : Luas masing-masing lahan sam

: Volume pohon masing-masing

Tingkat pendapatan petani hutan

menggunakan pendekatan sebagai

2013) :

Total biaya produksi usaha tani

Tc = Vc + Fc

Pendapatan kotor usaha tani

Rk = Qp x Pb

Pendapatan bersih petani hutan rakya

Rb = Rk – Tc

Dimana :

Tc = Total biaya produksi usaha tan

Fc = Biaya Tetap (Rp/tahun)

Vc = Biaya tidak Tetap (Rp/tahun)

Rk = Total pendapatan kotor petani

Qp = jumlah pohon berdiri yang

terakhir (pohon/Ha)

Pb = Rata-rata harga jual pohon

terakhir (pohon/Ha)

Rb = Pendapatan bersih petani (Rp

Jatah tebang tahunan jumlah b

menggunakan rumus (Mindawati

et

Ni =

No

Dimana :

Ni = Jumlah pohon yang dipanen (p

No = Kerapatan (pohon/Ha)

D = Daur atau umur tebang (tahun

Pendapaatan berdasarkan jatah

batang dihitung menggunakan rumu

Rbi = Rki – Tc

Dimana :

Rbi = pendapatan bersih berdasarka

jumlah batang (Rp/tahun)

Rki = pendapatan kotor berdasarka

jumlah batang (Rp/tahun)

Hasil dan Pembahasan

Kelompok Tani Taman Lestari d

tahun 1991 oleh masyarakat Dusu

dengan

tujuan

membudidayaka

kehutanan, tanaman buah dan ta

ha)

ampel (ha)

ng sampel (m³)

n rakyat, dihitung

gai berikut (Fahmi,

rakyat

tani (Rp/tahun)

n)

ani Rp/tahun)

g di jual setahun

on berdiri setahun

Rp/tahun)

batang dihitung

i

et al,

2006) :

n (pohon/tahun)

un)

h tebang jumlah

mus :

sarkan jatah tebang

rkan jatah tebang

i di bentuk pada

usun Taman Baru

yakan

tanaman

tanaman insentif

pada lahan milik atas da

dan lingkungan.

Sistem pemanenan kayu

petani masih tergantung

atau disebut juga siste

waktu tertentu ketika pe

tunai kayu yang belum da

tebang di jual kepada pe

bentuk pohon berdiri.

Berdasarkan hasil invent

terhadap potensi tegaka

Lestari, diperoleh hasil se

Tabel 1. Potensi volume

Taman Lestari tingkat (pa

No Volume Volume hektar (m

1 TBBC

2 TT

Sumber : Data primer dio

Dari tabel 1 diatas menu

ha kawasan Hutan Rakya

potensi tegakan sebesa

volume tinggi batang be

m³/ha untuk volume ting

seluruh hutan rakyat ad

untuk tinggi batang beba

50 ha untuk tinggi total.

Pendapatan petani Huta

diperoleh dari selisih a

dengan total biaya pro

selama proses produksi

rupiah per tahun.

Tabel 2. Total pendapata

rakyat

Sumber : Data primer dio

Berdasarkan tabel 2,

petani hutan rakyat Rp

dari hasil tersebut dap

pendapatan bersih per

13.921.301,00 /0,83 ha/b

Revenue Cost Ratio

m

total pendapatan kotor de

s dasar kepentingan ekonomi

kayu yang dilakukan oleh

ng pada kebutuhan ekonomi

sistem tebang butuh. Pada

petani membutuhkan uang

dan sudah memasuki masa

pedagang pengepul dalam

ventarisasi dan analisis data

akan Hutan Rakyat Taman

l sebagai berikut :

me tegakan Hutan Rakyat

(pancang, tiang dan pohon)

me per r (m³/ Ha)

Total volume seluruh populasi (m³/ 50 Ha)

87,16 4358,1

115,23 5761,5

diolah tahun 2016

enunjukkan bahwa setiap 1

kyat Taman Lestari memiliki

besar 87,16 m³/ha untuk

bebas cabang dan 115,23

tinggi total. Potensi tegakan

adalah 4358,1 m³/ 50 ha

bas cabang dan 5761,5 m³/

l.

utan Rakyat Taman Lestari

antara total penerimaan

produksi yang dikeluarkan

uksi yang dihitung dalam

atan bersih usaha tani hutan

diolah tahun 2016

, total pendapatan bersih

p 13.921.301,00 /ha/tahun,

apat di tentukan rata-rata

er petani yaitu sebesar Rp

a/bulan.

(4)

usaha tani Hutan Rakyat Taman

Revenue Cost Ratio

(R/C) :

Gambar 2.

Revenue Cost

Berdasarkan gambar 2, total pe

usaha tani lebih besar dari total

usaha tani, dimana nilai masing-m

14.139.344,00 /ha/tahun untuk pe

dan Rp 218.043,00 /ha/tahun

produksi. Dari nilai tersebut

Revenue Cost Ratio

yaitu 64,85.

usaha tani Hutan Rakyat Taman

menguntungkan.

Jatah tebang tahunan berdasarkan

diperoleh dari perbandingan ke

dengan daur tebang rata-rata. Dat

didapatkan melalui kegiatan Inventr

kuesioner petani hutan rakyat

Berdasarkan hasil analisis data

tebang tahunan diperoreh hasil seb

Tabel 3. Kerapatan Tegakan dan

Tahunan

Sumber : Data primer diolah tahun 2

Berdasarkan tabel 3, bahwa ke

Hutan Rakyat Taman Lestari adala

dengan taksiran jatah tebang tahu

pohon/ha/tahun, sedangkan ker

berdasarkan luas lahan petani

7.515 pohon /13,42 ha dengan

tebang tahunan yaitu ±1002 pohon

dengan asumsi minimal diameter

25 cm per pohon. Dari nilai jatah

dapat diketahui jumlah pohon yang

setiap tahunnya dan jumlah poh

ditanam setiap tahunnya.

