• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Perkembangan Dunia Islam Abad Modern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bab III Perkembangan Dunia Islam Abad Modern"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Periodisasi

Sejarah Islam

Secara Umum

Periode Klasik

(tahun

650M-1250M)

Periode

Pertengahan

(1250M-1800M)

Periode

(3)

5 Fase umat Islam berdasarkan Hadits

1.

“Periode

an-Nubuwwah

(kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam beberapa

tahun, kemudian Allah mengangkatnya,

2.

setelah itu datang periode

khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah

(kekhalifahan

atas manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya,

3.

kemudian datang periode

mulkan aadhdhon

(penguasa-penguasa yang menggigit)

selama beberapa masa,

4.

selanjutnya datang periode

mulkan jabbriyyan

(penguasa-penguasa yang

memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah

ta’aala,

(4)

Karakteristik Abad 20

Prestasi gemilang di bidang sains dan tekhnologi

Pada tahun 1903 manusia bisa membuat pesawat

Manusia pertama turun di bulan tahun 1969

Ditemukan teori-teori; Darwin, Relativisme, Kloning,

filsafat dll.

Kemajuan di berbagai bidang mulai berkembang pesat

Menipisnya perhatian manusia kepada agama

(5)

GERAKAN PEMBAHARUAN

ISLAM

MESIR

SURIAH

AFGANISTAN

SAUDI ARABIA

(6)
(7)
(8)

Pembaharu Ada Setiap

Zaman

(

ىَلَع ِةَم

ل للااا ِاهِذَاه ِاال ل

ثَعلب َااي َاهَللااا َنِاإ

لدِدَج لااي لن َام ٍةَن َااس ِةَئا ِام ِل لااك ِس

لاأَر

ا َاهَنايِاد اَاه َاال )

(9)

MESIR

Tokoh-tokoh terkenal:

Muhammad Abduh

Hasan Al Banna

(10)

MUHAMMAD ABDUH

( 1849-1905M)

Syekh Muhammad Abduh lahir

pada tahun 1849 di desa

Mahallat Nasr dekat sungai Nil

Mesir, ayah beliau bernama

Abdul Hasan Khoirullah

(Turki) dan ibunya yang masih

mempumyai darah keturunan

dengan Umar Ibn Khattab.

Pada usia 13 tahun, beliau telah

mampu menghafal Al Qur’an.

(11)

AJARAN-AJARAN

MUHAMMAD ABDUH

Revolusi politik

Abduh berpandangan bahwa penyakit yang melanda negara-negara Islam

adalah adanya kerancuan pemikiran agama di kalangan umat Islam sebagai

konsekuensi datangnya peradaban Barat dan adanya tuntutan dunia Islam

modern. Selama beberapa abad di masa silam, kaum Muslimin telah

menghadapi kemunduran dan sebagai hasilnya mereka tidak mendapatkan

dirinya sebagai siap sedia untuk menghadapi situasi yang kritis ini

Pemurnian amal perbuatan umat Islam dari segala bentuk bid’ah

Pembaharuan dalam bidang pendidikan

Perumusan kembali ajaran Islam menurut pikiran modern

Strategi terhadap pengaruh Barat dan Nasrani

Kalimatnya yang terkenal:

(12)
(13)

HASAN AL BANNA (

1906-1949)

• Beliau adalah Hasan Ahmad Abdul Rahman Al-Banna, lahir di Kota Al-Mahmudiyah, di kawasan Delta Nil Wilayah Buhaira, Mesir, pada hari Ahad, tanggal 14 Oktober tahun 1906, beliau berasal dari keluarga desa yang sederhana yang di sebuah desa yang digelar desa “Syamsyirah”.

