• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Picture and Picture Siswa Kelas 4 SDN Plumbon 01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Picture and Picture Siswa Kelas 4 SDN Plumbon 01 "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Plumbon 01 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Plumbon 01. Peneliti memberikan soal IPS untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan dan membagikan angket untuk mengukur seberapa tinggi motivasi belajar IPS siswa.

Hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD N Plumbon 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS hanya 58%. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPS yaitu 62.

Dari hasil analisis data belajar pra siklus dijadikan sebagai salah satu contoh pembuktian rendahnya hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan menggunakan metode picture and picture dalam pembelajaran IPS .

(2)

peraga, sehingga pembelajaran kurang kondusif. Akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah dan motivasi belajar mereka pun kurang.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

(3)

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 07 April 2015 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.05 WIB.

a. Kegiatan Awal

Sebelum pelajaran dimulai guru menata ruangan (meja dan kursi). Hal itu dilakukan agar siswa lebih mudah menerima pelajaran dan tidak jenuh pada saat pelajaran berlangsung. Kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan absensi sekaligus perkenalan. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pancingan bahwa mesin jahit merupakan teknologi produksi. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan pengertian teknologi, teknologi produksi dan contohnya dengan berdemonstrasi dengan gambar. Setelah itu guru meminta siswa untuk menyebutkan beberapa contoh yang termasuk teknologi produksi. Siswa mengklasifikasikan contoh teknologi produksi dengan gambar. c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu tentang perkembangan teknologi komunikasi.

(4)

pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian observer akan diukur sejauh mana guru kelas mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran picture and picture. Apakah masuk kategori baik, cukup, atau kurang.

b. Pertemuan 2

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 April 2015 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.05 WIB. Pada pertemuan 2, siswa akan belajar tentang perkembangan teknologi komunikasi.

a. Kegiatan Awal

Ketika awal pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengadakan apersepsi dengan membuat brand game, dengan menyebutkan nama alat teknologi. Misal : telepon. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan mengajukan pertanyaan telepon dan handphone termasuk jenis alat teknologi apa?. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan lembar kerja siswa untuk kegiatan mengurutkan gambar dengan benar. Guru meminta siswa untuk memasang atau menempelkan gambar contoh teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini secara benar. Guru membimbing siswa yang kesulitan

c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.

(5)

pembelajaran picture and picture atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran picture and picture. Apakah masuk kategori baik, cukup, atau kurang.

c. Pertemuan 3

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 April 2015 jam pelajaran pertama, kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Pada pertemuan 3, siswa akan belajar tentang perkembangan teknologi transportasi dan akan diadakan tes tertulis untuk evaluasi siswa. Soal tes berisi 20 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan pengisian lembar angket motivasi belajar oleh siswa. Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “pada hari minggu ku turut ayah kekota (naik delman)” . Kemudian Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Kegiatan Inti

(6)

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir petemuan guru membagikan soal evaluasi dan angket untuk diisi oleh siswa. 4.1.2.3 Hasil Penelitian Siklus 1

4.1.2.3.1 Motivasi Belajar IPS Peserta Didik

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran picture and picture, peneliti membagikan angket motivasi belajar IPS peserta didik pada pertemuan 3 siklus I. Hasil dari angket motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Analisis Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Semester 2 Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Sangat tinggi > 116 6 31%

Tinggi 90 – 116 8 42%

Rendah 63 – 89 5 27%

Sangat rendah

36 – 62 0

Jumlah 19 100%

(7)

Dari Tabel 4.1 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Persentase Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 setelah dilaksanakan siklus I, motivasi belajar IPS siswa dapat terlihat bahwa bahwa 27% siswa memiliki motivasi rendah, 42% siswa memiliki motivasi belajar IPS yang tinggi dengan jumlah siswa 8 anak. 31% siswa memiliki motivasi belajar IPS sangat tinggi dengan jumlah siswa sebanyak 6 anak. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti, motivasi belajar IPS peserta didik dikatakan belum tercapai apabila 90% dari keseluruhan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, indikator kinerja untuk motivasi belajar belum tercapai.

