• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

216 Hardi, Imran, dan Abd. Hamid

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Hardi, 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Di SDN Tomini. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Imran dan (II) Abd. Hamid.

Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaralan IPS, serta berdasarkan hasil belajar pra tindakan yaitu daya serap klasikal 59,58% dan persentase Ketuntasan Klasikal 41,67% Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Tomini dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dasain kemmis dan McTanggart yang meliputi 4 tahap tindakan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 24 orang yaitu 16 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan pemberian tes. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dikategorikan cukup dengan persentasi 44,44%, mengalami peningkatan pada siklus II dengan kategori sangat baik dengan persentase 86,11%. Peningkatan aktivitas penelid terlihat dari hasli pengamatan guru kelas IV dalam pelaksanaan siklus I dikategorikan baik dengan persentase 65,38%. dan pada siklus II berada pada kategori sangat baik dengan persentese 88,46%. Hasil tes pada pembelajaran siklus I daya serap klasikal 69,16% dan ketuntasan belajar klasikal 62,5%. Hasil tes pada pembelajaran siklus II daya serap klasikal 80,42% dan ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Tomini.

Kata kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran IPS, dan Media Gambar.

I. PENDAHULUAN

Keberhasilan seseorang guru dalam pembelajaran dipengaruhi oleh

komponen-komponen yang terdiri dari : tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan belajar,

metode, alat/media, sumber belajar dan evaluasi. Walaupun seluruh komponen telah

disediakan, namun jika siswa yang menjadi subjek pembelajaran tidak mau melakukan

aktivitas belajar, maka keberhasilan belajar akan sulit diraih. Keberhasilan pembelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS

(2)

217 dalam arti tercapainya standar kompetensi sangat tergantung pada kemampuan guru

mengolah pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang menyenangkan. Cara

penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang bersemangat untuk

mengikuti pelajaran. Namun sebaliknya, jika pelajaran disampaikan dengan cara menarik,

akan menjadikan siswa tertarik dan bersemangat untuk selalu mengikuti dan kemudian

mendorongnya untuk terus belajar. Oleh karena itu, hendaknya guru dapat menggunakan

metode dan strategi mengajar yang tepat guna mencapai hasil belajar yang baik. Guru

dapat menggunakan sumber belajar yang tepat guna membantu melancarkan proses belajar

mengajar.

Kenyataan selama ini yang terjadi di SDN Tomini khususnya pada kelas IV,

bahwa penggunaan metode ceramah masih mendominasi pembelajaran IPS. Tampaknya

hal ini terjadi karena guru disekolah tersebut beranggapan bahwa materi lebih muda

disampaikan dengan metode ceramah, tanpa mempertimbangkan dan memperhatikan

partisipasi aktif siswa selama pembelajaran belangsung. Dengan metode ceramah, guru

terkesan menonton dalam penyampaian materi dan kurang mendapat respon yang positif

dari siswa, sehingga para siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti mata pelajaran

tersebut. Akibat dari penggunaan metode ceramah yang belangsung terus menerus,

mengakibatkan siswa kurang menguasai konsep sehingga hasil belajarnya juga akan

rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari wali kelas IV SDN Tomini, menyatakan

bawah nilai rata-rata mata pelajaran IPS pada semester I tahun pelajaran 2015/2016 masih

tergolong rendah. Nilai rata-rata ditetapkan di SDN Tomini adalah 65%. Berdasarkan data

tersebut membuat perhatian bagi peneliti untuk melakukan penelitian dalam rangka

meningkatkan hasil belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan

(3)

218 adalah kemampuan yang dicapai murid dalam mata pelajaran, baik kualitas maupun jumlah

pelajaran selama periode yang diberikan diukur dengan menggunakan tes yang telah di standarisasikan”.

Dimyati dan Mudjono (1999:250) berpendapat bahwa :

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi

siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat belum

belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut pada jenis-jenis ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat

terselesaikannya bahan pelajaran.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses

penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

kemajuan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Menurut Hamalik (2001:33) “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti”. Proses perubahan perilaku siswa terdapat pada bakat, pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkahlaku, baik yang

menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek kehidupan.

Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasikan pengalaman belajar, menilai proses

dan hasil belajar, termaksud dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil

belajar siswa.

II. METODE PENELITIAN

Tindakan akan dilaksanakan secara bersiklus, yang terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Model pembelajaran yang digunakan adalah

model pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media

gambar.

