• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pkk 0800685 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pkk 0800685 chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di SD Negeri

Guruminda, Jl. Indrajaya I No. 1 Kecamatan Arcamanik Bandung. Peneliti

memilik lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis

teliti terdapat di SD Negeri Guruminda.

Pengumpulan data dan sampel dalam suatu penelitian diperoleh karena

adanya sumber data. Sumber data tersebut berupa populasi penelitian. Arikunto

(2010 : 173) mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Pendapat tersebut penulis jadikan acuan dalam menentukan populasi

penelitian, dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

siswa sekolah dasar kelas VI SD Negeri Guruminda yang telah menerima

pembelajaran IPA mulai dari kelas I sampai dengan kelas V.

Sampel menurut Sugiyono (2009 : 81) adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu.

Penentuan sampel mengacu pada Sugiyono (2009 : 87), apabila N

(Populasi) = sebesar 75 dan taraf kesalahan 10%, maka jumlah anggota sampel

sebanyak 59 orang, maka mengacu pada ketentuan tersebut, sampel yang

(2)

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan perbandingan antar variabel

maupun perbandingan variabel dengan sampel yang lain. Peneliti hanya

merumuskan masalah secara deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian

terhadap variabel mandiri.

Tahapan desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah

yang dilakukan selama penelitian dari awal penelitian berakhir. Arikunto (2010 :

61) mengungkapkan bahwa langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Memilih masalah

2. Studi pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

5. Memilih pendekatan

6. Menetukan variabel dan sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10.Menarik kesimpulan

11.Menulis laporan.

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini pada dasarnya

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian yaitu dengan membuat rancangan penelitian yang

berfungsi sebagai kerangka awal dalam penelitian, sehingga penelitian yang akan

dilakukan terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Langkah-langkah

yang dilakukan dalam tahap persiapan yaitu :

a. Pengamatan lapangan untuk menentukan permasalahan yang akan diambil

(3)

c. Penyusunan outline penelitian

d. Proses bimbingan penyusunan BAB I, BAB II, BAB III

e. Penyusunan kisi-kisi instrumen tes

f. Pelaksanaan seminar I

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian yaitu proses pengambilan dan pengolahan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah :

a. Pelaksanaan tes untuk siswa sekolah dasar

b. Pemeriksaan hasil tes sesuai kunci jawaban

c. Mengukur hasil tes siswa

d. Penyusunan laporan hasil pengolahan data

e. Pembuatan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

f. Pelaksanaan seminar II

3. Tahap Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan penelitian yaitu proses penyusunan hasil dari

penelitian ke dalam bentuk yang lebih tersusun rapi dan dapat dimengerti oleh

pembaca. Laporan penelitian berisi tentang seluruh kegiatan penelitian yang telah

dilaksanakan beserta hasil penelitian tersebut. Draft skripsi yang telah disetujui

dijadikan sebagai bahan untuk ujian sidang.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

(4)

suatu permasalahan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode

deskriptif, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2012 :

72) bahwa metode deskriptif yaitu : “Suatu bentuk penelitian yang paling dasar.

Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang

ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia”.

Metode deskriptif yang penulis gunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mencari kemampuan responden dalam memahami materi gizi tentang

jenis-jenis zat gizi, fungsi-fungsi zat gizi, bahan makanan sumber zat gizi, makanan

bergizi seimbang serta gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang

kurang, serta dalam bentuk keseluruhan berupa “Pemahaman Siswa Sekolah

Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil Belajar Materi Gizi”.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini diperlukan untuk menghindari

terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis tentang istilah dalam

judul penelitian “Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil

Belajar Materi Gizi”.

Penulis akan mengemukakan definisi operasional sebagai berikut :

1. Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi

a. Pemahaman

Pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002)

dijelaskan bahwa “kata "pemahaman" berasal dari kata kerja "paham" yang berarti

mengerti benar atau tahu benar”.

(5)

Aspek fundamental dalam pembelajaran, sehingga model pembelajaran harus menyertakan hal pokok dari pemahaman untuk suatu objek meliputi tentang objek itu sendiri, relasi dengan objek lain yang sejenis, relasi dengan objek lain yang tidak sejenis.

Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud pemahaman dalam

penelitian ini adalah siswa sekolah dasar yang mengerti benar tentang suatu objek

meliputi jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,

fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang,

bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi seimbang.

b. Gizi

Gizi menurut Almatsier (2004 : 3) yang mengemukakan bahwa “kata gizi

berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi

berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia”.

Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud gizi dalam penelitian ini

adalah suatu hal yang mempunyai hubungan dengan makanan dan tubuh manusia

dan diwujudkan dalam suatu materi pembelajaran IPA.

2. Hasil Belajar Materi Gizi

a. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Slameto (2010 : 2) adalah “suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.

Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud hasil belajar dalam

(6)

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru melalui pembelajaran

tentang jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,

fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang,

bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi seimbang.

b. Materi Gizi

Materi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran

atau bahan ajar. Menurut National Centre for Competency Based Training (2007)

didefinisikan yaitu “segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru

atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis ataupun tidak tertulis”.

Materi gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan

proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis

ataupun tidak tertulis mengenai jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena

konsumsi zat gizi yang kurang, bahan makanan sumber zat gizi serta makanan

bergizi seimbang.

Pengertian pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil

belajar materi gizi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di

atas ialah kemampuan siswa sekolah dasar untuk mengerti benar tentang objek itu

sendiri, relasi dengan objek lain yang sejenis dan tidak sejenis mengenai makanan

yang berkaitan dengan tubuh sebagai proses perubahan tingkah laku melalui

(7)

vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi

zat gizi yang kurang, bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi

seimbang, yang diukur dengan cara memberikan tes objektif pada siswa dalam

bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice) dan Benar-Salah (True-False).

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara untuk menerapkan

metode pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang

digunakan penulis adalah dengan menggunakan tes.

Tes pada penelitian ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif pada aspek pemahaman. Tes

dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran yang dituangkan

dalam bentuk pemahaman para siswa.

Penggunaan tes dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arifin (2009

: 135) yang mengungkapkan bahwa “Tes objektif sangat cocok untuk menilai

kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti

mengingat, mengenal, pengertian dan penerapan prinsip-prinsip”.

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif. Menurut

Arikunto (2009 : 164) “Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat

dilakukan secara objektif”. Terdapat berbagai macam tes objektif, sebagaimana

yang dikemukakan Witherington (1952) dalam Arifin (2009 : 135) bahwa “There

are many varieties of there new test, but four kinds are in most common use,

(8)

1. Benar-salah (true-false)

Menurut Arifin (2009 : 135) bentuk tes benar-salah adalah “pernyataan yang

mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah”.

2. Pilihan ganda (multiple choice)

Menurut Sudjana (2011 : 48) soal pilihan ganda adalah “bentuk tes yang

mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat”.

Sudjana (2011 : 25) mengemukakan bahwa “ dalam tes objektif, tipe

pilihan ganda dan tipe benar-salah banyak mengungkapkan aspek pemahaman”.

Mengacu pada pendapat para ahli, maka jenis tes objektif yang digunakan pada

penelitian ini adalah pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah (true-false).

F. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil

pengukuran menjadi data yang dapat diinterprestasikan, sehingga dapat

memberikan arahan untuk mengkaji lebih lanjut.

Pada penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut

dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa tes dalam

bentuk pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah (true-false).

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah persentase, yaitu

persentase dari hasil tes objektif dengan cara memberikan tes kepada siswa kelas

(9)

benar-salah (true-false). Menurut Arikunto (2009 : 164) “Tes objektif adalah tes

yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif”.

Pengolahan data penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan variabel yang ditentukan.

