• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

DEWI ISTIQOMAH

NPM : 1786108004

PROGRAM PASCASARJANA ( PPS )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

(2)

MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Raden Intan Lampung Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Agama Islam

OLEH:

DEWI ISTIQOMAH

NPM : 1786108004

Pembimbing I

: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

Pembimbing II

: Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd

Program Studi Ilmu Tarbiyah

Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

PROGRAM PASCASARJANA ( PPS )

(3)

Nama

: DEWI ISTIQOMAH

NPM

: 1786108004

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan

dengan

sebenarnya

bahwa

tesis

yang

berjudul

“IMPLEMENTASI

KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER

KEAGAMAAN

DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI

MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG

TIMUR”

adalah benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila

terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Bandar Lampung, 26 Desember 2018

Yang menyatakan,

(4)

luar

jam

pelajaran

sekolah,

sehingga

diharapkan

mereka

dapat

mengembangkan minat dan bakatnya. Untuk memudahkan penelitian ini,

maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan Minat dan bakat

peserta didik di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung

Timur?, apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler

dalam pengembangan Minat dan bakat peserta didik di MTs AL-Istiqomah

Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur? dan Apa saja nilai-nilai

pendidikan islam dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?

tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tentang implementasi kegiatan

ekstrakurikuler dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik MTs

AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur, Untuk mengetahui

faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler dalam

mengembangkan Minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah Giri

Mulyo dan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan islam dalam implementasi

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dalam penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif, Peneliti melakukan wawancara terstruktur

maupun wawancara tidak terstruktur dengan para nara sumber (pelatih

kegiatan ekstrakurikuler) dengan didukung oleh data dokumentasi dan

observasi secara langsung.

Hasil Implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pengembangan minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah dapat

dilihat dari prestasi yang di dapatkan Yaitu 1. Mengikuti lomba antar

kecamatan. 2. Tampil di Madrasah Al-Istiqomah memperingati hari santri 22

oktober 2018 3. Tampil dalam beberapa pengajian akbar di desa giri mulyo

4. Tampil dalam kegiatan peringatan PHBI (peringatan hari besar islam)

5. Tampil di beberapa acara pernikahan masyarakat sekitar desa giri mulyo.

Nilai-nilai pendidikan agama islam yang terkandung dalam kegiatam

ekstrakurikuler yaitu 1. Nilai aqidah (iman) 2. Nilai akhlak (amanah, iffah,

berani, sabar, tawadhuk.) 3. Nilai ibadah.

(5)

PERSETUJUAN

Judul

Tesis

:

IMPLEMENTASI

KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER

KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT

DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH

GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG

TIMUR

Nama

: DEWI ISTIQOMAH

NPM

: 1786108004

Program studi

: Ilmu Tarbiyah

Konsentrasi

: Pendidikan Agama Islam

MENYETUJUI

Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian tertutup pada Program Pascasarjana

UIN Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 06 Februari 2019

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

NIP. 196010201988031005

Pembimbing II

Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd

NIP. 197208182006041006

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Tarbiyah

(6)

KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA

DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG

LAMPUNG TIMUR. Yang ditulis oleh Dewi Istiqomah, NPM: 1786108004,

program studi Magister PAI, Telah di ujikan Tertutup dan dipertahankan dalam ujian

terbuka program pascasarjana Universitad Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Tim Penguji

Ketua

: Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA

(

)

Sekretaris

: Dr. A. Fauzan, M.Pd

(

)

Penguji I

: Dr. H. Subandi, MM

(

)

Penguji II

: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

(

)

Direktur Program Pasca Sarjana

UIN Raden Intan Lampung

Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

NIP. 196010201988031005

(7)

LAMPUNG TIMUR. DEWI ISTIQOMAH NPM: 1786108004, program studi

Magister PAI, Telah di ujikan dalam sidang Tertutup di Fakultas Tarbiyah UIN

Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019.

Tim Penguji

Ketua

: Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA

(

)

Sekretaris

: Dr. A. Fauzan, M.Pd

(

)

Penguji I

: Dr. H. Subandi, MM

(

)

Penguji II

: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag

(

)

Mengetahui

Ketua Prodi PAI

(8)

ا

ض

ب

B

ط

T

ت

T

ظ

Z

ث

Ś

ع

ج

J

غ

G

ح

H

ف

F

خ

Kh

ق

Q

د

D

ك

K

ذ

Ź

ل

L

ر

R

م

M

ز

Z

ن

N

س

S

و

W

ش

sy

ــﻫ

H

ص

s

ي

Y

Maddah

Maddah

atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huuf dan tanda sebagai berikut.

Harakat dan Huruf

Huruf dan Tanda

ا

Á

ي

Í

و

Ú

(9)

Takkan ada hasil yang sempurna tanpa semangat untuk berusaha mencapai

keberhasilan.







(10)

tesis ini, dan penulis mempersembahkan kepada:

Almamaterku Tercinta Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri

(11)

Nama penulis Dewi Istiqomah, dilahirkan di desa Girimulyo

Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur pada

Tanggal 08 Februari 1993. Merupakan anak kedua dari ketiga

bersaudara pasangan suami istri BapakH. Karweni dan Ibu Hj.Marni

Pendidikan dasar penulis tempuh di SDN 2 Gunung Mas

selesai pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP PGRI 2 Marga

Sekampung selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan di MA Darul A’mal

selesai pada tahun 2011.

