• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1. Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4.1.1. Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pring"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

48

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan setiap siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta refleksi. Pada bab ini juga akan dibahas tentang hasil analisis dan pembahasan yang akan dijelaskan dalam uraian berikut ini:

4.1. Deskripsi Siklus I

4.1.1.Rencana Tindakan

Dalam rencana tindakan pembelajaran siklus I dirancang dengan 2 kali pertemuan yang menggunakan tahapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan pertemuan kedua pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Berikut ini akan disajikan tahap perencanaan yang dilakukan peneliti.

Pertemuan I dilakukan setelah peneliti memperoleh informasi pada tahap observasi. Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan pada standar kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya yang terdiri dari 2 pertemuan. Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2015 dan 17 Februari 2015.

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran matematika pada materi menjelaskan arti pecahan dan urutannya, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas atau kolaboratornya untuk mengidentifikasi dan menemukan permasalahan pembelajaran matematika yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Kemudian peneliti menuliskan rencana perbaikan tersebut dalam bentuk rencana pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).

(2)

4.1.2.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada tiap pertemuan dilakukan observasi oleh observer yaitu guru kelas IV.

Hasil pelaksanaan siklus I secara garis besar dapat dilihat pada tabel 15 yang kemudian akan diuraikan secara rinci pada masing-masing pertemuan.

Tabel 15

Hasil observasi siklus I

No Aspek yang diamati Siklus I

I II 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √ 2. Berdoa, absensi, mengecek kelengkapan siswa √ √

3. Memeriksa Kesiapan siswa - √

4. Melakukan kegiatan apersepsi √ √

5. Memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi √ -6. Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang

materi yang akan dibahas

√ √

7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran - √ 8. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai RPP √ √

9. Penguasaan materi pembelajaran √ √

10. Menunjukkan penguasaan materi Pecahan √ √ 11. Menyampaikan materi dengan jelas, runtut, dan sesuai

dengan karakteristik siswa

- √

12. Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran √ √ 13. Membentuk siswa dalam kelompok kecil √ √ 14. Membantu menetapkan siswa dalam kelompok √ √ 15. Membagi nomor kepala kepada setiap siswa dalam

setiap kelompok

√ √

16. Mengajukan pertanyaan berupa LKS √ √

17. Membimbing diskusi kelompok kecil √ √

18. Memanggil siswa dengan nomor tertentu √ √ 19. Menyuruh siswa yang nomornya dipanggil untuk

mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi

√ √

20. Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk berpendapat

- √

21. Membahas jawaban siswa bersama siswa yang lain √ - 22. Memberi skor pada kelompok yang menjawab dengan

benar

√ √

23. Mengulas materi hingga semua pertanyaan terjawab dengan baik

(3)

24. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami √ √ 25. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang

berhasil memperoleh skor tertinggi

√ √

26. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum berhasil - -27. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari

√ √

28. Memberikan soal evaluasi kepada siswa √ √

Jumlah 23 25

1. Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, 14 Februari 2015, dimulai pada pukul 07.00-08.20, siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 38 siswa. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai membandingkan pecahan. Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab pada siswa tentang arti pecahan dengan menggunakan gambar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kemudian pada kegiatan inti siswa menyimak penjelasan dari guru tentang membandingkan pecahan. Guru bertanya jawab dengan menggunakan alat peraga gambar pecahan. Kemudian guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok sesuai dengan jumlah kelompoknya. Selanjutnya siswa menerima pertanyaan berupa Lembar Kerja Siswa. Dalam kelompok siswa berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya.

(4)

yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

Kemudian kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memeberitahu tentang pertemuan selanjutnya.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan lembar observasi, presentase langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan I yang sesuai dengan sintaks mencapai 82,14 % atau sebanyak 23 pernyataan dari 28 pernyataan sesuai dengan langkah-langkah yang harusnya dilakukan. Adapun kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru kurang runtut dalam pemberian materi dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang mempresentasikan didepan kelas. Dan siswa saat berdiskusi tidak semua aktif.

2. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2015, dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu pada jam ke-4 dengan jumlah siswa yaitu 38 siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah membahas tentang mengurutkan pecahan.

Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapakan salam, mengkondisikan kelas, melakukan komunikasi tentang kehadiran dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu membandingkan pecahan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(5)

membentuk siswa menjadi 8 kelompok dengan anggota 4-5 siswa dan siswa diberi nomor kepala sesuai jumlah dalam kelompok. Selanjutnya siswa menerima pertanyaan dari guru berupa Lembar Kerja Siswa tentang mengurutkan pecahan. Dalam kelompok siswa berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota daam timnya mengetahui jawabannya.

Setelah itu guru memanggil nomor secara acak dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapatnya apabila ada jawaban yang berbeda. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Guru memberikan skor kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari yaitu tentang mengurutkan pecahan. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I, dimana setiap individu mengerjakan soal tes yang telah disiapkan oleh guru berdasarkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menutup dengan mengucapkan salam.

(6)

siklus II ini mencapai 89,28 % atau sejumlah 25 langkah-langkah kegiatan pembelajaran telah terlaksana.

4.1.3.Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh dari pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus I dan pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu materi pada pertemuan I dan pada pertemuan ke II. Soal pilihan ganda ini sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 5 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi adalah sebagai berikut:

Tabel 16

Hasil belajar siswa pada siklus I

(7)

26 1220 NAA 75 Negeri Wonorejo 04 pada mata pelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2015 semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

Tabel 17

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Peningkatan Jumlah Siswa

Jumlah %

1 Meningkat 28 73,68

2 Belum Meningkat 10 26,32

Jumlah 38 100

(8)

Gambar 2

Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

4.1.4. Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada siswa yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dan dalam proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang perlu perbaikan. Hal tersebut adalah belum semua siswa pandai dalam kelompok mau membantu temannya, ada pula siswa yang tidak mau bekerjasama dengan temannya yang belum paham, siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya, ada pula yang tidak mau bekerjasama dengan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerjasama dalam kelompok dan hasil pengerjaan soal dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 70 ada 28 siswa, yang mendapat nilai dibawah 70 ada 10 siswa.

Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata pra siklus 69,71 pada siklus I meningkat menjadi 69,86 pada pembelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya Semester II tahun ajaran 2014/2015.

74% 26%

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar

Siklus I

Meningkat

(9)

Meskipun sudah mengalami peningkatan namun hasil tersebut belum optimal, karena masih ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 15 siswa.

Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika belum maksimal, karena masih ada siswa yang bicara sendiri ketika guru menjelaskan. Walau tidak semuanya berbicara tapi dengan adanya siswa 1 atau 2 yang berbicara itu akan mengganggu daya konstrasi siswa lain yang mendengarkan dan fokus mengikuti pelajaran matematika menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Sedangkan kegiatan pembelajaran ini didapat dari hasil observasi bahwa:

1. Siswa belum dapat memperhatikan penjelasan guru tentang arti pecahan dan urutannya dengan baik, karena masih ada yang berbicara sendiri. 2. Aktifitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang didemonstrasikan

oleh guru cukup menarik perhatian siswa.

3. Aktivitas siswa pada kegiatan bertanta jawab cukup bagus, karena tanpa guru menunjuk mereka sudah mengajukan tangan mereka untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Dalam mengerjakan soal sudah cukup bagus, namun masih ada siswa yang menengok kanan kiri mencari bantuan dari teman.

(10)

7. Peneliti belum dapat menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa.

8. Inisiatif siswa untuk maju kedepan dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok belum ada, dan masih dipacu oleh guru.

Hasil Evaluasi Siswa

Hasil evaluasi siswa pada siklus 1 sudah cukup baik dan terlihat ada peningkatan. Hal ini dibuktikan dari 38 siswa, yang belum mencapai KKM hanya 10 anak dan yang sudah mencapai KKM ada 28 anak.

Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

4.2. Deskripsi Siklus II

Berdasarkan perbaikan pada siklus I terkait dengan kurangnya keaktifan siswa dalam diskusi dan kurangnya keberanian siswa menanggapi jawaban dari kelompok lain atau berpendapat serta kurangnya guru dalam mempersiapkan siswa yang menyebabkan belum tercapainya KKM maka pada siklus II ini akan dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan tersebut tidak terulang kembali.

4.2.1.Rencana Tindakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran standar kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah 6.2 menyederhanakan berbagai bentuk pecahan, dan Indikator 6.2.1 Menyederhanakan pecahan dan 6.2.2 Menyatakan pecahan sebagai pembagian. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan pada siklus II dilaksanakan melalui 2 pertemuan yaitu pertemuan pertama tanggal 28 Februari 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 03 Maret 2015 serta pemberian soal evaluasi Siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV yang disusun sesuai dengan indikator pembelajaran.

