• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD SEWA MENYEWA (IJARAH) DENGAN SISTEM PEMBAYARAN UANG MUKA DALAM PENYEWAAN KAMAR KOS(Studi Kasus Di Kembang ArumKelurahan DukuhKecamatan Sidomukti Kota Salatiga) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD SEWA MENYEWA (IJARAH) DENGAN SISTEM PEMBAYARAN UANG MUKA DALAM PENYEWAAN KAMAR KOS(Studi Kasus Di Kembang ArumKelurahan DukuhKecamatan Sidomukti Kota Salatiga) SKRIPSI"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

AKAD SEWA MENYEWA (

IJARAH

) DENGAN SISTEM

PEMBAYARAN UANG MUKA DALAM PENYEWAAN

KAMAR KOS(Studi Kasus Di Kembang ArumKelurahan

DukuhKecamatan Sidomukti Kota Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh :

KHIKMAH NURUL HIDAYAH

NIM: 214-12-008

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

ii

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : KHIKMAH NURUL HIDAYAH Nim : 214-12-008

Jurusan : S1-Hukum Ekonomi Syari‟ah (HES) Fakultas : Syari‟ah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian dan disebutkan dalam acuan daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 17 Maret 2017 M 18 JumadilAwal 1438H Penulis

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga, 17Maret 2017 Hal : PengajuanNaskahSkripsi

Kepada :

Yth.Dekan IAIN Salatiga DiSalatiga

هتاكربو للها ةمحرو نكيلع ملاسلا

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara :

Nama : KHIKMAH NURUL HIDAYAH NIM : 214-12-008

Judul : TinjauanHukum Islam TerhadapAkadSewaMenyewa (Ijarah) dengansistempembayaranuangmukadalam penyewaankamarkos(StudiKasusdi Kembang Arum KelurahanDukuhKecamatanSidomukti Kota Salatiga)

dapat diajukan dalam sidang munaqqasyah

Demikian untuk menjadikan periksa.

هتاكربو للها ةمحرو نكيلع ملاسلاو

Pembimbing

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS SYARIAH

Jl. NakulaSadewa VA No 9 Telp. (0298) 3419400 Fak 323433 Salatiga 50722 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD SEWA MENYEWA (IJARAH) DENGAN SISTEM PEMBAYARAN UANG MUKA DALAM

PENYEWAAN KAMAR KOS (Studi Kasus di Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga)

DISUSUN OLEH

KHIKMAH NURUL HIDAYAH 214 -12 – 008

Telah dipertahankan didepan Dewan Panitia Penguji Skripsi Fakultas SyariahInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hariJumat tanggal31 Maret 2017dan dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Hukum Islam.

Susunan Dewan Panitia Penguji

KetuaPenguji : Dra. SitiZumrotun, M.Ag. SekretarisPenguji : SukronMa‟mun, S.H.I., M.Si. Penguji I : Dr. IlyyaMuhsin, M.Si. Penguji II : EviAriyani, S.H.,M.H.

Salatiga, 5 April 2017

DekanFakultasSyariah

Dra. SitiZumrotun, M.Ag

(5)

v

MOTTO

Perangi rasa malas,

Optimis jangan menipis,

Urungkan gampang menangis,

Tetep meringis,

Agar hidup semakin manis.

(Khikmah)

Tidak semua yang kita takuti akan terjadi

Dan semua yang kita harapkan akan terwujud.

(Patrick)

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Ayahku Hadi Shodiq dan Ibuku Siti Muawiyah, yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan

kesabaran tiada henti, yang selalu menemani dalam doa dikondisi apapun, serta kasih sayangnya

yang mengalir tiada henti sepanjang masa. Terimakasih untuk semua yang kalian berikan.

Kakak tercinta Siti Zuhrotun dan Alfi Anis Sukriyani, Adik tercinta Muhammad Abda’ul

Irsyad, serta ponakan terbawel Rizki Alfa Syahputra, yang selalu mendukungku,

membantu serta rela membagi waktunya dengan penuh sabar dan iklas untuk menggapai

mimpi- mimpinya.

Keluarga besar yang tidak hentinya memberikan dukungan dan doa kepadaku.

Para guru sejak Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan

hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran.

Sahabatku Karimah, Desy, Sani, Tika, Momot, Ipay, Kokom, Mas Wahyu,yang selalu

setia dan sabar kadang juga bawel dalam menemaniku dan membantuku untuk menyusun

skripsi ini.

Teman-teman Terbaiku HES 2012 terimakasih untuk waktu selama ini, kalian

memberikan warna dalam hidupku.

Almamater Tercinta IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

Terimakasih kepada teman-teman KSEI IAIN Salatiga.

Terimakasih kepada Kanda, Yunda, Adinda, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang

Salatiga.

Terimakasih kepada rekan-rekanita PAC.IPNU-IPPNU Kecamatan Suruh.

Dan semua orang disekitarku terimakasih atas doa, dukungan, dan semangat yang semua

(7)

vii

ABSTRAK

Hidayah, Khikmah Nurul. 2017.Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Sewa

Menyewa (Ijarah) dengan Sistem Pembayaran Uang Muka dalam Penyewaan Kamar Kos (Studi Kasus di Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga). Skripsi. Pogram Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah. Fakultas Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Dosen Pembimbing: Sukron Ma‟mun, S.HI., M.Si.

Kata Kunci: Sewa menyewa, Kos-kosan, Uang Muka, Hukum Islam

Penelitian ini berusaha membahas fenomena terkait tentang kegiatan bermuamalah yang terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk dari muamalah adalah sewa menyewa. Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bisnis sewa menyewa kamar kos. Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang sistem akad sewa menyewa dengan sistem pembayaran uang muka. Pertayaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana sistem pembayaran sewa kos di Kembang Arum Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga?, dan (2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam mengenai pembayaran sewa kos yang sistem pembayarannya dengan memberikan uang muka?.

Untuk menjawab pertayaan tersebut maka peneliti menggunakan metodepenelitian jenis lapangan (field research) yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan guna mengadakan penelitian pada objek yang dibahas. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan normatif. Pendekatan sosiologis yaitu peneliti mencari data berupa pandangan, pemikiran, dan pendapat dari para narasumber sebagai bahan analisis, sedangkan pendekatan normatif yaitu yang mengacu dan berdasarkan hukum Islam yang terdiri dari Al-qur‟an, dan Hadits dan juga menggunakan kaidah-kaidah fiqh untuk melengkapi data-data yang berkaitan dengan materi penelitian ini. Dalam penelitian ini metode yang bisa digunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumentasi. Sedangkan penelitian ini terfokus di lokasi Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

(8)

viii

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

Alhamdulillahhirobbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Sewa Menyewa (Ijarah) dengan Sistem Pembayaran Uang Muka dalam Penyewaan Kamar Kos (Studi Kasus di Kembang Arum Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga)” tanpa halangan yang berarti.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepadaNabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta pengikutnya yang senantiasa setia dan menjadikannya suritaula dan Beliaulah yang membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang dan semoga kita semua mendapatkan Syawaatnya nanti di yaumul qiyamah, Amin yarobbalalamin.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan bayak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga. 3. Ibu Evi Ariyani, SH., MH, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah

(10)

x

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan perngarahan untuk selal melakukan yang terbaik.

5. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

6. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I., M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran, pengarahan, dan masukan sehingga skripsi dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

7. Kepada semua informan yang sudah memberi informasi.

8. Teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2012 IAIN Salatiga, yang selalu mendukung penulis dalam menuntut ilmu.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita- Nya. Amin.

