• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MENULIS KARYA ILMIAH BAGI SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MENULIS KARYA ILMIAH BAGI SISWA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MENULIS KARYA ILMIAH BAGI SISWA MENENGAH ATAS SEBAGAI BEKAL MENUJU KE PERGURUAN TINGGI

Diusulkan Oleh :

Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU IQRA’ KOTA BENGKULU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaiakan karya tulis yang berjudul ‘Pengaruh Menulis Karya Ilmiah Bagi Siswa Menengah Atas Sebagai Bekal Menuju Ke Perguruan Tinggi ’. Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk mengikuti kompetisi pemilihan student of the year.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya tulis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberi informasi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan sebagai bahan penyempurna pada karya tulis ilmiah selanjutnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat, aaamiin

Bengkulu, September 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1... Latar Belakang... 1

1.2... Tujuan Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pegertian Karya Ilmiah dan Manfaatnya... 3 2.2 Pengertian Perguruan Tinggi... 5 2.3 Menulis Karya Ilmiah Sebagai Bekal ke... Perguruan Tinggi... 6

BAB III PENUTUP

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Dalam kata lain dapat kita ketahui definisi ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa (Surajiyo, 2010).

Ilmu pengetahuan juga suatu institusi sosial (social institution), dan juga merupakan prestasi ,perseorangan (individual achievement) disamping itu ilmu merupakan suatu penemuan asli tentang dunia yang sebenarnya (genuine discovery of the real world) (Leonard, 1963)

Ilmu menjadi prioritas dalam proses yang sangat membantu kehidupan manusia untuk menjadi lebih baik. Seperti dalam bidang pendidikan, keluarga, maupun bermasyarakat. Dengan ilmu, peserta didik menjadikannya pijakan dalam menghadapi problem yang akan dihadapinya. Ilmu didapat dari mana saja, percakapan, membaca buku, maupun menulis. Salah satu yang sangat berpengaruh yaitu menulis karya ilmiah.

Karya ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Karya ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan/pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas (Anonim, 2009).

(5)

ini peserta didik harus membaca dan mencari sumber lebih dari satu. Banyak sumber di internet yang akan dibuka dan akan banyak buku yang akan dibaca. Peserta didik mendapat ilmu pengetahuan serta kecakapan dalam menulis karya ilmiah yang kemudian dapat dikembangkan ketika berbaur di dalam masyarakat.

Hal ini sangat membantu siswa menengah atas apabila telah tamat dari SMA menuju perguruan tinggi. Itulah mengapa penulis menulis karya tulis yang berjudul" Pengaruh Menulis Karya Ilmiah Bagi Siswa Menengah Atas Sebagai Bekal Menuju Ke Perguruan Tinggi".

Menulis karya ilmiah salah satu cara untuk membekali diri menuju perguruan tinggi, dengan hal itu siswa menengah atas mengisi pikiran mereka dengan ilmu yang bermanfaat.

1.2 Tujuan Penulisan

Mengetahui Pengaruh menulis karya ilmiah bagi siswa menengah atas sebagai bekal menuju ke perguruan tinggi

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah dan Manfaatnya

Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan Pardede adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan (Anonim 2011).

Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang memuat kajian suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Kaidah-kaidah keilmuan itu mencakup penggunaan metode ilmiah dan pemenuhan prinsip-prinsip keilmiahan, seperti: objektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Karya ilmiah dapat dipilah menjadi dua, satu karya ilmiah yang ditulis dengan berdasar pada hasil penelitian, dan dua karya ilmiah yang ditulis dengan berdasar pada hasil pemikiran serius. Baik jenis satu maupun dua, dalam penulisannya tetap menggunakan metode analisis masalah yang bersifat mendekati kebenaran (ilmiah) (Anonim, 2009).

Karya tulis ada yang ilmiah dan non-ilmiah. Karya ilmiah adalah karya yang disusun dengan memperhatikan dan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan, sedangkan karya nonilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya tidak atau kurang memenuhi prinsip-prinsip keilmuan. Semua hasil penelitian dan publikasinya adalah karya ilmiah. Demikian pula semua makalah, paper, atau artikel yang disusun dengan menggunakan prinsip- prinsip keilmuan dan didasarkan pada hasil penelitian dan atau pemikiran yang serius dalam rangka penerapan atau pengembangan ilmu (Anonim, 2009).