Kemudian melanjutkan pendidikan S1 di STAIN Jurai Siwo Metro Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) LULUS tahun 2016 dan saat ini melanjutkan

pendidikan S2 Program Pasca Sarjana (PPS) jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama

(12)

Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan program Strata dua (S2) Jurusan Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar M.Pd.

Dalam upaya penyelesaian tesis ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag selaku Pembimbing I, dan Dr. Ahmad Fauzan,

M.Pd selaku pembimbng II yang telah memberi bimbingan yang sangat berharga

dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.

2. Kepala Sekolah MTs Al-Istiqomah, Bpk Saefudin,S.Ag

3. Bpk Basyarudin selaku pendidik kegiatan Ekstrakurikuler, serta Guru/Karyawan

MTs Al-Istiqomah sehingga penulis dapat melaksankan dan menyelesaikan

penelitian ini. Tidak kalah pentingnya, rasa sayang dan terimakasih penulis

haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa mendo’akan dan

memberikan dukungan dalam menyelesaikan pendidikan.

Kritik dan saran demi perbaikan tesis ini sangat diharapkan dan akan

diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yang telah

dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama

Islam.

Bandar Lampung, 26 Desember 2018

Penulis,

(13)

HALAMAN PENGESAHAN...

v

PEDOMAN TRANSLITERASI ...

vii

MOTTO ...

viii

PERSEMBAHAN ...

ix

RIWAYAT HIDUP...

x

KATA PENGANTAR ...

xi

DAFTAR ISI...

xii

DAFTAR TABEL ...

xiii

DAFTAR GAMBAR ...

xiii

BAB I PENDAHULUAN

... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah... 10

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 11

E. Kerangka Pikir ... 12

BAB II LANDASAN TEORI

... 15

A. Pengembangan Minat Dan Bakat ... 15

1. Pengertian Minat ... 14

2. Pengertian Bakat ... 18

3. Cara Mengembangkan Minat Dan Bakat... 20

4. Manfaat Pengembangan Minat Dan Bakat . ... 22

B. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 23

1. Pengertian Ekstrakurikiler... 23

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikiler ... 25

3. Jenis Kegiatan Ektrakurikuler dan pelaksanaannya... 29

4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler. ... 30

5. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler. ... 31

6. Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Minat Dan Bakat 33

C. Nilai-nilai

pendidikan

islam

dalam

implementasi

kegiatan

ekstrakurikuler ... 36

1. Pengertian Nilai ... 36

(14)

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 43

1. Pendekatan Penelitian ... 43

2. Jenis Penelitian ... 43

B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 45

1. Lokasi penelitian ... 45

2. Subjek Penelitian... 46

C. Sumber Data ... 46

1. Data Primer ... 47

2. Data Sekunder ... 47

D. Teknik Pengumpulan Data... 47

1. Observasi... 47

2. Interview/wawancara ... 49

3. Dokumentasi ... 51

E. Teknik Penjamin Keabsahan Data ... 52

F. Analisis Data ... 54

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

... 57

A. Hasil Penelitian... 57

1. Profil MTs Al-Istiqomah... 57

2. Identitas MTs Al-Istiqomah Giri Mulyo ... 58

3. Visi, Misi dan Tujuan ... 58

4. Keadaan Guru MTs Al-Istiqomah... 60

5. Keadaan Peserta didik MTs Al-Istiqomah ... 61

B.

Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

1. Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan

dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik

di MTs Al-Istiqomah ... 63

(15)
(16)

Tabel 4.1: Keadaaan Guru MTs Al-Istiqomah ...59

Tabel 4.2: Keadaan peserta didik MTs Al-Istiqomah ...60

Tabel 4.3: Nilai-nilai pendidikan islam dalam implementasi kegiatan

(17)

Lampiran 1: Wawancara Dengan Kepala Sekolah...112

Lampiran 2: Wawancara Dengan Pembina Kegiatan Ekstrakulikuler ...112

Lampiran 3: Wawancara Dengan Pembina Kegiatan Ekstrakulikuler BTQ...113

Lampiran 4: Pelaksanaan Kegiatan Hadroh...113

Lampiran 5: Pelaksanaan Baca Tulis Qur’an...114

Lampiran 6: Penampilan Qiro’ah...114

Lampiran 7: Penampilan Grup Hadroh Al-Istiqomah Dalam Acara Pengajian...115

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan, proses ini akan menumbuh kembangkan potensi-potensi pribadi manusia secara utuh dengan adanya rasa ingin tau dan terus mau belajar maka akan terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan dan kekuatan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia, tidak hanya pada melimpahnya kekayaan dan seberapa hebat kecanggihan alat-alat kerja yang dimiliki oleh suatu Negara, tetapi hal yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan sumber daya manusia agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kegiatan mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yang tadinya peserta didik belum tau menjadi tau. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok (basic needs) manusia dalam menjalani proses kehidupannya dan menentukan tingkat kedudukannya diantara sesamanya.

(19)

Proses pendidikan merupakan salah satu pribadi yang utuh dengan keunggulan secara berimbang dalam aspek spiritual, sosial, intelektual dan emosional. Pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat secara seimbang antara kehidupan pribadi dan masyarakat, semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula derajat orang tersebut.