(11)

menyederhanakan pecahan, pada pertemuan II materi yang akan dibahas adalah menyatakan pecahan sebagai pembagian.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannya dikelas, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian tindakan yang dilakukan dikelas yang seharusnya dilakukan.

4.2.2.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada tiap pertemuan dilakukan observasi oleh observer yaitu guru kelas IV.

Hasil pelaksanaan siklus II secara garis besar dapat dilihat pada tabel 18 yang kemudian akan diuraikan secara rinci pada masing-masing pertemuan.

Tabel 18

Hasil observasi siklus II

No Aspek yang diamati Siklus II

I II 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √ 2. Berdoa, absensi, mengecek kelengkapan siswa √ √

3. Memeriksa Kesiapan siswa √ √

4. Melakukan kegiatan apersepsi √ √

5. Memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi √ √ 6. Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang materi yang

akan dibahas

√ √

7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran √ √ 8. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai RPP √ √

9. Penguasaan materi pembelajaran √ √

10. Menunjukkan penguasaan materi Pecahan √ √

11. Menyampaikan materi dengan jelas, runtut, dan sesuai dengan karakteristik siswa

√ √

12. Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran √ √

13. Membentuk siswa dalam kelompok kecil √ √

14. Membantu menetapkan siswa dalam kelompok √ √ 15. Membagi nomor kepala kepada setiap siswa dalam setiap

kelompok

√ √

(12)

17. Membimbing diskusi kelompok kecil √ √

18. Memanggil siswa dengan nomor tertentu √ √

19. Menyuruh siswa yang nomornya dipanggil untuk mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi

√ √

20. Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk berpendapat √ √ 21. Membahas jawaban siswa bersama siswa yang lain √ √ 22. Memberi skor pada kelompok yang menjawab dengan benar √ √ 23. Mengulas materi hingga semua pertanyaan terjawab dengan

baik

√ √

24. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami √ √ 25. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil

memperoleh skor tertinggi

√ √

26. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum berhasil √ √ 27. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari

√ √

28. Memberikan soal evaluasi kepada siswa √ √

Jumlah 28 28

Presentase 100%

1. Pertemuan I

Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 28 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) pada mata pelajaran matematika materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.

Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama ini terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu tentang membandingkan dan mengurutkan pecahan. Kemudian guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(13)

berfikir bersama untuk menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang telah diberikan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya.

Setelah itu guru memanggil nomor secara acak dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapatnya apabila ada jawaban yang berbeda. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Guru memberikan skor kepada kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru danaktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) telah dilakukan dengan baik sesuai dengan rencana dan sintaks yang telah disusun. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi pada bagian lampiran dimana langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah sudah mencapai 100%.

2. Pertemuan II

(14)

pembelajaran pada pertemuan kedua ini terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan, dan kegiatan penutup dengan penjabaran sebagai berikut ini. Untuk mengawali pelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas, melakukan apersepsi dan memotivasi siswa dengan mengajak seluruh siswa melakukan tepuk yaitu “TEPUK MATA”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menyederhanakan pecahan untuk mengingat materi yang lalu. Kemudian siswa menyimak penjelasan guru tentang menyatakan pecahan sebagai pembagian. Guru membagi siswa dalam kelompok dengan jumlah 4-5 siswa dalam satu kelompok dan membagikan nomor kepala sesuai jumlah siswa dalam kelompok. Guru mengajukan pertanyaan berupa tugas yang terdapat pada LKS. Siswa diminta mengerjakan LKS. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan yang diberikan guru. Siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa.

Dalam kelompok setiap siswa memastikan bahwa seluruh anggota mengetahui jawaban yang telah disepakati. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Guru memanggil salah satu nomor secara acak siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan melaporkan hasil diskusi kelompok didepan kelas. Siswa yang tidak maju menanggapi hasil diskusi kelompok dari anggota kelompok bernomor yang maju didepan kelas.

