• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah E Business Analisis SWOT pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah E Business Analisis SWOT pada"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah E-Business

Analisis Toko Online dengan Metode

SWOT

Nama

: Leoni Joan

NIM

: 72150228

Kelas

: N

Kwik Kian Gie School of Business

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Analisis Toko Online dengan Metode SWOT" yang merupakan salah satu tugas mata kuliah E-Business pada semester tiga tahun ajaran 2016/2017.

Dalam karya ilmiah ini akan dibahas mengenai model bisnis, sistem, dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

dari beberapa toko online.

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Rahmat Ramli, selaku Dosen mata kuliah E-Bisnis yang telah memberikan tugas karya ilmiah ini sehingga pengetahuan Penulis dalam menganalisis toko online semakin bertambah dan hal itu akan sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi Penulis di kemudian hari.

2. Saudari Tara Sagita, selaku Mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara, jurusan Desain Komunikasi Visual yang telah memberikan saran untuk melakukan analisis website www.tees.co.id untuk tugas karya ilmiah ini.

3. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Penulis terima dengan senang hati.

(3)

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman yang sudah semakin canggih dan mengandalkan teknologi ini, bisnis-bisnis konvensional yang dilakukan oleh

masyarakat pun akhirnya harus mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi (technology driven). E-business, bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan internet sebagai medium

komunikasi dan transaksi, dapat dilakukan oleh semua pihak atau siapa saja. Entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis ataupun serangkaian proses bisnis merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business.

Selain dapat dilakukan oleh siapa saja, e-business juga lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis konvensional karena dapat menghemat biaya-biaya (seperti biaya sewa toko, gaji pegawai toko, dll) dan juga lebih berpeluang karena dengan e-business

seorang penjual dapat menjangkau pembeli dari berbagai lokasi secara lebih luas.

Oleh karena itu, kini bisnis yang berbasis online terus bertambah banyak dengan tampilan website dan sistem transaksi yang berbeda-beda. Toko online yang memiliki tampilan yang menarik dan sistem yang mudah dipahami akan lebih disukai oleh calon pembeli. Bisa dikatakan bahwa tampilan dan sistem toko online merupakan bagian dari faktor-faktor internal yang akan mempengaruhi sebuah bisnis online.

Selain faktor internal, terdapat pula faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis online. Jadi, seseorang yang memiliki bisnis online tidak hanya harus mengelola toko onlinenya dengan baik, namun juga harus mampu melihat peluang di pasar, ancaman dari kompetitor, tren di lingkungan masyarakat, dan lainnya.

(4)

kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari dua toko online yang berbeda. Kedua toko online tersebut memiliki model bisnis yang mirip, namun berasal dari dua negara yang berbeda (dari dalam negeri dan luar negeri).

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Toko Online dari Dalam Negeri (

www.tees.co.id

)

Tentang tees.co.id

Tees.co.id merupakan tempat dimana pembeli dapat menemukan beragam produk seperti kaos dewasa dan anak, kaos lengan panjang, hoodie, jaket, varsity jacket, raglan, casing handphone dan kanvas dengan desain unik yang dapat dibeli dengan harga terjangkau. Desain-desain untuk produk yang dijual di tees.co.id merupakan desain original dari para seniman/desainer lokal.

Tees.co.id akan menyediakan wadah bagi desainer lokal untuk menjual desain mereka. Tees.co.id juga akan memproduksikan barang (dengan gambar desain dari desainer) untuk para desainer (penjual). Jadi desainer hanya perlu untuk mengupload desainnya di tees.co.id dan menentukan harga jual produknya, tanpa perlu

mengeluarkan modal berupa uang.

(5)

Langkah-langkah transaksi di tees.co.id :

1. Calon pembeli mengunjungi situs tees.co.id dan memilih produk yang ingin dibeli.

2. Pembeli akan membayar kepada tees.co.id sesuai dengan harga jual yang telah ditetapkan oleh desainer. (Harga jual yang

ditetapkan harus lebih besar dari biaya produksi)

3. Tees.co.id akan memproduksi barang pesanan dan mengirimkan barang ke alamat pembeli.

4. Saat transaksi dengan pembeli sudah selesai, uang yang diterima oleh tees.co.id akan dibayarkan kepada desainer setelah

dikurangi dengan biaya produksi (marjin keuntungan milik desainer).

Daftar ongkos produksi setiap produk (beserta rekomendasi harga jual/price list) :

 Kaos Rp. 100.000, rekomendasi harga jual Rp.