Sudah menjadi keharusan adanya proses pemerataan kesempatan pendidikan (education for all) menyentuh di seluruh lapisan masyarakat. Proses pembangunan pemerataan kesempatan pendidikan ini pada akhirnya menimbulkan ledakan pendidikan (education explotion), dan efeknya memberikan peningkatan mutu secara signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang tidak lain meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sebagai modal dasar pembangunan.1

Pendidikan merupakan salah satu usaha pemerintah di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi tercapainya pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang agama maupun umum, untuk mewujudkan pendidikan yang merata pemerintah melaksanakan berbagai program seperti Indonesia mengajar, SM3T, Lampung Mengajar, Tubaba Cerdas yang bertujuan untuk memeratakan pendidikan yang biasanya terjadi kesenjangan antara pendidikan di desa dan di kota. Salah satu lembaga pendidikan yang sampai saat ini masih diperhitungkan keberadaannnya adalah madrasah.

Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang telah ikut berperan dalam menggalakan pendidikan di berbagai seni terutama seni agama. Sumbangan yang diberikan madrasah selama ini tidak hanya

1

(20)

sumbangan yang biasa dianggap sebelah mata, Madrasah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga kemasyarakatan yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti baik serta mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat.

Madrasah diartikan sebagai tempat belajar para pelajar atau tempat memberikan pelajaran. Proses belajar mengajar secara formal di madrasah tidak berbeda dengan sekolah, namun madrasah lebih dikenal dengan sebutan “sekolah agama”.2

Madrasah dalam prakteknya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan dan mengajarkan juga ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah umum.3Adapun tujuan dari pendidikan di madrasah atau sekolah ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam UU No. 20Tahun 2003 tentang sisdiknas sebagai berikut:

Di dalam UU RI No. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar jadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4 Sekolah sebagai tempat untuk merealisasikan dari tujuan pendidikan nasional, seperti yang telah di jelaskan di atas yang tertuang dalam UU RI No. 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan yang dicanangkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

2

Ahmad Zayadi, Desain Pengembangan Madrasah, (Jakarta: Depag RI, 2005), h. 34 3

Ara Hidayat & Imam Machaly, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), h. 137

4

(21)

Sistem Pendidikan Nasional tidak lepas dari tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam biasanya digambarkan dalam dua perspektif, yaitu manusia (pribadi) ideal dan masyarakat (makhluk sosial) ideal.

Perspektif manusia ideal seperti “Insan kamil”, “Insan cita”, “Muslim paripurna”,”Manusia yang ber-imtaq dan ber-iptek” dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk masyarakat ideal seperti “Masyarakat madani”, “Masyarakat utama” dan sebagainya.5

Penyelenggaraan pendidikan melalui madrasah atau sekolah tidaklah sekedar menyiapkan manusia intelek, pandai dan pintar dalam menerapkan kemampuan ilmu pengetahuan dan keahliannya saja atau sering disebut kecerdasan intelektual (IQ). Lebih dari itu, pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ). Karena sekolah atau madrasah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni dengan memberikan situasi belajar kepada anak-anak tempat mereka dapat mengembangkan bakatnya.6

Kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak, baik di dalam atau di luar kelas.7 Kurikulum juga tidak hanya diartikan terbatas pada mata pelajaran saja, akan tetapi kurikukum juga diartikan sebagai suatu aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajarannya.

Kegiatan ekstrakurikuler disusun bersamaan dengan membuat kurikulum dan materi pelajaran. Artinya kegiatan tersebut merupakan

5

Tobroni, Pendidikan Islam; Paradigma Teologis, Filosofis dan Spritualitas (Cet. I; Malang: UMM Press, 2008), h. 50.

6

Muhammad Zein, Asas dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 2007), h. 20

7

(22)

bagian dari pelajaran sekolah dan kelulusan peserta didik dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.8

Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dijelaskan bahwa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler masuk dalam kategori komponen pengembangan diri.9 Intrakurikuler adalah kegiatan di luar pelajaran.

Kegiatan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya seperti pengajian kelas dilakukan setiap sebulan sekali, shalat dzuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari dan pesantren kilat yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Bagi para peserta didik madrasah salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan intrakurikuler yang tujuannya agar peserta didik lebih menghayati apa yag dipelajari dan ditentukan di luar sekolah.10

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, minat dan bakat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan pengembangan minat dan bakat Islami perlu diadakan.

8

Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), h. 187

9Khaerudin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta:Nuansa Aksara, 2007) h. 25

10

(23)

Kegiatan ekstrakurikuler pengembangan minat dan bakat Islami di dunia sekolah ditunjukan untuk menggali dan memotivasi peserta didik dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas kegiatan ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta didik.

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk membantu dan meningkatkan bakat juga potensi peserta didik beragama berkembang. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat meningkatkan pengalaman ajaran Islam serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaan aktivitas peserta didik di sekolah tidak hanya belajar formal saja akan tetapi ada satu kegiatan yang kegiatan yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.

(24)

Mulyo kelas VII sampai dengan IX, Peserta didik bisa memilih untuk menjadi anggota dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing yang mereka inginkan.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini merupakan salah satu realisasi dari proses belajar mengajar yang menuntut adanya keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, baik di jam pelajaran sekolah maupun di luar jam pelajaran sekolah, sehingga diharapkan mereka dapat mengembangkan minat dan bakatnya.

Kegiatan yang dilakukan dalam ekstrakurikuler keagamaan di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo antara lain: baca tulis Al-qur’an, hadroh, dan qiro’ah, yang biasanya dilaksanakan setiap tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari kamis jum’at dan sabtu. Untuk hari kamis latihan hadroh, hari jum’at untuk qiro’ah dan hari Sabtu kegiatannya BTQ (Baca Tulis Qur’an) .

