SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BI DANG KEAHLI AN TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI PROGRAM KEAHLI AN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
M
M
e
e
n
n
y
y
i
i
a
a
p
p
k
k
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
S
S
u
u
r
r
v
v
e
e
y
y
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
n
n
e
e
n
n
t
t
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
e
e
b
b
u
u
t
t
u
u
h
h
a
a
n
n
D
D
a
a
t
t
a
a
KODE MODUL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BI DANG KEAHLI AN TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI PROGRAM KEAHLI AN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
M
M
e
e
n
n
y
y
i
i
a
a
p
p
k
k
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
S
S
u
u
r
r
v
v
e
e
y
y
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
n
n
e
e
n
n
t
t
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
e
e
b
b
u
u
t
t
u
u
h
h
a
a
n
n
D
D
a
a
t
t
a
a
BAGI AN PROYEK PENGEMBANGAN KURI KULUM
DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH KEJURUAN
DI REKTORAT JENDERAL PENDI DI KAN DASAR DAN MENENGAH
KODE MODUL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BI DANG KEAHLI AN TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI PROGRAM KEAHLI AN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
M
M
e
e
n
n
y
y
i
i
a
a
p
p
k
k
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
S
S
u
u
r
r
v
v
e
e
y
y
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
n
n
e
e
n
n
t
t
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
e
e
b
b
u
u
t
t
u
u
h
h
a
a
n
n
D
D
a
a
t
t
a
a
PENYUSUN TI M FAKULTAS TEKNI K
UNI VERSI TAS NEGERI YOGYAKARTA
BAGI AN PROYEK PENGEMBANGAN KURI KULUM
DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH KEJURUAN
DI REKTORAT JENDERAL PENDI DI KAN DASAR DAN MENENGAH
KODE MODUL
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “
M
M
e
e
n
n
y
y
i
i
a
a
p
p
k
k
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
S
S
u
u
r
r
v
v
e
e
y
y
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
n
n
e
e
n
n
t
t
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
e
e
b
b
u
u
t
t
u
u
h
h
a
a
n
n
D
D
a
a
t
t
a
a
“ merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi bidang keahlian
Teknologi I nformasi dan Komunikasi pada Program Keahlian Rekayasa
Perangkat Lunak.
Modul ini menguraikan tentang cara atau proses pembuatan algoritma dan
diagram alur pemrograman sebagai sarana untuk survay dan menentukan
kebutuhan data. Pembuatan algoritma dan diagram alir pemrograman ini
untuk berbagai macam kasus yang sering terjadi di lapangan. Kegiatan
Belajar 1 membahas tentang konsep algoritma dan diagram alir
pemrograman, Kegiatan Belaj ar 2 membahas tentang Algoritma dan Diagram
Alir untuk Proses Pengulangan (Loop), dan Kegiatan Belajar 3 membahas
tentang Operasi Pada Struktur Data Larik 1 Dimensi.
Modul ini terkait dengan modul-modul lain yang membahas tentang
Mengoperasikan Sistem Operasi, Menginstall Software, dan Mengubah
Konfigurasi software. Oleh karena itu, sebelum menggunakan modul ini
peserta diklat diwajibkan telah mengambil modul-modul tersebut.
Yogyakarta, Desember 2004
DAFTAR I SI MODUL
Halaman
HALAMAN DEPAN ... i
HALAMAN DALAM ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI MODUL ... iv
PETA KEDUDUKAN MODUL ... vi
PERI STI LAHAN / GLOSSARY ... viii
I . PENDAHULUAN
... 1A. DESKRI PSI JUDUL ... 1
B. PRASYARAT ... 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... 2
1. Petunjuk Bagi Siswa ... 2
2. Peran Guru ... 3
D. TUJUAN AKHI R ... 3
E. KOMPETENSI ... 4
F. CEK KEMAMPUAN ... 6
I I . PEMELAJARAN
... 7A. RENCANA PEMELAJARAN SI SWA ... 7
B. KEGI ATAN BELAJAR ... 8
1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep Algoritma dan Diagram Alir .. 8
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ... 8
b. Uraian Materi 1 ... 8
c. Rangkuman 1... 15
d. Tugas 1 ... 16
2. Kegiatan Belajar 2 : Algoritma dan Diagram Alir Untuk Proses
Pengulangan ... 19
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ... 19
b. Uraian Materi 2 ... 19
c. Rangkuman 2... 22
d. Tugas 2 ... 22
e. Tes Formatif 2... 22
f. Kunci Jawaban Formatif 2 ... 23
g. Lembar Kerja 2 ... 26
3. Kegiatan Belajar 3 : Operasi Pada Strukt ur Data Larik 1 Dimensi... 28
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ... 28
b. Uraian Materi 3 ... 28
c. Rangkuman 3... 33
d. Tugas 3 ... 33
e. Tes Formatif 3... 33
f. Kunci Jawaban Formatif 3 ... 34
g. Lembar Kerja 3 ... 36
I I I . EVALUASI
... 38A. PERTANYAAN ... 38
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI ... 38
C. KRI TERI A KELULUSAN ... 43
I V. PENUTUP
... 44PETA KEDUDUKAN MODUL
A 1 2 3
Stand Alone Programmer I
Multi User Programm er
B
C
G N
F M
E D
O H
I
J
K
L
R
S
T
U
P
Q
SLTP & yang sederajat
Keterangan :
Kode
Kode
Kompetensi
Kompetensi
A SWR.OPR.200.(1).A Mengoperasikan Sistem Operasi
B SWR.OPR.100.(1).A Menginstalasi software
C SWR.MNT.100.(1).A Mengubah konfigurasi software
D SWR.DEV.100.(1).A Menyiapkan dan melakukan survey untuk menentukan kebutuhan data
E SWR.OPR.309.(1).A Mengoperasikan software bahasa pemograman level 1
F DTA.OPR.115.(1).A Konversi data level 1
G SWR.DEV.500.(1).A Menguji program level 1
H HDW.OPR.103.(1).A Mengoperasikan sistem operasi jaringan komput er berbasis teks
I HDW.OPR.104.(1).A Mengoperasikan sistem operasi jaringan komput er berbasis GUI
J DTA.DEV.101.(3).A Melakukan perancangan pengumpulan data
K SWR.DEV.300.(2).A Melakukan desain dan perancangan software
L SWR.DEV.400.(2).A Melakukan pengkodean program
M DTA.MNT.101.(2).A Melakukan back up data
N DTA.MNT.102.(2).A Melakukan restore data
O SWR.OPR.303.(2).A Mengoperasikan software aplikasi basis data
P DTA.OPR.119.(2).A Membuat query data Q SWR.DEV.500.(2).A Menguji program
R SWR.DEV.401.(2).A Membangun interface dengan bahasa pemograman berorientasi objek
S SWR.DEV.402.(3).A Melakukan pengkodean program
T SWR.OPR.304.(3).A Mengoperasikan bahasa pemograman berbasis web
PERI STI LAHAN/ GLOSSARY
Algoritma : urut-urutan langkah pekerjaan yang ditulis dalam notasi
diskriptif yang logis untuk pencapaian suatu solusi atau untuk
menuju ke suatu tujuan tertentu.
