• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN KEMENTERIAN KEUANGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL. 23 s.d. 29 Desember Highlight Minggu Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAN KEMENTERIAN KEUANGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL. 23 s.d. 29 Desember Highlight Minggu Ini"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

1

DAN

23 s.d. 29 Desember 2019

I. Pasar Global

Pasar Saham.Wall Street kembali ditutup menguat dibanding penutupan pekan sebelumnya. Di tengah liburan Natal dan menjelang penutupan tahun, bursa saham Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya. Indeks Nasdaq mencatatkan rekor dengan menembus angka 9.022,32 untuk pertama kalinya, sebelum ditutup ke level 9.006,62 pada penutupan perdagangan pekan lalu (27/12). Indeks S&P 500 juga terus menguat, mencetak rekor tertingginya dan ditutup di level 3.240,02 pada perdagangan pekan lalu. Sementara itu, indeks Dow Jones juga melanjutkan rally-nya ke level 28.645,26. Penguatan bursa saham AS tersebut sesuai dengan tren historis terjadinya Santa Claus Rally, di mana bursa saham akan menguat selama lima hari terakhir di akhir tahun. Beberapa sentimen yang menjadi penopang bursa saham AS pada minggu lalu antara lain datang dari kesepakatan dagang tahap pertama antara AS dan Tiongkok, data penjualan online Amazon selama musim liburan Natal dan Tahun Baru, dan data klaim asuransi pengangguran yang menunjukkan angka menggembirakan. Pada pekan lalu, Presiden Trump menyatakan bahwa penandatanganan kesepakatan tahap pertama antara AS dan Tiongkok sedang diproses dan akan segera ditandatangani bersama Presiden Xi Jinping. Pernyataan tersebut didukung oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam jumpa pers resminya yang menyatakan bahwa Tiongkok sedang berkomunikasi dengan Gedung Putih untuk meneken perjanjian dagang tahap pertama. Sentimen positif selanjutnya datang dari data penjualan online selama libur Natal dan Tahun Baru yang dirilis oleh Mastercard Spending Plus. Laporan yang dirilis menyatakan bahwa kenaikan belanja online diperkirakan naik sekitar 3,4 persen pada musim liburan ini. Amazon, sebagai perusahaan ritel online

Indikator 27 Desember 2019 Perubahan (%) WoW YoY Ytd T1 Nilai Tukar/USD ----Euro 0,89 0,89 (2,27) (2,58) Yen 109,44 0,00 1,41 0,23 GBP 0,76 0,61 3,34 2,47 Real 4,05 1,24 (4,41) (4,45) Rubel 62,04 0,38 10,86 11,02 Rupiah 13.952,00 0,26 4,18 3,04 Rupee 71,35 (0,33) (1,42) (2,27) Yuan 7,00 0,16 (1,88) (1,70) KRW 1.161,40 (0,10) (3,67) (4,08) SGD 1,35 0,21 1,35 0,78 Ringgit 4,13 0,33 0,90 0,15 Baht 30,15 0,10 7,39 7,37 Peso 50,65 0,34 3,84 3,67 T2 --- Pasar Modal ---DJIA 28.645,26 0,67 10,10 22,80 S&P500 3.240,02 0,58 15,80 29,25 FTSE 100 7.644,90 0,82 (0,73) 13,63 DAX 13.337,11 0,14 0,42 26,31 KOSPI 2.204,21 0,00 (12,39) 7,99 Brazil IBrX 867,56 0,43 (6,93) 4,07 Nikkei 23.837,72 0,09 0,31 19,10 SENSEX 41.575,14 (0,26) 17,91 15,27 JCI 6.329,31 0,72 (2,21) 2,18 Hangseng 28.225,42 1,27 (12,13) 9,21 Shanghai 3.005,04 0,00 (13,52) 20,50 STI 3.226,53 0,44 (8,37) 5,14 FTSE KLCI 1.610,61 0,03 (11,58) (4,73) SET 1.578,22 0,34 (13,25) 0,92 PSEi 7.815,26 0,54 (11,40) 4,68

T3 --- Surat Berharga Negara ---

Yield 5 th, (FR 77) 6,35 (15) n/a (151) Yield 10 th, (FR78) 7,08 (5) n/a (87) T4 Komoditas ---Brent Oil 68,16 3,05 9,81 23,14 CPO 3.035,00 4,76 23,12 51,45 Gold 1.510,56 2,19 13,83 17,78 Coal 66,55 0,30 (37,66) (34,79) Nickel 14.210,00 (2,17) 13,95 32,93 T5 Rilis Data