(7)

2.1.1 Sarana Pengembangan Pemikiran Tahap-tahap perkembangan kognitif seseorang membutuhkan dukungan. Dukungan itu ialah pembiasaan diri untuk menyadari dan membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan segala sesuatu tentang dunia nyata; tentang peristiwa-peristiwa, tentang berbagai kondisi atau keadaan. Dengan demikian, diperlukan pula penciptaan simbol-simbol dan menyadari

keberadaannya di samping objek peristiwa itu sendiri. Langkah itu memungkinkan seseorang untuk melakukan eksplorasi atas pengalaman-pengalaman nyata yang tidak mungkin ditampung karena keterbatasan seseorang.

2.1.2 Sarana untuk menyimpan, mengorganisasi, dan mensintesiskan gagasan. Kemampuan pikir untuk mengingat atau menyimpan seluruh pengalaman sangat terbatas. Di samping itu, pikiran kita juga sangat terbatas

kemampuannya untuk mengorganisasikan seluruh pengalaman itu. Apalagi, jika kita ingin mensintesiskannya. Dengan menulis, kita akan lebih mapu berfokus pada pemikiran-pemikiran kita, sekaligus juga menemukan saling hubungan antarmateri (informasi dan gagasan) yang kita tulis. Hal itu akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru yang berharga untuk dijawab dan membantu kita untuk menemukan cara baru dalam penyelesaian masalah.

2.1.3 Sarana untuk membantu menemukan kesenjangan dalam logika atau pemahaman; Melalui kegiatan menulis, kita dapat menemukan adanya kesulitan dan atau kekurangan pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep. Dengan ditemukannya kesulitan atau kekurangan itu, kita dimungkinkan untuk menyadari dan kemudian menemukan alur

pemahaman kita terhadap suatu masalah, konsep, atau teori. Setidaknya, kita bisa menyadari adanya berbagai isu yang patut dipikirkan dan mengkajinya melalui pembacaan ulang berbagai teori baru.

2.1.4 Sarana untuk membantu mengungkap sikap terhadap suatu masalah. Melalui kegiatan menulis, akan memperoleh kejelasan letak atau

kedudukan di tengah-tengah permasalahan yang dikaji. Melalui kegiatan

(8)

ini dimungkinkan untuk melihat secara objektif kelemahan dan kekuatan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda.

2.1.5 Sarana untuk berkomunikasi. Melalui kegiatan menulis kita dapat menata berbagai informasi yang adakalanya bertentangan dan berserakan. Melalui kegiatan ini kita bisa menyusun konsep, kategori, dan

mengorganisasikan berbagai konsepsi yang simpang-siur menjadi pola-pola yang mudah dipahami. Kata-kata sebagai simbol dari pikiran atau emosi dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan

memotivasi tindakan. Dengan tulisan, akhirnya dapat menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain (Anonim, 2009).

2.2 Pengertian Perguruan Tinggi

Istilah Perguruan Tinggi yang digunakan untuk lapisan ke-2, identik dengan istilah Perguruan Tinggi yang disebut dalam Peraturan Pemerintah No.30 th 1990, yaitu organisasi satuan pendidikan, yang menyelenggarakan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Perguruan Tinggi merupakan wadah bagi masyarakat kampus. Sebagai suatu organisasi maka perguruan tinggi mempunyai (1) struktur, (2) aturan penyelesaian tugas, yang mencakup pembagian tugas antar kelompok fungsional dan antar warga dalam kelompok yang sama, (3) rencana kegiatan, dan (4) tujuan. Tujuan dibimbing oleh asas dan membimbing rencana kegiatan. Struktur dan aturan penyelesaian tugas menjadi prasarana pencapaian tujuan dan sekaligus mencerminkan asas (Agus, 2012).

Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah, dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dan dengan cara ilmiah (UU No. 22 pasal 1 tahun 1961 tentang perguruan tinggi).

(9)

perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademik, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1,D2,D3,D4), sarjan (S1), Megister (S2), doktor (S3) dan spesialis (Kristian, 2012).

Perguruan Tinggi pada umumnya bertujuan:

2.2.1 Membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasila dan bertanggung jawab akan terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur, materiil dan spirituil:

2.2.2 Menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi dan yang cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan

2.2.3 Melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan kemasyarakatan (UU No. 2 pasal 2 tahun 1961 tentang perguruan tinggi).

2.3 Menulis Karya Ilmiah Sebagai Bekal ke Perguruan Tinggi

Esensi terpenting menulis karya ilmiah, dapat merubah pola pikir siswa menengah atas seperti lebih baik dalam bebahasa, wawasan yang luas, dan yang sangat terpenting bisa menulis laporan penelitian. Menulis karya ilmiah ini siswa diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan menulisnya untuk menuju ke perguruan tinggi.

Karena perguruan tinggi membutuhkan mahasiswa yang berpotensi, berguna, untuk masyarakat luas, dan dapat membuat lonjakan baru untuk perkembangan zaman. menjadi pemangku jabatan yang cerdas serta memiliki kecerdasan dalam berbahasa, maupun ilmu pengetahuan.

Menulis karya ilmiah ini tentunya juga harus dilakukan pembiasaan agar tercapainya kemampuan menulis sebaik mungkin. Karya ilmiah yang di buat

(10)

juga harus dapat di pertanggung jawabkan kebenaran sumbernya, karena penelitian yang dilakukan akan menjadi suatu hal yang akan dikembangkan ke masyarakat.

Perguruan tinggi membutuhkan calon mahasiswa yang dapat membantu perguruan membuat sebuah karya yang berguna, bukan hannya sekedar bersekolah disana. Dengan menulis siswa diharapkan dapat menjadi seorang yang bertanggung jawab karena amanah yang telah di pegang yang dihasilkan dari menulis.

Menulis karya ilmiah ini diharapkan mampu membantu siswa untuk mencari hal-lhal yang baru, dan dapat membantu mensejahterakan bangsa dengan hasil ide tulisannya dapat dikembangkan setanah air.

Jika siswa mampu dan terbiasa dalam menulis karya ilmiah diharapkan dapat mempermudah langkah mereka menuju peruruan tinggi dan menjadi seseorang yang selalu dibutuhkan orang lain.

(11)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menulis karya ilmiah yang dilakukan siswa menengah atas dapat membantu memudahkan siswa menuju perguruan tinggi yang diinginkan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Penulisan Karya Tulis Ilmiah http://s2biounsoed.edublogs.org/files/ 2009/08/Pedoman-Penulisan-UsulPenelitian-Tesis-dan-Artikel-Ilmiah-final -2009.pdf (Diakses 21 juli 2015)

Anonim, 2009, Mengenal Karya Imiah

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dwi-budiyanto-spd-mhum/Mengenal-Karya-Ilmiah-Pengantar-Kuliah-Pki.pdf (diakses 21 juli 2015)

Anonim, 2011, Penulisan Karya Tulis Ilmiah http://fkip.uki.ac.id/ index.php? view=article&catid=41:artikel&id=68 (Diakses tanggal 24 juli 2015 )

Agus, 2012, Model Pengembangan Pendidikan Nilai di Perguruan Tinggi

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/1952081 41980021AGUS_SALAM_RAHMAT/Pengertian_Perguruan_Tinggi.pdf

Kristian, 2012, Perancangan dan Implementasi Try Out (Uji Coba) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Online Pada Android, Jakarta: Universitas Esa Unggul

Leonard, 1963, The Nature of Natural Scienes

http://eprints.undip.ac.id/195/1/Ronny_Hanitijo_Soemitro.pdf (Diakses tanggal 21 juli 2015)

(13)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1961 Tentang Perguruan Tinggi http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_22_1961.htm

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah : (1) usaha guru dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah yaitu mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh

Hasil penelitian ini adalah: (1) usaha guru dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah yaitu mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh

Penyebab rendahnya keterampilan menulis karya tulis ilmiah siswa kelas XI IPA 2 yaitu (1)rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis karya tulis ilmiah,

Cakupan materi meliputi teori tentang konsep menulis karya ilmiah, unsur pembangun karya ilmiah, pengutipan, dan penulisan bibliografi.. Di samping teori mahasiswa juga

Evaluasi yang dilakukan pembina dalam setiap pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dilakukan saat proses

Hasil penelitian ini adalah : (1) usaha guru dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah yaitu mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh

Aspek-aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan Untuk dapat menulis karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, pustakawan harus memiliki

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH MAHASISWA GEOGRAFI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS SETS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY Karunia Puji Hastuti, Parida