Jenis data penelitian tindakan kelas ini menggunakan data kualitatif dan data

(4)

219 data hasil observasi. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes yang

diberikan kepada siswa.

Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas menggunakan dua cara yaitu :

1) Tes

(1)Tes awal/tes pratindakan, diberikan sebelum melakukan tindakan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dibawahkan

dalam penelitian ini.

(2)Tes akhir, untuk mengetahui pemahaman siswa. Tes ini diberikan saat akhir

tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan tingkat keberhasilan setiap siklus.

2) Observasi

Observasi aktivitas pembelajaran di kelas dilakukan oleh peneliti dan pengamat yang

telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan observasi baik pada guru/peneliti dan

kepada siswa dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah disiapkan

oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan

data. Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian, teknik analisis data yang

digunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang teridi dari :

1. Penyelidikan data

Adalah prose kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua

data yang telah diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan

laporan penelitian

2. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang

diperoleh dari hasil reduksi dalam penelitian ini. Yang dimaksud dengan

informasi adalah langkah pembelajaran dan hasil observasi (pengamatan). Data

yang telah disajikan selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi. Hasil penafsiran

dan evaluasi dapat berupa penjelasan tentang perbedaan antara rencana tindakan

(5)

220 terhadap pelaksanaan tindakan dan perlunya perubahan tindakan sebagai

alternative tindakan yang tepat.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran

dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberikan

penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji kebenaran,

kekokohan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data

Indikator untuk mengetahui minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran

yaitu hasil analisis aktivitas siswa berada dalam kategori baik dan sangat baik. Selanjutnya

persentase rata-rata dihitung dengan rumus.

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan dengan :

75% < NR < 100% : Sangat Baik

50% < NR < 75% : Baik

25% < NR < 50% : Cukup

0% < NR < 25% : Kurang

Teknik analisa data digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan

rumus sebagai berikut :

1) Daya Serap Individu

Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus Pesentase nilai rata-rata (NR) = x 100%

Jumlah skor

Skor maksimal

Daya Serap Individu = x 100%

Skor Perolehan Siswa

(6)

221 Suatu kelas dikatakan tuntas secara individu jika persentase daya serap individu

sekurang-kurangnya 65%. (Kriteria ketuntasan minimal SDN Tomini mata pelajaran

IPS

2) Ketuntasan Belajar Klasikal

Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, digunakan rumus :

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika rata-rata 80% siswa telah

tuntas secara individual.

3) Saya Serap Klasikal

Analisa data untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap seluruh sampel

penelitian, maka digunakan rumus :

Suatu kelas dikatakan klasikal jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya

75%.

4) Nilai Rata-Rata

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang

diperoleh telah menunjukkan hasil belajar siswa yang baik. Hal ini ditandai dengan adanya

Ketuntasan Belajar Klasikal = x 100%

Jumlah Siswa Yang Tuntasan

Jumlah Seluruh Siswa

Daya Serap Klasikal = x 100%

Jumlah Skor Seluruh Siswa

Jumlah Skor Maksimal Siswa

Nilai Rata-Rata (NR) = x 100%

Jumlah Perolehan Seluruh Siswa

(7)

222 daya serap individu memperoleh nilai minimal 65% dari skor ideal dan ketuntasan klasikal

80%, ketuntasan ini sesuai dengan criteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku di

SDN Tomini.

III. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

Setelah selesai pelakasanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan

menggunakan media gambar pada materi Perkembangan Teknologi Transportasi, kegiatan

selanjutnya adalah pemberian tes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Bentuk tes

kemampuan belajar yang diberikan adalah uraian tes dengan jumlah soal 5 butir

(selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4) dan hasil tes tindakan siklus I dapat dilihat

pada tabel 4.4

Hasil Tes Tindakan Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

(8)

223

Jumlah tuntas/tidak 15 9

Skor total siswa 1660

Skor maksimal tes 2400

Daya serap klasikal (%) 69,16

Ketuntasan belajar klasikal (%) 62,5

Sumber : Hasil Tes Siklus I

Ketuntasan Belajar Klasikal = x 100%

= x 100%

= 62,5%

Daya Serap Klasikal = x 100%

= x 100%

= 69,16%

Nilai Rata-Rata (NR) =

= x 100%

= 69,16

Secara ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Jumlah Siswa yang Tuntas

Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Skor Seluruh Siswa

Jumlah Skor Maksimal Soal

Jumlah Skor Seluruh Siswa

Jumlah Siswa 15

24

1660

2400

1660

(9)