---PDB Kanada Okt : 0,0 Sep : 0,3

Penjualan rumah baru AS Nov : 718 ribu Okt : 710 ribu Nov : 1,3 Okt : -2,7

Pemesanan baranng

tahan lama AS Nov : -2,0 Okt : 0,2

Pemesanan baranng

tahan lama Inti AS Nov : 0,0 Okt : 0,3

CPI (yoy) Singapura Nov : 0,6 Nov 18 : 0,6 Vietnam Nov : 5,23 Nov 18 : 3,52

Produksi industri Jepang Nov : -0,9 Okt : -4,5

Penjualan ritel (yoy) Jepang Nov : -2,1 Nov 18 : -7,0

Highlight Minggu Ini

Bursa saham Wall Street pada perdagangan pekan lalu ditutup menguat dengan indeks Nasdaq pada pertama kalinya menembus angka 9.000. Selain memasuki periode Santa Claus Rally, di mana bursa saham AS secara historis menguat selama 5 hari terakhir di akhir tahun, penguatan bursa AS pekan lalu masih didorong oleh kabar mengenai kesepakatan dagang fase pertama yang akan ditandatangani pada Januari 2020, data penjualan online yang meningkat dan turunnya klaim pengangguran. Indeks dollar AS tercatat melemah sebesar 0,79 persen ke level 96,92

sementara yield US Treasury tenor 10 tahun turun 4 bps ke level 1,88 persen pekan lalu seiring optimisme penyelesaian perang dagang yang menekan permintaan dollar AS sebagai safe haven dan sentimen negatif dari data pesanan durable goods yang turun sebesar 2 persen mom pada bulan November.

Harga minyak mentah jenis Brent kontrak berjangka masih melanjutkan penguatan pada tiga pekan sebelumnya dengan menguat sebesar 3,05 persen ke level US$68,16 per barel didorong oleh penurunan stok minyak AS dan ekspektasi kenaikan permintaan minyak sebagai dampak penyelesaian perang dagang.

Dari pasar keuangan domestik, IHSG tercatat menguat 0,72 persen secara mingguan dengan investor nonresiden mencatatkan beli bersih Rp1,36 triliun dalam sepekan, imbal hasil SBN seri benchmark turun 5-15 bps pekan lalu, sementara nilai tukar rupiah menguat 0,26 persen terhadap dolar AS ke level Rp13.952.

Hasil survei yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap 57 analis dan pelaku pasar keuangan global menunjukkan prospek yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang diperkirakan stabil. Bersama dengan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif serta kebijakan fiskal yang ekspansif, hal tersebut menjadi modal penting untuk menyongsong tahun 2020 dengan optimis.

(2)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

2

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Gambar 4. Slope US Yield curve dan Resesi Gambar 2. Yield treasury AS tenor 10 tahun turun 4 bps

ke level 1,88 pada hari Jumat (27/12)

terbesar di AS, juga menyatakan bahwa penjualan online pada musim liburan tahun ini juga mencatatkan rekor baru. Hal tersebut menunjukkan daya beli masyarakat AS masih menggeliat. Terakhir, data klaim asuransi pengangguran yang menunjukkan angka positif juga menjadi pendorong bursa saham Wall Street. Pada pekan lalu, klaim pengangguran yang dirilis mingguan di AS menunjukkan penurunan sebesar 13.000 ke level 222.000. Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang berakhir 21 Desember pada pekan lalu.

Dari kawasan Eropa, bursa saham utama di kawasan Eropa seperti FTSE 100 Inggris dan DAX Jerman ditutup menguat dalam sepekan. Sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan bursa saham di kawasan Eropa masih datang dari kesepakatan dagang tahap pertama antara AS dan Tiongkok. Pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih dan Beijing yang menyebutkan bahwa penandatanganan kesepakatan akan dilakukan di bulan Januari 2020 membuat investor saham kembali antusias. Membaiknya hubungan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut memicu aksi beli investor di beberapa belahan dunia, termasuk kawasan Eropa.