Akhirnya, peneliti sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Salatiga, 17 Maret 2017 M 18 Jumadil Awal 1438H Penulis

(11)

xi

DAFTAR ISI

Cover ... i

SuratPernyataan ... ii

Persetujuan Pembimbing ... iii

PengesahanSkripsi ... iv

Motto ... v

Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

DaftarLampiran ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian... 5

E. Penegasan Istilah ... 6

F. Tinjauan Pustaka ... 7

G. Metodologi Penelitian ... 11

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Sewa Menyewa (Ijarah) 1. Pengertian sewa menyewa ... 17

2. Dasar hukum sewa menyewa ... 22

3. Rukun dan sarat sewa menyewa ... 24

4. Macam-macam sewa menyewa... 28

(12)

xii

6. Pembatalan dan berakhirnya sewa menyewa ... 31

B. Uang Muka ... 33

1. Pengertian tentang uang muka dalam islam ... 33

2. Tinjauan hukum Islam terhadap uang muka ... 34

BAB III KOS-KOSAN DI KEMBANG ARUM DAN SISTEM PEMBAYARAN A. Gambaran Umum Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga ... 37

B. Profil Umum Kos-kosan di Kembang Arum ... 41

1. Sistem pembayaran sewa menyewa kamar kos ... 53

2. Proses akad sewa menyewa kamar kos ... 57

BAB IV AKAD SEWA MENYEWA KOS DENGAN UANG MUKA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Pelaksanaan Sewa Menyewa Kamar Kos-kosan dengan Sistem Pembayaran Uang Muka ... 62

B. Tinjauan Hukum Islam Tehadap Sistem Pembayaran Uang Muka dalam Sewa Menyewa Kamar kos ... 73

1. Rukun dan syarat sewa menyewa ... 73

2. Dari segi macam sewa menyewa ... 74

3. Dari segi uang muka... 75

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

DATAR PUSTAKA ... 82

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Tempat Ibadah di Kelurahan Sidomukti ... 39

Tabel 3.2 Daftar Pendidkan di Kelurahan Sidomukti ... 40

Tabel 3.3 Daftar Pekerjaan di Kembang Arum ... 42

Tabel 3.4 Daftar Pendidikan di Kembang Arum ... 43

Tabel 3.5 Daftar Kos Rt. 01/03 ... 44

Tabel 3.6 Daftar Kos Rt. 02/03 ... 44

Tabel 3.7 Daftar Kos Rt. 03/03 ... 45

Tabel 3.8 Daftar Kos Rt. 04/03 ... 46

Tabel 3.9 Daftar Kos Rt. 05/03 ... 47

Tabel 3.10 Daftar Kos Rt. 06/03 ... 48

Tabel 3.11Daftar Kos Rt. 07/03 ... 50

Tabel 3.12 Daftar Kos Rt. 08/03 ... 76

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

NO LAMPIRAN

1. PetaKembang Arum 2. Dokumentasi

3. Pedomanwawancarapemilikkos 4. Pedomanwawancarapenyewakos 5. Suratizinpenelitian

6. SuratPenunjukanPembimbingSkripsi 7. SuratBuktiObservasi

8. LembarKonsultasiSkripsi 9. DaftarNilai SKK

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama universal yaitu agama yang diridhoi oleh Allah SWT, yang tertuang dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Islam mengajarkan tentang kehidupan yang terarah serta teratur untuk mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat sebagai mana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, manusia merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik, sesuai dengan hakikat wujud manusia dalam kehidupan di dunia, yakni melakukan tugas kekhalifahan di muka bumi dalam rangka pengabdian kepada Sang Maha Pencipta Allah SWT, sebagai khalifah di bumi, manusia diberi amanah untuk memberdayakan seisi alam raya sebaik baiknya demi kesejahteraan seluruh makhluk. Untuk mencapai tujuan suci ini, Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia baik aqidah, akhlak maupun syariah. Aqidah sebagai landasan keimanaan muslim (tauhid) yang menjiwai syariah (hukum-hukum Islam) dan aturan-aturan moralitas umat (akhlak).

(16)

2

merupakan misi kehidupan manusia yang diciptakan sebagai khalifah diatas bumi hubungan sesama manusia itu bernilai ibadah pula baik dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah yang diuraikan dalam kitab fiqh (Syarifudin, 2005:175).

Dalam bermasyarakat manusia tidak pernah lepas dari persoalan yang berkaitan dengan bermuamalah. Komponen muamalah merupakan bagian dari syariah yang mengatur tentang berbagai aktivitas perekonomian, mulai jual beli, sewa-menyewa hingga penggadaian. Kegiatan bermuamalah sekilas memang terlihat suatu persoalan yang mudah, namun ternyata dalam praktiknya banyak hal yang perlu difahami bagi sebagian masyarakat, salah satunya adalah kegiatan sewa-menyewa. Syara‟ membolehkan kita menyewakan sesuatu untuk waktu yang ditentukan dengan bayaran yang ditentukan pula. Adapun Al-quran telah memperbolehkan kegitan sewa-menyewa dalam surat At-Thalaq ayat 6 yang berbunyi:

ونَّ ُىَر ُ ُ ونَّ ُىو ُ َ َ وْ ُ َ وَ ْ َ ْرَ وْ ِ َ

و

Maka jika mereka menyusukan anak-anak.mu, maka berilah kepada mereka upah-upahnya (At Thalaq: 6).

(17)

3

Sewa-menyewa dapat berupa manfaat barang atau jasa yang tidak dimiliki olehnya, seperti menyewakan tempat tinggal sementara yang bisa berupa kontrakan atau kos.

Kembang Arum Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti tergolong daerah yang padat penduduk dan sangat strategis, yang terletak disekitaran kampus IAIN Salatiga. Selain itu Kembang Arum juga mudah untuk akses dalam hal transportasi. Sehingga masyarakat Kembang Arum memanfaatkan kesempatan ini untuk bisnis sewa menyewa kamar kos.

Di dalam pelaksanaan bisnis sewa menyewa kamar kos ada beragam macam dalam pelaksanaan pembayarannya. Mulai dari pembayaran pertahun maupun bulanan. Sehingga dalam menyewakan kamar kos maka diperlukan pula akad, yaitu sebagai penanda kejelasan agar tidak menimbulkan perselisihan saat pelaksanaan perjanjian yang akan ditempuh kedepan.

Adapun sistem pembayarannya sendiri ada yang dibayarkan secara langsung, sistem uang muka (panjar), ataupun berjalan. Uang muka sendiri dilaksanakan dengan membayarkan sebagian uang diawal perjanjian (sewa) sebagai pengikat tanda jadi untuk menunaikan sewa kamar kos, kemudian pelaksanaan sisa pembayaran dibayarkan dikemudian hari.

(18)

4

وِرَ َل وِ ْ َنَ وْ َ وَ وِا َ َا وِ ْ َنَ وْ َ و َلَ َ وِو َلَنَ وُوّل وُو ُ َرو َ َنَ

و

Nabi Muhammad SAW melarang jual beli rushoh dan jual beli gharar (Syarifuddin, 2003: 201).

Adapun dari pengamatan sementara, peneliti menemukan hal-hal menarik yang timbul dari transaksi sewa menyewa yang ada dimasyarakat saat ini. Peneliti menemukan sistem pembayaran kamar kos dengan menggunakan uang muka, yaitu yang berada di Kembang Arum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga terkhusus kos mahasiswa IAIN Salatiga.

B. Rumusan Masalah:

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan yang akan dibahas, yaitu:

1. Bagaimana sistem pembayaran sewa kos di Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam mengenai pembayaran sewa kos yang sistem pembayarannya dengan memberikan uang muka?

C. Tujuan Masalah:

Tujuan merupakan hal-hal yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah:

(19)

5

2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Hukum Islam mengenai pembayaran sewa kos yang sistem pembayarannya dengan memberikan uang muka.

D. Kegunanaan Penelitian

Agar tulisan ini dapat memberikan hasil yang berguna secara keseluruhan, maka penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi Almamater

Memberikan masukan dan informasi terkait sewa menyewa dan sistem pembayaran sewa kamar kos di Kembang Arum Kota Salatiga dan disampaikan dalam bentuk laporan serta dapat dijadikan sebagai referensi penelitian lebih lanjut dengan judul dan tema yang hampir sama bagi perpustakaan IAIN Salatiga.

2. Bagi Penulis

a. Mempunyai ilmu yang bermanfaat.

b. Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait tentang sewa menyewa dan sistem pembayaran sewa kamar kos. c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh

(20)

6

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi salah pengertian dalam pemahaman penelitian yang penulis teliti ini, maka dipandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini yaitu:

1. Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelediki, mempelajari) (KBBI QT media diakses pada tanggal 16 Januari 2017).