224 Hasil Analisis Tes Siklus I

No Aspek Perolehan Hasil

1 Skor tertinggi 80 (7 orang)

2 Skor terendah 60 (9 orang)

3 Nilai rata-rata 69,16

4 Banyak siswa yang tuntas 15 orang

5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 62,5%

6 Persentase daya serap klasikal 69,16%

Berdasarkan hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa

mencapai 69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta ketuntasan belajar klasikal 62,5%.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan, bahwa suatu kelas dikatakan tuntas

belajar secara klasikal jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil

Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I, hanya saja

beberapa hal yang dianggap kurang pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II dan

disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini

dikumpulkan serta dianalisis dan hasilnya digunakan untuk menetapkan suatu kesimpulan.

Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut :

1) Menetapkan meteri ajar

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3) Menyiapkan media gambar ang akan digunakan

4) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus kedua dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 6 Februari 2016 dengan alokasi

waktu 2x35 menit. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini disesuaikan dengan rencana

yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pokok materi

Perkembangan Teknologi Komunikasi (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2).

Hasil Observasi Siklus II

Observasi pada siklus II juga dilaksanakan pada saat proses pembelajaran

(10)

225 masih bertugas sebagai pengamat terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan

lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus

II dapat dilihat pada tabel 4.6

Observasi Aktivitas Guru Siklus II

2. Menggunakan media gambar √ 4

3. Melakukan interaksi dan Sumber : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II

Keterangan :

75 < NR < 100% : Sangat Baik

(11)

226 25 < NR < 50% : Cukup

0 < NR < 25% : Kurang

Persentase nilai rata-rata (NR) = x 100%

= x 100%

= 88,46%

Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan

guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran yaitu berada pada kategori sangat

baik dengan persentase 88,46%. Sekalipun dari komponen-komponen yang diamati tidak

ada yang mendapat nilai kurang tetapi menjadi pelajaran bagi peneliti untuk terus

meningkatkan kemampuan dan kreaktivitasnya dalam mengajar. Guru telah menggunakan

media gambar dengan lebih baik dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran juga

menjadi lebih baik. Penggunaan media gambar mempermudah siswa menerima materi

pembelajaran bagitu pula buat guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Adapun

hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 4.7

Pembahasan Hasil Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Siklus I difokuskan pada

materi Perkembangan Teknologi Transportasi dengan menggunakan media gambar. Pada

tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta

ketuntasan belajar klasikal 62,5%. Dengan demikian hasil kegiatan pembelajaran siklus I

belum berhasil. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I dapat diidentifikasikan

bahwa penggunaan media gambar dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, walaupun belum tuntas namun sudah ada peningkatan dibandingkan pada

tahap pratindakan. Peneliti sebagai pelaksana perbaikan pembelajaran belum maksimal

mengelola dan memanfaatkan media gambar sebagai media pembelajaran. Pemberian

umpan balik dan pengamatan harus selalu dilakukan agar siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan Jumlah Skor

Skor Maksimal

46

(12)

227 media gambar ternyata cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS, walaupun hasil yang dicapai belum memenuhi indikator keberhasilan.

Tindakan siklus II juga dilaksanakan dengan menggunakan media gambar.

Kegiatan pembelajaran secara umum telah berjalan dengan baik dan menunjukkan

peningkatan. Pemahaman dan tingkat penguasaan konsep tentang Perkembangan

Teknologi Transportasi menunjukkan hasil yang lebih baik. Keikutsertaan siswa dalam

pembelajaran juga menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata

siswa mencapai 80,42 dan daya serap klasikal 80,42% serta ketuntasan belajar klasikal

87,5%. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus ini ditandai oleh aktifitas siswa semakin

meningkat, yang dapat dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh pengamat; penggunaan

media gambar dalam proses pembelajaran lebih baik bila dibandingkan dengan

sebelumnya; hasil analisis tes hasil belajar siswa dari siklus I mengalami peningkatan;

ketercapaian indikator dari beberapa aspek penilaian membuktikan bahwa penggunaan

media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti pembelajaran pada

siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan atau indikator kinerja yang dipersyaratkan

berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu daya serap individu

sekurang-kurangnya 65% suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika persentase daya serap

klasikal sekurang-kurangnya 75% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal

jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual.