Pada pekan lalu, penguatan bursa saham di kawasan Eropa juga dipengaruhi oleh Santa Claus Rally yang terjadi di bursa saham AS. Selain itu, musim bonus akhir tahun mendorong investor ritel menginvestasikan sebagian bonus yang diterimanya di pasar modal. Pada perdagangan saham pekan lalu, FTSE 100 Inggris menguat sebesar 0,81 persen ke level 7.644,90 dan bursa saham DAX Jerman menguat 0,64 persen ke level 13.337,11.

Dari kawasan Asia, mayoritas indeks saham di kawasan ditutup menguat tipis menjelang penutupan bursa saham di tahun 2019. Indeks FTSE KLCI Malaysia tercatat menguat sebesar 0,03 persen ke level 1.610,1, indeks Nikkei Jepang menguat 0,09 persen ke level 23.837,72, indeks STI Singapore menguat 0,44 persen ke level 3.226,53, indeks Hangseng Hong Kong menguat 1,27 persen ke level 28.225,42, dan indeks Shanghai Tiongkok tidak berubah pada perdagangan pekan lalu. Sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan bursa saham Asia pada pekan lalu antara lain masih seputar kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok. Selain itu, rilis data perekonomian Jepang yang menunjukkan angka cukup baik turut mendorong penguatan bursa saham di kawasan Asia. Angka pengangguran Jepang pada bulan November berada pada level 2,2 persen atau di bawah perkiraan sejumlah pihak yang berada di level 2,4 persen. Di sisi lain, data produksi industri Jepang yang berada di level 0,9 persen juga menunjukkan angka koreksi di bawah konsensus yang sebesar 1,4 persen. Sebagai perekonomian terbesar ketiga di dunia, data perekonomian Jepang yang dirilis tersebut membawa sentimen positif bagi bursa di kawasan Asia.

Pasar Uang. Indeks dolar AS berada pada level 96,92 pada akhir perdagangan pekan lalu (27/12) atau melemah sebesar 0,79 persen dalam sepekan terhadap enam mata uang utama dunia dari posisi 97,69 pada akhir pekan sebelumnya (20/12). Indeks dolar AS bergerak turun sejak hari Kamis (26/12) dan jatuh di bawah level 97 pada hari Jumat (27/12) untuk pertama kalinya setelah lebih dari 10 hari. Melemahnya dolar AS disebabkan oleh optimisme kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok sehingga mengurangi permintaan safe haven untuk Greenback dalam perdagangan akhir tahun. Selain itu, risk appetite investor meningkat seiring prospek pertumbuhan eknomi global yang meningkat karena data ekonomi Tiongkok yang lebih optimis. Laba industri manufaktur Tiongkok pada bulan November naik 5,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi CNY 93,9 miliar (US$84,93 miliar) atau tumbuh pada laju tercepat dalam delapan bulan terakhir. Sementara itu, mata uang lainnya seperti Euro dan Poundsterling menguat seiring melemahnya dollar AS dan ketidakpastian langkah Perdana Menteri Boris Johnson yang membuat aturan untuk tidak memperpanjang negosiasi Brexit dengan Uni Eropa yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya hard Brexit.

Pasar Obligasi.Yield US Treasury tenor 10 tahun pada akhir pekan lalu (27/12) ditutup di level 1,88 persen atau turun 4 bps dibandingkan penutupan pekan sebelumnya. Pada pekan libur Natal di AS, pelaku pasar

Gambar 3. The Fed tidak memangkas suku bunga hingga akhir tahun

(3)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

3

Gambar 6. Harga hard commodities: harga hard commodities menguat secara mingguan

Gambar 5. Harga minyak mentah Brent, WTI dan batubara ICE Newcastle menguat secara mingguan

cenderung menahan diri dari transaksi yang ditandai oleh rendahnya volume transaksi dalam sepekan. Pelaku pasar juga masih menantikan detail perjanjian perdagangan fase pertama antara AS dan Tiongkok dimana perjanjian tersebut akan ditandatangani. Namun demikian, demand terhadap obligasi Pemerintah AS cenderung meningkat pekan lalu setelah data pesanan durable goods menunjukkan penurunan sebesar 2 persen mom pada bulan November sekaligus merupakan penurunan tertajam sejak bulan Mei. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya pesanan pesawat tempur dan peralatan transportasi. Dari perkembangan pesanan durable goods di AS, pelaku pasar secara umum melihat prospek untuk sektor manufaktur di AS tetap suram seiring sentimen bisnis yang melambat serta arus perdagangan global yang menyusut sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian global. Pelaku pasar juga mencerna data penjualan rumah baru yang sebesar 719 ribu unit atau tumbuh tipis 1,3 persen mom pada bulan November, sedikit lebih rendah dibandingkan konsensus analis dan pelaku pasar yang memperkirakan penjualan rumah baru akan mencapai 734 ribu unit. Namun demikian, secara tahunan, penjualan rumah baru pada bulan November tersebut tercatat tumbuh hingga 19,4 persen.

