• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Jam Digital dengan Display Dot Matriks 16 Baris Berbasis Atmega 32

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rancang Bangun Jam Digital dengan Display Dot Matriks 16 Baris Berbasis Atmega 32"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN TEORI

Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu system.

Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan dalam

merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka

landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan

selanjutnya.

2.1. Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan

mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan

transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangat kecil.

Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu

atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer

) yang memiliki beragam fungsi.

Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam

program aplikasi, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi

tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada

sistem komputer perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya

program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan

rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil,

Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM –nya yang besar,

artinya program kontrol disimpan dalm ROM (bisa Masked ROM atau Flash

(2)

tempat penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada

mikrokontroler yang bersangkutan.

Mikrokontroler adalah satu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan

memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa

jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu

kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan

populer. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokotroler diantaranya Intel,

Microchip, Windbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain-lain buatan Atmel.

Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang mempunyai satu

atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan personal computer yang

memiliki beragam fungsi. Mikrokontroler dapat dikelompokan dalam beberapa

jenis, masing–masing mikrokontroler memiliki spesifikasi tersendiri namun cocok

dalam pemrogramannya.

Salah satu arsitektur mikrokontroler yang terdapat di pasaran adalah jenis

AVR (Advanced Virtual RISC). Arsitektur mikrokontroler jenis AVR ini pertama

kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian

Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Pemrograman

mikrokontroler AVR dapat menggunakan low level language (assembly) dan high

level language (C, Basic, Pascal, JAVA, dll) tergantung compiler yang digunakan.

Pada pembahasan ini mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATmega32.

(3)

Mikrokontroller Atmega32 adalah mikrokontroler yang diproduksi oleh

Atmel. mikrokontroler ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16 MHz,

ukuran flash memorinya cukup besar, kapasistas SRAM sebesar 2 KiloByte, Flash

32 KiloByte dan 32 buah port input/output yang sangat memadai untuk

berinteraksi dengan perangkat lainya. Sebuah mikrokontroler adalah sebuah

komputer kecil di satu sirkuit terpadu yang berisi inti prosesor, memory dan

Input/Output.

ATmega32 tergolong Mikrokontroler jenis AVR yang memiliki arsitektur

RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit, dimana semua instruksi

dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dikemas berbeda dengan

instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Arsitektur AVR ini

menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum. Semua register

tersebut lagsung terhubung dengan arithmetic Logic Unit (ALU) yang

memugkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah tunggal dalam satu

clock cycle. Hal ini meghasilkan kode yang efektif dalam kecepatan prosesnya 10

kali lebih cepat daripada mikrokontroler CISC biasa. Berikut ini adalah gambar

mikrokotroler atmega 32:

(4)
(5)

7. Pin 14 sampai 21 (port D) adalah 8 bit dua arah (bi-directional I/O) port dengan

internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose dan special feature.

8. Pin 22 sampai 29 (port C) adalah 8 bit dua arah (bi-directional I/O) port dengan

internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose dan special feature.

9. Pin 30 adalah Avcc pin penyuplai daya untuk port A dan A/D converter dan di

hubungkan ke Vcc.jika ADC di gunakan maka pin ini di hubungkan ke Vcc.

10.Pin 32 adalah A REF pin yang berfungsi sebagai referensi untuk pin analog jika

A/D converter di gunakan.

11.Pin 33 sampai 40 (port A) adalah 8 bit dua arah arah (bi-directional I/O) port

dengan internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose.

Penjelasan konfigurasi pin pada mikrokontroler AVR ATmega32 yang

mempunyai fungsi khusus yaitu:

a. pin 33 sampai 40 dapat di gunakan sebagai:

Tabel 2.1 Tabel Fungsi Khusus Port A

PA0 Input ADC PA0

PA1 Input ADC PA1

PA2 Input ADC PA2

PA3 Input ADC PA3

PA4 Input ADC PA4

PA5 Input ADC PA5

PA6 Input ADC PA6

(6)

b. pin 1 sampai 8 (port B) di gunakan sebagai :

Tabel 2.2 Tabel Fungsi Khusus Port B

PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB6 MISO (SPI Bus Master Input /Slave Output)

PB5 MOSI (SPI Bus Master Output /Slave Input)

PB4 SS (SPI Slave Select Input)

PB3 AIN1(Analog Comparator Negative Input),OC0(Timer/Counter0

Output Compare Match Output).

PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input),INT2(External Interrup 2

Input)

PB1 TI (Timer/Counter 1 External Counter Input)

PB0 T0 (Timer/Counter0 External Counter Input),XCK(USART External

Clock Input/Output).

c. pin 22 sampai 29 (port C) dapat di gunakan sebagai:

Tabel 2.3 Tabel Fungsi Khusus Port C

PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)

PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PC5 TDI (JTAG Test Data In)

PC4 TDO (JTAG Test Data Out)

PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)

PC2 TCK (JTAG Test Clock)

PC1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)

(7)

d. pin 14 sampai 21 (port D) dapat di gunakan sebagai:

Tabel 2.4 Tabel Fungsi Khusus Port D

PD7 OC2 (Timer/Counter2 Output Compare Match Output)

PD6 ICPI (Timer/Couter1 Input Capture Pin)

PD5 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output )

PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output)

PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)

PD1 TXD (USART Output pin)

PD0 RXD (USART Input pin)

2.1.3. Fitur Mikrokontroler ATMega32

Fitur-fitur yang dimiliki ATmega32 sebagai berikut:

1. Frekuensi clock maksimum 16 MHz

2. Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD

3. Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input, 4 chanel PWM

4. Timer/Counter sebanyak 3 buah

5. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register

6. Watchdog Timer dengan osilator internal

7. SRAM sebesar 2K Byte

8. Memori Flash sebesar 32K Byte dengan kemampuan read while write

9. Interrupt internal maupun eksternal

10. Port komunikasi SPI

11. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

12. Analog Comparator

(8)

2.1.4. Arsitektur AVR ATmega32

Untuk meningkatkan kemampuan, mikrokontroler AVR ATmega32

menggunakan teknologi RISC(Reduced Instruction Set Computer) di mana set

instruksi dikurangi lebarnya sehingga semua instruksi mempunyai panjang 16 bit

dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam single clock,serta pengurangan

kompleksitas pengalamatan.Mikrokontroler AVR menggunakan arsitektur

harvard dengan memisahkan memori dan jalur bus untuk program dan data agar

meningkatkan kemampuan karena dapat mengakses program memori dan data

memori secara bersamaan.Mikrokontroler AVR memiliki fast accessregister file

dengan 32 register x 8 bit.Dengan 32 register AVR dapat mengeksekusi beberapa

instruksi sekali jalan (single cycle). 6 dari 32 register yang ada dapat di gunakan

sebagai indirect address register pointer 16 bit untuk pengalamatan data space,

(9)
(10)

2.2. Dot Matriks

Pada dasarnya DOT matriks adalah Display LED yg disusun sedemikian

rupa sehingga untuk menghidupkan led ke (x,x) dibutuhkan kombinasi tegangan

antara Pin baris & kolom

(11)

Kemudian untuk mempermudah kontrol dan menghemat pin diperlukan

proses scanning ( biasanya kolom...) sedangkan pada baris diberikan bit sesuai

huruf/karakter yang akan ditampilkan yang bersesuaian dengan posisi scanning.

Scanning untuk kolom dimaksud memberikan "1" high ( untuk common

katoda) atau"0" untuk common anoda , untuk kolom lainnya diberi nilai negasi

dari kolom yg diberi nilai 1 tadi ...begitu selanjutnya untuk kolom berikutnya

sampai kolom terakhir dari rangkaian led matrix..dan berulang dari depan lagi.

Proses ini dilakukan sangat cepat sehingga melihatnya tetap sebagai suatu

karakter yg diam. misalnya ingin menampilkan huruf A , secara umum

digambarkan sebagai berikut:  

000

0

000

00

0

0

0

00

0

0

000

0

0

0

00000

0

0000000

0

00000

0

0

00000

0

 

 

dari gambar diatas logikanya seperti ini :

- saat kolom pertama ( scan kolom 1 = 1 / high/2.4 v) maka bit yg diberi pada

baris berupa "1110000", sehingga jika ketemu 1 - 1 tidak ada arus mengalir, jadi

(12)

- begitu juga untuk kolom kedua, ketika kolom kedua diberi tegangan maka pada

baris bit yg diberikan adalah "1101011"

- Dan seterusnya, ketika kolom nya mencapai ujung maka akan diulang ke kolom

1 lagi

- Untuk melakukan scanning biasanya dilakukan dengan memanfaatkan shift

register, atau paling sederhana dengan menggunakan IC 4017 yang di cascade

menjadi led berjalan yang panjang.