Perbandingan

pendapatan

be

mengetahui metode manajemen p

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000

Ha/Tahun

Revenue Cost Ratio

an Lestari. berikut

ost Ratio

pendapatan kotor

tal biaya produksi

g-masing yaitu Rp

pendapatan kotor

un untuk biaya

t diperoleh nilai

5. Artinya, bahwa

an Lestari sangat

kan jumlah batang

kerapatan pohon

Data-data tersebut

ntrisasi hutan dan

kyat taman lestari.

ta terhadap jatah

sebagai berikut :

an Jatah Tebang

un 2016

kerapatan pohon

alah 560 pohon/ha

ahunan yaitu ±75

kerapatan pohon

i sampel adalah

an taksiran jatah

on/13,42 ha/tahun

ter batang adalah

h tebang tahunan

ang akan di panen

ohon yang akan

bertujuan

untuk

pengaturan hasil

yang paling menguntung

agar pengusahaan Huta

dirasakan manfaatnya se

Tabel 4. Pendapatan Be

Batang

Sumber : Data primer dio

Total Pendapatan kotor

jumlah batang yaitu Rp

dan pandapatan kotor

adalah Rp375.750.000,

pendapatan bersih menu

batang adalah Rp 27.9

pendapatan bersih selur

Rp 372.823.867,00 /13,42

Dari analisis data tersebu

pendapatan antara penda

dengan pendapatan men

jumlah pohon adalah seb

Gambar 3. Perbandingan

Berdasarkan gambar 3,

bersih menurut jatah teb

besar dibandingkan de

nyata petani Hutan Rakya

nilai masing-masing ya

/ha/tahun untuk total pen

jatah tebang jumlah bata

/ha/tahun untuk total p

Dari nilai tersebut dipe

yaitu 2, artinya bawha

berdasarkan jatah teba

menguntungkan diterap

hutan rakyat taman lestar

io

Pendapatan Bersih Real Pe

ngkan dilakukan oleh petani

utan Rakyat Taman Lestari

secara maksimal.

Bersih Menurut JJT Jumlah

diolah tahun 2016

tor menurut jatah tebang

p 28.125.000 per ha/tahun

tor seluruh petani sampel

00,00 /13,42 ha /tahun.

enurut jatah tebang jumlah

7.906.957,00 /ha/tahun dan

luruh petani sampel adalah

,42 ha/tahun.

sebut diketahui perbandingan

ndapatan nyata hutan rakyat

enurut jatah tebang tahunan

sebagai berikut :

gan Pendapatan usaha tani

3, bahwa total pendapatan

tebang jumlah batang lebih

dengan total pendapatan

kyat Taman Lestari, dimana

yaitu Rp 27.906.957,00

pendapatan bersih menurut

atang dan Rp 13.921.301,00

pendapatan bersih nyata.

iperoleh nilai perbandingan

ha total pendapatan bersih

bang jumlah batang lebih

apkan dalam pengelolaan

stari.

Hektar/Tahun

endapatan Usaha Tani

(5)

Kesimpulan

1.

Potensi tegakan Hutan Rakyat Taman Lestari

adalah 87,16 m³/ha untuk volume tinggi

batang bebas cabang (TBBC) dan 115,23

m³/ha untuk volume tinggi total (TT) dengan

kerapatan 560 pohon/ha.

2.

Kontribusi hasil kayu hutan rakyat terhadap

pendapatan petani Taman Lestari adalah

sebesar Rp 13.921.301,00/ha/tahun dengan

jatah tebang 41 pohon/ha/tahun dan rata-rata

per petani yaitu Rp 11.596.444,00/0,83

ha/tahun dengan jatah tebang 34 pohon/0,83

ha/tahun.

3.

Total jatah tebang tahunan jumlah batang

sesuai daur adalah 62 pohon /petani /0,83 ha

/tahun dengan total pendapatan bersih Rp

23.068.370,00 /petani /0,83 ha /tahun atau

setara dengan 75 pohon /ha /tahun dengan

pendapatan bersih Rp 27.906.957,00 /ha

/tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013.

Pengantar Manajemen

Keuangan.

Alfabeta. Bandung.

Mindawati, Nina

et al.

2006.

Riview Hasil

Penelitian Hutan Rakyat

. Badan Penelitian

dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Priyono. 2016.

Metode Penelitian Kuantitatif

.

Zifatama Publishing. Surabaya.

Puspitojati, Triyono

et al

. 2014.

Hutan Rakyat

Sumbangsih Masyarakat Pedesaan Untuk

Hutan Tanaman

. PT Kanisius. Yogyakarta.

Setyawan, Herman. 2002.

Aspek ekonomi

Pengusahaan Hutan Rakyat Sengon di

Kabupaten Sukabumi.

Institut Pertanian

Bogor (IPB). Bogor.

Gambar

Gambar 1. Peta sebaebaran titik pengamatan
Tabel 2. Total pendapataatan bersih usaha tani hutan
Tabel 4. Pendapatan BeBatangBersih Menurut JJT Jumlah

Referensi

Dokumen terkait