(25)

Berdasarkan hasil pra survay sebagai langkah awal dari kegiatan penelitian yang penulis lakukan di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo pada tanggal 15 September 2018, melalui dokumentasi diperoleh gambaran data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan MTs AL-Istiqomah GIRI MULYO

No Hari Kegiatan Kegiatan Waktu 1. Kamis Hadroh 13.30-15.00 2. Jum’at Qiro’ah 13.00-14.00 3. Sabtu BTA ( Baca Tulis Al-Qur’an) 13.30-15.00

Sumber : hasil pra survey tanggal 15 September 2018

Berdasarkan gambaran di atas, ditemukan fenomena faktual yang menarik untuk di analisis lebih lanjut. Meskipun kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, dan kegiatan ekstrakurikuler sudah dikelola dengan baik serta memberikan rangsangan positif terhadap peserta didik untuk lebih optimal dalam menuntut ilmu dengan penuh kesadaran, agar membentuk manusia yang berpengetahuan luas dan memiliki nilai-nilai pendidikan agama islam, namun di sisi lain terbukti masih ada peserta didik yang membolos untuk tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sholat sunnah dhuha berjamaah dan sholat dhuhur berjamaah, peserta didik yang tidak masuk anggota ekstrakurikuler keagamaan peserta didik kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya.

(26)

didik yang mengikuti kegiatan hadroh berjumlah 15 peserta didik, yang mengikuti qiro’ah berjumlah 10 peserta didik dan yang mengikuti kegiatan Baca Tulis Al- Qur’an 20 peserta didik, jadi dari jumlah keseluruhan 104 peserta didik, yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler ada 43% yaitu 45 peserta didik dan yang belum aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 57% yaitu 59 peserta didik.

Hal ini menunjukan adanya kesenjangan, antara aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dengan adanya peserta didik yang kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya. Kondisi demikian merupakan fenomena yang menimbulkan tanda tanya besar, sekaligus menjadi problematika yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian “Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangkan Minat dan Bakat Peserta didik di Madrasah

Tsanawiyah AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung

Timur”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini penulis mengindentifikasi beberapa masalah yang ada di Mts Al-Istiqomah yaitu: 1. Pelaksanaan kegiatan sholat sunnah dhuha dan sholat dzuhur

(27)

2. Peserta didik belum mempunyai rasa tanggung jawab dan kurang disiplin dalam mengikuti proses kegiatan ektrakurikuler.

3. Implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sudah dilaksanakan namun peserta didik kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pengembangan Minat dan bakat peserta didik di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur?

2. Apa saja nilai-nilai pendidikan agama islam dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai adalah :

a. Untuk mengetahui tentang implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur.

(28)

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritik Akademik

1) Menambah pengetahuan dan informasi dalam khasanah keilmuan, khususnya kajian tentang kegiatan pengembangan diri dan bakat. 2) Khusus bagi peneliti hal ini memberikan wawasan pengetahuan

yang bermanfaat dan berharga sebagai pendidik.

3) Sebagai wacana bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah.

b. Kegunaan Praktis

1) Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung

Sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan di perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2) Peneliti

Memberikan wawasan dan meningkatkan keaktifan peneliti dalam melatih pola pikir secara ilmiah, berlatih mandiri dan berpengalaman bagi kehidupannya dimasa yang akan datang terutama tentang pengembangan Minat dan bakat peserta didik. 3) Lembaga Pendidikan

(29)

E. Kerangka Pikir

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi sekolah sama halnya dengan kegiatan intra kurikuler.11 Kegiatan ekstrakrikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.12 Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, dapat mendatangkan manfaat terhadap peserta didik, masyarakat dan sekolah. Dengan manfaat tersebut, sekolah bisa menjadi lebih terkenal dan populer dan bahkan bisa dijadikan sebagai tempat promosi sekolah kepada masyarakat.

Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.13

Jadi kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pilihan yang di lakukan diluar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler biasanya dipilih kegiatan yang bermanfaat di masyarakat dan kegiatan tersebut sulit dilakukan didalam jam pelajaran, seperti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan Hadroh, Qiro’ah dan Baca Tulis Al-Qur’an.

11

Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta : Hikayat Publishing, 2008), h 164. 12

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 287.

13

(30)

Minat adalah suatu perasaan cenderung atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.14 Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.15

Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar dapat terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan diri yang dilaksanakan dalam Kurikulum Berkarakter di setiap sekolah dan memiliki tujuan untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan

14

Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press, 2010) h 196

15

(31)

kondisi setiap sekolah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada program kegiatan tertentu.

Peserta didik yang berbakat kalau tidak diarahkan dan ditangani secara baik akan mengalami penurunan prestasi. Anak yang berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan umum diatas rata-rata, kreatif dan bertanggung jawab terhadap tugas.16

Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler atau intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar.

Dengan implementasi kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah seperti Hadroh, Qiro’ah dan Baca Tulis Al-Qur’an. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya untuk peserta didik saja tetapi bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, Semakin banyak peserta didik yang mengikuti serta mengembangkan minat dan bakat mereka maka akan semakin maju, peserta didik bisa diberi tanggung jawab dan dilibatkan dalam acara-acara pengajian, pernikahan, khitanan, syukuran bayi lahir, dan kegiatan lainnya yang membutuhkan lantunan-lantunan sholawat dan ayat-ayat suci Al qur’an.

16

(32)

A. Pengembangan Minat dan Bakat

1. Pengertian Minat

Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang

dimiliki oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai

perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat

peserta didik merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah

lembaga/sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran,

sehingga minat peserta didik belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi

sekolah.1

Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga

dan kurikulum pembelajarannya, karena minat mempunyai

kecenderungan pada peserta didik untuk aktif dan respon terhadap

sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran sekolah sudah tidak

diminati, maka peserta didik akan cenderung pasif dan tidak

memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut,

sebalikanya jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh peserta didik,

maka peserta didik akan cenderung melakukan kegiatan yang berguna dan

berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh sekolah.

