Oleh:
DEWI ISTIQOMAH
NPM : 1786108004
PROGRAM PASCASARJANA ( PPS )
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR
Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Agama Islam
OLEH:
DEWI ISTIQOMAH
NPM : 1786108004
Pembimbing I
: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag
Pembimbing II
: Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd
Program Studi Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCASARJANA ( PPS )
Nama
: DEWI ISTIQOMAH
NPM
: 1786108004
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan
dengan
sebenarnya
bahwa
tesis
yang
berjudul
“IMPLEMENTASI
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
KEAGAMAAN
DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI
MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG
TIMUR”
adalah benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila
terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Bandar Lampung, 26 Desember 2018
Yang menyatakan,
luar
jam
pelajaran
sekolah,
sehingga
diharapkan
mereka
dapat
mengembangkan minat dan bakatnya. Untuk memudahkan penelitian ini,
maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan Minat dan bakat
peserta didik di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung
Timur?, apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan Minat dan bakat peserta didik di MTs AL-Istiqomah
Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur? dan Apa saja nilai-nilai
pendidikan islam dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?
tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tentang implementasi kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik MTs
AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur, Untuk mengetahui
faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler dalam
mengembangkan Minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah Giri
Mulyo dan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan islam dalam implementasi
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, Peneliti melakukan wawancara terstruktur
maupun wawancara tidak terstruktur dengan para nara sumber (pelatih
kegiatan ekstrakurikuler) dengan didukung oleh data dokumentasi dan
observasi secara langsung.
Hasil Implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pengembangan minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah dapat
dilihat dari prestasi yang di dapatkan Yaitu 1. Mengikuti lomba antar
kecamatan. 2. Tampil di Madrasah Al-Istiqomah memperingati hari santri 22
oktober 2018 3. Tampil dalam beberapa pengajian akbar di desa giri mulyo
4. Tampil dalam kegiatan peringatan PHBI (peringatan hari besar islam)
5. Tampil di beberapa acara pernikahan masyarakat sekitar desa giri mulyo.
Nilai-nilai pendidikan agama islam yang terkandung dalam kegiatam
ekstrakurikuler yaitu 1. Nilai aqidah (iman) 2. Nilai akhlak (amanah, iffah,
berani, sabar, tawadhuk.) 3. Nilai ibadah.
PERSETUJUAN
Judul
Tesis
:
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT
DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH
GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG
TIMUR
Nama
: DEWI ISTIQOMAH
NPM
: 1786108004
Program studi
: Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi
: Pendidikan Agama Islam
MENYETUJUI
Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian tertutup pada Program Pascasarjana
UIN Raden Intan Lampung.
Bandar Lampung, 06 Februari 2019
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag
NIP. 196010201988031005
Pembimbing II
Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd
NIP. 197208182006041006
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Tarbiyah
KEAGAMAAN DALAM PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PESERTA
DIDIK DI MTs AL -ISTIQOMAH GIRI MULYO MARGA SEKAMPUNG
LAMPUNG TIMUR. Yang ditulis oleh Dewi Istiqomah, NPM: 1786108004,
program studi Magister PAI, Telah di ujikan Tertutup dan dipertahankan dalam ujian
terbuka program pascasarjana Universitad Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Tim Penguji
Ketua
: Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA
(
)
Sekretaris
: Dr. A. Fauzan, M.Pd
(
)
Penguji I
: Dr. H. Subandi, MM
(
)
Penguji II
: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag
(
)
Direktur Program Pasca Sarjana
UIN Raden Intan Lampung
Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag
NIP. 196010201988031005
LAMPUNG TIMUR. DEWI ISTIQOMAH NPM: 1786108004, program studi
Magister PAI, Telah di ujikan dalam sidang Tertutup di Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019.
Tim Penguji
Ketua
: Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA
(
)
Sekretaris
: Dr. A. Fauzan, M.Pd
(
)
Penguji I
: Dr. H. Subandi, MM
(
)
Penguji II
: Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag
(
)
Mengetahui
Ketua Prodi PAI
ا
ض
ب
B
ط
T
ت
T
ظ
Z
ث
Ś
ع
‘
ج
J
غ
G
ح
H
ف
F
خ
Kh
ق
Q
د
D
ك
K
ذ
Ź
ل
L
ر
R
م
M
ز
Z
ن
N
س
S
و
W
ش
sy
ــﻫ
H
ص
s
ي
Y
Maddah
Maddah
atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huuf dan tanda sebagai berikut.
Harakat dan Huruf
Huruf dan Tanda
ا
ﹷ
Á
ي
ﹻ
Í
و
ﹹ
Ú
Takkan ada hasil yang sempurna tanpa semangat untuk berusaha mencapai
keberhasilan.
tesis ini, dan penulis mempersembahkan kepada:
Almamaterku Tercinta Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Nama penulis Dewi Istiqomah, dilahirkan di desa Girimulyo
Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur pada
Tanggal 08 Februari 1993. Merupakan anak kedua dari ketiga
bersaudara pasangan suami istri BapakH. Karweni dan Ibu Hj.Marni
Pendidikan dasar penulis tempuh di SDN 2 Gunung Mas
selesai pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP PGRI 2 Marga
Sekampung selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan di MA Darul A’mal
selesai pada tahun 2011.