(15)

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajarari tentang menyatakan pecahan sebagai pembagian. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II, dimana setiap individu mengerjakan soal tes yang disiapkan oleh guru berdasarkan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut pembelajaran II ini sudah baik, semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak atau mencapai 100%, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh dari pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus II dan pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu materi pada pertemuan I dan pada pertemuan ke II. Soal pilihan ganda ini sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 5 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil tindakan siklus II yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi adalah sebagai berikut:

Tabel 19

Hasil Tindakan Siklus II

No NIS Nama Siswa Nilai Siklus II

1 1103 RAJ 70

2 1115 AAS 75

3 1145 PMK 60

4 1163 ANA 80

5 1167 AF 75

(16)

7 1171 DLN 75

(17)

Tabel 20

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No Peningkatan Jumlah Siswa

Jumlah %

1 Meningkat 32 84,21

2 Belum Meningkat 6 15,79

Jumlah 38 100%

Tabel 20 menunjukan Jumlah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II pada mata pelajaran matematika pecahan dari 38 siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 semester II sebanyak 32 siswa atau 84,21% yang hasil belajarnya meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 6 siswa atau 15,79%.

Pada siklus II yang hasil belajarnya belum meningkat sebanyak 4 siswa karena siswa sudah tidak menyukai mata pelajaran matematika sehingga sebanyak 4 siswa nilainya sangat kurang dan dibawah KKM.

Gambar 3

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 84%

16%

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar

Siklus II

Meningkat

(18)

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Kegiatan refleksi ini dilakukan sama seperti pada penelitian tindakan pada siklus sebelumnya. Hasil refleksi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada prosepan sehari-hs pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang menyederhanakan pecahan dan menyatakan pecahan sebagai pembagian.

4.3. Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa dari Pra Siklus, Siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan, dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini.

Tabel 21

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Kriteria Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

(19)

tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Gambar 4

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Wonorejo 04.

4.4. Pembahasan

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dilakukan dengan mulai membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dan memberikan nomor kepala untuk mempermudah saat proses pembelajaran. Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berupa lembar kerja siswa yang telah disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Pada tahap berikutnya ini adalah tahap yang menjadi ini dalam proses pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah dengan siawa berpikir bersama menjawab pada setiap pertanyaan dan bertukar pendapat jawaban mana yang paling tepat. Melalui

58 73,68

84

42 26,32

15,79

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rekapitulasi Ketuntasan

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(20)

aktifitas ini siswa diharapkan aktif dalam kelompok dan dapat melatih siswa untuk bertukar pendapat dengan teman. Tahap selanjutnya siswa akan diajak untuk mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan cara guru memanggil nomor kepala secara acak kemudian menunjuk siswa dan siswa yang ditunjuk guru harus siap untuk maju kedepan kelas. Tahapan ini dapat melatih siswa untuk menjadi siap dan berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 Siklus (Siklus I dan Siklus II) melibatkan beberapa siswa teruama siswa kelas IV, guru pamong kelas IV dan melibatkan Kepala Sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan komponen-komponen yang ada didalam ruang kelas IV serta kondisi lingkungan sekitar sekolah.

Dengan adanya berbagai unsur yang ada tentu saja akan mempengaruhi lancar tidaknya penelitian. Dari siklus I dan siklus II selama peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Wonorejo 04, menurut peneliti sudah berlangsung dengan lancar tanpa ada suatu hambatan apapun.

Keberhasilan yang diperoleh peneliti dalam melaksanakan penelitian tentu bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together).

Dari data yang dipaparkan oleh peneliti dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Matematika terlihat dari hasil pembelajaran siklus I dan Siklus II cukup banyak peningkatan nilai yang diperoleh siswa. Pada siklus I siswa yang meningkat hasil belajarnya ada 28 siswa (73,68%) dengan nilai rata-rata 69,86 sedangkan pada siklus II siswa yang meningkat menjadi 32 siswa (84,21%)dengan nilai rata-rata 77,5.

(21)

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Gambar

Tabel 15
gambar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
Tabel 16
Tabel 16 merupakan nilai hasil belajar siklus I dari 38 siswa kelas IV SD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Biologi siswa pada pokok bahasan ekosistem dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Berdasarkan uraian di atas, tujuan pe- nelitian ini adalah untuk mengetahui penga- ruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar IPS tentang

signifikan terhadap hasil belajar materi bangun datar segiempat siswa kelas VII MTs.Al- Ma’arif Tulungagung model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan

Dalam penelitian ini guru akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan memahami cerita anak siswa

Judul Penelitian Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (kubus

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan menggunakan Handout dan

1) Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal di kelas eksperimen. 2) Memberikan pengajaran klasifikasi makhluk hidup dengan model kooperatif tipe