1

(33)

Minat adalah suatu perasaan cenderung atau suka kepada sesuatu

hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.2Minat adalah suatu perangkat

mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,

prasangka takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang

mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, minat

adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan

dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap

sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran

tersebut.

Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena

itu guru berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar peserta didiknya,

yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a. Memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka.

b. Jangan memaksa anak didik untuk tunduk pada kemauan guru

c. Memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.

d. Menjelaskan kegunaan materi pelajaran untuk masa yang akan datang. e. Menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.3

Minat yang muncul dalam pikologis peserta didik merupakan

sebuah gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut diantaranya:

2

Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press, 2010) h 196

3

Sunartombs, Pengertian Bakat dan Minat, tersedia http://sunartombs.Wordpress.com

(34)

a. Faktor individu

Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri peserta didik

secara alami, misalnya diakibatkan karena kematangan, kecerdasan,

latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat

kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang

muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain.

Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan di bidang mata

pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktifitas dibidang

kerja atau koperasi. Sebaliknya seseorang yang mempunyai kecerdasan

dibidang perikanan maka akan cenderung melakukan aktivitas di

sawah/tambak.

b. Faktor sosial

Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya

diakibatkan karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan

motivasi sosial. Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya:

ketika peserta didik hidup dalam masyarakat yang kesehariannya

bersentuhan dengan padi (mayoritas petani padi), maka peserta didik

cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena merasa

menjadi bagian darinya, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan

dengan ikan (mayoritas pekerja tambak), maka peserta didik cenderung

ingin tahu dan mengenal lebih dalam mengenai perikanan

Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan

pembelajaran, karena dengan adanya minat peserta didik untuk belajar,

(35)

berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat

dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil

belajar juga optimal. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi minat:

1) Pengetahuan 2) Sikap peserta didik 3) Bakat peserta didik

4) Media atau alat pembelajaran 5) Motivasi.4

Melalui faktor-faktor tersebut maka akan diperoleh

indikator-indikator yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.

Indikator-indikator minat adalah:

1) Tekun dalam belajar

2) Memperhatikan dalam setiap kegiatan pembelajaran

3) Menumbuhkan perasaan senang dalam belajar

4) Kosentrasi dalam mengikuti pembelajaran

Melalui indikator-indikator yang telah disebutkan di atas

diharapkan minat belajar peserta didik dapat meningkat dari sebelumnya.

2. Pengertian Bakat

Bakat (aptitude) merupakan kecakapan potensial yang bersifat

khusus, yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu.

Seseorang lebih berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam

matematika, yang lain lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah,

dan sebagainya. 5

4

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet XII h. 133

5

(36)

Bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum

dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan

kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan

tertentu.

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan

potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah

daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan

latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat

dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan

pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan

datang.6

Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam

bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman

dan dorongan atau motivasi agar dapat tersebut dapat terwujud. Misalnya

seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi

kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan

tampak.

Orang tua yang menyadari bahwa ia mempunyai bakat

menggambar dan mengusahakan agar ia dapat pengalaman yang

sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan

minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan

dapat mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.

6

(37)

Kehidupan di sekolah tampak bahwa seseorang yang bakat dalam

olah raga, umumnya prestasi mata pelajarannya juga baik, tetapi

sebaliknya dapat terjadi prestasi semua mata pelajarannya tidak baik.

Keunggulan dalam salah satu bidang apakah bidang sastra, seni atau

matematika, merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir

dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan motivasi.

Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat

pada anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.

a. Anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk mengembangakn bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.

b. Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anak.7

Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua

anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih

menonjol daripada yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu

keluarga bisa memiliki bakat yang berbeda-beda.

3. Cara Mengembangkan Minat dan Bakat

a. Perlu Keberanian

Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau

hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala

7

(38)

sosial atau yang lainnya.8Keberanian akan memampukan kita melihat

jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan

sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak

bertanggung jawab.

b. Perlu didukung Latihan

Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan di sini bukan

saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang

menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.

c. Perlu didukung Lingkungan

Lingkungan di sini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk

manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya yang turut berperan

dalam usaha pengembangan Minat dan Bakat.

d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara

mengatasinya.

Perlu diidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada,

kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian

mulai untuk memikirkan jalan keluarnya.

Berdasarkan pendapat di atas, keberanian peserta didik bisa

mengalahkan rasa takut, tidak percaya diri yang selama ini membuat

peserta didik merasa tidak mampu menghadapi tantangan tersebut,

maka dengan keberanian yang harus tumbuh dari peserta didik itu

sendiri dan di motivasi oleh pembina kegiatan ekstrakurikuler serta

8

(39)

lingkungan sekitar. Berlatih dan fokus dengan kegiatan ekstrakurikuler

yang diikuti itu akan melatih peserta didik menjadi lebih baik, selain

itu harus mencari solusi dari setiap hambatan, untuk melaluinya

pendidik dan peserta didik kegiatan ekstrakurikuler harus

mengidentifikasi masalah dan memilih solusi yang tepat untuk

mencapai tujuan.