Pasar Komoditas. Harga minyak Brent kontrak berjangka acuan global pekan lalu masih melanjutkan penguatan yang terjadi pada tiga pekan sebelumnya. Pada penutupan hari Jumat (27/12), harga minyak Brent kontrak berjangka acuan global tercatat di level US$68,16 per barel atau naik 3,05 persen dalam sepekan dari posisi US$66,14 per barel pada Jumat (13/12). Ekspektasi akan naiknya permintaan minyak di pasar global pasca tercapainya kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS-Tiongkok masih menjadi faktor utama yang memanaskan harga minyak pekan lalu. Pada pertengahan pekan, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya dan Presiden Tiongkok akan segera menandatangani kesepakatan perdagangan tahap pertama dalam sebuah upacara penandatanganan. Dari sisi Tiongkok, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Suang menyatakan bahwa tim ekonomi kedua negara terus berkomunikasi terkait detail penandatanganan dan tindak lanjut hal lainnya. Sebelumnya, Kepala perwakilan dagang AS Roberts Lighthizer menyatakan bahwa penandatanganan kesepakatan dagang tahap pertama akan dilaksanakan pada awal Januari 2020.

Perkiraan penurunan stok minyak AS pekan lalu juga menjadi sentimen positif untuk harga minyak. Pada hari Kamis (26/12), American Petroleum Institute (API) mencatat bahwa stok minyak mentah AS turun hingga 7,9 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 20 Desember 2019. Adapun rilis resmi dari Energi Information Agency AS pada Jumat (27/12) mengkonfirmasi data API dengan menyatakan bahwa persediaan stok minyak mentah komersial AS turun 5,5 juta barel ke level 441,4 juta barel atau 2 persen diatas rata-rata stok dalam lima tahun. Selain itu, penurunan jumlah rig minyak yang beroperasi di AS juga memberikan dukungan terhadap harga minyak. Untuk pekan yang berakhir pada Jumat (27/12), perusahaan energi Baker Hughes melaporkan penurunan 8 unit rig minyak ke level 667 atau turun 208 unit sepanjang tahun 2019. Namun demikian, terdapat sentimen negatif yang membebani harga minyak pekan lalu setelah Arab Saudi dan Kuwait pada Selasa (24/12) menandatangani kesepakatan produksi minyak bersama di ladang minyak Khafji dan Wafra setelah 5 tahun tidak berproduksi seiring terjadinya ketidaksepakatan bilateral. Sebelum berhenti berproduksi, kedua ladang minyak tersebut memproduksi 500 ribu barel minyak per hari. Kembali berproduksinya kedua ladang minyak tersebut diperkirakan menambah surplus pasokan di pasar minyak global. Harga komoditas batubara ICE Newcastle pada pekan lalu ditutup menguat 0,23 persen ke level US$66,55 per metriks ton dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya di level US$66,35 per metriks ton. Kenaikan harga batubara pekan lalu terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran berkurangnya pasokan. Persediaan batu bara di pelabuhan utama Tiongkok bagian utara yaitu Caofeidian, Qinhuagndao, dan Jingtang berada di posisi 15,04 juta ton per 20 Desember lalu. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding

Gambar 7. Harga soft commodities: selain jagung dan

(4)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

4

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

periode yang sama tahun lalu sebesar 17,31 juta ton. Mulai Desember, otoritas kepabeanan Tiongkok juga melakukan inspeksi keamanan selama tiga bulan. Hal tersebut menyebabkan ekspor batu bara dari Tiongkok terhambat. Sementara pasokan dari Afrika Selatan terganggu akibat banjir. Sebagai informasi, Afrika Selatan adalah salah satu produsen batu bara utama dunia dengan produksi 259 juta metrik ton pada 2018.

