• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPT WBC Padi Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPT WBC Padi Tahun 2015"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI

OPT PENTING TANAMAN PADI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH BADAN PELAKSANA PENYUUHAN PERTANIAN

(2)

TANTANGAN

TANTANGAN

KE DEPAN

(3)

PENGAMANAN PRODUKSI DARI

PENGAMANAN PRODUKSI DARI

GANGGUAN OPT DAN DAMPAK

GANGGUAN OPT DAN DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM (DPI)

PERUBAHAN IKLIM (DPI)

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN

PERIKANAN DAN KEHUTANAN

(4)

APA YANG

HARUS KITA

(5)

PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN

PANGAN DENGAN CARA :

1. Peningkatan produktivitas

2. Perluasan areal tanam,

3. Pengamanan produksi

4. Pemberdayaan kelembagaan

pertanian dan dukungan

(6)

PENGAMANAN PRODUKSI

PENGAMANAN PRODUKSI

Amankan luas tanam

Amankan luas tanam

Maksimalkan panen

Maksimalkan panen

(7)

Rencana Aksi

Rencana Aksi

Minimalkan OPT, DPI

Minimalkan OPT, DPI

dengan pengawalan

dengan pengawalan

(8)

FAKTOR PEMBATAS KENAIKAN

FAKTOR PEMBATAS KENAIKAN

PRODUKSI ANTARA LAIN :

PRODUKSI ANTARA LAIN :

DAMPAK PERUBAHAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM (DPI)

IKLIM (DPI)

ORGANISME PENGGANGGU ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT)

(9)

Komoditas

Komoditas Jenis OPTJenis OPT

1.

1. PadiPadi Tikus, wbc, pbp, kresek, blas, tungro, belalang, Tikus, wbc, pbp, kresek, blas, tungro, belalang, keong mas, dll

keong mas, dll

2. Jagung

2. Jagung lalat bibit, bulai, penggerek tongkol, tikuslalat bibit, bulai, penggerek tongkol, tikus 3. Kedelai

3. Kedelai ulat grayak, tikus, lalat kacang, penggerek polong, ulat grayak, tikus, lalat kacang, penggerek polong, ulat jengkal

ulat jengkal

4. Kacang Tanah

4. Kacang Tanah ulat grayak, kutu kebul, karat daun, bercak daun, ulat grayak, kutu kebul, karat daun, bercak daun, sapu setan

sapu setan

5. Kacang hijau

5. Kacang hijau ulat grayak, penggerek polong, bercak daun, karatulat grayak, penggerek polong, bercak daun, karat

6. Ubi Kayu

6. Ubi Kayu tungau merah, kutu kebul, lundi/urettungau merah, kutu kebul, lundi/uret 7. Ubi Jalar

7. Ubi Jalar Cylas formicarius, Cylas formicarius, pengorok daunpengorok daun

OPT Utama

(10)

Luas Serangan OPT Utama Tanaman Padi

Luas Serangan OPT Utama Tanaman Padi

di Provinsi Lampung (ha)

di Provinsi Lampung (ha)

5 Tahun Terakhir

5 Tahun Terakhir

Jenis OPT

Jenis OPT 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

Utama Wereng Batang

(11)

Luas Serangan OPT Utama Tanaman Jagung

Luas Serangan OPT Utama Tanaman Jagung

Di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir

Di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir

Jenis OPT

Jenis OPT 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010 Utama

(12)

Luas

Luas

Bencana Alam

Bencana Alam

Tanaman Padi

Tanaman Padi

dan Jagung di

dan Jagung di

Provinsi Lampung (ha)

Provinsi Lampung (ha)

5 Tahun Terakhir

5 Tahun Terakhir

Jenis Tanaman /

Jenis Tanaman / 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

Komoditas

Komoditas TT PP TT PP TT PP TT PP TT PP

PADI

PADI                              

Kekeringan

Kekeringan 19.7719.7777 2.3612.3614.5114.511 736736 24.3124.3188 2.1522.1523.5493.549 112112 33 00