4. Manfaat Pengembangan Minat dan Bakat

Manfaat dari pengembangan Minat dan Bakat peserta didik

a. Dapat mengetahui kecerdasan atau kemampuan khusus yang dimiliki anak

b. Dapat melihat sejauhmana potensi bisa dikembangkan secara maksimal

c. Untuk mengkreasikan antara tingkat kecerdasan dengan hasil belajar yang dicapai jika IQ tinggi harusnya prestasi brlajar juga tinggi.

d. Untuk mendeteksi kesulitan belajar disebabkan karna faktor kemampuan atau faktor lain seperti kemalasan,dll.

e. Untuk mendeteksi persoalan belajar yang dimiliki terutama pada penguasaan bahan pelajaran

f. memiliki bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan. g. untuk memilih pendidikan lanjutan yang ingin dimasuki.

h. untuk memuat rencana untuk kehidupan pekerjaan mereka dikemudian hari.9

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini tentu dapat memberikan

manfaat bagi peserta didik dalam mengembangkan bakat dan dan

minat nya. Pembelajaran yang baik dalam kegiatan ekstrakurikuler

mulai dari pembina ekstrakurikuler, peserta didik dan sarana prasarana

sebagai pendukung untuk mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler

sehingga peserta didik bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

sebagai modal dalam hidup bermasyarakat.

9

(40)

B. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler pada dasarnya berasal dari rangkaian dua kata

yaitu: ekstra dan kurikuler. Menurut bahasa, kata ekstra mempunyai arti

tambahan di luar yang resmi. Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti

bersangkutan dengan kurikulum.10 Sehingga kegiatan ekstra kurikuler

dapat diartikan sebagai kegiatan tambahan di luar yang berkaitan dengan

kurikulum.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan utama sebuah

institusi sekolah sama halnya dengan kegiatan intra kurikuler.11

Kegiatan ekstrakrikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur

program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.12

Definisi kegiatan ekstrakurikuler, direktorat pendidikan menengah

kejuruan menyebutkan :

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar

jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar

lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam

kurikulum.

10

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2014), h. 223.

11

Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta : Hikayat Publishing, 2008), h 164.

12

(41)

Berdasarkan beberapa definisi Kegiatan ekstrakurikuler dapat

disimpulkan bahawa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan

di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan

peserta didik.

Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dalam

dunia persekolahan ditujukan untuk menggali dan memotivasi peserta

didik dalam bidang tertentu. Karena itu, aktifitas ekstrakurikuler itu harus

disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta didik sehingga melalui

kegiatan tersebut peserta didik dapat memperjelas identitas diri. Kegiatan

itupun harus ditujukan untuk membangkitkan semangat, dinamika, dan

optimisme peserta didik sehingga mereka mencintai sekolahnya dan

menyadari posisinya ditengah-tengah masyarakat.13

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum Berkarakter Bangsa

dapat ditemukan dalam program pengembangan diri. Dalam panduan

tersebut dijelaskan bahwa pengembangan diri terdiri dari dua jenis

kegiatan yaitu bimbingan konseling dan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, dapat

mendatangkan manfaat terhadap peserta didik, masyarakat dan sekolah.

Dengan manfaat tersebut, sekolah bisa menjadi lebih terkenal dan populer

dan bahkan bisa dijadikan sebagai tempat promosi sekolah kepada

masyarakat.

13

Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat,

(42)

Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai

tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan

secara intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan,

di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan

pilihan.14

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dimaknai bahwa

kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program

yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta didik.

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman

belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian peserta

didik. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah :

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam upaya

pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.15

14

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Peserta didik (Jakarta: CV. Rajawali, 2007), h. 57.

15

(43)

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler diatas selaras dengan tujuan dari

program pengembangan diri di Kurikulum Berkarakter Bangsa

bahwasannya program pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk kegiatan dari

program pengembangan diri yang dilaksanakan dalam Kurikulum

Berkarakter di setiap sekolah dan memiliki tujuan untuk mengembangkan

bakat, minat, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan

kondisi setiap sekolah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan

pada program kegiatan tertentu.

Peserta didik yang berbakat kalau tidak diarahkan dan ditangani

secara baik akan mengalami penurunan prestasi. Anak yang berbakat

adalah mereka yang memiliki kemampuan umum diatas rata-rata, kreatif

dan bertanggung jawab terhadap tugas.16

Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler atau

intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar

memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara

sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik

mampu menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan

16

(44)

yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga

lingkup yang terbesar.

Luasnya jangkauan kompetensi yang diharapkan itu meliputi aspek

intelektual, sikap emosional dan keterampilan menjadikan kegiatan

ekstrakurikuler sangat diperlukan guna melengkapi ketercapaian

kompetensi yang diprogramkan dalam kegiatan intrakurikuler tersebut.

Sebagai kegiatan tambahan dan penunjang, kegiatan ekstrakurikuler

tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler

saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang

utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan

demikian program kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang sedemikian

rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan

kepribadian yang menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler.

Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk

memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal

hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat

serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Di sisi lain,

pembinaan manusia seutuhnya dalam kegiatan ekstrakurikuler yang

dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah diharapkan mampu

(45)

pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata

pelajaran dalam kurikulum, baik program inti maupun program non inti.17

Mengembangkan Minat dan Bakat peserta didik, ekstrakurikuler

diharapkan juga mampu memupuk bakat yang dimiliki peserta didik.

Dengan aktifnya peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler, secara

otomatis mereka telah membentuk wadah-wadah kecil yang di dalamnya

akan terjalin komunikasi antar anggotanya dan sekaligus dapat belajar

dalam mengorganisir setiap aktivitas kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa

jenis kegiatan ekstrakurikuler baik secara perorangan maupun kelompok

diharapkan dapat meraih prestasi yang optimal, baik di lingkungan sekolah

maupun di luar sekolah.