2. Hukum Islam adalah ketetapan yang diberikan oleh Tuhan yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, terbatas pada yang pokok-pokok saja (Ali, 2011:55).

3. Akad adalah pertalian ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara‟ yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya (Mas‟adi, 2002:76).

4. Ijarah Idris Ahmad dalam bukunya berpendapat ijarah berarti upah mengupah (Idris, 1986:136).

5. Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lain, kenikmatan suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayaranya (pasal 154 KUHPerdata).

(21)

7

pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

7. Uang muka adalah uang yang dibayarkan terlebih dahulu sebagai tanda jadi pembelian (KBBI QT media diakses pada tanggal 16 Januari 2017).

8. Kos (indekos) adalah tempat untuk menumpang tinggal dan makan (dengan membayar) (Suntoro, ti:164).

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian yang ada. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan perbandingan bagi penelitian ini adalah penelitian-penelitian terkait yang membahas tentang Sewa-menyewa (Ijarah). Di antaranya adalah:

Pertama, skripsi dari Nica Dania Meganingrum (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta), dengan judul “Sewa Menyewakan kamar sebagai Rendezvous pekerja seks ditinjau dari perspektif

sosiologi Hukum Islam (studi kasus dikawasan wisata pantai selama

Yogyakarta)”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian: Bagaimana latar

(22)

8

mempertahankan urf fasid yang berkembang didaerah ini karena kebutuhan ekonomi (Hutang) yang mana jelas terlihat simbiosis mutualisme terjalin diantara keduanya. Yang mana Pekerja seks komersial membutuhkan tempat tinggal untuk melengkapi profesinya sebagai kebutuhan primer dan warga yang membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mengenai akad sewa kos khusus untuk peraturan dalam melayani pelanggan untuk mereka yang berada didalam kamar bebas dipersilahkan oleh pemilik untuk melayani pelanggan didalam kamar dengan konsekuensi membayar lebih mahal. Alasan pemilik kos tetap mempertahankan pekerja seks di daerah tersebut dikarenakan keberadaan mereka (PSK) membantu mereka dalam mencari nafkah sehari-hari.

Kedua, skripsi dari Atik Elmiyatin (Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya), dengan judul: “Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistem Penyewaan Kolam Pancing Harian dan Kiloan di

Pemancingan Lestari di Desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme Kab.

(23)

9

yang dipancing. Dan berdasarkan tinjauan hukum Islam sistem penyewaan harian dalam penyewaan Kolam Pemancingan Lestari telah memenuhi syarat sah ijarah, karena adanya kesepakatan sewa menyewa antara pemilik kolam dan penyewa meskipun jumlah ikan yang diperoleh antara penyewa yang satu dengan penyewa berbeda dengan harganya sama sedangkan dalam sistem jual beli kiloan di kolam pemancingan.

Ketiga, skripsi dari Astika Nur Dianingsih (Institut Agama Islam Negeri Purwokerto), dengan judul: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Sewa-Menyewa (Ijarah) kamar indekos (Studi kasus di Kawasan

Kampus IAIN Purwokerto)”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian:

(24)

10

Keempat, skripsi dari (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Salatiga), dengan judul: “Sewa Menyewa kaset VCD porno didalam perspektif Hukum Islam”. Skripsi ini memliki fokus penelitian: Bagaimana pelaksanaan sewa menyewa kaset VCD porno? Apa dampak-dampak yang ditimbulkan dengan adanya sewa menyewa kaset VCD porno? Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap sewa menyewa kaset VCD porno? Hasil dari penelitian tersebut ialah: Bahwa pelaksaan sewa menyewa kaset VCD porno adalah termasuk sewa menyewa jaminan, yaitu si penyewa memberikan suatu barang berupa KTP dan uang sebagai jaminnya. Jika masa sewa menyewa selesai (tidak meminjam lagi), maka barang jaminan dikembalikan kepada penyewa. Dalam pelaksanaan sewa menyewa kaset VCD porno telah membawa dampak negatif yaitu dengan adanya kaset VCD porno dapat merusak jiwa, fikiran dan moral seseorang yang mengakibatkan kepada perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang dilarang agama. Sehingga dalam sewa menyewa kaset VCD porno termasuk objek sewa menyewa tidak mengandung unsur manfaat bagi si penyewa, bahkan mengandung unsur kemaksiatan, karena mendorong kepada suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, yaitu perbuatan pemerkosaan dan perzinaan. Oleh karena itu sewa menyewa kaset VCD porno tidak sah menurut hukum Islam, karena syarat ma‟qud „alaih- tidak terpenuhi.

(25)

11

dengan uraian bagaimana sistem pembayaran sewa kos di Kembang Arum Desa Dukuh Kecamtan Sidomukti Kota Salatiga, serta bagaimana Tinjauan hukum Islam mengenai pembayaran sewa kos yang sistem pembayaran dengan memberikan uang muka di daerah sekitar kampus IAIN Salatiga, terkhusus di Kembang Arum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan guna mengadakan penelitian pada objek yang dibahas (Sutrisno,1981:4) dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan normatif. Pendekatan sosiologis yaitu peneliti mencari data berupa pandangan, pemikiran, dan pendapat dari para narasumber sebagai bahan analisis, sedangkan pendekatan normatif yaitu yang mengacu dan berdasarkan hukum Islam yang terdiri dari Al-qur‟an, dan hadits dan juga menggunakan kaidah-kaidah fiqh untuk melengkapi data-data yang berkaitan dengan materi penelitian ini.

2. Kehadiran Peneliti

(26)

12

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini terfokus di Kembang Arum, Desa Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, terkhusus diwilayah sekitar kampus IAIN Salatiga. Lokasi ini dipilih karena terdapat beberapa indekos yang dihuni para mahasiswa IAIN Salatiga yang pembayaranya menggunakan sistem uang muka.

4. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terfokus pada informan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling (Sampel bertujuan). Sampling purposive yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu (Maslikhah, 2013:320). Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik kos dan penyewa kos yang pakai uang muka.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik: a. Wawancara (interview) adalah bentuk komunikasi antara dua

(27)

13

b. Observasi yang digunakan ialah observasi terbuka dimana kehadiran peneliti dalam meneliti terhadap informan diketahui secara terbuka, sehingga antara informan dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar (Maslikhah, 2013:322). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa pengamatan dilapangan tentang penerapan uang muka dalam sewa menyewa kos di Kembang Arum, Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

6. Analisis Data

(28)

14

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian, validitas data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengecekan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut (Patton 1987:331) triangulasi dalam pengujian kredibilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai berikut:

a. Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

b. Triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu yaitu pengecekan data dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

8. Tahap-Tahap Penelitian

(29)

15

a. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti peneliti menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang indekos dengan sistem pembayaran uang.

b. Tahap pekerjaan lapangan yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan dan melakukan observasi.

c. Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang akan diteliti.

(30)

16

H. Sistematika Penulisan

Sistemaatika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar hasil penelitian memperoleh gambaran yang berurutan saling berkaitan dalam laporan. Adapun sistem laporan adalah sebagai beikut:

Bab pertama adalah pendahuluan. Didalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab kedua adalah kajian pustaka. Bab ini mejelaskan tetang kerangka awal yang akan menguraikan tentang pengertian sewa menyewa, hukum sewa menyewa, bentuk-bentuk dan akad sewa menyewa.

Bab ketiga adalah hasil penelitian. Didalam bab ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan Hukum Islam mengenai sewa menyewa.

Bab keempat adalah analisis. Pada bab ini merupakan inti dari penulisan penelitian, dimana peneliti mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis tentang tinjauan Hukum Islam terhadap akad sewa menyewa (ijarah) dengan sistem pembayaran uang muka dalam penyewaan kamar kos.

(31)

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Sewa Menyewa (Ijarah)

1. Pengertian Sewa Menyewa (Ijarah)

Sewa menyewa atau dalam bahasa arab ijarah berasal dari kata

رُ جْا ا

yang artinya „ganti, upah atau menjual manfaat, (Nawawi,

2012:185) yang sinominya:

a.

يَ جْكَ

yang artinya: menyewakan, seperti dalam kalimat:

َاأ

َ ء ّشل

menyewakan sesuatu.

b.