4.1.2.3.2 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Plumbon 01

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan 3. Dilihat dari hasil belajar peserta didik pada kondisi awal, hasil belajar IPS siklus I mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dri hasil rekap nilai siswa pada saat prasiklus dan siklus I. Hasil belajar IPS yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan (siklus I) dari jumlah siswa sebanyak 19 siswa, jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=62) ada 11 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 8 siswa. setelah dilaksanakan siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 17 siswa dan yang belum

31%

42% 27%0%

Motivasi Belajar IPS Peserta

Didik Kelas IV SDN

PLUMBON 01 Siklus I

(8)

mencapai KKM ada 2 siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat pada tabel 4.2 berikut;

Tabel 4.2

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥62 17 89%

Belum tuntas < 62 2 11%

Jumlah 19 100

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 40

Rata-rata 74,7

(9)

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diubah ke dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Persentase Hasil Belajar IPS Siswa kelas IV SDN PLUMBON 01 Siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 setelah dilaksanakan siklus I, hasil belajar IPS siswa dapat terlihat bahwa 89% siswa sudah tuntas dan 11% belum tuntas.Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti, hasil belajar IPS peserta didik dikatakan belum tercapai apabila 90% dari keseluruhan siswa tuntas diatas KKM yaitu 62. Berdasarkan hasil siklus I, indikator kinerja untuk hasil belajar IPS belum tercapai.

4.1.2.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture

Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan metode picture and picture dalam mata pelajaran IPS tentang perkembangan teknologi pada siklus I. Observer menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran baik data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa.

Adapun hasil observasi guru dan siswa pada siklus I pada kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan pada tabel 4.3

89% 11%

HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS IV SDN PLUMBON 01

SIKLUS I

(10)

Hasil penilaian kegiatan guru dalam proses pembelajaran pada siklus I Siklus I Total Skor Presentase

Pertemuan 1 56 74%

Pertemuan 2 58 76%

Pertemuan 3 60 79%

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 yang diperoleh guru adalah 56 dari skor maksimum yaitu 76, dan presentase 74% dari nilai maksimum 100%, ini berarti dalam pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 56 termasuk ke dalam kategori Baik. Selama pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I masih ada catatan dari observer, yaitu:

1) Tujuan pembelajaran belum disampaikan.

2) Perhatikan alokasi waktu, jangan melebihi apa yang sudah direncanakan. 3) Tegur peserta didik yang kurang memperhatikan.

4) Perhatikan keseluruhan peserta didik, pantau perkembangan belajar mereka. Pertemuan kedua skor yang diperoleh adalah 58 dari jumlah maksimum 76, dan presentase 76% dari presentase maksimum 100%. Secara umum pertemuan kedua juga dapat dikatakan belum maksimal walaupun sudah mengalami peningkatan disbanding pertemuan pertama. Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 58 termasuk ke dalam kategori Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:

1) Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.

2) Sebaiknya setelah pembelajaran dilakukan refleksi.

(11)

Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 60 termasuk ke dalam kategori Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:

1) Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.

2) Sebaiknya setelah pembelajaran dilakukan refleksi.

Hasil penilaian kegiatan guru dalam proses pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Diagram batang hasil kegiatan guru siklus I

Dari rekapitulasi pada pertemuan 1, 2, dan 3 jumlah poin dari implementasi mengalami peningkatan dari 56, 58 menjadi 60 serta berada pada kategori Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer. Berdasarkan indikator keberhasilan proses yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu hasil observasi harus berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada catatan dari observer, maka dilihat dari masih adanya catatan dari observer menandakan bahwa indikator keberhasilan proses belum tercapai. Sehingga harus dilakukan observasi kembali sampai mencapai indikator keberhasilan proses yang ditetapkan.