Dari komoditas CPO, harga CPO berjangka kontrak acuan di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pekan lalu menguat sebesar 4,76 persen sekaligus mencatatkan penguatan dalam 4 pekan berturut-turut. Harga CPO pekan lalu ditutup naik ke level 3.035 Ringgit/ton pada Jumat (27/12) dari penutupan pekan sebelumnya di level 2.897 Ringgit/ton. Penguatan harga CPO didorong oleh kekhawatiran pasar akan pasokan minyak sawit tahun depan yang terganggu oleh beberapa faktor. Dari sisi produksi, output diperkirakan turun karena kekeringan panjang yang melanda Asia Tenggara, kabut, dan penggunaan pupuk yang lebih rendah oleh petani. Disisi lain, asosiasi minyak sawit Malaysia memperkirakan produksi CPO selama 20 hari pada bulan Desember turun 16 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu. Survei Reuters juga menunjukkan penurunan stok CPO Malaysia pada November sebesar 5,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2,22 juta metrik ton. Ini adalah stok terendah sejak Juli 2018. Sementara itu, surveyor kargo, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia menyebutkan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Desember turun 9,6 - 12,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Tahun depan, permintaan minyak sawit akan ditopang oleh konsumsi domestik. Malaysia sebagai negara produsen sawit terbesar kedua di dunia merencanakan untuk peluncuran program B20 pada Februari 2020. Sementara Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit telah meresmikan program B30 pada Senin (23/12). Program B30 yang diinisiasi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

II. Pasar Keuangan Domestik

IHSG tercatat menguat 44,94 poin atau 0,72 persen secara mingguan ke level 6.329,31 dan diperdagangkan di kisaran 6.270,54 – 6.337,34 pekan lalu. Investor nonresiden mencatatkan beli bersih di seluruh hari perdagangan pekan lalu dengan total mencapai Rp1,36 triliun dan tercatat beli bersih sebesar Rp7,98 triliun secara mtd serta tercatat beli bersih sebesar Rp49,19 triliun secara ytd. Nilai rata-rata transaksi perdagangan harian selama sepekan terpantau turun ke ke level Rp8,60 triliun dari pekan sebelumnya yang sebesar Rp9,50 triliun.

Dari pasar SBN, yield SUN seri benchmark pada Jumat (27/12) bergerak turun dibandingkan posisi Jumat (20/12) dengan penurunan antara 5 hingga 15 bps. Berdasarkan data setelmen BI tanggal 26 Desember 2019,

kepemilikan investor nonresiden naik Rp0,54 triliun (0,05

persen) dibandingkan posisi Jumat (20/12) dari Rp1.064,30 triliun (38,49 persen) ke Rp1.064,84 triliun (38,68 persen). Kepemilikan nonresiden naik Rp171,59 triliun (19,21 persen) secara year to date (ytd) dan turun Rp2,97 triliun (0,28 persen) month to date(mtd).

Nilai tukar Rupiah menguat sebesar 0,26 persen secara mingguan, secara month to date Rupiah menguat sebesar 1,11 persen dan tercatat menguat sebesar 3,04 persen secara ytd, berada di level Rp13.952 per USD pada akhir perdagangan hari Jumat (27/12). Namun demikian, tekanan terhadap nilai tukar Rupiah relatif meningkat selama sepekan lalu, sebagaimana tercermin dari perkembangan spread harian antara nilai spot dan non deliverable forward 1 bulan yang bergerak dalam rentang Rp19 sampai Rp36 per USD, lebih tinggi dibanding spread Rp6 sampai Rp33 per USD pada pekan sebelumnya. Pekan lalu, Rupiah diperdagangkan di kisaran 13.949 – 14.003 per USD. Secara ytd, rata-rata penutupan harian Rupiah berada di level Rp14.144 per USD.

Gambar 9. Tekanan terhadap rupiah lebih rendah

dibanding pekan sebelumnya

Gambar 8. Pasar Keuangan Indonesia sepekan: Rupiah

terapresiasi, IHSG menguat, dan yield SBN seri benchmark turun

Gambar 10. Pergerakan mata uang Asia yang diamati bervariasi terhadap dolar AS secara mingguan

(5)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

5

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Gambar 12. Output industri Jepang turun 0,9 persen mom pada November