Algoritma pemrograman : adalah urut-urutan instruksi yang disusun
sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan nalar yang
tepat unt uk menyelesaikan suatu persoalan.
Buble sort : Salah satu metoda atau teknik pengurutan data yang tidak
efisien.
Goto... : Instruksi pada bahasa pemrograman pascal untuk melakukan
proses percabangan tak bersyarat.
Loop : Kalang, iterasi atau pengulangan suatu proses.
Mod : Salah satu operator aritmatika pada bahasa Pascal untuk
mendapatkan sisa hasil bagi.
Operator : Tanda yang digunakan dalam proses operasi aritmatik
misalnya operasi perkalian dengan ‘* ’, penjumlahan dengan
‘+ ’, pengurangan dengan ‘-‘, dll.
Pseudocode : cuplikan dari kode-kode program yang dianggap penting.
RPL : singkatan dari Rekayasa Perangkat Lunak.
User : Pengguna, pemakai yakni seseorang yang menggunakan,
mengoperasionalkan program kita.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRI PSI JUDUL
Menyiapkan dan Melakukan Survey untuk Menentukan
Kebutuhan Data
merupakan modul teori dan atau praktikum yangmembahas tentang langkah-langkah awal dalam melakukan
pemrograman komputer bagi pemula.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu Konsep Algoritma
dan Diagram Alir, Algoritma dan Diagram Alir Untuk Proses
Pengulangan, Operasi Pada Struktur Data Larik Satu Dimensi. Dengan
menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu menggunakan
algoritma pemrograman, mengidentifikasi kebutuhan data, dan
membuat diagram alir data dan program untuk berbagai kasus yang
sering terjadi di lapangan.
B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini
adalah :
1) Peserta diklat telah lulus modul / materi diklat Mengoperasikan
Sistem Operasi berbasis GUI .
2) Peserta diklat telah lulus modul / materi Menginstalasi Software.
3) Peserta diklat telah lulus modul / materi Mengubah konfigurasi
software.
4) Peserta diklat mampu mengoperasikan piranti-piranti periferal
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Sisw a
Siswa diharapkan mampu berperan aktif dan berinteraksi dengan
sumber belajar yang mendukungnya, karena itu harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Langkah – langkah Belajar
Modul ini berisi materi mengenai kompetensi menyiapkan dan
melakukan survey untuk menentukan kebutuhan data, oleh sebab itu
perlu diperhatikan beberapa hal agar peserta diklat lebih berkompeten
dan profesional, yaitu :
1) Apa yang harus diketahui tentang sistem operasi berbasis GUI ?
2) Apa yang harus dikerjakan dalam proses menginstall suatu
software aplikasi?
3) Apa yang harus dikerjakan pertama kali dalam persiapan dan
survey untuk menentukan kebutuhan data?
4) Bagaimana mengetahui bahwa kita telah berhasil atau belum
dalam menyiapkan dan melakukan survey untuk menentukan
kebutuhan data?
5) Apa yang harus dilakukan jika kita belum berhasil?
6) Apa yang harus dilakukan jika kita telah berhasil?
7) Apakah kita sudah sesuai aturan dalam menyiapkan dan
melakukan survey untuk menentukan kebutuhan data?
b. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan
Untuk menunjang keselamatan kerja dan kelancaran tugas yang akan
c. Hasil Pelatihan
Anda akan mampu melakukan tugas/ pekerjaan menyiapkan dan
melakukan survey untuk menentukan kebut uhan data yang sesuai
dengan program aplikasi yang akan kita bangun.
2. Peran Guru
Guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri
sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi pemelajaran,
penguasaan materi, pemilihan metode, alat bantu media pemelajaran,
dan perangkat evaluasinya.
D. TUJUAN AKHI R
1. Peserta diklat mampu menggunakan fungsi dan operator algoritma
pemrograman.
2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan
data.
3. Peserta diklat mampu menyusun hasil survey di lapangan menjadi
suatu acuan pembuatan program.
4. Peserta diklat mampu mempraktekkan pembuatan alur data dan
E. KOMPETENSI
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB
BELAJAR SIKAP PENGETAHU
MATERI POKOK PEMELAJARAN
BELAJAR SIKAP PENGETAHU
AN KETRAMPILAN
3. Melakukan survey di lapangan
§ Prinsip kerja 4 struktur , pilihan, dan pengulangan / iterasi)
§ Prinsip kerja algoritma file berurutan
§ Prinsip kerja struktur data array dan matrik
§ Prinsip kerja metode pencarian (searching)
§ Prinsip kerja metode pengurutan (sorting)
§ Prinsip kerja penggabung an (merging)
§ Prinsip kerja metode
§ Teliti dan cermat
F. CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah Anda miliki, maka
isilah cek lis (
√
) seperti pada tabel di bawah ini dengan sikap jujur dandapat dipertanggungjawabkan.
