• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh intellectual capital disclosure, Asimetri informasi dan ukuran perusahaan Terhadap cost of equity capital dengan Kepemilikan manajerial sebagai Variabel moderating - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh intellectual capital disclosure, Asimetri informasi dan ukuran perusahaan Terhadap cost of equity capital dengan Kepemilikan manajerial sebagai Variabel moderating - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan perusahaan merupakan media penyalur informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dan stakeholder yaitu terkait dengan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang bertujuan untuk pengguna laporan dalam membuat keputusan serta untuk pertanggungjawaban manajemen. Dalam laporan keuangan, modal perusahaan disajikan pada sisi pasiva dimana terdapat informasi perusahaan mendapatkan sumber dana. Dana yang diperoleh perusahaan umumnya dari modal sendiri dan dari luar perusahaan (modal asing). Upaya perusahaan untuk menghimpun dana sebagai modal operasional perlu dilakukan secara cermat, hal ini bertujuan untuk meminimalkan besarnya cost of capital perusahaan. Dilihat dari perekonomian Indonesia saat ini semakin besar cost of capital yang dikeluarkan oleh perusahaan maka terdapat resiko yang besar dalam

berinvestasi, karena aktivitas perusahaan akan semakin rendah dalam melakukan penawaran umum saham dan pencarian sumber dana.

(2)

disetor. Penggunaan dana dari berbagai sumber tersebut dapat menimbulkan biaya bagi perusahaan, karena setiap investor yang menanamkan dana dalam perusahaan meninginkan hasil pengembalian atas investasi tersebut. Biaya yang timbul dalam penggunaan dana disebut biaya modal (cost of capital). Botosan (2006) mengemukakan bahwa cost of equity capital merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan berupa tingkat pengembalian yang diharapkan (rate of return) oleh investor atas investasi modal yang diberikan kepada perusahaan. Cost of equity capital dapat dihitung atas sumber dana jangka panjang, yaitu: hutang, saham

preferen, saham biasa dan laba ditahan.

Brigham dan Houston (2011:12) menyatakan biaya ekuitas yang di peroleh dengan laba ditahan lebih rendah daripada menerbitkan saham baru, yang berarti perusahaan menahan sebagian atau seluruh laba untuk digunakan sumber pembiayaan (opportunity cost) yang merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh jika laba ditahan tersebut diinvestasikan pada sekuritas lain. Semakin rendah cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan maka pandangan investor akan semakin baik karena resiko pengembalian dalam berinvestasi akan menurun.

(3)

bersih tahun 2016 sebesar Rp. 64,81 miliar. Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan bahwa seluruh laba yang didapat perseroan pada tahun 2016 menjadi laba ditahan yang digunakan untuk mengembangkan kinerja perusahaan. Berdasarkan beberapa fenomena diatas bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia masih dalam pengembangan untuk memperbaiki kinerja perusahaan terkait tentang cost of equity capital perusahaan.

Berikut peneliti menyajikan sampel data awal cost of equity capital perusahaan yang pernah terdaftar di Indeks LQ 45 dalam berbagai sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan pengukuran menggunakan laba ditahan (cost of retained earning).

Tabel 1.1

DATA AWAL COST OF EQUITY CAPITAL

No. Sektor cost of equity capital

2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Laporan Keuangan dan Data Historis Harga Saham, diolah

(4)

perusahaan layak atau tidak. Penelitian ini penting dilakukan karena jika cost of equity capital semakin tinggi maka tingkat resiko yang ditanggung para investor

juga semakin tinggi dalam mendapatkan pengembalian dana salah satunya berupa dividen sehingga dapat mengurangi nilai perusahaan. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor salah satunya oleh intellectual capital disclosure, karena laporan ini tidak diwajibkan tetapi pengungkapan modal intelektual ini diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan relevan sehingga tidak menimbulkan asimetri informasi antara pembuat dan pengguna laporan. Hal ini sesuai dengan signaling theory dan resource based theory yang menjelaskan beberapa alasan perusahaan melakukan dorongan untuk memberikan asimetri informasi ke pihak eksternal sehingga perusahaan akan medapatkan keunggulan kompetitif apabila suatu perusahaan memiliki sumber daya yang unggul seperti intellectual capital.

(5)

Li et al. (2012) mengungkapkan di dalam penelitiannya bahwa pengungkapan modal intelektual merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi jumlah keuntungan dan biaya suatu perusahaan. Modal intelektual sebagai asset tak berwujud dapat di nilai melalui pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dan terdapat komponen modal intelektual dalam tiga kategori, meliputi human capital, relational capital dan structural capital.

Putri dan Nova (2015) berpendapat human capital merupakan modal sumber daya manusia yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan kompetensi untuk solusi dalam menjalankan bisnis. Selain itu hubungan antar pihak eksternal juga perlu di perhatikan yaitu relational capital yaitu hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal serta structural capital yang merupakan kemampuan perusahaan untuk mendukung usaha karyawan menghasilkan kinerja yang optimal, produktif, efektif dan inovatif. Dapat disimpulkan bahwa pengungkapan komponen intellectual capital disclosure ini dapat menyebabkan cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan semakin rendah.