Kemudian melanjutkan pendidikan S1 di STAIN Jurai Siwo Metro Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) LULUS tahun 2016 dan saat ini melanjutkan
pendidikan S2 Program Pasca Sarjana (PPS) jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama
Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan program Strata dua (S2) Jurusan Tarbiyah Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar M.Pd.
Dalam upaya penyelesaian tesis ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. H. Idham Kholid, M.Ag selaku Pembimbing I, dan Dr. Ahmad Fauzan,
M.Pd selaku pembimbng II yang telah memberi bimbingan yang sangat berharga
dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.
2. Kepala Sekolah MTs Al-Istiqomah, Bpk Saefudin,S.Ag
3. Bpk Basyarudin selaku pendidik kegiatan Ekstrakurikuler, serta Guru/Karyawan
MTs Al-Istiqomah sehingga penulis dapat melaksankan dan menyelesaikan
penelitian ini. Tidak kalah pentingnya, rasa sayang dan terimakasih penulis
haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa mendo’akan dan
memberikan dukungan dalam menyelesaikan pendidikan.
Kritik dan saran demi perbaikan tesis ini sangat diharapkan dan akan
diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yang telah
dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama
Islam.
Bandar Lampung, 26 Desember 2018
Penulis,
HALAMAN PENGESAHAN...
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ...
vii
MOTTO ...
viii
PERSEMBAHAN ...
ix
RIWAYAT HIDUP...
x
KATA PENGANTAR ...
xi
DAFTAR ISI...
xii
DAFTAR TABEL ...
xiii
DAFTAR GAMBAR ...
xiii
BAB I PENDAHULUAN
... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah... 10
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 11
E. Kerangka Pikir ... 12
BAB II LANDASAN TEORI
... 15
A. Pengembangan Minat Dan Bakat ... 15
1. Pengertian Minat ... 14
2. Pengertian Bakat ... 18
3. Cara Mengembangkan Minat Dan Bakat... 20
4. Manfaat Pengembangan Minat Dan Bakat . ... 22
B. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 23
1. Pengertian Ekstrakurikiler... 23
2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikiler ... 25
3. Jenis Kegiatan Ektrakurikuler dan pelaksanaannya... 29
4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler. ... 30
5. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler. ... 31
6. Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Minat Dan Bakat 33
C. Nilai-nilai
pendidikan
islam
dalam
implementasi
kegiatan
ekstrakurikuler ... 36
1. Pengertian Nilai ... 36
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 43
1. Pendekatan Penelitian ... 43
2. Jenis Penelitian ... 43
B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 45
1. Lokasi penelitian ... 45
2. Subjek Penelitian... 46
C. Sumber Data ... 46
1. Data Primer ... 47
2. Data Sekunder ... 47
D. Teknik Pengumpulan Data... 47
1. Observasi... 47
2. Interview/wawancara ... 49
3. Dokumentasi ... 51
E. Teknik Penjamin Keabsahan Data ... 52
F. Analisis Data ... 54
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
... 57
A. Hasil Penelitian... 57
1. Profil MTs Al-Istiqomah... 57
2. Identitas MTs Al-Istiqomah Giri Mulyo ... 58
3. Visi, Misi dan Tujuan ... 58
4. Keadaan Guru MTs Al-Istiqomah... 60
5. Keadaan Peserta didik MTs Al-Istiqomah ... 61
B.
Deskripsi Hasil Penelitian ... 61
1. Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan
dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik
di MTs Al-Istiqomah ... 63
Tabel 4.1: Keadaaan Guru MTs Al-Istiqomah ...59
Tabel 4.2: Keadaan peserta didik MTs Al-Istiqomah ...60
Tabel 4.3: Nilai-nilai pendidikan islam dalam implementasi kegiatan
Lampiran 1: Wawancara Dengan Kepala Sekolah...112
Lampiran 2: Wawancara Dengan Pembina Kegiatan Ekstrakulikuler ...112
Lampiran 3: Wawancara Dengan Pembina Kegiatan Ekstrakulikuler BTQ...113
Lampiran 4: Pelaksanaan Kegiatan Hadroh...113
Lampiran 5: Pelaksanaan Baca Tulis Qur’an...114
Lampiran 6: Penampilan Qiro’ah...114
Lampiran 7: Penampilan Grup Hadroh Al-Istiqomah Dalam Acara Pengajian...115
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan, proses ini akan menumbuh kembangkan potensi-potensi pribadi manusia secara utuh dengan adanya rasa ingin tau dan terus mau belajar maka akan terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan dan kekuatan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia, tidak hanya pada melimpahnya kekayaan dan seberapa hebat kecanggihan alat-alat kerja yang dimiliki oleh suatu Negara, tetapi hal yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan sumber daya manusia agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kegiatan mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yang tadinya peserta didik belum tau menjadi tau. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok (basic needs) manusia dalam menjalani proses kehidupannya dan menentukan tingkat kedudukannya diantara sesamanya.
Proses pendidikan merupakan salah satu pribadi yang utuh dengan keunggulan secara berimbang dalam aspek spiritual, sosial, intelektual dan emosional. Pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat secara seimbang antara kehidupan pribadi dan masyarakat, semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula derajat orang tersebut.