Banjir

Banjir 5.9655.965 704704 2.9762.976 472472 28.8028.8055 9.6049.6049.0629.0623.6343.63435.8235.8288 13.3313.3366

JAGUNG

JAGUNG                              

Kekeringan

Kekeringan 15.6415.6433 4.6544.6548.0148.014 229229 28.8728.8788 598598 3.0583.058 00 00 00

Banjir

Banjir 9494 1616 2.4502.450 554554 5.9585.9582.3422.3421.1421.142 620620 2.2862.286 929929

Jumlah

(13)

OPT yang perlu mendapat

OPT yang perlu mendapat

perhatian khusus :

perhatian khusus :

Wereng Batang Coklat

(14)

Hama laten

Hama laten

Salah satu organisme pengganggu tumbuhan

Salah satu organisme pengganggu tumbuhan

(OPT) utama pada tan

(OPT) utama pada tan

aman

aman

padi

padi

Menyerang setiap stadia tan

Menyerang setiap stadia tan

aman

aman

padi mulai

padi mulai

persemaian sampai menjelang panen

persemaian sampai menjelang panen

Mempunyai dua fungsi yang merusak sebagai

Mempunyai dua fungsi yang merusak sebagai

hama dan sebagai vektor (pembawa) penyakit

hama dan sebagai vektor (pembawa) penyakit

virus

virus

Ada di semua negara penghasil padi

Ada di semua negara penghasil padi

Dapat hidup pada rerumputan atau gulma

Dapat hidup pada rerumputan atau gulma

sebagai inang

sebagai inang

WERENG BATANG COKLAT

Nilaparvata lugens

(15)

KARAKTERISTIK WBC

KARAKTERISTIK WBC

Merupakan hama exotic/exclusif/executive

Merupakan hama exotic/exclusif/executive

Menimbulkan dampak

Menimbulkan dampak

sosial/ekonomi/politis

sosial/ekonomi/politis

yang sangat besar

yang sangat besar

Mempunyai genetik

Mempunyai genetik

p

p

lastisitas yang tinggi

lastisitas yang tinggi

Merupakan hama laten

Merupakan hama laten

Dapat melemahkan kerja insektisida

Dapat melemahkan kerja insektisida

(16)

Sangat dipengaruhi kondisi lingkungan cuaca,

Sangat dipengaruhi kondisi lingkungan cuaca,

ketahanan varietas, pola tanam, keberadaan musuh

ketahanan varietas, pola tanam, keberadaan musuh

alami, penggunaan pestisida kurang bijaksana

alami, penggunaan pestisida kurang bijaksana

Musim kemarau yang basah (keragaman hujan pada

Musim kemarau yang basah (keragaman hujan pada

MK)

MK)

Dominasi suatu varietas tahan dalam jangka lama

Dominasi suatu varietas tahan dalam jangka lama

(ledakan biotipe 1 karena penanaman VUTW-1,

(ledakan biotipe 1 karena penanaman VUTW-1,

biotipe 2 penanaman VUTW-2)

biotipe 2 penanaman VUTW-2)

Pola tanam padi-padi-padi (faktor ketersediaan air)

Pola tanam padi-padi-padi (faktor ketersediaan air)

Penggunaan pestisida tidak memenuhi kaidah 6 tepat

Penggunaan pestisida tidak memenuhi kaidah 6 tepat

(tepat jenis, sasaran, waktu, dosis, cara dan tempat)

(tepat jenis, sasaran, waktu, dosis, cara dan tempat)

Faktor Pendukung Terjadinya Serangan

(17)

MENGGELORAKAN PHT

MENGGELORAKAN PHT

Sebagai amanat UU No. 12 Tahun

1992 tentang sistem budidaya

tanaman, pengendalian OPT

dilakukan dengan sistem PHT.

