• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem hukum dan peradilan nasional (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sistem hukum dan peradilan nasional (5)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

sistem hukum dan peradilan nasional

MAKALAH 1

SISTEM HUKUMDAN PERADILAN NASIONAL

Disusun Oleh : Umi Kulsum

Kelas : X Keuangan 3

SMK NEGERI 4 JEMBER

2014

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa , karena berkat rahmat dan hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan Makalah 1 yang berjudul “ Sistem Hukum dan Peradilan Nasional “.

Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PKn, juga saya susun sebagai bahan

pembelajaranuntuk teman – teman yang lain .

Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian juga teman – teman semua agar kekurangan dari “ makalah 1” ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna , selain untuk melanjutkan ke makalah selanjutnya yaitu “ Makalah 2” juga untuk proses penambahan wawasan kita semua.

(2)

Umi Kulsum

i

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Makalah 1 yang berjudul “ Sistem Hukum dan Peradilan Nasional “ telah disahkan oleh SMK N 4 JEMBER , pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 25 Januari 2014

Tempat : SMK N 4 JEMBER

(3)

Bpk. Marzuki S.pd. Umi Kulsum NIP :

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……… i

HALAMAN PENGESAHAN……….… ii DAFTAR ISI………... iii

BAB I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………... 1.2. Tujuan ………...……… 1.3. Rumusan Masalah………..…... 1.4. Manfaat Pembahasan………...……….. BAB II . PEMBAHASAN ( ISI ) 2.1. Pengertian Hukum………...………... 1

2.2. Penggolongan Hukum………... 1

2.3. Unsur Hukum………2

2.4. Tata Hukum di Indonesia………...2

2.5. Pengertian Sistem Hukum………... 2

2.6. Pengertian Peradilan Nasional……… 3

2.7. Lembaga – Lembaga Peradilan…………...……...3

2.8. Peran Lembaga – Lembaga Peradilan….………...4

2.9. Perbuatan yang sesuai ketentuan Hukum………...4

BAB III . KESIMPULAN , SARAN , DAN PENUTUP 3.1. Kesimpulan……….5

(4)

3.3. Penutup………...5

BAB IV . DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa,

hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari’at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Pengertian sistem hukum sendiri yaitu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

1.2.

Tujuan

 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

 Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang Sistem hukum dan Peradilan Nasional.

(5)

1.3.

Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian Hukum ?

b. Bagaimanakah Penggolongan Hukum ? c. Apa saja unsur Hukum ?

d. Bagaimana Tata Hukum di Indonesia ? e. Apakah pengertian Sistem Hukum ? f. Apakah pengertian Peradilan Nasional ? g. Apa saja Lembaga – lembaga Peradilan ?

h. Bagaimana peran Lembaga-lembaga Peradilan ?

i. Apa saja perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Hukum ?

1.4.

Manfaat Pembahasan

a. Memahami pengertian Hukum b. Memahami Sistem Hukum

c. Memahami tentang Peradilan Nasional d. Memahami tentang Penggolongan Hukum e. Memahami unsur Hukum

(6)

BAB II

PEMBAHASAN ( ISI )

2.1.

Pengertian Hukum

a)

Menurut Achmad Ali, Hukum adalah seperangkat norma tentang apa yang benar dan apa yang salah yang dibuat atau diakui eksistensinya oleh

pemerintah, yang dituangkan baik dalam aturan tertulis ( peraturan) maupun yang tidak tertulis, yang mengikat dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakatnya secara keseluruhan, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan itu.

b)

Menurut Immanuel Kant, Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.

c)

Menurut Leon Duguit, Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama dan jika dilanggar akan menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.

2.2.

Penggolongan Hukum

Penggolongan Hukum Menurut Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SH

C.S.T. Kansil menggolongkan hukum menurut asas pembagian, yaitu sebagai berikut.

a. Menurut sumbernya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum Undang-Undang 2) Hukum kebiasaan (adat) 3) Hukum traktat

4) Hukum jurisprudensi

b. Menurut bentuknya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum tertuis, hukum ini dapat pula merupakan: a) Hukum tertulis yang dikodifikasikan

b) Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan 2) Hukum tak tertulis (hukum kebiasaan)

c. Menurut tempat berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum nasional 2) Hukum internasional 3) Hukum asing

(7)

1

d. Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Ius Constitutum (hukum positif) 2) Ius Constituendum

3) Hukum asasi (hukum alam)

e. Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum material 2) Hukum formal

f. Menurut sifatnya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum yang memaksa

2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap)

g. Menurut wujudnya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum obyektif 2) Hukum subyektif

h. Menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam:

1) Hukum privat (hukum sipil) 2) Hukum publik (hukum negara)

2.3. Unsur

Hukum

 Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.

 Peraturan diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib.

 Peraturan bersifat memaksa.

 Sanksi pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.

2.4.

Tata

Hukum

Indonesia

Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat indonesia berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan.

2.5.

Pengertian Sistem

Hukum

(8)

totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat

mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia.

