Dhadhang Wahyu Kurniawan
@Dhadhang_WK
Pendahuluan
Bentuk sediaan pelepasan dimodifikasi
adalah sistem penghantaran obat (DDS)
yang, berdasarkan formulasi dan desain
produk, memberikan pelepasan obat
dalam bentuk yang dimodifikasi berbeda
dalam bentuk yang dimodifikasi berbeda
dari yang bentuk sediaan konvensional.
Pelepasan obat dapat ditunda atau
Conventional drug products:
Tablets, capsules, etc to release the active drug immediately after administration
Modified drug products
Drug products which release the active drug from the product at a controlled rate
product at a controlled rate
Controlled-release drug products
It is designed for different routes of administration based on:
1. Physicochemical properties of drugs
2. Pharmacologic properties of drugs
3. Pharmacokinetic properties of drugs
MODIFIED-RELEASE DOSAGE FORM
“As one for which the drug-release
characteristics of time course and/or
locations are chosen to accomplish
Terminologi
The following terms have been applied to “extended” or “sustained” drug delivery systems:
Controlled-release Extended release (ER) Sustained-release (SR) Timed-release (TR)
Long-acting (LA)
Oral dosage forms
Extended release: controlled release, sustained release, prolonged release
Delayed release: Enteric coated
Intramuscular dosage forms
Intramuscular dosage forms
Depot injectionsWater-immiscible injections (oil)
Subcutaneous dosage forms: Implants
Delayed-release products
Biasanya tablet salut enterik atau
kapsul
dirancang untuk melewati
lambung tanpa perubahan
lambung tanpa perubahan
Extended-release products
Dirancang untuk melepaskan obat mereka
dalam
cara yang terkendali
, pada
pre-determined rate, durasi and lokasi
dalam
tubuh untuk
mencapai dan
tubuh untuk
mencapai dan
Rationale for extended release
pharmaceuticals
Obat yang tidak inheren tahan lama memerlukan dosis harian ganda untuk mencapai efek terapi yang diinginkan.
Beberapa dosis harian yang sering merepotkan dan dapat mengakibatkan dosis yang
dan dapat mengakibatkan dosis yang
terlewatkan, dibuat-up dosis dan pasien non-compliant dengan regimen terapeutik.
Rationale for extended release
pharmaceuticals
Tablet atau kapsul yang pelepasannya diperpanjang biasanya diambil hanya sekali atau dua kali sehari dibandingkan dengan dosis konvensional yang biasanya 2 sampai 4 kali sehari
Produk ini dirancang untuk memberikan pelepasan segera obat yang akan segera menghasilkan terapi
segera obat yang akan segera menghasilkan terapi yang diinginkan, diikuti dengan pelepasan bertahap dan berkesinambungan dari jumlah tambahan obat
untuk mempertahankan efek ini selama periode waktu yang telah ditentukan.
Keuntungan Sediaan Lepas
Terkendali
1.
Mengurangi frekuensi pemakaian obat
2.
Menambah/lebih mengenakkan pasien
3.
Menghindari/tidak perlu adanya
pemakaian obat pada malam hari
pemakaian obat pada malam hari
4.
Mengurangi fluktuasi kadar obat dalam
darah
5.
Efek obat yang lebih uniform
6.
Mengurangi iritasi saluran cerna
Kerugian Sediaan Lepas
Terkendali
1.
Biaya
2.
Korelasi in vitro-in vivo (sering jelek)
3.
Dose dumping
4.
Mengurangi fleksibilitas pemberian obat
4.
Mengurangi fleksibilitas pemberian obat
5.
Menaikkan kemungkinan “first-pass
effect”
6.
Secara umum, bioavailabilitas kurang baik
Karakteristik Obat yang
Tidak Cocok Digunakan dalam
Sediaan Lepas Terkendali
1.
Waktu paro eliminasi pendek
2.
Waktu paro eliminasi panjang
3.
IT kecil
3.
IT kecil
4.
Dosis besar
5.
Absorpsi jelek
6.
Absorpsi secara aktif
7.
Kelarutan yang kecil
Metode Fisika yang Potensial Digunakan
untuk Sediaan LepasTerkendali
1.
Kapsul dengan bahan polimer
1. Dapat diisi bahan padat, cair, dan suspensi
2. Pelepasan dikontrol oleh difusi melalui dinding
kapsul
2.
Dispersi heterogen partikel dalam matriks
1. Matriks biodegradable atau nonbiodegradabel
2. Pelepasan obat dikontrol oleh:
1. difusi melalui matriks
2. erosi matriks
3. Pelapisan obat dengan bahan polimer
Obat dilapisi dengan film polimer yang biodegradable atau nonbiodegradabel
Kontrol pelepasan oleh:
1. difusi melalui matriks
Metode Fisika yang Potensial Digunakan
untuk Sediaan LepasTerkendali
1. difusi melalui matriks
2. erosi bahan pelapis (film)
3. kombinasi keduanya
4.
Dispersi heterogen atau pelarutan obat dalam matriks hidrogel yang dapat mengembang5. Obat berada dalam larutan kental polimer
Kontrol pelepasan oleh: difusi perlahan-lahan melalui polimer atau pengenceran oleh media 6. Ikatan kimia antara obat dengan polimer
(back-bone)
Metode Fisika yang Potensial Digunakan
untuk Sediaan LepasTerkendali
(back-bone)
Ikatan ester antara obat dengan polimer
Kontrol pelepasan oleh : hidrolisis ikatan ester 7. Pompa yang dapat melepaskan obat secara
mekanik atau kimiawi
Metode Difusi
Metode ini menggantungkan penghantaran
obatnya dari kontrol difusi atau disolusi
Driving force perpindahan molekul obat
Driving force perpindahan molekul obat
Diffusion
Major process for absorption. No energy required.
Drug molecules diffuse from a region of higher concentration to lower concentration until
concentration to lower concentration until equilibrium is attainded.
There are several important factors to consider in selecting or developing a polymer for controlled delivery:
1. Biocompatibility and toxicology
2. Regulatory acceptance or concerns
3. Degradation rate and degradation products and their biocompatibility and toxicology, if biodegradable
biocompatibility and toxicology, if biodegradable 4. Cost
5. Chemical, physical, and mechanical properties
6. Suitable solvents
7. Processing requirements
8. Compatibility limits of the active agent with the polymer
9. Required sterilization methods
!"
$ %
% # # # % # # #
&' (
*+* $
& *
!"
, - & #.
/ -0* # #1 / -*
2 " 0
*
)
-3
- 0* # $
*
# %
*
' 3
$
!"- ! $ *+*
- Movement of solvent from lower to higher concentration.
- .
!
!
* 7
#
8 # , 9
8 # , 9
/
Recent Trends : Extended release
formulation of Bupropion
6
:
' ;5 !)
' ;5 !)
2 55 !)
!) "
"
#$%&$
'
Single layer tablet: Drug core (water soluble drug with or without excipients) Semipermeable membrane
with a drilled orifice
Water imbibition by the core
!" !
Water imbibition by the core because of osmotic action results in drug dissolution, which is released at a
controlled rate through the orifice