ً جْاأ رُهاَطجْعأ

yang artinya: ia memberiny upah, seperti dalam

kalmat:

َذَك َلاَع اَنَلارُف َ َاَأ

ia memberikan kepada si Fulan upah

sekian.

c.

رُ َ اَ َأ

yang artinya: memberikan pahala, seperti dalam kalimat:

رُهَ جْ َع رُ ّ َ َاأ

Allah memberikan pahala kepada hamba-Nya.

(Muslich, 2012:315).

Al-ijarah berasal dari kata al-ajru dalam artian menurut bahasanya ialah al-iwadh yang arti dalam bahasa Indonesianya ialah ganti rugi dan upah (Suhendi, 2002:114).

(32)

18

menyerahkan suatu benda untuk dipakai selama suatu jangka waktu tertentu, sedangkan pihak lainnya menyanggupi akan membayar harga yang telah ditetapkan untuk pemakaian benda itu pada waktu-waktu yang telah ditentukan (Subekti, 2002:164).

Sedangkan para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan ijarah, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menurut Hanafiah bahwa ijarah ialah:

وَ وُ ْ ِ ُ وٌ ْ ُ

نَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَ

وِْيَْ ْ وَ ِموٍاَدوْ ُ ْ َموٍةَمَ ُلْ َموٍةَ َ ْنَنَموُكْ ِلْم

و ٍضْ َ ِ وِاَ ِ وْ َتْسُمْ

Akad untuk membolehkan pemilikan manfaat yng diketahui dan disengaja dari suatu zat yang disewakan dengan imbalan (Suhendi, 2012:114).

2. Menurut Malikiyah bahwa ijarah adalah:

وَ ِ َ

نَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَ

وَ وُ ِ ُ وٌ ْ َ ُاَر

نَنَ

وَاَ ُموٍحو َبموٍئَشوِغِ و َنَموَكْىِلْم

وُة نلم وِ َ وًيِشو َ ِْيَْغوِضَ ِ ِ وًةَموْ ُلَ َم

Ijarah...adalah suatu akad yang memberikan hak milik atas manfaat suatu barang yang mubah untuk masa tertentu dengan imbalan yang bukan berasal dari manfaat (Muslich, 2012:316).

(33)

19

3. Menurut syafi‟iyah bahwa ijarah ialah:

و ِووْذَبْلِ وٌةَلِ و َقوُةَحو َبُموِةَمْ ُلْ َموِاَدْ ُ ْ َموِةَ َ ْنَنَمويَلَ نَّ َ َ

وِ ْ ُلْ َموِضوَ ِ ِ وِةَح َ َا َ

Akad atas sesuatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan mubah serta menerima-menerima pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu (Azzam, 2010:168).

Menurut pendapat Maliki, Syafi‟i, dan Hambali, menyewakan

barang hukumnya diperbolehkan oleh semua ulama, kecuali Ibn „Aliyyah, yang mana akadnya harus dikerjakan oleh kedua belah

pihak. Setelah akadnya sah maka salah satu pihk tidak boleh membatalkan. Meskipun karena uzur, kecuali ada akad yang mengharuskan membatalkan. Seperti terdapat adanya kecacatan terhadap barang yang disewakan (Abdurrahman, 2012:297). Jadi dalam kasus pihak yang menyewakan ada hak pilhan dalam menentukan akankah akadnya akan dilanjut atau dibatalkan (khiyar).

Sedangkan menurut Nawawi (2012:185) sewa menyewa ijarah adalah transaksi pemindahan hak guna atas barang atau jasa dalam batasan waktu tertentu melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan hak pemilikan atas barang.

(34)

20

untuk waktu satu tahun, tetapi ia tidak berhak untuk memiliki rumah tersebut (Mushlich 2012:317). Dari segi imbalannya, ijarah mirip dengan jual beli, yang membedakan kalau dalam jual beli objeknya benda, sedangkan ijarah objeknya manfaat dari benda. Maka dari itu, tidak diperkenankan menyewa pohon untuk dimbil buahnya karena buah itu benda, bukan manfaat. Begitu juga tidak diperbolehkan menyewa sapi untuk diperah susunya karena susu bukan manfaat, melainkan benda.

Maka dari pengertian di atas terlihat bahwa yang dimaksud sewa-menyewa adalah pengambilan manfaat sesuatu benda. Jadi dalam hal ini bendanya tidak berkurang sama sekali, dengan kata lain penyebab terjadinya peristiwa sewa menyewa, yang berpindah hanyalah manfaat dari yang disewakan tersebut, dalam hal ini misalnya seperti mengendarai kendaraan, menghuni rumah, adapula manfaat pekerjaan seperti penjahit, manfaat tenaga seperti para pembantu dan buruh.

(35)

21

Dari pengertian di atas terihat bahwa yang dimaksud dengan sewa menyewa adalah pengambilan manfaat suatu benda, jadi dalam hal ini bendanya tidak berkurang sama sekali, dengan kata lain dalam sewa menyewa yang berkurang hanyalah manfaat dari benda yang disewakan tersebut. Dalam hal ini dapat berupa manfaat dari barang seperti kendaraan, rumah, dan manfaat karya seperti pemusik, bahkan dapat berupa karya pribadi seperti kerja. Sewa menyewa dalam hal ini seperti jual beli dan perjanjian perjanjian lain pada umumnya, adalah suatu perjanjian konsensual (kesepakatan) artinya ia sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya, yaitu barang dan harga (Subekti, 1989:39).

Sewa menyewa seperti halnya dengan jual beli dan perjanjian pada umunya, adalah perjanjian konsensual yang artinya, ia sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya, yaitu harga dan barang (R.Subekti, 2004:39-40).

(36)

22

2. Dasar Hukum Sewa menyewa

Dasar hukum atau landasan hukum sewa menyewa (ijarah) dalam hukum Islam diperbolehkan berdasarkan dalil-dalil Alqur‟an, al Hadits, dan Ijma‟, yaitu sebagai berikut:

a. Dalil al-Qur‟an dalam ayat:



...kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah kepada mereka upahnya (Q.S: at-Thalaq: 6).



ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (Q.S: al-Qashash:26).

b. As-Sunnah

Dasar hukum ijarah dari al-hadits sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

(37)

23

و َ ِ و ِووَ و ِثَلاَثوَ ْ َنَ وِرْ َنَثوَرو َغوُه َ َ َ َ و َمَ ْنَ َنَتَلِح َر

وِلللَثوَ ْبُصو َمِ ْ َنَتَلِح

و

Dari Urwah bin Zubair bahwa sesungguhnya Aisyah ra. Istri Nabi SAW berkata: Rasulullah SAW dan Aabu Bakar menyewa seora

ng

laiki-laki dari suku Bani Ad-Dayl, penunjuk jalan yang mahir, dan ia masih memeluk agama orang kafir Quraisy. Nabi dan Abu Bakar kemudian menyerahkan kepadanya kendaraan mereka, dan mereka berdua menjajikan kepadanya untuk bertemu di Gua Tsur dengan kendraan mereka setelah tiga hari pada pagi hari Selasa (Muslich, 2012:319).

c. Ijma‟

Adapun dasar hukum ijarah dari ijma‟ ialah bahwa semua ulama telah sepakat terhadap keberadaan praktek ijarah, sebab bermanfaat bagi manusia meskipun ada beberapan diantara mereka mengalami perbedaan dalam tatanan teknisnya (Huda, 2011:79).

(38)

24

3. Rukun dan Syarat Sewa Menyewa

Dalam sebuah transaksi ijarah dinyatakan sah apabila telah terpenugi rukun dan syarat sebagaimana yang berlaku. Maka sewa menyewa harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Rukun sewa menyewa meliputi: mu‟jir, adalah yang memberikan upah dan yang menyewa, musta‟jir adalah orang yang menerima upah untuk melakukan sesuatu dan yang menyewakan sesuatu, disyaratkan pada mu‟jir dan musta‟fir adalah baligh, berakal, cakap melakukan tasharruf (mengendalikan harta), dan saling meridhai (Suhendi, 2002:117).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan bathil, kecuali dengan perniangaan secara suka sama suka (QS. An-Nisa:29).