Gambar 13. Output industri Singapura turun 9,3 persen yoy pada November

III. Perekonomian Internasional

Dari kawasan AS

,

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru rebound 1,3 persen (mom) pada November 2019 atau mencapai 719.000 unit. Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas di wilayah Timur Laut dan Barat dan menunjukkan tingkat hipotek yang rendah terus mendukung pasar perumahan, meskipun aktivitas penjualan pada bulan sebelumnya lebih lemah dari yang dilaporkan sebelumnya. Dari kawasan Asia Pasifik, Output industri Jepang melemah dua bulan berturut-turut pada bulan November, meningkatkan kemungkinan bahwa ekonomi akan berkontraksi pada kuartal keempat karena melambatnya permintaan di luar negeri dan di dalam negeri. Data resmi menunjukkan output pabrik turun 0,9 persen di November dari bulan sebelumnya, penurunan lebih lambat dari penurunan 1,4 persen dalam perkiraan analis. Kondisi ini mengikuti penurunan 4,5 persen ke bawah pada bulan sebelumnya yang merupakan penurunan terbesar sejak pemerintah mulai mengumpulkan data dalam bentuk komparatif sejak Januari 2013.

Sementara itu, output manufaktur di Singapura pada bulan November terlihat juga mengalami penurunan yang lebih tajam dari yang dikhawatirkan oleh para ekonom. Produksi sector industri turun 9,3 persen yoy, membalikkan lonjakan pertumbuhan di bulan sebelumnya, bahkan di tengah harapan akhir tahun bahwa sektor manufaktur berada di posisi terbawah. Klaster manufaktur biomedis bergerak ke zona merah, menurun sekitar 10,3 persen yoy setelah berkembang sebesar 24,1 persen pada bulan sebelumnya. Ketika manufaktur biomedis dikeluarkan dari data, produksi industri turun 9 persen. Selain itu, kontraksi juga dipimpin oleh elektronik, yang kembali negatif pada terutama disebabkan oleh segmen semikonduktor utama dan periferal komputer.

IV. Perekonomian Domestik

BI, OJK, dan LPS baru saja menyepakati program pengintegrasian pelaporan dari sektor perbankan melalui mekanisme satu portal yang disebut Pelaporan.id, terhitung mulai 31 Desember 2019. Integrasi tersebut dibangun untuk meminimalisir informasi yang redundan dan inkonsisten serta meningkatkan efisiensi dalam operasional bank mengingat selama ini perbankan menyampaikan pelaporan kepada 3 (tiga) otoritas tersebut melalui beberapa aplikasi terpisah. Disamping itu, integrasi pelaporan ini juga bertujuan untuk menciptakan Satu Data Perbankan guna mewujudkan sarana pertukaran dan akses data perbankan yang dibutuhkan setiap saat oleh masing-masing otoritas, serta meningkatkan kualitas data pelaporan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan menghentikan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB). Penghapusan SSB akan dilakukan mulai 2020. Penghapusan dilakukan karena subsidi tersebut memberikan beban fiskal cukup berat kepada negara. Pasalnya, pemerintah masih harus mengawal subsidi tersebut hingga tenor KPR berakhir. Melalui skema SSB pemerintah menanggung selisih suku bunga KPR yang dikenakan oleh perbankan. Dengan demikian, suku bunga KPR yang dibebankan kepada masyarakat hanya 5 persen secara tetap selama 20 tahun. Namun demikian, pemerintah tetap mempertahankan skema subsidi KPR lainnya seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan (SBUM), dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akan menurunkan batasan bea masuk dan pajak bagi barang impor (de minimis). Hal ini dengan pertimbangan banjirnya produk impor lewat e-commerce

yang bisa memengaruhi daya saing industri dalam negeri. Bea cukai memutuskan untuk menurunkan ambang batas bea masuk barang impor menjadi US$3 atau setara Rp42.000. Selain itu, DJBC juga meniadakan ambang batas untuk pengenaan pajak dalam rangka impor dimana dalam peraturan sebelumnya, ambang batas pengenaan pajak dalam rangka impor adalah sebesar US$75. Selain itu, terdapat juga perubahan dari kebijakan tarif yang sebelumnya tarif bea masuk yang berlaku ada di kisaran 27,5 persen bagi para pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 37,5 persen bagi mereka yang tidak bisa menunjukkan atau tidak memiliki NPWP diturunkan menjadi 17,5 persen untuk barang-barang umum.

Gambar 11. Penjualan rumah baru di AS meningkat 1,3 persen (mom) pada November 2019 atau mencapai 719.000 unit

(6)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

6

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Sumber: Bloomberg, hasil survei terhadap 57 pelaku pasar.

Kedua, ekspektasi pertumbuhan yang positif akan mempengaruhi keputusan sekaligus memacu pelaku usaha untuk berekspansi sehingga aktivitas sektor riil akan segera pulih. Salah satu indikator menurunnya aktivitas sektor riil adalah posisi Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang masih berada di zona kontraksi.