Sudah menjadi keharusan adanya proses pemerataan kesempatan pendidikan (education for all) menyentuh di seluruh lapisan masyarakat. Proses pembangunan pemerataan kesempatan pendidikan ini pada akhirnya menimbulkan ledakan pendidikan (education explotion), dan efeknya memberikan peningkatan mutu secara signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang tidak lain meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sebagai modal dasar pembangunan.1
Pendidikan merupakan salah satu usaha pemerintah di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi tercapainya pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang agama maupun umum, untuk mewujudkan pendidikan yang merata pemerintah melaksanakan berbagai program seperti Indonesia mengajar, SM3T, Lampung Mengajar, Tubaba Cerdas yang bertujuan untuk memeratakan pendidikan yang biasanya terjadi kesenjangan antara pendidikan di desa dan di kota. Salah satu lembaga pendidikan yang sampai saat ini masih diperhitungkan keberadaannnya adalah madrasah.
Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang telah ikut berperan dalam menggalakan pendidikan di berbagai seni terutama seni agama. Sumbangan yang diberikan madrasah selama ini tidak hanya
1
sumbangan yang biasa dianggap sebelah mata, Madrasah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga kemasyarakatan yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti baik serta mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Madrasah diartikan sebagai tempat belajar para pelajar atau tempat memberikan pelajaran. Proses belajar mengajar secara formal di madrasah tidak berbeda dengan sekolah, namun madrasah lebih dikenal dengan sebutan “sekolah agama”.2
Madrasah dalam prakteknya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan dan mengajarkan juga ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah umum.3Adapun tujuan dari pendidikan di madrasah atau sekolah ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam UU No. 20Tahun 2003 tentang sisdiknas sebagai berikut:
Di dalam UU RI No. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar jadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4 Sekolah sebagai tempat untuk merealisasikan dari tujuan pendidikan nasional, seperti yang telah di jelaskan di atas yang tertuang dalam UU RI No. 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan yang dicanangkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
2
Ahmad Zayadi, Desain Pengembangan Madrasah, (Jakarta: Depag RI, 2005), h. 34 3
Ara Hidayat & Imam Machaly, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), h. 137
4
Sistem Pendidikan Nasional tidak lepas dari tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam biasanya digambarkan dalam dua perspektif, yaitu manusia (pribadi) ideal dan masyarakat (makhluk sosial) ideal.
Perspektif manusia ideal seperti “Insan kamil”, “Insan cita”, “Muslim paripurna”,”Manusia yang ber-imtaq dan ber-iptek” dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk masyarakat ideal seperti “Masyarakat madani”, “Masyarakat utama” dan sebagainya.5
Penyelenggaraan pendidikan melalui madrasah atau sekolah tidaklah sekedar menyiapkan manusia intelek, pandai dan pintar dalam menerapkan kemampuan ilmu pengetahuan dan keahliannya saja atau sering disebut kecerdasan intelektual (IQ). Lebih dari itu, pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ). Karena sekolah atau madrasah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni dengan memberikan situasi belajar kepada anak-anak tempat mereka dapat mengembangkan bakatnya.6
Kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak, baik di dalam atau di luar kelas.7 Kurikulum juga tidak hanya diartikan terbatas pada mata pelajaran saja, akan tetapi kurikukum juga diartikan sebagai suatu aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajarannya.
Kegiatan ekstrakurikuler disusun bersamaan dengan membuat kurikulum dan materi pelajaran. Artinya kegiatan tersebut merupakan
5
Tobroni, Pendidikan Islam; Paradigma Teologis, Filosofis dan Spritualitas (Cet. I; Malang: UMM Press, 2008), h. 50.
6
Muhammad Zein, Asas dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 2007), h. 20
7
bagian dari pelajaran sekolah dan kelulusan peserta didik dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.8
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dijelaskan bahwa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler masuk dalam kategori komponen pengembangan diri.9 Intrakurikuler adalah kegiatan di luar pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya seperti pengajian kelas dilakukan setiap sebulan sekali, shalat dzuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari dan pesantren kilat yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Bagi para peserta didik madrasah salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan intrakurikuler yang tujuannya agar peserta didik lebih menghayati apa yag dipelajari dan ditentukan di luar sekolah.10
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, minat dan bakat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan pengembangan minat dan bakat Islami perlu diadakan.
8
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), h. 187
9Khaerudin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta:Nuansa Aksara, 2007) h. 25
10
Kegiatan ekstrakurikuler pengembangan minat dan bakat Islami di dunia sekolah ditunjukan untuk menggali dan memotivasi peserta didik dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas kegiatan ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta didik.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk membantu dan meningkatkan bakat juga potensi peserta didik beragama berkembang. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat meningkatkan pengalaman ajaran Islam serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Dalam pelaksanaan aktivitas peserta didik di sekolah tidak hanya belajar formal saja akan tetapi ada satu kegiatan yang kegiatan yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Mulyo kelas VII sampai dengan IX, Peserta didik bisa memilih untuk menjadi anggota dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing yang mereka inginkan.
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini merupakan salah satu realisasi dari proses belajar mengajar yang menuntut adanya keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, baik di jam pelajaran sekolah maupun di luar jam pelajaran sekolah, sehingga diharapkan mereka dapat mengembangkan minat dan bakatnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam ekstrakurikuler keagamaan di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo antara lain: baca tulis Al-qur’an, hadroh, dan qiro’ah, yang biasanya dilaksanakan setiap tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari kamis jum’at dan sabtu. Untuk hari kamis latihan hadroh, hari jum’at untuk qiro’ah dan hari Sabtu kegiatannya BTQ (Baca Tulis Qur’an) .