Sedangkan syarat-syarat sewa menyewa (ijrah) meliputi:

(39)

25

b. Upah (al-Ujrah), Upah atau imbalan adalah perimbangan atas jasa atau kemanfaatan, yang tentunya harus memiliki nilai ekonomi.

c. Nilai manfaat, baik manfaat dari suatu barang yang disewa atau jasa dan tenaga dari orang yang bekerja. Misal tidak sah apabila menyewkan kerbau yang lumpuh untuk membajak sawah. d. Barang yang menjadi objek akad dapat diserahterimakan,

termasuk manfaat yang dapat digunakan oleh penyewa (Muslich, 2010:321).

e. Manfaat barang disyaratkan dapat diketahui,dirasakan, dan ada harganya guna mencegah terjadinya perselisihan. Sehingga ketika dalam akad yang lama maka masa manfaat jual beli. Di dalam bukunya Ariyani (2012:45) hukum perjanjian, disebutkan bahwa dalam melakukan perjanjian sewa menyewa perlu memperhatikan unsur-unsur dalam berakad untuk menghindari adanya perselisihan dikemudian, yang meliputi:

1. Adanya pihak yang menyewakan dan pihak penyewa 2. Adanya kesepakatan dari para pihak penyewa

3. Adanya objek sewa menyewa dan harga sewa

4. Adanya kewajiban bagi yang menyewakan dan penyewa. Sedangkan prinsip-prinsipnya antara lain:

(40)

26

2. Tidak boleh menzalimi, artinya harus ada kesetaraan posisi sebelum terjadi akad. Maksudnya, seseorang tidak boleh merasa dizalimi karena karena kedudukanya yang karenanya terpaksa melepaskan hak miliknya. Misalnya orang gila, anak tidak tahu terhadap apa yang dikerjakan.

3. Keterbukaan, artinya kedua belah pihak memiliki pengetahuan yang sama tentang objek kerjasamanya. Jika salah satu pihak tidak tahu maka pihak lain wajib memberitahukan. .

4. Dokumentsi, artinya bukti pembayaran secara tertulis kedua belah pihak (Mansur, 2009:78).

Adapun dalam pasal 1548 KUH Perdata dalam uraiannya menyebutkan adanyanya kalimat “waktu tertentu” yang mana jika

ditafsirkan dalam akad sewa menyewa harus ditentukan tentang kejelasan waktu sewanya.

Selanjutnya bagi orang yang berakad ijarah juga disyaratkan untuk mengetahui manfaat barang yang diakadkan supaya dapat mencegah akibat yang tidak ingin ditimbulkan yaitu perselisihan.

(41)

27

a. Al-hurriyah (kebebasan)

Asas ini merupakan prinsip dasar dalam hukum perjanjian Islam yaitu para pihak bebas membuat suatu perjanjia atau akad, bebas memilih dia akan melakukan perjanjian dengan siapa, kapan, dan waktu untuk mengakhirkan perjanjian tersebut. Asas kebebasan berkontrak sendiri dalam hukum Islam dibatasi oleh ketentuan syariah Islam, yaitu dalam membuat perjanjian tidak boleh ada paksaan, kekhilafani, dan penipuan.

b. Al-musawah (persamaan atau kesetaraan)

Asas ini memiliki arti bahwa para pihak mempunyai kedudukan yang sama, sehingga dalam menentukan kondisi yang baik dari suatu akad/perjanjian, setiap pihak mempunyai kesetaraan atau kedudukan yang seimbang.

c. Al-`adalah (keadilan)

Perjanjian harus senantiasa mendatangkan keuntungan yang adil dan seimbang, serta tidak boleh mendatangkan kerugian bagi salah satu pihak yang tentunya dengan menempuh cara yang benar pula.

d. Ar-ridha (kerelaan)

(42)

28

e. Ash-shidiq (kebenaran dan kejujuran)

Bahwa dalam Islam setiap orang dilarang melakukan kebohongan dan penipuan, karena dengan adanya penipuan akan berpengaruh dalam keabsahan perjanjian, perjanjian yang didalamnya mengandung unsur kebohongan memberikan hak kepada pihak lain untuk menghentikan proses pelaksanaan perjanjian tersebut.

f. Al-kitabah (tertulis)

Bahwa setiap perjanjian hendaknya dibuat secara tertulis, karena berkaitan dengan kepentingan pembuktian jika dikemudian hari terjadi sengketa.

(http://nurmaliaandriani95.html diakses pada tanggal:25 Januari 2017)

4. Macam-macam Sewa Menyewa

Ijarah sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yang meliputi sebagai berikut:

(43)

29

Jadi apabila terjadi kerusakan pada benda yang disewakan maka yang bertanggung jawab adalah pemilik sewa dengan catatan bukan atas kelalaian penyewa, dan sebaliknya jika murni akibat kecerobohan penyewa maka yang wajib bertanggung jawab adalah penyewa itu sendiri.

Dalam bukunya Huda (2012:86) menyebutkan untuk akad sewa tanah dan akad sewa pada binatang juga termasuk dalam akad ijarah „ala al‟manafi namun ada syarat khusus yang mengaturnya.

b. Ijarah „ala al-amal ijarah, yang sering disebut juga upah mengupah. Dalam ijarah ini objek akadnya adalah amal atau pekerjaan seseorang. (http://warohmah.com, diakses pada tanggal: 28 januari 2016) Maka untuk pembahasanya lebih terfokus tentang pekerjaan atau buruh.

(44)

30

5. Hak dan kewajiban Sewa Menyewa

Antara pihak penyewa dan pihak yang menyewakan ada hubungan simbiosis mutialisme yaitu hubungan timbal balik yang saling memberi keuntungan yang mana dalam akad sewa menyewa ini memunculkan hak dan kewajiban diantara keduanya. Maka hak dan kewajibnya sebagai berikut:

a. Kewajiban bagi yang menyewakan, yaitu:

1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa 2. Memelihara barang yang disewakan untuk dapat dipakai

sebagai pemenuhan keperluan yang dimaksudkan.

3. Memberikan kepada si penyewa kenikmatan tenteram dari barang yang disewakan selama berlangsungnya persewaan (Subekti, 1989: 42).

b. Kewajiban bagi penyewa antara lain:

1. Membayar sewaan sebagaimana yang telah ditentukan. 2. Membersihkan barang sewaannya.

(45)

31

6. Pembatalan dan Berakhirnya Sewa Menyewa

Pada dasarnya perjanjian sewa menyewa merupakan perjanjian yang lazim, yang mana masing-masing dari pihak yang terikat dalam perjanjian itu tidak mempunyai hak untuk membatalkan perjanjian, karena perjanjian ini tergolong perjanjian timbal balik yaitu yang mempunyai tujuan untuk saling memberikan keuntungan.

Al-khiyar yaitu hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang melakukan transaksi (Syarifuddin, 2003:80).

Hak khiyar merupakan satu cara dasar untuk melakukan sebuah transaksi agar terhindar dari hal yang bisa menimbulkan kerugian dalam transaksi yang mereka lakukan. Sehingga diharapkan akan terciptalah kemaslahatan yang hendak ingin dituju dengan sebaik baiknya.

Namun dengan demikian tidak tertutup kemungkinan terjadinya pembatalan perjanjian jika ada dasar dan alasan.

Menurut Suhendi (2012:122) ijarah akan menjadi batal bila terjadi hal-hal sebagai berikut:

1. Terjadinya cacat pada barang sewaan karena kesalahan penyewa.

(46)

32

3. Rusaknya barang yang diupahkan (Ma‟jur „alih) semisal si A mengupahkan (perjanjian sewa menyewa karya) kepada B untuk mencetak MMT sebanyak 100 biji dalam rangka sosialisi anjuran transaksi keuangan di bank syariah. Kemudian hasil cetakan itu mengalami kerusakan, kecacatan dan kekeliruan semua, maka perjanjian sewa menyewa berakhir dengan sendirinya.

4. Hilangnya tujuan yang diinginkan dari ijarah. Misalnya, seseorang (mu‟jir) memeriksakan diri kedokter (musta‟jir) untuk mengobatinya, namun ia sembuh sebelum sang dokter memulai tugasnya. Dengan demikian, dokter tersebut tidak dapat mengambil apa yang diinginkan dari akad ijarah tersebut (Saleh, 2006:486).

5. Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, berakhirnya masa yang telah ditentukan dan selesainya pekerjaan. Jadi apabila yang disewakan berupa rumah, maka setelah masa sewa berakhir rumah tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya.

(47)

33

Jadi penanda berakhirnya kontrak sewa menyewa yaitu ketika pengembalian yang disewakan telah berakhir, maka penyewa berkewajiaban dan harus melepaskan barang sewaan kepada pemiliknya. Sehingga setelahnya tidak ada keharusan untuk serah terima kembali.

B. Uang Muka

a. Pengertian tentang uang muka

Uang muka atau panjar atau panjer dalam kamus hukum adalah suatu pemberian uang atau barang dari penjual sebagai tanda jadi atau pengikat yang menyatakan bahwa pembelian itu tidak dapat diminta kembali (Simorangkir,dkk, 2007:120).

Tanda jual beli panjar yaitu, bahwa pembeli membeli barang dan dia membayar sebagian pembayarannya kepada si penjual. Jika jual beli dilaksanakan, panjar dihitung sebagai pembayaran. Dan jika tidak, panjar diambil si penjual dengan dasar penghibahan untuknya dari si pembeli (Sabiq, 1987:96-97).

(48)

34

Dalam rangka pelaksanaan sewa menyewa tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan pembayaran dengan sistem uang muka, yang dalam masyarakat umum mengartikan bahwa uang muka sebagai tanda jadi, dengan kata lain disebut sebagai pengikat yang menyatakan transaksi itu jadi dilaksanakan.

b. Tinjauan hukum islam terhadap uang muka

Jenis jual beli dengan uang muka, termasuk dalam kategori memakan harta orang lain dengan cara batil, karena disyaratkan oleh si penjual tanpa ada kompensasinya, adapun memakan harta orang lain, hukumnya haram. sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku d engan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS. An-Nisa :29).

Al Khathabi mengatakan : “Para ulama berselisih pendapat tentang bolehnya jual beli ini, Malik, Syafi‟i menyatakan ketidaksahannya, karena adanya hadits dan karena terdapat syarat fasad (rusak) dan Al-gharar (spekulasi) juga, jual-beli seperti ini

(49)

35

Seperti belum ada kejelasan untuk pengembalian barang yang belum ditentukan waktu kapan akan mengebalikan barang jika tidak suka terhadap barang yang dipilih.

Sesuai dengan pendapat berdasarkan hadist :

و َو َقوِ َ ْ ُ ْ وِ ْ َنَ وْ َ و ل وو ل ولله و لصوِلله وُوْ نَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَُ َر َ نَنَنَنَنََ

وَ ْبَ ْ وُلُ نَّ وَيَِتَْشَ وْ َأوُ َلْ َأوُونَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَنَل وىَ َنَ َمْ ِ وَكِ َذَ وٌكِلَم

وُتْكَ َنَ وْ ِإوينَِّأو َلَ و ًر َنْنَ ِدوَكْ ِطْ ُأوُوْ ُ َنَ ونَُّثُوَةنَّ َ ْ وىَر َ َتَنَ ْ َأ

وَكَ وَكُتْ َطْ َأو َمَ وَا َ ِ ْ َأوَةَ ْليس

و

yang artinya : Rasulullah melarang jual beli dengan sistem uang muka. Imam Malik menyatakan: Seseorang membeli budak atau menyewa hewan kendaraan kemudian menyatakan: Saya berikan kepadamu satu dinar dengan ketentuan apabila saya gagal beli atau gagal menyewanya maka uang yang telah saya berikan itu menjadi milikmu (HR. Abu Daud dalam Albani, 2012:768)

Maka pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa transaksi ini tergolong merugikan orang lain yaitu memakan harta orang lain dengn cara yang bathil, karena dalam pelaksanaanya mensyaratkan bagi si penyewa tidak ada kompensasinya.

Hukum uang muka menurut fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia No: I02/0SN-MUIIX/2016: “uang muka

dapat dijadikan ganti rugi (al-ta 'widh) oleh pemberi sewa karena

proses upaya untuk mewujudkan barang sewa (apabila penyewa

(50)

36

apabila akad al-ijarah al-Maushufah fi al- Dzimmah dilaksanakan

sesuai kesepakatan.

Jual beli dengan urbun (uang muka) itu sah dan halal dilakukan berdasarkan „urf (tradisi yang berkembang). Karena dalam dewasa ini jual beli dengan uang muka menjadi dasar komitmen dalam hubungan bisnis yang dijadikan sebagai dasar dari kompensasi dan imbalan resiko menunggu serta tidak ada kegiatan dalam usaha. (Kattani, 2011:200)

Panjar ini sah apabila dari penjual yang menyimpan barang transaksi selama beberapa waktu. Ia tentu saja akan kehilangan sebagian kesempatan berjualan. Tidak sah ucapan orang yang mengatakan bahwa panjar itu telah dijadikan syarat bagi penjual tanpa ada imbalannya ( Sabbiq, 1987:152)

Dalam akad ijarah „ala al-amal ijarah atau dalam kasus ini upah mengupah tidak dihalalkan untuk melakukan uang kunci atau uang hilang karena perbuatan ini termasuk menganiaya penyewa dan hukumnya pun haram karena uang ini tidak ada imbangannya. Yang ada imbangannya hanyalah uang sewaan dengan barang yang disewa (Mas‟ud, 138:2007). Sehingga, selagi dalam menunggu keputusan

(51)

37

BAB III

KOS-KOSASAN DI KEMBANG ARUM DAN SISTEM PEMBAYARAN

A. Gambaran Umum Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga

Kelurahan Dukuh merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Desa ini terbentuk pada tahun 1992 dengan d asar hukum pembentukan yang tertuang pada PP Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah.

Yang mana Kelurahan Dukuh terdiri dengan luas wilayah 3,77 km². Desa ini berjarak 1,5 km dari pusat pemerintahan Kecamatan dan 2 km dari pusat pemerintahan Kota Salatiga. Adapun daerah yang membatasi Kelurahan Dukuh itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara, dibatasi oleh Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti.

2. Sebelah Selatan, dibatasi oleh Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Sidomukti.

3. Sebelah Barat, dibatasi oleh Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti.

4. Sebelah Timur, dibatasi oleh Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti.

(52)

laki-38

laki, 7.031 jiwa untuk perempuan, dengan usia 0-15 tahun berjumlah sebanyak 3.396 jiwa, sedangkan pada usia 16-65 tahun ada 9.734 jiwa, dan Lansia ada 802 jiwa, jadi untuk keseluruhan jumlah penduduk di Desa Dukuh ada 13.932 jiwa.

Keadaan perekonomian Kelurahan Dukuh dapat dikatakan cukup dan hampir diantara mereka tidak dijumpai yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena jika ditinjau dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduknya tergolong baik. Adapun mata pencaharian warga Desa Dukuh secara rinci sebagai berikut:

1. Pegawai Negeri Sipil : 559 orang.

2. ABRI : 98 orang.

3. Swasta : 2.281 orang. 4. Wiraswasta/ pedagang : 1.154 orang. 5. Petani : 78 orang. 6. Pertukangan : 87 orang. 7. Buruh tani : 51 orang. 8. Pensiunan : 336 orang.

9. Jasa : 488 orang.

Tambahan untuk UMR di Kota Salatiga sendiri sebesar Rp. 1.450.000;

(53)

39

untuk tempat beribadah sebagai penunjang untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta menyesuaikan agama masing-masing. Adapun jumlah sarana prasarana tempat ibadah adalah:

Tabel 3.1

Daftar Ibadah di Desa Sidomukti

Sumber: Monografi Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti Bulan Juni 2016.