Data terakhir menunjukkan PMI Manufaktur Indonesia per November 2019 berada pada angka 48,2, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan PMI Manufaktur Indonesia per Oktober 2019 yang berada pada angka 47,7. Penyebab utama kontraksi sektor manufaktur adalah turunnya permintaan yang berimbas pada penurunan penjualan dan akumulasi stok barang yang tidak terjual. Melambatnya aktivitas manufaktur ini pada gilirannya berimbas tehadap perlambatan penyaluran kredit perbankan terutama untuk debitur korporasi. Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan penyaluran kredit perbankan tumbuh 6,53 persen hingga bulan Oktober dan data sementara menunjukkan perbaikan ke level 7,05 persen pada bulan November.

Sebagai penutup, dengan prospek perekonomian yang positif, didukung oleh kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif serta kebijakan fiskal yang ekspansif, maka tidak salah rasanya apabila kita optimis menyambut tahun 2020 yang akan datang. Keseluruhan dari lima program prioritas Presiden Joko Widodo yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan tranformasi ekonomi yang telah dimulai dan akan dilakukan hingga 2024 mendatang juga bersifat suportif menuju pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Terakhir, prasyarat penting yang tidak boleh kita lupakan adalah pntingnya untuk menjaga stabilitas politik. Sebuah riset yang dilakukan oleh Madalina Radu pada tahun 2014 menyimpulkan bahwa stabilitas politik memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Lingkungan politik yang stabil juga menjadi pondasi bagi pembangunan berkelanjutan.

Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal

PenanggungJawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan

Penyusun: Kindy Rinaldy Syahrir, Alfan Mansur, Pipin Prasetyono, Adya Asmara Muda, Nurul Fatimah, Indah Kurnia JE, Ari Nugroho

Tajuk: Kindy Rinaldy Syahrir

Sumber Data: Bloomberg, Reuters, CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan,

Kompas, Media

Indonesia, Tempo, Antara News

Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.

IMF dan World Bank telah

menutup

Spring Meeting

yang diselenggarakan

sepanjang minggu lalu. Para

pembuat kebijakan

menyampaikan pesan

mengenai kekhawatiran

yang bercampur dengan optimisme prospek ekonomi

ke depan. Para Menteri

Keuangan dunia mengakhiri pembicaraan di Washington

DC yang memadukan

kekhawatiran terhadap

keadaan ekonomi dunia yang bergerak melambat saat ini dengan keyakinan

akan segera pulih.

Pergeseran tren yang

menjauh dari pengetatan kebijakan moneter oleh

bank sentral, kebijakan

stimulus baru-baru ini di Tiongkok dan meredanya

ketegangan perdagangan

menjadi harapan bahwa perlambatan ekonomi akan berlangsung tidak terlalu lama meskipun tidak ada

yang memperkirakan

momentum

booming

baru.

Rally

pasar saham yang kini

terjadi cukup mengundang optimisme tentang prospek pertumbuhan untuk berbalik

"menguat." Direktur

Pelaksana IMF Christine

Lagarde tetap

memperingatkan dunia

berada pada "saat yang

Tajuk Minggu Ini:

Optimis Menyongsong 2020

Meskipun penuh tantangan, 2020 akan lebih baik dibandingkan 2019. Kalimat bernada optimis tersebut kini lebih sering terdengar diucapkan oleh analis, ekonom maupun pelaku pasar. Hal tersebut tidak berlebihan mengingat faktor utama yang selama ini menjadi risiko di pasar keuangan dan perekonomian global yaitu perselisihan perdagangan antara AS dan Tiongkok kini telah menunjukkan sedikit titik terang. Kesepakatan perdagangan fase pertama yang menjadi langkah awal rujuknya kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut hampir pasti akan ditandatangani pada awal Januari 2020 mendatang.

Hasil survei Bloomberg terhadap 57 pelaku pasar keuangan global menempatkan isu perang dagang AS dan Tiongkok sebagai sentimen yang paling mempengaruhi pergerakan pasar keuangan, terutama di

emerging market, sepanjang 2019 dan berlanjut nanti pada 2020. Sebagai catatan, perselisihan perdagangan antara kedua negara yang dilakukan melalui saling balas tarif telah berlangsung setidaknya dalam 18 bulan terakhir dan berdampak pada perlambatan perdagangan yang pada gilirannya memukul aktivitas manufaktur, menekan harga komoditas serta menghambat arus investasi secara global.