2.3. RTC (Real Time Clock)

RTC yang dimaksud disini adalah real time clock biasanya berupa IC yang

mempunyai clock sumber sendiri dan internal battery untuk menyimpan data

waktu dan tanggal. Sehingga jika system komputer / microcontroller mati waktu

dan tanggal di dalam memori RTC tetap up to date.

Salah satu RTC yang sudah popular dan mudah penggunaanya adalah

DS1307, apalagi pada Codevision sudah tersedia fungsi-fungsi untuk mengambil

data waktu dan tanggal untuk RTCDS1307 ini

(13)

Fitur-fitur DS1307:

 Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam, tanggal, bulan dan

hari serta tahun valid sampai tahun 2100

 Ram 56-byte, non volatile untuk menyimpan data.

 2 jalur serial interface (I2C).

 Output gelombang kotak yang diprogram.

 Automatic power-fail detect and switch

 Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.

 mode dg oscillator running.

 temperature range: -40°C sampai +85°C

Untuk membaca data tangal dan waktu yang tersimpan di memori RTC

Ds1307 dapat dilakukan melalu komunikasi serial I2C seperti tampak pada

gambar berikut:

(14)

Cara pembacaan

DS1307 beropersai sebagai slave pada bus I2C. Cara Access pertama mengirim

sinyal START diikuti device address dan alamat sebuah register yang akan

dibaca. Beberapa register dapat di baca sampai STOP condition dikirim.

Gambar 2.7 Address Map Ds1307

Data waktu dan tanggal tersimpan dalam memori masing-masing 1 byte , mulai

dari alamat 00H sampai 07H. Sisanya (08H ~ 3FHalamat RAM yang bias

digunakan). Codevision sudah menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk

mengakses data DS1307 jadi kita tingga menggunakanya. Apalagi dengan fasilitas

codewizard pemrograman RTC menjadi mudah.

2.4. CodeVisionAVR

CodeVisionAVR pada dasarnya merupakan perangkat lunak pemrograman

microcontroller keluarga AVR berbasis bahasa C. Ada tiga komponen penting

yang telah diintegrasikan dalam perangkat lunak ini: Compiler C, IDE dan

(15)

Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

pengembangnya, Compiler C yang digunakan hampir mengimplementasikan

semua komponen standar yang ada pada bahasa C standar ANSI (seperti struktur

program, jenis tipe data, jenis operator, dan library fungsi standar-berikut

penamaannya). Tetapi walaupun demikian, dibandingkan bahasa C untuk aplikasi

komputer, compiler C untuk microcontroller ini memiliki sedikit perbedaan yang

disesuaikan dengan arsitektur AVR tempat program C tersebut ditanamkan

(embedded).

Khusus untuk library fungsi, disamping library standar (seperti

fungsi-fungsi matematik, manipulasi String, pengaksesan memori dan sebagainya),

CodeVisionAVR juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan yang sangat

bermanfaat dalam pemrograman antarmuka AVR dengan perangkat luar yang

umum digunakan dalam aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang penting

diantaranya adalah fungsi-fungsi untuk pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC

RTC (Real time Clock), sensor suhu LM75, SPI (Serial Peripheral Interface) dan

lain sebagainya.

CodeVisionAVR 1.2.4.9 adalah suatu kompiler berbasis bahasa C, yang

terintegrasi untuk memprogram dan sekaligus compiler aplikasi AVR (Alf and

Vegard’s Risc processor) terhadap mikrokontroler dengan sistem berbasis

window. CodeVisionAVR ini dapat mengimplematasikan hampir semua interuksi

bahasa C yang sesuai dengan arsitektur AVR, bahkan terdapat beberapa

keunggulan tambahan untuk memenuhi keunggulan spesifikasi dari

(16)

Integrated Development Environtment (IDE) telah diadaptasikan pada chip

AVR yaitu In-System Programmer software, memungkinkan programmer untuk

mentransfer program ke chip mikrokontroler secara otomatis setelah proses

assembly/kompilasi berhasil. In-System Programmer software didesign untuk

bekerja dan dapat berjalan dengan perangkat lunak lain seperti AVR Dragon,

AVRISP, Atmel STK500, dan lain sebagainya.