Peningkatan hasil belajar siswa terjadi karena semakin meningkatnya aktivitas

belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran yang bervariasi salah satunya adalah dengan menggunakan media

gambar. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran, dapat melatih siswa didalam

mengingat, mengungkapkan kembali pengetahuannya dan mengambil keputusan. Selain

itu, penggunaan media gambar dalam pembelajaran dapat menghidupkan suasana belajar

dimana siswa terlibat aktif didalamnya. Pembelajaran ini cukup efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, karena dapat mengubah kebiasaan belajar siswa dari

yang hanya mendengarkan dan menerima informasi dari guru, menjadi aktif dan dapat

(13)

228 Oleh karena itu, penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat baik karena

media gambar mempunyai kelebihan seperti 1) Membuat konsep yang abstrak menjadi

konkret; 2) Penggunaan media gambar akan lebih memudahkan guru menjelaskan objek

yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar; 3) Menampilkan objek

yang terlalu besar; 4) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang;

5) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya; 6)

Membangkitkan minat dan motivasi belajar; 7) Memberi kesan perhatian individu untuk

seluruh anggota kelompok belajar; 8) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan

dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan; dan 9) Menyajikan informasi belajar

secara serempak (mengatasi keterbatasan ruang dan waktu).

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan

guru kelas IV terhadap siswa pada saat pembelajaran IPS berlangsung, peneliti dapat

mengambil satu kesimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis tindakan yang dirumuskan sebelumnya yaitu : “jika dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tomini Kecamatan Tomini” dinyatakan” diterima” sesuai dukungan dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa dan guru. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin baik

ditandai dengan terjadinya perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran,

yaitu adanya perhatian, perasaan senang dan kemauan dalam belajar. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengamatan guru dan peneliti pada siklus I dan II dengan

menggunakan lembar observasi. Aktivitas siswa pada siklus I berada pada kategori

(14)

229 kategori sangat baik dengan persentase 86,11%. Aktivitas peneliti dalam kegiatan

pembelajaran juga mengalami perubahan, hal ini terlihat dari hasil pengamatan guru

kelas IV dalam pelaksanaan siklus I dikategorikan baik dengan persentase 88,46%.

2. Penggunaan media gambar juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil evaluasi

yang didapatkan dari pelaksanaan tes pratindakan adalah nilai rata-rata siswa 59,58%

dan daya serap klasikal 59,58% serta persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai

41,67%. Hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai

69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta ketuntasan belajar klasikal 62,5. Hasil

evaluasi pada pembelajaran siklus II, nilai rata-rata siswa mencapai 80,42 dan daya

serap klasikal 80,42% serta ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Berdasarkan hasil ini,

dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tomini.

Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi guru IPS khususnya dan guru kelas pada umumnya diharapkan dapat

menggunakan media gambar sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran disekolah

guna meningkatkan minat belajar siswa.

2. Guru diharapkan selalu bertindak kratif dalam menggunakan berbagai metode dan

media pembelajaran, sehingga siswa selalu berminat dan aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3. Disarankan ada penelitian yang lebih lanjut tentang penggunaan media gambar

terbimbing agar hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media gambar dapat diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

(15)

230 Novianti Veronika. 2009. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III SDN Inpres 2

Besusu Pada Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar. Skripsi. Palu : FKIP

Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, sebagai bahan masukan dan informasi berkaitan dengan faktor risiko yang mempengaruhi kasus

Dengan adanya komputerisasi, maka kemudahan dalam pencarian dan penambahan data dapat dirasakan sehingga setiap orang akan menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.

Sebagian sudut wahana kurang terawatt dan dimana pengunjung mengalami peningkatan namun tidak sesuai dengan target yang diharapkan, pemerintah dinas pariwisata kota

Hasil validasi produk multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder oleh ahli materi pembuatan bouste houder diperoleh nilai dengan persentase kelayakan

Dari buku dan skripsi yang membahas mengenai jual beli di masjid, bisa diambil kesimpulan bahwa hal tersebut sangatlah berbeda dengan penelitian yang akan penulis

Banyak sekali keuntungan yang didapat oleh UKM dengan menerapkan Sistem akuntansi berbasis komputer yaitu; Meningkatkan efisiensi kerja untuk waktu dan karyawan,

Waktu penelitian pengembangan (Development research) ini dilakukan pada bulan Februari-Mei Tahun Ajaran 2019- 2020 pada semester genap. Subjek penelitian yang dimaksud

Fase saluran pemasaran yang diterapkan Agroeduwisata Desa Kalipucang.. menjelaskan hubungan yang dibangun oleh managemen agroeduwisata Desa Kalipucang bersama pelanggan. Jenis