129.000,- Kanvas 15x15 Rp. 85.000, rekomendasi harga jual Rp. 99.000

 Kanvas 30x30 Rp. 120.000, rekomendasi harga jual Rp. 149.000

 Jaket Rp. 180.000, rekomendasi harga jual Rp. 199.000

 Hoodie Rp. 180.000, rekomendasi harga jual Rp. 199.000

 Varsity Rp. 200.000, rekomendasi harga jual Rp. 240.000

 Totebag Rp. 99.000, rekomendasi harga jual Rp. 119.000

(6)

Analisis SWOT tees.co.id

I. Faktor Internal (Strengths andWeaknesses)

Strength

 Dari segi Lokasi& Geograf : PT Tees Pratama Indonesia berlokasi di Cideng, Jakarta Pusat. Lokasi ini bisa dikatakan strategis karena berada di ibukota dimana jumlah penduduknya cukup banyak dan berpenghasilan lebih tinggi

dibandingkan dengan penduduk di daerah-daerah lain. Dengan berlokasi di Jakarta, PT tess Pratama Indonesia menjadi lebih dekat dengan banyak pembeli potensial. Sehingga pengiriman ke alamat pembeli akan lebih mudah, cepat, dan hemat biaya.

 Dari segi Aspek Inovatif : Tees.co.id memiliki sistem seperti mal online (tempat berkumpulnya toko-toko online), namun dengan fokus terhadap orang-orang yang memiliki banyak karya, ide, gambar, dan desain sebagai penjual. Para penjual hanya menjual karya mereka tanpa perlu

memproduksi produk mereka sendiri. Proses produksi akan dilakukan oleh tees.co.id. Berbeda dengan mal online biasa dimana

penjual-penjualnya harus memproduksi sendiri dan memiliki stok produk.

 Dari segi Price, Value, and Quality : Di tees.co.id, desainer (penjual) bisa mengatur sendiri keuntungan yang ingin diperoleh dengan menentukan harga jual dari produk. Tees.co.id mengenakan biaya produksi dan administrasi sebesar Rp.100.000/kaos. Biaya ini termasuk murah karena tees.co.id menawarkan nilai (value)

berupa pencetakkan kaos yang instan dan tanpa resiko. Tees.co.id menyediakan semuanya mulai dari online marketplace, produksi, pengurusan stok, customer service, dan lainnya. Penjual hanya perlu berkonsentrasi membuat desain saja.

Weaknesses

(7)

pengerjaan barang adalah 2-8 hari kerja untuk kaos dan 7-14 hari untuk kanvas, kemudian akan dilanjutkan ke proses pengiriman selama 1-2 hari untuk Jakarta dan Bandung. Bagi pembeli yang membutuhkan produk dalam waktu cepat, berbelanja di tees.co.id tidak dapat dijadikan sebagai pilihan.

 Dari segi Pelaksanaan Kebijakan/Peraturan : Masih terdapat desain tidak original di dalam situs tees.co.id. Desain-desain yang merupakan hasil editan dari desain orang lain ataupun desain yang bergambar karakter dari flm terkenal masih dapat ditemukan. Tees.co.id belum sepenuhnya memantau dan menghapus desain-desain tidak orisinil tersebut.

II. Faktor Eksternal (Opportunity and Threat)

Opportunities

 Dari segi Kebutuhan Para Desainer yang Belum Terpenuhi : Masih banyak desainer dan ilustrator lokal yang ingin menjual produk dengan desain buatan sendiri, namun belum mengerti atau tidak sempat mengelola bisnisnya sendiri. Sehingga jasa yang ditawarkan oleh tees.co.id akan sangat membantu mereka dalam menjual desain mereka.

 Dari segi Sifat Masyarakat yang Konsumtif : Masyarakat di Indonesia, terutama yang berada di wilayah perkotaan, masih sangat mengikuti tren dan bersifat konsumtif. Berbelanja masih

dianggap sebagai kegiatan untuk melepas stres.

Threats

 Dari segi Kompetitor : Masih banyak kompetitor yang menjual produk kaos mereka pada harga dibawah Rp.100.000. Mereka mampu menjual pada harga Rp.100.000 karena desain yang dicetak pada kaos bukanlah desain orginal, melainkan desain yang dicuri/diambil dari internet. Sehingga pembeli yang tidak

(8)

 Dari segi Pengguna (Desainer/Penjual) : Tees.co.id sangat bergantung pada desain yang di-upload oleh penggunanya (penjual). Apabila desain-desain yang di-upload kurang unik dan diminati oleh masyarakat, maka penjualan akan menurun.

B. Toko Online dari Luar Negeri (

www.redbubble.com

)

Tentang redbubble.com

Redbubble adalah sebuah pasar online Australia untuk produk

Print on Demand (POD) berdasarkan karya seni yang di-upload oleh penggunanya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 di

Melbourne, Australia, dan juga memiliki kantor di San Francisco.

Print on Demand adalah teknologi pencetakan dan proses bisnis dimana sebuah buku (atau produk lainnya) tidak dicetak sampai pesanan telah diterima, memungkinkan buku untuk dicetak dalam jumlah kecil.

Redbubble beroperasi secara online dan memungkinkan

anggotanya untuk menjual karya seni mereka sebagai hiasan pada berbagai produk, seperti : poster, T-shirt, hoodies, bantal, selimut, legging, rok, dan syal. Redbubble.com menawarkan keanggotaan gratis bagi seniman yang membuat karya original dan ingin

menjualnya.