54 55 56 57 58 59 60 61

pertemuan 1 pertemuan2 pertemuan 3

(12)

Selain kegiatan guru yang dinilai observer, kegiatan siswa juga dinilai. Hasil penilaian kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode picture and picture dapat dilihat dari tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Penilaian kegiatan siswa dalam proses pembelajaran siklus I

Pertemuan Jumlah skor Presentase

Pertemuan 1 55 72%

Pertemuan 2 59 78%

Pertemuan 3 63 83%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat dapat dilihat pada pertemuan pertama kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh skor 55 dari skor maksimum 76 dan presentase 72% dari 100%. Secara umum kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa kurang maksimal. Pada pertemuan pertama ini, masih ada catatan dari observer bahwa masih ada siswa yang bergurau, berbicara dengan teman sendiri, dan usil dengan teman sehingga pembelajarannya tidak nyaman dan ramai. Pada pertemuan kedua kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh skor 59 dari skor maksimum 76 dan presentase 78% dari 100%. Secara umum skor yang diperoleh mengalami peningkatan tetapi pembelajarannya masih belum maksimal. Pada pertemuan kedua ini, masih ada catatan dari observer bahwa siswa harus lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru, bukan hanya satu siswa saja yang menjawab, usahakan siswa yang menjawab itu bergantian supaya pembelajarannya lebih menarik.

(13)

Dari keterangan pada tabel 4.4 dapat dilihat pada gambar diagram batang 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram batang hasil kegiatan siswa siklus I

1.1.2.4 Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan menerapkan metode picture and picture. Selain itu digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang ditentukan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan metode pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPS kelas IV. Dari diskusi ini didapatkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran picture and picture, guru kelas mendapat pengalaman dan wawasan baru, bagi siswa pembelajaran dirasa lebih mudah diterima dan menyenangkan serta siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.

50 52 54 56 58 60 62 64

pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3

(14)

Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus I, motivasi belajar IPS siswa dapat terlihat bahwa bahwa 27% siswa memiliki motivasi rendah, 42% siswa memiliki motivasi belajar IPS yang tinggi dengan jumlah siswa 8 anak. 31% siswa memiliki motivasi belajar IPS sangat tinggi dengan jumlah siswa sebanyak 6 anak. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti, motivasi belajar IPS peserta didik dikatakan belum tercapai apabila 90% dari keseluruhan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, indikator kinerja untuk motivasi belajar belum tercapai.

Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode picture and picture sudah masuk dalam kategori baik. Akan tetapi masih ada beberapa catatan dari observer. Berdasarkan indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori sangat baik baik dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada siklus I belum tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I, sebanyak 89% siswa sudah tuntas belajar IPS dengan KKM 62 dan 11% siswa masih belum tuntas,. Dilihat dari hasil belajar pada pra siklus, siklus I telah mengalami peningkatan. Akan tetapi, hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 90% dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 62.

Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model picture and picture dalam kegiatan pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN PLUMBON 01 agar sesuai dengan indikator kinerja yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik. 2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.

3) Guru sudah bisa menguasai kelas.

(15)

b. Kekurangan

1) Masih ada peserta didik yang belum bekerjasama dalam kelompok secara optimal.

2) Alokasi waktu kurang diperhatikan.

3) Belum dilakukan refleksi pada akhir pembelajaran. Penyelesaian

1) Guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar peserta didik senantiasa bekerjasama membantu kelompoknya.

2) Ada pemotongan alokasi waktu untuk beberapa kegiatan pembelajaran. 4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Setelah diperoleh informasi pada tahap siklus pertama, maka dilakukan perbaikan dan pemantapan pada siklus kedua, serta diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi yang akan disajikan dan alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pad siklus kedua, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya yaitu:

1. Membuat RPP

2. Membuat lembar observasi 4.1.3.2Pelaksanaan Tindakan A. Pertemuan 1

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 April 2015 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.05 WIB.

a. Kegiatan Awal

(16)

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai masalah sosial, contohnya dengan berdemonstrasi dengan gambar. Setelah itu guru menjelaskan gambar kegiatan yang termasuk masalah sosial. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Siswa mengurutkan gambar masalah sosial sesuai alat peraga.

c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu tentang ciri-ciri masalah sosial dilingkungan setempat.