Boujelbene dan Affes (2013) di dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh masing-masing komponen intellectual capital terhadap cost of equity capital perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Indeks SBF Bursa

Efek Prancis. Hasil penelitian tersebut terdapat hubungan signifikan negatif antara pengungkapan intellectual capital (human capital dan structural capital) dengan cost of equity capital. Namun komponen relational capital tidak berpengaruh

(6)

Barus dan Siregar (2014) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara intellectual capital. disclosure terhadap cost. of capital dengan mengunakan sampel perusahaan manufaktur di bidang teknologi. Namun komponen structural capital memiliki pengaruh negatif terhadap cost of equity, sedangkan human capital dan relational capital tidak berpengaruh negatif terhadap cost of equity. Pada penelitian Putri dan Nova (2015) menyatakan bahwa hanya human capital yang berpengaruh terhadap cost of equity capital, sedangkan komponen lainnya seperti relational capital dan structural capital tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital sehingga penelitian terkait yaitu intellectual capital disclosure tidak bepengaruh terhadap cost of equity capital.

(7)

berpengaruh terhadap cost of equity capital. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten pada penelitian sebelumnya.

Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam menentukan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan, karena ukuran perusahaan merupakan ukuran ketersedian informasi. Penelitian Lisa dan Yasser (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap cost of equity capital, yaitu semakin besar ukuran perusahaan maka akan menurunkan cost of

equity capital perusahaan tersebut. Perusahaan besar biasanya memiliki total

aktiva yang besar sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain investor kreditur juga lebih percaya untuk meminjamkan modalnya kepada perusahaan besar karena risiko atas kegagalan kredit akan semakin kecil, sedangkan dalam penelitian penelitian Purwaningtias dan Surifah (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap cost of equity capital. Ini menunjukkan semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi cost of equity capital. Hal tersebut disebabkan karena ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cost of equity capital, perusahaan berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten.

(8)

manajerial sebagai pemegang saham mayoritas dapat menurunkan cost of equity capital. Kepemilikan manajerial dapat diartikan sebagai pemegang saham yang

berpengaruh dan memiliki kebijakan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini penting dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten atas pengaruh intellectual capital disclosure, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of

equity capital. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian

sebelumnya yang menggunakan komponen pengungkapan modal intelektual (human capital, structural capital, relational capital), asimetri informasi dan

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengungkapan intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

2. Apakah pengungkapan komponen human capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

3. Apakah pengungkapan komponen structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

4. Apakah pengungkapan komponen relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

5. Apakah asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

7. Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara intellectual capital terhadap cost of equity capital?

8. Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara asimetri informasi terhadap cost of equity capital?

(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh pengungkapan intellectual capital terhadap cost of equity capital.

2. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen human capital terhadap cost of equity capital.

3. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen structural capital terhadap cost of equity capital.

4. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen relational capital terhadap cost of equity capital.

5. Menganalisis pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital. 6. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital. 7. Menganalisis pengaruh pengungkapan intellectual capital terhadap cost of

equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

8. Menganalisis pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

9. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

1.4 Manfaat Penelitian

(11)

1. Manfaat Teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai sarana pengembangan teori dan ilmu pengetahuan secara teoritis serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.

2. Manfaat Praktis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya, bagi perusahaan untuk lebih mengembangkan pengungkapan intellectual capital dan meminimalkan asimetri informasi agar dapat menambah nilai bagi perusahaan terutama untuk pertimbangan para investor. Serta bermanfaat untuk menjadi wacana dan literatur terkait topik penelitian. 1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian penulisan sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan

Pada bagian ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini menjelaskan hal-hal yang terkait dengan penelitian terdahulu, landasan teori yang membahas tentang intellectual capital disclosure, asimetri informasi, ukuran perusahaan, cost of equity capital, dan

(12)

Bab III: Metode Penelitian

Pada bagian ini menjelaskan tahapan-tahapan penelitian, penjelasan dan pengukuran variabel, batasan penelitian, definisi operasional, sampel dan teknik pengambilan sampel, data, sumber data dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

Bab IV: Gambaran Subyek Penelitian dan Analisis Data

Bab ini membahas tentang populasi penelitian dan mengenai analisis data seperti analisis deskriptif, asumsi klasik, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Bab V: Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran B – 6 Kisi-Kisi Angket Respon Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia Bahan Alam Terhadap Buku Suplemen Kimia Bahan Alam Berbasis Local Content Pada Tanaman

Perilaku orang yang berbuat adil, ridha, amal shaleh, persatuan dan kerukunan  Mendiskusikan contoh perilaku orang yang berbuat adil, ridha, amal shaleh, persatuan dan

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) MENGGUNAKAN GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) HUAWEI DENGAN FIBER.. TERMINATION MANAGEMENT (FTM) UNTUK PERUMAHAN PESONA

Alat pengkondisi suhu yang digunakan pada perangkat nitridasi plasma adalah alat kendali suhu ( temperature controller ) tipe TZ4ST-R4C buatan Autonic .Alat tersebut

Tahapan selanjutnya adalah melakukan persiapan pelatihan meliputi pembuatan materi pelatihan, perbanyakan modul dan koordinasi dengan pihak sekolah terkait kegiatan pelatihan

Salah satu faktor mencapai kesuksesan hidup yaitu rasa percaya diri apabila rasa percaya diri tidak dapat dijalankan maka akan menimbulkan rendah diri yang

Universitas Negeri

 Depleted U dalam semua bentuk dan bentuk bulk yang lain yang mengandung natural U dan LEU (misal limbah nuklir) diverifikasi dengan detection probability