2. Menyusun tes dalam bentuk pilihan ganda dan benar-salah.

3. Memvalidasi tes menggunakan validitas isi dengan bantuan ahli.

4. Melaksanakan tes untuk siswa kelas VI SD Negeri Guruminda.

5. Memberi skor untuk setiap hasil tes siswa sesuai dengan kunci jawaban. Skor

diberikan sesuai dengan rumus menurut Arifin (2009 : 228) bahwa “setiap

jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0”

6. Mentabulasi data yaitu proses proses pengelompokkan data sesuai dengan

frekuensi data yang ditentukan.

Skor mentah kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala seratus

(1-100). Skor standar setiap siswa dipersentasekan agar mudah ditafsirkan. Angka

persentase diperoleh dengan menggunakan rumus statistik sederhana yaitu :

Keterangan :

P = persentase

f = frekuensi

n = jumlah responden

100 % = bilangan tetap

Ditafsirkan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan

yang dikemukakan Santoso (2001 : 57) sebagai berikut :

�= f

(10)

100% : Seluruhnya

75% - 99% : Hampir Seluruhnya

51% - 74% : Sebagian Besar

50% : Setengahnya

25% - 49% : Hampir Setengahnya

24% - 1% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

Data dikategorikan dengan menggunakan batasan yang dikemukakan oleh

Arikunto dan Jabar (2008 : 35). Batasan tersebut tercantum pada Tabel 3.2 berikut

[image:10.595.122.457.292.486.2]

ini :

Tabel 3.2 Kriteria Data

Persentase Kriteria Pemahaman

81% - 100% Baik Sekali

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0% - 20% Kurang Sekali

Sumber : Arikunto dan Jabar (2008 : 35)

Penentuan frekuensi untuk penelitian ini meliputi kemampuan responden

dalam memahami materi gizi tentang jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, bahan makanan sumber zat

gizi, makanan bergizi seimbang serta gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi

zat gizi yang kurang.

Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes objektif kepada

siswa SD dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah (

true-false), untuk selanjutnya diberikan skor dan dikonversi dalam bentuk nilai skala

seratus (1-100) serta menafsirkan data sesuai kriteria pemahaman berdasarkan

(11)

Konversi skor dengan skala seratus mengacu pada Penilaian Acuan

Patokan (PAP). Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar kemampuan siswa

dapat dilihat ketercapaiannya. Hal ini selaras dengan tujuan PAP menurut Arifin

(2009 : 235) yang memaparkan bahwa “tujuan penilaian acuan patokan adalah

untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai

kriteria keberhasilannya.”

Penafsiran dengan pendekatan PAP dilakukan dengan cara menurut Arifin

(2009 : 237) yaitu sebagai berikut :

1. Mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin dicapai oleh peserta didik, jika semua soal dapat dijawab dengan betul.

2. Mencari rata-rata (X) ideal dengan rumus : X ideal = 1

2 skor ideal

3. Mencari simpangan baku (s) ideal dengan rumus : s ideal : 1

3 x X ideal

Gambar

Tabel 3.2 Kriteria Data

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana ayat (1) pasal ini tidak dipenuhi maka Walikota atau pejabat yang ditunjuk berwenang melaksanakan penghentian kegiatan secara

Menurut Hellier, et al, (2003) dalam Setyaningsih (2008) niat beli ulang merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali suatu produk atau

Status Terkini dan Ancaman Fragmentasi Habitat Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Kawasan Hutan Batang Toru : Studi Kasus Cagar Alam Sibual-buali.. Balitbang Kehutanan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : Proses dalam pengembangan

This thesis discusses Wide Sargasso Sea, a novel by Jean Rhys. The novel presents a character, Antoinette, that experiences alienation and rejection due to the existing socio

Dalam mengelola fasilitas laboratorium teknologi benih dengan sub kompetensi mengelola bangunan dan peralatan, dan mengadministrasikan kegiatan laboratorium teknologi benih, Anda

robot lengan lentur dua-link harus dimiliki oleh ahli teknik atau teknisi elektrical yang bertugas pada sistem kendali listrik. Teknisi bidang ini biasanya