Gambar 2.8. Tampilan CodeVision AVR

Contoh cara kerja sebelum melakukan pemograman di AVR, dimana

contoh disini adalah contoh pengaturan program agar mikrokontroler dapat

berkomunikasi dengan komputer:

a. Memilih project baru dan melakukan penyetingan komponen yang digunakan

pada board.

b. Pengaturan IC/Chip, pada chip yang kita harus dilakukan adalah IC apa yang

kita gunakan, dalam hal ini ATMEGA8535l dengan Clock 16 MHz. Clock ini

harus di atur dengan ukuran 16 MHz, karena pada komponen oksilator yang

digunakan sebesar 16 MHz.

c. Pengaturan ADC, pada ADC ini ada beberapa pilihan yang harus dipilih.

(17)

di check list (v) dan Volt Ref dipilih ‘AVCC PIN’. AVCC PIN berguna

sebagai referensi tegangan pada ADC untuk nilainya sebesar 5 volt.

d. Pengaturan USART, usart ini yang nantinya menghubungkan rangkaian

mikrokontroler dengan PC (komputer). Langkah-langkah yang dilakukan

dengan adanya pilihan Receiver di check list(v) dan Transmitter di check

list(v).

Pengaturan receiver berfungsi apakah serial itu sebagai penerima data,

sedangkan transmitter berfungsi serial bisa digunakan sebagai pengiriman data.

Untuk lebih jelas tampilan pengaturan yang disediakan oleh AVR dapat dilihat

pada gambar dibawah ini :

2.9 Gambar Form Pegaturan CodeVisionAVR

Selain bentuk konfigurasi hadware yang nantinya secara otomatis akan

membentuk sebuah instruksi layaknya perintah program ke IC/Chip, adapula

(18)

Selain itu, CodeVisionAVR juga menyediakan sebuah tool yang

dinamakan dengan Code Generator atau CodeWizardAVR. Secara praktis, tool ini

sangat bermanfaat membentuk sebuah kerangka program (template), dan juga

memberi kemudahan bagi programmer dalam peng-inisialisasian register-register

yang terdapat pada microcontroller AVR yang sedang diprogram. Dinamakan

Code Generator, karena perangkat lunak CodeVision ini akan membangkitkan

kode-kode program secara otomatis setelah fase inisialisasi pada jendela

CodeWizardAVR selesai dilakukan. Secara teknis, penggunaan tool ini pada

dasarnya hampir sama dengan application wizard pada bahasa-bahasa

pemrograman Visual untuk komputer (seperti Visual C, Borland Delphi, dan

sebagainya).

2.5. Bahasa C

Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada

diantara bahasa tingkat rendah dan tingkat tinggi. Bahasa tingkat rendah artinya

bahasa yang berorientasi pada mesin dan bahasa tinggi berorientasi pada manusia.

Bahasa tingkat rendah, misalnya bahasa assembler, bahasa ini ditulis dengan sandi

yang dimengerti oleh mesin saja, oleh karena itu hanya digunakan bagi yang

memprogram mikroprosesor. Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa yang

membutuhkan kecermatan yang teliti bagi pemrogram karena perintahnya harus

rinci, ditambah lagi masing-masing pabrik mempunyai sandi perintah sendiri.

Bahasa tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia

sehingga mudah dimengerti dan tidak tergantung mesinnya. Bahasa tingkat tinggi

(19)

Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Denis M. Ritchi,

sekitar tahun 1972. Penulisan program dalam bahasa C dilakukan dengan

membagi dalam blok-blok, sehingga bahasa C disebut dengan bahasa terstruktur.

Bahasa C dapat digunakan di berbagai mesin dengan mudah, mulai dari PC

sampai dengan mainframe, dengan berbagai sistem operasi misalnya DOS, UNIX,

VMS dan lain-lain.

2.5.1. Penulisan Program Bahasa C

Program Bahasa C tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu, jadi

bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah

pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan

bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.