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan

kepribadian peserta didik. Karena itu, profil kepribadian yang matang atau

kaffah merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler.18Untuk mencapai

hal ini tentu tidak mudah dan membutuhkan upaya ekstra keras dengan

perencanaan yang matang dan pembiasaan yang berkesinambungan.

Pembinaannya pun perlu disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan

dan kemampuan peserta didik. Mereka diharapkan mampu

mengembangkan Minat dan Bakat, menghargai orang lain, bersikap kritis

terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang

17

Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah(Cet. I; Jakarta: CV. Rineka Cipta, 2007), h. 98.

18

(46)

menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakukan

kegiatan-kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis tegaskan bahwa tujuan

kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan, pembinaan sikap dan nilai serta kepribadian yang

pada akhirnya bermuara pada penerapan akhlak mulia.

3. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Pelaksanaannya

Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu :

a. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan, yaitu jenis

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus

selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu program

kegiatan ekstrakurikuler bisanya diperlukan waktu yang lama.

b. Kegiatan eksrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu

saja.19

Sedangkan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada peserta didik secara

perorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan minat

peserta didik, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru

dan petugas untuk itu, bilamana kegiatan tersebut memerlukannya.

19

(47)

b. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada peserta

didik hendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan peserta

didik serta kondisi sosial budaya setempat.20

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler dalam pelaksanaanya, kembali

kepada pendidik kegiatan ekstrakurikuler akan menerapkan jenis

kegiatan yang seperti apa kepada peserta didik.

4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler. Prinsip

program ekstrakurikuler adalah :

a. Semua murid, guru, dan personal administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.

b. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.

c. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan. d. Proses adalah lebih penting daripada hasil.

e. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat semua peserta didik.

f. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

g. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

h. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

i. Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari kesekuruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.21

20

Ibid, h 292. 21

Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritika untuk Praktek Profesional,

(48)

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa dalam usaha

membina dan mengembangkan program ekstrakurikuler hendaknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi peserta didik,

b. Sejauh mana mungkin tidak membebani peserta didik,

c. Memanfaatkan potensi alam lingkungan,

d. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.

5. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah, tentunya

membawa manfaat, baik bagi peserta didik, sekolah, pendidikan, maupun

bagi masyarakat luas.

Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :22

a. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik :

1) Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan yang

telah

tertanam serta pembangunan ketertarikan yang baru.

2) Untuk memberikan pendidikan sosial melalui pengalaman dan

pengamatan, terutama dalam hal perilaku kepemimpinan, persahabatan,

kerjasama dan kemandirian.

3) Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah.

4) Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau

pemuda.

22

(49)

5) Untuk mendorong pembangunan jiwa dan moralitas.

6) Untuk menguatkan kekuatan mental dan jiwa peserta didik.

7) Untuk memberikan kesempatan bergaul bagi peserta didik.

8) Untuk memperluas interaksi peserta didik.

9) Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam melatih

kapasitas kreativitas mereka lebih mendalam.

b. Kegiatan ekstrakurikuler bagi pengembangan kurikulum :

1) Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman di kelas. Untuk

mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang mungkin

menunjang kurikulum.

2) Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan kelompok

ataupun individu.

3) Untuk memberikan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas.23

c. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi masyarakat :

1) Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik dan hubungan

masyarakat.

2) Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat dan

dorongan mereka kepada sekolah.

d. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah:

1) Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih

efektif antara personel dan penanggung jawab akademis peserta didik.

2) Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.

23

(50)

3) Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu

peserta didik dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah

yang dihadapi.24

Berdasarkan uraian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa

manfaat kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya untuk peserta didik saja

tetapi bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, khususnya peserta didik

yang mengikuti kegiatan Ektrakurikuler di MTs. Al-Istiqomah. Semakin

banyak peserta didik yang mengikuti serta mengembangkan minat dan

bakat mereka maka akan semakin maju kegiatan di masyarakat seperti

hadroh, Qiro’ah, baca tulis Al-Qur’an jika banyak peserta didik yang

mengikutinya maka mereka bisa diberi tanggung jawab dan dilibatkan

dalam acara-acara pengajian, pernikahan, khitanan, syukuran bayi lahir,

dan kegiatan lainnya yang membutuhkan lantunan-lantunan sholawat dan

ayat-ayat suci Al qur’an. Diadakannya kegiatan ekstrakurikuler ini untuk

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan peserta didik.

6. Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Minat dan Bakat

a. Faktor Intern

1) Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan

individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu

yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui

fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari

orang tuanya.

24

(51)

Bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri

dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur

rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah

spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.

2) Faktor kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana

perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu

sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta

optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.

b. Faktor Ekstern

Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk

mendukung pengembangan minat dan bakat anak.25 Faktor lingkungan

terbagi atas:

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan

tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan

lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. Lingkungan keluarga

sangat mempengaruhi minat dan bakat peserta didik dalam

pengembangan bakatnya.

2) Lingkungan sekolah

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar

mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat

25

(52)

berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan

ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.

3) Lingkungan sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan

masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan

bakatnya kepada masyarakat.