Hasil survei Bloomberg juga menunjukkan bahwa mayoritas pelaku pasar yang disurvei meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh pada 2020 dengan outlook inflasi yang stabil. Hal ini tentu merupakan kabar bagus mengingat beberapa negara emerging market lainnya seperti Tiongkok dan Argentina diperkirakan mengalami kontraksi serta India, Afrika Selatan dan Brazil yang diperkirakan akan mengalami tekanan dari kenaikan inflasi. Pemerintah sendiri dalam APBN 2020 menetapkan target asumsi pertumbuhan di level 5,3 persen dengan inflasi di level 3,1 persen, sementara Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan bergerak di kisaran 5,1 – 5,5 persen dengan inflasi tetap terkendali di kisaran target 3,0 ± 1 persen.

Prospek yang baik ini setidaknya berimplikasi pada dua hal. Pertama, ekspektasi growth yang positif dan inflasi yang stabil akan menjadi faktor penting untuk menarik arus modal asing masuk ke dalam negeri, baik di portfolio maupun direct investment. Peran kedua jenis investasi tersebut sangat penting baik untuk memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah maupun pertumbuhan ekonomi mengingat Bank Indonesia memperkirakan neraca transaksi berjalan masih akan mengalami defisit yang terkendali di kisaran 2,5 – 3,0 persen pada tahun 2020.

Dari sisi portfolio investment, hingga akhir pekan lalu (27/12) tercatat total Rp220,78 dana asing yang masuk ke pasar saham dan SBN. Hal ini sejalan dengan hasil survei Bloomberg yang menempatkan IHSG dan SBN sebagai top performer diantara emerging market lainnya, sementara Rupiah berada di posisi kedua di bawah Rubel Rusia. Perkembangan positif ini diperkirakan akan berlanjut ke tahun 2020 mengingat mayoritas pelaku pasar yang disurvei oleh Bloomberg meyakini bahwa baik mata uang, obligasi maupun pasar saham di

emerging market masih akan melanjutkan laju positifnya pada tahun mendatang.

Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal

PenanggungJawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan

Penyusun: Ronald Yusuf, Pipin Prasetyono, Risyaf Fahreza , Nurul Fatimah, Indah Kurnia JE, Ari Nugroho, Zerah Aprial Pasimbong

Sumber Data: Bloomberg, Reuters, CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan, Kompas, Media Indonesia, Tempo, Antara News

Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.

Gambar

Gambar 1. Pasar Saham Global
Gambar 4.  Slope  US  Yield curve  dan Resesi Gambar 2. Yield treasury  AS tenor 10 tahun turun 4 bps
Gambar 7.  Harga  soft commodities : selain jagung dan  kakao mengalami penguatan secara mingguan
Gambar 8.  Pasar Keuangan Indonesia sepekan: Rupiah  terapresiasi, IHSG menguat, dan  yield  SBN seri
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam struktur geologi, deformasi yang terjadi akibat gaya tektonik dikelompokkan sebagai struktur sekunder dan dibedakan dari struktur yang terbentuk pada saat atau

Berdasarkan hasil uji Tukey, nilai kapasitas fagositosis dan indeks fagositosis yang digunakan untuk menentukan efisiensi aktivitas fagositosis oleh senyawa

Peranan in(or#asi #utlak adanya, *e*erapa karakteristik (unda#ental in(or#asi adala+ akurasi %ketepatan', relevansi %ke*enaran', dan avala*ilitas %ketersediaan')  :a#un,

“ Produser menyiapkan rundown dan materi pada tahap pra produksi” Klo di tahap pra produksinya sendiri, asianbeat itu biasanya pertama pastinya menyiapkan rundown lalu juga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi oksigen dalam Non-Rebreathing Mask (NRM) akan menurunkan tekanan parsial CO 2 , sehingga

(LBQ) dan melakukan pengujian asumsi residual berdistribusi normal. Jika residual sudah memenuhi asumsi white noise dan berdistribusi normal, maka model sudah layak

C iri- c iri pendekatan sosiologi dalam studi agama termasuk hukum dan hukum Islam adalah ; bersumber pada dalil-dalil al- Q uran dan hadis sebagai sumber normati f , adanya hukum

Bab I, bab ini memuat pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian,