55 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
MENGEMBANGKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 15 PALU
1*
Abstrak: Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa dalam Pembelajran PKn di SMP
Negeri 15 Palu Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Jamaludin Pembimbing (2) Hasdin.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa yang terdiri dari dua (2) orang guru PKn dan lima puluh enam (56) siswa kelas VII.Teknik pengumpulan data angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Mengembangkan sikap Nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu sudah berjalan cukup baik, hal itu dapat dilihat dari upaya guru dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran PKn. Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan materi yang berkaitan dengan sikap nasionalisme, tetapi guru juga memberikan motivasi agar siswa lebih memahami betapa pentingnya sikap nasionalisme dimiliki oleh setiap warga negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap nasionalisme ada dua yaitu faktor dari dalam (Internal) adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Misalnya, kemauan siswa dalam bertindak sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru, dan faktor dari luar (Eksternal) adalah faktor yang yang berasal dari luar siswa itu sendiri. Misalnya, faktor lingkungan atau pergaulan yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan sikap nasionalimse siswa, dan faktor luar lainnya yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru khususnya guru PKn dalam menjelaskan materi dan memberikan motivasi.
Kata Kunci:Sikap Nasionalisme; Pembelajaran PKn.
PENDAHULUAN
Suatu bangsa mempunyai sejarah perjuangan dari para orang-orang terdahulu
yang dimana terdapat banyak nilai-nilai nasionalis, patrionalis dan lain sebagainya yang
pada saat itu menempel erat pada setiap jiwa warga negaranya. Seiring perkembangan
zaman dan kemajuan teknologi yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin
56 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut agar terus menyatu dalam setiap warga
Negara, agar setiap warga Negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nasionalisme dapat dipahami sebagai rasa kecintaan terhadap negaranya demi
menciptakan dan memepertahankan kedaulatan sebuah Negara untuk mewujudkan
konsep identitas bersama untuk sekelompok orang yang memiliki tujuan atau cita-cita
dalam menerjemahkan kepentingan nasional dan nasionalisme juga membela rasa ingin
tahu negaranya, baik internal maupun eksternal. Ada empat macam cita-cita yang
terkandung dalam nasionalisme yaitu: (1) perjuangan mewujudkan persatuan nasional
yang meliputi persatuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, keagamaan, kebudayaan
dan persekutuan serta adanya solidaritas; (2) perjuangan untuk mewujudkan kebebasan
nasional yang meliputi kebebasan dari kekuasaan asing atau campur tangan dunia luar
dan kebebasan dari kekuasaan-kekuasaan intern yang tidak bersifat nasional atau yang
hendak mengesampingkan bangsa dan negara; (3) perjuangan mewujudkan
kemandirian, pembedaan, individualitas, keaslian, dan keistimewaan; (4) perjuangan
untuk mewujudkan perbedaan diantara bangsa-bangsa yang meliputi perjuangan untuk
memperoleh kehorm atan, kewibawaan, gengsi, dan pengaruh (Smith, 2012:9).
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga Negara agar setiap hal yang
dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang
diharapkan. Karena dinilai penting, pendidikan ini sudah diterapkan sejak usia dini
setiap jenjang pendidikan mulai yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar
menghasilkan penerus-penerus bangsa yang berkompeten dan siap menjalankan hidup
bangsa dan bernegara (Soekarno, 2005:9)
Seharusnya pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu membentuk
peserta didik untuk memiliki wawasan kebangsaan, kesadaran bernegara, dan
optimalisasi pembentukan karakter dalam kehidupan bersama, serta sikap nasionalisme
dan perilaku cinta tanah air yang bertanggung jawab.
Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, di SMP Negeri 15 Palu bahwa
semangat nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn belum maksimal, hal ini terlihat
dari banyaknya siswa-siswa SMP Negeri 15 Palu yang belum memiliki kesadaran dalam
57 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
pembelajaran PKn. Kenyataannya pada saat upacara bendera berlangsung, masih
banyak yang tidak mengikuti upacara tersebut karena terlambat datang ke sekolah dan
biasanya siswa lebih memilih bersembunyi di kantin atau di kelas agar tidak mengikuti
upacara bendera setiap hari senin. Selain itu mereka tidak mengikuti secara serius,
mereka hanya bermain di barisan dan bercerita pada saat upacara berlangsung. Pada saat
pembelajaran di kelas siswa juga tidak memperhatikan penjelasan guru dengan serius,
khususnya pada mata pelajaran PKn, selain itu ketika diberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah mereka tidak mengumpulkan sesuai waktu yang diberikan oleh gurunya.
Menurut informasi awal bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKn
yang dilakukan oleh guru masih kurang dalam upaya mengembangkan sikap
nasionalisme siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengangkat judul
mengembangkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15
Palu.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara
mengembangkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15
Palu, dan Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi sikap nasionalisme siswa dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu?”
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan sikap
nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu, dan Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap nasionalisme siswa dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan bagi :
1) Bagi siswa: memotivasi siswa untuk memiliki sikap nasionalisme dalam
pembelajaran PKn.
2) Bagi guru: untuk menambah wawasan guru dalam pengembangan materi yang
berkaitan dengan sikap nasionalisme dalam pembelajaran PKn.
3) Bagi sekolah: untuk memperbaiki pengembangan sikap nasionalisme siswa dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu.
4) Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan peneliti
58 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif, data
yang akan diperolah adalah data yang diperoleh dari wawancara, maupun angket.
Dimana dalam penelitian ini data yang dikumpulkan lebih banyak mengunakan
kata-kata dari pada angka. Bogdan dan tylor dalam Nurul Zuriah (2007:92) mendefinisikan
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
Maksud dari penelitian ini yaitu memberikan gambaran secara jelas dan rinci tentang
mengembangkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP 13 Palu.
Adapun lokasi Penelitian di lakukan di di SMP Negeri 15 Palu. Peneliti memilih Lokasi
ini, karena memudahkan peneliti dalam mendapatkan data, dan mudah di jangkau.
Adapun waktu penelitian ini diawali dari pengantaran surat izin penelitian yang
dilakukan pada tanggal 15 Februari 2018 yang bertempat di SMP Negeri 15 Palu,
kemudian merujuk pada perencanaan. Pengantaran surat izin penelitian dilakukan agar
peneliti mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 15 Palu.
Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, maka peneliti akan melanjutkan penelitian
langsung kepada siswa maupun guru pada saat jam sekolah melalui teknik wawancara
dan angket, sehingga setelah data sudah terkumpul, mulai dari observasi, maupun
sesudah penelitian, dapat dirumuskan hasil penelitian ini.
Menurut Ulber Silalahi (2009:250) subjek penelitian adalah benda, hal, atau
orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian. Oleh karena itu, subjek
penelitian memiliki kedudukan sentral dalam penelitian karena data tentang gejala atau
variabel atau masalah yang diteliti berada pada subjek penelitian.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang ada di SMP
Negeri 15 Palu. Untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam maka
penarikan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling. Menurut Sugiyono,
(2006:124) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Kriteria dalam Purposive Sampling yaitu mengetahui dengan permasalahan
yang dipilih oleh peneliti. Dalam hal ini yang dipilih yaitu guru dan siswa yang terdiri
dari dua orang guru PKn dan lima puluh enam siswa kelas VII.Berdasarkan jenis
penelitian, maka diketahui bahwa jenis data yang diperoleh merupakan data yang
59 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
Teknik-Teknik yang dipergunakan dalam menggali dan mengumpulkan data
dalam penelitian yaitu Pertama, Wawancara adalah cara yang digunakan untuk mencari
dan mendapatkan informasi secara langsung dari sumber yang dipercaya bisa
memberikan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam hal ini peneliti
juga melakukan wawancara siswa untuk memperoleh data secara langsung bagaimana
mengembangkan sikap nasionalisme dalam pembelajaran PKn.Kedua,
Kuesioner/angket Angket adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan
kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data
tentang bagaimana sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri
15 Palu. Teknik pengumpulan data dengan cara ini dilakukan melalui daftar pertanyaan.
Setiap siswa harus memilih pilihan jawaban yang telah disediakan. Angket di isi oleh
siswa. Ketiga, Dokumentasi yaitu dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan
untuk mendapat data tentang proses pembelajaran, gambaran umum SMP Negeri 15
Palu dan dokumentasi lain yang mendukung data.
Setelah semua data terkumpul, khususnya data dari angket.maka dilakukan
pengolahan data. Data angket diolah dengan menggunakan tabel, kemudian data hasil
wawancara dipisahkan. Adapun data hasil wawancara digunakan untuk melengkapi data
angket. Lebih lanjut pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai
berikut:
a) Reduksi Data
Milles dan Huberman (1992:16) reduksi dapat diartikan sebagai proses
pemilihan, pemersatu, perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data “kasar”
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Adapun maksud dilaksanakan
reduksi data yaitu untuk memberikan gambaran yang jelas untuk mempermudah
penelitian dan pengumpulan data.
b)Penyajian Data
Milles dan Huberman (1992:16) penyajian data adalah untuk menyusun seluruh
informasi dari informan sehingga dari penyajian data tersebut dapat memberikan
kemungkinan untuk ditarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun
maksud diadakannya penyajian data yaitu penulis selanjutnya akan menghimpun mapun
menafsirkan informasi yang telah didapatkan baik melalui wawancara maupun
60 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
c) Verifikasi Data
Penarikan kesimpulan adalah pemberian kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan
evaluasi yang disajiakan. Dari beberapa hal yang telah dilaukan untuk mencari data
sehingga diperoleh data yang falid.
Setelah tahapan pengumpulan dan pengolahan data seleseai dilakukan, maka
selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang sudah diolah. Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, atau angka saat penelitian
berlangsung dan menyajikan apa adanya, dengan menggunakan rumus persentase yang
dikemukakan oleh (Sudjana, 1994:40) sebagai berikut :
= F
N× 100
Keterangan:
Keterangan: P = Hasil yang dicapai
F = Jumlah jawaban dari setiap alternatif jawaban
N = Jumlah sampel
HASIL PENELITIAN
Cara Mengembangkan Sikap Nasionalisme
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil wawancaradapat
disimpulkan bahwa sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn cukup baik
khususnya kelas VII SMP Negeri 15 Palu. Pengembangan sikap nasionalisme siswa
sudah berjalan cukup baik, dapat dilihat dari upaya guru yang telah mengembangkan
sikap nasionalisme siswa dalam proses pembelajaran PKn yaitu dengan beberapa cara
yaitu Membentuk organisasi sekolah untuk membantu siswa yang terkena musibah atau
membutuhkan pertolongan contohnya membentuk organisasi PMR yang bertujuan
untuk membantu siswa yang sakit saat upacara bendera maupun proses pembelajaran.
Menanamkan sikap nasionalisme dalam proses pembelajaran seperti sikap persatuan
dan kesatuan serta sikap saling menghargai. Mengadakan Jumat bersih yang bertujuan
untuk membersihkan lingkungan sekolah dengan cara gotong royong agar membentuk
kerja sama yang baik antar siswa. Sebelum proses pembelajaran PKn dimulai guru
lagu-61 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
lagu kebangsaan, selain itu guru juga melatih siswa yang akan bertugas sebagai petugas
upacara bendera pada hari senin atau hari-hari besar lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwadari hasil wawancara,
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap nasionalisme siswa yaitu ada dua. Faktor dari
dalam (Internal) dan faktor dari luar (Eksternal). Faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, misalnya kesadaran siswa akan pentingnya
sikap nasionalisme. Sedangkan faktor dari luar yaitu faktor yang berasal dari luar diri
siswa itu sendiri. Misalnya, pengaruh lingkuangan yang sangat berpengaruh dalam
pengembangan sikap nasionalisme. Contohnya pada lingkungan sekolah, siswa dapat
membangun kerja sama yang baik pada kegiatan yang ada di sekolah.
PEMBAHASAN
Cara Mengembangkan Sikap Nasionalisme
Nasionalisme merupakan rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat
dilepaskan dari rasa patriotisme. Dalammengembangkan sikap nasionalisme siswa
dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Palu, ada lima Indikator sikap nasionalisme
yaitu rela berkorban, persatuan dan kesatuan, harga menghargai, kerja sama, dan bangga
menjadi bangsa indonesia. (Ginting, 2017:11-15), dan semua telah tercapai atau
terlaksana dengan baik, dapat diketahui yaitu pertama, sikap rela berkorban sudah
dilaksanakan dengan baik, Pengembangan sikap nasionalisme sudah berjalan cukup
baik, dapat dilihat dari indikator sikap nasionalisme yang sudah terlaksanayaitu
pertama, sikap rela berkorban sudah dilaksanakan dengan baik, dapat dilihat ketika
siswa mampu meluangkan waktu untuk membantu teman yang terkena musibah. Cara
mengembangkan sikap ini yaitu guru membentuk suatu organisasi di sekolah yaitu PMR
yang bertujuan untuk membantu siswa yang terkena musibah atau yang membutuhkan
pertolongan. Contohnya, ketika temannya sakit pada saat pelaksanaan upacara bendera
siswa membantu temannya yang sakit untuk membawanya ke ruang UKS. Kedua sikap
persatuan dan kesatuan, sikap ini juga telah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari
siswa telah mampu menjaga kerukunan umat beragama dengan menjunjung toleransi
tinggi. Cara mengembangkan sikap ini yaitu dalam proses pembelajaran guru sangat
menekankan kepada siswa agar menjaga senantiasa menjaga kerukunan umat
62 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
menjalankan ibadah puasa, siswa yang beragama lain menjaga kerukunan umat
beragama yaitu menghargai dengan cara tidak makan dan minum di depan umat muslim
yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ketiga sikap harga menghargai, sikap harga
menghargai telah terlaksana dengan baik, dapat dilihat dari siswa menghormati budaya
lain yang dimiliki oleh teman. Cara guru mengembangkan sikap ini yaitu dalam proses
pembelajaran guru menekankan agar siswa memiliki sikap saling menghargai antar
sesama, terutama menghargai budaya lain. Contohnya, ketika perayaan hari raya pada
umat muslim seperti pada Maulid Nabi, siswa yang beragama lain turut membantu atau
ikut berpartisipasi dalam mengadakan acara Maulid Nabi. Keempat sikap kerja sama,
sikap ini juga telah terlaksana dengan baik, dapat dilihat dari siswa tidak pernah malas
membantu teman yang sedang kesulitan. Cara mengembangkan sikap ini, guru
mengadakan Jumat bersih yang dilakukan di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk
membangun kerja sama antar siswa dengan cara bersama-sama membersihkan
lingkungan sekolah. Contohnya, setiap hari Jumat guru mengarahkan siswa untuk
bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah. Kelima sikap bangga menjadi
bangsa Indonesia, sikap ini juga telah terlaksana dengan baik, dapat dilihat bahwa siswa
telah menghafal lagu-lagu kebangsaan Indonesia dan selalu melaksanakan upacara
bendera setiap hari senin serta hari-hari besar lainya yang dianggap penting. Cara
mengembangkan sikap ini, yaitu guru membiasakan setiap jam pelajaran PKn, sebelum
proses pembelajaran dimulai siswa diberi tugas menyanyikan lagu wajib nasional.
Selain itu, guru juga melatih pelaksana upacara bendera agar mampu melaksanakan
upacara bendera dengan baik dan benar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap nasionalisme siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap nasionalisme ada dua. Pertama faktor
dari dalam (Internal), faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri. Contohnya minat siswa untuk mengetahui dan mengembangkan
sikap-sikap yang berkaitan dengan sikap-sikap nasionalisme, kemauan dalam bertindak sesuai
dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru bahwa sikap nasionalisme sangat penting
dan harus dimiliki oleh setiap warga negara.