Faktor-faktor pendukung baik intern maupun ekstern keduanya

sangat berpengaruh dalam mendukung keberhasilan kegiatan

ekstrakurikuler dengan adanya faktor intern berasal dari peserta didik

itu sendiri seperti bakat bawaan contohnya suara yang bagus karena

faktor keturunan itu sangat membantu keberhasilan pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler seperti qiro’ah, kepribadian dari setiap peserta

didik yang mempunyai keinginan menjadi peserta didik yang lebih

baik ini mendukung minatnya untuk terus belajar. Faktor ekstern yaitu

lingkungan keluarga sebagai motivasi lingkungan sekolah sebagai

tempat untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan

sosial untuk mendukung keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dlam mengembangkan minat dan bakat peserta didik di

(53)

C. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan

1. Pengertian Nilai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian nilai adalah

pertama, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

Kedua, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya.26

Nilai merupakan segala hal yang berhubungan dengan tingkah laku

manusia mengenai baik atau buruk yang diukur oleh agama, tradisi, etika,

moral dan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat.27

` Andri Wicaksono menyebutkan bahwa nilai merupakan sesuatu

yang abstrak, tetapi secara fungsional mempunyai ciri mampu membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Suatu nilai jika dihayati seseorang nilai tersebut akan sangat berpengaruh terhadap cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam mencapai tujuan hidupnya.28

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah

segala hal yang dapat terukur, dianggap penting dan berharga bagi

manusia. Nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mempunyai

ukuran tertentu yang membawa seseorang untuk melakukan hal-hal

yang benar, baik dan diinginkan.

2. Macam-macam Nilai

Menurut Noeng Muhadjir yang dikutip oleh Ida Zusnani dalam

bukunya manajemen pendidikan, nilai dapat diklasifikasikan dari

berbagai sudut pandang, antara lain:

26

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 783.

27

Qiqi Yuliati Zakiyah dan Rusdiana, Pendidikan Nilai Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 15.

28

(54)

a. Dilihat dari kemampuan jiwa manusia, nilai dapat dibedakan

menjadi dua kelompok: nilai statis, seperti kognisi, emosi, konasi

dan psikomotor, nilai atau kemampuan dinamik, seperti berafiliasi,

motif berkuasa dan motif berprestasi.

b. Berdasarkan pendekatan budaya manusia, nilai hidup dapat dibagi ke

dalam tujuh kategori: nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, nilai

keindahan, nilai politik, nilai keagamaan, nilai kekeluargaan dan

nilai kejasmanian.

c. Dilihat dari sumbernya terdapat dua jenis: nilai ilahiyah dan nilai

insaniyah. Nilai ilahiyah adalah nilai yang bersumber dari agama

(wahyu Allah), sedangkan nilai insaniyah adalah nilai yang

diciptakan manusia atas dasar kriteria yang diciptakan oleh manusia

pula.

d. Dilihat dari segi ruang lingkup dan keberlakuannya, dibagi menjadi

nilai-nilai lokal dan nilai-nilai universal. Tidak semua nilai agama

bersifat universal dan begitu pula nilai-nilai insaniyah bisa bersifat

universal. Dari segi keberlakuan masanya, nilai dapat dibagi

menjadi: nilai-nilai abadi, nilai pasang surut, nilai temporal. Ditinjau

dari segi hakikatnya, nilai dapat dibagi menjadi: nilai hakiki dan nilai

instrumental. Nilai-nilai yang hakiki itu bersifat universal dan abadi,

sedangkan nilai-nilai instrumental dapat bersifat lokal, pasang surut

dan temporal.29

29

(55)

Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai bisa dilihat dari

empat segi yaitu: Dilihat dari kemampuan jiwa manusia (nilai statis dan

dinamis); berdasarkan pendekatan budaya manusia (nilai ilmu

pengetahuan, nilai ekonomi, nilai keindahan, nilai politik, nilai

keagamaan, nilai kekeluargaan dan nilai kejasmanian); dilihat dari

sumbernya (nilai ilahiyah dan nilai insaniyah); dilihat dari segi ruang

lingkup dan keberlakuannya (nilai lokal dan nilai universal).

3. Penanaman Nilai Pendidikan Islam Dalam Implementasi Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah

dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik

agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara

tepat di masa yang akan datang.30

Penanaman Nilai Keagamaan, Penanaman secara etimologis

berasal dari kata “tanam” yang berarti menabur benih, yang semakin jelas

yang mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi penanaman,

yang berarti proses, cara, perbuatan, penananman, menanami dan

menanamkan.31 Nilai-nilai perilaku manusia berhubungan dengan Allah

SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang

terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

30

Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 5.

31

(56)

berdasarkan norma-norma, agama, hukum, tatakerama, budaya, adat

istiadat dan estetika.

Religius adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan.

Ia menunjukan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang

diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran

agamanya.32

Penanaman nilai religius yang dimaksud adalah suatu cara, proses,

atau perbuatan yang menanamkan nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan dengan Alloh SWT.

Melalui kegiatan keagamaan seseorang dapat meningkatkan iman

dan takwanya sehingga memunculkan prilaku beragama yang sesuai

dengan ajaran agama yang dianutnya. Kegiatan keagamaan dapat

dilakukan dimana saja, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun

lingkungan sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di MTs Al-Istiqomah berupa

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu hadroh, qiro’ah dan BTQ (Baca

Tulis Al-Qur’an). Nilai-nilai pendidikan agama islam

Gambar

Tabel 4.3: Nilai-nilai pendidikan islam dalam implementasi kegiatan
Tabel 1.1Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Tabel 4. 1Keadaan Guru MTs Al-Istiqomah Giri Mulyo
Tabel 4.2Keadaan Peserta didik MTs Al Istiqomah Giri Mulyo 2018/2019
+6

Referensi

Dokumen terkait