• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN JARINGAN SARANA AIR BERSIH BERBASIS SIG DI IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN JARINGAN SARANA AIR BERSIH BERBASIS SIG DI IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

224 224

BAB VIII

PENUTUP

8.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisa kebutuhan air proyeksi pada IKK Brangsong

Kabupaten Kendal tahun 2015 (Target MDG’s) adalah 128 liter/detik pada

jam puncak.

2. Sampai pada tahun 2015 diharapkan mencapai jumlah sambungan rumah

(pelanggan) sebanyak 8.110 unit dan hidran umum sebanyak 27 unit,

sesuai dengan target MDG’s yaitu 80% jumlah penduduk terlayani

jaringan air bersih.

3. Pada periode simulasi eksisting menggunakan metode SIG yang dibantu

program EPANET didapatkan hasil terdapat kekurangan tekanan pada jam

puncak di beberapa daerah pada titik-titik terjauh. Antara lain kelurahan

Turunrejo, Sudipayung, Sidorejo, Kumpulrejo, dan Karangtengah

sehingga diperlukan penanganan yang tepat.

4 Pada periode simulasi tahun 2015 Untuk mencukupi kebutuhan air pada

tahun 2015, perlu diadakan perubahan sistem jaringan yang ada dengan

menambah kapasitas suplai air untuk dapat melayani peningkatan

jangkauan pelayanan, penambahan SR, serta diperlukan rencana untuk :

 Menambah kapasitas produksi pada kondisi eksisting terpasang 25

l/dt menjadi 90 liter/detik

Menambah ground reservoir sebagai penyeimbang inflow-outflow,

sehingga dapat meningkatkan suplai air.

Pengembangan jaringan, serta perbaikan jaringan eksisting.

5. Untuk meningkatkan tekanan sisa pada jaringan distribusi tahun 2015

direncanakan menggunakan pipa berdiameter 8 inchi (200 mm) dan pipa 6

inchi (150 mm) pada jaringan eksisting yang dipasang secara paralel.

6. Kemampuan jaringan terhadap pelayanan fasilitas hidran kebakaran juga

telah diperhitungkan walaupun belum dapat memenuhi kriteria hidran

(2)

225 225

7. Metode analisa menggunakan SIG dan EPANET ini dianggap cukup

akurat dengan cocoknya hasil analisa dengan kondisi di lapangan yang

telah di verifikasi dengan questioner.

8.2. Saran

1. Pendataan koordinat sebaiknya dilakukan dengan alat GPS yang memiliki

ketelitian yang lebih tinggi.

2. Dalam pembuatan pemetaan SIG sebaiknya dikalibrasikan dengan data

dari instansi lainnya (Badan Pertanahan Negara) sehingga didapat data

yang lebih akurat.

3. Pada pengumpulan data sistem jaringan distribusi dan asset sistem

perpipaan sebaiknya lebih didata secara akurat, pendataan sebaiknya

dilakukan pada asset pipa yang tampak (di permukaan) dan yang tidak

tampak (tertanam)

4. Dalam penentuan lokasi atau areal sambungan perluasan pipa baru

hendaknya memperhatikan tata guna lahan dan kepentingan instansi

lainnya. Sistem pemetaan SIG ini diharapkan PDAM dapat bekerjasama

dengan instansi terkait lainnya (Dinas PU dan Bappeda setempat) dalam

pemanfaatan lahan sehingga mempermudah pengembangan jaringan

distribusi di masa mendatang.

5. Jaringan distribusi sebaiknya menggunakan sistem zoning yaitu sistem

yang idealnya adalah satu sumber air untuk satu sistem jaringan distribusi

sehingga tekanan yang dihasilkan lebih baik serta beban yang harus

ditampung oleh reservoir lebih kecil.

6. Beban penyediaan air pada kurun waktu ke depan diperkirakan jumlah

kebutuhan menjadi semakin besar, dan permasalahan yang dihadapi dari

berbagai aspek semakin berat, seperti ketersediaan air baku yang relatif

terbatas. Untuk itu diperlukan adanya kajian optimalisasi sistem yang

bertujuan menentukan pilihan optimal dari berbagai alternatif yang

memungkinkan. Diharapkan SIG bisa menjadi pilihan sebagai penentu

Referensi

Dokumen terkait

Jika permukaan air sumur tidak terlalu dalam, dimana pompa yang digunakan adalah bukan pompa benam dan posisi pompa berada diatas pipa casing, maka diameter pipa

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG.. Seiring meningkatnya jumlah penduduk di wilayah Banyumanik, maka

jaringan pipa karena tekanan yang bekerja pada pipa (baik dari dalam maupun luar), tidak. sesuai dengan kekuatannya dan pemasangan perlengkapan pipa yang tidak

Perencanaan jaringan berdasar ketentuan dari Direktorat Jendral Cipta Karya 1998 diatas mengenai jenis pipa terhadap jenis tanah, cara pemasangan dan tekanan, dengan data

Pada pengumpulan data sistem jaringan distribusi dan aset sistem perpipaan sebaiknya lebih didata secara akurat, pendataan sebaiknya dilakukan pada aset pipa yang tampak

Jika permukaan air sumur tidak terlalu dalam, dimana pompa yang digunakan adalah bukan pompa benam dan posisi pompa berada diatas pipa casing, maka diameter pipa

Gambar 5.9 Tekanan yang Terjadi pada EPANET Simulasi Tahun 2015 Mengunakan Kebutuhan Air Rerata dengan Pipa Eksisting Tanpa

Dari hasil perhitungan, ternyata dapat diketahui bahwa mulai dari sumber Wadas Pecah sampai dengan patok P- 12, elevasi pipa masih dibawah Minimum HGL, yang berarti air tidak