1. Menggunakan fungsi dan operator
algoritma
pemrograman dan atau diagram alir
Tes Formatif 1 1. Memahami
prosedur survey penentuan kebutuhan
data 2. Menjelaskan prosedur operasi fungsi dan operator pada algoritma
pemrograman dan atau diagram alir
Tes Formatif 2
1. Menjelaskan fungsi berbagai macam jenis data.
2. Mengidentifikasi kebutuhan data sesuai dengan yang diinginkan
Tes Formatif 4
1. Menjelaskan berbagai metode pada
2. Menjelaskan dan menggunakan struktur data
Tes Formatif 6
3. Mengisi log sheet/ report sheet
Pembuatan diagram alur data dan diagram alir program
Tes Formatif 7
Apabila anda menjawab
TI DAK
pada salah satu pernyataan di atas,BAB I I
PEMELAJARAN
A. RENCANA PEMELAJARAN SI SWA
Kompetensi : Menyiapkan dan melakukan survey untuk
menentukan kebutuhan data
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Tanda Tangan
Guru
Konsep Algoritma dan Diagram Alir Algoritma dan Diagram Alir untuk Proses Pengulangan (Loop)
B. KEGI ATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep Algoritma dan Diagram Alir
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu menerangkan konsep algoritma
2) Peserta diklat mampu menerangkan konsep diagram alir.
3) Peserta diklat mampu menggunakan konsep algoritma dan diagram
alir untuk suatu kasus tertentu yang sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Uraian Materi 1
Dalam proses rekayasa perangkat lunak (RPL) dapat dipakai beberapa
model pendekatan. Salah satu model rekayasa perangkat lunak yang
paling tua (konvensional) dan sudah populer adalah model sekuensial
linear yang sering disebut dengan “siklus kehidupan klasik” atau
“model air terjun”.
Gambar 1. Model Sekuensial Linier
Tahap paling awal pada proses RPL dengan pendekatan model
sekuensial linier ini adalah tahapan analisis. Keberhasilan pada tahap
ketiga kode (implementasi) sangat ditentukan oleh keberhasilan pada
tahapan analisis dan desain.
Dalam tahap analisis yang dilakukan diantaranya adalah melakukan
mencakup penentuan tipe data, struktur data, antarmuka input output
dan penentuan bahasa pemrograman yang dipakai.
Untuk lingkup pekerjaan yang sederhana tahapan analisis dan desain
ini bisa dilakukan dengan pendekatan algoritma pemrograman dan
diagram alir data (program).
Konsep Algoritma
Algoritma dalam kont ek umum adalah suatu urut-urutan langkah
pekerjaan yang ditulis dalam notasi diskriptif yang logis untuk
pencapaian suatu solusi atau untuk menuju ke suatu tujuan tertentu.
Untuk memudahkan pemahaman tentang algoritma ini dipakai suatu
contoh kasus, misalnya diinginkan untuk membuat secangkir kopi
manis, maka algoritmanya adalah:
1) Mulai
2) Siapkan kopi dan gula pasir
3) Siapkan satu cangkir bersih dan satu sendok makan
4) Masukkan sepucuk sendok makan kopi ke dalam cangkir
5) Masukkan satu setengah sendok makan gula pasir ke dalam
cangkir
6) Tuangkan air panas ke dalam cangkir hingga hampir penuh
7) Aduk-aduk hingga semua gula larut dan tercampur
8) Selesai
Hal penting selanjutnya yang harus dipikirkan adalah menentukan
kebutuhan data. Jika dipandang ketujuh langkah algoritma di atas
adalah membangun suatu sistem sederhana, maka dapat diidentifikasi
kebutuhan data untuk masukan ke sistem (input) adalah : kopi, gula,
Gambar 2. Gambaran Suatu Sistem Sederhana
Dari satu contoh sederhana di atas dapat dikembangkan sendiri
algoritma-algoritma untuk cont oh kasus yang lain.
Sementara itu yang disebut dengan program secara umum, adalah
kumpulan instruksi atau perintah yang disusun sedemikian rupa
sehingga mempunyai urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan
suatu persoalan. Jadi algoritma pemrograman bisa dijelaskan sebagai
urut-urut an instruksi atau perintah yang disusun sedemikian rupa
sehingga mempunyai urutan nalar yang tepat dan harus dipatuhi untuk
menyelesaikan suatu persoalan.
Contoh suatu algoritma pemrograman yang sederhana adalah
algoritma untuk menentukan kuadrat dari suatu sembarang bilangan
yang diberikan. Di sini kita harus menentukan tujuan akhir program
nanti apa?
Langkah 1 : Mulai.
Langkah 2 : Masukkan atau berikan sembarang bilangan.
Simpan dalam variabel
X
.Langkah 3 : Kalikan bilangan itu (
X
) dengan dirinyasendirinya, dan simpan hasilnya di variabel
Y
atau
Y=X*X
.Langkah 4 : Tampilkan hasilnya (
Y
).PROSES
Input:Kopi, gula, air panas
Output:
Sampai disini, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan
menentukan kebutuhan dan atau jenis dat a yang dapat ditampung
oleh variabel
X
(data masukan) dan variabelY
(data keluaran),sehingga nantinya akan menentukan jenis variabel
X
danY
tersebut.Jelas bahwa jenis variabel
Y
tergantung dari jenis variabelX
karenaY
menampung hasil operasi perkalian dari variabel
X
, apabilaX
dapatmenampung bilangan pecahan (real) maka
Y
juga harus dapatmenampung bilangan real, dengan kata lain jika
X
bertipe real(integer) maka
Y
juga harus bertipe real. Tet api jikaX
adalah bilanganbulat (integer) maka hasil kuadratnya pasti bilangan bulat juga,
sehingga
Y
bisa bertipe integer atau real.Disamping untuk keperluan proses analisis dan desain, algoritma
pemrograman juga berfungsi untuk memberikan kerangka berpikir
yang lebih konkrit dan jelas kepada programmer sehingga dapat
mempermudah pekerjaan pada proses koding.
Diagram Alir ( Flow Chart)
Sementara itu untuk konsep tentang diagram alir, hampir sama
dengan konsep algoritma, hanya saja di sini penulisannya lebih
disederhanakan yakni tidak dideskripsikan dengan kalimat-kalimat
yang panjang tetapi dengan memakai simbol-simbol fungsi dan
operator. Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam
: untuk mulai atau selesai program.
: untuk masukan (input) atau keluaran (output) data
: untuk pemrosesan data, misalnya:
perhitungan dengan operator aritmatik, relasi atau logika
: percabangan bersyarat, atau pengambilan keputusan
: arah aliran data dan atau proses
: persambungan aliran (ke A dan dari A)
Gambar 3. Simbol-simbol yang Digunakan dalam Diagram Alir
Ada beberapa operator yang digunakan yakni operator aritmatika dan
operator relasi (himpunan). Diagram alir bisa merupakan representasi
dari aliran data atau aliran program (urut-urutan instruksi). Tetapi
biasanya suatu gambar diagram alir merupakan representasi
kedua-duanya, artinya suatu diagram alir bisa dipandang sebagai diagram
aliran data sekaligus sebagai diagram aliran instruksi-instruksi
A
Dalam contoh kasus algoritma pemrograman di atas dapat dibuat
diagram alir-nya sebagai berikut.
X : real
Y : real
Gambar 4. Diagram Alir Menentukan Kuadrat dari Sembarang Nilai X
Dari Gambar 4 di atas t erlihat semakin jelas alur berpikir kita dan
semakin mudah untuk menuangkannya dalam bentuk kode program.
Kapan kita harus mulai proses pemasukkan data, lalu kapan harus
melakukan proses pengolahan, dan kapan harus menampilkan hasil
pengolahan tersebut, sudah terbayang dengan jelas.
Di sini juga dapat dilihat bahwa diagram alir di atas disamping
merupakan diagram alir dari instruksi-instruksi program, juga sekaligus
menunjukkan diagram alir data.
mulai
Masukkan X
Y = X * X
Tampilkan Y
Proses Percabangan
Algoritma dan diagram alir yang telah dibahas di atas adalah
menggunakan struktur data berurutan, artinya dari langkah pertama
sampai dengan langkah terakhir tidak ada proses percabangan
(pengambilan keputusan), pilihan ataupun pengulangan.
Sementara itu untuk proses percabangan, digunakan apabila di dalam
prosesnya, urut-urutan aliran program diharuskan untuk melompat
atau pergi ke suatu langkah tertentu yang tidak berurutan, hal ini
sering juga disebut dengan percabangan. Proses percabangan ini bisa
dengan syarat (percabangan bersyarat) ataupun t idak (percabangan
tidak bersyarat).
Untuk percabangan bersyarat, urut-urutan instruksi program akan
melompat ke suatu langkah tertentu yang dituju, jika syarat yang
diberikan telah terpenuhi. Biasanya dalam implementasinya nanti
menggunakan instruksi I F (jika).... . Kemudian untuk percabangan
yang tidak bersyarat urut-urutan program akan langsung melompat ke
suatu langkah tertentu yang dituju, apabila pengerjaan urut-urut an
instruksi telah sampai pada instruksi pergi ke label... (goto label)
Contoh kasus penggunaan simbol percabangan bersyarat atau
pengambilan keputusan, misalnya dalam kasus di atas, tujuan program
tidak untuk menghitung Y = X* X (atau X2), tetapi untuk mengetahui
apakah nilai X (nilai yang kita masukkan) itu bilangan positif atau
negatif. Jika demikian berarti ada suatu instruksi pengetesan yang
digunakan untuk persyaratan melompat atau pengambilan keputusan,
jika X > = 0 (nol atau positif) maka program akan menampilkan pesan
Gambar 5. Contoh Diagram Alir Percabangan Bersyarat
c. Rangkuman 1
1) Algoritma pemrograman adalah urut-urutan perintah yang disusun
sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan nalar yang tepat dan
harus dipatuhi untuk menyelesaikan suatu persoalan.
2) Sedangkan diagram alir adalah penulisan algoritma pemrograman
dengan menggunakan simbol-simbol, yang dapat memudahkan
dalam memahami alur program secara menyeluruh.
3) Algoritma pemrograman dan diagram alir keduanya dapat
digunakan unt uk tahapan analisis dan desain dalam proses RPL
yang sederhana. mulai
Masukkan X
X < 0 ?
Tampilkan pesan “X bilangan negatif”
selesai
Ya
d. Tugas 1
1) Pelajarilah uraian materi tentang algoritma pemrograman dan
diagram alir ini!
2) Ada berapa macam jenis percabangan yang anda ketahui, jelaskan
perbedaan masing-masing.
3) Buatlah algoritma pemrograman untuk diagram alir Gambar 4 di
atas.
4) I dentifikasi jenis data masukan dan data keluaran dari program
yang dihasilkan dari diagram alir Gambar 5 di atas.
e. Tes Formatif 1
1) Gambarkan dan jelaskan fungsi simbol-simbol yang dipakai untuk
membangun diagram alir!
2) Buatlah algoritma pemrograman untuk diagram alir dalam Gambar
5 di atas!
3) Diinginkan suatu program aplikasi yang bertujuan untuk
mengetahui apakah suatu bilangan X yang dimasukkan oleh
pengguna (user) dapat dibagi 3 atau tidak. Buatlah algoritma
pemrograman dan diagram alirnya!
f. Kunci Jaw aban Tes Formatif 1
1) Lihat Gambar 3 tentang simbol-simbol yang digunakan dalam
diagram alir, halaman 12.
2) Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Masukkan atau berikan sembarang bilangan. Simpan
Langkah 4: Tampilkan pesan “X bilangan negatif”, pergi langkah
6.
Langkah 5: Tampilkan pesan “X bilangan positif atau nol”.
Langkah 6: Selesai.
3) Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Masukkan atau berikan sembarang bilangan. Simpan
dalam variabel X.
Langkah 3: Apakah X mod 3 = 0 ?, jika ya : pergi ke langkah 4,
jika tidak : pergi ke langkah 5.
Langkah 4: Tampilkan pesan “X dapat dibagi 3”, pergi langkah
6.
Langkah 5: Tampilkan pesan “X tidak dapat dibagi 3”.
Langkah 6: Selesai.
Diagram alirnya:
Masukkan X
X mod 3 = 0
?
Tampilkan pesan “X dapat dibagi 3”
selesai Ya
g. Lembar Kerja 1
Alat dan bahan :
Penggaris, alat tulis lengkap, dan kertas putih kosong 5 lembar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah
ditentukan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2) Salinlah gambar 2 di atas kertas kosong.
3) Buatlah diagram alir di atas kertas kosong untuk contoh-contoh
kasus di atas (Gambar 3, 4 dan 5)
4) Tuliskan langkah-langkah algoritma pemrogramannya di dekat
(boleh di samping atau di bawah langsung) dari gambar
simbol-simbol pada diagram alir tersebut.
5) Tuliskan nama dan nomor urut peserta diklat di pojok kanan
bawah di setiap kertas kerja.
6) Periksa dan perbaiki gambar atau tulisan yang kurang sempurna
atau salah.
7) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
8) Jika semua telah selesai rapikan alat dan bahan kemudian
2. Kegiatan Belajar 2: Algoritma dan Diagram Alir untuk Proses
Pengulangan ( Looping)
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengidentifikasi suatu permasalahan di
lapangan yang mana permasalahan tersebut harus diselesaikan
dengan cara perulangan (looping).
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi dan menentukan jenis dari
semua kebutuhan data (baik data untuk masukan ataupun data
keluaran).
3) Peserta diklat dapat membuat algoritma dan diagram alir untuk
memecahkan masalah tersebut.
b. Uraian Materi 2
Dalam Kegiatan Belajar 1 telah dipelaj ari tentang konsep algoritma dan
diagram alir pemrograman. Dalam Kegiatan Belajar 2 ini akan dipelajari
lebih lanjut t entang penggunaan algoritma dan diagram alir
pemrograman untuk mendesain program yang menggunakan proses
pengulangan atau looping.
Loop adalah istilah tidak resmi untuk menyatakan segala jenis strukt ur
kendali yang mengalami pengulangan (iterasi); yaitu, setiap struktur
yang menyebabkan program berulang kali melaksanakan suatu blok
kode. Memakai loop adalah salah satu aspek pemrograman yang
paling komplek dalam bahasa dengan aturan tertentu. Mengetahui
cara dan kapan setiap loop itu dipakai sangat menentukan pembuatan
software berkualitas tinggi.
setiap kali diulangi selalu diperiksa apakah itu adalah loop terakhir. Ada
juga jenis loop yang tidak pernah berakhir.
Macam loop juga dibedakan oleh lokasi di mana pengujian
kesempurnaan itu dilaksanakan. Pengujian dapat dilaksanakan di awal,
tengah atau akhir loop. Karakteristik ini memberitahukan bahwa
apakah sedikitnya loop itu dieksekusi sat u kali. Jika pengujian
dilakukan di awal, maka bagian utama loop tidak perlu dieksekusi. Jika
loop diuji di akhir, bagian badan loop harus dieksekusi sedikitnya satu
kali. Jika loop diuji ditengah, maka bagian loop yang mendahului
bagian yang diuji, dieksekusi sedikitnya satu kali. Tapi bagian loop
sesudahnya, yaitu yang menyusul bagian yang sudah diuji tidak perlu
dieksekusi sama sekali.
Untuk mempermudah penjelasan dan pemelajaran t entang proses loop
ini akan digunakan studi kasus, sebagai berikut. Diinginkan untuk
membuat program yang dapat menampilkan semua bilangan genap
antara 0 sampai dengan 100. Untuk menyelesaikan permasalahan itu
maka harus dilakukan identifikasi masalah t erlebih dahulu. Bilangan
genap adalah bilangan yang habis dibagi dua, sehingga untuk bilangan
genap antara 1 –100 adalah 2,4,6,8, .. dst. Hal ini akan lebih efektif
jika dipecahkan dengan memakai loop. Adapun algoritmanya adalah
sebagai berikut:
Langkah 1 : Mulai
Langkah 2 : Tentukan i= 1
Langkah 3 : Apakah
i mod 2 = 0
, jika ya (i bilangangenap), maka pergi ke langkah 4, tetapi jika
tidak, maka pergi ke langkah 5
Langkah 6 : Apakah
i > 100
jika ya, pergi ke langkah 7,jika tidak maka kembali ke langkah 3
Langkah 7 : Selesai
Dalam langkah 3 algoritma di atas terdapat operator
Mod. Mod
adalah suatu operator aritmatika yang digunakan untuk menghitung
sisa hasil bagi antara dua buah bilangan bulat atau integer. Hasil dari
operasi
mod
ini adalah suatu bilangan integer juga.Kemudian untuk diagram alir programnya adalah sebagai berikut:
mulai
i = 1
i mod 2 = 0
?
Tulis/ tampilkan nilai i Ke layar monitor
Ya
Tidak
i = i + 1
i > 100 ?
Ya
Tidak Pengujian di akhir looping
Di sini terlihat bahwa loop yang dipakai adalah jenis loop dengan
pengujian di akhir, artinya bagian badan loop harus dieksekusi
sedikitnya satu kali.
c. Rangkuman 2
1) Loop yang biasa digunakan berdasarkan letak pengujiannya ada
tiga macam: loop dengan pengujian di awal, di akhir dan di tengah.
2) Sangat penting untuk diketahui cara dan kapan suatu jenis loop itu
dipakai, karena hal ini sangat menentukan pembuatan software
yang berkualitas tinggi.
d. Tugas 2
1) Buatlah algoritma dan diagram alir untuk kasus di atas, tetapi
dengan menggunakan loop pengujian di awal.
2) Buatlah algoritma dan diagram alir unt uk kasus diatas, tetapi
dengan menggunakan loop pengujian di tengah.
3) Berikan komentar dan kesimpulan dari hasil pekerjaan item 1 dan 2
di atas.
e. Tes Formatif 2
1) Sebutkan dan jelaskan macam-macam loop berdasarkan letak
pengujiannya!
2) Buatlah algoritma dan diagram alir program untuk menampilkan
seluruh bilangan yang habis dibagi 3 dan juga habis dibagi 5,
antara 1-100!
3) Buatlah algoritma dan diagram alir program untuk menghitung
jumlah bilangan ganjil antara 1-100!
f. Kunci Jaw aban Tes Formatif 2
1) Sudah dijelaskan dalam seksi Uraian Materi 2 di atas.
2) Algoritma untuk menampilkan seluruh bilangan antara 1-100 yang
habis dibagi 3 dan juga habis dibagi 5.
Langkah 1 : Mulai
Langkah 2 : Tentukan
i=1
Langkah 3 : Apakah
i mod 3 = 0
, jika ya (i habis dibagi3), maka teruskan ke langkah 4 berikut, tetapi
jika tidak, maka lompat ke langkah 6
Langkah 4 : Apakah
i mod 5=0
, jika ya (i juga habisdibagi 5), maka terus ke langkah 5, tetapi jika
tidak, maka lompat ke langkah 6
Langkah 5 : Tampilkan
i
Langkah 6 : Tentukan
i = i + 1
Langkah 7 : Apakah
i > 100
jika ya, pergi ke langkah 8,jika tidak, maka kembali ke langkah 3
Diagram alirnya adalah seperti gambar berikut ini.