Berdasarkan hasil pra survay sebagai langkah awal dari kegiatan penelitian yang penulis lakukan di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo pada tanggal 15 September 2018, melalui dokumentasi diperoleh gambaran data sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan MTs AL-Istiqomah GIRI MULYO
No Hari Kegiatan Kegiatan Waktu 1. Kamis Hadroh 13.30-15.00 2. Jum’at Qiro’ah 13.00-14.00 3. Sabtu BTA ( Baca Tulis Al-Qur’an) 13.30-15.00
Sumber : hasil pra survey tanggal 15 September 2018
Berdasarkan gambaran di atas, ditemukan fenomena faktual yang menarik untuk di analisis lebih lanjut. Meskipun kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, dan kegiatan ekstrakurikuler sudah dikelola dengan baik serta memberikan rangsangan positif terhadap peserta didik untuk lebih optimal dalam menuntut ilmu dengan penuh kesadaran, agar membentuk manusia yang berpengetahuan luas dan memiliki nilai-nilai pendidikan agama islam, namun di sisi lain terbukti masih ada peserta didik yang membolos untuk tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sholat sunnah dhuha berjamaah dan sholat dhuhur berjamaah, peserta didik yang tidak masuk anggota ekstrakurikuler keagamaan peserta didik kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya.
didik yang mengikuti kegiatan hadroh berjumlah 15 peserta didik, yang mengikuti qiro’ah berjumlah 10 peserta didik dan yang mengikuti kegiatan Baca Tulis Al- Qur’an 20 peserta didik, jadi dari jumlah keseluruhan 104 peserta didik, yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler ada 43% yaitu 45 peserta didik dan yang belum aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 57% yaitu 59 peserta didik.
Hal ini menunjukan adanya kesenjangan, antara aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dengan adanya peserta didik yang kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya. Kondisi demikian merupakan fenomena yang menimbulkan tanda tanya besar, sekaligus menjadi problematika yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian “Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangkan Minat dan Bakat Peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung
Timur”.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini penulis mengindentifikasi beberapa masalah yang ada di Mts Al-Istiqomah yaitu: 1. Pelaksanaan kegiatan sholat sunnah dhuha dan sholat dzuhur
2. Peserta didik belum mempunyai rasa tanggung jawab dan kurang disiplin dalam mengikuti proses kegiatan ektrakurikuler.
3. Implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sudah dilaksanakan namun peserta didik kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pengembangan Minat dan bakat peserta didik di MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan agama islam dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah :
a. Untuk mengetahui tentang implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik MTs AL-Istiqomah Giri Mulyo Marga Sekampung Lampung Timur.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritik Akademik
1) Menambah pengetahuan dan informasi dalam khasanah keilmuan, khususnya kajian tentang kegiatan pengembangan diri dan bakat. 2) Khusus bagi peneliti hal ini memberikan wawasan pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga sebagai pendidik.
3) Sebagai wacana bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah.
b. Kegunaan Praktis
1) Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung
Sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan di perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2) Peneliti
Memberikan wawasan dan meningkatkan keaktifan peneliti dalam melatih pola pikir secara ilmiah, berlatih mandiri dan berpengalaman bagi kehidupannya dimasa yang akan datang terutama tentang pengembangan Minat dan bakat peserta didik. 3) Lembaga Pendidikan
E. Kerangka Pikir
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi sekolah sama halnya dengan kegiatan intra kurikuler.11 Kegiatan ekstrakrikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.12 Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, dapat mendatangkan manfaat terhadap peserta didik, masyarakat dan sekolah. Dengan manfaat tersebut, sekolah bisa menjadi lebih terkenal dan populer dan bahkan bisa dijadikan sebagai tempat promosi sekolah kepada masyarakat.
Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.13
Jadi kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pilihan yang di lakukan diluar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler biasanya dipilih kegiatan yang bermanfaat di masyarakat dan kegiatan tersebut sulit dilakukan didalam jam pelajaran, seperti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan Hadroh, Qiro’ah dan Baca Tulis Al-Qur’an.
11
Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta : Hikayat Publishing, 2008), h 164. 12
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 287.
13
Minat adalah suatu perasaan cenderung atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.14 Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.15
Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar dapat terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan diri yang dilaksanakan dalam Kurikulum Berkarakter di setiap sekolah dan memiliki tujuan untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan
14
Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press, 2010) h 196
15
kondisi setiap sekolah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada program kegiatan tertentu.
Peserta didik yang berbakat kalau tidak diarahkan dan ditangani secara baik akan mengalami penurunan prestasi. Anak yang berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan umum diatas rata-rata, kreatif dan bertanggung jawab terhadap tugas.16
Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler atau intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar.
Dengan implementasi kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik di MTs Al-Istiqomah seperti Hadroh, Qiro’ah dan Baca Tulis Al-Qur’an. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya untuk peserta didik saja tetapi bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, Semakin banyak peserta didik yang mengikuti serta mengembangkan minat dan bakat mereka maka akan semakin maju, peserta didik bisa diberi tanggung jawab dan dilibatkan dalam acara-acara pengajian, pernikahan, khitanan, syukuran bayi lahir, dan kegiatan lainnya yang membutuhkan lantunan-lantunan sholawat dan ayat-ayat suci Al qur’an.
16
A. Pengembangan Minat dan Bakat
1. Pengertian Minat
Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang
dimiliki oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai
perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat
peserta didik merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah
lembaga/sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran,
sehingga minat peserta didik belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi
sekolah.1
Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga
dan kurikulum pembelajarannya, karena minat mempunyai
kecenderungan pada peserta didik untuk aktif dan respon terhadap
sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran sekolah sudah tidak
diminati, maka peserta didik akan cenderung pasif dan tidak
memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut,
sebalikanya jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh peserta didik,
maka peserta didik akan cenderung melakukan kegiatan yang berguna dan
berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh sekolah.
1
Minat adalah suatu perasaan cenderung atau suka kepada sesuatu
hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.2Minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, minat
adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan
dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap
sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran
tersebut.
Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena
itu guru berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar peserta didiknya,
yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a. Memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka.
b. Jangan memaksa anak didik untuk tunduk pada kemauan guru
c. Memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.
d. Menjelaskan kegunaan materi pelajaran untuk masa yang akan datang. e. Menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.3
Minat yang muncul dalam pikologis peserta didik merupakan
sebuah gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut diantaranya:
2
Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press, 2010) h 196
3
Sunartombs, Pengertian Bakat dan Minat, tersedia http://sunartombs.Wordpress.com
a. Faktor individu
Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri peserta didik
secara alami, misalnya diakibatkan karena kematangan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat
kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang
muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain.
Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan di bidang mata
pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktifitas dibidang
kerja atau koperasi. Sebaliknya seseorang yang mempunyai kecerdasan
dibidang perikanan maka akan cenderung melakukan aktivitas di
sawah/tambak.
b. Faktor sosial
Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya
diakibatkan karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan
motivasi sosial. Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya:
ketika peserta didik hidup dalam masyarakat yang kesehariannya
bersentuhan dengan padi (mayoritas petani padi), maka peserta didik
cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena merasa
menjadi bagian darinya, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan
dengan ikan (mayoritas pekerja tambak), maka peserta didik cenderung
ingin tahu dan mengenal lebih dalam mengenai perikanan
Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan
pembelajaran, karena dengan adanya minat peserta didik untuk belajar,
berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat
dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil
belajar juga optimal. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi minat:
1) Pengetahuan 2) Sikap peserta didik 3) Bakat peserta didik
4) Media atau alat pembelajaran 5) Motivasi.4
Melalui faktor-faktor tersebut maka akan diperoleh
indikator-indikator yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.
Indikator-indikator minat adalah:
1) Tekun dalam belajar
2) Memperhatikan dalam setiap kegiatan pembelajaran
3) Menumbuhkan perasaan senang dalam belajar
4) Kosentrasi dalam mengikuti pembelajaran
Melalui indikator-indikator yang telah disebutkan di atas
diharapkan minat belajar peserta didik dapat meningkat dari sebelumnya.
2. Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) merupakan kecakapan potensial yang bersifat
khusus, yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu.
Seseorang lebih berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam
matematika, yang lain lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah,
dan sebagainya. 5
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet XII h. 133
5
Bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan
kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan
tertentu.
Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat
dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan
pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan
datang.6
Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam
bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman
dan dorongan atau motivasi agar dapat tersebut dapat terwujud. Misalnya
seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi
kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan
tampak.
Orang tua yang menyadari bahwa ia mempunyai bakat
menggambar dan mengusahakan agar ia dapat pengalaman yang
sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan
minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan
dapat mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.
6
Kehidupan di sekolah tampak bahwa seseorang yang bakat dalam
olah raga, umumnya prestasi mata pelajarannya juga baik, tetapi
sebaliknya dapat terjadi prestasi semua mata pelajarannya tidak baik.
Keunggulan dalam salah satu bidang apakah bidang sastra, seni atau
matematika, merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir
dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan motivasi.
Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
pada anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.
a. Anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk mengembangakn bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.
b. Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anak.7
Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua
anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih
menonjol daripada yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu
keluarga bisa memiliki bakat yang berbeda-beda.
3. Cara Mengembangkan Minat dan Bakat
a. Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau
hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala
7
sosial atau yang lainnya.8Keberanian akan memampukan kita melihat
jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan
sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak
bertanggung jawab.
b. Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan di sini bukan
saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang
menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
c. Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan di sini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk
manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya yang turut berperan
dalam usaha pengembangan Minat dan Bakat.
d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara
mengatasinya.
Perlu diidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada,
kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian
mulai untuk memikirkan jalan keluarnya.
Berdasarkan pendapat di atas, keberanian peserta didik bisa
mengalahkan rasa takut, tidak percaya diri yang selama ini membuat
peserta didik merasa tidak mampu menghadapi tantangan tersebut,
maka dengan keberanian yang harus tumbuh dari peserta didik itu
sendiri dan di motivasi oleh pembina kegiatan ekstrakurikuler serta
8
lingkungan sekitar. Berlatih dan fokus dengan kegiatan ekstrakurikuler
yang diikuti itu akan melatih peserta didik menjadi lebih baik, selain
itu harus mencari solusi dari setiap hambatan, untuk melaluinya
pendidik dan peserta didik kegiatan ekstrakurikuler harus
mengidentifikasi masalah dan memilih solusi yang tepat untuk
mencapai tujuan.
4. Manfaat Pengembangan Minat dan Bakat
Manfaat dari pengembangan Minat dan Bakat peserta didik
a. Dapat mengetahui kecerdasan atau kemampuan khusus yang dimiliki anak
b. Dapat melihat sejauhmana potensi bisa dikembangkan secara maksimal
c. Untuk mengkreasikan antara tingkat kecerdasan dengan hasil belajar yang dicapai jika IQ tinggi harusnya prestasi brlajar juga tinggi.
d. Untuk mendeteksi kesulitan belajar disebabkan karna faktor kemampuan atau faktor lain seperti kemalasan,dll.
e. Untuk mendeteksi persoalan belajar yang dimiliki terutama pada penguasaan bahan pelajaran
f. memiliki bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan. g. untuk memilih pendidikan lanjutan yang ingin dimasuki.
h. untuk memuat rencana untuk kehidupan pekerjaan mereka dikemudian hari.9
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini tentu dapat memberikan
manfaat bagi peserta didik dalam mengembangkan bakat dan dan
minat nya. Pembelajaran yang baik dalam kegiatan ekstrakurikuler
mulai dari pembina ekstrakurikuler, peserta didik dan sarana prasarana
sebagai pendukung untuk mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler
sehingga peserta didik bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai modal dalam hidup bermasyarakat.
9
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler pada dasarnya berasal dari rangkaian dua kata
yaitu: ekstra dan kurikuler. Menurut bahasa, kata ekstra mempunyai arti
tambahan di luar yang resmi. Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti
bersangkutan dengan kurikulum.10 Sehingga kegiatan ekstra kurikuler
dapat diartikan sebagai kegiatan tambahan di luar yang berkaitan dengan
kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan utama sebuah
institusi sekolah sama halnya dengan kegiatan intra kurikuler.11
Kegiatan ekstrakrikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur
program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.12
Definisi kegiatan ekstrakurikuler, direktorat pendidikan menengah
kejuruan menyebutkan :
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar
jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar
lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam
kurikulum.
10
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2014), h. 223.
11
Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta : Hikayat Publishing, 2008), h 164.
12
Berdasarkan beberapa definisi Kegiatan ekstrakurikuler dapat
disimpulkan bahawa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan
di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan
peserta didik.
Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dalam
dunia persekolahan ditujukan untuk menggali dan memotivasi peserta
didik dalam bidang tertentu. Karena itu, aktifitas ekstrakurikuler itu harus
disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta didik sehingga melalui
kegiatan tersebut peserta didik dapat memperjelas identitas diri. Kegiatan
itupun harus ditujukan untuk membangkitkan semangat, dinamika, dan
optimisme peserta didik sehingga mereka mencintai sekolahnya dan
menyadari posisinya ditengah-tengah masyarakat.13
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum Berkarakter Bangsa
dapat ditemukan dalam program pengembangan diri. Dalam panduan
tersebut dijelaskan bahwa pengembangan diri terdiri dari dua jenis
kegiatan yaitu bimbingan konseling dan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, dapat
mendatangkan manfaat terhadap peserta didik, masyarakat dan sekolah.
Dengan manfaat tersebut, sekolah bisa menjadi lebih terkenal dan populer
dan bahkan bisa dijadikan sebagai tempat promosi sekolah kepada
masyarakat.
13
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat,
Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai
tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan
secara intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan,
di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan
pilihan.14
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dimaknai bahwa
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program
yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan
memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta didik.
2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman
belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian peserta
didik. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah :
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam upaya
pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.15
14
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Peserta didik (Jakarta: CV. Rajawali, 2007), h. 57.
15
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler diatas selaras dengan tujuan dari
program pengembangan diri di Kurikulum Berkarakter Bangsa
bahwasannya program pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
program pengembangan diri yang dilaksanakan dalam Kurikulum
Berkarakter di setiap sekolah dan memiliki tujuan untuk mengembangkan
bakat, minat, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan
kondisi setiap sekolah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada program kegiatan tertentu.
Peserta didik yang berbakat kalau tidak diarahkan dan ditangani
secara baik akan mengalami penurunan prestasi. Anak yang berbakat
adalah mereka yang memiliki kemampuan umum diatas rata-rata, kreatif
dan bertanggung jawab terhadap tugas.16
Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler atau
intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar
memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara
sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik
mampu menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan
16
yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga
lingkup yang terbesar.
Luasnya jangkauan kompetensi yang diharapkan itu meliputi aspek
intelektual, sikap emosional dan keterampilan menjadikan kegiatan
ekstrakurikuler sangat diperlukan guna melengkapi ketercapaian
kompetensi yang diprogramkan dalam kegiatan intrakurikuler tersebut.
Sebagai kegiatan tambahan dan penunjang, kegiatan ekstrakurikuler
tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler
saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang
utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan
demikian program kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan
kepribadian yang menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal
hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Di sisi lain,
pembinaan manusia seutuhnya dalam kegiatan ekstrakurikuler yang
dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah diharapkan mampu
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran dalam kurikulum, baik program inti maupun program non inti.17
Mengembangkan Minat dan Bakat peserta didik, ekstrakurikuler
diharapkan juga mampu memupuk bakat yang dimiliki peserta didik.
Dengan aktifnya peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler, secara
otomatis mereka telah membentuk wadah-wadah kecil yang di dalamnya
akan terjalin komunikasi antar anggotanya dan sekaligus dapat belajar
dalam mengorganisir setiap aktivitas kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa
jenis kegiatan ekstrakurikuler baik secara perorangan maupun kelompok
diharapkan dapat meraih prestasi yang optimal, baik di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan
kepribadian peserta didik. Karena itu, profil kepribadian yang matang atau
kaffah merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler.18Untuk mencapai
hal ini tentu tidak mudah dan membutuhkan upaya ekstra keras dengan
perencanaan yang matang dan pembiasaan yang berkesinambungan.
Pembinaannya pun perlu disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Mereka diharapkan mampu
mengembangkan Minat dan Bakat, menghargai orang lain, bersikap kritis
terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang
17
Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah(Cet. I; Jakarta: CV. Rineka Cipta, 2007), h. 98.
18
menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakukan
kegiatan-kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis tegaskan bahwa tujuan
kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuan, pembinaan sikap dan nilai serta kepribadian yang
pada akhirnya bermuara pada penerapan akhlak mulia.
3. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Pelaksanaannya
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu :
a. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan, yaitu jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus
selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu program
kegiatan ekstrakurikuler bisanya diperlukan waktu yang lama.
b. Kegiatan eksrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu
kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu
saja.19
Sedangkan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada peserta didik secara
perorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan minat
peserta didik, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru
dan petugas untuk itu, bilamana kegiatan tersebut memerlukannya.
19
b. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada peserta
didik hendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan peserta
didik serta kondisi sosial budaya setempat.20
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler dalam pelaksanaanya, kembali
kepada pendidik kegiatan ekstrakurikuler akan menerapkan jenis
kegiatan yang seperti apa kepada peserta didik.
4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler. Prinsip
program ekstrakurikuler adalah :
a. Semua murid, guru, dan personal administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
b. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
c. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan. d. Proses adalah lebih penting daripada hasil.
e. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat semua peserta didik.
f. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
g. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
h. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.
i. Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari kesekuruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.21
20
Ibid, h 292. 21
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritika untuk Praktek Profesional,
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa dalam usaha
membina dan mengembangkan program ekstrakurikuler hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi peserta didik,
b. Sejauh mana mungkin tidak membebani peserta didik,
c. Memanfaatkan potensi alam lingkungan,
d. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
5. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah, tentunya
membawa manfaat, baik bagi peserta didik, sekolah, pendidikan, maupun
bagi masyarakat luas.
Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :22
a. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik :
1) Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan yang
telah
tertanam serta pembangunan ketertarikan yang baru.
2) Untuk memberikan pendidikan sosial melalui pengalaman dan
pengamatan, terutama dalam hal perilaku kepemimpinan, persahabatan,
kerjasama dan kemandirian.
3) Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah.
4) Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau
pemuda.
22
5) Untuk mendorong pembangunan jiwa dan moralitas.
6) Untuk menguatkan kekuatan mental dan jiwa peserta didik.
7) Untuk memberikan kesempatan bergaul bagi peserta didik.
8) Untuk memperluas interaksi peserta didik.
9) Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam melatih
kapasitas kreativitas mereka lebih mendalam.
b. Kegiatan ekstrakurikuler bagi pengembangan kurikulum :
1) Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman di kelas. Untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang mungkin
menunjang kurikulum.
2) Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan kelompok
ataupun individu.
3) Untuk memberikan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas.23
c. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi masyarakat :
1) Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik dan hubungan
masyarakat.
2) Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat dan
dorongan mereka kepada sekolah.
d. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah:
1) Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih
efektif antara personel dan penanggung jawab akademis peserta didik.
2) Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.
23
3) Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu
peserta didik dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah
yang dihadapi.24
Berdasarkan uraian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa
manfaat kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya untuk peserta didik saja
tetapi bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, khususnya peserta didik
yang mengikuti kegiatan Ektrakurikuler di MTs. Al-Istiqomah. Semakin
banyak peserta didik yang mengikuti serta mengembangkan minat dan
bakat mereka maka akan semakin maju kegiatan di masyarakat seperti
hadroh, Qiro’ah, baca tulis Al-Qur’an jika banyak peserta didik yang
mengikutinya maka mereka bisa diberi tanggung jawab dan dilibatkan
dalam acara-acara pengajian, pernikahan, khitanan, syukuran bayi lahir,
dan kegiatan lainnya yang membutuhkan lantunan-lantunan sholawat dan
ayat-ayat suci Al qur’an. Diadakannya kegiatan ekstrakurikuler ini untuk
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan peserta didik.
6. Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Minat dan Bakat
a. Faktor Intern
1) Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari
orang tuanya.
24
Bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri
dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur
rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah
spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
2) Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana
perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu
sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
b. Faktor Ekstern
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk
mendukung pengembangan minat dan bakat anak.25 Faktor lingkungan
terbagi atas:
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. Lingkungan keluarga
sangat mempengaruhi minat dan bakat peserta didik dalam
pengembangan bakatnya.
2) Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat
25
berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan
ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
3) Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan
bakatnya kepada masyarakat.
Faktor-faktor pendukung baik intern maupun ekstern keduanya
sangat berpengaruh dalam mendukung keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler dengan adanya faktor intern berasal dari peserta didik
itu sendiri seperti bakat bawaan contohnya suara yang bagus karena
faktor keturunan itu sangat membantu keberhasilan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler seperti qiro’ah, kepribadian dari setiap peserta
didik yang mempunyai keinginan menjadi peserta didik yang lebih
baik ini mendukung minatnya untuk terus belajar. Faktor ekstern yaitu
lingkungan keluarga sebagai motivasi lingkungan sekolah sebagai
tempat untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan
sosial untuk mendukung keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dlam mengembangkan minat dan bakat peserta didik di
C. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kegiatan
Ekstrakurikuler Keagamaan
1. Pengertian Nilai
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian nilai adalah
pertama, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Kedua, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya.26
Nilai merupakan segala hal yang berhubungan dengan tingkah laku
manusia mengenai baik atau buruk yang diukur oleh agama, tradisi, etika,
moral dan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat.27
` Andri Wicaksono menyebutkan bahwa nilai merupakan sesuatu
yang abstrak, tetapi secara fungsional mempunyai ciri mampu membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Suatu nilai jika dihayati seseorang nilai tersebut akan sangat berpengaruh terhadap cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam mencapai tujuan hidupnya.28
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah
segala hal yang dapat terukur, dianggap penting dan berharga bagi
manusia. Nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mempunyai
ukuran tertentu yang membawa seseorang untuk melakukan hal-hal
yang benar, baik dan diinginkan.
2. Macam-macam Nilai
Menurut Noeng Muhadjir yang dikutip oleh Ida Zusnani dalam
bukunya manajemen pendidikan, nilai dapat diklasifikasikan dari
berbagai sudut pandang, antara lain:
26
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 783.
27
Qiqi Yuliati Zakiyah dan Rusdiana, Pendidikan Nilai Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 15.
28
a. Dilihat dari kemampuan jiwa manusia, nilai dapat dibedakan
menjadi dua kelompok: nilai statis, seperti kognisi, emosi, konasi
dan psikomotor, nilai atau kemampuan dinamik, seperti berafiliasi,
motif berkuasa dan motif berprestasi.
b. Berdasarkan pendekatan budaya manusia, nilai hidup dapat dibagi ke
dalam tujuh kategori: nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, nilai
keindahan, nilai politik, nilai keagamaan, nilai kekeluargaan dan
nilai kejasmanian.
c. Dilihat dari sumbernya terdapat dua jenis: nilai ilahiyah dan nilai
insaniyah. Nilai ilahiyah adalah nilai yang bersumber dari agama
(wahyu Allah), sedangkan nilai insaniyah adalah nilai yang
diciptakan manusia atas dasar kriteria yang diciptakan oleh manusia
pula.
d. Dilihat dari segi ruang lingkup dan keberlakuannya, dibagi menjadi
nilai-nilai lokal dan nilai-nilai universal. Tidak semua nilai agama
bersifat universal dan begitu pula nilai-nilai insaniyah bisa bersifat
universal. Dari segi keberlakuan masanya, nilai dapat dibagi
menjadi: nilai-nilai abadi, nilai pasang surut, nilai temporal. Ditinjau
dari segi hakikatnya, nilai dapat dibagi menjadi: nilai hakiki dan nilai
instrumental. Nilai-nilai yang hakiki itu bersifat universal dan abadi,
sedangkan nilai-nilai instrumental dapat bersifat lokal, pasang surut
dan temporal.29
29
Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai bisa dilihat dari
empat segi yaitu: Dilihat dari kemampuan jiwa manusia (nilai statis dan
dinamis); berdasarkan pendekatan budaya manusia (nilai ilmu
pengetahuan, nilai ekonomi, nilai keindahan, nilai politik, nilai
keagamaan, nilai kekeluargaan dan nilai kejasmanian); dilihat dari
sumbernya (nilai ilahiyah dan nilai insaniyah); dilihat dari segi ruang
lingkup dan keberlakuannya (nilai lokal dan nilai universal).
3. Penanaman Nilai Pendidikan Islam Dalam Implementasi Kegiatan
Ekstrakurikuler Keagamaan
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah
dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara
tepat di masa yang akan datang.30
Penanaman Nilai Keagamaan, Penanaman secara etimologis
berasal dari kata “tanam” yang berarti menabur benih, yang semakin jelas
yang mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi penanaman,
yang berarti proses, cara, perbuatan, penananman, menanami dan
menanamkan.31 Nilai-nilai perilaku manusia berhubungan dengan Allah
SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
30
Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 5.
31
berdasarkan norma-norma, agama, hukum, tatakerama, budaya, adat
istiadat dan estetika.
Religius adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan.
Ia menunjukan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang
diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran
agamanya.32
Penanaman nilai religius yang dimaksud adalah suatu cara, proses,
atau perbuatan yang menanamkan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Alloh SWT.
Melalui kegiatan keagamaan seseorang dapat meningkatkan iman
dan takwanya sehingga memunculkan prilaku beragama yang sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya. Kegiatan keagamaan dapat
dilakukan dimana saja, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun
lingkungan sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di MTs Al-Istiqomah berupa
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu hadroh, qiro’ah dan BTQ (Baca
Tulis Al-Qur’an). Nilai-nilai pendidikan agama islam