PEMOTONGAN,
PEMUNGUTAN,
PEMBAYARAN, DAN
PELAPORAN PAJAK
PROGRAM
BOS
▸ Baca selengkapnya: contoh sk bendahara bos sekolah swasta
(2)Pemotongan PPh 21
PNS, lihat golongan!!!
-
IIIa
5%
dari bruto
-
IVa
15% dari bruto
- ≤ IId
tidak dipotong
Bukan PNS, lihat jenis
pekerjaan!!!
1. Secara bulanan
2. Harian, mingguan
3. Insidentil
▸ Baca selengkapnya: contoh sk penerima honor bos 2023
(3)Pemotongan PPh Pasal 21
untuk pegawai bukan PNS
1. Untuk pekerjaan yang pembayarannya dilakukan secara bulanan, misalnya: guru honor, TU honor, penjaga sekolah, dsb dipotong berdasar batas penghasilan :
- Rp. 2.025.000,- / BULAN
(Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Penghasilan yang melebihi batas diatas dipotong PPh 21 sebesar 5 % dari penghasilan yg melebihi batas tsb.
Contoh : Gaji sebulan Rp 2.500.000,00.
Penghasilan kena pajak = 2.500.000 – 2.025.000
=
22.500,-Pemotongan PPh 21 bukan PNS
-lanjutan-2. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS, baik pada Sekolah Negeri, Sekolah Swasta, untuk membayar honor kepada tenaga kerja lepas orang pribadi yang melaksanakan kegiatan perawatan atau pemeliharaan sekolah harus memotong PPh Pasal 21 dengan ketentuan sebagai berikut: :
a. tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21, dalam hal penghasilan sehari atau rata-rata penghasilan sehari
belum melebihi Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah). b. dilakukan pemotongan PPh Pasal 21, dalam hal
3. Pekerjaan yang dilakukan secara insidentil (tanpa berdasar hitungan hari untuk menyelesaikan
pekerjaan/kegiatan).
Contoh : penceramah, penyuluh, seniman/artis, honor remidial, pengayaan, keg. pembinaan
kesiswaan, honor kepanitiaan dsb.
Dikenakan tarif 5% X bruto (berapapun yang dibayarkan)
-lanjutan-Sanksi PPh 21 !!!!
Sanksi terlambat lapor atau tidak melaporkan SPT Masa (bulanan) :
Rp. 50.000,00 / bulan.
Sanksi tidak / terlambat menyetorkan PPh 21 yang telah dipotong sebesar 2 % perbulan maksimum 24 bulan x PPh 21 yang kurang setor.
Sanksi terlambat lapor atau tidak melaporkan SPT Tahunan :
Pemotongan, Pemungutan, Pembayaran
dan Pelaporan PPh Pasal 22
1. PEMBELIAN ATK/BAHAN/PENGGANDAAN DAN LAIN-LAIN PADA KEGIATAN PENERIMAAN SISWA BARU; KESISWAAN; ULANGAN HARIAN; ULANGAN UMUM; UJIAN SEKOLAH DAN LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA; PEMBELIAN
BAHAN-BAHAN HABIS PAKAI, SEPERTI BUKU TULIS, KAPUR TULIS, PENSIL DAN BAHAN PRAKTIKUM; PENGEMBANGAN
PROFESI GURU; PEMBELIAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERAWATAN/ PERBAIKAN RINGAN GEDUNG SEKOLAH
Perhitungan PPN
Jml Pembelanjaan x 10/110
Belanja Rp 1,500,000
PPN DN = Rp 136,364
PPN =
Kewajiban
PPh Pasal 23
Melakukan pemungutan PPh 23 atas
penghasilan pihak lain (bengkel,
persewaan kendaraan, penyedia katering
dsb) dari jasa (sewa kendaraan, perawatan
kendaraan, reparasi inventaris dsb) yang
diterima.
Penyetoran paling lambat tanggal 10 bulan
Kewajiban pelaporan
Untuk PPh 21 :
Harus dilaporkan sekalipun tidak ada
pengeluaran atau ada pengeluaran tapi PPh 21 Nihil. (lihat sanksi)
Untuk jenis pajak yang lain (PPh 22, 23, 4 ayat 2)
:
Kewajiban PPN
Bendaharawan
BOS
Sekolah Negeri:
Memungut PPN atas pembelian barang ATK /
bahan / pengadaan bahan habis pakai, untuk
perawatan ringan gedung, dsb, sebesar
10%.
Bendaharawan
BOS
Sekolah Swasta :
Kewajiban PPN
ATAS PEMBELIAN BUKU-BUKU
PELAJARAN UMUM, KITAB SUCI DAN
BUKU-BUKU PELAJARAN AGAMA, TIDAK
PERLU MEMUNGUT PPH 22 DAN PPN
BUKU-BUKU SELAIN YG DISEBUT DIATAS
PERLU MEMUNGUT PPN 10%
Bendaharawan
BOS
Sekolah Swasta :