Gambar 8. Diagram alir jawaban tes formatif-2 nomor 2
3) Algoritma menghitung jumlah bilangan ganjil antara 1-100.
Langkah 1 : Mulai
mulai
i = 1
i mod 3 = 0
?
Tulis/ tampilkan nilai i Ke layar monitor
selesai
Ya
Tidak
i = i + 1
i > 100 ?
Ya Tidak
loop
i mod 5 = 0
?
Ya
Langkah 3 : Apakah
i mod 2 = 1
, jika ya (i bilanganganjil), maka terus ke langkah 4 berikut, tetapi
jika tidak, maka lompat ke langkah 5
Langkah 4 : Tentukan
jumlah := jumlah + i;
Langkah 5 : Tentukan
i = i + 1
Langkah 6 : Apakah
i > 100
jika ya, langsung ke langkah7, jika tidak, maka kembali ke langkah 3 (loop).
Langkah 7 : Tampilkan pesan”Jumlah bilangan ganjil antara
1-100 = “, Tampilkan isi peubah
jumlah.
Langkah 8 : Selesai
Diagram alirnya:
mulai
i = 1, jumlah= 0
i mod 2 = 1
?
Tulis/ tampilkan nilai jumlah Ke layar monitor
Ya
Tidak
i = i + 1
i > 100 ?
Ya Tidak
loop
4) Untuk soal nomor 2 dan 3, kebut uhan datanya adalah: data
bilangan bulat antara 1-100. Bilangan ini tidak disimpan dalam
suatu variabel namun, dibangkitkan dan diproses langsung ketika
program berjalan. Data output, untuk yang nomor 2: bilangan
antara 1-100 yang habis dibagi 3 dan habis pula dibagi 5 yakni:
15, 30, 45, 60, 75, dan 90.
Sementara itu unt uk nomor 3 data output nya adalah sebuah
bilangan bulat ( integer) yang merupakan hasil penjumlahan seluruh
bilangan ganjil antara 1-100 = 1 + 3 + 5 + 7 + 8 + ... + 95 + 97
+ 99.
g. Lembar Kerja 2
Alat dan bahan :
Penggaris, alat tulis lengkap, dan kertas putih kosong 5 lembar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah
ditentukan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2) Kerjakan tugas 2 dan tes formatif 2 di atas dengan kertas kosong
yang telah disediakan.
3) Pada kasus tes formatif-2 nomor 3 di at as mengunakan loop
pengujian akhir, bagaimanakah gambar diagram alir dan
algoritmanya apabila menggunakan jenis loop pengujian awal dan
5) Periksa dan perbaiki gambar atau tulisan yang kurang sempurna
atau salah.
6) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
7) Jika semua telah selesai rapikan alat dan bahan kemudian
3.
Kegiatan Belajar 3 : Operasi Pada Struktur Data Larik 1
Dimensi
a.
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat dapat mengidentifikasi berbagai macam
permasalahan yang ada di lapangan yang berkaitan dengan
operasi larik.
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi dan membuat algoritma
dan diagram alir suatu permasalahan unt uk menentukan
pencarian (searching) dan pengurutan (sorting).
b.
Uraian Materi 3
Selama ini kita hanya mempelajari struktur data tunggal artinya data
masukan yang akan diproses oleh program dan data keluaran
sebagai hasil proses program bersifat tunggal (tidak berkelompok).
Padahal permasalahan yang dijumpai di lapangan banyak jenis data
yang ternyata teridentifikasi tepat apabila disimpan dengan peubah
(variabel) dengan strukt ur data larik (array). Larik adalah kumpulan
data yang sejenis dengan masing-masing elemen anggotanya
memiliki sebuah nomor indek elemen yang unik. Contoh data yang
tepat disimpan dengan struktur data larik ini adalah daftar nilai
siswa. Apabila t idak disimpan dalam struktur data larik maka bila ada
30 siswa, diperlukan deklarasi 30 peubah unik untuk menyimpan
masing-masing nilai siswa tersebut. Tetapi apabila dengan struktur
data larik cukup dideklarasikan satu peubah jenis larik dengan indek
1 sampai dengan 30, sebagai berikut :
nilai[1] :=67.5;
(nilai untuk siswa ke-1)nilai[2] :=80;
(nilai untuk siswa ke-2) .. .
nilai[30]:=75,5;
(nilai untuk siswa ke-30)Sampai di sini struktur data larik yang telah kita pelajari di atas
adalah larik satu dimensi. Struktur data larik yang lebih komplek lagi
adalah struktur data larik 2 dimensi. Larik 2 dimensi biasanya dipakai
untuk menyimpan data dari suatu matrik atau tabel, yang mana
diperlukan informasi nomor baris dan kolom unt uk menunjuk tiap
elemennya. Sehingga dalam struktur data larik 2 dimensi tiap elemen
mempunyai 2 buah indek, satu untuk indek nomor baris dan satu lagi
untuk indek nomor kolom. Misalnya untuk menyimpan data dari
semua elemen matrik berukuran 3x4, maka deklarasi peubahnya
adalah sebagai berikut:
Var matrik : array[1..3][1..4] of real;
matrik adalah nama peubah bertipe larik 2 dimensi. Untuk pengisian
nilai ke variabel larik 2 dimensi ini sama dengan larik 1 dimensi,
misalnya : matrik[ 1] [ 3] : = 5,75;
Pencarian Dat a ( Searching)
Mencari suatu data atau searching pada sekelompok data yang
sejenis adalah suatu proses yang sering dijumpai dilapangan.
Misalnya dalam contoh kasus larik 1 dimensi yang digunakan untuk
menyimpan nilai dari 30 siswa di atas, diinginkan mencari siswa yang
nilainya sama dengan 80, atau mencari semua siswa yang nilainya >
hingga data (indek) terakhir pada peubah larik tersebut dengan data
yang dicari, jika ada yang sama berarti proses pencarian sukses atau
ketemu, tetapi jika sampai data yang terakhir tidak ada yang sama
berarti proses pencarian gagal atau t idak ditemukan data yang
dimaksud.
Dalam contoh larik nilai dari 30 siswa di atas, algoritma untuk proses
searching ini adalah sebagai berikut.
Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Masukkan data yang akan dicari, simpan dalam
variabel X.