Berikut contoh penulisan Program Bahasa C:

#include <at89c51.h>

main ()

{

………

………

}

Program dalam bahasa C selalu berbentuk fungsi seperti ditunjukkan

dalam main (). Program yang dijalankan berada di dalam tubuh program yang

dimulai dengan tanda kurung buka { dan diakhiri dengan tanda kurung tutup }.

Semua yang tertulis di dalam tubuh program ini disebut dengan blok. Tanda ()

digunakan untuk mengapit argumen suatu fungsi. Argumen adalah suatu nilai

(20)

argumen, sehingga tak ada data dalam (). Dalam tubuh fungsi antara tanda { dan

tanda } ada sejumlah pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan

oleh prosesor.

Setiap pernyataan diakhiri dengan tanda titik koma ; Baris pertama

#include <…> bukanlah pernyataan, sehingga tak diakhiri dengan tanda titik

koma (;). Baris tersebut meminta kompiler untuk menyertakan file yang namanya

ada di antara tanda <…> dalam proses kompilasi. File-file ini (ber-ekstensi .h)

berisi deklarasi fungsi ataupun variable. File ini disebut header. File ini digunakan

semacam perpustakaan bagi pernyataan yang ada di tubuh program.

2.6 Keypad

Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem

embedded (atau sistem microcontroller) adalah Keypad matrik 4x4 atau 3x4.

Walaupun penggunaannya sangat intensive, tetapi kenyataannya sangat jarang

perangkat lunak pengembang yang menyediakan fungsi standar untuk

pengaksesan keypad tersebut.

Walaupun terlihat sepele, tetapi fungsi pengaksesan keypad ini justru

menjadi faktor kunci kenyamanan pengguna sistem embedded yang kita rancang.

Fungsi pengaksesan keypad disusun dengan bahasa C (compiler:

CodeVisionAVR) untuk microcontroller AVR. Jika menggunakan

microcontroller, compiler dan jenis keypad yang berbeda, maka fungsinya tinggal

dimodifikasi sedikit. Interkoneksi keypad dan microcontroller juga dapat

(21)

 

2.7. Power Supply 5V

Power Supply adalah pengubah arus (Adaptor) dari arus AC menjadi

DC. Power supply bekerja pada 2 buah tegangan DC yaitu 5 Volt dan 12 Volt.

Dan menyuplai tegangan listik ke alat elektronika. Dalam sebuah power supply,

tegangan 12 Volt biasanya di tandai dengan kabel berwarna merah. Sedangkan

tegangan 5 Volt ditandai dengan kabel berwarna hitam dan ground warna hitam.

Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah

dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC

ke AC. Masing masing sistem pengubahan memiliki aplikasi tersendiri, tetapi ada

dua yang kita ketahui atau di kenal kemudian berkembang pesat dan luas yaitu

sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply)

Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai

tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan,

misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus

balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC (arus

bolak-balik) menjadi DC (arus searah).

Gambar

Gambar 2.22 Konfigurrasi Pin AT
Tabel  2.1 Tabel Fungsi Khusus Port A
Tabel  2.3 Tabel Fungsi Khusus Port C
Gambar 2.4 PCB PIN Connection
+3

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang diuraikan terlebih dahulu pada bagian pendahuluan pembuatan alat penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk mempelajari lemampuan mikrokontroler

Seperti halnya komputer, sebuah alat ukur tinggi badan digital terdiri dari dua bagian yang saling berhubungan di mana setiap bagian mempunyai konstruksi dan fungsi yang

Adapun permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana membuat sebuah alat yang memanfaatkan LM35 sebagai sensor yang dapat mendeteksi suhu ruangan dengan rangkaian

Oleh karena itu, pada Tugas Akhir (TA) ini dirancang sebuah sistem pemotong kunyit berupa pisau potong putar dengan penggunaan motor DC sebagai alat penggerak dari pisau

Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai sistem pengendali suhu oven untuk mendapatkan rajangan kunyit kering yang berkualitas baik dengan menggunakan mikrokontroler

Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Mikrokontroler adalah salah

Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang didalamnya terdapat komputer

 Fokusan dari tugas akhir ini adalah membahas tentang sistem monitoring kecepatan angin pada turbin angin, dan pada perancangan ini menggunakan mikrokontroler ATMega8535