Berdasarkan survei dalam bidang pendidikan yang ada di Dukuh, Kecamatan Sidomukti sudah sangat baik sebab didukung oleh wilayah yang strategis. Karena dapat dilihat dari sarana prasarana gedung pendidikan yang memadahi, dimulai dari gedung pendidikan untuk anak usia dini sampai dengan gedung perguruan tinggi. Adapun jumlah rincian gedung pendidikan yang ada di Desa Dukuh sebagai berikut:

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : 2 gedung. 2.Taman Kanak-kanak (TK) : 6 gedung. 3. Sekolah Dasar (SD/MI) : 6 gedung. 4. Sekolah Menengah Pertama (SMP/sederajat) : 2 gedung. 5. Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat) : 5 gedung. 6. Perguruan Tinggi : 1 gedung.

Dengan adanya sarana pendidikan yang dilengkapi pula dengan keadaan ekonomi yang cukup, sebagai hasil buah dari kesadaran masyarakat

No. Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 13

2. Mushola 15

3. Gereja 5

(54)

40

sendiri akan pentingnya pendidikan untuk masa depan anak-anaknya kelak. Begitu pula dari sebagian besar lapisan masyarakat Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti akan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal persiapan untuk masa yang akan datang, sebab wilayah Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti adalah masyarakatnya sudah siap untuk kompetensi.

Adapun jumlah data penduduk masyarakat Kelurahan Dukuh berdasarkan tingkat kelulusan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Pendidikan di Kelurahan Sidomukti

No Pendidikan Jumlah

1. SD 2.430 orang

2. SMP/Sederajat 2.030 orang 3. SMA/Sederajat 3.459 orang 4. Akademi/D1-D3 640 orang

5. Sarjana 1.132 orang

6. Pascasarjana 133 orang

Sumber: Monografi Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Bulan Juni 2016

Kelurahan Dukuh sendiri dikepalai oleh Herjuno Sudasmoro, SH, MM, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kasi Trantib di DesaBugel, Sekretaris Desa Bugel, dan pernah juga menjadi kepala desa Bugel, Kecamatan Sidorejo.

(55)

41

Sedangkan jumlah aparatur kantor Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti sendiri terdiri dari:

a. Golongan I : - Orang b. Golongan II : 2 Orang c. Golongan III : 9 Orang d. Golongan IV : - Orang.

B. Profil Umum Kos-kosan di Kembang Arum

Kembang Arum merupakan salah satu dusun yang terletak di Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu tokoh msyarakat setempat yaitu ketua RW 03 Kembang Arum yang bernama Bapak Amir Suripno, Spd (Senin, 27 Februari 2017) di Kembang Arum sendiri terdiri dari 8 RT. Yang mana jumlah penduduk 476 KK, dengan jumlah yang 80% penduduknya beragama muslim, 15% Kristen, sedangkan sisanya pemeluk agama Katholik. Sedangkan untuk jarak yang harus ditempuh kembang Arum untuk sampai lokasi kepusat Kota tidaklah jauh yaitu dengan jarak tempuh kurang lebih 0,5 km. Adapun daerah yang membatasi Kembang Arum itu sendiri adalah sebagai berikut:

(56)

42

Ditinjau dari segi perekonomian di Kembang Arum sendiri dapat dikatakan cukup dan hampir diantara mereka tidak dijumpai yang taraf hidupnya di bawah garis kemiskinan. Karena jika ditinjau dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduk tergolong mapan. Adapun mata pencaharian warga Kembang Arum secara rinci sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Pekerjaan di Kembang Arum

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Polri 20 Orang

2. Wartawan 1 orang

3. Kesehatan 10 Orang

4. Pengacara/ Advokat 1 Orang 5. Dosen dan/ Guru 25 Orang

6. Swasta 84 Orang

7. PNS 23 Orang

8. Buruh 292 Orang

9. Wiraswasta 100 Orang

10. Pensiun 54 Orang

Sumber :berkas hasil laporan Rt 01-08 Kembang Arum.

(57)

43

Adapun jumlah data penduduk masyarakat Kembang Arum berdasarkan tingkat kelulusan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daftar Pendidikan di Kembang Arum

No Pendidikan Jumlah

1. SD 216 orang

2. SMP/Sederajat 120 orang 3. SMA/Sederajat 298 orang 4. Akademi/D1-D3 21 orang

5. Sarjana 65orang

6. Pascasarjana 6 orang

7. S-3 3 orang

Sumber :berkas hasil laporan Rt 01-08 Kembang Arum.

Sehubungan dengan wilayah Kembang Arum yang merupakan kawasan pendidikan yang mana lokasinya terdapat sebuah Perguruan Tinggi Islam yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Maka dimanfaatkan oleh sebagian warga Kembang Arum untuk menyewakan rumah atau sengaja membangun sebuah rumah lagi, yang kemudian dijadikan sebagai tempat tinggal sementara atau indekos.

Berikut adalah kejelasan tentang gambaran jumlah data kos-kosan yang disewakan didaerah Kembang Arum. Adapun untuk kejelasan data sebagai berikut:

Tabel 3.5

(58)

44 Sumber: wawancara langsung dengan salah satu warga di Rt. 01/03 Jl. Nakula Sadewa II Kembang Arum

Tabel 3.6

Rt.02/03 Jln. Nakula Sadewa I

No. Nama Bapak Suripan (Rabu, 28 Februari 2017).

Dari keteranangan Bapak Suripan ketua Rt.02/03 dan juga sebagai Kepala Sekolah SMK 03, jumlah kos yang diketahuinya yang ada di Rt.02 berjumlah 4 (Empat) pengelola indekos yaitu ada Mbah Karso, Ms Eko, Ibu Ribut, dan Ibu Wulan.

(59)

45

yang bersangkutan. Agar mempermudah pendataan dan jika ada hal kedepan bisa lebih jelas.

Sedangkan kalau tentang penerapan sistem pembayaran untuk uang sewa kos-kosan bagaimana Rt tidak mengetahui. Apakah dengan sistem uang muka, tunai, atau pembayaran berkala hal tersebut bukan wewenangnya. Yang terpenting untuk para penghuni kos bisa kondusif serta menaati peraturan yang ada, dan ikut serta menjaga keamanan, menjaga nama baik dan ketertiban di Kembang Arum.

Tabel 3.7

Rt.03/03 Jln. Nakula Sadewa V

No. Nama

Sulistuyono  13 kamar Bulanan

5. Pak Suroto   Bulanan

6.

Mbah

Sutiyem  Rumahan Tahunan

7. Pak Sunarto  3 kamar Tahunan

(60)

46

Hasil wawancara dengan ketua Rt 03/03 yaitu Bapak Sandi yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah SMK PGRI 01 pada hari Senin sore menceritakan bahwa di RT 03/03 terdapat 9 (sembilan) rumah yang menyediakan kos-kosan untuk mahasiswa IAIN. Dari penjelasan beliau untuk jumlah berapa kamar yang disediakan untuk sewa kos seperti yang sudah tertulis diatas. Sedangkan berapa jumlah penghuninya Bapak Sandi tidak terlalu faham karena pelaporan dari para pengelola kos belum dilaporkan kembali setelah penerimaan penghuni kos dari mahasiswa baru. Kecuali kalau kos milik Pak Sunarto disana disediakan 3 kamar yang berisi 9 anak. Karena tempat yang disewakan dalam bentuk rumah yang terkhusus untuk dikoskan. Sedangkan dirumahnya Bapak Sandi sendiri juga menyediakan kamar untuk disewakan yang disedikan terkhusus untuk kos anak putri, dengan jumlah kamar 4 tempat tidur.

(61)

47 dikediaman Bapak Sukirno (Senin, 27 Februari 2017).

Adapun hasil pemaparan langsung dari anak ketua Rt 04/03 Bapak Sukirno (kebetulan sore itu belum pulng dari kerjanya di BPN) yang beralamatkan di Jl. Nakula Sadewa IV a utara gardu(barat lapangan) kalau di RT 04/03 terdapat 3 (tiga) rumah yang menyediakan kos-kosan untuk mahasiswa IAIN. Dari penjelasan beliau untuk jumlah berapa kamar yang disediakan untuk sewa kos seperti yang sudah tertulis diatas. Sedangkan berapa jumlah penghuninyatidak begitu memahami. Yang intinya untuk kos milik Ibu Kadino dan Pak Daniel penyewa kosnya putri-putri. Sedangkan kalau kosan milik Pak Markus adalah laki-laki.

