• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg PP No 53 th 2001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg PP No 53 th 2001"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2001

TENTANG

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANGKASA PURA II PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a.

bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengusahaan bandar udara dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu untuk melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;

b.

bahwa kekayaan Negara yang berada di Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang, Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dan Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung, dapat ditetapkan sebagai penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;

c.

bahwa penambahan penyertaan modal Negara tersebut, perlu ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;

Mengingat :

1.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

2.

Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2890) menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);

3.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura II Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 25);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
(2)

Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4101);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA II.

BAB I

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 1

Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992.

Pasal 2

(1) Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berupa kekayaan Negara yang berada pada :

a.

Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang;

b.

Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, dan Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung.

(2) Penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berupa kekayaan Negara yang berada pada Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, berlaku sejak tanggal penyerahan pengelolaan kekayaan Negara dimaksud kepada Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II.

(3) Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebesar Rp118.955.039.294,95 (seratus delapan belas miliar sembilan ratus lima puluh lima juta tiga puluh sembilan ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah sembilan puluh lima sen), yang terdiri dari :

a.

Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang sebesar Rp47.178.866.730,95 (empat puluh tujuh miliar seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah sembilan puluh lima sen);

b.

Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar Rp51.003.189.899,00 (lima puluh satu miliar tiga juta seratus delapan puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan puluh sembilan rupiah);
(3)

d.

Bandar Udara Supadio Pontianak sebesar Rp6.485.718.646,00 (enam miliar empat ratus delapan puluh lima juta tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus empat puluh enam rupiah);

e.

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sebesar Rp3.566.000.001,00 (tiga miliar lima ratus enam puluh enam juta satu rupiah);

f.

Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh sebesar Rp5.440.763.020,00 (lima miliar empat ratus empat puluh juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu dua puluh rupiah);

g.

Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung sebesar Rp3.697.500.998,00 (tiga miliar enam ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan rupiah);

dengan rincian sebagaimana terlampir.

BAB II

PELAKSANAAN PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 3

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilakukan menurut ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Menteri Keuangan.

Pasal 5

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(4)

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2001

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDURRAHMAN WAHID

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2001

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

MUHAMMAD MAFTUH BASYUNI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2001 NOMOR 95

Salinan sesuai dengan aslinya

Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan,

(5)

LAMPIRAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JUNI 2001

NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA II

No. JENIS ASET TAHUN ANGGARAN NILAI ASET JUMLAH NILAI

I BANDARA KIJANG TANJUNG PINANG

(pengelolaannya diserahkan tanggal 1 Maret 2000)

..

..

..

1. TANAH seluas 993.343 m2 - Rp 25.330.246.500,00 Rp 25.330.246.500,00

2. BANGUNAN

..

..

..

....

a. Prasarana Penerbangan dan Penunjang

- Rp 4.655.375.914,20

..

..

b. Gedung Operasi, Perkantoran dan - Rp 868.709.122,40

..

Perumahan

..

..

Rp 5.524.085.036,60

3. PERALATAN

..

..

..

..

a. Perhubungan Udara dan

Navigasi

- Rp 8.628.133.920,79

..

..

b. Pengangkutan - Rp 1.045.637.346,63

....

..

c. Kantor - Rp 56.339.671,61

..

..

d. Terminal dan Gedung-gedung - Rp 70.930.946,32

..

..

e. Perbengkelan - Rp 7.440.468,00

..

..

..

..

..

Rp 9.808.482.353,35

4. INSTALASI DAN JARINGAN - Rp 1.205.838.071,00 Rp 1.205.838.071,00

..

..

..

..

..

5. PERSEDIAAN - Rp 5.310.214.770,00 Rp 5.310.214.770,00

..

..

..

JUMLAH Rp 47.178.866.730,95

II. BANDARA SOEKARNO-HATTA

..

....

..

(6)

Prasarana Penerbangan dan Penunjang

1995/1996,1996/1997 Rp 38.253.008.919,00 Rp 38.253.008.919,00

2. PERALATAN

..

..

..

..

a. Perhubungan Udara dan

Navigasi

1982/1983,1985/1986, Rp 12.720.180.980,00

b. Pengangkutan 1995/1996 Rp 30.000.000,00

..

..

..

..

..

Rp 12.750.180.980,00

..

..

..

JUMLAH Rp 51.003.189.899,00

III. BANDARA SULTAN MAHMUD.

BADARUDDIN II PALEMBANG

..

..

..

..

BANGUNAN

....

..

..

Prasarana Penerbangan dan Penunjang

1995/1996 Rp 1.583.000.000,00 Rp 1.583.000.000,00

JUMLAH Rp 1.583.000.000,00

IV BANDARA SUPADIO

PONTIANAK

1. TANAH seluas 478.374 m2 1992/1993 Rp 2.389.540.000,00 Rp 2.389.540.000,00

2. BANGUNAN

Prasarana Penerbangan dan Penunjang

1991/1992,1992/1993,1995/1996 Rp 4.096.178.646,00 Rp 4.096.178.646,00

JUMLAH Rp 6.485.718.646,00

V BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU

1. TANAH seluas 30.630 m2 1994/1995 Rp 1.725.000.000,00 Rp 1.725.000.000,00

2. BANGUNAN

Prasarana Penerbangan dan Penunjang

1995/1996,1996/1997 Rp 1.000.967.123,00 Rp 1.000.967.123,00

3. PERALATAN

a. Perhubungan Udara dan Navigasi

1993/1994, Rp 313.000.001,00

b. Terminal dan Gedung-gedung 1994/1995 Rp 527.032.877,00

(7)

JUMLAH Rp 3.566.000.001,00

VI. BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA

BANDA ACEH

1. BANGUNAN

Prasarana Penerbangan dan Penunjang

1995/1996, 1996/1997 Rp 3.686.846.022,00 Rp 3.686.846.022,00

2. PERALATAN

Perhubungan Udara dan Navigasi 1993/1994 Rp 1.753.916.998,00 Rp 1.753.916.998,00

JUMLAH Rp 5.440.763.020,00

VII. BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

BANDUNG

PERALATAN

Perhubungan Udara dan Navigasi 1994/1995, 1995/1996, 1996/1997 Rp 3.697.500.998,00 Rp 3.697.500.998,00

JUMLAH Rp 3.697.500.998,00

;

JUMLAH

KESELURUHAN

Rp 118.955.039.294,95

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDURRAHMAN WAHID

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan,

(8)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa kompensasi tagihan Pemerintah kepada Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perusahaan Listrik Negara

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Pos Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Pelabuhan Indonesia III sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api yang didirikan berdasarkan Peraturan

Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Boma Bisma Indra yang didirikan berdasarkan

bahwa untuk memperkuat struktur permodalan PT Pupuk Iskandar Muda, anak perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja, perlu melakukan penambahan penyertaan

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kliring Berjangka Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1