Langkah 3: Ketemu: = 0; i: = 1. (inisialisasi variabel ketemu dan
penghitung jumlah loop)
Langkah 4: Apakah nilai[ i] = X, jika ya: set variabel Ketemu: = 1 lalu
pergi ke langkah 7; jika tidak, pergi ke langkah 5
berikut.
Langkah 5: Apakah i= 30, jika ya pergi ke langkah 7, jika tidak
pergi ke langkah 6 berikut.
Langkah 6: i= i+ 1; kembali ke langkah 4.
Langkah 7: Apakah ketemu= 1? Jika ya langsung ke langkah 8
berikut ini, jika tidak, pergi ke langkah 9.
Langkah 8: Tampilkan pesan “Proses pencarian berhasil. Data X
ditemukan, yakni pada elemen nilai ke i”. Lalu pergi ke
langkah 10.
Langkah 9: Tampilkan pesan “Proses pencarian gagal (data tidak
ditemukan)”
Langkah 10: Selesai.
awalnya diasumsikan data tidak ketemu sehingga ketemu diset nol,
jika ditemukan data yang dicari maka variabel ketemu ini langsung
diubah statusnya menjadi 1, baru pergi ke langkah selanjutnya.
Apabila sampai akhir proses pembandingan status ketemu masih
sama dengan nol, berarti tidak ditemukan data yang dicari dalam
variabel larik tersebut.
Pengurutan Dat a ( Sorting)
Proses lain yang tak kalah pentingnya dan sering dijumpai dilapangan
adalah proses mengurutkan data dalam suatu variabel larik (dalam
hal ini larik 1 dimensi).
Pengurutan data ada dua macam yakni urut naik (ascending) dan
urut t urun (decending). Dalam urut naik, data dalam larik akan ditata
ulang dengan elemen yang nilainya terkecil akan ditempatkan pada
posisi nomor indek yang pertama dan elemen dengan nilai terbesar
akan ditempatkan pada posisi nomor indek yang terakhir.
Ada beberapa metode pengurutan yang dikenal saat ini, tetapi yang
sederhana dan relatif mudah diimplementasikan adalah metoda
Buble Sort termodifikasi. Menurut I nsap Santosa (1992), Metoda
Buble Sort ini metoda yang paling tidak efisien karena banyak sekali
langkah-langkah pembandingan data dan penukaran. Namun dengan
memperhatikan algoritma metode pengurut an Seleksi, maka metoda
Buble Sort dapat dimodifikasi sehingga langkah-langkahnya menjadi
lebih efisien.
Prinsip dari metoda ini adalah sebagai berikut (pada urut
turun/ decending): dimulai dari data pertama (elemen larik pada
kedua data tersebut dipertukarkan sehingga data kedua menjadi data
pertama dan data pertama menjadi data kedua, selanjutnya data
pertama dibandingkan lagi dengan data ketiga (elemen larik pada
nomor indek yang ketiga), apabila data ketiga > data pertama maka
keduanya ditukarkan, demikian seterusnya hingga data terakhir
(elemen larik pada nomor indek yang terakhir) dibandingkan dengan
data pertama. Perbandingan dilanjutkan dengan data kedua sebagai
patokannya, dan dibandingkan dengan data ketiga dan seterusnya
hingga data terakhir. Demikian algoritma berulang terus hingga data
n-1 (dimana n adalah jumlah elemen larik seluruhnya, yang mana
dalam contoh ini n= 30) dipakai sebagai patokannya.
Dalam contoh larik nilai dari 30 siswa di atas, algoritma untuk proses
pengurut an (ascending) adalah sebagai berikut.
Langkah 1: Mulai
Langkah 2: Tentukan
i := 1;
Langkah 3: Tentukan
j := i + 1;
Langkah 4: Apakah
nilai[i]>nilai[j]
? Jika tidak, pergi kelangkah 6, Jika ya lanjutkan ke langkah 5 berikut ini.
Langkah 5: Pertukarkan nilai dari
nilai[i]
dengannilai[j]
.Pseudocode-nya adalah sebagai berikut :
titip := nilai[i];
nilai[i]:= nilai[j];
nilai[j]:= titip;
Langkah 6: Tentukan
j:=j+1;
Apakahj>
n
(dalam kasus inij>30
)? Jika tidak, pergi ke langkah 4, Jika ya langsungke langkah 7 berikut.
c.
Rangkuman 3
1) Larik (array) adalah struktur data yang terdiri atas sekumpulan
data yang sejenis. Larik ada yang 1 dimensi dan 2 dimensi.
2) Beberapa operasi penting pada struktur data larik adalah
pencarian data dalam larik, serta pengurutan data dalam larik.
3) Pengurutan (sorting) ada dua macam: urut naik (ascending)
dan urut turun (decending).
4) Salah satu metoda sorting yang mudah untuk
diimplementasikan adalah metoda buble sort termodifikasi.
d.
Tugas 3
1) Bacalah dan pelajari sekali lagi keseluruhan uraian materi di
atas, terutama untuk prinsip kerja pengurutan data dengan
metode buble sort termodifikasi di atas.
2) Carilah sumber bahan bacaan atau buku referensi yang
menjelaskan tentang metode pengurutan buble sort (yang
belum termodifikasi) dan metode seleksi, seperti telah
disinggung dalam uraian materi 3 di atas.
e.
Tes Formatif 3
1) Buatlah diagram alir untuk algoritma pencarian data di atas!
2) Buatlah diagram alir untuk algoritma pengurutan data di atas!
3) Bagaimana caranya mengubah algoritma pengurutan ascending
(urut naik) di atas menjadi algoritma pengurutan decending
(urut turun)?
4) Buatlah algoritma pemrograman untuk menghitung nilai
f.
Kunci Jaw aban Tes Formatif 3
1). mulai
Variabel nilai[ 1..30] berisi nilai 30 siswa. Masukkan data yang akan
dicari, X
Nilai[ i] = X
?
Tampilkan pesan ke layar monitor: “Proses pencarian berhasil. Data X dit emukan, yakni pada elemen nilai[ i] ”
Ya
Tidak
i = i + 1
Ya Tidak
loop
ketemu = 0 i = 1
Tampilkan pesan ke layar monitor: “Proses pencarian gagal (tidak ditemukan
data X dalam larik nilai[ i] ” ket emu = 1
2).
mulai
nilai[ i] > nilai[ j]
?
selesai
Ya
Tidak
j = j + 1
j > 30 ?