Kedua, faktor dari luar (Eksternal), faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar diri siswa itu sendri. Contohnya, pengaruh pergaulan siswa baik di
63 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
sangat berpengaruh bagi pengembangan sikap nasionalisme siswa, karena pada
dasarnya siswa cepat sekali terpengaruh dengan lingkungannya terutama pada pergaulan
siswa. Faktor luar lainnya yaitu dalam proses pembelajaran. Misalnya, cara guru
menjelaskan materi dan memberi motivasi dalam proses pembelajaran, hal ini juga
sangat berpengaruh dalam pengembangan sikap nasionalisme siswa itu sendiri, karena
siswa akan melakukan sesuai dengan arahan guru. Jadi sebagai seorang guru, hendaklah
menyiapkan materi sematang mungkin agar siswa tidak keliru dalam mendengarkan
atau memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Selain menyiapkan
materi, guru juga memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran,
karena motivasi sangat penting untuk siswa agar mereka memahami betapa pentingnya
sikap nasionalime ditanamkan dalam diri kita sebagai warga negara. Selain menjelaskan
materi dan memberikan motivasi, guru juga selalu memberikan tugas yang sesuai
dengan materi. Contohnya, tugas yang sesuai dengan pengembangan sikap
nasionalisme, guru memberikan tugas secara praktek. Seperti menghafal UUD 1945 dan
memahami makna dari setiap alenia. Tugas tersebut bertujuan agar siswa memahami
makna yang terkandung dalam UUD 1945 dan mampu mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga atau
masyarakat. selain tugas tersebut guru juga memberikan tugas diluar tugas mata
pelajaran, seperti membersihkan ruangan kelas sesuai jadwal piket kebersihan kelas
yang sudah disusun, membersihkan lingkungan sekolah secara kerja bakti agar
lingkungan sekolah tetap terjaga kebersihannya, tugas tersebut juga bertujuan agar
siswa mampu membangun kerja sama yang baik dan adanya persatuan dan kesatuan
antar siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pada dasarnya pengembangan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran PKn di
SMP Negeri 15 Palu sudah berjalan dengan baik, dilihat pada proses pembelajaran
bahwa selain menjelaskan materi yang berkaitan dengan Sikap Nasionalisme guru juga
selalu memberikan arahan yang bersifat positif yang sesuai dengan sikap nasionalisme
yang baik, agar para siswa memahami pentingnya nasionalisme demi bangsa dan
64 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN
Faktor yang mempengaruhi sikap Nasionalisme siswa, khususnya dalam pembelajaran
PKn ada dua, yaitu faktor dari dalam (Internal), dan faktor dari luar (Eksternal). Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contohnya
minat siswa untuk mengetahui dan mengembangkan sikap-sikap yang berkaitan dengan
sikap nasionalisme. Sedangkan faktor dari luar (Eksternal), merupakan faktor yang
berasal dari luar diri siswa itu sendri. Contohnya, pengaruh pergaulan siswa. faktor
lingkungan sangat berpengaruh bagi pengembangan sikap nasionalisme siswa, Faktor
luar lainnya yaitu dalam proses pembelajaran. Misalnya, cara guru menjelaskan materi
dan memberi motivasi dalam proses pembelajaran, Selain menjelaskan materi dan
memberikan motivasi, guru juga selalu memberikan tugas yang sesuai dengan materi.
Contohnya, menghafal UUD 1945 dan memahami makna dari setiap alenia.
DAFTAR RUJUKAN
Adam Smith. (2012).Teori Pertumbuhan Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan. PT. Raja Grafindo Pustaka: Jakarta.
Miles, Matthew B dan Huberman, A Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press : Jakarta.
Nurul Zuriah. (2007). Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan, Bumi Aksara : Jakarta.
Sudjana. (1944). Penelitiandan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo : Bandung.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Alfabeta : Bandung.
Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. PT. Refika Aditama : Bandung.