• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 15 TAHUN 2009

TENTANG

KEDUDUKAN KEUANGAN BAGI ANGGOTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 116 Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum,

dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang

Kedudukan Keuangan bagi Anggota Badan Pengawas Pemilihan

Umum;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4721);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN

KEUANGAN BAGI ANGGOTA BADAN PENGAWAS

PEMILIHAN UMUM.

(2)

- 2 -

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan :

1. Kedudukan Keuangan adalah uang kehormatan dan fasilitas

yang diberikan kepada Anggota Badan Pengawas Pemilihan

Umum.

2. Uang Kehormatan adalah sejumlah uang yang diberikan setiap

bulan kepada Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum

sehubungan dengan kedudukannya sebagai Anggota Badan

Pengawas Pemilihan Umum.

Pasal 2

(1) Kepada Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum diberikan

uang kehormatan setiap bulan.

(2) Besarnya uang kehormatan bagi Anggota Badan Pengawas

Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah

sebagai berikut :

a. Ketua yang merangkap Anggota adalah sebesar

Rp 14.375.000,00 (empat belas juta tiga ratus tujuh puluh

lima ribu rupiah).

b. Anggota adalah sebesar Rp 12.500.000,00 (dua belas juta

lima ratus ribu rupiah).

(3)

- 3 -

Pasal 3

Selain uang kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

kepada Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum

diberikan fasilitas yang disetarakan dengan pejabat eselon I sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Uang kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan

sejak Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum dilantik.

Pasal 5

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan

Presiden ini diatur oleh Menteri Keuangan dan/atau Kepala

Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum, baik secara

bersama-sama maupun sendiri-sendiri menurut bidang tugasnya

masing-masing.

(4)

- 4 -

Pasal 6

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 April 2009

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan hal tersebut, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019 pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan sedikitnya 12,7 juta

Nama paket pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan (Pengadaan Penambahan Nilai Gedung Rumah Jabatan Gubernur Jaya Sabha) pada kegiatan Pengadaan Peralatan

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mengkaji tentang tata rias pengantin barat meliputi : sejarah pengantin gaun panjang, perkembangan pengantin barat dari

Pemegang Ijin (IUPHHK) HA/HT/RE dan Hak Pengelolaan wajib memiliki sertifikat PHPL, Pemegang Ijin (IUPHHK) HKm/HTR/HD, IPK, IUIPHHK, IUI, TDI dan ETPIK Non Produksi wajib

Peserta yang diundang menghadiri tahap pembuktian kualifikasi adalah pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akta atau staff yang diberikan kuasa oleh pimpinan

Adapun fasilitasi yang diberikan kepada 4 KPH diantaranya adalah peningkatan kapasitas staf KPH melalui inhouse training , pendampingan desa pilihan yang ada di dalam KPH

Sehubungan dengan telah memasuki tahap Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian kualifikasi terhadap dokumen penawaran dan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan, maka

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memelopori kebijakan pengadaan barang produk kayu yang ber S-LK melalui Surat Edaran S-553/Um/4/2015 tertanggal 8