Tabel 3.9

Rt.05/03 Jln. Nakula Sadewa V.c

(62)

48

Menurut ketengan yang disampaiakan oleh Mas Ray anak dari Bapak Rt.05 yaitu Bapak Sutomo yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah Bawen yang pada masa itu beliau lagi sibuk untuk urusan sekolah, sehingga memang sulit untuk ditemui. Dari keterangan anaknya bahwa pendirian kos yang ada di RT 05 baru ada satu pengelola saja untuk membagi rumahnya dijadikan sebagai kos-kosan. Untuk berapa jumlah kamar yang disewakan Mas Ray tidak terlalu mengetahui. Yang ia ketahui yang kos di rumah Ibu Darma adalah perempuan.

Tabel 3.10

Rt.06/03 Jln. Nakula Sadewa VI b

No. Nama

Sumber: wawancara langsung dengan ketua Rt. 06/03 Bapak Mulyanto (Sabtu, 18 Februari 2017).

(63)

49

masing-masing ada 3(tiga) kamar. Untuk Mahad Putri sendiri menurut keteragan dari pengurus mahad ada 28 kamar, yang masing-masig kamarnya dihuni 4-5 santri.

Sedangkan untuk syarat keamanan biasanya setiap ada penghuni kos baru Bapak Mul menganjurkan untuk ada pelaporan dari pemilik kos, dengan mengumpulkan fotokopy KK dan KTP untuk pendataan. Anjuran kepada tamu laki-laki untuk lebih dibatasi jam kunjung malamnya. Karena dulu sekitar tahun 2009 atau 2010nan pernah kecolongan ada kasus prostitusi disalah satu kos yang ada di Rt 07 (waktu itu rumah yang dikoskan masih berupa kontrakan), jadi secara tidak langsung pemilik tidak serumah dengan peseta kos. setelah mengetahui kejadian tersebut anak yang bersangkutan dikembalikan ke orang tua untuk mempertanggungjawabkan perilakunya yang ditangani oleh Bapak Rt langsung. Namun setelah pasca kasus tersebut sudah tidak ada lagi insiden atau kedian yang sama.

(64)

50

pelakunya. Perkara tersebut hanyalah karena faktor salah faham dan salah sasaran.

Tabel 3.11

Rt.07/03 Jln. Nakula Sadewa I c

No. Nama Kepala Sekolah MI menjelaskan bahwa di Rt. 07/03 ada 3(tiga) rumah yang mengelola kos-kosan. Yang mana penghuninya adalah para mahasiswa IAIN Salatiga, sedangkan kalau kos dengan pemilik Bapak Marjuki sebagian penghuninya anak Sekolah.

Sedangkan kalau tentang penerapan sistem pembayarannya bagaimana “saya tidak mengetahui mbak” hal tersebut wewenangnya para

pengelola indekos. Yang terpenting untuk pendataan syaratnya harus mengumpulkan fotokopy KK, KTP, nama Orang Tua disertakan nama alamat lengkap.

(65)

51

akan disampaikan kepada pengelola indekos terlebih dahulu, namun jika teguran diabaikan maka ketua Rt akan menegurnya secara langsung. Jika masalah yang ditimbulkan terlalu besar dan dipandang akan bisa membahayakan serta menimbulkan keresahan terhadap warga setempat maka tidak segan-segan akan diberikan sanksi kepadanya, bahkan kalau dipandang perlu akan menyertakan pihak yang berwajib.

Tabel 3.12

Rt.08/03 Jln. Nakula Sadewa

No. Nama

Sebagai ketua Rt. Bapak Galih Sukarno yang bertempat tinggal di Jl. Nakula Sadewa Kembang Arum (dekat bangjo), menurut pengetahuan beliau di Rt. 08 hanya didapati satu rumah saja yang dikelola untuk dijdikan sebagai kos-kosan. Yang mana penghuninya adalah orang-orang yang sudah bekerja atau sudah berkeluarga.

(66)

52

bagaimana ketua Rt tidak tahu menahu, akankh menerapkan sistem uang muka, pembayaran berkala, atau bahkan tahunan secara tunai juga kurang faham. Karena hal tersebut wewenangnya para pengelola indekos. Kalau ketua Rt urusanya hanya sebatas urusan administrasi pengelolaan data.

Sedangkan bentuk pengawasannya berupan usaha pemantauan secara langsung, yang penting para penyewa tertib dan disiplin maka daerah akan aman. Jika ada masalah yang serius akan ada teguran yang akan disampaikan kepada pengelola indekos terlebih dahulu, namun jika teguran diabaikan maka ketua Rt akan menegurnya secara langsung. Jika masalah yang ditimbulkan terlalu besar dan dipandang akan bisa membahayakan serta menimbulkan keresahan terhadap warga setempat maka tidak segan-segan akan diberikan sanksi kepadanya, bahkan kalau dipandang perlu akan menyertakan pihak yang berwajib.

Keterangan tambahan:

1. Mahad Putri yang berlokasi di Rt.06/03, dan Mahad Putra berlokasi di Rt.03/03 (fasilitas untuk Mahasiswa IAIN Salatiga selama satu tahun pertama).

2. Bentuk pengawasan sendiri lebih ditekankan kepada para pengelola kos, para ketua RT tidak akan terlalu ikut campur dalam urusan sewa menyewa yang ada di Kembang Arum, namun jika ada atau timbul masalah yang dianggap seruis, maka RT disini baru akan ikut turun tangan dalam penanganan masalah yang ada.

3. Kalau tentang tata tertib sendiri tidak terlalu mengikat, hanya saja jam kunjung tamu dimalam hari tidak terlalu dibatasi, asal kesopanan dan attitude lebih diperhatikan, demi keamanan dan kenyamanan waga

(67)

53

4. Menurut keterangan para ketua RT di Kembang Arum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, dalam pelaksanaan proses sewa kamar kos untuk pengawasan dan keamanan sudah baik, dan berjalan tertib. Hanya saja dalam pelaporan data keluar masuknya mahasiswa yang kos belum ada pelaporan secara berkelanjutan.

5. Tentang tugas anjuran untuk pelaporan siapa dan berapa penghuni kos-kosan milik warga Kembang Arum sudah diumumkan di setiap pertemuan dari para ketua RT kepada para pemilik kos-kosan, cuman belum berjalan secara maksimal.

6. Untuk kedepanya secepatnya akan ditindak lanjutin tentang kejelasan data keluar masuk penyewa kos-kosan.

1. Sistem Pembayaran Sewa Menyewa Kamar Kos

Mayoritas pemilik kamar kos-kosan di Kembang Arum dalam menyewakan kamar kos-kosan menggunakan sistem pembayarannya dibayarkan perbulan. Namun ada pula pemilik kamar kos-kosan yang menyewakan kamar indekosnya tersebut dengan sistem pembayaran tahunan.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Purna Paskibraka Indonesia Kota Administrasi Jakarta Pusat atau yang lebih dikenal dengan sebutan PPI Jakarta Pusat adalah sebuah organisasi kepemudaan yang

Pada tabel di atas dapat dilihat dari 50 sampel bakteriuria bermakna, didapatkan bakteri penyebab ISK terbanyak adalah bakteri Gram negatif yaitu sebanyak 38 sampel (76%)...

Industri manufaktur tentunya pada mesin/peralatan sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan ketika proses produksi dimulai hingga selesai, namun tentunya mesin /

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan konseling expressive writing dalam lingkup pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

Hasil penelitian pertumbuhan menunjukan bahwa pemberian ketiga jenis pakan yang diujikan terhadap pertumbuhan bobot, diaamter maupun tinggi juvenil lola tidak berbeda

- Tidak disediakannya bangku taman untuk tempat duduk ketika pada waktu menunggu seseorang. - Penghijauan yang kurang dirasakan sehingga menimbulkan perasaan tidak

lain bahwa pedagogi olahraga adalah penerapan pedagogi dalam bidang ilmu keolahragaan atau bidang ilmu yang membahas pembelajaran gerak manusia yang menjadi

Berdasarkan data responden Pendidikan Lansia dalam pencengahan Penyakit Rheumatoid Arthritis di kelurahan medan labuhan menunjukkan bahwa dari 41 lansia yang