2

Pasal 1 Ayat (3) menjelaskan “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Karena itu untuk mewujudkan sebagai negara hukum maka segala penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum. Sayangnya Indonesia belum secara keseluruhan memiliki hukum nasional yang dibuat oleh bangsa sendiri. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan hukum, maka hukum di Indonesia masih menggunakan hukum-hukum warisan kolonial yang disesuaikan dengan keadaan hukum-hukum di Indonesia atau sesuai dengan UUD 1945.

2.5.

Pengertian Peradilan Nasional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu mengenai perkara pengadilan. Nasional adalah bersifat kebangsaan, berkenaan atas berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.

Jadi, peradilan nasional adalah segala sesuatu mengenai perkara pengadilan yang bersifat kebangsaan atau segala sesuatu mengenai perkara pengailan yang meliputi suatu bangsa,

dalam hal ini adalah bangsa Indonesia.

Dengan demikian, yang dimaksud disini adalah sistem hukum

Indonesia dan peradilan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, yaitu sistem hukum dan peradilan nasional yang berdasar nilai-nilai dari sila-sila Pancasila.

Peradilan nasional berdasarkan pada Pasal 24 dan Pasal 25 UUD 1945. untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dibentuk kekuasaan kehakiman yang merdeka. Dalam hal ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan peradilan lain.

2.6. Lembaga-Lembaga Peradilan

(9)

2. Peradilan Agama Merupakan peradilan agama islam, yang memeriksa dan memutuskan sengketa antara orang – orang yang beragama islam.

3. Peradilan Militer Peradilan yang mengadili anggota TNI baik angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan udara.

4. Peradilan Tata Usaha Negara Badan peradilan yang mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan administrasi pemeintah.

3

2.7. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan

Klasifikasi Lembaga PeradilanDalam UU no. 4 thn 2004, diuraikan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam empat lingkungan peradilan yaitu :

a. Peradilan umum, berwenang menyelesaikan perkara perdata dan perkara pidana.

b. Peradilan Agama, berwenang menyelesaikan perkara perdata dibidang tertentu atas permohonan orang yang beragama islam.

c. Peradilan militer, berwenang menyelesaikan perkara pidana militer/tentara. d. Peradilan Tata Usaha Negara, bew\rwenang menyelesaikan perkara tata

usaha Negara/administrasi Negara.

2.8.

Perbuatan Yang Sesuai Dengan Ketentuan Hukum

Sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum adalah sikap yang mentaatii semua hukum dan Norma yang berlaku.

 Contoh Perilaku yang sesuai dengan ketentuan hukum: a. Di Keluarga

- Mematuhi nasihat orangtua

- Melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan keluarga - Membersihkan rumah sesuai jadwal yang yelah ditetapkan

b. Di Sekolah - Menghormati Guru

- Mematuhi tata tertib sekolah

- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru - Tidak menyontek saat ulangan

(10)

- Ikut Melaksanakan ronda malam - Mengikuti kegiatan kerja bakti

- Mentaati peraturan (adat istiadat) yang berlaku di masyarakat d. Di Negara

- Turut sertamembela negara

- Mentaati hukum yang berlaku di Negara

4

BAB III

KESIMPULAN , SARAN DAN PENUTUP

Kesimpulan

Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Saran

Agar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan maka perlu adanya kesatuan sistem hukum yang memadai dalam masing-masing sistem dan adanya pengawasan independen yang berkualitas dan

berintegritas dalam rangka menciptakan kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri “Demi Keadilan Sosial berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

Penutup

Dengan demikian , mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan , saya mohon maaf kepada para pembaca terutama kepada guru Pembimbing dan teman – teman semua, apabila ada kesalahan penulisan kata dan

(11)

Sekian Terima Kasih

5

BAB IV

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia

http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/pengertian-peradilan.html

http://just-alfin.blogspot.com/2012/03/peranan-lembaga-lembaga-peradilan.html

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kinerja industri kue Bangkit dan Bolu di kota pekanbaru dilakukan dengan cara menghitung PCM (price cost margin) industri kue Bangkit dan

Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam penyusunan Karya Akhir ini.. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

Dimana saat ada gangguan pada BUS 8 yang pertama kali merespon adalah relai WTP & Office NEW 1 dengan men trigge r CB 9 untuk open sehingga gangguan bisa di lokalisir.

Hukum Tertulis adalah Hukum Hukum baru yang dicipatkan seiring dengan perkembangan budaya dan kehidupan masyarakat yang mengatur kehidupan masyrakat secara luas

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian

Dengan kondisi perbankan nasional dewasa ini yang cukup berkembang, namun pembinaan bank secara komprehensif khususnya kepada bank-bank penggerak sector Usaha Kecil dan

Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji dunnett pertambahan berat kering tajuk semai X.granatum pada berbagai konsentrasi salinitas. Anova dari Data Berat keringTajuk

Isu terbanyak hari ini adalah Korupsi Proyek KTP-el sebanyak enam berita.. Diikuti, isu Pengelompokkan Tarif Pelanggan Listrik sebanyak