• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1200613 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1200613 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sabrina Refitri, 2016

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI (COFFEA SP.) D I KECAMATAN LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI (COFFEA SP.) DI KECAMATAN LEMBANG

Oleh :

Sabrina Refitri (1200613)* Dr. Dede Sugandi, M.Si**

Dr. Jupri, MT***

Tanaman kopi yang di budidayakan di Kecamatan Lembang berada pada lahan hutan pinus milik perhutani yang ditanam dengan cara tumpang sari dengan pohon pinus disekitarnya. Budidaya kopi dikelola oleh pihak perhutani KPH Bandung Utara dengan memberdayakan masyarakat sekitar yang telah dibentuk kelompok tani LMDH atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Tanaman kopi ditanam di sekitar lereng gunung Tangkuban Parahu dengan luas sekitar 450 Ha dengan keadaan lereng beragam mulai dari datar < 8% hingga sangat curam > 40%. Karena tanaman kopi yang dibudidayakan di Kecamatan Lembang berada pada lereng gunung dan dengan cara tumpangsarindapat mempengaruhi kualitas dari tanaman kopi tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui karakteristik lahan, mengevaluasi kelas kesesuaian lahan aktual, menganalisis faktor pembatas, dan juga mengevaluasi kelas kesesuaian lahan potensial pada tanaman kopi di Kecamatan Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian eksploratif yaitu metode untuk mengetahui keadaan objek penelitian lahan tanaman kopi secara aktual, maka dari itu memerlukan data yang perlu di eksplor yang berkaitan dengan data fisik seperti data mengenai temperatur, media perakaran, ketersediaan oksigen dan lain-lain dengan menggunakan pendekatan kelingkungan atau pendekatan yang berdasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan dan dikaitkan pada fenomena yang ada dengan perilaku manusia.

Tanaman kopi yang budidayakan di kecamatan lembang memiliki kesesuaian lahan yang beragam, untuk kondisi curah hujan, ketinggian, dan temperatur berada pada kelas kesesuaian S1 atau sangat sesuai. Selain itu, untuk kadar salinitas dan sebagian tekstur tanah memiliki kelas kesesuaian S2 atau cukup sesuai, untuk pH tanah, kedalaman efektif, kejenuhan basa, dan juga kemiringan lereng berada pada kelas kesesuaian S3 atau sesuai marginal.

Faktor pembatas pada tingkat kesesuaian lahan aktual tanaman kopi pada setiap satuan lahan secara umum didominasi oleh kelas S3 atau sesuai marginal, namun jika ada upaya perbaikan baik dari masyarakat maupun pemerintah sangat memungkinkan akan terjadi peningkatan pada kualitas lahan yang ditanami oleh tanaman kopi.

(2)

Sabrina Refitri, 2016

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI (COFFEA SP.) D I KECAMATAN LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The coffee plants which were cultivated in Lembang is set in a pine forest owned by Perhutani using multiple cropping with pine trees around. Coffee cultivation is managed by KPH Perhutani of North Bandung by empowering inhabitants that has been established as a LMDH farmer group or Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Coffee plants is planted around the slope of Tangkuban Parahu Mountain for approximately 450 Hectare with variety of slope conditions, from < 8% flat until > 40% steep. Because the coffee plants cultivated in Lembang is planted on the slope of the mou ntain, multiple cropping is believed to be able to affect the quality of the coffee plants. The aim of this research is to get the information related to the field characteristics, to evaluate suitability classes of actual field, to analyze limiting factors, and also to evaluate suitability classes of potential field of coffee plants in Lembang. The research conducts explorative method which is implemented in order to get the information related to coffee plants field condition authentically, such as its temperature, rooting media, oxygen availability, and so on, which needs to be explored with environment approach, an approach which is based on organism and environment interaction and linked with a happening phenomenon with human behavior. The coffee plants cultivated in Lembang has variety of land suitability. The precipitation, the height, and the temperature are in S1 suitability class or in other words, very suitable. The salinity and the soil texture are in S2 suitabilty class or in other words, sutable enough. The pH of the soil, the effective depth, and the saturation of alkali, and the declivity is in S3 suitability class or in other words, marginally suitable. The limiting factor in the suitability level of actual field of coffee plants on every field unit is generally dominated by S3 or marginally class, but if there is a renovating effort either from the inhabitants or the government, it will increase the possibility of field quality improvement which is planted by coffee plants.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisis menunjukan bahwa terdapat beberapa jenis kelas kesesuaian lahan untuk pertanian rambutan di Kecamatan Palasah yaitu sebagai berikut: sampel

Sedangkan pengaruh konversi lahan mangrove menjadi tambak terhadap kondisi sosial ekonomi yaitu sangat berpengaruh, karena dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat

Kesesuaian Lahan Tanaman Selada Air (Nasturtium Officinale) Sebagai Salah Satu Indikasi Geografis Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas pada suatu lembaga keuangan yaitu bank.. Bank yang digunakan sebagai objek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dari masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan, dengan melihat tiga indikator, yaitu

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi.. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, penelitian ini dilakukan dalam dua

Pengambilan metode eksploratif pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui dan menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai kesesuaian lahan bekas