• Ayahnya seorang ulama besar di bidang Hadits pada masanya, yaitu Ahmad Abdur Rahman Al-Banna, diantaranya yang terkenal “Al Fath Ar Rabbany li Tartib Musnad Al-Imam Ahmad”.  Disamping menulis kitab-kitab hadits, orang tua Hasan Al-Banna bekerja memperbaiki jam, dikenal dengan As Sa’ati

Pada usia belia beliau mendirikan perkumpulan Akhlaq Al

Adabiyah dg para pemuda lain

Beliau hafal quran usia 14 tahun, lalu melanjutkan kuliah di

Univ. Darul Ulum Cairo ( 1923-1927),

Kemudian beliau membentuk organisasi jamaah Ikhwanul

Muslimin tahun 1928 , merupakan organisasi terbesar dan

tersebar diseluruh dunia saat ini.

Beliau wafat dibunuh pada 12 Februari 1949 di Kairo oleh

penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini

sebagai penembak ‘titipan’ pemerintah pada saat itu dibawah

pimpimnan perdana menteri JAMAL ABDUL NASIR

• Beliau adalah Hasan Ahmad Abdul Rahman Al-Banna, lahir di Kota Al-Mahmudiyah, di kawasan Delta Nil Wilayah Buhaira, Mesir, pada hari Ahad, tanggal 14 Oktober tahun 1906, beliau berasal dari keluarga desa yang sederhana yang di sebuah desa yang digelar desa “Syamsyirah”.

• Ayahnya seorang ulama besar di bidang Hadits pada masanya, yaitu Ahmad Abdur Rahman Al-Banna, diantaranya yang terkenal “Al Fath Ar Rabbany li Tartib Musnad Al-Imam Ahmad”.  Disamping menulis kitab-kitab hadits, orang tua Hasan Al-Banna bekerja memperbaiki jam, dikenal dengan As Sa’ati

Pada usia belia beliau mendirikan perkumpulan Akhlaq Al

Adabiyah dg para pemuda lain

Beliau hafal quran usia 14 tahun, lalu melanjutkan kuliah di

Univ. Darul Ulum Cairo ( 1923-1927),

Kemudian beliau membentuk organisasi jamaah Ikhwanul

Muslimin tahun 1928 , merupakan organisasi terbesar dan

tersebar diseluruh dunia saat ini.

Beliau wafat dibunuh pada 12 Februari 1949 di Kairo oleh

penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini

(14)

Maka mulailah Hasan al Banna dengan

dakwahnya. Dakwah mengajak manusia

kepada Allah, mengajak manusia untuk

memberantas kejahiliyahan (kebodohan).

Dakwah beliau dimulai dengan menggalang

beberapa muridnya. Kemudian beliau

berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau

lakukan teratur dua minggu sekali. Beliau

dengan perkumpulan yang didirikannya

“Al-Ikhwanul Muslimun,” bekerja keras siang

malam menulis pidato, mengadakan

pembinaan, memimpin rapat pertemuan.

Dakwahnya mendapat sambutan luas di

kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum

muslimin mulai dari golongan buruh,petani,

usahawan, ilmuwan, ulama, dokter

(15)

Pemikiran-pemikiran

Hasan Al Banna

Mengedepankan persaudaraan islam

Perbedaan pendapat dalam madzhab

agama bukanlah faktor pemecah

belah umat, namun saling

menghormati, bersatu dan

bekerjasama.

Ikhwanul Muslimin adalah dakwah

yang umum yang tidak dinisbatkan

kepada kelompok tertentu, tidak pula

terikat dengan satu pendapat tertentu.

Fokus pada perbaikan individu,

keluarga, masyarakat, bangsa dan

negara hingga terbentuknya sistem

islam yang mendunia.

Al Jihad Sabiluna ( jihad jalan juang

kami)

Al Mautu fi Sabilillah Asmaa

(16)

Karya karya Imam Syahid

Hasan Al Banna

Secara umum karya tulis beliau tidaklah banyak, suatu hari

beliau pernah ditanya,” Mengapa anda tdak menulis buku,?”

Beliau menjawab,” Saya “menulis’ manusia. ( membetuk

karakter manusia menjadi luhur lebih penting ).

Beberapa karya tulis beliau:

Risalatu at ta’lim, merupakan arahan-arahan bagi anggota yang

baru masuk dalam organisasi Ikhwanul Muslimin

Risalah jihad

Al Matsurat, kumpulan dzikir pagi dan petang

(17)

10 Wasiat Hasan Al Banna

1.

Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun

keadaannya.

2.

Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau

menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.

3.

Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.

4.

Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata

tidak akan mendatangkan kebaikan.

5.

Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang

dan tentram.

6.

Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh

terus-menerus.

7.

Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan

mengganggu dan menyakiti.

8.

Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan

jangan berbicara kecuali yang baik.

9.

Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip

dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama).

10.

Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka

(18)

Sayyid Qutub ( 1906-1966)

Sayyid Qutb adalah seorang penulis,

pendidik, penyair, pemikir, dan sekaligus

menjadi ideolog Jamaah Ikhwanul Muslimin,

sesudah kematian Hassan al- Banna, tahun

l948. Sayyid Qutb menjadi pengarah dan

pembimbing bagi generasi Ikhwan berikutnya

dengan buku-bukunya yang sangat

monumental. Seperti Ma'alam fi-l-Thariq dan

Tafsir Fi Zillalil Qur'an.

Sayyid Qutb salah satu mata-air dan

"inspirator "

besar bagi kebangkitan Islam

kontemporer. Bersama dengan Abul A’la

Maududi, pendiri Jamaat al Islami, dan

(19)

Quthb menghabiskan lebih setengah tahun, di Greeley ,

Colorado, Amerika, mempelajari kurikulum di Colorado

State Teachers College, tahun l949, saat ia dikirim oleh

Departemen Pendidikan Mesir, yang sekarang menjadi

Universitas Northern Colorado.

Apa yang ia dilihat mendorongnya mengutuk Amerika yang

sangat materialistik, tempat manusia menyembah materi

(20)

• Qutb meninggalkan Amerika, saat ia melihat bagaimana rakyat Amerika berpesta-pora, di mana kabar merebak tentang kematian pemimpin Jamaah Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna, yang tewas ditembak mati oleh seorang opsir yang menjadi kaki tangan Raja Farouk, antek penjajah Inggris.

• Lalu, Qutb ingin tahu, siapa sebenarnya Hasan al-Banna, yang mendapatkan perhatian masyarakat Amerika, saat peristiwa terbunuhnya pemimpin Jamaah Ikhwan, kemudian membuat rakyat Amerika eforia (bergembira). Sekembalinya ke Mesir dari Amerika, Qutb lebih banyak membaca tentang tulisan yang dimuat di surat kabar, majalah, dan berbagai cerita tentang Ikhwan, sampai kemudian Sayyid Qutb bergabung dengan Ikhwan.

Sayyid Qutb menulis 24 buku, termasuk kritik novel, seni sastra , bekerja di bidang

pendidikan, ia paling dikenal di dunia Muslim karyanya yang dia yakini memiliki pengaruh di dalam kehidupan sosial dan politik Islam , khususnya bukunya tentang Keadilan Sosial Dalam Islam, Ma'alim fi-l-Thariq, dan Fi Zillali Qur'an, yang ditulisnya saat berada

(21)

Sayid Qutub Dihukum

Mati

• Raja Faisal bin Abdul Aziz ketika mendengar bahwa Sayyid Quthb akan dihukum mati, segera mengirimkan telegram kepada Jamal ABdun Nashir tanggal 28 Agustus 1966. Raja Faisal berharap Abdun Nashir tidak menjatuhkan hukuman mati kepada Sayyid Quthb. Sami Syaraf menyerahkan telegram Raja Faisal sore harinya kepada Andun Nashir, lalu Abdun Nashir berkata kepada Sami Syaraf, “Laksanakan hukuman mati besok pagi saat fajar dan berikan kepadaku telegram setelah pelaksanaan eksekusi mati.” Abdun Nashir kirim

telegram balasan kepada Raja Faishal dan menjelaskan telegram itu sampai kepadanya setelah pelaksanaan eksekusi mati. Pelaksanaan hukuman mati terhadap Sayyid Quthb dilakukan sebelum terbit fajar hari Senin, 29 Agustus 1966.