Ya
Tidak loop
i = 1
Tukarkan isi nilai[ i] dengan nilai[ j]
i > 30-1
?
Variabel nilai[ 1..30] berisi nilai 30 siswa
j = i + 1
Tidak
3). Pada langkah 4 gantilah tanda lebih besar(“> ”) dengan lebih kecil
(“< ”) sehingga menjadi: Apakah
nilai[i]< nilai[j]
? Jikatidak, pergi ke langkah 6, Jika ya lanjutkan ke langkah 5 berikut
ini.
4). Algoritma pemrograman untuk menghitung nilai rata-rata:
Langkah 1: Mulai
Langkah 2: Tentukan
titip:=0; i:=1;
Langkah 3:
titip := titip + i;
Langkah 4: Tentukan
i := i + 1;
Langkah 5: Apakah
i>30
? Jika tidak, pergi ke langkah 3,Jika ya lanjutkan ke langkah 6.
Langkah 6: Selesai.
g.
Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
Penggaris, alat tulis lengkap, dan kertas putih kosong 5 lembar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah
ditentukan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2) Kerjakan tugas 3 dan tes formatif 3 di at as dengan kertas
kosong yang telah disediakan.
menjumlahkan nilai dari 2 variabel tersebut buatlah algoritma
dan diagram alir pemrogramannya!
4) Tuliskan nama dan nomor urut peserta diklat di pojok kanan
bawah di setiap kertas kerja.
5) Periksa dan perbaiki gambar atau tulisan yang kurang sempurna
atau salah.
6) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing
(pengajar).
7) Jika semua telah selesai rapikan alat dan bahan kemudian
BAB I I I
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan algoritma dan diagram alir itu?
2) Apakah yang disebut dengan program itu?
3) Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap yang harus dilalui dalam
rekayasa perangkat lunak dengan pendekatan metode konvensional
(model air terjun)!
4) Buatlah algoritma dan diagram alir pemrograman untuk
menghitung dan atau menemukan bilangan prima antara 2 sampai
50.
5) Buatlah algoritma dan diagram alir pemrograman untuk proses
mencari data maksimum dan minimum dari suatu larik 1 dimensi.
Gunakan larik data seperti kegiatan belajar di atas.
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. Lihat pada seksi Uraian Materi 1 hal. 7 –10.
2. Urut-urut an instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk tujuan
tertentu.
3. Lihat pada seksi Uraian Materi 1 hal. 7 –10.
4. Algoritma menghitung/ menemukan bilangan prima antara 1 –50
Langkah 1: Mulai
Langkah 2: Tentukan i: = 2;
Langkah 3: Tentukan (diasumsikan) bilangan i adalah prima,
sehingga set awal variabel
prima:=True
Langkah 6: berarti bukan bilangan prima, set prima: = False;
Langkah 7: j: = j-1; Apakah j= 2? jika tidak kembali ke langkah
5, jika ya terus ke langkah 8 berikut.
Langkah 8: Cek apakah prima= True? Jika ya, tampilkan i, jika
tidak terus ke langkah 9.
Langkah 9: i : = i + 1, Apakah i = 50? jika tidak kembali ke
langkah 3, jika ya pergi ke langkah 9.
Langkah 10: Selesai.
Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut diberikan
pseudocode untuk algoritma menemukan bilangan prima 2-50
diatas.
for i:=2 to 50 do
begin
prima:=True;
for j:=i-1 downto 2 do
if ( (i mod j)=0 ) then prima:=False;
if (prima) then writeln(i);
end;
keterangan:
mod
adalah fungsi untuk menemukan hasil bagi dari suatu operasiDiagram alirnya sebagai berikut.
i = 2
mulai
Prima : = True
j = i -1
Cek i habis dibagi j
? tidak
ya
j = j -1
prima := False
j = 2 ? tidak
ya
i = 50 ? i = i+ 1
ya
tidak
5. Algoritma untuk mencari data maksimum (atau minimum) dalam
suatu larik 1 dimensi.
Langkah 1: Mulai
Langkah 2: Tentukan
max:= nilai[1];
(asumsikan elemen-1adalah nilai maksimum).
Langkah 3: Tentukan
i := 2;
Langkah 4: Cek apakah
nilai[i]>max
? Jika tidak, pergi kelangkah 6, Jika ya lanjutkan ke langkah 5 berikut ini.
Langkah 5: Ganti isi
max
dengannilai[i]
,max:=nilai[i];
Langkah 6:
i:=i+1;
Apakahi>
n
? (n banyaknya elemen larik)Jika tidak, pergi ke langkah 4, Jika ya pergi ke langkah
7 berikut.
Langkah 7: Nilai maksimum ketemu, yakni
max
, lalu tampilkanmax
.Diagram alirnya sebagai berikut.
Gambar 13. Diagram alir untuk jawaban soal evaluasi nomor 5 nilai[ i] > max
?
selesai
Ya
Tidak
Ya loop
Max = nilai[ 1]
Max= nilai[ i]
i > n
?
Variabel nilai[ 1..30] berisi nilai 30 siswa
i = 2
Tidak
C. KRI TERI A KELULUSAN
Aspek Skor
( 1-10) Bobot Nilai Keterangan
Kognitif (soal no 1 s/ d 3) 4
Kebenaran logika dan
penggambaran simbol diagram alir
3
Kerapian, kebersihan, ketelitian 2
Ketepatan waktu 1
Nilai Akhir
Syarat lulus nilai minimal 70 dan skor setiap aspek minimal 7
Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
BAB I V
PENUTUP
Demikianlah modul pemelajaran tentang menyiapkan dan melakukan
survey untuk menentukan kebutuhan data. Materi yang telah dibahas
dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saj a bagi
peserta diklat untuk belajar lebih lanjut . Diharapkan peserta diklat
memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik analisis
dan design pemrograman lebih jauh sehingga peserta diklat dapat
merancang berbagai macam program komputer yang lebih berkualitas.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta
evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat
dinyatakan lulus/ tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat
melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kududukan
modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat
harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul
DAFTAR PUSTAKA
I nsap Santoso, 1995. Struktur Data Dengan Turbo Pascal, Andi Offset Yogyakarta