• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen, Zona Non Cekungan Air Tanah, Hulu Sungai Serang, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen, Zona Non Cekungan Air Tanah, Hulu Sungai Serang, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Daerah bukan Cekungan Air Tanah (Non-CAT) adalah wilayah yang tidak dibatasi oleh batas hidrogeologis dan tidak atau bukan tempat semua kejadian hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung serta tidak memiliki satu kesatuan sistem akuifer. Pada daerah Non-CAT, ketersediaan air hanya pada pucuk tanah, sehingga sangat penting untuk menjaga ketersediaan air tersebut. Perubahan tata guna lahan dan adanya penambangan berpengaruh pada terjadi longsor dan besarnya laju erosi sedimentasi yang terjadi pada DAS Serang.

Maksud dari studi ini adalah mengurangi sedimentasi erosi tanah dan memelihara ketersediaan air pada daerah Non-CAT. Tujuan dari studi adalah untuk mengetahui besarnya laju erosi sedimentasi yang terjadi di DAS Serang Wonosegoro dan mencari solusi untuk mengatasi erosi dan sedimentasi pada DAS Serang.

Metode yang digunakan dalam menganasisis laju sedimentasi adalah metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Metode USLE ini digunakan memprediksi laju erosi rata-rata lahan di DAS Serang. Input data yang diperlukan dalam metode USLE ini adalah faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor panjang-kemiringan lereng (Ls), faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman (C), dan faktor tindakan konservasi praktis (P). Besarnya kapasitas transport sedimen dapat dihitung dengan metode Ackers & White.

Hasil dari analisis transport sedimen dengan metode Ackers & White adalah Qs = 5,174 ton / hari. Besarnya laju sedimentasi pada DAS Serang adalah sebesar 17,579 ton/ha/tahun melebihi batas yang diijinkan yaitu sebesar 10 ton/ha/tahun. Oleh karena itu untuk mengatasi laju sedimen pada DAS Serang maka diperlukan bangunan pengendali sedimen (Check Dam).

(2)

ABSTRACT

Non ground water basin area (non-CAT) is a region which is not limited by hydrogeological boundaries and not a place where all hydrogeology process such as addition, drainage, and groundwater discharge process and does not have one unified aquifer system. In the non-CAT area, availability of water only found at top soil, so it is very important to maintain that. The Changing of land use and the presence of the mining area influences on landslide and the magnitude of the erosion rate of sedimentation that happens on Serang watershed.

The purpose of this study is to reduce sedimentation erotion and maintain the availability of water in the area of Non-CAT. The aim of the study was to determine the rate of erosion sedimentation in the Serang Wonosegoro watershed and find the solutions to solve erosion and sedimentation.

The method that used to analizing sedimentation rate is Universal Soil Loss Equation (USLE) method.USLE method was used to predict the average rate of soil erosion in the Serang watershed. Input data that required in this method is the USLE erosivity factor of rainfall and surface run off (R), soil erodibility (K), slope length factor (Ls), the factors of land cover crops and crop management (C), and the factor of practical conservation measures (P). The amount of sediment transport capacity can be calculated by the method of Ackers & White.

The results of the analysis of sediment transport by Ackers & White method is Qs = 5,174 tonnes / day. The magnitude of the rate of sedimentation in the Serang watershed amounted to 17.579 tons / ha / year exceeds the allowable limit at 10 tons / ha / year. Therefore, to overcome the rate of sediment in the Serang watershed then needs the building sediment control (Check Dam).

Referensi

Dokumen terkait

Proses penemuan virus hepatitis B diawali oleh Blumberg dkk pada tahun 1965 dengan melakukan pcnelitiannya untuk mencari antibiotik yang timbul terhadap lipoprotein, mereka

Pene1itian  pemeriksaan  residu  antibiotik  terhadap  hati  kerbau  dan  ikan  nila  yang diambil dari beberapa kecamatan  wilayah  Kabupaten  Kampar  dapat 

Berbeda dengan perlakuan kontrol, A dan B yang berbeda nyata merupakan pakan yang sama menggunakan campuran ekstrak bunga marigold dan udang rebon tetapi ikan

Sistem Pengendalian Intern, yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan

Kajian di Masjid setiap awal bulan dan pada hari sabtu atau jumat setiap minggunya, disyiarkan bukan berarti sebagai wujud tandingan untuk mengatakan bahwa apa yang telah ada dengan

Hasil analisis menunjukkan air tanah yang bersifat asin berasal dari sistem akuifer tertekan atas dengan jarak kurang dari 3 km dari pantai, sedangkan air tanah

Sistem dapat membedakan antara citra bertekstur dan citra bukan tekstur karena keluaran jaringan untuk citra bukan tekstur diberi ambang batas 0,995 sehingga keluaran jaringan

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan kadar Pb dan Fe masing-masing pada akar enceng gondok tua dan muda yang berasal dari Pantai Putri Lopian Pangururan Kabupaten