(22)
(23)
(24)
(25)

Rasyid Ridha adalah murid Muhammad ‘Abduh yang terdekat. Ia

lahir pada tahun 1865 di al-Qalamun, suatu desa di Lebanon yang

letaknya tidak jauh dari kota Tripoli (Suria). Menurut keterangan, ia

berasal dari keturunan al-Husain, cucu Rasulullah. Semasa kecil, ia

belajar di sebuah sekolah tradisional di al-Qalamun untuk belajar

menulis, berhitung dan membaca al-Qur’an. Pada tahun 1882, ia

meneruskan pelajaran di al-Madrasah al-Wataniah al-Islamiyyah

(Sekolah Nasional Islam) di Tripoli. Sekolah ini didirikan oleh

al-Syaikh Husain al-Jisr, seorang ulama Islam yang telah dipengaruhi

oleh ide-ide modern. Di Madrasah ini, selain dari bahasa Arab

diajarkan pula bahasa turki dan Perancis, dan di samping

(26)

Rasyid Ridha meneruskan pelajarannya di salah satu sekolah agama yang

ada di Tripoli. Namun hubungan dengan al-Syaikh Hussein al-Jisr berjalan

terus dan guru inilah yang menjadi pembimbing baginya di masa muda.

Selanjutnya ia banyak dipengaruhi oleh ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan

Muhammad ‘Abduh melalui majalah

al-Urwah al-Wutsqa.

Ia berniat untuk

menggabungkan diri dengan al-Afghani di Istambul, tetapi niat itu tidak

terwujud. Sewaktu Muhammad ‘Abduh berada dalam pembuangan di Beirut,

ia mendapat kesempatan baik untuk berjumpa dan berdialog dengan murid

utama al-Afghani itu. Pemikiran-pemikiran pembaruan yang diperolehnya

dari al-Syaikh Hussain al-Jisr dan yang kemudian diperluas lagi dengan

ide-ide al-Afghani dan Muhammad ‘Abduh amat mempengaruhi jiwanya.

Beberapa bulan kemudian ia mulai menerbitkan majalah yang termasyhur,

(27)

Rasyid Ridha melihat perlunya diadakan tafsir modern dari

al-Qur’an, yaitu tafsir yang sesuai dengan ide-ide yang dicetuskan

gurunya. Ia selalu menganjurkan kepada gurunya, Muhammad

‘Abduh, supaya menulis tafsir modern. Karena selalu didesak,

‘Abduh akhirnya setuju untuk memberikan kuliah mengenai tafsir

al-Qur’an di al-Azhar. Kuliah-kuliah itu dimulai pada tahun 1899.

Keterangan-keterangan yang diberikan gurunya oleh Rasyid Ridha

dicatat untuk selanjutnya disusun dalam bentuk karangan teratur.

Apa yang ia tulis ia serahkan selanjutnya kepada guru untuk

(28)

PEMIKIRAN MUHAMMAD

ABDUH

Penyimpangan agama dan bidah adalah penyebab kemunduran umat.

Kembali kepada ajaran islam yang benar sesuai Al Qur’an dan

hadits.

Ijtihad dalam agama, ucapan beliau”

(29)
(30)

ABUL A’LA AL MAUDUDI

Namanya adalah Abul al-A’la al-Maududi,

lahir pada tahun 1903 di kota Aurangabad

di wilayah Haidar Abad (India).

Pendidikan pertamanya dari ayahnya Abu

Hasan, lalu memasukkan ke madrasah Al

Fauwqanyah dan melanjutkan ke Darul

Ulum.

Pada usia 17 thn ia telah menguasai 4

bahasa: Arab, Inggris, Persia dan Urdhu.

Menjadi pemred surat kabar pada tahun

1920, yaitu surat kabar Taj Al Muslim dan

Al Jam’iyyat

(31)

PEMIKIRAN AL MAUDUDI

Pada tahun 1941 Al Maududi mendirikan partai JI (Jamaat al Islami)

sebagai bentuk dari keinginan gerakannya.

Pemikirannya ingin mengembalikan sitem ajaran islam seperti yang telah

terjadi pada masa Rasulullah, diantara ajaran beliau adalah:

Islam adalah suatu agama yang paripurna, lengkap dengan petunjuk untuk

mengatur semua segi kehidupan manusia, termasuk kehidupan politik. Oleh

karenanya, dalam bernegara umat Islam tidak perlu meniru sistem Barat, cukup

kembali kepada sistem Islam dengan menunjuk kepada pola politik sesama

Khulafa Urrasyidin. Maududi beranjak dari konsepnya tentang Tuhan (Tauhid).

Tidak ada yang menyerupai Tuhan sebagai pencipta dan pengatur. Tak seorang

pun yang berhak mengatakan berlakunya suatu aturan atau mengeluarkan

(32)
(33)

JAMALUDDIN AL AFGHANI (1839-1897)

Jamaluddin al-Afghani dilahirkan di

As’adabad, dekat Kanar di Distrik

Kabul, Afghanistan, pada tahun 1838

(1254 H). Al-afghani menghabiskan

masa kecilnya di Afghanistan, namun

banyak berjuang di Mesir, India

(34)

Pada usia 8 tahun Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar bi asa.

Di masa kecilnya itu Ia mendapatkan pendidikan dasar di Kabul kemudian di

Iran, dan di usia 18 tahun hampir semua cabang ilmu dikuasai. Ia tekun

mempelajari bahasa Arab, hukum, sejarah, kedokteran, matematika, astronomi,

filsafat, fiqh dan lain-lain. Sehingga Al-Afghani dikenal se bagai profil jenius

yang penguasaan terha dap ilmu pengetahuan seperti ensiklopedia.

Dia juga pernah hidup dan menuntut ilmu di Irak kemudian pindah ke India. Di

sinilah muncul pemikirannya untuk memperbaharui kehidupan dunia Islam dan

menyatukan umat Islam, berawal dari rasa ibanya terhadap penderitaraan rakyat

India atas penindasan yang dilakukan kolonialis Inggris di sana. Ia

menyaksikan penderitaan rakyat India yang luar biasa atas penjajahan bangsa

itu. Pada waktu itu Inggris telah memainkan peranan memecah belah umat

muslim India dan terjadi pengkotakkan antara muslim pro Inggris dan anti

Inggris. Di sinilah Jamaluddin Al Afghani tumbuh pemikiran untuk

(35)

Pemikiran Al Afghani

Pemikirannya tentang Pan-Islamisme, yang mengajarkan,

agar semua umat Islam seluruh dunia bersatu, dalam

sebuah Khalifah, untuk membebaskan mereka dari

perbudakan bangsa asing.

Kelezatan ruhani dengan kedekatan kepada Allah

Kesempurnaan Islam dalam setiap bidang termasuk

politik

Mengedepankan akhlak mulia

(36)

Mendirikan majalah Al Urwatul Wutsqa, pada tahun

1884. sebagai wadah untuk menuangkan pemikirannya

Di samping majalah Al-‘Urwah al- Wusqa Al-Afghani

juga menulis banyak buku dan artikel. Di antaranya ialah

Bab ma Ya’ulu Ilaihi Amr al-Muslimin(Pembahasan

tentang Sesuatu Yang Melemahkan Orang-Orang Islam),

Makidah asy-Syarqiyah (Tipu Muslihat Orientalis),

(37)

Al-Afghani berpendapat bahwa kemunduran umat Islam

disebabkan antara lain karena umat telah meninggalkan

ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Ajaran qada dan qadar telah

berubah menjadi ajaran fatalisme yang menjadikan umat

menjadi statis. Sebab-sebab lain adalah perpecahan di

kalangan umat Islam sendiri, lemahnya persaudaraan antara

umat Islam dan lain-lain. Untuk mengatasi semua hal itu antara

lain menurut pendapatnya ialah umat Islam harus kembali

kepada ajaran Islam yang benar, mensucikan hati, memuliakan

akhlak, berkorban untuk kepentingan umat, pemerintah

otokratis harus diubah menjadi demokratis, dan persatuan umat

Islam hars diwujudkan sehingga umat akan maju sesuai

(38)

Pengaruh Al Afghani

Ide pembebasan dari kendali barat, merupakan tujuan perjuangan politik

Al-Afghani yang paling populer. Ucapan-ucapan Al-Al-Afghani banyak dikutip oleh

kaum modernis Islam, nasionalis, maupun Islam kontemporer yang mendukung

kebebasan

Letak kebesaran Al-Afghani bukanlah sebagai pemikir, meskipun dalam

pemikiran itu ia tetap sangat penting karena ia menunjukkan pandangan masa

depan yang jauh dan daya baca zaman yang tajam. Kebesarannya terletak

terutama dalam peranannya sebagai pembangkit kesadaran politik umat Islam

menghadapi barat, dan pemberi jalan bagaimana menghadapi arus modernisasi

dunia ini. Adalah Muhammad Abduh, muridnya yang paling utama yang

(39)

SAUDI ARABIA

Muhammad Bin Abdul Wahhab (1703-1787)

• Dengan demikian nasabnya adalah Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali Ahmad bin Rasyid bin Buraid bin Muhammad bin Buraid bin Musyaraf. Dia dilahirkan di daerah Uyainah pada tahun 1115 H. terletak di wilayah Yamamah yang masih bagian dari Nejd. Uyaiyah berada di arah barat laut dari kota Riyad yang berjarak sekitar 70 km. Dia tumbuh di lingkungan keluarga yang cinta ilmu. Ayahnya adalah seorang ulama besar Negara yang memegang jabatan peradilan di beberapa daerah. Kakeknya syaikh Sulaiman bin Ali adalah seorang ulama terkemuka dan juga imam dalam ilmu fiqih. Jabatan lain yang juga diemban Syaikh Sulaiman adalah sebagai mufti Negara. Di bawah bimbingannya, lahir

sejumlah ulama dan para murid yang tersebut di seluruh semenanjung Arab. Maka wajar jika kemudian lahir seorang keturunan yang faqih dan alim pula. Muhammad bin Abdul Wahab hafal Al-qur’an sebelum usianya mencapai 10 tahun. Ia belajar fiqih dan hadits dengan ayahnya sendiri, dan belajar tafsir dari guru-guru dari berbagai negeri, terutama di Madinah Al-Munawaroh serta memahami tauhid dari Al-qur’an dan Sunnah.

(40)

Dia termasuk pelajar yang cerdas menonjol dalam studi-studinya dan sangat mengenal

kajian kemurnian ajaran Islam sebagaimana yang dipraktekkan oleh kaum salaf, Melalui

Imam Ahmad bin Hambal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah pemikiran-pemikiran

bilaudah yang sangat berpengaruh pada seorang Muhammad bin Abdul Wahhab. Dalam

perkembangannya juga mengamati berbagai penyimpangan amaliyah umat Islam dalam

bidang akidah dalam bentuk tahayul dan kurofat dan berbagai macam bid’ah dalam

bentuk ibadah. Dia tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya dari berbagai bentuk

penyimpangan dari ajaran yang menjadi penyebab utama kemunduran umat Islam. Oleh

karena itu di kota-kota tersebut juga beliau menyuarakan faham kembali kepada faham

kemurnian ajaran Islam yang bersumber kepada Al-qur’an dan sunnah. Gerakan Tajdid

yang diserukan kebanyakan di berbagai tempat mendapatkan tantangan dari kaum

muslimin yang merasa terusik kemapanan tradisinya yang menyimpang tersebut. Namun

demikian juga tidak sedikit orang yang menerima faham ke Islamannya yang kemudian

menjadi pengikutnya. Akhirnya beliau kembali ke kampung halamannya di Uyaynah.

Setelah beberapa lama dikampung halamannya dan diterima oleh keluarga dan kaumnya,

namun setelah beliau lebih gencar melancarkan faham dan gerakannya pemurnian

tauchid dan pembersihan bid’ah mulailah mendapatkan tantangan-tantangan sampai

kepada tantangan yang lebih keras sehingga beliau terusir dari kampung halamannya,

namun demikian juga tidak sedikit orang-orang yang mengikuti fahamnya termasuk dari

luar Uyaynah diantaranya Muhammad bin Suud yang selanjutnya menjadi cikal bakal

penguasa Arab Saudi sekarang ini.

Dia termasuk pelajar yang cerdas menonjol dalam studi-studinya dan sangat mengenal

kajian kemurnian ajaran Islam sebagaimana yang dipraktekkan oleh kaum salaf, Melalui

Imam Ahmad bin Hambal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah pemikiran-pemikiran

bilaudah yang sangat berpengaruh pada seorang Muhammad bin Abdul Wahhab. Dalam

perkembangannya juga mengamati berbagai penyimpangan amaliyah umat Islam dalam

bidang akidah dalam bentuk tahayul dan kurofat dan berbagai macam bid’ah dalam

bentuk ibadah. Dia tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya dari berbagai bentuk

penyimpangan dari ajaran yang menjadi penyebab utama kemunduran umat Islam. Oleh

karena itu di kota-kota tersebut juga beliau menyuarakan faham kembali kepada faham

kemurnian ajaran Islam yang bersumber kepada Al-qur’an dan sunnah. Gerakan Tajdid

yang diserukan kebanyakan di berbagai tempat mendapatkan tantangan dari kaum

muslimin yang merasa terusik kemapanan tradisinya yang menyimpang tersebut. Namun

demikian juga tidak sedikit orang yang menerima faham ke Islamannya yang kemudian

menjadi pengikutnya. Akhirnya beliau kembali ke kampung halamannya di Uyaynah.

Setelah beberapa lama dikampung halamannya dan diterima oleh keluarga dan kaumnya,

namun setelah beliau lebih gencar melancarkan faham dan gerakannya pemurnian

(41)

PEMIKIRAN DAN AJARAN

MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Kembali kepada Al Qur’an dan sunnah

Menamankan tauhid secara mendalam dam membasmi

syirik serta berbagai macam bid’ah.

Menegakkan kewajiban-kewajiban agama dan

syiar-syiarnya seperti shalat, jihad, dan amar ma’ruf nahi

munkar.

Mewujudkan keadilan di bidang hukum dan lainnya.

Mendirikan masyarakat Islam yang berdasarkan tauhid,

(42)

GERAKAN PEMBAHARUAN DI

INDONESIA

1. KH. AHMAD DAHLAN

2. KH. AHMAD SURKATI

(43)

KH. AHMAD DAHLAN ( 1868-1923)

( Pendiri Muhammadiyah)

lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868 dengan menyandang nama kecil

Muhammad Darwis. Ayahnya, KH Abubakar, seorang khatib masjid besar di Kesultanan

Yogyakarta, sedangkan ibunya, Siti Aminah, putri seorang penghulu. Praktis, sejak kecil,

dia mendapat didikan lingkungan pesantren serta menyerap pengetahuan agama dan

bahasa Arab.

Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi dan tersentuh dengan

pemikiran para pembaharu Islam. Sejak itu, dia merasa perlunya gerakan pembaharuan

Islam di kampung halamannya, yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme.

Mula-mula dengan mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak

memperbaiki jalan dan parit di Kauman.

Robert W Hefner, Indonesianis asal Amerika Serikat, menyebut Dahlan merupakan sosok

pembaharu Islam yang luar biasa di Indonesia, bahkan pengaruhnya melampaui batas

puncak pemikiran Muhammad Abduh dari Mesir.

(44)
(45)

Muhammadiyah, salah organisasi Islam terpenting di

Indonesia, didirikan Ahmad Dahlan pada 18 November

1912.

Tujuannya, “menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi

Muhammad SAW kepada penduduk bumiputera” dan

“memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya”.

Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan,

kesehatan, dan pendidikan ketimbang politik. Dari ruang

gerak terbatas di Kauman, Yogyakarta, organisasi ini

(46)

AHMAD SURKATI ( 1875-1943)

( Berperan dlm Kemerdekaan)

Ahmad Surkati dilahirkan di pulau Arqu, daerah Dunggulah,

Sudan, pada 1875. Sempat mengenyam pendidikan di Al-Azhar

(Mesir) dan Mekah, Surkati kemudian datang ke Jawa pada Maret

1911. Ini bermula dari permintaan Jami’at Khair, organisasi yang

didirikan warga keturunan Arab di Jakarta, untuk mengajar.

Karena ketidakcocokkan, dia keluar serta mendirikan madrasah

Al-Irsyad Al-Islamiyah di Jakarta pada 6 September 1914.

Tanggal pendirian madrasah itu kemudian menjadi tanggal

(47)

KH. HASYIM ASY’ARI ( 1871-1947)

( Penjaga Tradisi Pesantren)

Lahir pada 14 Februari 1871 di Desa Nggedang-Jombang, Jawa Timur,

Hasyim Asy’ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama, artinya kebangkitan ulama,

organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dia mendirikannya bersama Kyai

Wahab Chasbullah pada 31 Januari 1926 guna mempertahankan faham

bermadzhab dan membendung faham pembaharuan.

Hasyim pernah belajar pada Syaikh Mahfudz asal Termas, ulama Indonesia

yang jadi pakar ilmu hadits pertama, di Mekah. Ilmu hadits inilah yang

kemudian menjadi spesialisasi Pesantren Tebuireng, yang kelak didirikannya

di Jombang sepulangnya dari Tanah Suci. Lewat pesantren inilah KH Hasyim

melancarkan pembaharuan sistem pendidikan keagamaan Islam tradisional.

Dia memperkenalkan pengetahuan umum dalam kurikulum pesantren,

bahkan sejak 1926 ditambah dengan bahasa Belanda dan sejarah Indonesia.

(48)

AHMAD HASAN ( 1887-1958)

( Rujukan Kajian Islam )

Pendiri PERSIS ( Persatuan Islam )

Nama kecilnya Hassan bin Ahmad, lahir di Singapura pada 1887 dari

keluarga campuran, Indonesia dan India. Semasa remaja dia melakoni

beragam pekerjaan; dari buruh hingga penulis, di Singapura maupun

Indonesia.

Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923

Ahmad Hasan dikenal sebagai ulama pembaharu. Pikiran-pikirannya sangat

tajam dan kritis terutama dalam cara memahami

nash

(teks) Alquran maupun

hadits. Keahliannya dalam bidang hadits, tafsir, fikih, ushul fiqih, ilmu

kalam, dan mantiq menjadikannya sebagai rujukan para penanya dan

pemerhati kajian Islam. Dia juga ulama yang produktif menulis.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi Camat Mattirosompe Kabupaten Pinrang mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan jalan, yaitu dengan menginformasikan melalui Masjid ataupun

3. Apakah pendapatan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB di Kelurahan Kedungkandang,Kecamatan Kedungkandang,Kota Malang?..

yang ada di Toko TS dan Green Café kepada orang lain. Skala pengukuran : Likert 1-5.. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. 137), “Wawancara adalah teknik pengumpulan data

Bureau  of  Psychological  Services  and  Innovation  served  as  psychology  consultation  and  as  educational  place  for  the  psychologists’  candidate  to 

Berdasarkan gambaran di atas, tentu menjadi menarik untuk menggali apakah sesungguhnya nilai-nilai budaya Batak Toba yang diwariskan dari generasi ke generasi

Kedua, Free Trade Area(FTA)yaitu bentuk integrasi ekonomi yang lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non- tarif di antara negara-negara anggota telah

Untuk menyusun konsep strategi bisnis pada PD. Indrasari Desa Kenanga Kabupaten Indramayu, dengan menggunakan pendekatan John Ward and Joe Peppard yaitu dengan menganalisis lingkungan

Item pertanyaan yang juga memperoleh skor tinggi terdapat pada item nomor 10 yaitu soal yang ada pada LKS menantang saya untuk berpikir kritis Hal ini sejalan dengan