Sistem harga Redbubble sama seperti tees.co.id. Redbubble tidak mengenakan biaya penjualan ataupun komisi terhadap desainer. Sebaliknya, untuk setiap produk yang tersedia untuk dijual di

redbubble.com, ada harga dasar (meliputi biaya layanan Redbubble dan biaya manufaktur) dan artis (penjual) akan menambahkan

margin keuntungan di atas harga dasar ini. Harga gabungan ini akan dijadikan biaya ritel penuh produk. Secara default, margin

keuntungan ini diatur ke 20% dari harga dasar, tetapi bisa lebih rendah atau lebih tinggi sesuai dengan keinginan desainer. Sebagai contoh:

1. Desainer menetapkan markup 20% pada produk poster berbingkai ukuran besar di tokonya.

2. Poster berbingkai ukuran besar memiliki harga dasar US $ 125,00, membuat marjin keuntungan sebesar $25 (20%).

(9)

Analisis SWOT redbubble.com

I. Faktor Internal (Strengths and Weaknesses)

Strength

 Dari segi Aspek Inovatif : Redbubble.com merupakan tempat dimana para penjual

berkumpul untuk menjual produk-produk mereka (mal online). Namun, berbeda dengan mal online pada umumnya, redbubble.com menargetkan desainer dan seniman sebagai penjualnya.

 Dari segi Ukuran Pasar : Pasar / market

redbubble.com sangat besar karena tidak hanya berfokus di Australia tetapi hampir di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dari lokasi kantor yang berada di Melbourne, Australia dan juga di San Francisco, California, Amerika Serikat. Selain itu, website redbubble.com juga memberikan opsi untuk mengubah bahasa, opsi untuk menentukan negara asal, dan opsi untuk mengubah mata uang harga produk.

 Dari segi Price, Value, and Quality : Redbubble.com menyediakan wadah bagi

(10)

ditetapkan oleh redbubble.com juga tergolong tidak mahal.

Weakness

 Dari segi Ketersediaan di Berbagai Lokasi : Redbubble.com belum sepenuhnya tersedia di seluruh dunia. Produk redbubble.com masih

belum tersedia di beberapa negara akibat kendala pengiriman dari lokasi mitra-mitra percetakan. Berikut ini negara-negara yang belum dapat

dimasuki oleh produk redbubble.com : Iran, Kuba, Sudan, Korea Utara, dan bagian Crimea dari

Ukraina.

II. Faktor Eksternal (Opportunities and Threats)

Opportunities

 Dari segi Selera Konsumen : Dengan menjual produk karya desainer/seniman yang orisinil, redbubble.com memiliki kesempatan untuk

menjaring konsumen yang menyukai produk unik yang tidak dijual dalam jumlah besar di pasar. Bagi konsumen yang menyukai produk yang tidak dipakai/digunakan oleh banyak orang (tidak

mainstream) dan ingin tampil berbeda,

redbubble.com merupakan tempat yang tepat untuk berbelanja.

 Dari segi Perkembangan Desain Komunikasi Visual : Semakin berkembangnya pengolahan media visual dalam mengkomunikasikan ide atau penyampaian informasi di seluruh dunia bisa dijadikan peluang untuk memperluas bisnis.

Threat

 Dari segi Social Benefts (Gengsi Konsumen) : Produk yang dijual di redbubble.com tidak

memiliki brand value yang tinggi karena memang bukan merupakan barang yang bermerek seperti T-shirt Pull & Bear, aksesoris Stradivarius, dll. Oleh karena itu, bagi pembeli yang mementingkan merek barang yang bagus tidak akan

(11)

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari analisis pada toko online www.tees.co.id dan

www.redbubble.com, dapat disimpulkan bahwa :

1. Tees.co.id dan redbubble.com sama-sama menargetkan seniman dan desainer sebagai penjual di situs mereka.

2. Tees.co.id dan redbubble.com memiliki sistem / cara pembagian keuntungan yang sama yaitu dengan menetapkan biaya produksi & administrasi terlebih dahulu, kemudian desainer akan

menentukan sendiri besar marjin keuntungan yang diinginkan. 3. Tees.co.id dan redbubble.com menggunakan sistem yang sama,

yaitu Print on Demand dimana barang baru akan diproduksi setelah menerima pesanan dari pembeli.

Dari analisis SWOT pada toko online www.tees.co.id dan

www.redbubble.com, dapat disarankan agar : 1. Saran untuk tees.co.id :

a) Memperketat proses seleksi desain yang di-upload ke dalam situs agar desain yang tidak sesuai dengan

peraturan/kebijakan situs tidak beredar di situs tees.co.id. b) Menambah pabrik di beberapa lokasi selain di Jakarta agar

dapat mempercepat proses produksi dan waktu pengiriman. c) Melakukan pemasaran dengan cara membuat acara-acara

yang berhubungan dengan Desain Komunikasi Visual di kampus-kampus terkenal.

2. Saran untuk redbubble.com :

a) Mengembangkan brand RedBubble agar memiliki brand equity yang tinggi dengan cara mulai membuka toko konvensional di Australia.

Referensi

Dokumen terkait