PHT diterapkan secara benar dan

(18)

Unsur-Unsur PHT dalam Pengendalian OPT

Unsur-Unsur PHT dalam Pengendalian OPT

Musuh alami Pola

tanam

Insektisida secara bijaksana

Pengamatan teratur Populasi

(19)

SISTEM PENGAMBILAN

SISTEM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PERLINDUNGAN

KEPUTUSAN PERLINDUNGAN

TANAMAN

TANAMAN

Peramalan Peringatan Dini

Ekosistem Pertanian Pengambilan

Keputusan

Operasional Pengendalian

(20)

Pengendalian OPT

Pengendalian OPT

Penerapan Kebijakan Perlindungan Tanaman Pangan

Pengelolaan Ekosistem

Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami

Pengamatan Intensif

(21)

Pengelolaan Ekosistem

Pengelolaan Ekosistem

Pemilihan varietas tahan dan toleran

Penanaman benih sehat, unggul dan bermutu

Pengaturan jarak tanam/sistem legowo

(22)

Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami

Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami

dengan cara :

dengan cara :

Selektif dalam aplikasi pestisida

Penanaman varietas toleran

Penggunaan pestisida ramah lingkungan

(23)

Penerapan sistem early warning system (EWS)

Pengamatan secara teratur dan berkelanjutan

Penetapan saat yang tepat untuk pengendalian

(24)

Penggunaan Pestisida

Penggunaan Pestisida

Selektif (insektistatik untuk stadia

nimfa, racun kontak untuk dewasa)

Analisis ekosistem

(25)

KEGIATAN DI TINGKAT

LAPANGAN DALAM UPAYA

(26)

Model Dasar

Pengembangan SLPTT

Pemberdayaan melalui KELOMPOK TANI

• Usaha tani ramah lingkungan dan

berkelanjutan, produk yang aman

Pengamanan produksi OPT Spesifik lokasi

• Pelestarian teknologi kearifan lokal

• Produksi tinggi

PASAR

GLOBAL

(27)

Meningkatkan kemampuan petani

dan petugas dalam melakukan

adaptasi dari dampak perubahan

iklim

SDA dpt

dimanfaatkan

scr maksimal

SLI

Petani mampu mengelola lahan

secara optimal sesuai pola iklim di

wilayahnya

Kehilangan hasil dapat diminimalkan

Daya dukung sumber daya alam

(SDA) dalam penyediaan air untuk

keperluan usaha tani meningkat

(28)

Memobilisasi & memotivasi

petani untuk melakukan

gerakan pengendalian

• Kesadaran petani meningkat

Petani lebih peduli terhadap kebersamaan

• Pemberdayaan kelompok tani/RPH

• Sosialisasi penerapan teknologi

pengendalian

OPT

terkendali

Gerakan

(29)
(30)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN TANAMAN

DALAM PENGAMANAN PRODUKSI

DI LAMPUNG BARAT

TAHUN 2011

Jenis Kegiatan No Kecamatan Desa/Pekon Jumlah unit Keterangan

SL-PHT Padi 1 Pesisir Selatan Tanjung Raya 1 (satu) Gadu 2011

  2 KebunTebu Tugu Mulya 1 (satu) Gadu 2011

SL-I 1 Pesisir Tengah Pasar Krui 1 (satu) Gadu 2011 Pengawalan Tanaman

Pangan      

(31)

PENGAMANAN

Balai Proteksi (UPTD)Balai Proteksi (UPTD)

OPT (Hama, Penyakit) dan DPI (Banjir,

Kekeringan)

PENGAWALA

N

SLPHT didekatkan/diimpitkan SLPTT (APBN, APBD, Kemitraan, Swadaya dll)

Pengamatan tetap/keliling

OPT : Bantuan teknologi, bahan pengendali OPT, pestisida/ agen hayati

DPI : - Bantuan benih CBN untuk tanaman puso banjir dan

kekeringan

- CP/CL

(32)

Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/

Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/

Kota) merupakan ujung tombak gerakan

Kota) merupakan ujung tombak gerakan

pengendalian OPT termasuk WBC

pengendalian OPT termasuk WBC

Pusat dan Propinsi merupakan fasilitator

Pusat dan Propinsi merupakan fasilitator

dan dinamisator dalam pelaksanaan

dan dinamisator dalam pelaksanaan

kegiatan

kegiatan

Kegiatan pengamanan produksi terfokus

Kegiatan pengamanan produksi terfokus

di kabupaten

di kabupaten

KOORDINASI PUSAT DAN

KOORDINASI PUSAT DAN

DAERAH

(33)

33

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

POS PELAYANAN AGENS HAYATI DINAS KECAMATAN

YG MEMBIDANGI PERT.

PPL FASILITATORPOPT/

KOORDINATOR

PETANI PENGAMAT / PEMANDU

MEKANISME OPERASIONAL PENGENDALIAN OPT

(34)

PUSAT KOMANDO GERAKAN PENGENDALIAN OPT

KABUPATEN PHP/LAHLAB.

KAB

KEC

DESA

POS PELAYANAN AGENS HAYATI DINAS KECAMATAN

YG MEMBIDANGI PERT.

PPL FASILITATORPOPT/

KOORDINATOR PENGAMAT RPH

BRIGADE PROTEKSI TAN.

PETANI PENGAMAT / PEMANDU Pusat program

pengendalian

Pelaksana pengendalian

Pelaporan

(35)

POSKO GERAKAN PENGENDALIAN OPT

POSKO GERAKAN PENGENDALIAN OPT

(WERENG BATANG COKLAT DAN TIKUS)

(WERENG BATANG COKLAT DAN TIKUS)

KA BADAN LITBANG, KA BADAN SDM

BPTPH,

LAB PENGAMATAN

KOORDINATOR PHP

DINAS PERTANIAN PROVINSI

GUBERNUR POSKO II (PROVINSI)

DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

BUPATI/WALIKOTA POSKO III (KAB/KOTA)

CAMAT

POSKO IV KECAMATAN

PPL

KETUA KELOMPOK TANI (POSKO VI) LAHAN PERTANAMAN

KEPALA DESA POSKO V KECAMATAN DIRJEN TANAMAN PANGAN

POSKO I (PUSAT)

PHP KCD BIPP

BRIGADE PROTEKSI TANAMAN

(36)

1.

1.

Swasembada pangan berkelanjutan perlu

Swasembada pangan berkelanjutan perlu

dipertahankan sebagai citra suatu bangsa

dipertahankan sebagai citra suatu bangsa

2.

2.

OPT masih menjadi kendala dalam pencapaian

OPT masih menjadi kendala dalam pencapaian

sasaran produksi

sasaran produksi

3.

3.

OPT utama masih menjadi prioritas untuk

OPT utama masih menjadi prioritas untuk

dikendalikan sehingga sasaran produksi tidak

dikendalikan sehingga sasaran produksi tidak

terganggu

terganggu

4.

4.

WBC menjadi prioritas utama untuk ditanggulangi

WBC menjadi prioritas utama untuk ditanggulangi

karena serangan sudah terjadi peningkatan di sentra

karena serangan sudah terjadi peningkatan di sentra

produksi

produksi

PENUTUP

(37)

Lanjutan …..

Lanjutan …..

5.

5.

Teknologi yang harus diterapkan adalah

Teknologi yang harus diterapkan adalah

teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

sesuai dengan amanat UU No. 12 Tahun 1992

sesuai dengan amanat UU No. 12 Tahun 1992

6.

6.

Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi,

Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi,

Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan untuk

Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan untuk

meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh

meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh

OPT

OPT

7.

7.

Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai komando

Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai komando

dalam pelaksanaan pengendalian sesuai

dalam pelaksanaan pengendalian sesuai

dengan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria

dengan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria

(38)
(39)

Wassalammu’alaikum. Wr.wb

Wassalammu’alaikum. Wr.wb

Referensi

Dokumen terkait