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas, apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran picture and picture atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian observer akan diukur sejauh mana guru kelas mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran picture and picture. Apakah masuk kategori baik, cukup, atau kurang.

B. Pertemuan 2

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2015 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.05 WIB. Pada pertemuan 2, siswa akan belajar tentang masalah sosial dilingkungan setempat.

a. Kegiatan Awal

(17)

bahwa pencemaran air dan udara merupakan ciri-ciri masalah sosial yang sama atau berbeda?. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan lembar kerja siswa untuk kegiatan mengurutkan gambar dengan benar. Guru meminta siswa untuk memasang atau menempelkan gambar ciri-ciri masalah sosial secara benar. Guru membimbing siswa yang kesulitan

c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas, (apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran picture and picture atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran picture and picture. Apakah masuk kategori baik, cukup, atau kurang.

C. Pertemuan 3

(18)

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan membuat brand game penjambretan dan perampokan. Guru bertanya kepada siswa apakah penjambretan dan perampokan merupakan masalah sosial?. Kemudian Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b) Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa (kelompok seperti pada pertemuan kedua). Kemudian guru membagi gambar dan lembar kerja untuk diisi pada kegiatan mengurutkan gambar. Siswa diminta untuk menempelkan gambar sesuai dengan contoh masalah sosial dilingkungan setempat. Guru membimbing siswa yang masih kesulitan dalam melakukan mengurutkan gambar. Kemudian salah satu siswa perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok yang dicatat pada lembar kerja.

c) Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir petemuan guru membagikan soal evaluasi dan angket untuk diisi oleh siswa. 4.1.3.4 Hasil Penelitian Siklus II

4.1.3.4.1 Motivasi Belajar IPS Peserta Didik

(19)

Hasil dari angket motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN PLUMBON 01dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Analisis Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Semester 2 Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Sangat tinggi > 116 11 58%

Tinggi 90 – 116 8 42%

Rendah 63 – 89 - -

Sangat rendah 36 – 62 0

Jumlah 19 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPS siswa kelas IV setelah dilaksanakan siklus I menunjukkan bahwa 42% siswa memiliki motivasi belajar IPS yang tinggi dengan jumlah siswa 11 anak. 58% siswa memiliki motivasi belajar IPS sangat tinggi dengan jumlah siswa sebanyak 8 anak.

Dari Tabel 4.5 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.5

Grafik Persentase Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Siklus II

Berdasarkan gambar 4.5 setelah dilaksanakan siklus II, motivasi belajar IPS siswa dapat terlihat bahwa 58% siswa memiliki motivasi belajar IPS yang tinggi, 42% siswa memiliki motivasi belajar IPS yang sangat tinggi. Berdasarkan indikator

42% 58%

0% 0%

Motivasi Belajar IPS

Peserta Didik Kelas IV SDN

PLUMBON 01 Siklus 2

(20)

kinerja yang telah ditetapkan peneliti, motivasi belajar IPS peserta didik dikatakan tercapai apabila 90% dari keseluruhan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, indikator kinerja untuk motivasi belajar telah tercapai.

4.1.3.4.2 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Plumbon 01

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pertemuan 3. Dilihat dari hasil belajar peserta didik pada kondisi awal, hasil belajar IPS siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dri hasil rekap nilai siswa pada saat prasiklus dan siklus I. Hasil belajar IPS yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan (siklus II) dari jumlah siswa sebanyak 19 siswa, jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=62) ada 8 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 11 siswa. setelah dilaksanakan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 18 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 1 siswa.

Hasil belajar siswa pada siklus II dapat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01 Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥62 18 95%

Belum tuntas < 62 1 5%

Jumlah 19 100

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Rata-rata 78,68

(21)

tuntas ada 1 siswa dengan persentase 5% dari sebelumnya ada 2 siswa yang belum tuntas.

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diubah ke dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.6

Grafik Persentase Hasil Belajar IPS Siswa kelas IV SDN Plumbon 01 Siklus II

Berdasarkan gambar 4.6 setelah dilaksanakan siklus II, hasil belajar IPS siswa dapat terlihat bahwa 95% siswa sudah tuntas dan 5% belum tuntas.Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti, hasil belajar IPS peserta didik dikatakan belum tercapai apabila 90% dari keseluruhan siswa tuntas diatas KKM yaitu 62. Berdasarkan hasil siklus II, indikator kinerja untuk hasil belajar IPS telah tercapai.

4.1.3.4.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture

Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan metode picture and picture dalam mata pelajaran IPS tentang masalah sosial pada siklus II. Observer menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran baik data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa.

95% 5%

Presentase Hasil Belajar

IPS

(22)

Adapun hasil observasi guru dan siswa pada siklus II pada kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan pada tabel 4.7

Hasil penilaian kegiatan guru dalam proses pembelajaran pada siklus II Siklus II Total Skor Presentase

Pertemuan 1 60 79%

Pertemuan 2 64 84%

Pertemuan 3 67 88%

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 yang diperoleh guru adalah 60 dari skor maksimum yaitu 76, dan presentase 79% dari nilai maksimum 100%, ini berarti dalam pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 60 termasuk ke dalam kategori Baik.

Selama pembelajaran pada pertemuan 1 siklus II masih ada catatan dari observer, yaitu:

1. Kurang memotivasi siswa untuk mengawali pembelajaran. 2. Belum mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

3. Perhatikan keseluruhan peserta didik, pantau perkembangan belajar mereka. Pertemuan kedua skor yang diperoleh adalah 64 dari jumlah maksimum 76, dan presentase 84% dari presentase maksimum 100%. Secara umum pertemuan kedua juga dapat dikatakan belum maksimal walaupun sudah mengalami peningkatan dibanding pertemuan pertama. Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 64 termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:

1. Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.

(23)

Hasil penilaian kegiatan guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7

Diagram batang hasil kegiatan guru siklus I

Dari rekapitulasi pada pertemuan 1 dan 2, jumlah poin dari implementasi mengalami peningkatan dari 60 menjadi 64 serta berada pada kategori Baik dan Sangat Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer. Sedangkan pada pertemuan yang ke 3 jumlah poin dari implementasi 67 dan sudah tidak ada catatan dari observer. Berdasarkan indikator keberhasilan proses yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu hasil observasi harus berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada catatan dari observer, maka dilihat dari masih adanya catatan dari observer menandakan bahwa indikator keberhasilan proses telah tercapai. Selain kegiatan guru yang dinilai observer, kegiatan siswa juga dinilai. Hasil penilaian kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode picture and picture dapat dilihat dari tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Penilaian kegiatan siswa dalam proses pembelajaran siklus II

Pertemuan Jumlah skor Presentase

Pertemuan 1 65 85%

Pertemuan 2 71 93%

Pertemuan 3 76 100%

56 58 60 62 64 66 68

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

(24)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat dapat dilihat pada pertemuan pertama kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh skor 65 dari skor maksimum 76 dan presentase 85% dari 100%. Pada pertemuan pertama ini, masih ada catatan dari observer bahwa masih ada siswa yang bergurau, berbicara dengan teman sendiri, dan usil dengan teman sehingga pembelajarannya tidak nyaman dan ramai.

Pada pertemuan kedua kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh skor 71 dari skor maksimum 76 dan presentase 93% dari 100%. Pada pertemuan kedua ini, masih ada catatan dari observer bahwa siswa sudah lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru.

Pada pertemuan ketiga kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh skor maksimal 76 dari skor maksimum 76 dan presentase 100% dari 100%. Pada pertemuan ketiga ini, masih ada catatan dari observer bahwa banyak siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru.

Dari keterangan pada tabel 4.8 dapat dilihat pada gambar diagram batang 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8

Diagram batang hasil kegiatan siswa siklus II

55 60 65 70 75 80

pertemuan 1 pertemuan 2 Category 3

Hasil Kegiatan Siswa Siklus II

(25)

4.1.3.5 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II dan III maka diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPS kelas IV. Dari diskusi ini didapatkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran picture and picture, kegiatan pembelajaran dirasa lebih menarik dan menyenangkan, peserta didik mampu berlatih untuk bekerjasama dan menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di depan kelas ataupun dalam mengemukakan pendapat.

Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus II, didapatkan hasil sebanyak 42% peserta didik memiliki motivasi belajar IPS tinggi dan 58% peserta didik memiliki motivasi belajar IPS sangat tinggi. Hasil angket motivasi peserta didik pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan yaitu 90% dari jumlah peserta didik memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi dan sangat tinggi, berarti pada siklus II indikator keberhasilan motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01 telah tercapai.

Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model picture and picture sudah masuk dalam kategori sangat baik. Sudah tidak ada lagi catatan dari observer. Berdasarkan indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada siklus II telah tercapai.

(26)

Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik. 2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.

3) Guru sudah bisa menguasai kelas. 4) Pemanfaatan alokasi waktu sudah baik.

5) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

6) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik, kerjasama antar peserta didik meningkat.

7) Peserta didik lebih berani untuk tampil dan mengemukakan pendapat. 8) Peserta didik lebih bersemangat untuk belajar karena melakukan percobaan

sendiri dan praktikum sendiri untuk menemukan jawaban/membuat sesuatu.

Hasil berbandingan observasi pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Analisis Komparatif Observasi Siklus I dan Siklus II Siklus/Pertemuan Jumlah

Poin

(27)

kategori Baik, dan pada pertemuan 3 meningkat menjadi 60 poin dalam kategori Baik. Pada pertemuan 1 siklus II masih tetap 60 poin dalam kategori Baik, Pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan kembali dari 60 poin menjadi 64 poin dalam kategori Sangat Baik. Pada siklus I pertemuan 3 menjadi 67 poin dalam kategori Sangat Baik Pada siklus II pertemuan 1 dan 2 juga masih ada catatan dari observer, dan pada siklus II pertemuan 3 sudah tidak ada lagi catatan dari observer.

Hasil perbandingan observasi siklus I dan siklus II dari tabel 4.9 dapat diubah

dalam grafik batang sebagai berikut:

Gambar 4.9

Grafik Komparatif Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Plumbon 01

Berdasarkan grafik batang pada Gambar 4.6 terlihat hasil observasi mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, kategori implementasi juga sudah termasuk dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 3 siklus II juga sudah tidak ada lagi catatan dari observer. Dengan demikian, indikator keberhasilan yang dibuat oleh peneliti yaitu hasil observasi berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada lagi catatan dari observer telah tercapai. Guru sudah berhasil menerapkan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN

50 52 54 56 58 60 62 64 66 68

(28)

Plumbon 01 semester II dalam materi Perkembangan Teknologi dan Masalah Sosial.

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Motivasi Belajar IPS

Berikut ini tabel hasil rekapitulasi motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01Semester II pada siklus I dan II. Perbandingan hasil motivasi belajar IPS peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Analisis Komparatif Motivasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDN Plumbon 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Kriteria

(29)

Hasil rekapitulasi motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01 dapat juga dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.10

Grafik Komparatif Peningkatan Motivasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDN Plumb0n 01

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Berdasarkan hasil analisis data rekapitulasi motivasi belajat IPS peserta didik pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.10. Terlihat bahwa motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01 mengalami peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV di SDN Plumbon 01 Semester II Tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 4 6 8 10 12

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Peningkatan Motivasi Belajar IPS Peserta

Didik

(30)

4.2.2 Hasil Belajar IPS

Analisis data dari hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Plumbon 01 pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas IV pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDN Plumbon 01Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015

Kriteria

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Berdasarkan kriteria pada tabel 4.11 di atas, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a.Klasifikasi tuntas artinya hasil belajar peserta didik ≥nilai KKM (62). b.Klasifikasi tidak tuntas artinya hasil belajar peserta didik < nilai KKM (62).

(31)

Hasil belajar IPS peserta didik meningkat dalam setiap siklus. Data tabel 4.11 di atas dapat dilihat pada grafik linear berikut:

Gambar 4.11

Grafik Komparatif Linear Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDN Plumbon 01 Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

Pada tabel 4.11 dan gambar grafik linear 4.11 menunjukkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran picture and picture pada kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Plumbon 01 Semester II tahun pelajaran 2014/2015, hasil belajar IPS peserta didik mengalami peningkatan dalam hal ketuntasan hasil belajar. Pada setiap siklus, jumlah peserta didik yang mencapai KKM semakin bertambah dan jumlah peserta didik yang masih di bawah KKM semakin berkurang.

0 10 20

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Ketuntasan Hasil

Belajar IPS Peserta Didik Kelas

IV SDN Plumbon 01

(32)

4.3 Pembahasan Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Plumbon 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ditemukan bahwa motivasi belajar dan hasil belajar IPS peserta didik masih rendah, hal ini disebabkan guru kelas mendominasi proses pembelajaran dengan metode ceramah, peserta didik kurang memahami konsep ketika pembelajaran berlangsung. Sarana dan alat peraga untuk menyampaikan pembelajaran kurang memadai bahkan rusak sehingga tidak mendukung proses pembelajaran. Peserta didik hanya mempelajari IPS dengan menghapal materi tanpa melakukan praktik atau percobaan langsung. Mereka tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya sehingga motivasi belajar IPS rendah. Peserta didik menjadi malas untuk berpikir secara mandiri sehingga hasil belajar yang dicapai rendah.. Peserta didik yang memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 11 siswa dengan persentase 58%, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa dengan persentase 42%. Nilai tertinggi yang diperoleh sebelum tindakan adalah 100 dan nilai terendah adalah 40.

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS peserta didik didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II sebagai berikut:

a. Siklus I

Pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model picture and picture meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik yang dapat dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik dengan 17 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM (KKM=62) dan 2 peserta didik masih di bawah KKM. Dengan rata-rata kelas 74,7 dan nilai tertinggi 100 serta nilai terendah 40. Selain itu, berdasarkan angket motivasi belajar IPS didapat 5 orang peserta didik memiliki motivasi belajar sangat rendah, 8 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 6 peserta didik memiliki motivasi belajar sangat tinggi.

b. Siklus II

(33)

didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Rata-rata kelas meningkat menjadi 78,68 nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Selain itu setelah diberikan angket motivasi, menunjukkan bahwa motivasi belajar IPS peserta didik juga meningkat. Sebanyak 8 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan 11 peserta didik memiliki motivasi belajar IPS sangat tinggi.

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPS peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Sedangkan hasil belajar IPS peserta didik juga mengalami peningkatan dari setiap siklus. Pada siklus I, 12 peserta didik telah tuntas KKM dan 15 peserta didik belum tuntas KKM. Rata-rata kelas adalah 61,5. Sedangkan hasil motivasi belajar IPS peserta didik, 5 orang peserta didik memiliki motivasi belajar rendah, 8 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 6 peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi. Pada siklus II, 18 peserta didik telah tuntas KKM dan 1 peserta didik belum tuntas KKM. Rata-rata kelas meningkat menjadi 78,4.

Gambar

gambar dan lembar kerja untuk diisi pada kegiatan mengurutkan gambar. Siswa
Tabel 4.1 Analisis Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN PLUMBON 01
Gambar 4.1 Grafik Persentase Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas IV
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Kertas soalan ini mengandungi 3 halaman bercetak dan 1 halaman tidak bercetak Disediakan oleh, Disemak oleh, Disahkan oleh,.. (ROOSEZAH BT SABRI) (MOHD HIDI

[r]

Dalam erti kata lain, pendekatan Pakatan Rakyat adalah berdasarkan kepada analisa dari aspek kelemahan kerajaan manakala Belanjawan Negara bersandarkan kepada

Mahasiswa semester 1 Teknik Informatika dapat menerapkan cara penulisan suatu proposisi atau pernyataan ke dalam ekspresi logika dengan simbol logika ataupun dengan

Article 76A- State power to

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Fungsi jaminan secara yuridis adalah sarana perlindungan bagi keamanan kreditur, yaitu kepastian akan pelunasan hutang debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh